8 BAB III PANEL DISTRIBUSI LISTRIK 3.1 Pengertian Panel

advertisement
BAB III
PANEL DISTRIBUSI LISTRIK
3.1
Pengertian Panel Distribusi Listrik
Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down
(GI Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel daya dan panel
distribusi
listrik.
Panel
daya
adalah
tempat
untuk
menyalurkan
dan
mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel
distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi (distribution panel)
adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke
beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan.
Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi daya listrik
dibawah ini.
Gambar 3.1 Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi daya listrik
8
9
3.2
Fungsi Panel Distribusi
Secara subtansial panel distribusi merupakan suatu peralatan listrik yang terdiri
dari unit panel penghubung daya pada sistem penyaluran tegangan listrik. Fungsinya
sebagai berikut :
1.
Untuk mengumpulkan dan meneruskan daya kesetiap beban dimasing
masing Substation (Gardu Induk).
2.
Menghubungkan dan memutuskan rangkaian penyaluran daya
3.
Pengaman dan kontrol sistem penyaluran daya
Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan
memudahkan:
a) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat
b) Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
c) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan
Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar :
a) Mudah dilayani dan aman
b) Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
c) Di depan panel ruangannya harus bebas
d) Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus
memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL, antara lain :
a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat
e) Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
f)
Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
g) Mempunyai keandalan yang tinggi
10
3.3
Macam-macam Panel Distribusi Listrik
3.3.1
Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (PUTR)
Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (PUTR) atau Low
Voltage Main Dsitribution Panel (LVMDP) adalah salah satu panel listrik
yang digunakan sebagai penghubung dan pembagi utama energi listrik dari
transformator (trafo) ke panel-panel cabang (sub distribution panel), yang
kemudian diteruskan dan dibagi ke panel-panel beban.
Beberapa keuntungan menggunakan panel ini, adalah :
1. Menghemat proses distribusi listrik
2. Lebih aman terhadap bahaya listrik seperti sirkuit pendek
3. Menawarkan fasilitas konversi power dan distribusi dari sumbersumber primer dan sekunder untuk berbagai perangkat eksternal
dan peralatan
4. Panel distribusi daya ini menjaga sumber-sumber daya primer dan
sekunder secara terus-menerus, sehingga aman dan stabil
memberikan kekuatan untuk peralatan atau perangkat eksternal
5. Panel distribusi daya memungkinkan pembagian sumber pasokan
listrik ke beberapa sirkuit, dengan sekring atau pemutus sirkuit
untuk setiap rangkaian.
6. Panel ini dirancang untuk menerima input three-phase volt dan
mendistribusikan berbagai kombinasi tunggal dan three-phase
output.
Gambar 3.2 Panel Distribusi Listrik
11
3.3.2
Panel ATS dan AMF
Panel ATS (Automatic Transfer Switch) adalah salah satu jenis
panel listrik yang bekerja sebagai saklar transfer otomatis. Panel ini
bekerja untuk memindahkan suplai daya listrik kebeban antara sumber
listrik utama dengan sumber listrik cadangan. Sedangkan Panel AMF
(Automatic Main Failure) adalah panel yang pada umumnya digunakan
untuk memerintahkan Generator Set (Genset) sebagai sumber listrik
cadangan pada saat PLN sebagai sumber listrik utama mengalami
kegagalan dalam menyuplai daya listrik, istilah secara umumsering
dijabarkan sebagai sistem kendali start dan stop genset, baik itu genset
diesel, genset gas atau turbin.
Panel AMF akan membaca kegagalan PLN dalam menyuplai daya listrik
dengan beberapa macam factor, antara lain :
a. Tegangan yang terlalu rendah (undervoltage) dari batas normal
(220V atau 380V)
b. Tegangan PLN yang terlau tinggi dari batas normal.
c. Hilang tegangan.
Panel ATS dan Panel AMF akan pada umumnya dipasang menjadi satu
panel. Hal ini dikarenakan guna memudahkan antara sistem ATS dan
AMF dapat saling berkomunikasi.
Gambar 3.3 Contoh bentuk fisik Panel ATS-AMF
12
3.3.3
Panel Kapasitor Bank
Secara garis besar, fungsi dari Panel Kapacitor Bank adalah untuk
memperbaiki faktor daya (power factor) / cos phi pada suatu Jaringan
listrik yang mempunyai beban dengan Cos Phi dibawah 0.85. Perlunya
dilakukan perbaikan Cos Phi tersebut adalah dimaksudkan untuk salah
satunya menghindari biaya yang timbul akibat dari pemakaian kelebihan
KVARH (berkaitan erat dengan baik-buruknya nilai Cos Phi), karenanya
PLN akan membebankan biaya akibat dari kelebihan pemakaian KVARH
pada pelanggan, jika rata-rata factor dayanya (Cos Phi) kurang dari 0.85.
Cos Phi tersebut dapat diukur dengan sebuah alat ukur, sehingga dapat
diketahui nilainya yang nantinya dapat diabil sebuah keputusan untuk
perlu tidaknya pemasangan sebuah Panel Kapasitor Bank pada area yang
dimaksud. Pada umumnya untuk sebuah industri, pabrik atau gedung yang
didalamnya
tentunya
banyak
mengoperasikan
mesin-mesin
yang
menggunakan motor listrik, Air Conditioner (AC),dan lain-lain dimana hal
tersebut akan berakibat nilai Cos phi-nya sangat rendah (buruk), sehingga
diperlukan pemasangan Panel Kapasitor Bank.
Gambar 3.4 Benstuk fisik Panel Capacitor Bank
13
Kapasitor Bank adalah perangkat listrik untuk meningkatkan factor daya
atau power factor (pf), dimana akan mempengaruhi besarnya arus
(Ampere). Kalau beban listrik banyak yang mengandung reactance
(reaktansi) seperti beban motor listrik maka factor dayanya akan berada
dibawah 0.8. Motor yang tidak dilengkapi kapasitor, factor dayanya 0.5,
dengan dipasangnya kapasitor bank maka factor daya diharapkan dapat
mencapai 0.98 ~ 0.9 (karena idealnya 1.0).
PLN sebagai penyedia listrik justru senang kalau pelanggan
memasang kapasitor karena dapat membantu PLN, dimana PLN dapat
mensuplai lebih banyak lagi arus ke pelanggan. Bagi konsumen ini
merupakan investasi, dimana dengan dipasangnya kapasitor, tagihan akan
berkurang dengan alternativ bisa memasang lebih banyak lagi alat listrik.
Untuk industri justru peraturan PLN adalah pelanggan harus memasang
Panel Kapasitor Bank untuk mencapai factor daya diatas 0.85. Pemakaian
Kapasitor ini menguntungkan kedua belah pihak, dari sisi pelanggan
tagihan bisa berkurang dan dari sisi PLN kehilangan arus listrik dapat
ditekan. Kapasitor tidak bisa menstabilkan tegangan, tetapi dapat
menaikkan tegangan didaerah yang tegangannya sudah turun karena beban
induktif.
Sebuah sumber listrik arus bolak-balik mengeluarkan daya listrik
dalam bentuk daya aktif (dinyatakan dalam W) dan daya reaktif
(dinyatakan dalam VAR). Penjumlahan secara vector dari kedua daya
tersebut akan menghasilkan daya nyata (dinyatakan dalam VA). Gambar
berikut menunjukan hubungan antara ketiga daya tersebut.
Gambar 3.5 Diagram Faktor Daya
14
Gambar diatas merupakan segitiga daya yang menggambarkan hubungan
matematika antara tipe-tipe daya yang berbeda berdasarkan prinsip trigonometri
yaitu :
a. S = daya nyata (Apparent Power)
b. W = aya aktif (Active Power)
c. Q = daya reatif (Reactive Power)
Download