TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI mengalir pada induktor dan rugi daya rangkaian. Kerugian arus-tegangan akan sangat berpengaruh ketika induktor digunakan pada aplikasi rangkaian untuk arus besar. Kerugian ESL diwujudkan berupa panas yang berlebihan pada induktor. Gambar 2.14 memperlihatkan komponen induktor ideal (a) dan pengganti induktor(b). Gambar 12.14 Komponen induktor ideal dan pengganti induktor 2.2.3. Rugi Akibat ESR Kapasitor ESR adalah Equivalent Serie Resistor. Kapasitor dikatakan ideal apabila mempunyai nilai ESR=0 dan EPR (Equivalent Parallel Resistor) tak hingga, dimana nilai ESR sangat tergantung dari konstruksi dan bahan yang digunakan pada kapasitor. Besarnya ESR dan EPR akan mempengaruhi arus yang mengalir pada kapasitor dan rugi daya rangkaian. Kerugian arus-tegangan akan sangat berpengaruh ketika kapasitor digunakan pada aplikasi rangkaian untuk arus besar. Kerugian ESR diwujudkan berupa panas (rugi daya) yang berlebihan pada kapasitor. Kerugian EPR diwujudkan berupa kesalahan rugi sudut (d). Gambar 2.15 memperlihatkan komponen kapasitor ideal (a) dan pengganti kapasitor (b). Gambar 2.15 Komponen kapasitor ideal dan pengganti kapasitor Yang perlu diperhatikan adalah dimana letak perbedaan kerugian ESL (Equivalent Serie Induktor) dan ESR (Equivalent Serie Resistor) mempengaruhi suatu rangkaian. Perlu dibedakan adalah, bahwa rugi induktor banyak terjadi pada rangkaian seri. Sedangkan untuk rugi kapasitor banyak terjadi pada rangkaian paralel (beban paralel). Contoh yang sering terjadi dengan masalah kerugian ini adalah pada jaringan filter dan rangkaian resonator. Gambar 2.16 memperlihatkan rugi ESR pada rangkaian paralel. 155 TEKNIK DASAR LISTRIK TELEKOMUNIKASI Gambar 12.16 EPR kapasitor menentukan sudut dan sudut Rugi kapasitor akibat EPR diwujudkan berupa pergeseran fasa antara arus dan tegangan lebih kecil dari 900. Semakin kecil pergeseran fasa antara arus dan tegangan atau semakin mendekati 900, maka semakin kecil pula kerugian akibat EPR kapasitor. Faktor kerugian didefinisikan sebagai kerugian sudut tangensial , dimana sudut tergantung dari pergeseran sudut terhadap sudut arus tegangan sebesar 900. Berdasarkan vektor arus Gambar 2.16 didapatkan faktor rugi (d) seperti persamaan berikut; d iR d XC (2.55) iC atau Rp 1 . C . RP (2.56) Rugi sudut tangensial tan XC RP (2.57) dan d tan (2.58) Hubungan faktor rugi (d) dan faktor kualiatas (Q) Q 156 1 d (2.59)