BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu lembaga Perguruan Tinggi Negeri yang bertujuan mendidik (menyiapkan) tenaga pendidik yang berkualitas dan professional. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab mahasiswa setelah mendapatkan ilmu dari kampus adalah mentransfer, menginformasikan dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat pada umumnya dan lingkungan kependidikan khususnya. Dari hasil pengaplikasian itu seorang mahasiswa dapat diukur mengenai kesiapan dan kemampuannya sebelum akhirnya menjadi bagian dari masyarakat luas. Beranjak dari hal itu maka diadakanlah program PPL sebagai implementasi dari pengabdian kepada masyarakat dan pengaplikasian ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat khususnya dalam lingkungan pendidikan. PPL adalah mata kuliah praktik yang dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi mengajar mahasiswa sebagai calon pendidik. PPL dijadikan sebagai pengalaman yang nyata bagi mahasiswa dalam upaya mempersiapkan seluruh potensi diri sebelum terjun langsung sebagai pendidik baik disekolah, klup atau lembaga. Program PPL dilingkungan sekolah merupakan ajang mahasiswa dalam memberikan sumbangan nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi sekolah. Mahasiswa dengan berbekal ilmu yang telah diperoleh sesuai dengan bidang studinya, diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu yang berharga di sekolah saat melaksanakan PPL. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang dimilikinya dalam upaya peningkatan potensi sekolah. Guru sebagai tenaga profesional bertugas melaksanakan dan merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan profesionalitasnya (Depdiknas, 2004:8). Maka dari itu, persiapan tenaga guru merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum memasuki proses belajar mengajar. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu sarana yang digunakan sebagai latihan mengajar bagi mahasiswa calon guru setelah lulus nanti. Dalam praktik di lapangan, mahasiswa diharapkan menerapkan teori-teori pengajaran yang telah diberikan saat kuliah. Diharapkan keluaran dari PPL ini adalah mahasiswa sudah memiliki pengalaman mengajar dan siap untuk menjadi guru setelah lulus dari Universitas Negeri Yogyakarta. Lokasi PPL UNY adalah sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di wilayah Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Sekolah meliputi SD, SLB, SMP, MTs, SMA, SMK, dan MAN. Lembaga pendidikan mencakup lembaga pengelola pendidikan seperti Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik kedinasan, klub cabang olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian antara mata pelajaran atau materi kegiatan yang dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. A. ANALISIS SITUASI Tujuan dari Analisis Situasi di SMK Muhammadiyah Prambanan sebelum dilaksanakannya program PPL adalah untuk mendapatkan data yang valid mengenai kondisi sekolah, baik kondisi fisik sekolah maupun kondisi non fisik di SMK Muhammadiyah Prambanan. Data tersebut yang selanjutnya dijadikan acuan dalam perumusan program kerja. Data kondisi sekolah diperoleh dengan cara observasi di SMK Muhammadiyah Prambanan. Observasi dilaksanakan pada bulan april 2014. Kegiatan observasi antara lain meliputi observasi kondisi sekolah dan observasi kondisi peserta didik pada saat pembelajaran di kelas. Dari hasil observasi di SMK Muhammadiyah Prambanan diperoleh data tentang sekolah, yang untuk lebih jelasnya akan dipaparkan kemudian. 1. Kondisi Fisik Sekolah Dilihat dari kondisi fisik sekolah, sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah ini sudah cukup memadai. Bangunan di SMKN 2 Muhammadiyah Prambanan terdiri dari beberapa jenis ruangan yang dijelaskan dalam tabel sebagai berikut Tabel 1. Daftar Nama Ruangan di SMK Muhammadiyah Prambanan Aspek N yang No Kondisi Real Diamati Lokasi SMK Muhammadiyah Prambanan berada di atas tanah seluas 12, 161 m2. Tanah ini merupakan 1. Keadaan lokasi wakaf dari Prof. Suwardi (Guru Besar UNY) dan sebagian lagi membeli. Lokasi sekolah ini berada diantara persawahan dan rumah warga. SMK Muhammadiyah Prambanan mempunyai 32 gedung kelas, dan gedung kantor yang masih kurang (berencana untuk meminta gedung kantor tambahan), tidak ada gedung UKS, 2. Keadaan gedung bengkel sudah cukup. Sampai saat ini SMK Muhammadiyah Prambanan masih mengusahakan untuk pembangunan masjid, kelas tambahan dan kantor guru. 3. Kondisi Ideal Lokasi SMK Muhammadiyah prambanan bisa dikatakan sudah ideal karena suasananya yang strategis. Dekat dengan jalan raya dan rumah warga selain itu juga dapat dijangkau dengan segala jenis kendaraan. Dengan banyaknya tenaga pendidik, seharusnya SMK Muhammadiyah Prambanan mempunyai kantor guru yang cukup untuk menampung semua tenaga pendidik dan kelengkapan fasilitas seperti UKS dan masjid serta kelas tambahan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Keadaan sarana / Sampai saat ini sarana dan Untuk menunjang prasarana prasarana masih kurang kenyamanan proses 3 seperti pengadaan kursi, belajar mengajar maka meja dan sarana lainnya. sudah seharusnya ada Adapun pengadaan sarana penambahan fasilitas dan prasarana ini pembelajaran seperti memakai uang kas kursi, meja dan sekolah dan uang kas prasarana lainnya selain Negara, namun ada juga itu setiap fasilitas atau bantuan dari pihak sarana prasarana sponsorship dan melalui sebaiknya diberi pelelangan. penomoran inventaris. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada, belum mempunyai penomoran sarana yang bisa bertahan lama. Untuk mengurusi masalah personalia diketuai oleh Bapak Juhan, sekretaris Bu Siti Amini, Staff : Bapak Dr. Suwondo. 4. Keadaan personalia Semua masalah personalia lembaga diatur oleh bapak Juhan. Apabila ada permasalahan langsung didiskusikan dengan pengurus personalia. Berdasarkan observasi langsung dan hasil 5. Penataan ruang kerja interview dengan bapak Ruang kerja harus Juhan, penataan ruang ditambah sehingga kerja masih belum teratur memudahkan penataan yang disebabkan ruang kerja. kurangnya ruang untuk menata semua hal yang 4 berhubungan dengan SMK. 1. Sistem perpustakaan terbuka 2. pendataan buku, sistem Sebaiknya penataan buku, pengembalian dan peminjaman buku peminjaman dan menggunakan sistem pengembalian masih online supaya manual mempermudah 3. Tersedia 5 komputer pekerjaan dan mencegah untuk umum dan 1 kekeliruan dalam komputer untuk pendataan buku-buku. administrasi 4. Buku sastra lebih banyak dari pada buku jurusan yang ada di yang berkaitan dengan SMK, sebaiknya buku- pembelajaran buku yang berhubungan 5. Buku yang banyak 6. Perpustakaan Dengan banyaknya dengan jurusan peminat nya (lebih diperbanyak untuk sering dipinjam) adalah membantu siswa buku jenis sastra. mempelajari dan 6. Masih ada kendala memahami pengetahuan untuk mengembangkan yang berhubungan motivasi siswa ke dengan jurusan. perpustakaan karena lokasi perpustakaan Sebaiknya, diadakan yang jauh dari ruang kegiatan atau organisasi kelas. yang dapat memotivasi 7. Masih sedikitnya minat baca siswa 8. Belum banyak guru siswa untuk membaca atau meminjam buku di perpus seperti, lomba yang mengkaitkan me-resume buku pelajaran dengan perpustakaan, lomba perpustakaan. membuat drama 9. Kapasitas ruang berdasarkan cerita dari 5 perpustakaan tidak buku yang ada di mencukupi untuk siswa perpustakaan. 1 kelas (sekitar 40 siswa) sehingga jarang ada guru yang melakukan proses belajar di perpustakaan. Sebaiknya ada 7. Laboratorium Laboratorium SMK sudah penambahan fasilitas cukup memadai tetapi dilaboratorium untuk masih perlu beberapa menunjang tambahan peralatan untuk pembelajaran praktik menunjang proses seperti pengadaan alat – pembelajaran alat untuk elektronika industri. 1. Guru BK ada 7 orang, 1 guru mengampu 6 kelas 2. Peraturan yang masih sering di langgar adalah Perlu adanya penegasan keterlambatan 3. Untuk jenjang karir 8. Bimbingan konseling kedisiplinan untuk menecegah siswa, minat siswa ke keterlambatan siswa. Perguruan tinggi sebaiknya dibuat kurang dari 10% (90% peraturan khusus, atau bekerja) membuat kata-kata 4. Sekolah memfasilitasi motivasi siswa supaya siswa dengan Bursa tidak datang terlambat. Kerja Sekolah (BKS) untuk membantu siswa mencari pekerjaan. 6 2. Kondisi Non Fisik Sekolah a. Kondisi Umum SMK Muhammadiyah Prambanan SMK Muhammadiyah Prambanan merupakan salah satu SMK kejuruan yang berbasis agama. Sekolah ini merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk lokasi KKN-PPL UNY tahun 2014 pada semester khusus. Lokasi cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya dan sangat mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan. b. Kondisi Siswa SMK Muhammadiyah Prambanan bisa dibilang memiliki potensi akademik kesiswaan yang bagus. Ujian masuk memiliki standar yang cukup tinggi, dan melalui seleksi yang ketat. c. Potensi Siswa, Guru dan Karyawan SMK Muhammadiyah Prambanan merupakan salah satu sekolah berbasis islam di Yogyakarta dengan berbagai prestasi di bidang akademik maupun non akademik serta mencetak lulusan-lulusan yang berprestasi dan siap bekerja. d. Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakurikuler) Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Prambanan adalah OSIS, KIR, Pecinta Alam, Sepak Bola, Peleton Inti, ROHIS, PMR, Paskibra. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya. Kegiatan ekstrakurikuler khususnya olahraga yang dilaksanakan di sekolah mempunyai tujuan untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki oleh siswa untuk bisa lebih ditingkatkan. Kegiatan ini meliputi sepakbola. Pada hari senin setiap ekstra minggu seluruh siswa, guru dan karyawan SMK Muhammadiyah Prambanan melaksanakan upacara bendera. Petugas upacara adalah anggota TONTI dengan barisan yang menyanyikan lagu wajib nasional bergiliran setiap kelas. 7 f. Administrasi Sekolah Bagian administrasi dikelola oleh bagian Tata Usaha (TU) yang membawahi berbagai bidang diantaranya: bidang kepegawaian, keuangan, kesiswaan, perpustakaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, persuratan. g. Tempat Ibadah Tempat ibadah untuk yang beragama Islam di SMK Muhammadiyah ini berupa mushola. Fasilitas yang ada di mushola ini antara lain Al Quran, mukena, kipas angin, penerangan, peralatan sound system, jadwal sholat. B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL Dalam pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan ini terdiri dari beberapa tahapan antara lain : 1. Pra PPL Sebelum kegiatan PPL dimulai, mahasiswa PPL UNY telah melaksanakan: a. Sosialisasi dan Koordinasi b. Observasi KBM dan manajerial c. Observasi Potensi d. Identifikasi Permasalahan e. Diskusi Guru Pembimbing f. Rancangan kegiatan g. Meminta persetujuan koordinator KKN-PPL sekolah tentang rancangan program yang akan dilaksanakan. 2. Rancangan Program Dari hasil pra PPL kemudian digunakan untuk menyusun rancangan program. Rancangan program berdasarkan pada pertimbangan: a. Permasalahan sekolah sesuai dengan potensi yang ada b. Kemampuan mahasiswa c. Faktor pendukung yang diperlukan (sarana dan prasarana) d. Ketersediaan dana yang diperlukan e. Ketersediaan waktu f. Kesinambungan program 8 3. Penjabaran Program Kerja PPL Dalam pelaksanaannya mahasiswa belajar menjadi seorang pendidik di dalam kelas sesuai dengan program keahliannya. Diharapkan mahasiswa dapat belajar tentang proses pembelajaran di kelas. Selain itu mahasiswa diharapkan mampu mengelola kelas dan mengetahui metode atau cara-cara guna mengatasi permasalahan yang timbul dalam proses belajar mengajar. Selain menyampaikan materi dalam kelas, mahasiswa juga harus dapat menggali potensi dan karakter peserta didik. Sesuai dengan program pemerintah tentang pendidikan karakter, mahasiswa dituntut dapat menanamkan nilai-nilai karakter baik nilai keagamaan maupun kebangsaan pada peserta didik guna memperbaiki sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. 4. Penyusunan laporan Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diwajibkan menyusun laporan PPL. Laporan ini berisi berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan observasi sampai dengan pelaksanaan PPL berakhir sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan PPL. 5. Penarikan Kegiatan ini menandakan bahwa seluruh kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan telah selesai. Penarikan ini dilaksanakan pada tanggal 20 September 2014. 9 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Program Kerja PPL Adanya persiapan program PPL dimulai dari observasi sekolah yang dilakukan dengan tujuan agar para calon pendidik dan tenaga kependidikan lebih mengetahui situasi dan kondisi yang ada di suatu lembaga pendidikan (sekolah). Observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran keadaan, serta pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sekolah tempat mahasiswa melaksanakan PPL. Kegiatan observasi memudahkan praktikan dalam menyusun program kerja yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Keberhasilan dari kegiatan PPL sangat ditentukan oleh kesiapan mahasiswa baik persiapan secara akademis, mental maupun keterampilan. Hal tersebut dapat diwujudkan karena mahasiswa telah diberi bekal sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas PPL yang merupakan rambu-rambu dalam melaksanakan praktik di sekolah. Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL maka perlu adanya persiapan, baik berupa persiapan fisik maupun mental. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya serta sebagai sarana persiapan program apa yang akan dilkasanakan nantinya. Untuk itu sebelum diterjunkan ke lokasi PPL, UPPL membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Guru sebagai tenaga profesional bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan profesionalitasnya (Depdiknas, 2004:8). Guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatihan, pengembang dan pengelola program, serta tenaga professional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. 10 Program ini dilaksanakan dengan dimasukkan dalam mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil PPL pada semester berikutnya. Tujuan dari pengajaran mikro ini adalah membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar (real teaching) di sekolah/lembaga pendidikan dalam program PPL. Di dalam pengajaran mikro ini juga terdapat beberapa tujuan khusus, diantaranya : a. Memahami dasar-dasar pengajaran mikro b. Melatih mahasiswa menyusun rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas d. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh e. Membentuk kompetensi kepribadian f. Membentuk kompetensi social Sedangkan persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal semester VI. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta yang diajar adalah teman sekelompok/peer teaching. Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan mejadi seorang calon guru/pendidik. 2. Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi PPL. Pembekalan dilaksanakan dalam kelompok kecil berdasarkan jurusan dengan koordinator PPL jurusan sebagai pengisi materi pembekalan. Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis untuk pelaksanaan program dan tugas-tugasnya di sekolah. Materi pembekalan meliputi pengembangan pendidikan karakter dalam pembelajaran, implementasi pendidikan karakter di SMK dan kebijakan pendidikan karakter dan budaya bangsa. Pembekalan PPL ini 11 berlangsung pada Juni 2014 bertempat di RE 1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY. 3. Observasi Pembelajaran di Kelas Dalam observasi pembelajaran di kelas diharapkan memperoleh gambaran pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik komponen kependidikan dan norma yang berlaku di tempat PPL. a. Perangkat Pembelajaran 1) Kompetensi Inti 2) Satuan Pelajaran (SP) 3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Proses Pembelajaran 1) Membuka pelajaran 2) Penyajian materi 3) Metode pembelajaran 4) Penggunaan bahasa 5) Penggunaan waktu 6) Cara memotivasi siswa 7) Teknik bertanya 8) Penguasaan kelas 9) Penggunaan media 10) Bentuk dan cara evaluasi 11) Menutup pelajaran 12) Gerak c. Aktivitas siswa 1) Perilaku siswa di dalam kelas 2) Perilaku siswa di luar kelas d. Observasi tentang dinamika kehidupan sekolah/lembaga untuk dapat berkomunikasi dan beradaptasi secara lancar dan harmonis Berikut ini beberapa hal penting hasil kegiatan observasi pra PPL yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar: 12 1) Administrasi guru yang dibawa selama proses pembelajaran adalah RPP dan Silabus. 2) Perilaku siswa tenang dan terkadang memberikan komentar apabila ada kejadian yang mengganggu KBM seperti ketika ada siswa yang terlambat masuk dalam kelas. 3) Gerakan siswa cukup bervariasi, terkadang ada yang menyampaikan pertanyaan kepada guru dengan maju ke meja guru ketika ada kekurang pahaman pada tugas yang diberikan guru. 4) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yaitu, ada yang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, ada yang bercanda dengan temannya, ada juga yang nampak bermalasmalasan meletakkan kepalanya diatas meja. 5) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran yaitu: a. Guru membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan berdoa kemudian presensi kelas. b. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan sampai mana pelajaran kemarin. c. Guru mendekati salah satu siswa, kemudian membuka satu persatu dari halaman buku catatan salah satu siswa tersebut. d. Guru memberikan catatan di papan tulis terkait dengan pelajaran yang akan di pelajari pada hari tersebut. e. Guru menjelaskan terkait dengan yang tertulis di papan tulis tersebut f. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa Berdasarkan observasi di atas didapatkan kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK Muhammadiyah Prambanan sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi administrasi guru dan kesiapan dalam mengajar telah terlihat, sehingga kompetensi profesional dan kompetensi sosial dapat diterapkan dengan baik dalam kondisi KBM. Sehingga selama kegiatan PPL maka mahasiswa dapat melanjutkan KBM seperti biasa dengan membuat persiapan untuk mengajar. 13 4. Pembuatan Persiapan Mengajar Dari observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Sehingga peserta PPL hanya tinggal melanjutkan saja, dengan membuat persiapan mengajar seperti: a. Satuan Pelajaran b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran c. Jobsheet d. Pembuatan Tugas e. Alokasi waktu f. Media Pembelajaran g. Kisi-kisi soal h. Rencana Pelaksanaan Program Semester i. Soal evaluasi B. Pelaksanaan Program PPL 1. Observasi kelas dan kegiatan pembelajaran. Sebelum melaksanakan pembelajaran siswa melakukan kegiatan berupa : 1) Bimbingan pembuatan RPP, Hand out, media pembelajaran dengan guru pembimbing. Setelah melakukan observasi kelas dan lingkungan sekolah, kemudian praktikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing mengenai pengarahan PPL. Dari hasil bimbingan kemudian praktikan mempersiapkan RPP materi yang akan diajarkan. Penyusunan RPP bertujuan agar dalam proses pembelajaran terencana dengan baik. Sedangkan materi yang akan disampaikan dibuat dalam bentuk hand out dan media pembelajaran berupa power point atau macromedia flash untuk pembelajaran teori. Kompetensi yang akan diajarkan adalah Teknik Perakitan Komputer (RKPC) dan Sistem Personal Computer (SPC). Proses penyusunan RPP yaitu membuat rancangan proses pembelajaran di kelas, sedangkan proses penyusunan hand out dan media pembelajaran yaitu mencari materi, dan 14 menyusun materi yang telah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan guru pembimbing. 2) Praktik Mengajar Dalam pelaksaan kegiatan praktik mengajar, diadakan tugas untuk mengajar kelas X dan XI MM (Multimedia) dengan materi Teknik Perakitan Komputer untuk kelas X MM dan Sistem PC untuk kelas XI MM. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan Garis-garis Besar Prgram Pendidikan (GBPP), juga disesuaikan dengan susunan program pendidikan dan pelatihan keahlian masing-masing. Penggunaan RPP disesuaikan dengan kompetensi dasar yang di sampaikan. Maksudnya, apabila kompetensi dasar yang disampaikan terlalu sederhana (tidak memakan waktu yang lama) bisa langsung dilanjutkan ke kompetensi dasar selanjutnya. Kegiatan pembelajaran pada masing-masing kelas setiap minggunya terdiri 4 jam teori untuk kelas X dan 2 jam teori untuk kelas XI. Secara komulatif kegiatan pembelajaran masing-masing kelas setiap minggunya 6 jam pelajaran @45 menit. Kegiatan praktik mengajar ini dimulai pada tanggal 8 agustus 2014. Berikut ini adalah jadwal mengajar dan jumlah jam mengajar pada masingmasing kelas: Tabel 2. Jadwal mengajar Teori. Kelas Hari Mata Pelajaran Ruang Jam X MM Jumat RKPC EL - IN 5-6, 8-9 XI MM Kamis SPC EL - IN 9-10 Namun pada kenyataannya, alokasi waktu pada RPP tidak sesuai pada saat pelaksanaan mengajar. Hal ini disebabkan penyampaian materi yang terkadang cepat maupun lambat karena daya tangkap siswa yang berbedabeda. Sehingga pada akhir pertemuan perlu diberikan reinforcement agar tingkat pemahaman antar siswa diharapkan sama. 15 Praktik mengajar ini meliputi : 1) Pembuatan RPP 2) Pembuatan hand out 3) Pembuatan media pembelajaran (power point dan macromedia flash) 3) Mengajar Teori Praktik mengajar adalah tujuan utama dari kegiatan PPL itu sendiri, dimana setiap praktikan harus mampu menjadi guru. Mulai dari mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) materi mengajar, media dan evaluasi serta admnistrasi guru dalam memberi nilai. Sarana untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan di SMK Muhammadiyah Prambanan seperti RPP, Handout, dan media pembelajaran. Sebelum praktik mengajar, praktikan diharuskan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk menunjang pencapaian proses belajar mengajar agar dalam penyampaian materi dapat lebih terarah dan terorganisir dengan baik. Dalam mengajar teori pada kenyataannya didapatkan tugas utama untuk mengajar Teknik Perakitan Komputer (RKPC) untuk kelas X MM dan Sistem PC (SPC) untuk kelas XI MM. Pada proses pembelajaran telah disiapkan media pembeljaran berupa laptop dan proyektor, sehingga digunakan power point dan macromedia flash untuk mengajar. Hal ini menumbuhkan ketertarikan siswa pada materi tersebut. Kegiatan praktik mengajar dilakukan sebanyak 10 kali dengan rincian 5 kali mengajar teori SPC di kelas XI MM dan 5 kali mengajar teori RKPC dikelas XI MM serta masing – masing pelajarran 1 kali tes tulis . Proses kegiatan mengajar dimulai dengan salam, berdoa, absensi, apersepsi, menciptakan suasana kondusif melalui penataan ruang, penyampaian materi, evaluasi dan ditutup dengan salam. Pada permulaan pelajaran dimulai dengan apersepsi dengan tujuan agar siswa tertarik untuk mendengarkan dan mempelajari materi yang disampaikan serta mengulas sedikit tentang materi minggu lalu. Selain itu, praktikan juga memberikan motivasi kepada siswa agar rajin belajar melalui contoh-contoh yang diberikan. Kemudian diakhir pelajaran ditutup dengan evaluasi dari materi yang disampaikan. 16 Metode yang digunakan selama kegiatan praktik mengajar adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah/menerangkan, diskusi, tanya-jawab, dan presentasi di depan kelas. Media yang digunakan yaitu papan tulis, hand out, power point, , pengalaman, contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan, maka diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi pembelajaran yang digunakan yaitu dengan memberikan ujian tulis dan lisan. Ujian tersebut diberikan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang dapat dipahami oleh para siswa. Ujian tulis tersebut berupa kuis, pekerjaan rumah (PR) serta ulangan. 4) Evaluasi dan Koreksi Evaluasi pembelajaran adalah proses sistematis untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan pembelajaran. Prinsip dari evaluasi pembelajaran antara lain: a. Menggunakan berbagai bentuk penilaian, seperti pertanyaan lisan, kuis, tugas rumah, ulangan, tugas individu, tugas kelompok, portofolio, unjuk kerja atau ketrampilan motorik, dan pengukuran afektif yang mencakup minat, sikap dan motivasi belajar. b. Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah pilihan ganda, uraian objektif, menjodohkan dan sebagainya. 5) Bimbingan PPL Bimbingan PPL dilakukan sebelum praktik mengajar, yaitu konsultasi meliputi : materi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Handout, media dan perangkat pembelajaran lainnya. Setelah itu praktikan merevisi hasil konsultasi tersebut dan untuk selanjutnya rencana pelaksanaan pembelajaran itu akan diberikan kembali kepada guru pembimbing untuk dinilai. 6) Penyusunan Laporan Penyusunan laporan dilakukan dengan cara konsultasi dengan guru pembimbing yang menyelaraskan antara hasil praktik sehingga tersusun laporan yang maksimal dan berkualitas. Adapun hasil laporan berisi : jadwal 17 kegiatan mengajar, perangkat pembelajaran, matriks hasil kerja PPL, absensi peserta diklat, lembar penilaian dan sebagainya. C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1) Hasil Pelaksanaan PPL Praktik mengajar mata pelajaran Teknik Perakitan Komputer (RKPC) dan Sistem Pesonal Computer (SPC) yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Prambanan berjalan dengan cukup baik, meskipun proses belajar mengajar sedikit terganggu dengan adanya libur awal puasa dan libur lebaran. Dengan adanya PPL yang cuma sebentar ini praktikan dituntut untuk tetap profesional dalam mengajar sehingga mampu mendapatkan pengalaman yang berharga serta hasil yang maksimal. Adapun hasil yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh praktikan dalam pelaksanaan PPL ini antara lain : a. Praktikan mendapatkan pengalaman mengajar sesungguhnya, dan juga cara mengelola kelas yang efektif. b. Secara administrasi pengajaran, hasil yang diperoleh praktikan yaitu : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Praktikan mengetahui betapa pentingnya komunikasi dalam proses pembelajaran. Terlebih lagi komunikasi pada saat konsultasi dengan guru pembimbing sangatlah diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik RPP, materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif dilakukan dalam pembelajaran kelas. d. Metode yang disampaikan kepada siswa harus bervariasi sesuai dengan tingkat pemahaman dan daya konsentrasi. e. Praktikan dapat mengelola kelas dan membuat suasana yang kondusif dalam belajar. f. Praktikan dapat mengembalikan situasi menjadi kondusif lagi bila ada siswa yang menimbulkan masalah (ramai, mengganggu teman, dll). g. Praktikan mampu memberikan evaluasi sehingga dapat menjadi umpan balik dari siswa untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah disampaikan dapat diserap oleh siswa. 18 2) Analisis Pelaksanaan PPL Secara umum dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami hambatan yang berarti justru mendapat pengalaman berharga sehingga dapat digunakan sebagai media belajar untuk menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing masing-masing di sekolah. Selain adanya hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan PPL ada juga hal-hal yang mendukung, yaitu : a. Guru yang selalu membimbing jika terjadi masalah. b. Media yang memadai untuk mengajar, seperti : LCD Proyektor, papan tulis (white board), dll. c. Ruangan kelas yang cukup kondusif. Adapun hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan PPL adalah sebagai berikut: a. Hambatan Secara Umum Teknik pengelolaan kelas sedikit susah dilakukan karena terbatasnya pengalaman mengelola kelas dari praktikan. Di bangku kuliah hanya diberikan teori pengelolaan kelas, namun pada pelaksanaannya hal tersebut sulit dilaksanakan karena karakteristik siswa yang berbeda-beda. Solusi yang dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah dengan sering-sering mendekati siswa yang belajar terlihat tidak serius dan banyak bercanda. Apabila siswa tidak respon dengan kehadiran praktikan, maka diberi pertanyaan mengenai materi yang sedang dipelajari, tugas tambahan bila merasa diperlukan. b. Hambatan Khusus Proses Belajar Mengajar 1) Teknik Pengelolaan Kelas Teknik pengelolaan kelas sedikit susah dilakukan karena terbatasnya pengalaman mengelola kelas dari praktikan. Di bangku kuliah hanya diberikan teori pengelolaan kelas, namun pada pelaksanaannya hal tersebut sulit dilaksanakan karena karakteristik siswa yang berbeda beda. Selain itu mahasiswa praktikan masih merasa canggung untuk memberikan hukuman apabila ada beberapa siswa yang berbuat ulah. 19 Solusi yang dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah dengan berkreasi dan berimprovisasi guna menghindari rasa jenuh atau bosan dalam proses pembelajaran. Solusi tersebut dilakukan dengan cara praktikan akan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, serta mengembangkan berbagai kreasi cara penyampaian materi agar hasil yang dicapai lebih maksimal. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah diciptakannya suasana belajar yang serius tetapi santai guna memberi semangat dalam belajar kepada siswa sehingga siswa akan mudah dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan. Apabila situasi berjalan dengan tegang maka akan berdampak pada konsentrasi siswa yang tidak fokus dalam menerima materi pelajaran. 2) Hambatan Belum Adanya Motivasi Belajar Siswa dan Karakteristik Siswa Kurangnya motivasi untuk belajar giat mengakibatkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak berjalan lancar. Pengetahuan yang kurang dalam mata paelajaran ini membuat motivasi belajar kurang apalagi di tambah dengan materi pengecaoran logam yang hanya bisa disampaikan secara teori saja. Solusi yang dilakukan untuk menangani hambatan tersebut adalah dengan diberikannya motivasi-motivasi penyemangat belajar supaya giat belajar demi mencapai cita-cita dan keinginan mereka. Motivasi untuk menjadi yang terbaik, agar sesuatu yang diharapkan dapat tercapai. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan nasihat dan menceritakan pengalaman pribadi yang dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi. Dan memperlihatkan video tentang pengecoran membuat siswa dapat sedikit lebih paham bagaimana proses pengecoran logam non fero tersebut. 3) Hambatan Saat Menyiapkan Administrasi Pengajaran Hambatan saat menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran karena dalam PPL praktikan dihadapkan dengan kurikulum yang 20 baru yaitu kurikulum 2013. Hal ini membuat praktikan sedikit kurang paham di karenakan didalam bangku kuliah praktikan diberikan materi pembuatan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang berstandartkan KTSP. Solusi yang dilakukan adalah pada saat penyiapan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat contoh-contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan. Setelah itu sesering mungkin berkoordinasi dengan guru pembimbing. 4) Hambatan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran Saat menyiapkan materi pelajaran, hal-hal yang menghambat antara lain karena mahasiswa praktikan baru mempersiapkan materi mata pelajaran apa yang akan diajarkan beberapa hari sebelum proses mengajar berlangsung, hal ini dikarenakan waktu banyak dihabiskan untuk menyelesaikan program KKN, sehingga mahasiswa PPL terpaksa menyiapkan materi yang akan diajarkan mendadak, disamping itu referensi buku yang minim sehingga mahasiswa PPL harus mencari sumber ajar ke perpustakaan dan browsing di internet dengan segera. Solusi yang dilakukan pada saat menyiapkan materi adalah materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku-buku acuan yang perpustakaan diperoleh dari guru sekolah, perpustakaan pembimbing di kampus di sekolah, dan juga perpustakaan pribadi masing-masing. Selain itu, berdasarkan materi yang pernah guru berikan kepada siswanya tahun yang lalu. 3) Refleksi Pelaksanaan PPL pada mata pelajaran teori di Jurusan Teknik Multimedia di SMK Muhammadiyah Prambanan berlangsung dengan lancar walaupun dalam pelaksanaannya mengalami masalah namun masih bisa diatasi. Selain itu, praktikan memperoleh beberapa hasil pengalaman sebagai berikut : 21 a. PPL memberikan bekal bermanfaat kepada mahasiswa calon pendidik atau pengajar. b. Selama kegiatan PPL, mahasiswa dapat langsung menerapkan segala ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di bangku kuliah. 22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang mengambil program kependidikan. Pelaksanaan kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan dimulai pada tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Program ini dilaksanakan dengan cara menerjunkan mahasiswa dibawah supervisi Perguruan Tinggi untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Sebelum melaksanakan PPL mahasiswa melakukan persiapan-persiapan agar nantinya siap untuk melaksanakan PPL yang meliputi pembekalan PPL (Pengajaran Mikro), dan observasi sekolah. Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan program kerja PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan, dapat disimpulkan bahwa : a. Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) telah memberikan wawasan dan rasa tanggung jawab sebagai pendidik terhadap pengelolaan proses belajar mengajar di sekolah, memberikan pengalaman pendidikan maupun profesi yang dapat meningkatkan kemampuan atau profesionalisme calon pendidik di bidang kependidikan. b. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam kegiatan belajar mengajar pada situasi yang sebenarnya. Semua itu mempunyai tujuan yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya. c. Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung kepada unsur utama yaitu guru dan murid yang ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung. 23 B. Saran 1. Bagi Pihak Sekolah a. Sekolah perlu mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah, agar tujuan dalam proses KBM dapat tercapai dengan baik. b. Perbedaan kualitas peserta didik di dalam menerima pelajaran perlu kiranya diperhatikan agar dalam menangani peserta didik tidak sama satu dengan yang lainnya. c. Kedisiplinan, ketetiban, dan keamanan siswa merupakan tanggungjawab guru agar tejalin suasana yang nyaman di lingkungan sekolah dan sekolah percontohan di DIY d. Peran aktif dan partisipasi dalam program PPL perlu ditingkatkan dan diarahkan. e. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan 2. Bagi Pihak Universitas Negeri Yogyakarta a. Perlu adanya sosialisasi program PPL yang lebih mendalam kepada sekolah atau lembaga yang dijadikan lokasi penempatan PPL. b. Sosialisasi program PPL terpadu perlu lebih ditingkatkan secara jelas dan transparan kepada pihak sekolah maupun kepada praktikan. c. Memberikan pembekalan yang lebih representatif dengan contoh – contoh yang nyata mengenai proses belajar mengajar yang sekiranya nanti akan dihadapi mahasiswa di tempat praktik, kegiatan apa saja yang dilakukan mahasiswa di tempat praktik, serta pembuatan proposal dan pembuatan laporan PPL. d. Memberikan pengarahan dan penjelasan sebaik-baiknya kepada DPL sehingga DPL dapat membimbing mahasiswa PPL dengan informasi yang seharusnya. e. Perlunya pembekalan kepada mahasiswa dengan menghadirkan narasumber dari pihak sekolah baik sekolah swasta maupun sekolah negeri agar mahasiswa tahu bagaimana karaktersitik masing-masing sekolah, selain itu mampu menunjukkan permasalahan yang 24 sebenarnya yang ada di lapangan sehingga hasil pelaksanaan PPL dapat lebih maksimal. 3. Bagi Mahasiswa Peserta PPL a. Dalam melaksanakan kegiatan PPL hendaknya mahasiswa mencari informasi secara akurat mengenai sekolah sebelum, saat, dan sesudah observasi berlangsung. b. Praktikan sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja di lingkungan sekolah, pandai menempatkan diri dan berperan sebagaimana mestinya. c. Untuk lebih siap dengan membekali diri dengan ilmu-ilmu baik keteknikan maupun ilmu pendidikan untuk menghadapi peserta didik yang berbagai macam sifat dan karaktersitik. d. Untuk lebih memahami dan dapat melaksanakan peraturan dan norma-norma yang berlaku di sekolah baik yang tertulis maupun tidak tertulisTarget dan skala prioritas sangat dibutuhkan dalam merencanakan maupun melaksanakn program, sehingga akan dihasilkan program yang benar-benar bermanfaat. 25