(RKPC) dan Sistem Personal Computer (SPC). Proses penyusunan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu lembaga Perguruan
Tinggi Negeri yang bertujuan mendidik (menyiapkan) tenaga pendidik yang
berkualitas dan professional. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab mahasiswa
setelah mendapatkan ilmu dari kampus adalah mentransfer, menginformasikan dan
mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat pada umumnya dan lingkungan
kependidikan khususnya. Dari hasil pengaplikasian itu seorang mahasiswa dapat
diukur mengenai kesiapan dan kemampuannya sebelum akhirnya menjadi bagian
dari masyarakat luas. Beranjak dari hal itu maka diadakanlah program PPL sebagai
implementasi dari pengabdian kepada masyarakat dan pengaplikasian ketrampilan
dan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat khususnya dalam
lingkungan pendidikan.
PPL adalah mata kuliah praktik yang dilaksanakan untuk mengembangkan
kompetensi mengajar mahasiswa sebagai calon pendidik. PPL dijadikan sebagai
pengalaman yang nyata bagi mahasiswa dalam upaya mempersiapkan seluruh
potensi diri sebelum terjun langsung sebagai pendidik baik disekolah, klup atau
lembaga.
Program PPL dilingkungan sekolah merupakan ajang mahasiswa dalam
memberikan sumbangan nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan
seluruh potensi sekolah. Mahasiswa dengan berbekal ilmu yang telah diperoleh
sesuai dengan bidang studinya, diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu yang
berharga di sekolah saat melaksanakan PPL. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan
mampu mengaktualisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang dimilikinya
dalam upaya peningkatan potensi sekolah.
Guru sebagai tenaga profesional bertugas melaksanakan dan merencanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan,
melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah
serta mengembangkan profesionalitasnya (Depdiknas, 2004:8). Maka dari itu,
persiapan tenaga guru merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum memasuki
proses belajar mengajar.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan oleh Universitas
Negeri Yogyakarta merupakan salah satu sarana yang digunakan sebagai latihan
mengajar bagi mahasiswa calon guru setelah lulus nanti. Dalam praktik di lapangan,
mahasiswa diharapkan menerapkan teori-teori pengajaran yang telah diberikan saat
kuliah. Diharapkan keluaran dari PPL ini adalah mahasiswa sudah memiliki
pengalaman mengajar dan siap untuk menjadi guru setelah lulus dari Universitas
Negeri Yogyakarta.
Lokasi PPL UNY adalah sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di wilayah
Propinsi DIY dan Jawa Tengah. Sekolah meliputi SD, SLB, SMP, MTs, SMA, SMK,
dan MAN. Lembaga pendidikan mencakup lembaga pengelola pendidikan seperti
Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) milik kedinasan, klub cabang
olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta.
Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih
berdasarkan pertimbangan kesesuaian antara mata pelajaran atau materi kegiatan
yang dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi
mahasiswa.
A. ANALISIS SITUASI
Tujuan dari Analisis Situasi di SMK Muhammadiyah Prambanan
sebelum dilaksanakannya program PPL adalah untuk mendapatkan data yang
valid mengenai kondisi sekolah, baik kondisi fisik sekolah maupun kondisi non
fisik di SMK Muhammadiyah Prambanan. Data tersebut yang selanjutnya
dijadikan acuan dalam perumusan program kerja. Data kondisi sekolah diperoleh
dengan cara observasi di SMK Muhammadiyah Prambanan. Observasi
dilaksanakan pada bulan april 2014. Kegiatan observasi antara lain meliputi
observasi kondisi sekolah dan observasi kondisi peserta didik pada saat
pembelajaran di kelas. Dari hasil observasi di SMK Muhammadiyah Prambanan
diperoleh data tentang sekolah, yang untuk lebih jelasnya akan dipaparkan
kemudian.
1. Kondisi Fisik Sekolah
Dilihat dari kondisi fisik sekolah, sarana dan prasarana pendidikan yang
ada di sekolah ini sudah cukup memadai. Bangunan di SMKN
2
Muhammadiyah Prambanan terdiri dari beberapa jenis ruangan yang
dijelaskan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 1. Daftar Nama Ruangan di SMK Muhammadiyah Prambanan
Aspek
N
yang
No
Kondisi Real
Diamati
Lokasi SMK
Muhammadiyah
Prambanan berada di atas
tanah seluas 12, 161 m2.
Tanah ini merupakan
1.
Keadaan lokasi
wakaf dari Prof. Suwardi
(Guru Besar UNY) dan
sebagian lagi membeli.
Lokasi sekolah ini berada
diantara persawahan dan
rumah warga.
SMK Muhammadiyah
Prambanan mempunyai 32
gedung kelas, dan gedung
kantor yang masih kurang
(berencana untuk meminta
gedung kantor tambahan),
tidak ada gedung UKS,
2.
Keadaan gedung
bengkel sudah cukup.
Sampai saat ini SMK
Muhammadiyah
Prambanan masih
mengusahakan untuk
pembangunan masjid,
kelas tambahan dan kantor
guru.
3.
Kondisi Ideal
Lokasi SMK
Muhammadiyah
prambanan bisa
dikatakan sudah ideal
karena suasananya yang
strategis. Dekat dengan
jalan raya dan rumah
warga selain itu juga
dapat dijangkau dengan
segala jenis kendaraan.
Dengan banyaknya
tenaga pendidik,
seharusnya SMK
Muhammadiyah
Prambanan mempunyai
kantor guru yang cukup
untuk menampung
semua tenaga pendidik
dan kelengkapan
fasilitas seperti UKS dan
masjid serta kelas
tambahan untuk
mempermudah proses
belajar mengajar.
Keadaan sarana /
Sampai saat ini sarana dan
Untuk menunjang
prasarana
prasarana masih kurang
kenyamanan proses
3
seperti pengadaan kursi,
belajar mengajar maka
meja dan sarana lainnya.
sudah seharusnya ada
Adapun pengadaan sarana
penambahan fasilitas
dan prasarana ini
pembelajaran seperti
memakai uang kas
kursi, meja dan
sekolah dan uang kas
prasarana lainnya selain
Negara, namun ada juga
itu setiap fasilitas atau
bantuan dari pihak
sarana prasarana
sponsorship dan melalui
sebaiknya diberi
pelelangan.
penomoran inventaris.
Selain itu, sarana dan
prasarana yang ada, belum
mempunyai penomoran
sarana yang bisa bertahan
lama.
Untuk mengurusi masalah
personalia diketuai oleh
Bapak Juhan, sekretaris
Bu Siti Amini, Staff :
Bapak Dr. Suwondo.
4.
Keadaan personalia
Semua masalah personalia
lembaga diatur oleh bapak
Juhan. Apabila ada
permasalahan langsung
didiskusikan dengan
pengurus personalia.
Berdasarkan observasi
langsung dan hasil
5.
Penataan ruang kerja
interview dengan bapak
Ruang kerja harus
Juhan, penataan ruang
ditambah sehingga
kerja masih belum teratur
memudahkan penataan
yang disebabkan
ruang kerja.
kurangnya ruang untuk
menata semua hal yang
4
berhubungan dengan
SMK.
1. Sistem perpustakaan
terbuka
2. pendataan buku, sistem
Sebaiknya penataan
buku, pengembalian dan
peminjaman buku
peminjaman dan
menggunakan sistem
pengembalian masih
online supaya
manual
mempermudah
3. Tersedia 5 komputer
pekerjaan dan mencegah
untuk umum dan 1
kekeliruan dalam
komputer untuk
pendataan buku-buku.
administrasi
4. Buku sastra lebih
banyak dari pada buku
jurusan yang ada di
yang berkaitan dengan
SMK, sebaiknya buku-
pembelajaran
buku yang berhubungan
5. Buku yang banyak
6.
Perpustakaan
Dengan banyaknya
dengan jurusan
peminat nya (lebih
diperbanyak untuk
sering dipinjam) adalah
membantu siswa
buku jenis sastra.
mempelajari dan
6. Masih ada kendala
memahami pengetahuan
untuk mengembangkan
yang berhubungan
motivasi siswa ke
dengan jurusan.
perpustakaan karena
lokasi perpustakaan
Sebaiknya, diadakan
yang jauh dari ruang
kegiatan atau organisasi
kelas.
yang dapat memotivasi
7. Masih sedikitnya minat
baca siswa
8. Belum banyak guru
siswa untuk membaca
atau meminjam buku di
perpus seperti, lomba
yang mengkaitkan
me-resume buku
pelajaran dengan
perpustakaan, lomba
perpustakaan.
membuat drama
9. Kapasitas ruang
berdasarkan cerita dari
5
perpustakaan tidak
buku yang ada di
mencukupi untuk siswa
perpustakaan.
1 kelas (sekitar 40
siswa) sehingga jarang
ada guru yang
melakukan proses
belajar di perpustakaan.
Sebaiknya ada
7.
Laboratorium
Laboratorium SMK sudah
penambahan fasilitas
cukup memadai tetapi
dilaboratorium untuk
masih perlu beberapa
menunjang
tambahan peralatan untuk
pembelajaran praktik
menunjang proses
seperti pengadaan alat –
pembelajaran
alat untuk elektronika
industri.
1. Guru BK ada 7 orang,
1 guru mengampu 6
kelas
2. Peraturan yang masih
sering di langgar adalah Perlu adanya penegasan
keterlambatan
3. Untuk jenjang karir
8.
Bimbingan
konseling
kedisiplinan untuk
menecegah
siswa, minat siswa ke
keterlambatan siswa.
Perguruan tinggi
sebaiknya dibuat
kurang dari 10% (90%
peraturan khusus, atau
bekerja)
membuat kata-kata
4. Sekolah memfasilitasi
motivasi siswa supaya
siswa dengan Bursa
tidak datang terlambat.
Kerja Sekolah (BKS)
untuk membantu siswa
mencari pekerjaan.
6
2. Kondisi Non Fisik Sekolah
a. Kondisi Umum SMK Muhammadiyah Prambanan
SMK Muhammadiyah Prambanan merupakan salah satu SMK
kejuruan yang berbasis agama. Sekolah ini merupakan salah satu tempat
yang digunakan untuk lokasi KKN-PPL UNY tahun 2014 pada semester
khusus. Lokasi cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya
dan sangat mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan.
b. Kondisi Siswa
SMK Muhammadiyah Prambanan bisa dibilang memiliki potensi
akademik kesiswaan yang bagus. Ujian masuk memiliki standar yang
cukup tinggi, dan melalui seleksi yang ketat.
c. Potensi Siswa, Guru dan Karyawan
SMK Muhammadiyah Prambanan merupakan salah satu sekolah
berbasis islam di Yogyakarta dengan berbagai prestasi di bidang akademik
maupun non akademik serta mencetak lulusan-lulusan yang berprestasi
dan siap bekerja.
d. Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakurikuler)
Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah
Prambanan adalah OSIS, KIR, Pecinta Alam, Sepak Bola, Peleton Inti,
ROHIS, PMR, Paskibra. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa
mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya. Kegiatan
ekstrakurikuler khususnya olahraga yang dilaksanakan di sekolah
mempunyai tujuan untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki oleh
siswa untuk bisa lebih ditingkatkan. Kegiatan ini meliputi
sepakbola. Pada hari senin setiap
ekstra
minggu seluruh siswa, guru dan
karyawan SMK Muhammadiyah Prambanan melaksanakan upacara
bendera. Petugas upacara adalah anggota TONTI dengan barisan yang
menyanyikan lagu wajib nasional bergiliran setiap kelas.
7
f. Administrasi Sekolah
Bagian administrasi dikelola oleh bagian Tata Usaha (TU) yang
membawahi berbagai bidang diantaranya: bidang kepegawaian, keuangan,
kesiswaan, perpustakaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, persuratan.
g. Tempat Ibadah
Tempat ibadah untuk yang beragama Islam di SMK Muhammadiyah ini
berupa mushola. Fasilitas yang ada di mushola ini antara lain Al Quran,
mukena, kipas angin, penerangan, peralatan sound system, jadwal sholat.
B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Dalam pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan ini terdiri
dari beberapa tahapan antara lain :
1. Pra PPL
Sebelum kegiatan PPL dimulai, mahasiswa PPL UNY telah
melaksanakan:
a.
Sosialisasi dan Koordinasi
b.
Observasi KBM dan manajerial
c.
Observasi Potensi
d.
Identifikasi Permasalahan
e.
Diskusi Guru Pembimbing
f.
Rancangan kegiatan
g.
Meminta persetujuan koordinator KKN-PPL sekolah tentang rancangan
program yang akan dilaksanakan.
2.
Rancangan Program
Dari hasil pra PPL kemudian digunakan untuk menyusun rancangan
program. Rancangan program berdasarkan pada pertimbangan:
a.
Permasalahan sekolah sesuai dengan potensi yang ada
b.
Kemampuan mahasiswa
c.
Faktor pendukung yang diperlukan (sarana dan prasarana)
d.
Ketersediaan dana yang diperlukan
e.
Ketersediaan waktu
f.
Kesinambungan program
8
3.
Penjabaran Program Kerja PPL
Dalam pelaksanaannya mahasiswa belajar menjadi seorang pendidik
di dalam kelas sesuai dengan program keahliannya. Diharapkan mahasiswa
dapat belajar tentang proses pembelajaran di kelas. Selain itu mahasiswa
diharapkan mampu mengelola kelas dan mengetahui metode atau cara-cara
guna mengatasi permasalahan yang timbul dalam proses belajar mengajar.
Selain menyampaikan materi dalam kelas, mahasiswa juga harus
dapat menggali potensi dan karakter peserta didik. Sesuai dengan program
pemerintah tentang pendidikan karakter, mahasiswa dituntut dapat
menanamkan nilai-nilai karakter baik nilai keagamaan maupun kebangsaan
pada peserta didik guna memperbaiki sistem pendidikan yang ada di
Indonesia saat ini.
4. Penyusunan laporan
Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diwajibkan menyusun
laporan PPL. Laporan ini berisi berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan
observasi sampai dengan pelaksanaan PPL berakhir sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan PPL.
5. Penarikan
Kegiatan ini menandakan bahwa seluruh kegiatan PPL di SMK
Muhammadiyah Prambanan telah selesai. Penarikan ini dilaksanakan pada
tanggal 20 September 2014.
9
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan Program Kerja PPL
Adanya persiapan program PPL dimulai dari observasi sekolah yang
dilakukan dengan tujuan agar para calon pendidik dan tenaga kependidikan lebih
mengetahui situasi dan kondisi yang ada di suatu lembaga pendidikan (sekolah).
Observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran keadaan,
serta pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan situasi dan kondisi
sekolah tempat mahasiswa melaksanakan PPL. Kegiatan observasi memudahkan
praktikan dalam menyusun program kerja yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi sekolah.
Keberhasilan dari kegiatan PPL sangat ditentukan oleh kesiapan mahasiswa
baik persiapan secara akademis, mental maupun keterampilan. Hal tersebut dapat
diwujudkan karena mahasiswa telah diberi bekal sebagai pedoman dasar dalam
menjalankan aktivitas PPL yang merupakan rambu-rambu dalam melaksanakan
praktik di sekolah.
Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL maka perlu
adanya persiapan, baik berupa persiapan fisik maupun mental. Hal tersebut
bertujuan agar mahasiswa dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul
selanjutnya serta sebagai sarana persiapan program apa yang akan dilkasanakan
nantinya. Untuk itu sebelum diterjunkan ke lokasi PPL, UPPL membuat berbagai
program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL.
Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1.
Pengajaran Mikro
Guru sebagai tenaga profesional bertugas merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan
dan
pelatihan,
melakukan
penelitian,
membantu
pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan
profesionalitasnya (Depdiknas, 2004:8). Guru adalah sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pelatihan, pengembang dan pengelola program,
serta tenaga professional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional.
10
Program ini dilaksanakan dengan dimasukkan dalam mata kuliah
yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil PPL pada
semester berikutnya. Tujuan dari pengajaran mikro ini adalah membentuk
dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik
mengajar (real teaching) di sekolah/lembaga pendidikan dalam program
PPL. Di dalam pengajaran mikro ini juga terdapat beberapa tujuan khusus,
diantaranya :
a.
Memahami dasar-dasar pengajaran mikro
b.
Melatih mahasiswa menyusun rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
c.
Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas
d.
Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan
utuh
e.
Membentuk kompetensi kepribadian
f.
Membentuk kompetensi social
Sedangkan persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata kuliah
ini adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal semester VI. Dalam
pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana
mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta
yang diajar adalah teman sekelompok/peer teaching. Keterampilan yang
diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini
adalah
berupa
ketrampilan-ketrampilan
yang
berhubungan
dengan
persiapan mejadi seorang calon guru/pendidik.
2.
Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilaksanakan sebelum mahasiswa diterjunkan ke
lokasi PPL. Pembekalan dilaksanakan dalam kelompok kecil berdasarkan
jurusan dengan koordinator PPL jurusan sebagai pengisi materi pembekalan.
Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar memiliki bekal pengetahuan
dan keterampilan praktis untuk pelaksanaan program dan tugas-tugasnya di
sekolah. Materi pembekalan meliputi pengembangan pendidikan karakter
dalam pembelajaran, implementasi pendidikan karakter di SMK dan
kebijakan pendidikan karakter dan budaya bangsa. Pembekalan PPL ini
11
berlangsung pada Juni 2014 bertempat di RE 1 Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro UNY.
3.
Observasi Pembelajaran di Kelas
Dalam observasi pembelajaran di kelas diharapkan memperoleh
gambaran pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas
seorang guru di sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan juga
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek karakteristik
komponen kependidikan dan norma yang berlaku di tempat PPL.
a.
Perangkat Pembelajaran
1) Kompetensi Inti
2) Satuan Pelajaran (SP)
3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b.
Proses Pembelajaran
1) Membuka pelajaran
2) Penyajian materi
3) Metode pembelajaran
4) Penggunaan bahasa
5) Penggunaan waktu
6) Cara memotivasi siswa
7) Teknik bertanya
8) Penguasaan kelas
9) Penggunaan media
10) Bentuk dan cara evaluasi
11) Menutup pelajaran
12) Gerak
c. Aktivitas siswa
1) Perilaku siswa di dalam kelas
2) Perilaku siswa di luar kelas
d. Observasi tentang dinamika kehidupan sekolah/lembaga untuk
dapat berkomunikasi dan beradaptasi secara lancar dan harmonis
Berikut ini beberapa hal penting hasil kegiatan observasi pra PPL
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar:
12
1) Administrasi guru yang dibawa selama proses pembelajaran adalah
RPP dan Silabus.
2) Perilaku siswa tenang dan terkadang memberikan komentar apabila
ada kejadian yang mengganggu KBM seperti ketika ada siswa yang
terlambat masuk dalam kelas.
3) Gerakan
siswa
cukup
bervariasi,
terkadang
ada
yang
menyampaikan pertanyaan kepada guru dengan maju ke meja guru
ketika ada kekurang pahaman pada tugas yang diberikan guru.
4) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yaitu, ada yang
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, ada yang
bercanda dengan temannya, ada juga yang nampak bermalasmalasan meletakkan kepalanya diatas meja.
5) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Guru membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan
berdoa kemudian presensi kelas.
b. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan sampai mana
pelajaran kemarin.
c. Guru mendekati salah satu siswa, kemudian membuka satu
persatu dari halaman buku catatan salah satu siswa tersebut.
d. Guru memberikan catatan di papan tulis terkait dengan
pelajaran yang akan di pelajari pada hari tersebut.
e. Guru menjelaskan terkait dengan yang tertulis di papan tulis
tersebut
f.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa
Berdasarkan observasi di atas didapatkan kesimpulan bahwa
kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK Muhammadiyah
Prambanan sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Persiapan yang
dilakukan oleh guru meliputi administrasi guru dan kesiapan dalam
mengajar
telah
terlihat,
sehingga
kompetensi
profesional
dan
kompetensi sosial dapat diterapkan dengan baik dalam kondisi KBM.
Sehingga selama kegiatan PPL maka mahasiswa dapat melanjutkan
KBM seperti biasa dengan membuat persiapan untuk mengajar.
13
4.
Pembuatan Persiapan Mengajar
Dari observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan
belajar mengajar sudah berlangsung sebagai mana mestinya. Sehingga
peserta PPL hanya tinggal melanjutkan saja, dengan membuat persiapan
mengajar seperti:
a.
Satuan Pelajaran
b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c.
Jobsheet
d.
Pembuatan Tugas
e.
Alokasi waktu
f.
Media Pembelajaran
g.
Kisi-kisi soal
h.
Rencana Pelaksanaan Program Semester
i.
Soal evaluasi
B. Pelaksanaan Program PPL
1. Observasi kelas dan kegiatan pembelajaran.
Sebelum melaksanakan pembelajaran siswa melakukan kegiatan berupa :
1) Bimbingan pembuatan RPP, Hand out, media pembelajaran dengan
guru pembimbing.
Setelah melakukan observasi kelas dan lingkungan sekolah, kemudian
praktikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing mengenai
pengarahan PPL. Dari hasil bimbingan kemudian praktikan mempersiapkan
RPP materi yang akan diajarkan. Penyusunan RPP bertujuan agar dalam
proses pembelajaran terencana dengan baik. Sedangkan materi yang akan
disampaikan dibuat dalam bentuk hand out dan media pembelajaran berupa
power point atau macromedia flash untuk pembelajaran teori.
Kompetensi yang akan diajarkan adalah Teknik Perakitan Komputer
(RKPC) dan Sistem Personal Computer (SPC). Proses penyusunan RPP
yaitu membuat rancangan proses pembelajaran di kelas, sedangkan proses
penyusunan hand out dan media pembelajaran yaitu mencari materi, dan
14
menyusun materi yang telah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan
guru pembimbing.
2) Praktik Mengajar
Dalam pelaksaan kegiatan praktik mengajar, diadakan tugas untuk
mengajar kelas X dan XI MM (Multimedia) dengan materi Teknik Perakitan
Komputer untuk kelas X MM dan Sistem PC untuk kelas XI MM. Materi
yang disampaikan disesuaikan dengan Garis-garis Besar Prgram Pendidikan
(GBPP), juga disesuaikan dengan susunan program pendidikan dan pelatihan
keahlian masing-masing. Penggunaan RPP disesuaikan dengan kompetensi
dasar
yang di sampaikan. Maksudnya, apabila kompetensi dasar
yang
disampaikan terlalu sederhana (tidak memakan waktu yang lama) bisa
langsung dilanjutkan
ke
kompetensi
dasar
selanjutnya.
Kegiatan
pembelajaran pada masing-masing kelas setiap minggunya terdiri 4 jam teori
untuk kelas X dan 2 jam teori untuk kelas XI. Secara komulatif kegiatan
pembelajaran masing-masing kelas setiap minggunya 6 jam pelajaran @45
menit. Kegiatan praktik mengajar ini dimulai pada tanggal 8 agustus 2014.
Berikut ini adalah jadwal mengajar dan jumlah jam mengajar pada masingmasing kelas:
Tabel 2. Jadwal mengajar Teori.
Kelas
Hari
Mata Pelajaran Ruang
Jam
X MM
Jumat
RKPC
EL - IN
5-6, 8-9
XI MM
Kamis
SPC
EL - IN
9-10
Namun pada kenyataannya, alokasi waktu pada RPP tidak sesuai pada
saat pelaksanaan mengajar. Hal ini disebabkan penyampaian materi yang
terkadang cepat maupun lambat karena daya tangkap siswa yang berbedabeda. Sehingga pada akhir pertemuan perlu diberikan reinforcement agar
tingkat pemahaman antar siswa diharapkan sama.
15
Praktik mengajar ini meliputi :
1) Pembuatan RPP
2) Pembuatan hand out
3) Pembuatan media pembelajaran (power point dan macromedia flash)
3) Mengajar Teori
Praktik mengajar adalah tujuan utama dari kegiatan PPL itu sendiri,
dimana setiap praktikan harus mampu menjadi guru. Mulai dari
mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) materi mengajar,
media dan evaluasi serta admnistrasi guru dalam memberi nilai.
Sarana untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan di
SMK Muhammadiyah Prambanan seperti RPP, Handout, dan media
pembelajaran. Sebelum praktik mengajar, praktikan diharuskan membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk
menunjang pencapaian proses belajar mengajar agar dalam penyampaian
materi dapat lebih terarah dan terorganisir dengan baik.
Dalam mengajar teori pada kenyataannya didapatkan tugas utama untuk
mengajar Teknik Perakitan Komputer (RKPC)
untuk kelas X MM dan
Sistem PC (SPC) untuk kelas XI MM. Pada proses pembelajaran telah
disiapkan media pembeljaran berupa laptop dan proyektor, sehingga
digunakan power point dan macromedia flash untuk mengajar. Hal ini
menumbuhkan ketertarikan siswa pada materi tersebut.
Kegiatan praktik mengajar dilakukan sebanyak 10 kali dengan rincian 5
kali mengajar teori SPC di kelas XI MM dan 5 kali mengajar teori RKPC
dikelas XI MM serta masing – masing pelajarran 1 kali tes tulis .
Proses kegiatan mengajar dimulai dengan salam, berdoa, absensi,
apersepsi,
menciptakan
suasana
kondusif
melalui
penataan
ruang,
penyampaian materi, evaluasi dan ditutup dengan salam. Pada permulaan
pelajaran dimulai dengan apersepsi dengan tujuan agar siswa tertarik untuk
mendengarkan dan mempelajari materi yang disampaikan serta mengulas
sedikit tentang materi minggu lalu. Selain itu, praktikan juga memberikan
motivasi kepada siswa agar rajin belajar melalui contoh-contoh yang
diberikan. Kemudian diakhir pelajaran ditutup dengan evaluasi dari materi
yang disampaikan.
16
Metode yang digunakan selama kegiatan praktik mengajar adalah
penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah/menerangkan,
diskusi, tanya-jawab, dan presentasi di depan kelas. Media yang digunakan
yaitu papan tulis, hand out, power point, , pengalaman, contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami materi yang
telah disampaikan, maka diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi pembelajaran
yang digunakan yaitu dengan memberikan ujian tulis dan lisan. Ujian tersebut
diberikan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang dapat dipahami oleh
para siswa. Ujian tulis tersebut berupa kuis, pekerjaan rumah (PR) serta
ulangan.
4) Evaluasi dan Koreksi
Evaluasi pembelajaran adalah proses sistematis untuk mengetahui
efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan pembelajaran. Prinsip dari evaluasi
pembelajaran antara lain:
a. Menggunakan berbagai bentuk penilaian, seperti pertanyaan lisan, kuis,
tugas rumah, ulangan, tugas individu, tugas kelompok, portofolio, unjuk
kerja atau ketrampilan motorik, dan pengukuran afektif yang mencakup
minat, sikap dan motivasi belajar.
b. Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah pilihan ganda,
uraian objektif, menjodohkan dan sebagainya.
5) Bimbingan PPL
Bimbingan PPL dilakukan sebelum praktik mengajar, yaitu konsultasi
meliputi : materi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Handout, media
dan perangkat pembelajaran lainnya. Setelah itu praktikan merevisi hasil
konsultasi tersebut dan untuk selanjutnya rencana pelaksanaan pembelajaran
itu akan diberikan kembali kepada guru pembimbing untuk dinilai.
6) Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan dengan cara konsultasi dengan guru
pembimbing yang menyelaraskan antara hasil praktik sehingga tersusun
laporan yang maksimal dan berkualitas. Adapun hasil laporan berisi : jadwal
17
kegiatan mengajar, perangkat pembelajaran, matriks hasil kerja PPL, absensi
peserta diklat, lembar penilaian dan sebagainya.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1) Hasil Pelaksanaan PPL
Praktik mengajar mata pelajaran Teknik Perakitan Komputer (RKPC)
dan Sistem Pesonal Computer (SPC)
yang dilaksanakan di SMK
Muhammadiyah Prambanan berjalan dengan cukup baik, meskipun proses
belajar mengajar sedikit terganggu dengan adanya libur awal puasa dan libur
lebaran. Dengan adanya PPL yang cuma sebentar ini praktikan dituntut untuk
tetap profesional dalam mengajar sehingga mampu mendapatkan pengalaman
yang berharga serta hasil yang maksimal.
Adapun hasil yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh praktikan dalam
pelaksanaan PPL ini antara lain :
a.
Praktikan mendapatkan pengalaman mengajar sesungguhnya, dan juga
cara mengelola kelas yang efektif.
b.
Secara administrasi pengajaran, hasil yang diperoleh praktikan yaitu :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c.
Praktikan mengetahui betapa pentingnya komunikasi dalam proses
pembelajaran. Terlebih lagi komunikasi pada saat konsultasi dengan guru
pembimbing sangatlah
diperlukan demi lancarnya pelaksanaan
mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru
pembimbing, baik RPP, materi, metode maupun media pembelajaran
yang paling sesuai dan efektif dilakukan dalam pembelajaran kelas.
d.
Metode yang disampaikan kepada siswa harus bervariasi sesuai dengan
tingkat pemahaman dan daya konsentrasi.
e.
Praktikan dapat mengelola kelas dan membuat suasana yang kondusif
dalam belajar.
f.
Praktikan dapat mengembalikan situasi menjadi kondusif lagi bila ada
siswa yang menimbulkan masalah (ramai, mengganggu teman, dll).
g.
Praktikan mampu memberikan evaluasi sehingga dapat menjadi umpan
balik dari siswa untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah
disampaikan dapat diserap oleh siswa.
18
2) Analisis Pelaksanaan PPL
Secara umum dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami
hambatan yang berarti justru mendapat pengalaman berharga sehingga dapat
digunakan sebagai media belajar untuk menjadi guru yang baik dengan
bimbingan guru pembimbing masing-masing di sekolah.
Selain adanya hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan PPL ada juga
hal-hal yang mendukung, yaitu :
a.
Guru yang selalu membimbing jika terjadi masalah.
b.
Media yang memadai untuk mengajar, seperti : LCD Proyektor, papan
tulis (white board), dll.
c.
Ruangan kelas yang cukup kondusif.
Adapun hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan
PPL adalah sebagai berikut:
a.
Hambatan Secara Umum
Teknik pengelolaan kelas sedikit susah dilakukan karena
terbatasnya pengalaman mengelola kelas dari praktikan. Di bangku
kuliah
hanya
diberikan
teori
pengelolaan
kelas,
namun
pada
pelaksanaannya hal tersebut sulit dilaksanakan karena karakteristik siswa
yang berbeda-beda.
Solusi yang dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah dengan
sering-sering mendekati siswa yang belajar terlihat tidak serius dan
banyak bercanda. Apabila siswa tidak respon dengan kehadiran
praktikan, maka diberi pertanyaan mengenai materi yang sedang
dipelajari, tugas tambahan bila merasa diperlukan.
b. Hambatan Khusus Proses Belajar Mengajar
1) Teknik Pengelolaan Kelas
Teknik pengelolaan kelas sedikit susah dilakukan karena
terbatasnya pengalaman mengelola kelas dari praktikan. Di bangku
kuliah hanya diberikan teori pengelolaan kelas, namun pada
pelaksanaannya hal tersebut sulit dilaksanakan karena karakteristik
siswa yang berbeda beda. Selain itu mahasiswa praktikan masih
merasa canggung untuk memberikan hukuman apabila ada beberapa
siswa yang berbuat ulah.
19
Solusi yang dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah
dengan berkreasi dan berimprovisasi guna menghindari rasa jenuh
atau bosan dalam proses pembelajaran. Solusi tersebut dilakukan
dengan cara praktikan akan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan
sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, serta mengembangkan
berbagai kreasi cara penyampaian materi agar hasil yang dicapai
lebih maksimal.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah diciptakannya
suasana belajar yang serius tetapi santai guna memberi semangat
dalam belajar kepada siswa sehingga siswa akan mudah dalam
menerima materi pelajaran yang disampaikan. Apabila situasi
berjalan dengan tegang maka akan berdampak pada konsentrasi
siswa yang tidak fokus dalam menerima materi pelajaran.
2) Hambatan Belum Adanya Motivasi Belajar Siswa dan Karakteristik
Siswa
Kurangnya motivasi untuk belajar giat mengakibatkan
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
tidak
berjalan
lancar.
Pengetahuan yang kurang dalam mata paelajaran ini membuat
motivasi belajar kurang apalagi di tambah dengan materi
pengecaoran logam yang hanya bisa disampaikan secara teori saja.
Solusi yang dilakukan untuk menangani hambatan tersebut
adalah dengan diberikannya motivasi-motivasi penyemangat belajar
supaya giat belajar demi mencapai cita-cita dan keinginan mereka.
Motivasi untuk menjadi yang terbaik, agar sesuatu yang diharapkan
dapat tercapai. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan nasihat
dan menceritakan pengalaman pribadi yang dapat membantu siswa
untuk lebih termotivasi. Dan memperlihatkan video tentang
pengecoran membuat siswa dapat sedikit lebih paham bagaimana
proses pengecoran logam non fero tersebut.
3) Hambatan Saat Menyiapkan Administrasi Pengajaran
Hambatan saat menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran
karena dalam PPL praktikan dihadapkan dengan kurikulum yang
20
baru yaitu kurikulum 2013. Hal ini membuat praktikan sedikit
kurang paham di karenakan didalam bangku kuliah praktikan
diberikan materi pembuatan Rencana Proses Pembelajaran (RPP)
yang berstandartkan KTSP.
Solusi yang dilakukan adalah pada saat penyiapan administrasi
pengajaran dilakukan dengan melihat contoh-contoh yang telah ada,
disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan.
Setelah
itu
sesering
mungkin
berkoordinasi
dengan
guru
pembimbing.
4) Hambatan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran
Saat menyiapkan materi pelajaran, hal-hal yang menghambat
antara lain karena mahasiswa praktikan baru mempersiapkan materi
mata pelajaran apa yang akan diajarkan beberapa hari sebelum
proses mengajar berlangsung, hal ini dikarenakan waktu banyak
dihabiskan
untuk
menyelesaikan
program
KKN,
sehingga
mahasiswa PPL terpaksa menyiapkan materi yang akan diajarkan
mendadak, disamping itu referensi buku yang minim sehingga
mahasiswa PPL harus mencari sumber ajar ke perpustakaan dan
browsing di internet dengan segera.
Solusi yang dilakukan pada saat menyiapkan materi adalah
materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku-buku
acuan
yang
perpustakaan
diperoleh
dari
guru
sekolah,
perpustakaan
pembimbing
di
kampus
di
sekolah,
dan
juga
perpustakaan pribadi masing-masing. Selain itu, berdasarkan materi
yang pernah guru berikan kepada siswanya tahun yang lalu.
3) Refleksi
Pelaksanaan PPL pada mata pelajaran teori di Jurusan Teknik
Multimedia di SMK Muhammadiyah Prambanan berlangsung dengan lancar
walaupun dalam pelaksanaannya mengalami masalah namun masih bisa
diatasi. Selain itu, praktikan memperoleh beberapa hasil pengalaman sebagai
berikut :
21
a. PPL memberikan bekal bermanfaat kepada mahasiswa calon pendidik
atau pengajar.
b. Selama kegiatan PPL, mahasiswa dapat langsung menerapkan segala ilmu
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di bangku kuliah.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang
wajib tempuh bagi mahasiswa yang mengambil program kependidikan.
Pelaksanaan kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah Prambanan dimulai pada
tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Program ini
dilaksanakan dengan cara menerjunkan mahasiswa dibawah supervisi
Perguruan Tinggi untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Sebelum
melaksanakan PPL mahasiswa melakukan persiapan-persiapan agar nantinya
siap untuk melaksanakan PPL yang meliputi pembekalan PPL (Pengajaran
Mikro), dan observasi sekolah.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan program kerja PPL di
SMK Muhammadiyah Prambanan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) telah memberikan
wawasan dan rasa tanggung jawab sebagai pendidik terhadap
pengelolaan
proses
belajar
mengajar
di
sekolah,
memberikan
pengalaman pendidikan maupun profesi yang dapat meningkatkan
kemampuan
atau
profesionalisme
calon
pendidik
di
bidang
kependidikan.
b. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran,
tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Menerapkan
pengetahuan dan ketrampilannya dalam kegiatan belajar mengajar pada
situasi yang sebenarnya. Semua itu mempunyai tujuan yang sama
meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan
yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang
ditentukan sebelumnya.
c. Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung kepada unsur utama
yaitu guru dan murid yang ditunjang dengan sarana dan prasarana
pendukung.
23
B. Saran
1. Bagi Pihak Sekolah
a. Sekolah perlu mengembangkan dan meningkatkan sarana dan
prasarana di sekolah, agar tujuan dalam proses KBM dapat tercapai
dengan baik.
b. Perbedaan kualitas peserta didik di dalam menerima pelajaran perlu
kiranya diperhatikan agar dalam menangani peserta didik tidak sama
satu dengan yang lainnya.
c. Kedisiplinan,
ketetiban,
dan
keamanan
siswa
merupakan
tanggungjawab guru agar tejalin suasana yang nyaman di lingkungan
sekolah dan sekolah percontohan di DIY
d. Peran aktif dan partisipasi dalam program PPL perlu ditingkatkan dan
diarahkan.
e. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak UNY yang
telah terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan
2. Bagi Pihak Universitas Negeri Yogyakarta
a. Perlu adanya sosialisasi program PPL yang lebih mendalam kepada
sekolah atau lembaga yang dijadikan lokasi penempatan PPL.
b. Sosialisasi program PPL terpadu perlu lebih ditingkatkan secara jelas
dan transparan kepada pihak sekolah maupun kepada praktikan.
c. Memberikan pembekalan yang lebih representatif dengan contoh –
contoh yang nyata mengenai proses belajar mengajar yang sekiranya
nanti akan dihadapi mahasiswa di tempat praktik, kegiatan apa saja
yang dilakukan mahasiswa di tempat praktik, serta pembuatan
proposal dan pembuatan laporan PPL.
d. Memberikan pengarahan dan penjelasan sebaik-baiknya kepada DPL
sehingga DPL dapat membimbing mahasiswa PPL dengan informasi
yang seharusnya.
e. Perlunya pembekalan kepada mahasiswa dengan menghadirkan
narasumber dari pihak sekolah baik sekolah swasta maupun sekolah
negeri agar mahasiswa tahu bagaimana karaktersitik masing-masing
sekolah, selain itu mampu menunjukkan permasalahan yang
24
sebenarnya yang ada di lapangan sehingga hasil pelaksanaan PPL
dapat lebih maksimal.
3. Bagi Mahasiswa Peserta PPL
a. Dalam melaksanakan kegiatan PPL hendaknya mahasiswa mencari
informasi secara akurat mengenai sekolah sebelum, saat, dan sesudah
observasi berlangsung.
b. Praktikan sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja di
lingkungan sekolah, pandai menempatkan diri dan berperan
sebagaimana mestinya.
c. Untuk lebih siap dengan membekali diri dengan ilmu-ilmu baik
keteknikan maupun ilmu pendidikan untuk menghadapi peserta didik
yang berbagai macam sifat dan karaktersitik.
d. Untuk lebih memahami dan dapat melaksanakan peraturan dan
norma-norma yang berlaku di sekolah baik yang tertulis maupun
tidak tertulisTarget dan skala prioritas sangat dibutuhkan dalam
merencanakan maupun melaksanakn program, sehingga akan
dihasilkan program yang benar-benar bermanfaat.
25
Download