GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta RETNO RAHAYU SULISTYONINGSIH 1113014 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Karakteristik Ibu Yang Mengalami Kanker Serviks Dirumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta” Karya Tulis ini telah dapat diselesaikan , atas bimbingan, arahan, dan bantuan sebagai pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada : 1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan (D-3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Acmad Yani Yogyakarta. 3. Yuli Astuti, SST, selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah (KTI). 4. Fatimah Dewi Anggraeni S.ST., MPH selaku dosen pembimbing KTI yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis. 5. Haniek Farida, S.Psi., M.Si selaku dosen penguji penelitian ini, yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberikan saran dan masukan dalam berbagai hal untuk memperbaiki penelitian ini menjadi lebih baik. 6. Kepala RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang telah mengizinkan dan membantu dalam melakukan penelitian. 7. Kedua orangtua, kakak, adik, dan sahabat yang selalu mendukung spiritual, material, dan semangat pada penulis selama penyusunan penelitian ini. 8. Teman-teman Mahasiswa Kebidanan angkatan 2013 Stikes Jendral A Yani Yogyakarta yang telah bersedia membantu dan memberikan nasihat serta dorongan kepada penulis. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua. Yogyakarta, Agustus 2016 Penulis iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………..i LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………....... ii PERNYATAAN…….…………………………………………………....... iii KATA PENGANTAR…………………………………………………....... iv DAFTAR ISI………………………………………………………………..v DAFTAR TABEL…………………………………………………………..vii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. viii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..ix INTISARI....................…………………………………………………….. x ABSTRACT................……………...……………………………………….. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………….......……………………………... 1 B. Rumusan Masalah……...……………………………………….. 4 C. Tujuan Penelitian……………………………………………....... 4 D. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 5 E. Keaslian Penelitian ……………………………………………... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori………..……………………………………..….. 8 B. Kerangka Teori…....…………………………………………….. 33 C. Kerangka Konsep Penelitian……………………………………. 35 D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………… 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian…………………………………………….36 B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………. 36 C. Populasi dan sampel…………………………………………….. 36 D. Variabel Penelitian ………………………………………...…… 37 E. Definisi Operasional…………………………………………….. 38 F. Metode Pengumpulan Data…………………...……………….... 38 G. Metode Pengolahan dan Analisa Data…………………………...39 H. Etika Penelitian…………………………………………………..42 I. Jalannya Penelitian……...………….…..……………………….. 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.........…………………………………………….44 B. Pembahasan......................………………………………………. 47 C. Keterbatasan Penelitian………………...……………………….. 52 v BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan................…………………………………………...53 B. Saran...........................………………………………………......54 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian……………………………………………….. Tabel 2.1 Stadium Kanker Serviks………………………………………….. Tabel 3.1 Definisi Operasional……………………………………………… Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur…..………… Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan….…… Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan………… Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas.... ………… Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kontrasepsi……… vii 7 26 38 45 46 46 46 47 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori ……………………………………………… Gambar 2.2 Kerangka Konsep…………………………………………….. viii 32 33 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan Direktur. RSUD Panembahan Senopati Bantul Lampiran 5. Surat Balasan Izin Pendahuluan RSUD Panembahan Senopati Bantul Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 7. Surat Balasan Izin Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 8. Surat Izin Penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul Lampiran 9. Surat Izin Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul Lampiran 10. Surat Balasan Izin Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul Lampiran 11. Check List Penderita Kanker Serviks Lampiran 12. Hasil Penelitian Lampiran 13. Lembar Konsultasi ix GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Retno Rahayu1, Fatimah Dewi Anggraeni2, Haniek Farida3 INTISARI Latar Belakang : Kanker serviks masih menjadi penyakit terbanyak di Indonesia. di Indonesia tercatat dalam Departemen kesehatan (Depkes) tahun 2012 menyebutkan angka kejadian dan kematian yang diakibatkan oleh kanker serviks diperkirakan 13,2 juta jiwa. Beberapa faktor yang mempengaruhi kanker serviks adalah umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan kontrasepsi hormonal. Pernyataan ini didukung dengan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2013 bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta ada 130 kasus kanker serviks. Dari studi pendahuluan di dapatkan penderita kanker serviks tahun 2015 sebanyak 50 orang yang menderita kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati, untuk rawat jalan ada 40 kasus dan rawat inap ada 10 kasus . Tujuan Penelitian : Diketahuinya gambaran karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks. Metode Penelitian : Merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara total sampling. Jumlah sampel yang digunakan 50 responden dengan distribusi frekuensi yang diambil menggunakan data sekunder dan checklist . Hasil : Sebagian besar ibu yang mengalami kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta berumur >35 tahun sebanyak 34 responden (68,0%), tingkat pendidikan menengah (SMA dan SMK) sebanyak 26 responden (52,0%), status pekerjaan sebagai petani sebanyak 18 responden (36,0%), dan paritas primipara dan grandemultipara sebanyak 18 responden (36,0%), sebagian besar menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 29 responden (58,0%). Kesimpulan : Ibu yang mengalami kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yaitu berusia >35 tahun, (SMA dan SMK), petani, primipara dan grandemultipara, dan menggunakan kontrasepsi hormonal. Kata Kunci : Karakteristik, Kanker Serviks. 1 2 Mahasiswa Prodi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Dosen Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta x CHARACTERISTICS OVERVIEW OF MOTHERS WHO ENCOUNTER WITH CERVICAL CANCER IN PANEMBAHAN PUBLIC HOSPITAL SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA ABSTRACT Retno Rahayu1, Fatimah Dewi Anggraeni2, Haniek Farida3 Background : Cervical cancer is still becoming the most prevalent diseases in Indonesia. Health Department of Indonesia in 2012 recorded that the predicted incidence and mortality rate which caused by cervical cancer were 13.2 million of lifes. Factors that affecting cervical cancer are age, education, job, parity, and hormonal contracepcy. This statement is supported with the Hospital Information System (HIS) data in the year of 2013 which showed that there were 130 cases of cervical cancer in Yogyakarta (DIY). From the conducted preliminary study, obtained that in 2015 there were 50 persons of cervical cancer sufferer in Panembahan Senopati Public Hospital, which were consist of 40 outpatient cases and 10 inpatient cases. Aim : To know the characteristics overview of mothers who encounter with cervical cancer. Research Methods : This research was a descriptive quantitative research. The sampling technique used in this research was total sampling technique. The samples were 50 respondents with frequency distribution that obtained by using secondary data and checklist methods. Results : Most of mothers who encounter with cervical cancer in Panembahan Senopati public hospital Bantul Yogyakarta that aged >35 years old were as many as 34 respondents (68.0%), as many as 26 respondents (52.0%) were high school educated or graduated, as many as 18 repondents (36.05) were statused as a farmer, as many as 18 repondents (36.0%) were statused as primiparas and grandemulti parity, and as many as 29 respondents (58.0%) were using hormonal contracepcy. Conclusion : Mothers who encounter with cervical cancer in Panembahan Senopati public hospital Bantul Yogyakarta that aged >35 years old were: high school educated or graduated, farmers, primiparas and grandmultiparas, and using hormonal contracepcy. Keywords : Characteristic, Cervical cancer. 1 2 D-3 Midwifery Students of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta D-3 Midwifery Lecturer of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian Ibu adalah salah satu indikator Millennium Development Goals (MDG’s) yang belum selesai dan perlu dilanjutkan pada agenda pasca 2015 yaitu pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDGs) dengan target pada tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015). Indikator ini berkaitan langsung dengan kesehatan reproduksi perempuan. Masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita pada saat ini meningkatnya infeksi pada organ reproduksi yang pada akhirnya menyebabkan kanker, salah satunya yaitu kanker serviks (Martini, 2013). Istilah umum kanker adalah tentang pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol dan tidak berirama yang dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal tersebut sehingga memengaruhi fungsi tubuh (Romauli&Vindari, 2009). Kanker serviks merupakan keganasan yang tumbuh pada awalnya di daerah SSK (Sambungan Skuamo Kolumner) dari serviks (Darayani, 2011). Angka kejadian dan kematian yang diakibatkan oleh kanker serviks di dunia menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Sementara itu, di negara berkembang masih menempati urutan teratas sebagai penyebab kematian akibat kanker diusia produktif. Hampir 80% kasus berada di negara berkembang (Rasjidi, 2007). Diperkirakan diseluruh dunia ditemukan 500.000 kasus baru 1 2 setiap tahunnya. Kanker ini masih merupakan penyebab utama kematian dari seluruh kanker pada wanita terutama diusia produktif (Rarung, 2011). Menurut data World Healthy Organization (WHO), setiap 2 menit di negara berkembang terdapat satu penduduk meninggal karena kanker serviks. Kanker serviks banyak dijumpai di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, dan Filiphina (Depkes, 2012). Tingginya angka kematian ini disebabkan karena kanker serviks tidak memiliki ciri yang khas, namun dapat dicegah dengan dilakukan program deteksi dini. Hal ini belum dilakukan khususnya di negara berkembang. Data Depkes (2012) memperkirakan 6% atau 13,2 juta jiwa penduduk Indonesia menderita penyakit kanker dan sekaligus penyebab kematian di Indonesia. Rahayu (2014) menyebutkan 274.000 wanita di Indonesia meninggal dunia setiap tahun akibat kanker serviks. Hasil penelitian Oemiati (2011) menunjukkan bahwa masalah penyakit kanker di Indonesia antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Prevalensi kanker tertinggi berdasarkan propinsi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 9,66% dan terendah adalah Maluku Utara 1,95% dengan urutan jenis kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker ovarium dan kanker serviks. Menurut WHO infeksi Human Papiloma Virus (HPV) merupakan faktor resiko penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim. Wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi HPV tersebut. Infeksi HPV sangat 2 3 mudah terjadi, diperkirakan tiga perempat dari jumlah orang yang pernah melakukan hubungan seksual, laki-laki maupun wanita (Rahayu, 2014). Faktor yang mempengaruh kanker serviks adalah umur, karena wanita yang berusia 35-50 tahun dan masih aktif melakukan hubungan seksual, kanker serviks cenderung lebih banyak terjadi pada wanita yang berpendidikan rendah. Pada pekerja wanita kasar, seperti buruh, petani memperlihatkan 4 kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan wanita pekerja ringan atau bekerja dikantor. Penderita kanker serviks 7,9% adalah multipara dan 51% pada nullipara, dimana bila persalinan pervaginam banyak maka kanker serviks cenderung timbul (Rasjidi, 2010). Penggunaan kontrasepsi hormon dalam jangka waktu yang lama juga meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks (Syafrudin dalam Astuti, 2012). Pemerintah menganjurkan kepada wanita berusia 35-55 tahun yang masih aktif melakukan hubungan seksual untuk melakukan deteksi dini kanker serviks setiap 5 tahun sekali. Cara deteksi dini kanker serviks ada 2 metode skrining yaitu dengan Pap Smear dan pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), cara skrining ini terbukti mampu menurunkan insiden kanker serviks invasive dan memperbaiki prognosis (Wijaya, 2010). Wanita-wanita yang tingkat ekonominya rendah risiko terkena kanker serviks tinggi karena mereka tidak mempunyai akses pada pelayanan kesehatan yang memadai, untuk melakukan Pap Smear dan IVA test secara rutin (Soebachman, 2011), ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan seseorang terhadap suatu penyakit kanker serviks dan pencegahannya dapat menyebabkan kanker serviks tidak terdeteksi secara dini, apabila pengetahuan 3 4 seorang wanita tentang pencegahan kanker serviks luas maka akan menimbulkan kepercayaan terhadap deteksi dini kanker serviks (Rahayu, 2014). Data SIRS (Sistem Informasi Rumah sakit) tahun 2013 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan DIY, menyatakan bahwa kabupaten Bantul peringkat pertama dengan kasus kanker serviks yaitu 74 kasus, kemudian kabupaten Yogyakarta sebanyak 40 kasus, dan kabupaten Gunung Kidul sebanyak 25 kasus. Rumah sakit dengan kejadian kanker serviks tinggi adalah RSUD Panembahan Senopati Bantul, RS Bethesda diurutan kedua dan RSUD wonosari diurutan ketiga (Dinkes DIY, 2013). Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 juni 2016 di RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan penderita kanker serviks tahun 2015 sebanyak 50 orang yang menderita kanker serviks. Untuk rawat jalan ada 40 kasus dan rawat inap ada 10 kasus. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disusun, maka peneliti dapat menentukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah gambaran karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati Bantul?”. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 4 5 2. Tujuan Khusus Diketahui karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati Bantul, menurut: a. Mengetahui distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks berdasarkan umur b. Mengetahui distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks berdasarkan pendidikan c. Mengetahui distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks berdasarkan pekerjaan d. Mengetahui distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks berdasarkan paritas e. Mengetahui distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks berdasarkan penggunaan kontrasepsi hormon D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoristis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan dalam ilmu kebidanan, khususnya yang berhubungan dengan karakteristik kanker serviks serta dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi bidan di RSUD panembahan Senopati Bantul Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi sehingga meningkatkan promosi kesehatan serta kesadaran masyarakat akan 5 6 deteksi dini kanker serviks, dengan adanya deteksi dini diharapkan insidensi kejadian kanker serviks dapat menurun serta dapat dijadikan bahan informasi dan pendidikan tentang gangguan sistem reproduksi khususnya kanker serviks. b. Bagi Perpustakaan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perpustakaan Stikes Jendral Achamd Yani Yogyakarta sebagai salah satu masukan atau informasi tentang gambaran karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks. c. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan sebagai bahan pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah kemampuan serta pengetahuan mengenai karakteristik wanita yang mengalami kanker serviks. 6 7 E. Keaslian penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Nama/judul Metode Penelitian Hasil Lasut, E, dkk. Karakteristik penderita kanker serviks di Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tahun 2015 Desain penelitian menggunakan analisis deskriptif retrospektif dengan rancangan penelitian Cross Sectional jumlah sampel 40 Melva. Faktorfaktor yang mempengaruhi kejadian kanker leher rahim pada penderita yang dating berobat di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2008 Metode penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional,teknik sampel total sampling, alat ukur menggunakan kuesioner Dari hasil penelitian bahwa usia paling banyak yang terkena kanker serviks 35-50 tahun sebanyak 24 orang (60%). Paritas paling banyak adalah ibu P2 sebanyak 12 orang (30%). Penderita kanker serviks banyak yang tidak melakukan skrining pap smear yaitu sebanyak 38 orang (95%). Ibu yang bekerja sebagai IRT yang terbanyak menderita kanker serviks yaitu 37 orang (92,5%). Pekerjaan suami sebagai petani adalah yang terbanyak istrinya menderita kanker serviks yaitu 15 orang (37,5%). Ibu yang kawin pertama kali usia 20-24 tahun yang terbanyak 19 kasus (47,5%). Kanker serviks banyak ditemukan pada stadium klinis IIB yaitu sebanyak 10 orang (25%). Hasil penelitian 60 penderita KLR umur terbesar >40tahun (76,7%), pendidikan SMP kebawah (75%), tidak bekerja (87,7%), tidak pernah melakukan pap smear (91,7%). Persamaan 7 Perbedaan dan Persamaan: melihat karakteristik pasien yang terkena kanker serviks, analisis data perbedaan: terletak pada, rancangan penelitian, teknik sampling, judul, waktu, tempat, dan jumlah sampel Perbedaan penelitian pada pendekatan, waktu, dan tempat, analisis dan pengambilan data, alat ukur, Persamaan metode, teknik sampel 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul yang merupakan rumah sakit rujukan bagi pusat-pusat pelayanan kesehatan disekitarnya. Rumah Sakit ini merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo no 14 Bantul. Rumah Sakit tersebut berdiri sejak tahun 1953 dengan nama Rumah Sakit Umum Jebugan, namun sejak tahun 2003 dirubah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta yang lulus akreditasi 12 program pelayanan pada bulan November 1998 dan tanggal 1 Januari 2003 menjadi Rumah Sakit Swadana dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002. Bertambahnya jumlah sarana, serta jumlah pelayanan spesifikasi yang telah memadai, RSUD Panembahan Senopati Bantul memperoleh pengakuan naik kelas menjadi B Non Pendidikan tertanggal 31 Januari 2009 dengan Perda No.3 tahun 2007. RSUD Panembahan Senopati Bantul dilengkapi dengan fasilitas unit instalasi pendukung meliputi pelayanan 24 jam Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Onkologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, dan Instalasi Bedah Sentral (IBS). RSUD Panembahan Senopati Bantul dilengkapi pula dengan sarana penunjang lain, yaitu Instalasi Rahabilitasi Medis, Unit Elektromedik (Ultrasonografi (USG), USG Doppler). 44 45 RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan salah satu pusat rujukan kasus-kasus kegawatan obstetric dan ginekologi. Rumah Sakit ini juga merupakan pusat rujukan pasien yang menderita kanker serviks yang selalu mengupayakan pelayanan dan melengkapi fasilitas untuk menangani kasus kanker serviks salah satunya dengan kemoterapi. 2. Analisa Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2016 di RSUD Panembahan Senopati Bantul menggunakan data rekam medik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tentang karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mengalami kanker serviks di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada Tahun 2015 yang berjumlah 50. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Karakteristik Berdasarkan Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di RSUD Panembahan Senopati Bantul Umur <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Jumlah F % 0 16 34 50 0 32,0 68,0 100 (Sumber : Data Sekunder, 2015) Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar responden penderita kanker serviks pada usia >35 tahun sebanyak 34 responden (68,0%). 45 46 b. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Jumlah F 24 26 0 50 % 48,0 52,0 0 100 (Sumber : Data Sekunder, 2015) Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden penderita kanker serviks berpendidikan menengah Sebanyak 26 responden (52,0%). c. Karakteristik Bersadarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Pekerjaan Tidak bekerja PNS Buruh Petani Pedagang Swasta Total F 12 1 15 18 3 1 50 % 24,0 2,0 30,0 36,0 6,0 2,0 100 (Sumber : Data Sekunder, 2015) Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden penderita kanker serviks memiliki pekerjaan sebagai petani yaitu sebanyak 18 responden (36,0%). d. Karakteristik Berdasarkan Paritas Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di RSUD Panembahan Senopati Bantul Paritas Nullipara Primipara Multipara Grandemulti Total F 1 13 18 18 50 (Sumber : Data Sekunder, 2015) 46 % 2,0 26,0 36,0 36,0 100 47 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden penderita kanker serviks memiliki paritas sebanyak multipara dan grandemultipara sebanyak 18 responden (36,0%). e. Karakteristik Berdasarkan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Tabel 4.5 Ditribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal di RSUD Panembahan Senopati Bantul Kontrasepsi hormonal Ya Tidak Total F 29 21 50 % 58,0 42,0 100 (Sumber : Data Sekunder, 2015) Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden pederita kanker serviks menggunkan kontrasepsi hormonal yaitu sebanyak 29 responden (58,0%). B. Pembahasan 1. Karakteristik Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Umur Hasil analisis data di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang penderita kanker serviks pada tahun 2015 menunjukkan bahwa mayoritas responden penderita kanker serviks pada umur >35 tahun sebanyak 34 responden (68,0%). Umur sangat berpengaruh terhadap kejadian kanker serviks khususnya di Negara Indonesia dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Kebanyakan ditemukan pada usia produktif adalah antara umur 20-35 tahun (Manuaba, 2010). Umur berkaitan dengan tingkat kematang seseorang dalam mengambil keputusan. Kematangan seseorang dengan bertambahnya umur berhubungan 47 48 erat dengan kemampuan analisis terhadap permasalah atau fenomena yang ditemukan (Slameto, 2008). Wanita yang rawan menderita kanker serviks adalah wanita yang berusia 35-50 tahun dan masih berhubungan seksual, hal ini dikarenakan semakin lemahnya sistem imunitas tubuh meskipun sebenarnya perkembangan sel kanker telah dimulai sejak 10-15 tahun sebelumnya (Purwadwiastuti, 2010). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati (2012) yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kanker serviks bahwa dimana usia >35 tahun tersebut merupakan usia lanjut yang biasanya sering terjadi penurunan daya tahan tubuh sehingga orang tersebut akan mudah terkena suatu penyakit, salah satunya yaitu kanker serviks karena semakin bertambahnya usia seseorang maka akan semakin banyak penyakit yang menyerang tubuh wanita, terutama pada wanita dewasa dengan rentan usia 35-60 tahun. 2. Karakteristik Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pendidikan Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan menengah sebanyak 26 responden (52,0%), dan responden yang berpendidikan dasar sebanyak 24 responden (48,0%). Responden yang berpendidikan menengah mempunyai pola pemikiran cukup baik terhadap kanker serviks dalam hal ini adalah pengetahuan yang baik secara tepat mengetahui tentang deteksi dini kanker serviks. Wanita yang berpendidikan tinggi akan memikirkan faktor resiko dalam bertindak/berperilaku sehingga akan lebih bersikap hati-hati, teratur dan jujur 48 49 dalam berperilaku (Soekanto, 2006). Kanker serviks cenderung lebih banyak terjadi pada wanita yang berpendidikan rendah dibandingkan dengan wanita yang berpendidikan tinggi. Tinggi rendahnya pendidikan berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi, kehidupan seksual dan kebersihan diri. Penderita kanker serviks yang berpendidikan rendah merupakan faktor risiko yang mempengaruhi kanker serviks (Harahap, 1997). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anna, dkk (2009) yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kanker serviks. Hasil penelitian kanker serviks sebagian besar berpendidikan Menengah dan kurang memperhatikan keadaan kesehatan mereka sendiri. 3. Karakteristik Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Pekerjaan Mayoritas responden merupakan Ibu yang bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 18 responden (36,0%) dan minoritas terdapat swasta dan PNS sebanyak 1 responden (2,0%). Yang artinya ibu yang mengalami kanker serviks memiliki status pekerjaan sebagai petani dan buruh. Ibu yang bekerja sebagai petani dan buruh biasanya kurang memperhatikan masalah reproduksi karena minimnya informasi dan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan dirinya seperti makanan dan perilaku sehari-hari yang bisa berpengaruh pada kesehatan khususnya terkena kanker serviks. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan, seperti minimnya informasi tentang menjada kesehatan diri. Seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga 49 50 akan memiliki pengetahuan yang baik pula. Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola hidup seseorang tersebut jika pola lingkungan disekitar pekerjaan baik maka baik pula pemikiran orang tersebut (Anoraga, 2009). Bagi para wanita pekerja kasar, seperti buruh, petani memperlihatkan 4 kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan wanita pekerja ringan atau bekerja dikantor. Dua kejadian memperlihatkan adanya hubungan antara kanker serviks dengan pekerjaan (Hidayati, 2001). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Anna, dkk (2009) yaitu perempuan yang aktif secara fisik, kemungkinan terkena kanker serviks akan lebih kecil yaitu 20-40% dibanding perempuan yang tidak aktif. Aktif secara fisik bukan hanya olahraga saja, tetapi juga kegiatan bekerja mencari uang seperti petani, buruh, dagang, dan lain-lain. 4. Karakteristik Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Paritas Responden perempuan dari berbagai paritas yaitu nullipara sebanyak 1 responden (2,0%), primipara sebanyak 13 responden (26,0%), multipara sebanyak 18 responden (36,0%), dan grandemulti sebanyak 18 (36,0%). Dapat diliat bahwa kejadian kanker serviks pada umumnya terjadi pada wanita yang melahirkan lebih dari 3 kali. Paritas dapat dibedakan menjadi nullipara, primipara, multipara, dan grandemultipara (Prawirohardjo, 2009). Pada umumnya kanker serviks terjadi pada wanita yang sering melahirkan 3-5 kali. Pada paritas tinggi rawan terjadi kanker serviks dimana bila persalinan banyak maka kanker serviks cenderung akan timbul. Tetapi wanita yang belum mumpunyai anak juga dapat terkena 50 51 kanker serviks karena kebersihan diri yang kurang baik sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual tidak membersihkan alat kelamin sehingga diperkirakan akan memudahkan terjadinya infeksi. Disamping kehidupan seksual yang kurang sehat atau melakukan hubungan seksual sewaktu menstruasi dimana parasite sejenis tricomonan vaginalis memudahkan timbulnya kanker serviks (Rasjidi, 2010). Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan Lasut (2015) yaitu paritas berkaitan dengan jumlah yang diinginkan, bahwa makin tinggi paritas maka insiden kanker serviks makin tinggi, tingginya paritas bukan merupakan penyebab tetapi sebagai salah satu faktor risiko untuk terinfeksi virus HPV yang berisiko tinggi. 5. Karakteristik Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul menunjukkan perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal lebih rentan terhadap risiko kanker serviks yaitu ditemukan sebanyak 29 responden (58,0%). Berarti bahwa kontrasepsi hormonal kemungkinan merupakan faktor risiko terjadinya kanker serviks. Pemakaian kontrasepsi hormon dalam jangka waktu lama lebih dari 4 atau 5 tahun dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks 1,5-2,5 kali. Pil kontrasepsi oral diduga akan menyebabkan defisieni asam folat yang mengurangi metabolisme mutagen sedangkan estrogen kemungkinan menjadi salah satu kofaktor yang membuat replikasi DNA HPV (Hidayati, 2001). 51 52 Penelitian ini juga sejalan dengan Melva (2008), dimana hasil penelitiannya seluruh jenis kontrasepsi hormonal sebagai faktor risiko kejadian kanker serviks dan yang paling rentang yaitu kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral menyebabkan wanita sensitive terhadap HPV yang dapat menyebabkan adanya peradangan pada genitalia sehingga berisiko untuk terjadinya kanker serviks (Hidayati, 2001). C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan diluar kemampuan peneliti yang dapat mengakibatkan belum maksimalnya hasil yang diharapkan. Keterbatasan dan kedala dalam penelitian ini meliputi: 1. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari rekam medis dengan menggunakan format data.. 2. Metode pengumpulan data dengan pedoman dokumentasi tanpa melihat pasien dan mengontrol secara langsung, sehingga peneliti tidak dapat mengetahui faktor-faktor yang terjadi secara langsung. 52 53 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan gambaran karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks pada tahun 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta berdasarkan karakteristik responden yaitu: 1. Distribusi frekuensi Ibu yang mengalami kanker serviks di Panembahan Senopati Bantul sebagian besar berusia >35 tahun sebanyak 34 responden (68,0%). 2. Distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks di Panembahan Senopati Bantul sebagian besar berpendidikan Menengah yaitu SMA dan SMK sebanyak 26 responden (52,0%). 3. Distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks di Panembahan Senopati Bantul sebagian besar memiliki status berkerja sebagai petani sebanyak 18 responden (36,0%). 4. Distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks di Panembahan Senopati Bantul sebagian besar memiliki status paritas multipara dan grandemultipara sebanyak 18 responden (36,0%). 5. Distribusi frekuensi ibu yang mengalami kanker serviks di Panemahan Senopati Bantul sebagian besar menggunakan kontrasepsi hormonal sebanyak 29 responden (58,0%). 53 54 B. Saran 1. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul Para petugas kesehatan khususnya di RSUD Panembahan Senopati Bantul disarankan dapat meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada penderita kanker serviks tentang risiko, penanganan dan serta pengobatan kanker serviks. 2. Bagi Perpustakaan STIKES A YANI Yogyakarta Dapat menambah bahan bacaan mengenai gambaran karakteristik ibu yang mengalami kanker serviks. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel serta mengobservasi langsung terhadap kasus-kasus penderita kanker serviks. 54 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta Anoraga, P. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta : PT Rineka Cipta. Anna, M, dkk. (2009). Hubungan Kontrasepsi Pil dengan Tumor/Kanker Serviks di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 59, Nomor:8 Astuti, F.D. (2012). Analisis Karakteristik Penderita Kanker Serviks Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Semarang: FK UNDIP Semarang. Dahlan, M. Sopiyudin. (2009). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba Medika. Darayani, MD. (2011). Hubungan Umur Dengan Kejadian Ca Serviks di Laboratorium Patologi Anatomi Rsup Sanglah. Jurnal Dunia Kesehatan, Volume 2, Nomor 2. Depdiknas. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dekmenum Depdiknas Depkes RI. (2012). Deteksi Kanker Leher Rahim. 5 Januari 2015. Dinkes DIY. (2013). Sistem Informasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Dinkes DIY. Diananda, R. (2009). Kanker Serviks Sebuah Peringatan Buat Wanita. Yogyakarta: Katahari. Harahap, E. Ruslan. (1997). Neoplasia Intra Epitel (NIS) Pada Serviks. Jakarta: UI Press. Hidayat, Aziz Halimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Hidayati, W.B. (2001). Kanker Serviks Displasia Dapat Disembuhkan. Medika No 3 Tahun XXVIII;97. Lasut, E, dkk. (2015). Karakteristik Penderita Kanker Serviks Di Blu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Jurnal e-Clinic (eCI), Volume 3, Nomor 1, JanuariApril 2015. Manuaba, I.B.G. (2005). Pemeriksaan Pap Smear. Dasar-Dasar Teknik Operasi Ginekologi. Jakarta: EGC. Manuaba dkk. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Ed 2. Jakarta : EGC Martini, N.K. (2013). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur dengan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear Di Puskesmas II. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana. Melva .(2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Kanker Leher Rahim Pada Penderita Yang Datang Berobat Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008. Medan: FK Sumatera Utara Medan Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, (2007). Kesehatan Masyarakat:Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Nurcahyo, J. (2010). Bahaya Kanker Leher Rahim Dan Kanker Payudara. Yogyakarta: Wahana Totalita Pusblisher. Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan:Aplikasi dan Praktik Keperawatan Propesional. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Poerwodarminto, W.J.S. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwadwiastuti. (2010). Kanker Serviks Pada Wanita. Alfabeta: Yogyakarta Rahayu, D. (2014). Asuhan Ibu Dengan Kanker Serviks. Jakarta: Salemba Medika. Rarung, R. (2011). Karakteristik Penderita Kanker Serviks Stadium Lanjut di Bhu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2011. Rasjidi, I, Sulistiyanto. (2007). Vaksin Human Papilloma Virus Dan Era Kanker Mulut Rahim. Jakarta: Sagung Seto. Rasjidi, I,dkk. (2008). Imaging Ginekologi Onkologi. Jakarta: Sagung Seto. Rasjidi, I, G Soehartati, Aditama T. (2010). Epidemologi Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto. Romauli Suryati, Vindari. (2009). Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswa Kebidanan.Yogyakarta:Nuha medika. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2015). Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Delelopment Goals (Sdgd). Jakarta: Kemenkes RI Saryono. (2011). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika. Soebachman A. (2011). Awas 7 Kanker Paling Mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama. Slameto. (2008). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Surbakti,E. (2004). Pendekatan Faktor Resiko Sebagai Rancangan Alternatif Dalam Penanggulangan Kanker Serviks Uteri di RS Pirngadi. Medan: Tesis. Suliswati, dkk. (2009). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC(3rd ed).Philadelphia: Lippincott Williams&wilkins. Sulistyowati. (2012). Stadium Kanker Serviks Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan. Vol. 3 , No.XIII, Des 2012. Soekanto, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Syaifuddin. (2012). Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: EGC. Wijaya, D. (2010). Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora.