Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita

advertisement
EPISTEMOLOGI
Oleh Emayulia Sastia, M.Pd
Pendahuluan
Epistemologi selalu menjadi
pengetahuan
sistematik
pengetahuan.
Webster
mengenai
Third
New
bahan yang menarik untuk dikaji,
International Dictionary mengartikan
karena
dasar-dasar
epistemologi sebagai ”The study of
teori
method and ground of knowledge,
pengetahuan yang diperoleh manusia
especially with reference to its limits
menjadi
bahan
and validity”. Paul Edwards dalam
konsep
ilmu
disinilah
pengetahuan
maupun
pijakan.
Konsep-
pengetahuan
yang
The
Encyclopedia
of
berkembang pesat dewasa ini beserta
menjelaskan
aspek-aspek
adalah “the theory of knowledge.”
praktis
yang
ditimbulkannya dapat dilacak akarnya
Pada
pada
menerangkan
struktur
pengetahuan
yang
tempat
bahwa
Phylosophy
epistemologi
yang
bahwa
sama
ia
epistemologi
epistemologi,
merupakan “the branch of philosophy
juga filsafat -dalam hal ini filsafat
which concerned with the nature and
modern- terpecah berbagai aliran yang
scope
cukup banyak, seperti rasionalisme,
presuppositions and basis and the
pragmatisme,
general
membentuknya.
Dari
positivisme
maupun
reliability
Epistemologi
Pengertian
Secara etimologi, epistemologi
kata
gabungan
yang
diangkat dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu episteme
Episteme
knowledge,
of
its
claims
to
knowledge”.
eksistensialisme.
merupakan
of
artinya
dan logos.
pengetahuan,
sedangkan logos lazim dipakai untuk
menunjukkan
adanya
pengetahuan
sistematik.
Dengan
demikian
epistemologi dapat diartikan sebagai
juga
disebut
logika, yaitu ilmu tentang pikiran.
Akan tetapi logika dibedakan menjadi
dua, yaitu logika minor dan logika
mayor. Logika minor mempelajari
struktur berpikir dan dalil-dalilnya,
seperti
silogisme.
mempelajari
hal
Logika
mayor
pengetahuan,
kebenaran dan kepastian yang sama
dengan lingkup epistemologi.
1
manusiawi
Sejarah
Sejarah epistemologi dimulai
harus
disempurnakan
dengan pengetahuan fides, sedangkan
pada zaman Yunani kuno, ketika
kaum
orang mulai mempertanyakan secara
bahwa iman adalah omong kosong
sadar
dan
kalau tidak terbuktikan oleh akal.
pengetahuan
Situasi ini menimbulkan tumbuhnya
merupakan faktor yang amat penting
aliran Skolastik yang cukup banyak
yang dapat menentukan hidup dan
perhatiannya
kehidupan manusia. Pandangan itu
epistemologi karena berusaha untuk
merupakan tradisi masyarakat dan
menjalin paduan sistematik antara
kebudayaan
Athena.
dan
pengetahuan dan ajaran samawi di
kebudayaan
Sparta
melihat
satu pihak, dengan pengetahuan dan
kemauan dan kekuatan sebagai satu-
ajaran manusiawi intelektual-rasional
satunya faktor.
di lain pihak.
mengenai
merasakan
pengetahuan
bahwa
Tradisi
lebih
Zaman Romawi tidak begitu
mendasar
mengemukakan
pada
masalah
Pengetahuan
banyak menunjukkan perkembangan
pemikiran
intelektual
Pengetahuan pada hakikatnya
sistematik
merupakan segenap apa yang kita
mengenai pengetahuan. Hal ini terjadi
ketahui tentang suatu obyek tertentu,
karena alam pikiran Romawi adalah
termasuk ke dalamnya adalah ilmu,
alam pikiran yang sifatnya lebih
jadi ilmu merupakan bagian dari
pragmatis dan ideologis.
pengetahuan
Masuknya agama Nasrani ke
Eropa
memacu
manusia
yang
diketahui
disamping
oleh
berbagai
perkembangan
pengetahuan lainnya seperti seni dan
epistemologi lebih lanjut, khususnya
agama. Bahkan seorang anak kecilpun
karena terdapat masalah hubungan
telah
antara
pengetahuan
pengetahuan
samawi
dan
pengetahuan manusiawi, pengetahuan
supranatural
dan
pengetahuan
mempunyai
sesuai
berbagai
dengan
tahap
pertumbuhan dan kecerdasannya.
Pengetahuan
rasional-natural-intelektual,
antara
khasanah
iman
agama
secara langsung atau tak langsung
pengetahuan
turut memperkaya kehidupan kita.
dan
mengatakan
akal.
bahwa
Kaum
kekayaan
merupakan
mental
yang
2
Sukar untuk dibayangkan bagaimana
permasalahan tersebut. Atau jika kita
kehidupan
seandainya
memakai
analogi
komputer
maka
pengetahuan itu tidak ada, sebab
komputer
ilmu
memang
tidak
pengetahuan
diprogramkan untuk itu.
manusia
merupakan
sumber
jawaban bagi berbagai pertanyaan
yang muncul dalam kehidupan.
Jadi
pada
hakekatnya
kita
mengharapkan jawaban yang benar
Tiap jenis pengetahuan pada
dan bukannya sekeda jawaban yang
dasarnya menjawab jenis pertanyaan
bersifat sembarang saja. Lalu timbulah
tertentu yang diajukan. Oleh sebab itu
masalah,
agar kita dapat memanfaatkan segenap
menyusun pengetahuan yang benar?
pengetahuan kita secara maksimal
Masalah inilah yang dalam kajian
maka harus kita ketahui jawaban apa
filsafati disebut epistemologi, dan
saja yang mungkin bisa diberikan oleh
landasan epistemologi ilmu disebut
suatu
Atau
metode ilmiah. Dengan kata lain
dengan kata lain perlu kita ketahui
metode ilmiah adalah cara yang
kepada
dilakukan
pengetahuan
tertentu.
pengetahuan
mana
suatu
pertanyaan tertentu harus kita ajukan.
Sekiranya
kita
bagaimana
ilmu
cara
dalam
kita
menyusun
pengetahuan yang benar.
bertanya
Setiap
jenis
pengetahuan
”apakah yang akan terjadi sesudah
mempunyai ciri-ciri yang spesifik
manusia mati?”, maka pertanyaan itu
mengenai apa (ontologi), bagaimana
tidak bisa diajukan kepada ilmu
(epistimologi)
melainkan
(aksiologi)
kepada
agama,
sebab
dan
untuk
pengetahuan
apa
tersebut
secara ontologis ilmu membatasi diri
disusun. Ketiga landasan ini sangat
pada pengkajian obyek yang berada
berkaitan, jadi ontologi ilmu terkait
dalam lingkup pengalaman manusia,
dengan
sedangkan agama memasuki pula
epistimologi
daerah penjelajahan yang bersifat
aksiologi ilmu dan seterusnya. Jadi
transendental yang berada di luar
kalau
pengalaman kita. Ilmu tidak bisa
epistimologi ilmu, maka hal ini harus
menjawab pertanyaan itu sebab ilmu
dikaitkan
dalam
aksiologi ilmu.
tubuh
pengetahuan
yang
epistimologi
ilmu
kita
ingin
dengan
ilmu
terkait
dan
dengan
membicarakan
ontologi
dan
disusunnya memang tidak mencakup
3
Menurut
pengetahuan
Amsal
yang
(2004),
diperoleh
untuk
oleh
mencapai
apa
yang
terkandung dalam pandangan.
manusia melalui akal, indra dan lainlain mempunyai metode tersendiri
Ilmu
mempelajari
alam
dalam teori pengetahuan, diantaranya
sebagaimana adanya dan terbatas pada
adalah :
lingkup pengalaman kita. Pengetahuan
1. Metode induktif
Yaitu
suatu
dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan
metode
menyimpulkan
pernyataan
yang
pernyataan-
hasil
observasi
untuk
menjawab
permasalahan
kehidupan yang sehari-hari dihadapi
manusia dan untuk digunakan dalam
dalam suatu pernyataan yang
menawarkan
lebih umum.
kepadanya. Pengetahuan ilmiah alias
2. Metode deduktif
ilmu dapat diibaratkan sebagai alat
Yaitu
suatu
berbagai
kemudahan
metode
yang
bagi manusia dalam memecahkan
bahwa
data-
berbagai persoalan yang dihadapinya.
data empirik diolah lebih lanjut
Pemecahan tersebut pada dasarnya
dalam suatu sisitem pernyataan
adalah
yang runtut.
mengontrol gejala alam. Oleh sebab
menyimpulkan
3. Metode kontemplatif
dengan
meramalkan
dan
itulah sering dikatakan bahwa dengan
Metode ini mengatakan adanya
ilmu manusia mencoba memanipulasi
keterbatasan indra dan akal
dan menguasai alam.
manusia
untuk
memperoleh
Berdasarkan landasan ontologi
pengetahuan, sehingga objek
dan
yang
bagaimana
dihasilkan
pun
akan
berbeda-beda.
aksiologi
aebaiknya
utama
yang
epistemologi
mengajarkan
penuturan
sistematik
,
maka
kita
landasan
epistemologi yang cocok? Persoalan
Dialektika berarti tahap logika
dan
itu
mengembangkan
4. Metode dialektis
kaidah
seperti
kaidah-
yang
dihadapi
oleh
pengetahuan
adalah
tiap
pada
metode-metode
dasarnya
bagaimana
juga
analisis
mendapatkan pengetahuan yang benar
tentang
ide-ide
dengan
memperhitungkan
aspek
ontologi dan aksiologi masing-masing.
4
Demikian juga halnya dengan masalah
rasanya. Hubungan antara gula dan
yang dihadapi epistimologi keilmuan
kopi yang menyebabkan rasa manis
yakni
itulah yang menjadi pokok pengkajian
bagaimana
pengetahuan
menjawab
menyusun
yang
benar
permasalahan
untuk
mengenai
dunia empiris yang akan digunakan
ilmiah. Ilmu tidak bermaksud untuk
mendeskripsikan
dan
manisnya
secangkir kopi yang diberi gula.
sebagai alat untuk meramalkan dan
mengontrol gejala alam.
betapa
Seni,
pada
sisi
lain
pengetahuan,
dari
mencoba
Agar kita mampu meramalkan
mendeskripsikan sebuah gejala dengan
mengontrol
sepenuh-penuh maknanya. Kalau ilmu
sesuatu
maka
pertama-tama kita harus mengetahui
mencoba
mengapa sesuatu itu terjadi. Mengapa
model yang sederhana mengenai dunia
terjadi tanah longsor? Mengapa terjadi
empiris
kekurangan makan di daerah yang
realitas menjadi beberapa variabel
lahannya
bisa
yang terikat dalam sebuah hubungan
meramalkan dan mengontrol sesuatu,
yang bersifat rasional, maka seni
maka
mencoba
gersang?
kita
pengetahuan
Untuk
harus
yang
menguasai
menjelaskan
mengembangkan
dengan
mengabstraksikan
mengungkapkan
penelaahan
sebuah
itu
sehingga
obyek
menjadi
peristiwa itu. Dengan demikian maka
bermakna bagi pencipta dan mereka
penelaahan ilmiah diarahkan kepada
yang meresapinya, lewat berbagai
usaha untuk mendapatkan penjelasan
kemampuan
mengenai berbagai gejala alam.
menangkapnya, seperti pikiran, emosi
Penjelasan
yang
dituju
dan
manusia
pancaindra.
Seni,
untuk
menurut
penelaahan ilmiah diarahkan kepada
Mochtar Lubis merupakan produk dari
deskripsi
hubungan
daya inspirasi dan daya cipta manusia
berbagai faktor yang terikat dalam
yang bebas dari cengkraman dan
suatu konstelasi yang menyebabkan
belenggu
timbulnya sebuah gejala dan proses
pengungkapan realitas dalam seni,
atau mekanis terjadinya gejala itu.
sekiranya karya seni dapat diibaratkan
Umpamanya kegiatan ilmiah ingin
sebuah model, adalah bersifat penuh
mengetahui mengapa secangkir kopi
dan
yang diberi
sistematik. Karena itu kita tak bisa
mengenai
gula menjadi manis
rumit
berbagai
namun
ikatan.
tidak
Model
bersifat
5
mempergunakan model tersebut untuk
mengarahkan kelakuan para dewa
meramalkan dan mengontrol gejala
yang bersangkutan.
alam.
Tahap
Ilmu
ditandai
mencarikan
oleh usaha manusia untuk mencoba
penjelasan mengenai alam menjadi
menafsirkan dunia ini terlepas dari
kesimpulan yang bersifat umum dan
belenggu
impersonal. Sebaliknya seni tetap
kehidupan ini tidak lagi dari balik
bersifat
individual
personal,
harum dupa dan asap kemenyan.
dengan
memusatkan
perhatiannya
Dengan mempelajari alam mereka
pada
mencoba
selanjutnya
pengalaman
perseorangan.
dan
hidup
manusia
Pengalaman
mitos,
mereka
menatap
mengembangkan pengetahuan yang
itu
mempunyai kegunaan praktis seperti
diungkapkan agar dapat dialami orang
untuk pembuat tanggul, pembasmian
lain
hama
dengan
jalan
”menjiwai”
pengalaman tersebut.
Usaha
dan
bercocok
Berkembanglah
untuk
tanam.
pengetahuan
yang
menjelaskan
berakar pada pengalaman berdasarkan
gejala alam ini sudah mulai dilakukan
akal sehat (common sense) yang
oleh
didukung oleh metode mencoba-coba
manusia
sejak
dulu
kala.
Diperkirakan bahwa nenek moyang
kita
pun
tak
(trial and error).
kurang
takjubnya
berbagai
kekuatan
menyebabkan tumbuhnya pengetahuan
alam yang terdapat di sekeliling
yang disebut ”seni terapan” (applied
mereka seperti hujan, banjir, topan,
arts)
gempa bumi dan letusan gunung
langsung dalam kehidupan badani
berapi. Mereka merasa tak berdaya
sehari-hari disamping ”seni halus”
menghadapi
yang
(fine arts) yang bertujuan untuk
sangat dahsyat dan berkembanglah
memperkaya spiritual. Seni terpakai
berbagai mitos tentang para dewa
ini pada hakikatnya mempunyai dua
dengan berbagai kesaktian. Sesuai
ciri yakni pertama bersifat deskriptif
dengan pengetahuan mereka tentang
dan fenomenologis dan kedua, ruang
gejala-gejala alam maka mengontrol
lingkup terbatas. Sifat deskriptif ini
timbulnya
berupa
mencerminkan proses pengkajian yang
malapetaka adalah identik dengan
menitik beratkan kepada penyelidikan
memperhatikan
kekuatan
gejala
alam
yang
Pengembangan
yang
mempunyai
ini
kegunaan
6
gejala-gejala yang bersifat empiris
konsep-konsep baru yang bersifat
tanpa
mendasar dan teoritis.
kecendrungan
untuk
pengembangan postulat yang bersifat
Akal sehat dan cara coba-coba
teoritis-atomistis. Jadi dalam seni
mempunyai peranan penting dalam
terapan kita tidak mengenal konsep
usaha manusia untuk menemukan
seperti gravitasi atau kemagnetan yang
penjelasan mengenai berbagai gejala
bersifat teoritis. Sifat terbatas dari seni
alam. Ilmu dan filsafat dimulai dengan
terapan
akal sehat sebab tak mempunyai
juga
tidak
berkembangnya
menunjang
teori-teori
yang
landasan
permulaan
lain
untuk
bersifat umum seperti teori gravitasi
berpijak. Tiap peradaban betapapun
Newton
primitifnya
dan
teori
medan
Maxwell,
sebab
pengetahuan yang berupa akal sehat.
tujuan analisisnya bersifat prakris.
Randall dan Buchler mendefinisikan
Setelah
diketahui
akal sehat sebagai pengetahuan yang
bisa
diperoleh lewat pengalaman secara
mengempukkan daging, atau daun
tidak sengaja yang bersifat sporadis
kumis kucing bisa menyembuhkan
dan
kencing batu maka pengetahuan pun
karakteristik akal sehat diberikan oleh
lalu berhenti disitu. Seni terapan tidak
Titus sebagai berikut : (1) karena
mengembangkan
atau
landasannya yang berakar pada adat
kedua
dan tradisi maka akal sehat cenderung
elektromagnetik
secara
bahwa
empiris
daun
fisiologi
pepaya
teori
yang
kimia
merangkum
gejala itu.
untuk
Pada
peradaban
perkembangan
sifatnya
seni
terapan
kuantitatif,
perkembangannya
terkumpulnya
ditandai
lebih
tertentu
mempunyai
kebetulan.
bersifat
kumpulan
Sedangkan
kebiasaan
dan
pengulangan; (2) karena landasannya
ini
yang berakar kurang kuat maka akal
artinya
sehat cenderung untuk bersifat kabur
dengan
dan samar-samar, dan (3) karena
banyak
lagi
kesimpulan yang ditariknya sering
yang
berdasarkan asumsi yang tidak dikaji
sejenis. Sedangkan pada peradaban
lebih lanjut maka akal sehat lebih
lain
merupakan pengetahuan yang tidak
pengetahuan-pengetahuan
pengembangannya
kualitatif,
artinya
bersifat
dikembangkan
teruji.
7
Perkembangan
selanjutnya
menimbulkan
berkembangnya
adalah tumbuhnya rasionalisme yang
empirisme yang menyatakan bahwa
secara kritis mempermasahkan dasar-
pengetahuan yang benar itu didapat
dasar pikiran yang bersifat mitos. Pada
dari
dasarnya
memang
Dipelopori oleh filsuf-filsuf Inggris
bersifat majemuk dengan berbagai
maka berkembanglah cara berpikir
kerangka pemikiran yang dibangun
yang menjauhi spekulasi teoritis dan
secara deduktif di sekitar obyek
metafisis. Metafisika, menurut David
pemikiran
Dalam
Hume adalah ”khayal dan dibuat-buat”
tertentu
. Namun cara berpikir inipun tak luput
berbagai
dari kelemahan sebab atas dasar apa
pendapat, aliran, teori dan mashab
kita bisa menghubungkan berbagai
filsafat. Dalam keadaan seperti ini
faktor
maka sukar sekali bagi kita untuk
kausalitas?
menafsirkan
maka
rasionalisme
tertentu.
suatu
obyek
berkembanglah
memilih
mana
dari
kenyataan
dalam
sejumlah
Ilmu
pengalaman.
suatu
hubungan
mencoba
menafsirkan
penjelasan yang rasional tersebut yang
gejala alam dengan mencoba mencari
bersifat koheren. Mungkin saja kita
penjelasan yang bersifat mendasar dan
bisa mengatakan bahwa argumentasi
postulasional, maka ilmu tidak bisa
yang benar adalah penjelasan yang
melepaskan diri dari penafsiran yang
mempunyai kerangka berpikir yang
bersifat
paling meyakinkan. Namun hal ini pun
Pengkajian ilmu yang sekadar pada
tidak bisa memecahkan persoalan
kulit
sebab kriteria penilaiannya bersifat
mengemukakan postulat-postulat yang
nisbi dan tidak bisa terlepas dari unsur
bersumber penafsiran metafisis tidak
subyektif. Di samping itu rasionalisme
akan
dengan pemikiran deduktifnya sering
kepada teori fisika nuklir. Paling-
menghasilkan kesimpulan yang benar
paling mendapatkan pengetahuan yang
bila ditinjau dari alur-alur logikanya
tidak berbeda jauh dari akal sehat yang
namun ternyata sangat bertentangan
terdidik (educated common sense)
dengan kenyataan yang sebenarnya.
Lalu bagaimana caranya agar kita
Kelemahan
rasional
seperti
dalam
itulah
rasional
luarnya
dan
saja
memungkinkan
metafisis.
tanpa
kita
berani
sampai
berpikir
dapat mengembangkan ilmu yang
yang
mempunyai kerangka penjelasan yang
8
masuk
akal
dan
mencerminkan
sekaligus
berkembanglah metode ilmiah yang
yang
menggabungkan cara berpikir deduktif
kenyataan
sebenarnya? Berkembanglah dalam
dengan
kaitan
berkembangnya metode ilmiah dan
pemikiran
ini
metode
induktif.
Dengan
eksperimen yang merupakan jembatan
diterimanya
antara penjelasan teoritis yang hidup
paradigma oleh masyarakat keilmuan
di alam rasuonal dengan pembuktian
maka
yang dilakukan secara empiris.
menyaksikan
Metoda
eksperimen
dikembangkan
oleh
sarjana-sarjana
metode
ini
sejarah
sebagai
kemanusiaan
perkembangan
yang
sangat cepat. Dirintis oleh Copernicus
(1473-1543),
Kepler
Muslim pada abad keemasan Islam,
Galileo
ketika ilmu dan pengetahuan lainnya
(1642-1727)
mencapai kulminasi antar abad IX dan
momentumnya pada abad ke tujuh
XII Masehi. Metode eksperimen ini
belas
diperkenalkan di dunia Barat oleh
landas.Metode ilmiah memanfaatkan
filsuf Roger Bacon (1214-1294) dan
kelebihan
kemudian
yang
dimantapkan
sebagai
(1564-1642)
(1571-1630),
ilmu
dan
ada
dan
mendapatkan
seterusnya
tinggal
metode-metode
dan
Newton
berpikir
mencoba
untuk
paradigma ilmiah atas usaha Francis
memperkecil kekurangannya (Jujun,
Bacon (1561-1626). Singkatnya dapat
1998).
disimpulkan bahwa secara konseptual
metode
oleh
eksperimen
sarjana
sosiologis
muslim
dikembangkan
dan
secara
dimasyarakatkan
oleh
Francis Bacon.
metode
eksperimen yang berasal dari Timur
mempunyai
pengaruh
penting
terhadap cara berpikir manusia sebab
dengan demikian maka dapat diuji
berbagai penjelasan teoritis apakah
sesuai dengan kenyataan empiris atau
tidak.
Metode
prosedur
ilmiah
dalam
merupakan
mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi
Pengembangan
ini
Metode Ilmiah
Dengan
ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan
Tidak
lewat
semua
metode
pengetahuan
ilmiah.
dapat
disebut ilmu sebab ilmu merupakan
pengetahuan
mendapatkannya
yang
harus
cara
memenuhi
syatrat-syarat tertentu. Syarat-syarat
demikian
9
yang
harus
dipenuhi
agar
suatu
memberikan
disebut
ilmu
kepada
tercantum dalam apa yang dinamakan
bersifat
dengan
metode
pengetahuannya
menurut
Senn,
prosedur
atau
pengetahuan
dapat
ilmiah.
Metode,
merupakan
yang
pengetahuan
ilmiah
konsisten
dikumpulkan
rasional
dan
dengan
yang
sebelumnya.
telah
Secara
mengetahui
sistematik dan kumulatif pengetahuan
sesuatu, yang mempunyai langkah-
ilmiah disusun setahap demi setahap
langkah yang sistematis. Metodologi
dengan
merupakan suatu pengajaran dalam
mengenai
mempelajari
berdasarkan pengetahuan yang telah
dalam
cara
suatu
sifat
peraturan-peraturan
metode
argumentasi
sesuatu
yang
baru
Jadi
ada. Dengan demikian maka ilmu
merupakan
merupakan tubuh pengetahuan yang
pengkajian dari peraturan-peraturan
tersusun dan terorganisasikan dengan
yang terdapat dalam metode ilmiah.
baik sebab penemuaan yang tidak
Metodologi
teratur
metodologi
tersebut.
menyusun
ilmiah
ini
secara
filsafati
dapat
diibaratkan
sebagai
termasuk dalam apa yang dinamakan
rumah atau batu bata yang bercerai
epistemologi.
berai secara konsisten dan koheren
merupakan
Epistemologi
pembahasan
bagaimana
kita
mengenai
mendapatkan
pengetahuan: Apakah sumber–sumber
pengetahuan,
jangkauan
apakah
dan
pengetahuan?
dimungkinkan
Apakah
ilmu
mencoba
memberikan
penjelasan yang rasional kepada obyek
yang berada dalam fokus penelaahan.
hakikat,
ruang
untuk
maka
Penjelasan
yang
bersifat
lingkup
rasional ini dengan kriteria kebenaran
manusia
koherensi
tidak
memberikan
mendapatkan
kesimpulan yang bersifat final, sebab
pengetahuan? Sampai tahap mana
sesuai dengan hakekat rasionalisme
pengetahuan yang mungkin
yang
untuk
ditangkap manusia.
bersifat
pluralistic,
maka
dimungkinkan disusunnya berbagai
Dalam hal ini maka metode
penjelasan
ilmiah mencoba menggabungkan cara
pemikiran
berpikir deduktif dan cara berpikir
argumentasi
induktif dalam membangun tubuh
didasarkan
pengetahuannya.
ilmiah yang telah teruji kebenarannya
Berpikir
deduktif
terhadap
suatu
obyek
tertentu.meskipun
secara
kepada
rasional
premis-premis
10
namun dimungkinkan pula pilihannya
ontologis
berbeda dari sejumlah premis ilmiah
masalah yang dikajinya hanya pada
yang
masalah yang terdapat dalam ruang
tersedia
yang
dipergunakan
maka
ilmu
dalam penyusunan argumentasi. Oleh
lingkup
sebab itu maka dipergunakan pula cara
manusia.
berpikir induktif yang berdasarkan
mempermasalahkan
kriteria kebenaran korespondensi.
kemudian atau surga dan neraka yang
Teori
korespondensi
jelas
jangkauan
membatasai
Jadi
berada
pengalaman
ilmu
tentang
diluar
tidak
hari
pengalaman
menyebutkan bahwa suatu pernyatan
manusia. Hal ini harus kita sadari,
dapat dianggap benar sekiranya materi
karena hal inilah yang memisahkan
yang terkandung dalam pernyataan itu
antara daerah ilmu dan agama. Agama
berkesesuaian ( berkorespondensi )
berbeda
dengan obyek faktual yang dituju oleh
mempermasalahkan pula obyek-obyek
pernyataan tersebut. Atau dengan kata
yang
lain, suatu pernyataan adalah benar
manusia, baik sebelum manusia ini
bila terdapat fakta-fakta empiris yang
berada dimuka bumi seperti mengapa
mendukung pernyataan itu.
manusia diciptakan, maupun sesudah
Dalam
usaha
dengan
berada
diluar
ilmu,
pengalaman
untuk
kematian manusia, seperti apa yang
memecahkan masalah tersebut maka
terjadai setelah adanya kebangkitan
ilmu tidak berpaling kepada perasaan
kembali. Perbedaan antara lingkup
melainkan
permasalahan yang dihadapinya juga
kepada
pikiran
yang
berdasarkan penalaran. Ilmu mencoba
menyebabkan
mencari
mengenai
dalam memecahkan masalah tersebut.
permasalahan yang dihadapinya agar
Perbedaan ini harus diketahui dengan
dia
hakekat
benar untuk dapat menempatkan ilmu
permasalahan itu dan dengan demikian
dan agama dalam perspektif yang
maka
memecahkannya.
sesungguhnya. Tanpa mengetahui hal
Dalam hal ini maka pertama–tama
ini maka mudah sekali kita terjatuh
ilmu menyadari bahwa masalah yang
kedalam kebingungan, padahal dengan
dihadapinya adalah masalah yang
menguasai hakekat ilmu dan agama
besifat konkret yang terdapat dalam
secara baik, kedua pengetahuan ini
dunia
justru akan bersifat saling melengkapi.
penjelasan
mengerti
ia
fisik
mengenai
dapat
yang
nyata.
Secara
berbedanya
metode
11
Pada satu pihak agama akan memberi
kumulatif, sedangkan secara empiris
landasan
aksiologi
ilmu memisahkan antara pengetahuan
keilmuan sedangkan dipihak lain ilmu
yang sesuai dengan fakta dengan yang
akan
tidak, sederhana maka hal ini berarti
moral
bagi
memperdalam
keyakinan
beragama.
bahwa semua teori ilmiah harus
Karena
masalah
yang
memenuhi dua syarat utama yakni (a)
dihadapinya adalah nyata maka ilmu
harus konsisten dengan teori-teori
menyadari jawabannya pada dunia
sebelumnya
yang nyata pula. Ilmu dimulai dengan
tidak terjadinya kontraksi dalam teori
fakta dan diakhiri dengan fakta,
keilmuan secara keseluruhan dan (b)
Einstein berkata, apapun juga teori
harus
yang menjembatani antara keduanya
empiris
teori yang dimaksudkan disini adalah
bagaimanapun konsistennya sekiranya
penjelasan
tidak
mengenai
gejala
yang
yang
cocok
memungkinkan
dengan
sebab
didukung
fakta-fakta
teori
oleh
pengakuan
terdapat dalam dunia fisik tersebut.
empiris
Teori
abstraksi
kebenarannya secara ilmah jadi logika
intelektual dimana pendekatan secara
ilmiah merupakan gabungan antara
rasional
dengan
logika deduktif dan logika induktif
pengalaman empiris. Artinya, teori
dimana rasionalisme dan empirisme
ilmu merupakan suatu penekanan
hidup berdampingan dalam sebuah
rasional yang berkesesuaian dengan
sistem dengan mekanisme korektif.
merupakan
suatu
digabungkan
obyek.yang
dijelaskannya.
penjelasan,
biar
tidak
yang
Oleh sebab itu maka sebelam
bagaimanapun
teruji kebenarannya secara empiris
semua
oleh
diajukan
empiris
untuk
dapat
dinyatakan benar.
penjelasan
statusnya
rasional
hanya
yang
bersifat
sementara. Penjelasan sementara ini
Disinilah pendekatan rasional
dibangunkan
diterima
Suatu
meyakinkannya tetap harus didukung
fakta
dapat
dengan
pendekatan
biasanya disebut hipotesis. Sekiranya
kita
menghadapi
suatu
masalah
empiris dalam langkah-langkah yang
tertentu, dalam rangka memecahkan
disebut
metode
masalah
rasional
maka
ilimiah.
ilmu
Secara
menyusun
tersebut.
Kita
dapat
mengajukan hipotesis yang merupakan
pengetahuan secara konsisten dan
12
jawaban sementara bagi permasalahan
yang.
dalam
Hipotesis merupakan dugaan
atau
2. Penyusunan kerangka berpikir
jawaban
permasalahan
sementara
yang
terhadap
hipotesis
yang merupakan argumentasi
yang menjelaskan hubungan
kita
yang mungkin terdapat antara
hadapi. Dalam melakukan penelitian
berbagai faktor yang saling
untuk mendapatkan jawaban yang
mengkait
benar maka seorang ilmuwan seakan-
konstelasi
akan
Kerangka berpikir ini disusun
melakukan
terhadap
alam
hubungan
ini
sedang
pengajuan
suatu
interogasi
hipotesis
berfungsi
dalam
sebagai
secara
dan
membentuk
permasalahan.
rasional
berdasarkan
premis-premis
ilmiah
penunjuk jalan yang memungkinkan
telah
kebenarannya
kita untuk mendapatkan jawaban,
dengan memperhatikan faktor-
karena alam itu sendiri membisu dan
faktor empiris yang relevan
tidak responsive terhadap pertanyaan-
dengan permasalahan;
pertanyaan.
3. Perumusan
Alur berpikir yang tercakup
atau
dalam
beberapa
hipotesis
yang
merupakan jawaban sementara
dalam metode ilmiah dapat dijabarkan
mencerminkan
teruji
yang
dugaan
langkah
yang
pertanyaan
tahap-tahap
dalam
materinya
terhadap
yang
diajukan
merupakan
kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir
kesimpulan
ilmiah yang berintikan proses logico-
berpikir yang dikembangkan;
hypothetico-verifikasi
ini
pada
4. Pengujian
dasarnya terdiri dari langkah-langkah
merupakan
sebagai berikut:
fakta-fakta
1. Perumusan
merupakan
masalah
dari
kerangka
hipotesis
yang
pengumpulan
yang
relevan
yang
dengan hipotesis yang diajukan
pertanyaan
untuk memperlihatkan apakah
mengenai obyek empiris yang
terdapat
jelas batas-batasnya serta dapat
mendukung hipotesis tersebut
diidentifikasikan faktor-faktor
atau tidak;
yang terkait di dalamnya.
fakta-fakta
5. Penarikan kesimpulan
yang
yang
merupakan penilaian apakah
13
sebuah hipotesis itu ditolak
namun dalam prakteknya sering terjadi
atau diterima. Sekiranya dalam
lompatan-lompatan. Hubungan antara
proses pengujian terdapat fakta
langkah yang satu dengan langkah
yang cukup yang mendukung
yang lainnya tidak terikat secara statis
hipotesis maka hipotesis itu
melainkan bersifat dinamis dengan
diterima. Sebaliknya sekiranya
proses pengkajian ilmiah yang tidak
dalam proses pengujian tidak
semata
terdapat
melainkan
fakta
mendukung
yang cukup
hipotesis
maka
diterima
juga
penalaran
imajinasi
dan
kreativitas.
hipotesis itu ditolak. Hipotesis
yang
mengandalkan
Metode
ilmiah
ini
pada
kemudian
dasarnya adalah sama bagi semua
dianggap menjadi bagian dari
disiplin keilmuan baik yang termasuk
pengetahuan ilmiah sebab telah
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-
memenuhi
persyaratan
ilmu sosial. Bila terdapat perbedaan
keilmuan yakni mempunyai
dalam kedua kelompok keilmuan ini
kerangka
maka
penjelasan
yang
perbedaan
tersebut
sekedar
konsisten dengan pengetahuan
terletak pada aspek-aspek tekniknya
ilmiah sebelumnya serta telah
dan bukan pada struktur berpikir atau
teruji
aspek metodologisnya. Metode ilmiah
kebenarannya.
Pengertian
harus
disini
ini tidak dapat diterapkan kepada
ditafsirkan
secara
pengetahuan yang tidak termasuk ke
artinya
bahwa
dalam kelompok ilmu.
pragmatis
kebenaran
sampai saat ini belum terdapat
fakta
yang
menyatakan
Penelitian
merupakan
pencerminan secara kongkret kegiatan
sebaliknya.
ilmu
dalam
Keseluruhan langkah ini harus
pengetahuannya.
ditempuh agar suatu penelaahan dapat
penelitian
ilmiah
disebut ilmiah. Meskipun langkah-
merupakan
langkah ini secara konseptual tersusun
metode keilmuan.
memproses
Metodologi
dan
hakikatnya
operasionalisasi
dari
dalam urutan yang teratur, dimana
langkah
yang
satu
merupakan
Struktur Pengetahuan Ilmiah
landasan bagi langkah berikutnya,
14
Pengetahuan
diproses
pengetahuan ini akan dibuang dari
menurut metode ilmiah merupakan
khasanah keilmuan. Metode ilmiah
pengetahuan yang memenuhi syarat-
mempunyai mekanisme umpan balik
syarat keilmuan, dan dengan demikian
yang
dapat disebut pengetahuan ilmiah atau
memungkinkan
ilmu. Pengetahuan ilmiah ini diproses
menemukan kesalahan yang mungkin
lewat
langkah-langkah
dibuat. Sebaliknya bila ternyata bahwa
tertentu yang dilakukan dengan penuh
sebuah pengetahuan ilmiah yang baru
kedisiplinan, dan dari karakteristik
itu adalah benar, maka pernyataan
inilah maka ilmu sering dikonotasikan
yang terkandung dalam pengetahuan
sebagai disiplin. Disiplin inilah yang
ini dapat dipergunakan sebagai premis
memungkinkan
berkembang
baru dalam kerangka pemikiran yang
relatif lebih cepat bila dibandingkan
menghasilkan hipotesis-hipotesis baru,
dengan
yang
serangkaian
yang
ilmu
pengetahuan-pengetahuan
lainnya.
sebagai
Ilmu
dapat
piramida
diibaratkan
terbalik
dengan
perkembangan pengetahuannya yang
ilmiah
yang
memungkinkan
bila
korektif
upaya
yang
keilmuan
kemudian
ternyata
dibenarkan dalam proses pengujian
akan
menghasilkan
pengetahuan-
pengetahuan ilmiah baru pula.
bersifat kumulatif dimana penemuan
pengetahuan
bersifat
Ilmu pada dasarnya merupakan
satu
kumpulan pengetahuan yang bersifat
penemuan
menjelaskan berbagai gejala alam
pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang
yang
lainnya.
melakukan
Sebuah hipotesis yang telah
untuk
memungkinkan
manusia
serangkaian
menguasai
tindakan
gejala
tersebut
teruji secara formal diakui sebagai
berdasarkan penjelasan
pernyataan pengetahuan ilmiah yang
Sekiranya kita mengetahui bahwa
baru yang memperkaya khasanah yang
banjir disebabkan oleh hutan yang
telah ada. Sekiranya
ditebang sampai gundul, umpamanya
ilmiah
yang
baru
pengetahuan
ini
yang ada.
kemudian
maka penjelasan semacam ini akan
ternyata salah, disebabkan kelengahan
memungkinkan kita melakukan upaya
dalam salah satu langkah dari proses
untuk mencegah timbulnya banjir.
penemuannya, maka cepat atau lambat
Pengetahuan tentang kaitan antara
kesalahan ini akan diketahui dan
hutan
gundul
dengan
banjir
15
memungkinkan
kita
bisa
unsur dalam kaitannya dengan sistem
meramalkan apa yang akan terjadi
secara keseluruhan yang mempunyai
sekiranya hutan-hutan terus ditebang.
karakteristik atau arah perkembangan
Sekiranya kita tidak menginginkan
tertentu.
timbulnya
sebagaimana
mempergunakan faktor-faktor yang
diramalkan oleh penjelasan tadi maka
timbul sebelumnya dalam menjelaskan
kita harus melakukan kontrol agar
gejala yang muncul kemudian. Dalam
hutan-hutan tidak dibiarkan menjadi
mencari penjelasan mengenai tingkah
gundul. Jadi pengetahuan ilmiah pada
laku seorang dewasa umpamanya
hakikatnya mempunyai tiga fungsi,
maka
yakni menjelaskan, meramalkan dan
penjelasan
mengontrol.
mengaitkankannya pada pengalaman
banjir
untuk
Penjelasan
ilmu
jiwa
genetik
memberikan
genetik
dengan
Secara garis besar terdapat
orang tersebut sewaktu masih anak-
empat jenis pola penjelasan yakni
anak. Tidak satupun dari pola-pola
deduktif, probabilistik, fungsional atau
tersebut yang mampu menjelaskan
teleologis, dan genetik. Penjelasan
secara
deduktif mempergunakan cara berpikir
keilmuan
deduktif dalam menjelaskan suatu
dipergunakan pola yang berbeda untuk
gejala dengan menarik kesimpulan
menjelaskan masalah yang berbeda
secara logis dari premis-premis yang
pula.
telah
dan
suatu
oleh
kajian
sebab
itu
sebelumnya.
Teori merupakan pengetahuan
Penjelasan probabilistik merupakan
ilmiah yang mencakup penjelasan
penjelasan yang ditarik secara induktif
mengenai suatu faktor tertentu dari
dari sejumlah kasus yang dengan
sebuah disiplin keilmuan. Umpamanya
demikian tidak memberikan kepastian
dalam ilmu ekonomi dikenal teori
seperti penjelasan deduktif melainkan
ekonomi makro dan mikro sedangkan
penjelasan
peluang
dalam fisika dikenal teori mekanika
”kemungkinan”,
Newton dan teori relativitas Einstein.
”kemungkinan besar” atau ”hampir
Sebenarnya tujuan akhir dari setiap
seperti
dapat
ditetapkan
keseluruhan
yang
bersifat
dipastikan”.
Penjelasan
fungsional atau teleologis merupakan
disiplin
keilmuan
mengembangkan
sebuah
adalah
teori
penjelasan yang meletakkan sebuah
16
keilmuan yang bersifat utuh dan
maka makin ”teoritis” konsep tersebut.
konsisten.
Pengertian teoretis disini dikaitkan
Sebuah teori biasanya terdiri
dari
hukum-hukum.
ekonomi
mikro
mengenal
hukum
penawaran;
teori
oleh konsep yang dimaksud; artinya
umpamanya
kita
makin teoretis sebuah konsep maka
permintaan
dan
makin
naik
dikandungnya bila dikaitkan dengan
bila
Dalam
dengan gejala fisik yang dijelaskan
permintaan
sedangkan penawaran tetap maka
jauh
pernyataan
yang
gejala fisik yang tampak nyata.
harga akan naik, bila penawaran naik
Dalam ilmu-ilmu sosial pada
sedangkan permintaan tetap maka
umumnya
harga
pada
hukum-hukum ilmiah sukar sekali
pernyataan
dilakukan. Untuk tujuan meramalkan
akan
hakikatnya
turun.
Hukum
merupakan
maka
pengembangan
yang menyatakan hubungan sebab
ilmu-ilmu
sosial
akibat.
metode
proyeksi,
Secara mudah maka kita dapat
mengatakan
bahwa
teori
adalah
mempergunakan
pendekatan
struktural, analisis kelembagaan atau
tahap-tahap perkembangan.
pengetahuan ilmiah yang memberikan
Disamping hukum maka teori
penjelasan tentang ”mengapa” suatu
keilmuan
gejala-gejala terjadi sedangkan hukum
pernyataan
memberikan kemampuan kepada kita
Prinsip
untuk meramalkan tentang ”apa” yang
pernyataan yang berlaku secara umum
mungkin terjadi. Pengetahuan ilmiah
bagi sekelompok gejala-gejala tertentu
dalam bentuk teori dan hukum ini
yang mampu menjelaskan kejadian
merupakan ”alat” yang dapat kita
yang terjadi. Dalam ilmu ekonomi kita
pergunakan untuk mengontrol gejala
mengenal prinsip ekonomi dan dalam
alam.
fisika kita mengenal prinsip kekekalan
Pengetahuan
ilmiah
dalam
juga
mengenal
yang
dapat
kategori
disebut
prinsip.
diartikan
sebagai
energi. Dengan prinsip-prinsip ini
bentuk teori dan hukum ini harus
maka
mempunyai tingkat keumuman yang
kejadian-kejadian yang terjadi dalam
tinggi, atau secara idealnya harus
ilmu ekonomi dan fisika.
bersifat
universal.
Makin
tinggi
tingkat keumuman sebuah konsep
kita
mampu
Beberapa
menjelaskan
disiplin
sering mengembangkan
keilmuan
apa
yang
17
disebut
postulat
dalam
menyusun
atau
penelitian
dasar.
teorinya. Postulat merupakan asumsi
penelitian
dasar yang kebenarannya kita terima
mempergunakan pengetahuan ilmiah
tanpa
yang
dituntut
pembuktiannya.
yang
Sedangkan
bertujuan
telah
diketahui
untuk
untuk
Kebenaran ilmiah pada hakikatnya
memecahkan masalah kehidupan yang
harus disahkan lewat sebuah proses
bersifat praktis dinamakan penelitian
yang
terapan.
disebut
metode
Postulat
ilmiah
melalui
prosedur
ditetapkan
keilmuan.
ditetapkan
ini
secara
tanpa
melainkan
begitu
saja.
Dengan
pengetahuan
ini
mengembangkan
peralatan
yang
maka
berfungsi
sarana
alasan yang kuat dalam menetapkan
dalam kehidupannya.
postulat.
Pada
hakikatnya
manusia
teknologi
Walaupun demikian mesti terdapat
sebuah
menguasai
atau
sebagai
yang memberi kemudahan
Diperlukan waktu yang cukup
postulat merupakan anggapan yang
lama
ditetapkan secara sembarang dengan
penemuan-penemuan ilmiah yang baru
kebenaran
dibuktikan.
kepada pemanfaatan yang berguna.
diterima
Terdapat selang waktu yang makin
sekiranya ramalan yang bertumpu
lama makin pendek antara penemuan
pada postulat kebenarannya dapat
suatu
dibuktikan.
penerapannya
Sebuah
yang
tidak
postulat
Bila
dapat
postulat
untuk
teori
dapat
menerapkan
ilmiah
kepada
dengan
masalah-
dalam
masalah yang bersifat praktis. Dengan
pengajuannya tidak memerlukan bukti
demikian maka makin cepat manusia
tentang kebenarannya maka hal ini
mengembangkan teknologi yang pada
berlainan dengan asumsi yang harus
satu pihak ibarat dewi penolong yang
ditetapkan dalam sebuah argumentasi
penuh dengan berkat sedangkan di
ilmiah.
merupakan
pihak lain adalah fasisme dengan
pernyataan yang kebenarannya secara
senyuman. Penerapan ilmu kepada
empiris dapat diuji.
teknologi
Asumsi
Penelitian
harus
tidak
selalu
bertujuan
merupakan rahmat bagi manusia sebab
untuk menemukan pengetahuan baru
disamping dapat dipergunakan untuk
yang
tujuan deskriptif juga menimbulkan
sebelumnya
yang
memang
belum
pernah
diketahui dinamakan penelitian murni
implikasi moral, sosial dan kultural.
18
itu berupa kesesuaian antara
arti yang dimaksud oleh suatu
Kebenaran Pengetahuan
Jika
seseorang
mempermasalahkan
dan
ingin
membuktikan apakah pengetahuan itu
bernilai benar, menurut para ahli
pendapat dengan apa yang
sungguh
merupakan
halnya
atau faktanya.
2. The
consistence
of
teori
ini
epistemologi dan para ahli filsafat,
truth.
pada
kebenaran tidak dibentuk atas
umumnya
membuktikan
untuk
bahwa
dapat
pengetahuan
Menurut
theory
hubungan
antara
putusan
harus
dengan sesuatu yang lain, yaitu
menganalisa terlebih dahulu cara,
fakta atau realitas, tetapi atas
sikap, dan sarana yang digunakan
hubungan
untuk membangun suatu pengetahuan.
putusan itu sendiri. Dengan
Seseorang
yang
memperoleh
kata lain bahwa kebenaran
pengetahuan
melalui
pengalaman
ditegaskan
bernilai
benar,
sesorang
antara
putusan-
atas
hubungan
cara
antara yang baru itu dengan
seseorang
putusan-putusan lainnya yang
yang bertitik tumpu pada akal atau
telah kita ketahui dan kita akui
rasio, intuisi, otoritas, keyakinan dan
benarnya terlebih dahulu.
indra
akan
pembuktiannya
berbeda
dengan
atau wahyu atau bahkan semua alat
3. The pragmatic theory of truth.
tidak dipercayainya sehingga semua
Yang dimaksud dengan teori
harus
yang
ini ialah bahwa benar tidaknya
dilakukan oleh faham skeptisme yang
sesuatu ucapan, dalil, atau teori
ekstrim di bawah pengaruh Pyrrho
semata-mata
(Agus Aditoni, 2005).
kepada
Ada beberapa teori yang menjelaskan
ucapan, dalil atau teori tersebut
tentang kebenaran, antara lain sebagai
bagi manusia untuk bertindak
berikut :
dalam kehidupannya.
diragukan
seperti
bergantung
berfaedah
tidaknya
1. The correspondence theory of
ini
Dari tiga teori tersebut dapat
kebenaran atau keadaan benar
disimpulkan bahwa kebenaran adalah
truth.
Menurut
teori
kesesuaian arti dengan fakta yang ada
19
dengan putusan-putusan lain yang
diyakini atas dasar pemikiran mungkin
telah kita akui kebenarannya dan
saja tidak benar karena ada sesuatu di
tergantung kepada berfaedah tidaknya
dalam nalar kita yang salah. Demikian
teori tersebut bagi kehidupan manusia.
pula apa yang kita yakini karena kita
Sedangkan nilai kebenaran itu
amati
belum
tentu
penglihatan
telah diuraikan oleh Andi Hakim
mengalami penyimpangan. Karena itu
Nasution dalam bukunya Pengantar ke
kebenaran mutlak hanya ada pada
Filsafat
Tuhan.
bahwa
kebenaran
mungkin
karena
bertingkat-tingkat, sebagaimana yang
Sains,
kita
benar
Itulah
sebabnya
saja
ilmu
mempunyai tiga tingkatan, yaitu haq
pengetahuan selalu berubah-ubah dan
al-yakin, ‘ain al-yaqin, dan ‘ilm al-
berkembang.
yaqin (Agus Aditoni, 2005).
Adapun
kebenaran
menurut
Penutup
Anshari mempunyai empat tingkatan,
yaitu :
Epistemologi
pengetahuan
adalah
sistematik
mengenai
1. Kebenaran wahyu
pengetahuan. Ia merupakan salah satu
2. Kebenaran
cabang
spekulatif
filsafat
3. Kebenaran
positif
ilmu
pengetahuan
4. Kebenaran
filsafat
tentang
terjadinya
sumber
pengetahuan,
pengetahuan,
pengetahuan
biasa.
yang
metode
membahas
pengetahuan,
asal
mula
atau
cara
memperoleh pengetahuan, validitas
dan kebenaran pengetahuan.
Pada dasarnya setiap proses
mengetahui akan memunculkan suatu
bentuk kebenaran sebagai kandungan
isi
pengetahuan
itu
(Tim
Dosen
Filsafat, 2003). Pengetahuan yang
dibawa
wahyu
diyakini
bersifat
absolut dan mutlak benar, sedang
pengetahuan yang diperoleh melalui
akal bersifat relative, mungkin benar
dan mungkin salah. Jadi apa yang
20
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Aditoni. 2005. Epistemologi; Pengertian Sejarah dan Ruang Lingkup.
Online. http://www.geocities.com. Diakses 6 Oktober 2015.
Amsal, Bachtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: P. Raja Grafindo Persada.
Jujun, S. Suriasumantri. 1998. Filsafat Ilmu. Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
The Liang Gie. 2000. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.
Tim Dosen Filsafat Ilmu. Fakultas Filsafat UGM. 2003. Yogyakarta: Liberty
21
Download