SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA (STAB) MAITERYAWIRA Nama Nim Nirm Asal daerah Jurusan Mata Kuliah Dosen : : : : : : : FERDY HENRY LOYELTY 0812-1-206 010.2009.206 SURABAYA KEPANDITAAN KITAB SUCI SUTTA PITAKA II SUKARDI, S.Ag, M.Pd Tugas: KITAB SUCI SUTTA PITAKA Soal 1. Berikan penjelasan dan sejarah singkat 4 hari besar agama Buddha 2. Dapatkah pelimpahan jasa dilakukan ditempat yang berbeda ? sebutkan sutta yang terdekat membahas hal tersebut diatas 3. Mengapa tapussa dan balika tidak berlindung kepada Tri Ratna ? 4. Berikan penjelasan tentang makna yang terkandung dalam dhamma cakka sutta 5. Ajaran apa yang tersirat dalam tirokkhuda sutta ? Jawaban 1.Pada Kitab Suci TIPITAKA (Pali), para umat buddha merayakan 4 hari raya utama. 4 hari raya utama tersebut adalah : a. MAGHA PUJA {Hari Magha} yaitu jatuh pada purnama siddhi bulan Pebruari-Maret. Hari raya ini memperingati dua kejadian penting dalam masa hidup Sang Buddha Gotama. Kejadian penting utama itu adalah berkumpulnya 1250 orang arahat ke Vihara Veluvana di kota Rajagaha untuk memberikan penghormatan pada Sang Buddha Gotama sekembalinya mereka dari tugas menyebarkan Dhamma. Keistimewaan dari kejadian ini adalah : - 1250 bhikkhu itu semuanya arahat. - Semuanya adalah Ehi Bhikkhu (bhikkhu yang ditahbiskan oleh Sang Buddha Gotama sendiri). - Mereka semua berkumpul tanpa membuat janji terlebih dahulu. - Sang Buddha menjelaskan prinsip-prinsip ajaran-Nya yang disebut‘Ovada Patimokkha’. Peristiwa penting yang kedua yaitu pada tahun terkhir dari kehidupan Sang Buddha, pada saat Beliau berdiam di Cetiya Pavala di kota Vesalli. Beliau seterlah memberikan khotbah ‘Iddhipada Dhamma’kepada para siswa-Nya, Kemudia beliau berdiam sendiri dan membuat keputusan untuk wafat tiga bulan kemudian. Dua kejadian penting ini terjadi pada purnama siddhi di bulan Magha. b. VESAKHA PUJA (HARI WAISAK), biasanya jatuh pada PURNAMA Siddhi bulan Mei-Juni, untuk memperingati tiga kejadian yang sangat penting yaitu: - Saat lahirnya Pangeran Siddhatta Gotama. - Saat petapa Siddhatta, mencapai Penerangan Sempurna (tingkat keBuddhaan). - Saat Sang Buddha Gotama wafat dan mencapai Parinibbana. c. ASALHA PUJA (Hari Asadha), umumnya jatuh pada purnama siddhi bulan Juli-Agustus (dua bulan sesudah Waisak). Hari Asadha diperingati oleh umat Buddha karena beberapa alasan berikut : - Merupakan hari dimana Sang Buddha Gotama memberikan khotbah-Nya yang pertama kali setelah Beliau mencapai Penerangan Sempurna, yang terkenal dengan nama ‘Dhammacakkappavattana Sutta’(Khotbah Pemutaran Roda Dhamma). - Sangha terbentuk di dunia untuk pertama kalinya, dengan demikian lengkaplah ‘Sarana’(Perlindungan) bagi umat Buddha,yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha. Bagi para Bhikkhu, Hari Asadha berarti pertanda dimulainya masa Vassa (berdiam dalam suatu tempat tertentu selama tiga bulan musim hujan) pada keesokan harinya. d. KATHINA (Hari Kathina), dirayakan tiga bulan sesudah Hari Asadha. Perayaan tersebut diselenggarakan sebagai ungkapan perasaan terima kasih umat kepada para bhikkhu yang telah menjalankan Vassa di daerah mereka, dengan cara mempersembahkan pada bhikkhu-sangha, barang-barang berupa jubah, perlengkapan vihara dan kebutuhan bhikkhu sehari-hari. Upacara ini dapat dilangsungkan dalam waktu satu bulan sesudah hari pertama berakhirnya masa Vassa. 2. Pelimpahan jasa dapat dilakukan ditempat manapun asal yang orang melimpakan adalah orang yang masih mempunyai suatu hubungan seperti keluarga, kerabat atau lainnya dan yang pasti orang tersebut mempunyai hati yang penuh kasih dan penuh ketulusan.Pelimpahan jasa semacam ini tertulis di Tirokkhuda sutta. 3. Rajayatanakatha – Bagian Rajayatana. Mucalinda Membiarkan Buddha di pohon Rajayatana, di mana ia terus menikmati kebahagiaan pembebasan selama tujuh hari. Deva A menunjuk dua pedagang, Bhallika dan Tapussa, untuk melayani makanan untuk Sang Buddha. Setelah melakukan hal itu, mereka menjadi murid pertama Sang Buddha, lalu pergi untuk perlindungan kepada Sang Buddha, Dhamma dan Sangha, tetapi saat itu belum ada Sangha. Oleh karena itu, perlindungan terhadap Tri Ratna belum lengkap. 4. Dhamma Cakka Pavattana Sutta, yang berarti Khotbah Pemutaran Roda Dhamma merupakan khotbah pertama yang disampaikan oleh Sang Buddha Gotama setelah mencapai penerangan sempurna. Dalam Khotbah tersebut, Buddha mengajarkan mengenai Empat Kebenaran Mulia (Cattari Ariya Saccani). Dhamma ini menjadi landasan pokok dalam Buddha Dhamma. 5. Ajaran yang tersirat yaitu bahwa di luar dari kehidupan sebagai manusia atau kehidupan dunia ini masih ada kehidupan yang lain,mereka pun masih membutuhkan uluran kasih kita sebagai kerabat atau keluarganya dengan memberikan jasa kepada mereka yang telah meninggal sehingga mereka pun dapat jalan terang. Pelimpahan jasa ini dapat kita berikan di vihara, klenteng ataupun ditempat-tempat ibadah yang lainnya.