LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT “PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN PROFESIONALISME PENGELOLAAN UKM .” Oleh ISTHOFAINA ASTUTY,SE, M.Si PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA GENAP 2015/2016 Halaman Pengesahan Laporan Pengabdian Masyarakat Judul Penelitian : Peningkatan Kemampuan Manajerial dan Profesionalisme Pengelolaan UKM . Identitas : Isthofaina Astuty,SE,M.Si : 143051 a. Nama Lengkap : 0528047003 b. NIP/NIK : Lektor c. NIDN :d. Jabatan Fungsional : Ekonomi/Manajemen e. Jabatan Struktural : Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto,Kasihan Bantul f. Fakultas/Jurusan : 0274 9303166 h. Alamat Institusi i. Telpon/Faks/E-mail Periode pengabdian Lokasi Pengabdian Pembiayaan : : Semester Genap 2015/2016 : .Yogyakarta : Rp 2.000.000,00 Yogyakarta, 19 Mei 2016 Mengetahui, Ketua Program Studi Manajemen (Dr.Retno Widowati ) (Isthofaina Astuty,SE,M.Si ) BAB 1 PENDAHULUAN A. PROFILE SUBYEK PENGABDIAN MASYARAKAT Obyek pengabdian masyarakat dalam laporan ini terdiri dari dari UKM, yakni UKM pembesaran dan ternak ikan lele milik perorangan yakni Bapak Sukadi yang berlokasi di Bangunjiwo, Kasihan Bantul serta UKM pemasaran produk frozen (produk olahan yang didinginkan) milik Ibu Desriati Nur A yang berlokasi di Wirobrajan. UKM pembesaran dan peternakan lele milik Bapak Sukadi adalah salah satu pembasaran Lele diantara puluhan UKM yang sama yang tersebar di sekitar UMY. Usaha Bapak Sukadi suadah dilakukan sejak tahun 2o10, di mana dalam operasinya Bapak Sukadi di bantu oleh kerabat dan teman dekatnya. Ada 3 kolam yang tersedia , satu kola ukuran 1,5 m x 1 m adalah kolam untuk lele siap jual harian ( konsumsi harian dari rumah tangga sekitar UKM), 1 kolam tanah ukuran 5 m X 10 m serta kolam semen berukuran 5 m X 3 m dan 10 m X 3 m .Untuk gambaran kolam bisa dilihat di gambar di bawah: Untuk bulan Mei ini kolam pembesaran yang beroperasi tinggal kolam semen yang berukuran 5 m X 3 m yang siap panen dengan prakiraan lele 40 kg atau sekitar 500 lele siap panen . Kolam tanah dalam tahap dirubah menjadi kolam semen. Rencana jangka pendek akan menebarkan 1500 bibit lele dengan ukuan 3-5 cm di kolam semen besar. Dalam menjalankan usahanya, proses pembesaran di desain tidak semua kolam dioperasikan secara bersama-sama, tapi didesain sedemikian rupa sehingga setiap bulan ada satu kolam yang siap panen. Untuk pemasaran lele siap panen, ada 2 model, yakni: 1. Di jual langsung ke konsumen akhir, yakni ibu-ibu rumah tangga sekitar lokasi UKM 2. Lewat pemancingan-pemancingan yang sudah bermitra dengan UKM yang bersangkutan. GAMBAR 1 KOLAM SIAP KONSUMSI HARIAN GAMBAR 2 KOLAM SEMEN DENGAN TERPAL 6 M x 3 M GAMBAR 3 KOLAM TANAH Pembesaran dan peternakan lele menjadi salah satu bidang pilihan yang banyak mendapatkan perhatian di kalangan UKM dikarenakan beberapa alasan 1. Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas Dalam tahap budidaya lele ini pembudidaya pembesaran menyiapkan kolam atau wadah yang akan digunakan dalam pembesaran, pembuatan wadah atau kolam tersebut dibagi menjadi (http://www.budidayaleleku.com) : a.KOLAMBETON/TEMBOK Kolam in umumnya berbentuk persegi panjang,kolam pemeliharaan umunya berukuran kecil sekitar 9m2 sampai dengan 40m2 perkolam dikandung maksud agar pengolahan air dan pengawasan lebih mudah,kolam pemeliharaan terbuat seme semua dengan kedalam untuk kolam pembesaran 100-150 CM,ketinggian air dalam kolam bisa diaturdari ketinggian 40-120 cm,tergantung ukuran benit dan padat penebaran,jika lele yang dipelihara masih ukuran kecil,kedalam air kolam cukup 40-50 cm,semakin besar ukuran ikan dan padat populasinya,ketinggian air ditambah sampai ketinggian optimal (Kira-kira 120 cm) Dalam budidaya lele tiap petakan kolam mempunyai pintu pemasukan (inlet) dan pintu pengeluaran (Outlet) y6ang terpisah untuk keperluan pergantian air,penyiapan kolam sebelum ditebari benih serta pemanenan,dasar kolam dibuat miring 3-5% kearah pintu pembuangan air. b.KOLAMTANAH Kontruksi kolam budidaya lele pada kolam tanah hampir sama ,baik bentuk maupun ukurannya, dengan kolam semen. perbedaannya adalah dinding dan dasar kolam dari tanah. Pada kolam tanah ,jenis tanah untuk kolam pemebsaran menjadi faktor utama,Dasar dan didnding kolam harus kedap air dan kuat menahan air kolam secara permanen,tanah yang dipilih adalah dapat menahan air ,bersturkur kuat dan tidak berbatu. c..KOLAM..TERPAL..PLASTIK Kolam terpal plstik mempunyai nilai efisiensi dan efektivitas untuk budidaya lele. Cara pembuatanya pun relatif mudah dan cepat oleh karena itu teknologi ini termasuk tepat guna,Untuk budidaya lele disarankan terpal yang warna gelap hitam ataupun ciklat dikandung maksud lele lebih nyaman hidup ditempat gelap Kolam terpal biasanya dibuat dengan mengunakan terpal kualitas 1, yang berukuran lebar 6 m dan Panjang 8 m,ukuran diats tersebut akan menghasilkan kolam yang berukuran 2. padat tebar tinggi 3. teknologi budidaya relatif mudah 4 x 6 dan tinggi 1 m. Tehnologi pembesaran ikan lele relatif mudah, seperti;: a. Menebarkan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, b. Dibuat perlindungan bisa dari peralon c. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2 d. Kolam dibiarkan ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami. e. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas f. Jumlah benih yang ditebar kurang lebih 50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm. g. Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan h. Pakan dapat diberikan 2-3 kali sehari i. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dibuat bentuk pellet. j. Setelah 3 bulan pembesaran dapat mencapai berat 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 15 - 20 cm 4. pemasarannya relatif mudah 5. modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Modal usaha pembesaran dan beternak lele relatif rendah, sebagai contoh analisa usaha lelel dengan ukuran lahan 500 meter dibawah ini : 1. Investasi a. Sewa lahan 1 tahun @ Rp 750.000,- = Rp 1.000.000,- b. Persiapan kolam = Rp 500.000,- Rp 1.500.000,- 2. Biaya Tetap a. Perbaikan kolam Rp 1.000.000,-/1 thn = Rp 1.000.000,- b. Perbaikan saluran air = Rp 500.000,- Rp 1.500.000,- 3. Biaya Variabel a. Pakan pellet dan buatan = Rp 20.000.000,- b. Benih ukuran 5-8 cm 25.000 ekor @ Rp 100,- = Rp 2.500.000,- c. Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,- = Rp 300.000,- d. Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,- = Rp 200.000,- Rp 23.000.000,- 4. Total Biaya Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp. 24.500.000,- 24.500.000,- UKM kedua adalah usaha pemasaran produk-produk olahan ( yang harus di frozen ). Usaha ini dilakukan sejak tahun 2013 dengan macammacam produk yang dipasarkan seperti : GAMBAR 4 KENTANG BEKU DAN ROTI MARYAM BEKU (ANEKA RASA) GAMBAR 5 KEBAB BEKU Beberapa bulan ini UKM ini juga mencoba memasarkan produk siap olah, seperti bahan instan pembuat bronies dll. Untuk pemasaran produk dilakukan dengan on-line dan pemasaran langsung (penjualan langsung ke konsumen). GAMBAR 6 BERBAGAI TEPUNG INSTAN SIAP MASAK B. PERMASALAHAN DAN TARGET PENGABDIAN MASYARAKAT Permasalahan yang dihadapi oleh kedua UKM adalah: 1. UKM Pembesaran lele a. Keterbatasan sumberdaya manusia, selama ini hanya ditangani oleh Bapak Sukadi dan kerabat yang mayoritas sudah memiliki pekerjaan tetap. Oleh karena itu terkadang usaha ini tidak tertangani dengan maksimal b. Jalur pemasaran pemancingan, selama sehingga ini hanya bermitra ketergantungan dengan dengan pemancingan setempat tinggi c. Manajemen yang diterapkan masih berbasis manajemen keluarga, sehingga kurang profesional dalam penanganan masalah secara keseluruhan, khususnya masalah keuangan yang sering menjadi masalah serius bagi UKM 2. UKM pemasaran a. Usaha yang dilakukan berlokasi di kecamatan Wirobrajan di tempat yang kurang strategis untuk pengembangan ke depan b. UKM pemasaran ini hanya pemanfaatkan media sosial dalam pemasarannya sehingga hanya menjangkau konsumen yang “melek” tehnologi c. Pengelolaan keuangan masih sangat sederhana Target kegiatan dari pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut: 1) Manajemen pengelolaan usaha, yang terdiri dari: i. Produk dan pemasaran ii. pengelolaan keuangan usaha iii. Pengelolaan kualitas proses produksi iv. Pengelolaan SDM pendukung usaha 2) Profesionalisme pengelolaan usaha BAB 2 METODE PELAKSANAAN A. Diskrispi Singkat Kegiatan Kegiatan Pengabdian masyarakat yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Manajerial dan Profesionalisme Pengelolaan UKM” merupakan bagian dari program SEBI UMY, khususnya program SEBI yang dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar UMY sebagai bagian dari program corporate social responsibility (CSR) UMY tahun 2016. Dalam program pengabdian kali ini , UMY melalui SEBI memberikan bantuan pendanaan ke beberapa UKM, baik itu kelompok maupun perorangan. Bantuan pendanaan ini bersifat hibah , namun demikian setiap UKM penerima dana program harus memberikan pelaporan rutin tentang perkembangan usaha dan penggunaan dana hibah. Untuk itu dibutuhkan program tambahan guna membantu setiap UKM dalam pengelola usahanya dan penggunaan dana yang telah diterima, yakni program pendampingan. Program pendampingan ini dilaksanakan dengan melibatkan dosen-dosen UMY maupun mahasiswa senior yang memiliki keinginan untuk membantu UKM dalam mengelola usahanya. Program pengabdian masyarakat ini adalah perwujudan dari program pendampingan UKM SEBI UMY. Program pengabdian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan kegiatan yakni tahapan persiapan, tahapan penyusunan program, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi. Dalam setiap tahapan akan dibagi dalam beberapa sub tahapan yang relevan dan dibutuhkan, secara lebih jelas bisa dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1 Tahapan Rencana Program NO 1 TAHAPAN PERSIAPAN SUB KEGIATAN Sosialisasi DISKRIPSI/PIC Sosialisasi program pendampingan UKM yang berlokasi di sekitar UMY oleh SEBI Pendaftaran UKM SEBI Penetapan UKM UKM _ UKM yang terdaftar dan yang mengikuti tahapan-tahapan seleksi akan dipilih dan ditentukan jumlah dana pendampingan yang digulirkan. PIC oleh SEBI 2 PENYUSUNAN Identifikasi masalah Setiap UKM yang didanai dimintai PROGRAM UKM untuk Penyusunan kegiatan mengajukan dan proposal penggunaan fix dana proposal pendanaan dengan pendampingan oleh Dosen Pendamping 3 PELAKSANAAN Pencairan dana Pencairan dana yang disetujui oleh tim UMY. PIC oleh SEBI dan Dosen pendamping Pendampingan Pelaksanaan program dengan pengelolaan UKM didampingi oleh Dosen Pendamping Monitoring program Monitoring pelaksanaan program oleh Dosen Pendamping 4 EVALUASI Penyusunan Penyusunan laporan kemajuan pelaksanaan Penyusunan dengan laporan akir Pendamping perkembangan program didampingi oleh oleh UKM Dosen Dari tabel di atas tergambarkan beberapa metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat di kedua UKM, Metode yang digunakan adalah: 1. Pelatihan digunakan ketika melakukan berbagai program peningkatan kemampuan dan keahlian dari sumberdaya manusia UKM . Pelatihan yang dimaksud adalah: a. Pelatihan penyusunan proposal b. Pelatihan penyusunan laporan keuangan c. Pelatihan penyusuanan laporan perkembangan usaha 2. Pendampingan digunakan untuk mendampingi UKM dalam melaksanakan program pengelolaan UKM dan penerapan hasil pelatihan di poin 1 B. Rundown Kegiatan NO BULAN MINGGU KEGIATAN 1 Sosialisasi JANUARI Pendaftaran UKM 2 FEBRUARI 3 MARET Penetapan UKM 4 APRIL Identifikasi masalah UKM Penyusunan proposal pendanaan 5 MEI Pencairan dana 6 JUNI 7 JULI Pendampingan pengelolaan UKM Monitoring program Penyusunan laporan tengah periode 8 AGUSTUS 9 SEPTEMBER 10 OKTOBER 11 NOVEMBER 12 DESEMBER Penyusunan laporan akhir C. Sumberdaya Kegiatan Untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan peningkatan kemampuan manajerial dan profesionalisme pengelolaan di kedua UKM tersebut, yakni UKM pembesaran dan peternakan lela dan UKM pemasaran di atas, maka dibutuhkan sumber daya manusia dan sumber daya lain, seperti peralatan dan material . Kebutuhan sumberdaya manusia untuk berbagai kegiatan tersebut, khususnya kegiatan yang melibatkan dosen pendamping pengabdian adalah: NO 1 KEGIATAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA Identifikasi masalah UKM Formulir identifikasi dan penyusunan proposal Formulir proposal usaha Dokumentasi kegiatan UKM Dokumentasi keuangan 2 Pendampingan 3 Monitoring pelaksanaan usaha kegiatan 3 Formulir monitoring pelaksanaan Alat dokumentasi Penyusunan laporan perkembangan usaha Formulir laporan perkembangan usaha Dokumentasi kegiatan UKM Dokumentasi keuangan BAB 3 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Dalam laporan pelaksanaan program pengabdian ini akan dipaparkan pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dosen pendamping, yakni ketika identifikasi masalah UKM, penyusunan proposal kegiatan dan pendaanaan, pendampingan pelaksanaan kegiatan, monitoring pelaksanaan kegiatan UKM serta penyusunan laporan perkembangan usaha dan laporan akhir. 1. Identifikasi masalah UKM dan penyusunan proposal kegiatan serta pendanaan Tahapan pertama pendampingan UKM pembesaran lele dan UKM pemasaran dilakukan ketika UKM diminta oleh SEBI untuk melakukan identifikasi masalah dan penyusuanan proposal kegiatan dan pendanaan terkait dengan masalah yang ditemukan antara pengelola UKM dengan dosen pendamping. Adapun hasil identifikasi masalah di kua UKM yang bersangkutan adalah: 1. UKM Pembesaran lele a. Keterbatasan sumberdaya manusia, selama ini hanya ditangani oleh Bapak Sukadi dan kerabat yang mayoritas sudah memiliki pekerjaan tetap. Oleh karena itu terkadang usaha ini tidak tertangani dengan maksimal b. Jalur pemasaran pemancingan, selama sehingga pemancingan setempat tinggi ini hanya bermitra ketergantungan dengan dengan c. Manajemen yang diterapkan masih berbasis manajemen keluarga, sehingga kurang profesional dalam penanganan masalah secara keseluruhan, khususnya masalah keuangan yang sering menjadi masalah serius bagi UKM 2. UKM pemasaran a. Usaha yang dilakukan berlokasi di kecamatan Wirobrajan di tempat yang kurang strategis untuk pengembangan ke depan b. UKM pemasaran ini hanya pemanfaatkan media sosial dalam pemasarannya sehingga hanya menjangkau konsumen yang “melek” tehnologi c. Pengelolaan keuangan masih sangat sederhana Selanjutnya proposal ini yang dipakai pihak SEBI untuk menentukan jumlah dana yang layak diberikan kepada UKM pembesaran Lele dan UKM pemasaran. Alhamdulillah umtuk UKM lele mendapatkan dana sebesar Rp.4.500.000 dan UKM pemasaran mendapatkan dana Rp.3.500.000,00. Pencairan dana dilakukan secara bertahap, yakni 70 % dan 30 %. Karena masalah di pihak SEBI UMY, pencairan dana pertama baru bisa dilakukan pada pertengahan Mei 2016. 2. Pendampingan pelaksanaan kegiatan Setelah tahapan pencairan pendampingan lebih diarahkan pada bagaimana UKM pembesaran lele dan UKM pemasaran melakukan kegiatan rutinitas mereka serta bagaimana UKM memanfaatkan dana yang diberikan oleh pihak SEBI UMY. 3. Monitoring pelaksanaan kegiatan Untuk menjamin bahwa UKM betul betul menjalankan usaha setelah dana dicairkan, dan dana yang diberikan dipakai sesuai dengan kegiatan dalam proposal (tidak dipakai untuk keperluan lain atau keperluan rumah tangga), maka dosen pendamping juga melakukan monotoring diwaktu tertentu. Monitoring ini bisa dilakukan bersamaan dengan pendampingan, dilakukan melalui handphpne ataupun dilakukan bersama-sama dengan SEBI. Salah satu kegiatan monitoring dan pendampingan yang dilakukan bersama-sama dengan pihak SEBI adalah yang telah dilakukan di minggu ketiga bulan Mei 2016 seperti dalam foto terlampir. Pendamping ini akan berlangsung sampai dengan bulan Desember sesuai dengan kontrak SEBI dan pihak UKM. 4. Penyusunan laporan perkembangan usaha dan laporan akhir Penyusunan laporan perkembangan usaha belum dilakukan, karena pertengahan periode pendampingaan jatuh dinulan September 2016 . Begitu juga dengan laporan akhir, jatuh di bulan Desember 2016. Gambar 7 Kunjungan dan Pendapingan Bersama di UKM Pemasaran (SEBI dan dosen pendamping UKM) Gambar 8 Pendampingan di UKM Pemasaran Gambar 9 Tim SEBI , Pengelola UKM Pemasaran, dan Dosen Pendamping GAMBAR 9 KUNJUNGAN BERSAMA SEBI DAN DOSEN PENDAMPING DI UKM PEMBESARAN LELE GAMBAR 10 PENDAMPINGAN DOSEN PENDAMPING DI UKM PEMEBSARAN LELE BAB IV PENUTUP Pengabdian masyarakat di UKM pemebesaran dan peternakan lele serta di UKM pemasaran adalah bagian dari program pendampingan SEBI UMY dengan target UKM-UKM sekitar UMY sebagai salah satu bentuk kepedulian UMY terhadap perkembangan kesejahteraan dan ekonomi masayarakat sekitar. Laporan yang dibuat hanyallah laporan awal krn program pendampingan SEBI yang meibatkan dosen-dosne UMY secara sukarela ini baru berakhir di bulan Desember 2016.