1 PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 450, 900, DAN

advertisement
PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 450, 900, DAN 1200
TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT
Made Meiriawati
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja, Indonesia
e-mail: [email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan perbedaan
pengaruh pelatihan sit-up besar sudut 450, 900, dan 120 0 terhadap kekuatan otot perut. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian the modifide randomized pretest post-tes control group design. Sampel penelitian siswa putra kelas X SMA Dharma Praja
Denpasar tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 24 orang. Kekuatan otot perut diukur dengan
baring-duduk lutut tekuk yang dilakukan dengan waktu 30 detik. Data dianalisi dengan uji
ANAVA satu jalur dengan program SPSS 16.0. Uji ANAVA one way yang menghasilkan
nilai signifikansi 0,000. Dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk
memperoleh perbandingan antar kelompok. Hasil uji BNT kelompok 450 terhadap kelompok
kontrol (9,167), kelompok 900 terhadap kelompok kontrol (18,833), kelompok 1200 terhadap
kelompok kontrol (34,667). Nilai mean difference dari kelompok perlakuan 120 0 terhadap
kelompok perlakuan 450 berada pada nilai 25,500. Nilai mean difference dari kelompok
perlakuan 120 0 terhadap kelompok perlakuan 90 0 berada pada nilai 15,833. Dari hasil analisis
dan pembahasan disimpulkan bahwa: pelatihan sit-up besar sudut 450, 90 0, dan 120 0 memiliki
pengaruh yang signifikan serta perbedaan pengaruh terhadap kekuatan otot perut siswa putra
kelas X SMA Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran 2012/2013, dimana kelompok
perlakuan 1200 memiliki pengaruh tertinggi dalam meningkatkan kekuatan otot perut.
Kata-kata kunci: Kekuatan Otot Perut, Sit-up
Abstract: This study was aimed to determine the effect of differences influences of sit-up
training 450, 900 and 1200 of the abdominal muscle strength. The study based on a quasi
experimental research design with modifide the randomized pre-test post-tes control group
design. Samples were the students of class X SMA Dharma Praja Denpasar on academic
year 2012/2013, as much as 24 people. Abdominal muscle strength will measured with the
knee bent lying sitting in performed for 30 seconds. Data were analyzed by ANAVA one way
test at significance level 0,05 using SPSS 16,0, and then data will proceed with least
significant difference test to obtain a comparison between groups. The result using LSD,
group 450 to the control group (9,167), group of 900 to the control group (18.833), and group
1200 to control group (34,677). Mean difference of group 120 0 to 45 0 group is at value
25,500. Mean difference of group 120 0 to 90 0 group is at value 15,833. From the analysis, it
was concludes that the sit-up training 45 0, 90 0 and 1200 have a significant impact and
influences the differences to abdominal muscle strength for the students of class X SMA
Dharma Praja Denpasar on academic year 2012/2013,in which 1200 treatment group had
the highest impact on improving abdominal muscle strength.
Key words: abdominal muscle strength, sit-up
1
Prestasi maksimal yang dicapai
meningkatkan
komponen
biomotor
oleh atlet, dipengaruhi oleh beberapa
kekuatan, latihan kekuatan akan terjadi
faktor, diantaranya adalah faktor eksternal
peningkatan
dan faktor
eksternal
fisiologis, yang antara lain adalah: adaptasi
merupakan faktor yang mempengaruhi
persyarafan, hypertropy (pembesaran) otot,
prestasi atlet yang berasal dari luar diri
adaptasi sel-sel, daya tahan otot, dan
atlet seperti pelatih, metode pelatihan dan
adaptasi
lingkungan. Sedangkan faktor internal
2005:
merupakan faktor yang mempengaruhi
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
prestasi atlet yang berasal dari dalam diri
Mochammad Sajoto (1988: 108), bahwa
atlet itu sendiri, seperti psikologi dan
faktor-faktor
kondisi fisik. Beberapa elemen dasar
kekuatan adalah: 1) faktor biomekanika,
kondisi
(dari dua orang yang mempunyai tegangan
internal.
fisik
kekuatan,
antara
daya
kecepatan,
daya
Faktor
lain
tahan,
mencakup:
daya
lentur,
ledak,
kelincahan,
otot
kemampuan
kardiovaskuler
90).
dan respons
(Sukadiyanto,
Kekuatan
yang
yang
sama,
otot
dapat
mempengaruhi
akan
berbeda
kemampuannya mengangkat badan), 2)
koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan
faktor
reaksi.
diklasifikasikan dalam tiga kelas, yaitu
Kekuatan adalah unsur kondisi
fisik seseorang tentang kemampuannya
dalam
mempergunakan
otot
pengungkit,
(pengungkit
menurut letak sumbu pengungkit, gaya
beban, dan gaya pengungkit).
untuk
Kekuatan otot perut merupakan
menerima beban sewaktu bekerja. Harsono
kemampuan otot yang memungkinkan
(1996: 9), menyebutkan bahwa kekuatan
pengembangan tenaga maksimum dalam
adalah
untuk
kontraksi maksimum untuk mengatasi
membangkitkan tegangan terhadap suatu
beban atau tahanan adalah juga sebagai
tahanan. Dengan adanya pembebanan pada
salah satu faktor penunjang untuk dapat
otot-otot perut, maka akan mengakibatkan
mencapai
terjadinya peningkatan tonus otot perut,
digunakan oleh beberapa cabang olahraga.
masa otot, dan serabut otot perut yang
Seperti pada cabang olahraga beladiri
dapat meningkatkan kekuatan otot perut.
pencak
Selain
sepakbola, futsal, sepak bola pantai, dan
kemampuan
itu,
komponen
akan
otot
terjadi
biomotor
peningkatan
kekuatan
prestasi
silat,
karate,
maksimal
judo,
yang
kempo,
juga
senam lantai menggunakan kekuatan otot
merupakan salah satu komponen yang
perut sebagai salah satu faktor penunjang
dapat dengan cepat ditingkatkan. Selain
untuk dapat melakukan gerakan maksimal.
2
Pada
cabang
olahraga
pencak
silat
otot perut.
misalnya, diperlukan kekuatan otot perut
penelitian
untuk dapat menahan serangan lawan pada
mengetahui
Sehingga
yang
perlu
diadakan
lebih spesifik untuk
pengaruh
dan
perbedaan
0
nomor laga. Sedangkan pada cabang
pengaruh dari besar sudut 45 , 900, dan
olahraga sepakbola, gerakan pada saat
120 0 dalam sit-up terhadap kekuatan otot
akan menendang bola selain dipengaruhi
perut
oleh kekuatan otot tungkai juga akan
Pelatihan fisik adalah suatu proses
dipengaruhi oleh kekuatan otot perut
latihan fisik
sehingga
sistematis, dilakukan secara berulang-
ayunan
otot
tungkai
dapat
dimaksimalkan.
yang terprogram secara
ulang dengan beban semakin bertambah
Gerakan yang digunakan untuk
secara bertahap, serta mempersiapkan atlet
meningkatkan kekuatan otot perut salah
pada
satunya adalah dengan gerakan sit-up.
(Kanca I Nyoman, 2004: 49).
Gerakan
sit-up
dalam
pengukuran
tingkat
tertinggi
Kekuatan
adalah
penampilannya
gaya
yang
kekuatan otot perut (Nurhasan: 2000),
ditimbulkan oleh kontraksi otot. Jika
dilakukan dalam posisi setengah badan
benda dikenakan suatu gaya maka akan
terlentang dengan kaki dilipat (posisi
timbul percepatan pada benda tersebut.
lipatan kaki dan rentangan punggung
Gaya beban merupakan besar beban yang
0
membentuk sudut 90 ), tangan di belakang
diberikan pada suatu benda. Sedangkan
kepala,
mengangkat
gaya pengungkit merupakan cara benda
setengah badan sampai siku menyentuh
tersebut untuk merespon beban yang
lutut. Tetapi pada prakteknya, untuk
diberikan dipengaruhi oleh letak jarak titik
meningkatkan kekuatan otot perut sit-up
tumpu dengan pengungkit. Kontraksi otot
dilakukan dengan beberapa modifikasi
perut dipengaruhi oleh sifat gaya-gaya
dan
kemudian
0
besar sudut seperti dengan sudut 45 dan
0
yang bekerja atau momen gaya. Hal ini
120 . Hal ini menyebabkan terjadinya
dikarenakan bentuk pelaksanaan dari sit-up
kerancuan pada teknik pelaksanaan gerak
yaitu dengan membentuk sebuah siku.
untuk memaksimalkan kekuatan otot perut.
Gerakan siku ini disebut momen gaya dan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dinyatakan dengan huruf M. Besarnya M
Correlation Between Timed Sit-Up Test
ini sama dengan besarnya
and Sit-Up Test With No Time Limit yang
dikalikan panjang
telah dilakukan oleh Wu Shing
bahwa
dengan titik yang diketahui tadi. Besarnya
pelatihan sit-up memiliki pengaruh yang
momen gaya menunjukan besarnya obyek
signifikan terhadap peningkatan kekuatan
tersebut bergerak,
jarak
gaya (f)
antara
jadi momen
gaya
gaya
3
tergantung pada dua faktor: besarnya gaya
mengukur kekuatan otot perut dengan
dan jarak aplikasi gaya apabila jaraknya
menggunakan tes baring-duduk lutut tekuk
berbeda maka hasil momen gaya juga
selama 30 detik.
berbeda.
sinar
Dari
hasil
pre-test
sampel
Sudut adalah gabungan dua buah
penelitian dibagi menjadi empat kelompok
garis
dengan
bersekutu.
yang
titik
Persekutuan
pangkalnya
ordinal
pairing,
tiga
pangkal
kelompok perlakuan dan satu kelompok
tersebut dinamakan titik sudut dan sinar-
kontrol. Kelompok perlakuan diberikan
sinarnya
pelatihan sit-up besar sudut 450, 900, dan
disebut
titik
teknik
kaki
sudut.
Sudut
dilambangkan dengan ∠ PQR. (Putu
120 0
Wisna Ariawan, 2008: 16).
prinsip-prinsip dasar pelatihan, sistematika
Pelatihan sit-up yang dilakukan
dengan
pelatihan
dengan
dan
memperhatikan
komponen-komponen
pada penelitian ini yaitu dengan modifikasi
pelatihan, dengan lama pelatian 4 minggu
besaran sudut 45 0, 900, dan 1200 dengan
dengan frekuensi 3 kali per minggu,
articulation coxae sebagai poros.
dengan intensitas 75%-85% dari repitisi
yang digunakan
maksimal. Repetisi 4 kali dengan set dari 2
adalah sistem energi anaerob asam laktat,
kali per minggunya. Setelah program
karena waktu pelatihan dibutuhkan per
pelatihan selesai, maka keempat kelompok
repetisinya tidak lebih dari 120 detik.
diberikan post-test yang sama dengan test
Sistem
energi
Sampel penelitian dalam penelitian
awal (pre-test).
ini adalah siswa putra kelas X SMA
Teknik analisis data untuk uji
Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran
normalitas data menggunakan instrumen
2012/2013 berjumlah 24 orang.
uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan program SPSS 16,0 pada taraf
METODE
signifikansi
Dalam penelitian ini menggunakan
jenis
penelitian
rancangan
eksperimen,
Penelitian
dengan
“modified
the
randomized pretest-posttest control group
design” (Kanca, I Nyoman, 2006: 73).
Sampel penelitian ini adalah siswa putra
()
0,05.
Untuk
uji
homogenitas data menggunakan analisis
uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada
taraf signifikansi (α) 0,05. Sedangkan
untuk uji hipotesis diuji dengan ANAVA
satu jalur dengan bantuan program SPSS
16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.
kelas X SMA Dharma Praja Denpasar
tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 24
orang, kemudian diberikan pre-test untuk
4
HASIL
Data hasil penelitian sit-up sudut
0
Tabel 4.3 Data hasil penelitian kelompok
sudut 1200
0
45 , 90 , dan 1200 terhadap kekuatan otot
perut terdiri dari data post-test yang
diambil pada akhir kegiatan penelitian
yaitu setelah sampel penelitian diberikan
perlakuan selama 12 kali pelatihan.
Tabel 4.1 Data hasil penelitian kelompok
sudut 450
POST
KLP
NAMA
TEST
Agung Wisnu Atmaja
I Dewa Gede
15
450
Galang sandhi Surya I
Wayan
18
450
Khrisna Dharma
Kusuma I Made
18
450
Dimas Satria Tegar
Pamungkas
16
450
Alfian Maulana
21
450
Tri Wira Putra I Dewa
Gede
21
450
Tabel 4.2 Data hasil penelitian kelompok
sudut 900
NAMA
Edi Gunawan I
Nyoman
Ramuna Wiyanta I
Putu Gede
Devan Mandala Priady
Siladharma Putra I
Gede Ngurah
Aditya Arisena I Made
Yoga Adi Saputra I
Komang
NAMA
Santika Putra Made
Windu Hermawan I
Komang
Satria Wibisana
Elangga Suandi
Agus Rudiawan I
Gede
Sujana I Wayan
Adi Mahendra I Gusti
Ngurah
POST
TEST
42
KLP
120 0
39
120 0
48
120 0
44
41
120 0
120 0
48
120 0
Tabel 4.4 Data hasil penelitian kelompok
kontrol
NAMA
Ari Sumawan Komang
Adi Permana Para
Jaya I Made
Cahyadi Adi Winata I
Made
Arianto I Ketut
Tio Buki I Nyoman
Ari Pratama Putu
POST
TEST
8
Kontrol
7
Kontrol
9
10
11
9
Kontrol
Kontrol
Kontrol
Kontrol
KLP
POST
TEST
KLP
28
900
31
26
0
90
900
masih berada dalam batas kewajaran. Uji
28
26
0
90
900
test. Dari hasil uji normalitas dengan
28
900
Smirnov dengan bantuan program SPSS
Uji normalitas dilakukan untuk
menguji
apakah
penyimpangan
yang
terjadi dalam pengukuran terhadap sampel
normalitas data dilakukan pada data post-
instrumen
uji
Lilliefors
Kolmogorov-
16,0 pada taraf signifikansi () 0,05
diperoleh
hasil
analisis
berupa
nilai
signifikansi > 0,05 yaitu 0,936. Dengan
5
demikian dapat dikatakan bahwa data
satu arah dengan taraf signifikansi (α) =
penelitian ini berdistribusi normal..
0,05. Uji ini digunakan untuk mengetahui
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data
dengan
Instrument
Uji
Lilliefors Kolmogorov-Smirnov
Program SPSS 16,0
ada tidaknya perbedaan pengaruh dari
N
Normal
Parameters
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative
a,b
Most
Extreme
Differences
KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed)
Diameter
24
24,67
13,318
0,110
0,110
-0,109
0,537
0,936
variasi pelatihan sit-up besar sudut 45 0,
900, dan 1200 terhadap kekuatan otot. Hasil
analisis menunjukkan angka signifikansi
sebesar 0,000 dan memiliki nilai F hitung
sebesar
207,472.
Angka
signifikansi
tersebut < 0,05 (p ≤ 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa hipotesis diterima.
Hal ini menyatakan bahwa secara statistik
terbukti ada perbedaan pengaruh pelatihan
sit-up besar sudut 450, 900, dan 1200
terhadap kekuatan otot perut
Selanjutnya pengujian homogenitas
data dilakukan terhadap data post-test.
Tabel 4.7 Hasil uji hipotesis dengan
ANAVA satu jalur
Sum of
Squares
Df
Mean
Square
F
Sig.
Between
Groups
3952,333
3
1317,444
207,
472
0,000
Within
Groups
127,000
20
6,350
Total
4079,333
23
Dari hasil analisis uji Levene dengan
bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi
(α) 0,05, didapatkan nilai signifikansi
hitung lebih besar dari pada α (sig >0,05)
yaitu 0,077. Dengan demikian data yang
diuji berasal dari data dengan variansi
yang homogen.
Tabel 4.6 Data Hasil Uji Homogenitas
Menggunakan Instrumen Uji
Levene
dengan
Bantuan
Program SPSS 16,0
Pengujian Beda Nyata Terkecil
(BNT) atau Last Significant Difference
(LSD) dilakukan untuk mengetahui beda
nyata antar perlakuan.
Diameter
Levene
Statistic
2,642
df1
df2
Sig.
3
20
0,077
Pengujian
hipotesis
penelitian
dilakukan dengan menggunakan ANAVA
6
Tabel 4.8 Hasil uji BNT
(I)
Sud
ut
(J)
Sud
ut
Mean
Differ
ence
(I-J)
Std
.
Err
or
Kon
trol
45
-9,167’
1,455
45
90
120
90
120
Kon
trol
90
*
1,455
*
-34,667
1,455
*
1,455
-18,833
9,167
*
-9,667
*
1,455
120
Kon
trol
45
-25,500
1,455
18,833*
1,455
9,667*
1,455
120
Kon
trol
45
-15,833*
1,455
34,667*
1,455
25,500*
1,455
90
15,833*
1,455
Tabel 4.9 Hasil uji deskriptif
95%
Confidenc
e Interval
Si
Lo Up
g.
wer per
Bou Bou
nd
nd
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
0,0
00
9,00
Std.
Deviation
1,414
Std.
Error
0,577
18,17
27,83
43,67
24,67
2,483
1,835
3,724
13,318
1,014
0,749
1,520
2,718
N
Mean
Kont 6
rol
45
6
90
6
120 6
Total 24
-12,20
-6,13
-21,87
-15,80
-37,70
-31,63
Data di atas menunjukkan bahwa
6,13
12,20
sit-up besar sudut 1200 paling berpengaruh
-12,70
-6,63
-28,53
-22,47
15,80
21,87
6,63
12,70
-18,87
-12,80
kolom
31,63
37,70
efektivitas dari masing-masing besar sudut
22,47
28,53
sit-up yang diberikan dapat digambarkan
12,80
18,87
dengan plot rata-rata perlakuan seperti
dalam meningkatkan kekuatan otot perut.
Hal ini ditunjukkan dari rata-rata diameter
peningkatan kekuatan otot perut pada
mean
yaitu
43,67.
Urutan
pada Gambar 4.1 berikut.
Berdasarkan hasil Uji BNT, semua
perlakuan yang diberikan yakni sit-up
besar sudut 450, 90 0, dan 1200 memiliki
perbedaan yang nyata dan bermakna dalam
menstimulasi kekuatan otot perut karena
semua nilai signifikansi < 0,05 yakni
0,000.
Untuk
mengetahui
pengaruh
Gambar 4.1 Plot Rata-rata Post Test
masing-masing sit-up besar sudut 450, 90 0,
dan 1200, dilakukan uji statistik deskriptif
yang ditampilkan pada Tabel 4.9 berikut
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
hasil analisis data dengan menggunakan
Uji BNT memang terbukti ada pengaruh
yang signifikan pada pelatihan sit-up sudut
450 terhadap kekuatan otot perut. Hal itu
7
dapat dilihat pada hasil analisis statistik
peningkatan pelatihan sit-up sudut 45 0,
menggunakan
yang
900, dan 1200 terhadap kekuatan otot perut.
menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan
Perbedaan pengaruh peningkatan masing-
nilai mean difference sebesar 9,167. Hasil
masing besar sudut juga dapat didukung
analisis data dengan menggunakan Uji
dengan hasil uji beda nyata terkecil.
BNT memang terbukti ada pengaruh yang
Perbedaan pengaruh pelatihan dari masing-
signifikan pada pelatihan sit-up sudut 900
masing besar sudut dapat dilihat pada tabel
terhadap kekuatan otot perut. hasil analisis
4.10 berikut.
Uji
BNT
data dengan menggunakan Uji BNT
memang terbukti ada pengaruh yang
signifikan pada pelatihan sit-up sudut 1200
terhadap kekuatan otot perut. Hal itu dapat
dilihat
pada
hasil
analisis
statistik
menggunakan
Uji
BNT
yang
Tabel 4.10 Perbedaan pengaruh pelatihan
kelompok
kontrol
dan
perlakuan dilihat dari nilai
mean difference pada analisis
uji BNT
(I) Sudut
(J) Sudut
Kontrol
45
90
120
Kontrol
90
120
Kontrol
45
120
Kontrol
45
90
menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan
nilai mean difference sebesar 34,677.
Angka
signifikansi
Sehingga
ketiga
tersebut
kelompok
<
0,05.
perlakuan
45
memiliki pengaruh peningkatan terhadap
90
kekuatan otot perut.
Berdasarkan hasil penelitian dan
hasil analisis data dengan menggunakan
120
ANOVA one way dan Uji BNT memang
Mean
Difference (IJ)
-9,167’
-18,833*
-34,667 *
9,167*
-9,667 *
-25,500*
18,833*
9,667*
-15,833*
34,667*
25,500*
15,833*
terbukti ada perbedaan peningkatan pada
Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat,
pelatihan sit-up sudut 450, 900, dan 1200
terhadap kekuatan otot perut. Rerata
diameter pengaruh berbeda untuk masingmasing sudut. Hal itu dapat dilihat pada
hasil
analisis
statistik
menggunakan
ANOVA one way yang menghasilkan nilai
signifikansi 0,000 dan nilai F hitung
sebesar
178,194.
Angka
signifikansi
tersebut < 0,05. Hasil ini menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan
pengaruh
kelompok perlakuan dengan besar sudut
120 0 memiliki nilai mean difference yang
paling
besar
kelompok
dibandingkan
perlakuan
0
45 ,
dengan
0
90
dan
kelompok kontrol. Nilai mean difference
dari kelompok perlakuan 1200 terhadap
kelompok kontrol berada
34,667.
kelompok
pada
nilai
Nilai mean difference dari
perlakuan
120 0
terhadap
8
kelompok perlakuan 450 berada pada nilai
berpengaruh pada peningkatan kekuatan
25,500.
otot perut.
Nilai
kelompok
mean
difference
perlakuan
120
0
dari
terhadap
Secara teoritis, hasil penelitian
kelompok perlakuan 90 berada pada nilai
pengaruh pelatihan sit-up sudut 450, 90 0,
15,833. Dari hasil analisis beda nyata
dan 1200 terhadap kekuatan otot perut
terkecil dapat dikatakan bahwa kelompok
dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu
perlakuan sit-up besar sudut 120 0 memiliki
pelatihan sit-up merupakan suatu pelatihan
pengaruh
yang
0
yang
paling
besar
dalam
menggunakan
sistem
energi
peningkatan kekuatan otot perut dilihat
predominan anaerob. Ciri khusus dari
dari nilai mean difference.
sistem ini yaitu kontraksi otot yang sangat
Hasil ini juga didukung dari uji
kuat
yang
merupakan
respon
dari
deskriptif data penelitian. Masing-masing
pembebanan dinamis yang cepat dari otot-
kelompok memiliki nilai mean
otot
yang
yang
terlibat.
Dengan
adanya
berbeda-beda, hal ini menyatakan bahwa
pembebanan pada otot-otot perut, maka
pelatihan
akan
yang
dilakukan
memiliki
mengakibatkan
terjadinya
perbedaan pengaruh yang nyata terhadap
peningkatan tonus otot, masa otot, dan
masing-masing
serabut
kontrol
kelompok.
memiliki
perut
yang
dapat
meningkatkan kekuatan otot perut. Selain
0
Kelompok perlakuan sit-up besar sudut 45
itu, akan terjadi peningkatan komponen
memiliki nilai mean 18,17. Kelompok
biomotor kekuatan juga merupakan salah
perlakuan sit-up besar sudut 900 memiliki
satu komponen yang dapat dengan cepat
nilai mean 27,83. Kelompok perlakuan sit-
ditingkatkan.
up besar sudut 120 0 memiliki nilai mean
komponen biomotor kekuatan, latihan
43,67. Dari hasil uji analisis deksriptif
kekuatan
terhadap data penelitian dapat dilihat
kemampuan dan respon fisiologis, yang
bahwa kelompok perlakuan dengan besar
antara lain adalah: adaptasi persyarafan,
sudut 120
mean
otot
9,00.
0
nilai
Kelompok
Selain
akan
terjadi
meningkatkan
peningkatan
yang memiliki nilai mean
hypertropy (pembesaran) otot, adaptasi
tertinggi dari ketiga kelompok lainnya,
sel-sel, daya tahan otot, dan adaptasi
memiliki
kardiovaskuler (Sukadiyanto, 2005: 90).
pengaruh
peningkatan
yang
paling besar terhadap kekuatan otot perut.
Sehingga
dengan
kata
lain,
semua
Secara statistik memang terbukti terdapat
komponen diatas berbanding lurus dengan
perbedaan pengaruh peningkatan yang
peningkatan kekuatan otot perut.
nyata untuk setiap besar sudut dan besar
sudut 120 0 adalah sudut yang paling
9
(4) Pelatihan sit-up besar sudut 45 0, 90 0,
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisis
1200 memiliki perbedaan pengaruh
data dan pembahasan ternyata hipotesis
peningkatan
penelitian yang diajukan dapat diterima,
kekuatan otot perut pada siswa putra
maka dengan demikian dapat diperoleh
kelas X SMA Dharma Praja Denpasar
memiliki
nyata
terhadap
tahun pelajaran 2012/2013, kelompok
simpulan sebagai berikut:
(1) Pelatihan sit-up
yang
besar sudut 450
pengaruh
terhadap
perlakuan dengan besar sudut 1200
memiliki pengaruh peningkatan yang
peningkatan kekuatan otot perut pada
paling besar terhadap kekuatan otot
siswa putra kelas X SMA Dharma
perut
Praja
Denpasar
tahun
pelajaran
DAFTAR RUJUKAN
2012/2013.
(2) Pelatihan sit-up
besar sudut 900
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan kekuatan otot
perut pada siswa putra kelas X SMA
Dharma
Praja
Denpasar
tahun
pelajaran 2012/2013.
(3) Pelatihan sit-up besar sudut 1200
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan kekuatan otot
perut pada siswa putra kelas X SMA
Dharma
Praja
Denpasar
tahun
Kanca,
I Nyoman. 2006. Metode
Penelitian Pengajaran Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. Singaraja.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran
Pendidikan Olahraga. Jakarta.
Universitas Pendidikan Indonesia
Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan
Metodelogi
Melatih
Fisik.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Yoda. 2006. Peningkatan Kondisi Fisik.
Singaraja. Universitas Pendidikan
Ganesha.
pelajaran 2012/2013
10
Download