PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 450, 900, DAN 1200 TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT Made Meiriawati Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan perbedaan pengaruh pelatihan sit-up besar sudut 450, 900, dan 120 0 terhadap kekuatan otot perut. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian the modifide randomized pretest post-tes control group design. Sampel penelitian siswa putra kelas X SMA Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 24 orang. Kekuatan otot perut diukur dengan baring-duduk lutut tekuk yang dilakukan dengan waktu 30 detik. Data dianalisi dengan uji ANAVA satu jalur dengan program SPSS 16.0. Uji ANAVA one way yang menghasilkan nilai signifikansi 0,000. Dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk memperoleh perbandingan antar kelompok. Hasil uji BNT kelompok 450 terhadap kelompok kontrol (9,167), kelompok 900 terhadap kelompok kontrol (18,833), kelompok 1200 terhadap kelompok kontrol (34,667). Nilai mean difference dari kelompok perlakuan 120 0 terhadap kelompok perlakuan 450 berada pada nilai 25,500. Nilai mean difference dari kelompok perlakuan 120 0 terhadap kelompok perlakuan 90 0 berada pada nilai 15,833. Dari hasil analisis dan pembahasan disimpulkan bahwa: pelatihan sit-up besar sudut 450, 90 0, dan 120 0 memiliki pengaruh yang signifikan serta perbedaan pengaruh terhadap kekuatan otot perut siswa putra kelas X SMA Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran 2012/2013, dimana kelompok perlakuan 1200 memiliki pengaruh tertinggi dalam meningkatkan kekuatan otot perut. Kata-kata kunci: Kekuatan Otot Perut, Sit-up Abstract: This study was aimed to determine the effect of differences influences of sit-up training 450, 900 and 1200 of the abdominal muscle strength. The study based on a quasi experimental research design with modifide the randomized pre-test post-tes control group design. Samples were the students of class X SMA Dharma Praja Denpasar on academic year 2012/2013, as much as 24 people. Abdominal muscle strength will measured with the knee bent lying sitting in performed for 30 seconds. Data were analyzed by ANAVA one way test at significance level 0,05 using SPSS 16,0, and then data will proceed with least significant difference test to obtain a comparison between groups. The result using LSD, group 450 to the control group (9,167), group of 900 to the control group (18.833), and group 1200 to control group (34,677). Mean difference of group 120 0 to 45 0 group is at value 25,500. Mean difference of group 120 0 to 90 0 group is at value 15,833. From the analysis, it was concludes that the sit-up training 45 0, 90 0 and 1200 have a significant impact and influences the differences to abdominal muscle strength for the students of class X SMA Dharma Praja Denpasar on academic year 2012/2013,in which 1200 treatment group had the highest impact on improving abdominal muscle strength. Key words: abdominal muscle strength, sit-up 1 Prestasi maksimal yang dicapai meningkatkan komponen biomotor oleh atlet, dipengaruhi oleh beberapa kekuatan, latihan kekuatan akan terjadi faktor, diantaranya adalah faktor eksternal peningkatan dan faktor eksternal fisiologis, yang antara lain adalah: adaptasi merupakan faktor yang mempengaruhi persyarafan, hypertropy (pembesaran) otot, prestasi atlet yang berasal dari luar diri adaptasi sel-sel, daya tahan otot, dan atlet seperti pelatih, metode pelatihan dan adaptasi lingkungan. Sedangkan faktor internal 2005: merupakan faktor yang mempengaruhi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut prestasi atlet yang berasal dari dalam diri Mochammad Sajoto (1988: 108), bahwa atlet itu sendiri, seperti psikologi dan faktor-faktor kondisi fisik. Beberapa elemen dasar kekuatan adalah: 1) faktor biomekanika, kondisi (dari dua orang yang mempunyai tegangan internal. fisik kekuatan, antara daya kecepatan, daya Faktor lain tahan, mencakup: daya lentur, ledak, kelincahan, otot kemampuan kardiovaskuler 90). dan respons (Sukadiyanto, Kekuatan yang yang sama, otot dapat mempengaruhi akan berbeda kemampuannya mengangkat badan), 2) koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan faktor reaksi. diklasifikasikan dalam tiga kelas, yaitu Kekuatan adalah unsur kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot pengungkit, (pengungkit menurut letak sumbu pengungkit, gaya beban, dan gaya pengungkit). untuk Kekuatan otot perut merupakan menerima beban sewaktu bekerja. Harsono kemampuan otot yang memungkinkan (1996: 9), menyebutkan bahwa kekuatan pengembangan tenaga maksimum dalam adalah untuk kontraksi maksimum untuk mengatasi membangkitkan tegangan terhadap suatu beban atau tahanan adalah juga sebagai tahanan. Dengan adanya pembebanan pada salah satu faktor penunjang untuk dapat otot-otot perut, maka akan mengakibatkan mencapai terjadinya peningkatan tonus otot perut, digunakan oleh beberapa cabang olahraga. masa otot, dan serabut otot perut yang Seperti pada cabang olahraga beladiri dapat meningkatkan kekuatan otot perut. pencak Selain sepakbola, futsal, sepak bola pantai, dan kemampuan itu, komponen akan otot terjadi biomotor peningkatan kekuatan prestasi silat, karate, maksimal judo, yang kempo, juga senam lantai menggunakan kekuatan otot merupakan salah satu komponen yang perut sebagai salah satu faktor penunjang dapat dengan cepat ditingkatkan. Selain untuk dapat melakukan gerakan maksimal. 2 Pada cabang olahraga pencak silat otot perut. misalnya, diperlukan kekuatan otot perut penelitian untuk dapat menahan serangan lawan pada mengetahui Sehingga yang perlu diadakan lebih spesifik untuk pengaruh dan perbedaan 0 nomor laga. Sedangkan pada cabang pengaruh dari besar sudut 45 , 900, dan olahraga sepakbola, gerakan pada saat 120 0 dalam sit-up terhadap kekuatan otot akan menendang bola selain dipengaruhi perut oleh kekuatan otot tungkai juga akan Pelatihan fisik adalah suatu proses dipengaruhi oleh kekuatan otot perut latihan fisik sehingga sistematis, dilakukan secara berulang- ayunan otot tungkai dapat dimaksimalkan. yang terprogram secara ulang dengan beban semakin bertambah Gerakan yang digunakan untuk secara bertahap, serta mempersiapkan atlet meningkatkan kekuatan otot perut salah pada satunya adalah dengan gerakan sit-up. (Kanca I Nyoman, 2004: 49). Gerakan sit-up dalam pengukuran tingkat tertinggi Kekuatan adalah penampilannya gaya yang kekuatan otot perut (Nurhasan: 2000), ditimbulkan oleh kontraksi otot. Jika dilakukan dalam posisi setengah badan benda dikenakan suatu gaya maka akan terlentang dengan kaki dilipat (posisi timbul percepatan pada benda tersebut. lipatan kaki dan rentangan punggung Gaya beban merupakan besar beban yang 0 membentuk sudut 90 ), tangan di belakang diberikan pada suatu benda. Sedangkan kepala, mengangkat gaya pengungkit merupakan cara benda setengah badan sampai siku menyentuh tersebut untuk merespon beban yang lutut. Tetapi pada prakteknya, untuk diberikan dipengaruhi oleh letak jarak titik meningkatkan kekuatan otot perut sit-up tumpu dengan pengungkit. Kontraksi otot dilakukan dengan beberapa modifikasi perut dipengaruhi oleh sifat gaya-gaya dan kemudian 0 besar sudut seperti dengan sudut 45 dan 0 yang bekerja atau momen gaya. Hal ini 120 . Hal ini menyebabkan terjadinya dikarenakan bentuk pelaksanaan dari sit-up kerancuan pada teknik pelaksanaan gerak yaitu dengan membentuk sebuah siku. untuk memaksimalkan kekuatan otot perut. Gerakan siku ini disebut momen gaya dan Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan dengan huruf M. Besarnya M Correlation Between Timed Sit-Up Test ini sama dengan besarnya and Sit-Up Test With No Time Limit yang dikalikan panjang telah dilakukan oleh Wu Shing bahwa dengan titik yang diketahui tadi. Besarnya pelatihan sit-up memiliki pengaruh yang momen gaya menunjukan besarnya obyek signifikan terhadap peningkatan kekuatan tersebut bergerak, jarak gaya (f) antara jadi momen gaya gaya 3 tergantung pada dua faktor: besarnya gaya mengukur kekuatan otot perut dengan dan jarak aplikasi gaya apabila jaraknya menggunakan tes baring-duduk lutut tekuk berbeda maka hasil momen gaya juga selama 30 detik. berbeda. sinar Dari hasil pre-test sampel Sudut adalah gabungan dua buah penelitian dibagi menjadi empat kelompok garis dengan bersekutu. yang titik Persekutuan pangkalnya ordinal pairing, tiga pangkal kelompok perlakuan dan satu kelompok tersebut dinamakan titik sudut dan sinar- kontrol. Kelompok perlakuan diberikan sinarnya pelatihan sit-up besar sudut 450, 900, dan disebut titik teknik kaki sudut. Sudut dilambangkan dengan ∠ PQR. (Putu 120 0 Wisna Ariawan, 2008: 16). prinsip-prinsip dasar pelatihan, sistematika Pelatihan sit-up yang dilakukan dengan pelatihan dengan dan memperhatikan komponen-komponen pada penelitian ini yaitu dengan modifikasi pelatihan, dengan lama pelatian 4 minggu besaran sudut 45 0, 900, dan 1200 dengan dengan frekuensi 3 kali per minggu, articulation coxae sebagai poros. dengan intensitas 75%-85% dari repitisi yang digunakan maksimal. Repetisi 4 kali dengan set dari 2 adalah sistem energi anaerob asam laktat, kali per minggunya. Setelah program karena waktu pelatihan dibutuhkan per pelatihan selesai, maka keempat kelompok repetisinya tidak lebih dari 120 detik. diberikan post-test yang sama dengan test Sistem energi Sampel penelitian dalam penelitian awal (pre-test). ini adalah siswa putra kelas X SMA Teknik analisis data untuk uji Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran normalitas data menggunakan instrumen 2012/2013 berjumlah 24 orang. uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf METODE signifikansi Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian rancangan eksperimen, Penelitian dengan “modified the randomized pretest-posttest control group design” (Kanca, I Nyoman, 2006: 73). Sampel penelitian ini adalah siswa putra () 0,05. Untuk uji homogenitas data menggunakan analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Sedangkan untuk uji hipotesis diuji dengan ANAVA satu jalur dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. kelas X SMA Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 24 orang, kemudian diberikan pre-test untuk 4 HASIL Data hasil penelitian sit-up sudut 0 Tabel 4.3 Data hasil penelitian kelompok sudut 1200 0 45 , 90 , dan 1200 terhadap kekuatan otot perut terdiri dari data post-test yang diambil pada akhir kegiatan penelitian yaitu setelah sampel penelitian diberikan perlakuan selama 12 kali pelatihan. Tabel 4.1 Data hasil penelitian kelompok sudut 450 POST KLP NAMA TEST Agung Wisnu Atmaja I Dewa Gede 15 450 Galang sandhi Surya I Wayan 18 450 Khrisna Dharma Kusuma I Made 18 450 Dimas Satria Tegar Pamungkas 16 450 Alfian Maulana 21 450 Tri Wira Putra I Dewa Gede 21 450 Tabel 4.2 Data hasil penelitian kelompok sudut 900 NAMA Edi Gunawan I Nyoman Ramuna Wiyanta I Putu Gede Devan Mandala Priady Siladharma Putra I Gede Ngurah Aditya Arisena I Made Yoga Adi Saputra I Komang NAMA Santika Putra Made Windu Hermawan I Komang Satria Wibisana Elangga Suandi Agus Rudiawan I Gede Sujana I Wayan Adi Mahendra I Gusti Ngurah POST TEST 42 KLP 120 0 39 120 0 48 120 0 44 41 120 0 120 0 48 120 0 Tabel 4.4 Data hasil penelitian kelompok kontrol NAMA Ari Sumawan Komang Adi Permana Para Jaya I Made Cahyadi Adi Winata I Made Arianto I Ketut Tio Buki I Nyoman Ari Pratama Putu POST TEST 8 Kontrol 7 Kontrol 9 10 11 9 Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol KLP POST TEST KLP 28 900 31 26 0 90 900 masih berada dalam batas kewajaran. Uji 28 26 0 90 900 test. Dari hasil uji normalitas dengan 28 900 Smirnov dengan bantuan program SPSS Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah penyimpangan yang terjadi dalam pengukuran terhadap sampel normalitas data dilakukan pada data post- instrumen uji Lilliefors Kolmogorov- 16,0 pada taraf signifikansi () 0,05 diperoleh hasil analisis berupa nilai signifikansi > 0,05 yaitu 0,936. Dengan 5 demikian dapat dikatakan bahwa data satu arah dengan taraf signifikansi (α) = penelitian ini berdistribusi normal.. 0,05. Uji ini digunakan untuk mengetahui Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data dengan Instrument Uji Lilliefors Kolmogorov-Smirnov Program SPSS 16,0 ada tidaknya perbedaan pengaruh dari N Normal Parameters Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a,b Most Extreme Differences KolmogorovSmirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Diameter 24 24,67 13,318 0,110 0,110 -0,109 0,537 0,936 variasi pelatihan sit-up besar sudut 45 0, 900, dan 1200 terhadap kekuatan otot. Hasil analisis menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,000 dan memiliki nilai F hitung sebesar 207,472. Angka signifikansi tersebut < 0,05 (p ≤ 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hal ini menyatakan bahwa secara statistik terbukti ada perbedaan pengaruh pelatihan sit-up besar sudut 450, 900, dan 1200 terhadap kekuatan otot perut Selanjutnya pengujian homogenitas data dilakukan terhadap data post-test. Tabel 4.7 Hasil uji hipotesis dengan ANAVA satu jalur Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 3952,333 3 1317,444 207, 472 0,000 Within Groups 127,000 20 6,350 Total 4079,333 23 Dari hasil analisis uji Levene dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05, didapatkan nilai signifikansi hitung lebih besar dari pada α (sig >0,05) yaitu 0,077. Dengan demikian data yang diuji berasal dari data dengan variansi yang homogen. Tabel 4.6 Data Hasil Uji Homogenitas Menggunakan Instrumen Uji Levene dengan Bantuan Program SPSS 16,0 Pengujian Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Last Significant Difference (LSD) dilakukan untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan. Diameter Levene Statistic 2,642 df1 df2 Sig. 3 20 0,077 Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan ANAVA 6 Tabel 4.8 Hasil uji BNT (I) Sud ut (J) Sud ut Mean Differ ence (I-J) Std . Err or Kon trol 45 -9,167’ 1,455 45 90 120 90 120 Kon trol 90 * 1,455 * -34,667 1,455 * 1,455 -18,833 9,167 * -9,667 * 1,455 120 Kon trol 45 -25,500 1,455 18,833* 1,455 9,667* 1,455 120 Kon trol 45 -15,833* 1,455 34,667* 1,455 25,500* 1,455 90 15,833* 1,455 Tabel 4.9 Hasil uji deskriptif 95% Confidenc e Interval Si Lo Up g. wer per Bou Bou nd nd 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 0,0 00 9,00 Std. Deviation 1,414 Std. Error 0,577 18,17 27,83 43,67 24,67 2,483 1,835 3,724 13,318 1,014 0,749 1,520 2,718 N Mean Kont 6 rol 45 6 90 6 120 6 Total 24 -12,20 -6,13 -21,87 -15,80 -37,70 -31,63 Data di atas menunjukkan bahwa 6,13 12,20 sit-up besar sudut 1200 paling berpengaruh -12,70 -6,63 -28,53 -22,47 15,80 21,87 6,63 12,70 -18,87 -12,80 kolom 31,63 37,70 efektivitas dari masing-masing besar sudut 22,47 28,53 sit-up yang diberikan dapat digambarkan 12,80 18,87 dengan plot rata-rata perlakuan seperti dalam meningkatkan kekuatan otot perut. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata diameter peningkatan kekuatan otot perut pada mean yaitu 43,67. Urutan pada Gambar 4.1 berikut. Berdasarkan hasil Uji BNT, semua perlakuan yang diberikan yakni sit-up besar sudut 450, 90 0, dan 1200 memiliki perbedaan yang nyata dan bermakna dalam menstimulasi kekuatan otot perut karena semua nilai signifikansi < 0,05 yakni 0,000. Untuk mengetahui pengaruh Gambar 4.1 Plot Rata-rata Post Test masing-masing sit-up besar sudut 450, 90 0, dan 1200, dilakukan uji statistik deskriptif yang ditampilkan pada Tabel 4.9 berikut PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dengan menggunakan Uji BNT memang terbukti ada pengaruh yang signifikan pada pelatihan sit-up sudut 450 terhadap kekuatan otot perut. Hal itu 7 dapat dilihat pada hasil analisis statistik peningkatan pelatihan sit-up sudut 45 0, menggunakan yang 900, dan 1200 terhadap kekuatan otot perut. menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan Perbedaan pengaruh peningkatan masing- nilai mean difference sebesar 9,167. Hasil masing besar sudut juga dapat didukung analisis data dengan menggunakan Uji dengan hasil uji beda nyata terkecil. BNT memang terbukti ada pengaruh yang Perbedaan pengaruh pelatihan dari masing- signifikan pada pelatihan sit-up sudut 900 masing besar sudut dapat dilihat pada tabel terhadap kekuatan otot perut. hasil analisis 4.10 berikut. Uji BNT data dengan menggunakan Uji BNT memang terbukti ada pengaruh yang signifikan pada pelatihan sit-up sudut 1200 terhadap kekuatan otot perut. Hal itu dapat dilihat pada hasil analisis statistik menggunakan Uji BNT yang Tabel 4.10 Perbedaan pengaruh pelatihan kelompok kontrol dan perlakuan dilihat dari nilai mean difference pada analisis uji BNT (I) Sudut (J) Sudut Kontrol 45 90 120 Kontrol 90 120 Kontrol 45 120 Kontrol 45 90 menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai mean difference sebesar 34,677. Angka signifikansi Sehingga ketiga tersebut kelompok < 0,05. perlakuan 45 memiliki pengaruh peningkatan terhadap 90 kekuatan otot perut. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dengan menggunakan 120 ANOVA one way dan Uji BNT memang Mean Difference (IJ) -9,167’ -18,833* -34,667 * 9,167* -9,667 * -25,500* 18,833* 9,667* -15,833* 34,667* 25,500* 15,833* terbukti ada perbedaan peningkatan pada Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat, pelatihan sit-up sudut 450, 900, dan 1200 terhadap kekuatan otot perut. Rerata diameter pengaruh berbeda untuk masingmasing sudut. Hal itu dapat dilihat pada hasil analisis statistik menggunakan ANOVA one way yang menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai F hitung sebesar 178,194. Angka signifikansi tersebut < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh kelompok perlakuan dengan besar sudut 120 0 memiliki nilai mean difference yang paling besar kelompok dibandingkan perlakuan 0 45 , dengan 0 90 dan kelompok kontrol. Nilai mean difference dari kelompok perlakuan 1200 terhadap kelompok kontrol berada 34,667. kelompok pada nilai Nilai mean difference dari perlakuan 120 0 terhadap 8 kelompok perlakuan 450 berada pada nilai berpengaruh pada peningkatan kekuatan 25,500. otot perut. Nilai kelompok mean difference perlakuan 120 0 dari terhadap Secara teoritis, hasil penelitian kelompok perlakuan 90 berada pada nilai pengaruh pelatihan sit-up sudut 450, 90 0, 15,833. Dari hasil analisis beda nyata dan 1200 terhadap kekuatan otot perut terkecil dapat dikatakan bahwa kelompok dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu perlakuan sit-up besar sudut 120 0 memiliki pelatihan sit-up merupakan suatu pelatihan pengaruh yang 0 yang paling besar dalam menggunakan sistem energi peningkatan kekuatan otot perut dilihat predominan anaerob. Ciri khusus dari dari nilai mean difference. sistem ini yaitu kontraksi otot yang sangat Hasil ini juga didukung dari uji kuat yang merupakan respon dari deskriptif data penelitian. Masing-masing pembebanan dinamis yang cepat dari otot- kelompok memiliki nilai mean otot yang yang terlibat. Dengan adanya berbeda-beda, hal ini menyatakan bahwa pembebanan pada otot-otot perut, maka pelatihan akan yang dilakukan memiliki mengakibatkan terjadinya perbedaan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan tonus otot, masa otot, dan masing-masing serabut kontrol kelompok. memiliki perut yang dapat meningkatkan kekuatan otot perut. Selain 0 Kelompok perlakuan sit-up besar sudut 45 itu, akan terjadi peningkatan komponen memiliki nilai mean 18,17. Kelompok biomotor kekuatan juga merupakan salah perlakuan sit-up besar sudut 900 memiliki satu komponen yang dapat dengan cepat nilai mean 27,83. Kelompok perlakuan sit- ditingkatkan. up besar sudut 120 0 memiliki nilai mean komponen biomotor kekuatan, latihan 43,67. Dari hasil uji analisis deksriptif kekuatan terhadap data penelitian dapat dilihat kemampuan dan respon fisiologis, yang bahwa kelompok perlakuan dengan besar antara lain adalah: adaptasi persyarafan, sudut 120 mean otot 9,00. 0 nilai Kelompok Selain akan terjadi meningkatkan peningkatan yang memiliki nilai mean hypertropy (pembesaran) otot, adaptasi tertinggi dari ketiga kelompok lainnya, sel-sel, daya tahan otot, dan adaptasi memiliki kardiovaskuler (Sukadiyanto, 2005: 90). pengaruh peningkatan yang paling besar terhadap kekuatan otot perut. Sehingga dengan kata lain, semua Secara statistik memang terbukti terdapat komponen diatas berbanding lurus dengan perbedaan pengaruh peningkatan yang peningkatan kekuatan otot perut. nyata untuk setiap besar sudut dan besar sudut 120 0 adalah sudut yang paling 9 (4) Pelatihan sit-up besar sudut 45 0, 90 0, SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis 1200 memiliki perbedaan pengaruh data dan pembahasan ternyata hipotesis peningkatan penelitian yang diajukan dapat diterima, kekuatan otot perut pada siswa putra maka dengan demikian dapat diperoleh kelas X SMA Dharma Praja Denpasar memiliki nyata terhadap tahun pelajaran 2012/2013, kelompok simpulan sebagai berikut: (1) Pelatihan sit-up yang besar sudut 450 pengaruh terhadap perlakuan dengan besar sudut 1200 memiliki pengaruh peningkatan yang peningkatan kekuatan otot perut pada paling besar terhadap kekuatan otot siswa putra kelas X SMA Dharma perut Praja Denpasar tahun pelajaran DAFTAR RUJUKAN 2012/2013. (2) Pelatihan sit-up besar sudut 900 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot perut pada siswa putra kelas X SMA Dharma Praja Denpasar tahun pelajaran 2012/2013. (3) Pelatihan sit-up besar sudut 1200 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot perut pada siswa putra kelas X SMA Dharma Praja Denpasar tahun Kanca, I Nyoman. 2006. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodelogi Melatih Fisik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Yoda. 2006. Peningkatan Kondisi Fisik. Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. pelajaran 2012/2013 10