survey penggunaan media pembelajaran pada

advertisement
SURVEY PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA
NEGERI 1 DRIYOREJO GRESIK
Warasatul Anbia
Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas pembelajaran. Komponen dalam pembelajaran terdiri
dari materi pembelajaran, media pembelajaran, metode dan alat evaluasi. Kenyataannya, berdasarkan
hasil penelitian JP2KY diketahui bahwa 75% guru peserta penelitian tidak menggunakan media dalam
proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media yang digunakan serta alasan
pemilihan media pada kelas XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik . Kemudian media tersebut akan diuji
kelayakannya dengan telaah ahli berdasarkan kriteria kelayakan komponen isi, kebahasaan, dan
penyajian untuk mengetahui kelayakan media tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif, Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara.
Instrument penelitian adalah lembar wawancara dan lembar telaah ahli. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan pada pembelajaran akuntansi kelas
XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik adalah powerpoint. media tersebut dipilih berdasar kepraktisan dalam
penggunaannya. Hasil telaah ahli media menunjukkan bahwa media powerpoint tersebut layak.
Kata kunci: Media pembelajaran, akuntansi, kelayakan
Abstract
The quality of education is determined by the quality of instructional process. The component in
the instructional process consists of teaching material, instructional media, methods and evaluation tools.
In fact, based on research JP2KY known that 75% of teachers do not use media in the instructional
process. The purpose of this reserch to determine the media used in instructional process and the reasons
for selecting media on class XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik. Then the media will be tested for
feasibility with eligibility criteria based on expert review of the content components, language
components, and presentation components to determine the feasibility of such media. This study is a
descriptive research with quantitative approach. Techniques of data collection are documentation and
interviews. Research instrument is a lattice grille interviews and expert questionnaire study. Techniques
of data analysis using descriptive analysis. Based on the research result, it can be concluded that the
media used in instructional process in accounting subject class XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik is
powerpoint. Media were selected based on practicality in use. The review of media experts suggest that
the powerpoint was very feasible.
Keyword : instructional media, powerpoint, feasibility
konvensional yang bersifat verbalistik dan proses
PENDAHULUAN
Laporan bank dunia tahun 2007 yang berjudul
Transforming
Indonesia’s
Teaching
pembelajaran sangat terpusat pada guru sehingga
Force,
kegiatan pembelajaran cenderung monoton dan membuat
mengemukakan bahwa faktor utama yang menyebabkan
daya
rendahnya
kurangnya
pengelolaan
mutu
pendidikan
keterampilan
pembelajaran.
serap
siswa
pada
pelajaran
tidak
optimal.
di
Indonesia
adalah
Pengelolaan pembelajaran ini meliputi pengelolaan
tenaga
pendidik
dalam
materi pembelajaran,
Pada
umumnya
tenaga
pembelajaran dan alat evaluasi dalam pembelajaran.
pendidik Indonesia masih menggunakan pembelajaran
1
metode
pembelajaran,
media
Harian Republika online edisi 7 juli 2010
achievement
division
(STAD)
dapat
meningkatkan
menyatakan hal yang serupa, bahwa sebagian besar guru
aktivitas belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi 2
memang belum mampu menerapkan metode pengajaran
SMK Negeri 1 Godean tahun ajaran 2011/2012.
yang interaktif untuk mendorong siswanya terlibat secara
Pendapat lain yang bertolak belakang dengan penelitian
aktif di dalam kelas. Padahal saat ini pendidikan yang
diatas datang dari
diselenggarakan hampir di semua negara di dunia adalah
bahwa media pembelajaran tidak berpengaruh dalam
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau
pembelajaran. media dapat diibaratkan sebagai kendaraan
dikenal dengan konstruktivistik.
truk yang hanya mengangkut sayuran tetapi tidak
Professor Clark yang menyatakan
Pembelajaran konstruktivistik menuntut siswa
memberikan nutrisi bagi tubuh. Menurut professor Clark
agar mampu mengembangkan pengetahuan sendiri
dalam sebuah kegiatan pembelajaran yang paling
sedangkan guru berperan seagai fasilitator, mediator dan
menentukan
manajer dari proses pembelajaran. Perubahan paradigma
pembelajaran bukan media. Media hanya merupakan
ini telah merubah pemahaman tentang pengajaran
komponen penunjang dalam metode. Professor Clark
(teaching)
menjadi
juga mengatakan sebuah media baru mungkin dapat
pembelajaran (learning) yang berpusat pada siswa.
menarik perhatian siswa namun jika siswa tersebut telah
Dengan demikian maka peran guru tidak lagi sebagai
terbiasa dengan media yang digunakan maka media
satu-satunya sumber belajar, tetapi lebih berperan sebagai
tersebut tidak akan berpengaruh lagi (sumber: tp unesa.
fasilitator, mediator dan motivator. Sebagai fasilitator,
(0nline) http://www.tp.ac.id/). Oleh karena itu dalam
guru harus mampu menyediakan berbagai fasilitas belajar
memilih sebuah media hendaknya
agar siswa dengan mudah dapat memperoleh informasi.
beberapa pertimbangan tertentu sehingga media yang
sebagai motivator, mampu memberikan semangat dan
dipilih merupakan media yang tepat, menarik dan selalu
energy kepada siswa untuk terus belajar. Oleh karena itu,
membangkitkan motivasi siswa untuk terus belajar.
guru harus memiliki wawasan yang luas, mampu
Dengan penggunaan media yang tepat diharapkan benar-
memanfaatkan teknologi modern, dan potensi lingkungan
benar dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar
sekitar untuk dijadikan bahan ajar ataupun media
siswa.
yang
pembelajaran.
berpusat
guru
tujuan
adalah
metode
memperhatikan
kenyataannya
dalam
dunia
pemanfaatan
media
dalam
pembelajaran yang tepat tentunya juga sangat
pembelajaran oleh guru masih sangat jarang dilakukan.
membantu dalam kegiatan pembelajaran di SMA
pendidikan
Namun
pada
pencapaian
indonesia,
Pemilihan
Hasil penelitian dalam harian edukasi kompas online
Kota
Mengajar”
Yogyakarta
yang
dalam
dilakukan
Kegiatan
Jaringan
penggunaan
media
Negeri 1 Driyorejo. Hal ini dikarenakan SMA
edisi 25 mei 2010 yang berjudul ”Potret Profesionalitas
Guru
serta
Negeri 1 Driyorejo merupakan sekolah adiwiyata
Belajar-
yang unggul dengan
Penelitian
Kondisi
Pendidikan Kota Yogyakarta (JP2KY) awal tahun 2010
tersebut
prestasi non akademik.
mencerminkan
siswa
lebih
menunjukkan, 75 persen guru peserta penelitian belum
berminat pada kegiatan non akademis. Namun
menggunakan media pembelajaran dalam mengajar.
berdasarkan sasaran sekolah jangka menengah
kreatif
(2012-2014), tercantum salah satu sasaran sekolah
diharapkan dapat memberikan meningkatkan pemahaman
tersebut adalah menjuarai lomba dalam bidang
siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga berdampak
akademik tingkat nasional serta 35% lulusan
pada peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian Erma
diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Dengan
Pemilihan
Wulandari
media
yang
tepat
dan
mengungkapkan bahwa media monopoli
demikian meskipun mayoritas siswa memiliki minat
dalam model cooperative learning tipe student team
2
dan kecerdasan yang lebih unggul dalam bidang non
(source, perantara (media),dan penerima (receiver).
akademis, siswa tetap dituntut untuk memahami dan
Sedangkan menurut Widodo dan Jasmadi (dalam
menguasai bidang akademis dengan baik agar dapat
asyhar 2012;5) ada 4 komponen yang harus ada
mewujudkan sasaran program sekolah tersebut.
dalam proses komunikasi, yakni pemberi informasi,
Dengan demikian, penggunaan media yang tepat
informasi itu sendiri, penerima informasi dan media.
dan layak sangat diperlukan guna meningkatkan
Keempat komponen dalam proses penyaluran pesan
pemahaman siswa kelas XI IPS dalam bidang
tersebut, oleh Miarso digambarkan dengan model S-
akademis.
M-C-R (source,media, channel, reserver).
Dengan demikian penelitian ini bertujuan
untuk
mendeskripsikan
media
Dari
beberapa
pengertian
diatas
dapat
pembelajaran
dikatakan bahwa media memiliki peran yang sangat
akuntansi yang digunakan beserta alasan guru
penting yaitu suatu sarana atau perangkat yang
menggunakan media tersebut. Selain itu, penelitian
berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam
ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan
suatu proses komunikasi antara komunikator dan
media pembelajaran yang digunakan pada mata
komunikan.
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1
Driyorejo Gresik.
Pengertian Pembelajaran
Penggunaan istilah “pembelajaran” merubah
Pengertian Media
peran guru dalam proses pembelajaran itu sendiri.
Secara etimologis, media berasal dari Bahasa
Guru
tidak
hanya
mengajar
melainkan
Latin, merupakan bentuk jamak dari “medium”
membelajarkan peserta didik agar mau belajar.
yang berarti “tengah, perantara atau pengantar”.
Tugas guru dalam proses pembelajaran, disamping
Istilah perantara ini menurut Bovee (Dalam Asyhar
menyampaikan
2012:4) digunakan karena fungsi media sebagai
mendiagnosis kesulitan belajar siswa, menyeleksi
perantara atau pengantar suatu pesan dari si
materi
pengirim (sender) kepada si penerima (receiver)
menstimulasi kegiatan belajar siswa, memberikan
pesan.
bimbingan
The
Association
Communication
and
for
Educational
Technology
ajar,
informasi,
mensupervisi
belajar,
ia
juga
bertugas
kegiatan
mengembangkan
belajar,
dan
menggunakan strategi dan metode (Saputro dalam
(AECT)
Asyhar
2012:7).
Selain
itu
guru
juga
menyatakan bahwa media adalah apa saja yang
mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis
digunakan
media dan sumber belajar dan memberi motivasi
untuk
menyalurkan
informasi.
Sementara, menurut Suparman (Asyhar 2012;4)
siswa agar mau belajar.
media merupakan alat yang digunakan untuk
Proses pembelajaran merupakan sebuah proses
menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim
komunikasi yang sistematis yang tersusun dari
pesan kepada penerima pesan.
beberapa komponen penting yang saling berkaitan
Menurut Barlo dalam Asyhar (2012:5), proses
komunikasi
melibatkan
paling
kurang
untuk menentukan evektivitas proses pembelajaran,
tiga
yaitu guru, siswa, materi, metode,, media dan
komponen utama yakni pengirim atau sumber pesan
situasi.
3
Menurut Munadi (dalam Asyhar 2012:7) proses
belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
komunikasi dalam pendidikan terjadi karena ada
melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.
rencana dan tujuan yang diinginkan. Komunikasi
antara
pendidik
dan
peserta
didik
dalam
Karakteristik Media Pembelajaran
pembelajaran diefektifkan dengan menggunakan
Media Visual
media (channel). Konsep komunikasi informasi atau
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat
pesan dari sumber (guru, materi atau bahan) kepada
pada media visual terdiri dari garis, bentuk, warna,
penerima (murid) melalui media atau jaringan.
dan tekstur. Garis merupakan kumpulan dari titik-
Berdasarkan
paparan
diatas
maka
dapat
titik. Bentuk adalah sebuah konsepsi symbol yang
disimpulkan bahwa pembelajarn merupakan proses
dibangun atas garis-garis atau gabungan garis
interaksi aktif antara pendidik dan pebelajar yang
dengan
konsep
dalam kegiatannya mengandung informasi.
realism
dan
lainnya.
Untuk
menciptakan
mmepertinggi
respon
emosional
diperlukan warna. Sementara tekstur digunakan
Pengertian Media Pembelajaran
untuk menimbulkan kesan kasar dan halus.
Gagne (Asyhar 2012: 7) mendefinisikan
Dalam
mengembangkan
sebuah
media
bahwa media adalah berbagai komponen pada
pembelajaran perlu diperhatikan beberapa prinsip
lingkungan belajar yang membantu pebelajar untuk
agar media tersebut memberikan pengaruh efektif
belajar. Briggs (Asyhar 2012:7) mendefinisikan
dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Arsyad
media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk
(dalam asyhar,2012: 53) menyatakan symbol pesan
mengirim pesan kepada peserta didik sehingga
visual hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan,
merangsang mereka untuk belajar.
keterpaduan dan penekanan.
Media pembelajarn menurut Gerlach dan Ely
Media visual dibagi menjadi 2, yaitu media
dalam Asyhar (2012:7) memiliki cakupan yang
visual non proyeksi dan media visual proyeksi.
sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau
Beberapa jenis media visual non proyeksi yang
kajian yang membangun suatu kondisi yang
sering digunakan dalam pembelajaran antara lain:
membuat
benda realita, model dan prototype, dan media
peserta
didik
mampu
memperoleh
pengetahuan , keterampilan atau sikap.
grafis. Sedangkan media visual proyeksi dapat
Menurut Suprihatiningrum (2012:319) dalam
berupa hasil potretan kamera, hasil okreasi dengan
dunia pendidikan dan pembelajaran,media diartikan
program
sebagai alat dan bahan yang membawa informasi
powerpoint,film bingkai/ slide,overhead projector
atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah
(OHP), gambar digital, dan Liquid crystal display
pencapaian tujuan pembelajaran.
(LCD).
Berdasarkan
pengertian
diatas,
media
aplikasi
misalnya
Microsoft
Media Audio
pembelajaran dapat dipahami segala sesuatu yang
Media audio adalah media yang isi pesannya
digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan
hanya diterima melalui indera pendengaran saja.
pesan berupa bahan ajar sehingga terjadi lingkungan
Media audio dalam pengembangan keterampilan-
4
keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan
mengakomodasi
berbagai
model
(style)
yang
lisan.
berbeda dalam belajar. (e) Karakteristik dan budaya
Media Audio-Visual
personal dari populasi yang akan dijadikan target.
Media ini dapat menampilkan unsur gambar
(f) Sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik
(visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada
materi dan tujuan yang ingin dicapai. (g) Sesuai
saat mengkomunikasikan pesan atau informasi.
dengan sarana pendukung yang tersedia. (h)
media audio-visual dibagi menjadi 2, yakni: (1)
Memungkinkan ditampilkan suatu virtual learning
audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun
environment (lingkungan belajar virtual) seperti web
unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video
based application yang menunjang. (i) Proses
kaset. (2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara
pembelajaran adalah suatu kontinuitas utuh, bukan
dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang
sporadic dan kejadian terpisah-pisah (disconnected
berbeda.
events). (asyhar, 2012:173)
Multimedia
Heinich et al (asyhar 2012:75) menyatakan
Pemilihan Media Pembelajaran
bahwa multimedia merupakan penggabungan atau
Sebelum memutuskan untuk memilih jenis
pengintegrasian dua atau lebih format media yang
media yang akan digunakan, perlu diperhatikan
berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video
beberapa pertimbangan menurut Suprihatiningrum
untuk membentuk aturan informasi ke dalam system
(2013:
computer. Multimedia dapat digolongkan menjadi 2
pembelajaran yang hendak dicapai. (b) Metode
yaitu (1) Multimedia content production, adalah
pembelajaran yang digunakan. perbedaan metode
pemrosesan beberapa media yang berbeda untuk
pembelajaran akan mempengaruhi perbedaan media
menyampaikan informasi atau menghasilkan produk
yang digunakan. (c) Karakteristik materi. Media
multimedia. (2) multimedia communication, adalah
yang digunakan pada materi konseptual belum tentu
penggunaan media massa seperti televise surat
cocok untuk materi yang bersifat praktek hitungan.
kabar. Contoh multimedia antara lain Microsoft
(d) Kegunaan media pembelajaran. (e) Kemampuan
PowerPoint,
Macromedia
guru
Goldwave,Camtasia
Recorder
dan
Flash,
sebagainya.
324)
dalam
sebagai
berikut:
menggunakan
jenis
(a)
Tujuan
media.
(f)
Efektivitas media dibandingkan dengan media
Beberapa karakteristik multimedia yang baik adalah
lainnya.
sebaagai berikut:
Setelah mempertimbangkan hal-hal diatas
(a) Tampilan harus menarik baik dari sisi bentuk
selanjutnya terdapat beberapa
gambar maupun kombinasi warna yang digunakan.
yang patut diperhatikan. Antara lain: Sesuai dengan
(b) Narasi atau bahasa harus jelas dan mudah
tujuan yang akan dicapai; Tepat untuk mendukung
dipahami oleh peserta didik. Penggunaan istilah
isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip
perlu disesuaikan dengan pengguna media agar
atau generalisasi; Praktis, luwes dan bertahan; Guru
pembelajaran bisa efektif. (c) Materi disajikan
terampil menggunakannya; Pengelompokan sasaran;
secara interaktif artinya memungkinkan partisipasi
Mutu teknis.(Arsyad, 2011:75)
dari
peserta
didik.
(d)
Kebutuhan
untuk
5
kriteria pemilihan
Kriteria Media Pembelajaran
Kriteria
meliputi
kelayakan
komponen
kebahasaan
dan
perhatian peserta didik terhadap materi yang
media
kelayakan
komponen
pembelajaran
isi,
dibahas. Untuk optimalisasi fungsi atensi ini, media
komponen
penyajian
harus memenuhi syarat dari sisi kemenarikan dan
yang
kejelasan pesan. Itulah sebabnya dalam merancang
diadaptasi dari purwo susilowati (2013) dan BSNP
suatu media pembelajaran perlu dipertimbangkan
(2006).
karakteristik peserta didik serta tujuan pembelajaran
Komponen kelayakan isi
dan materi yang dibahas.
Pada komponen kelayakan isi ini diuraikan
Fungsi afektif berkaitan dengan kemampuan
menjadi beberapa subkomponen atau indikator
media pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi
berikut: (a) Cakupan Materi, (b) Akurasi Materi, (c)
peserta didik dalam seluruh proses pembelajaran
Kemutakhiran,
Wawasan
yang antara lain diungkapkan dalam bentuk reaksi
Wawasan
peserta didik terhadap pembelajaran yang sedang
Konstekstual,
(d)
(e)
Mengandung
Mengembangkan
Konstekstual
diikutinya.
Komponen kelayakan kebahasaan
Fungsi
Komponen kelayakan kebahasaan terdiri dari 6
subkomponen
yaitu:
(a)
Sesuai
dengan
kognitif
dari
suatu
media
pembelajaran dimaksudkan bahwa media tersebut
tingkat
memberikan pengetahuan dan pemahaman baru
perkembangan peserta didik, (b) Komunikatif, (c)Lugas,
kepada peserta didik tentang sesuatu.
(d) Koherensi keruntutan alur pikir, (e) Kesesuaian
Fungsi kompensatoris media pembelajaran
dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, (f)
terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
Penggunaan Istilah
yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan
Komponen kelayakan penyajian
informasi
dalam teks
dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
Komponen kelayakan penyajian terdiri dari 4
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan
subkomponen yaitu: (a) Teknik Penyajian, (b) Pendukung
Penyajian Materi, (c) Penyajian Pembelajaran, (d)
siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan
Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar.
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau
secra
verbal.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa media yang baik mampu
Fungsi Media Pembelajaran
memenuhi ke-empat fungsi media tersebut.
Media pembelajaran tidak sekedar menjadi
alat bantu pembelajaran, melainkan juga merupakan
Manfaat Media Pembelajaran
suatu strategi dalam pembelajaran.. sebagai strategi,
media pembelajaran memiliki beberapa fungsi
Secara umum beberapa manfaat penggunaan
antara lain fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi
media pembelajaran menurut Midun (Asyhar,
kognitif
2012:41) dijelaskan sebagai berikut : (a) Dengan
dan
fungsi
kompensatoris
(Arsyad,
media
2011:17)
pembelajaran
untuk
dapat
yang
bervariasi
dapat
memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran
Fungsi atensi berkaitan dengan kemampuan
media
pembelajaran
yang diberikan dikelas seperti buku, foto-foto dan
mengambil
6
nara sumber. Dengan demikian, peserta didik akan
pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk
memiliki banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan
berfikir
dan
Dengan
imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut,
menggunakan berbagai jenis media, peserta didik
sehingga melahirkan kreativitas dan karya-karya
akan memperoleh pengalaman beragam selama
inovatif. (h) Penggunaan media dapat meningkatkan
proses pembelajaran. pengalaman yang bervariasi
efisiensi proses
ini akan sangat berguna bagi peserta didik dalam
menggunakan media dapat menjangkau peserta
menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab
didik di tempat yang berbeda-beda dan di dalam
yang berbagai macam, baik dalam pendidikan di
ruang lingkup yang tidak terbatas pada suatu waktu
masyarakat maupun di lingkungan kerjanya. (c)
tertentu. (i) Media pembelajaran dapat memecahkan
Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman
masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam
belajar yang konkret dan langsung kepada peserta
lingkup mikro maupun makro.
karakteristik masing-masing.
(b)
didik, seperti kegiatan karyawisata ke pabrik,
kritis,
Berdasarkan
menggunakan
pembelajaran,
manfaat
kemampuan
karena
media
dengan
diatas,
swalayan, bank, industry dan sebagainya. Dengan
diharapkan penggunaan media pembelajaran yang
demikian peserta didik akan merasakan keterkaitan
tepat dapat mengefektifkan dan mengoptimalkan
antara teori dan praktik atau memehaami aplikasi
pembelajaran.
ilmunya di lapangan. (d) Media pembelajaran
Materi Akuntansi
menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi
atau dilihat oleh peserta didik, baik karena
Standar Kompetensi Memahami penyusunan
ukurannya yang terlalu besar seperti system tata
siklus akuntansi perusahaan jasa. Dibawah ini akan
surya, terlalu kecil seperti virus, atau rentang waktu
dijelaskan secara singkat yang termasuk kedalam
prosesnya
proses
standar kompetensi yaitu: (1) Akuntansi Sebagai
metamorfosa atau pelapukan batuan, atau masa
Sistem Informasi terdiri dari definisi akuntansi,
kejadiannya sudah lama seperti terjadinya perang
pemakai informasi akuntansi, jenis dan bidang
kemerdekaan.
keterbatasan-
akuntansi. (2) Persamaan Dasar Akuntansi, (3)
keterbatasan tersebut dapat diatasi. Misalnya dengan
Pencatatan Transaksi Dan Posting Jurnal Ke Buku
menggunakan berbagai jenis media berupa model,
Besar. (4) Mekanisme debet kredit, (5) Pencatatan
prototype, peta, denah, foto, film dan sebagainya (e)
transaksi ke dalam jurnal umum, (6) Posting jurnal
Media-media
memberikan
ke buku besar, (7) Neraca Saldo, (8) Jurnal
informasi yang kaurat dan terbaru misalnya
Penyesuaian, (9) Neraca Lajur, (10) laporan
penggunaan buku teks, majalah, dan orang sebagai
Keuagan
terlalu
panjang
Dengan
misalnya
media,
pembelajaran
dapat
sumber informasi. (f) Media pembelajaran dapat
menmabah kemenarikan tampilan materi sehingga
METODE PENELITIAN
meningkatkan motivasi dan minat serta mengambil
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
perhatian peserta didik untuk focus mengikuti
materi
yang
disajikan,
sehingga
dengan pendekatan kuantitatif. Dengan demikian peneliti
diharapkan
berusaha menggambarkan tentang media yang digunakan
evektivitas belajar akan meningkat pula. (g) Media
7
dan alasan pemilihan media pada materi akuntansi kelas
Teknik Pengumpulan Data
XI IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik. Selain itu
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
deskripsi media nantinya akan dibandingkan dengan
kriteria
kelayakan
media
yang
dihitung
terdiri dari dokumentasi dan Wawancara
dengan
pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
Instrumen Penelitian
apakah media yang digunakan layak atau tidak.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: lembar wawancara dan lembar
telaah ahli media
Tahapan penelitian
Tahapan
penelitian merupakan pedoman
Teknik Analisis Data
yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh
Data hasil telaah ahli media
peneliti untuk melakukan penelitian yang terdiri dari
dianalisis dengan
rumus :
4 tahap. Tahapan tersebut terdiri dari studi
pendahuluan, studi kepustakaan, studi lapangan dan
analisis data.
Keterangan :
K = Persentase kriteria kelayakan
Subyek dan Obyek Penelitian
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden
Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata
N = Skor tertinggi dalam angket
pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1
I = Jumlah pertanyaan dalam angket
Driyorejo Gresik.
R = Jumlah responden
(Riduwan, 2006: 15).
Obyek dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran yang digunakan pada materi akuntansi
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Hasil
Tempat dan Waktu Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian deskriptif ini
Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 1
adalah:
Driyorejo Gresik di Jalan Raya Tenaru Gresik.
Media pembelajaran akuntansi yang digunakan
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari –
beserta alasan pemilihan media di SMA Negeri 1
Mei.
Driyorejo Gresik
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1
Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian terdiri dari data
Driyorejo gresik, dapat diketahui media yang digunakan
primer dan data sekunder. Data primer dalam
berupa media powerpoint. Media powerpoint tersebut
dipilih
penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara
pertimbangan
kepraktisan
dalam
Media powerpoint tersebut digunakan
pada
penggunaannya.
terhadap guru akuntansi.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah
dokumen mengenai silabus, RPP, dan
dengan
hampir
media
seluruh
kompetensi
dasar,
kecuali
pada
kompetensi dasar (KD) 2 yaitu mencatat transaksi
pembelajaran akuntansi yang digunakan guru.
berdasarkan mekanisme debit dan kredit. Hal ini
8
dikarenakan
pada KD tersebut guru menggunakan
media powerpoint pada KD 2 adalah 82,33%
metode pembelajaran diluar kelas yaitu dengan memilah
dengan kriteria sangat layak.
sampah yang di ibaratkan sebagai macam-macam akun.
Hasil telaah KD 4 mencatat transaksi ke
Misalnya untuk sampah organic diumpamakan sebagai
dalam jurnal umum dari segi komponen isi,
asset , sampah kertas diumpamakan modal dan sampah
plastic
diumpamakan
utang.
Dalam
kebahasaan dan penyajian masing-masing adalah
kegiatan
75%, 87,5% dan 70,19%. Secara keseluruhan
pembelajaran tersebut siswa hanya ditugaskan memilah
persentase rata-rata dari kedua ahli untuk KD 4
sampah yang sejenis. Metode pembelajaran tersebut
adalah 77,56% dengan kriteria sangat layak.
dilakukan dikarenakan tuntutan kurikulum sekolah yang
Hasil telaah ahli untuk KD 5 melakukan
berbasis lingkungan.
posting dari jurnal ke buku besar dari komponen isi,
kebahasaan dan penyajian secara berturut-turut
adalah 72,5%, 81,25% dan 65,38%. Sehingga secara
Kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi Kelas XI
keseluruhan diperoleh skor rata-rata 73,04% dengan
IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik.
kriteria layak.
Kelayakan media pembelajaran ini dinilai
Hasil telaah ahli untuk KD 6 membuat
oleh 2 orang dosen ahli dari jurusan pendidikan
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dapat
akuntansi fakultas ekonomi universitas negeri
diuraikan sebagai berikut. Dari komponen isi
Surabaya,
diperoleh skor 70%, komponen kebahasaan 82,29%
yang
berdasarkan 3 komponen kelayakan,
terdiri
dari
kelayakan
komponen
isi,
sedangkan komponen penyajian 63,46%. Dengan
komponen kebahasaan dan komponen penyajian.
demikian rata-rata skor keseluruhan adalah 71,92%
Media yang ditelaah terdiri dari 6 Kompetensi Dasar
dengan kriteria layak.
(KD) yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
Hasil telaah KD 7 menyusun laporan
Hasil telaah KD 1 mendeskripsikan informasi
akuntansi
dan penyajian bertuut-turut 77,5%, 78,13% dan
persentase rata-rata 78,75%, dari segi kebahasaan
68,27%. Sehingga rata-rata skor keseluruhan untuk
sebesar 88,54% dan dari komponen penyajian
KD 7 adalah 74,63% dengan kriteria layak.
69,23%.
komponen
Secara
isi
keuangan adalah untuk komponen isi, kebahasaan
mendapatkan
sebesar
untuk
keseluruhan
media
powerpoint pada KD 1 mendapatkan persentase
PEMBAHASAN
rata-rata sebesar 78,89% dengan kriteria sangat
Media Pembelajaran Yang Digunakan Dan Alasan
layak.
Pemilihan Media Pada Materi Akuntansi Kelas XI
Hasil telaah ahli pada KD 2 menafsirkan
IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik
persamaan akuntansi dapat diuraikan berikut. Untuk
Berdasarkan data hasil dokumentasi dan
komponen isi memperoleh skor rata-rata dari kedua
wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi
ahli 82,5%. Sedangkan komponen kebahasaan dan
kelas XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik, dapat
komponen penyajian masing-masing adalah 88,54%
diketahui bahwa media yang digunakan dalam
dan 75,96%. Sehingga rata-rata keseluruhan untuk
kegiatan
pembelajaran
akuntansi
pada
SK
memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan
9
jasa adalah powerpoint. Media tersebut diperoleh
diterapkan pada KD 2 yaitu menafsirkan persamaan
dengan cara mendownload dari internet yang dipilih
akuntansi. Hal ini dikarenakan karakteristik materi
berdasarkan materi pembelajaran yang kemudian
yang bersifat praktek. metode yang digunakan
diolah
Dalam
adalah diskusi dan studi kepustakaan. Dibandingkan
penggunaannya, guru tidak pernah mengalami
menggunakan powerpoint, media yang lebih cocok
kendala ataupun kesulitan. Dengan demikian dapat
untuk KD 2 adalah bukti transaksi yang dilengkapi
disimpulkan bahwa guru terampil menggunakan
lembar kerja kelompok.
berdasarkan
kreatifitas
guru.
media powerpoint.
Pada KD 4 hingga KD 7, penggunaan media
Alasan guru memilih media powerpoint pada
powerpoint
dirasa
kurang
cocok.
Hal
ini
mata pelajaran akuntansi kelas XI SMAN 1
dikarenakan metode yang digunakan guru adalah
Driyorejo Gresik adalah karena kepraktisan dalam
diskusi. Selain itu karakteristik materi lebih bersifat
penggunaannya. Padahal menurut Suprihatiningrum
praktek dengan tujuan pembelajaran yang juga lebih
(2013:324), untuk memilih sebuah jenis media
menuntut penguasaan praktek.
dalam
media
suatu
pembelajaran
harus
yang
lebih
cocok
Dengan demikian
untuk
melengkapi
mempertimbangkan beberapa hal diantaranya tujuan
powerpoint adalah lembar praktek atau lembar kerja
pembelajaran, metode pembelajaran, karakteristik
kelompok.
materi, kegunaan media, kemampuan guru dalam
Selain mempertimbangkan hal-hal diatas,
menggunakan, serta efektivitas media dibandingkan
pemilihan media juga seharusnya sesuai dengan
media lainnya.
kriteria pemilihan media, yaitu: sesuai dengan
Dalam 1 (satu) standar kompetensi yang
tujuan yang ingin dicapai, tepat untuk mendukung
terdiri dari 7 Kompetensi Dasar (KD) tentunya
isi
memiliki tujuan dan karakteristik materi yang
keterampilan
berbeda-beda satu sama lain. Oleh karena itu 1 jenis
pengelompokan sasaran serta mutu teknis (Arsyad,
media saja dirasa kurang tepat jika digunakan untuk
2011:75).
seluruh
hasil
disimpulkan bahwa guru hanya mempertimbangkan
pelaksanaan
2 komponen dari kriteria pemilihan media yaitu dari
pembelajaran (RPP) dapat diketahui pula bahwa
segi kepraktisan dan keluwesan, serta keterampilan
metode yang digunakan oleh guru berbeda-beda
guru dalam menggunakan media.
KD.
dokumentasi
Selain
itu,
berupa
berdasarkan
rencana
pelajaran,
praktis
guru
luwes
dalam
Dengan
dan
bertahan,
penggunaan
demikian
maka
media,
dapat
pada setiap KD. Seharusnya dengan metode yang
berbeda maka media yang digunakan akan berbeda
Kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi Kelas XI
pula. Misalnya pada KD 1 yaitu mendeskripsikan
IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik
akuntansi sebagai sistem informasi, karakteristik
Penentuan kelayakan media pembelajaran
materi bersifat konseptual, tujuan pembelajaran
yang digunakan dapat dinilai dan dianalisis dari
adalah
yang
kriteria kelayakan yang diadaptasi dari Purwo
digunakan adalah studi kepustakaan. Sehingga
Susilowati (2013) dan BSNP (2006). Kriteria
media powerpoint cocok untuk KD 1. Media pada
tersebut meliputi beberapa komponen yang terdiri
pemahaman
konseptual,
metode
KD 1 tersebut tentu tidak akan cocok jika
10
dari komponen kelayakan isi, komponen kelayakan
pembelajaran. Sedangkan dari komponen penyajian
bahasa, dan komponen kelayakan penyajian.
adalah teknik penyajiannya sudah runtut dan
Komponen
kelayakan
mengukur
proporsional, terdapat banyak animasi, ilustrasi dan
kelayakan materi berdasarkan cakupan materi,
gambar yang mendukung materi dan terlihat jelas.
akurasi
Serta memiliki tampilan warna yang menarik, rapi
materi,
kemampuan
isi
kemutakhiran
materi
untuk
suatu
merangsang
materi,
siswa
dan jelas.
berpikir lebih jauh, dan kemampuan materi untuk
dapat
mengembangkan
konstekstual.
akuntansi mendapat prosentase rata-rata sebesar
Kelayakan kebahasaan dinilai dari penggunaan
82,33% dengan kriteria sangat layak. Materi yang
bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan
disajikan sesuai dengan SK dan KD, up to date,
peserta
kesesuaian
akurat dan dapat merangsang peserta didik berpikir
dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, serta
kritis. Dalam powerpoint KD 2 ini terdapat banyak
kebenaran
Sedangkan
contoh interaktif mengenai cara menghitung dan
komponen penyajian dinilai berdasarkan teknik
menyusun persamaan dasar akuntansi sehingga
penyajian, pendukung penyajian materi, penyajian
siswa dapat terlibat aktif. Bahasa yang digunakan
pembelajaran yang interaktif, dan penyajian ilustrasi
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
teks dan gambar.
komunikatif, lugas, koherensi keruntutan dengan
didik,
wawasan
Pada KD 2 yaitu menafsirkan persamaan
komunikatif,
penggunaan
Berdasarkan
teori
lugas,
istilah.
tersebut
maka
dapat
alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa
diuraikan analisis kelayakan media pembelajaran
Indonesia, serta penggunaan istilah dan simbol/
berupa powerpoint dari data hasil telaah dua ahli
lambang memenuhi syarat dan sesuai dengan
media adalah sebagai berikut. Media powerpoint
kriteria
yang digunakan pada Kompetensi Dasar (KD) 1
penyajiannya sudah menarik, rapi dan jelas.
yaitu mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem
media
Kemudian
pembelajaran,
KD
4
sedangkan
yaitu
mencatat
informasi memperoleh persentase rata-rata sebesar
transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum mendapat
78,84% dengan kriteria sangat layak. Hal ini
prosentase rata-rata sebesar 77,56% dengan kriteria
menunjukkan
sangat
bahwa
komponen
isi
media
layak.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
pembelajaran powerpoint meliputi cakupan materi
komponen isi media pembelajaran powerpoint
yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan
meliputi cakupan materi yang sesuai dengan Standar
Kompetensi Dasar (KD), deskripsi uraian materi,
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),
contoh dan kasus sudah up to date, namun masih
deskripsi uraian materi, contoh dan kasus yang up to
kurang merangsang peserta didik untuk berpikir
date,
lebih jauh. Bahasa yang digunakan sesuai dengan
akuntansi dan berasal dari lingkungan terdekat
tingkat perkembangan peserta didik, komunikatif,
peserta didik sehingga dapat merangsang peserta
lugas, koherensi keruntutan dengan alur pikir,
didik untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, serta
Dalam powerpoint KD 4 ini terdapat banyak contoh
penggunaan istilah dan simbol/ lambang memenuhi
interaktif mengenai cara mencatat transaksi ke
syarat
jurnal umum sehingga siswa dapat lebih termotivasi
dan
sesuai
dengan
kriteria
media
11
sesuai
dengan
perkembangan
keilmuan
dalam
mengikuti
pembelajaran.
Bahasa
yang
Menurut Walker & Hess (dalam Arsyad,
digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan
2009:175) media pembelajaran dikatakan layak
peserta didik, komunikatif, lugas, sesuai dengan
apabila
kaidah bahasa Indonesia, serta penggunaan istilah
pembelajaran, kualitas instruksional, dan kualitas
dan simbol/ lambang memenuhi syarat dan sesuai
teknis. Dalam kualitas isi dan tujuan terdapat
dengan kriteria media pembelajaran. Komponen
beberapa kriteria yang sesuai dengan komponen
penyajiannya sangat menarik, rapi dan jelas.
kelayakan isi. Untuk kualitas instruksional ada
memenuhi
kualitas
isi
dan
tujuan
Penilaian kelayakan pada KD 5 yaitu
sebagian kriteria dari yang sesuai dengan komponen
melakukan posting dari jurnal ke buku besar
kelayakan bahasa. Sedangkan pada kualitas teknis,
memperoleh persentase rata-rata 73,04% dengan
terdapat kriteria yang sesuai dengan komponen
persentase layak. Hal ini mencerminkan uraian
kelayakan penyajian.
materi sudah sesuai dengan SK dan KD, materi juga
Berdasarkan
uraian
diatas
maka
dapat
akurat dan up to date, namun contoh yang disajikan
dianalisis keseluruhan media berdasar masing-
kurang interaktif dan sangat sedikit. Bahasa yang
masing
digunakan cukup komunikatif dan penyajian cukup
kelayakan
menarik, namun terdapat beberapa animasi dan
keseluruhan 76,04% dengan kriteria sangat layak.
gambar yang disajikan kurang sesuai dan kurang
Hal
jelas.
terkandung sudah sesuai dengan SK dan KD, akurat,
komponen
isi
ini
adalah,
diperoleh
mencerminkan
untuk
komponen
persentase
uraian
rata-rata
materi
yang
Pada KD 6 yaitu membuat ikhtisar siklus
up to date, sesuai dengan kenyataan dan efisiensi
akuntansi perusahaan jasa dan KD 7 yaitu
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.
menyusun laporan keuangan perusahaan jasa,
Cukup interaktif dan cukup mengembangkan siswa
memperoleh
untuk berpikir lebih jauh.
persentase
rata-rata
berturut-turut
adalah 71,92% dan 74,63% dengan kriteria layak.
Penilaian kelayakan komponen kebahasaan
Hal tersebut mencerminkan uraian materi yang
memperoleh persentase rata-rata 84,37% dengan
meliputi cakupan materi yang sesuai dengan Standar
kriteria sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),
bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat
namun deskripsi uraian
disampaikan kurang
perkembangan peserta didik, komunikatif, lugas,
merangsang peserta didik berpikir lebih jauh dan
mencerminkan kesatuan tema dan sesuai dengan
kritis.
kaidah
Bahasa yang digunakan sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik, komunikatif,
bahasa
Indonesia
yang
benar,
serta
penggunaan istilah yang tepat.
lugas, koherensi keruntutan dengan alur pikir,
Komponen
penyajian
powerpoint
penggunaan istilah dan simbol/ lambang memenuhi
68,36% dengan kriteria layak. Hal ini menunjukkan
syarat
bahwa
sesuai
dengan
kriteria
media
sistematika
persentase
media
kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, serta
dan
memperoleh
dalam
penyajian
rata-rata
runtut
dan
pembelajaran. Penyajian cukup menarik, namun
proporsional, tampilan warna menarik, animasi dan
beberapa tulisan dan gambar yang digunakan
gambar cukup sesuai dengan materi. Namun
kurang jelas.
beberapa tulisan dan gambar tidak terlihat jelas.
12
Dari ketiga komponen kelayakan yaitu komponen
kelayakan,
yaitu
komponen
kelayakan
isi,
kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan
komponen kelayakan kebahasaan dan komponen
penyajian diperoleh rata-rata keseluruhan sebesar
kelayakan penyajian.
76,26% dengan kriteria sangat layak.
Berdasarkan
dipaparkan
Saran
hasil telaah ahli yang telah
diatas,
dapat
powerpoint yang digunakan
media
Perlu pengadaan media akuntansi interaktif
secara keseluruhan
lain misalnya saja macromedia flash, hal ini
diketahui
dinilai sangat layak. Oleh karena itu dapat
dikarenakan
macromedia
flash
memiliki
disimpulkan bahwa powerpoint yang digunakan
keunggulan antara lain dapat membuat animasi
telah memenuhi kriteria yang baik. Hal ini terbukti
gerak, animasi masking dan animasi motion guide.
berdasarkan kriteria multimedia yang baik menurut
Selain itu juga dapat membuat tombol interaktif
Asyhar (2012:173) yang antara lain: tampilan
dengan sebuah movie atau objek yang lain, dapat
menarik dari sisi bentuk gambar maupun kombinasi
membuat animasi logo, form,game, kuis interaktif
warna yang digunakan serta proses pembelajaran
simulasi/ visualisasi, sehingga dapat lebih menarik
sebagai kontinuitas utuh telah dinilai layak dalam
dan lebih interaktif.
aspek penyajian. Narasi dan bahasa jelas dan
Media powerpoint hendaknya dibuat sendiri
dipahami oleh peserta didik dinilai sangat layak
oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar media tersebut
dalam aspek kebahasaan. Materi yang disajikan
benar-benar sesuai dengan karakteristik materi,
interaktif,
metode dan kebutuhan siswa.
kebutuhan
untuk
mengakomodasi
berbagai model belajar, karakteristik budaya dan
populasi yang menjadi target, sesuai dengan
DAFTAR RUJUKAN
karakteristik materi, tujuan dan siswa, juga dinilai
Arfin, Imamul dan Hadi, Giana. 2009. Membuka
Cakrawala Ekonomi. Jakarta: Pusat perbukuan,
Departemen Pendidikan
sangat layak dari aspek kelayakan isi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Kesimpulan
Media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 1
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Driyorejo Gresik adalah media powerpoint. Media
tersebut
dipilih
berdasarkan
pertimbangan
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Jakarta
kepraktisan dalam penggunaannya pada kegiatan
pembelajaran akuntansi.
Media powerpoint yang digunakan dalam
Clark, Robert. 1994. Media Never Influence
Learning. ETR&D journal, (online),Vol 42,No
2, (http:// tpundiksha.wordpress.com, diakses
01 Maret 2013)
pembelajaran akuntansi sangat layak digunakan
sebagai media pembelajaran akuntansi di kelas XI
IPS karena sudah memenuhi kriteria kelayakan yang
telah
ditetapkan
berdasarkan
3
komponen
13
Ismawanto.2009. Ekonomi untuk SMA dan MA
kelas
XI.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Susilowati, Purwo, dkk. (2013). Profil media
pembelajaran berbasis web untuk melatih
kemandirian belajar pada materi virus.jurnal
bio
edu
vol
2
no
1.
(online).(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/
bioedu, diakses 2 mei 2013)
Latief. 2010. Ah, Pengajaran Guru Membosankan.
(Online). (http:// http://edukasi.kompas.com,
diakses 21 April 2013)
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan
Penilaian Skripsi. Surabaya: Unesa University
Press
Mochtar, Muhammad Zulkifli. 2004. Kita Wajib
Pilih Presiden yang Peduli Pendidikan.
(online). (http://re-searchengines.com, diakses
21 April 2013)
Tim penyusun. 2010. Suplemen Buku Pedoman:
Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya Unesa
University Press
Mutia, annisa. 2010. Profesionalisme Guru Perlu
Direformasi.
(online.
(http://www.republika.co.id,, diakses 21 april
2013)
World bank. 2007. Transforming Indonesia’s
Teaching force volume 1: executive
summary.(online).(http://
ddpext.worldbank.org,diakses 20 februari 2013)
Pribadi, Benny. 2011. Model ASSURE untuk
Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: PT
Dian Rakyat
Wulandari, Erma. 2012. “Penerapan Model
Cooperative Learning Tipe Student Team
Achievement Division (STAD) Berbantu Media
Monopoli dalam Peningkatan Aktivitas Belajar
Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK
Neegri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012”.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
(online),
Vol
X,
No
1.
(http://
journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view
/926/737, diakses 22 april 2013)
Riduwan. 2008. Skala pengukuran variable
penelitian. Bandung: Remaja rosdakarya
Sadiman, Arief S. dkk. 2010. Media Pendidikan:
Pengertian,
Pengembangan,
dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sa’dyah, Chumidatus dan Dadang, Argo. 2009.
Ekonomi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta:
Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2008. Statistic
Bandung; Alfabeta
untuk
penelitian.
Sukardi. 2009. Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan
Suprihatiningrum,
Jamil.
2013.
Strategi
Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Jakarta: ARRUZZ MEDIA
14
Download