SURVEY PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DRIYOREJO GRESIK Warasatul Anbia Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas pembelajaran. Komponen dalam pembelajaran terdiri dari materi pembelajaran, media pembelajaran, metode dan alat evaluasi. Kenyataannya, berdasarkan hasil penelitian JP2KY diketahui bahwa 75% guru peserta penelitian tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media yang digunakan serta alasan pemilihan media pada kelas XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik . Kemudian media tersebut akan diuji kelayakannya dengan telaah ahli berdasarkan kriteria kelayakan komponen isi, kebahasaan, dan penyajian untuk mengetahui kelayakan media tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Instrument penelitian adalah lembar wawancara dan lembar telaah ahli. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan pada pembelajaran akuntansi kelas XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik adalah powerpoint. media tersebut dipilih berdasar kepraktisan dalam penggunaannya. Hasil telaah ahli media menunjukkan bahwa media powerpoint tersebut layak. Kata kunci: Media pembelajaran, akuntansi, kelayakan Abstract The quality of education is determined by the quality of instructional process. The component in the instructional process consists of teaching material, instructional media, methods and evaluation tools. In fact, based on research JP2KY known that 75% of teachers do not use media in the instructional process. The purpose of this reserch to determine the media used in instructional process and the reasons for selecting media on class XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik. Then the media will be tested for feasibility with eligibility criteria based on expert review of the content components, language components, and presentation components to determine the feasibility of such media. This study is a descriptive research with quantitative approach. Techniques of data collection are documentation and interviews. Research instrument is a lattice grille interviews and expert questionnaire study. Techniques of data analysis using descriptive analysis. Based on the research result, it can be concluded that the media used in instructional process in accounting subject class XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik is powerpoint. Media were selected based on practicality in use. The review of media experts suggest that the powerpoint was very feasible. Keyword : instructional media, powerpoint, feasibility konvensional yang bersifat verbalistik dan proses PENDAHULUAN Laporan bank dunia tahun 2007 yang berjudul Transforming Indonesia’s Teaching pembelajaran sangat terpusat pada guru sehingga Force, kegiatan pembelajaran cenderung monoton dan membuat mengemukakan bahwa faktor utama yang menyebabkan daya rendahnya kurangnya pengelolaan mutu pendidikan keterampilan pembelajaran. serap siswa pada pelajaran tidak optimal. di Indonesia adalah Pengelolaan pembelajaran ini meliputi pengelolaan tenaga pendidik dalam materi pembelajaran, Pada umumnya tenaga pembelajaran dan alat evaluasi dalam pembelajaran. pendidik Indonesia masih menggunakan pembelajaran 1 metode pembelajaran, media Harian Republika online edisi 7 juli 2010 achievement division (STAD) dapat meningkatkan menyatakan hal yang serupa, bahwa sebagian besar guru aktivitas belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi 2 memang belum mampu menerapkan metode pengajaran SMK Negeri 1 Godean tahun ajaran 2011/2012. yang interaktif untuk mendorong siswanya terlibat secara Pendapat lain yang bertolak belakang dengan penelitian aktif di dalam kelas. Padahal saat ini pendidikan yang diatas datang dari diselenggarakan hampir di semua negara di dunia adalah bahwa media pembelajaran tidak berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau pembelajaran. media dapat diibaratkan sebagai kendaraan dikenal dengan konstruktivistik. truk yang hanya mengangkut sayuran tetapi tidak Professor Clark yang menyatakan Pembelajaran konstruktivistik menuntut siswa memberikan nutrisi bagi tubuh. Menurut professor Clark agar mampu mengembangkan pengetahuan sendiri dalam sebuah kegiatan pembelajaran yang paling sedangkan guru berperan seagai fasilitator, mediator dan menentukan manajer dari proses pembelajaran. Perubahan paradigma pembelajaran bukan media. Media hanya merupakan ini telah merubah pemahaman tentang pengajaran komponen penunjang dalam metode. Professor Clark (teaching) menjadi juga mengatakan sebuah media baru mungkin dapat pembelajaran (learning) yang berpusat pada siswa. menarik perhatian siswa namun jika siswa tersebut telah Dengan demikian maka peran guru tidak lagi sebagai terbiasa dengan media yang digunakan maka media satu-satunya sumber belajar, tetapi lebih berperan sebagai tersebut tidak akan berpengaruh lagi (sumber: tp unesa. fasilitator, mediator dan motivator. Sebagai fasilitator, (0nline) http://www.tp.ac.id/). Oleh karena itu dalam guru harus mampu menyediakan berbagai fasilitas belajar memilih sebuah media hendaknya agar siswa dengan mudah dapat memperoleh informasi. beberapa pertimbangan tertentu sehingga media yang sebagai motivator, mampu memberikan semangat dan dipilih merupakan media yang tepat, menarik dan selalu energy kepada siswa untuk terus belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi siswa untuk terus belajar. guru harus memiliki wawasan yang luas, mampu Dengan penggunaan media yang tepat diharapkan benar- memanfaatkan teknologi modern, dan potensi lingkungan benar dapat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar sekitar untuk dijadikan bahan ajar ataupun media siswa. yang pembelajaran. berpusat guru tujuan adalah metode memperhatikan kenyataannya dalam dunia pemanfaatan media dalam pembelajaran yang tepat tentunya juga sangat pembelajaran oleh guru masih sangat jarang dilakukan. membantu dalam kegiatan pembelajaran di SMA pendidikan Namun pada pencapaian indonesia, Pemilihan Hasil penelitian dalam harian edukasi kompas online Kota Mengajar” Yogyakarta yang dalam dilakukan Kegiatan Jaringan penggunaan media Negeri 1 Driyorejo. Hal ini dikarenakan SMA edisi 25 mei 2010 yang berjudul ”Potret Profesionalitas Guru serta Negeri 1 Driyorejo merupakan sekolah adiwiyata Belajar- yang unggul dengan Penelitian Kondisi Pendidikan Kota Yogyakarta (JP2KY) awal tahun 2010 tersebut prestasi non akademik. mencerminkan siswa lebih menunjukkan, 75 persen guru peserta penelitian belum berminat pada kegiatan non akademis. Namun menggunakan media pembelajaran dalam mengajar. berdasarkan sasaran sekolah jangka menengah kreatif (2012-2014), tercantum salah satu sasaran sekolah diharapkan dapat memberikan meningkatkan pemahaman tersebut adalah menjuarai lomba dalam bidang siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga berdampak akademik tingkat nasional serta 35% lulusan pada peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian Erma diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Dengan Pemilihan Wulandari media yang tepat dan mengungkapkan bahwa media monopoli demikian meskipun mayoritas siswa memiliki minat dalam model cooperative learning tipe student team 2 dan kecerdasan yang lebih unggul dalam bidang non (source, perantara (media),dan penerima (receiver). akademis, siswa tetap dituntut untuk memahami dan Sedangkan menurut Widodo dan Jasmadi (dalam menguasai bidang akademis dengan baik agar dapat asyhar 2012;5) ada 4 komponen yang harus ada mewujudkan sasaran program sekolah tersebut. dalam proses komunikasi, yakni pemberi informasi, Dengan demikian, penggunaan media yang tepat informasi itu sendiri, penerima informasi dan media. dan layak sangat diperlukan guna meningkatkan Keempat komponen dalam proses penyaluran pesan pemahaman siswa kelas XI IPS dalam bidang tersebut, oleh Miarso digambarkan dengan model S- akademis. M-C-R (source,media, channel, reserver). Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan media Dari beberapa pengertian diatas dapat pembelajaran dikatakan bahwa media memiliki peran yang sangat akuntansi yang digunakan beserta alasan guru penting yaitu suatu sarana atau perangkat yang menggunakan media tersebut. Selain itu, penelitian berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam ini juga bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu proses komunikasi antara komunikator dan media pembelajaran yang digunakan pada mata komunikan. pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik. Pengertian Pembelajaran Penggunaan istilah “pembelajaran” merubah Pengertian Media peran guru dalam proses pembelajaran itu sendiri. Secara etimologis, media berasal dari Bahasa Guru tidak hanya mengajar melainkan Latin, merupakan bentuk jamak dari “medium” membelajarkan peserta didik agar mau belajar. yang berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Tugas guru dalam proses pembelajaran, disamping Istilah perantara ini menurut Bovee (Dalam Asyhar menyampaikan 2012:4) digunakan karena fungsi media sebagai mendiagnosis kesulitan belajar siswa, menyeleksi perantara atau pengantar suatu pesan dari si materi pengirim (sender) kepada si penerima (receiver) menstimulasi kegiatan belajar siswa, memberikan pesan. bimbingan The Association Communication and for Educational Technology ajar, informasi, mensupervisi belajar, ia juga bertugas kegiatan mengembangkan belajar, dan menggunakan strategi dan metode (Saputro dalam (AECT) Asyhar 2012:7). Selain itu guru juga menyatakan bahwa media adalah apa saja yang mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis digunakan media dan sumber belajar dan memberi motivasi untuk menyalurkan informasi. Sementara, menurut Suparman (Asyhar 2012;4) siswa agar mau belajar. media merupakan alat yang digunakan untuk Proses pembelajaran merupakan sebuah proses menyalurkan pesan dan informasi dari pengirim komunikasi yang sistematis yang tersusun dari pesan kepada penerima pesan. beberapa komponen penting yang saling berkaitan Menurut Barlo dalam Asyhar (2012:5), proses komunikasi melibatkan paling kurang untuk menentukan evektivitas proses pembelajaran, tiga yaitu guru, siswa, materi, metode,, media dan komponen utama yakni pengirim atau sumber pesan situasi. 3 Menurut Munadi (dalam Asyhar 2012:7) proses belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat komunikasi dalam pendidikan terjadi karena ada melakukan proses belajar secara efektif dan efisien. rencana dan tujuan yang diinginkan. Komunikasi antara pendidik dan peserta didik dalam Karakteristik Media Pembelajaran pembelajaran diefektifkan dengan menggunakan Media Visual media (channel). Konsep komunikasi informasi atau Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pesan dari sumber (guru, materi atau bahan) kepada pada media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, penerima (murid) melalui media atau jaringan. dan tekstur. Garis merupakan kumpulan dari titik- Berdasarkan paparan diatas maka dapat titik. Bentuk adalah sebuah konsepsi symbol yang disimpulkan bahwa pembelajarn merupakan proses dibangun atas garis-garis atau gabungan garis interaksi aktif antara pendidik dan pebelajar yang dengan konsep dalam kegiatannya mengandung informasi. realism dan lainnya. Untuk menciptakan mmepertinggi respon emosional diperlukan warna. Sementara tekstur digunakan Pengertian Media Pembelajaran untuk menimbulkan kesan kasar dan halus. Gagne (Asyhar 2012: 7) mendefinisikan Dalam mengembangkan sebuah media bahwa media adalah berbagai komponen pada pembelajaran perlu diperhatikan beberapa prinsip lingkungan belajar yang membantu pebelajar untuk agar media tersebut memberikan pengaruh efektif belajar. Briggs (Asyhar 2012:7) mendefinisikan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Arsyad media sebagai sarana fisik yang digunakan untuk (dalam asyhar,2012: 53) menyatakan symbol pesan mengirim pesan kepada peserta didik sehingga visual hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, merangsang mereka untuk belajar. keterpaduan dan penekanan. Media pembelajarn menurut Gerlach dan Ely Media visual dibagi menjadi 2, yaitu media dalam Asyhar (2012:7) memiliki cakupan yang visual non proyeksi dan media visual proyeksi. sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau Beberapa jenis media visual non proyeksi yang kajian yang membangun suatu kondisi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain: membuat benda realita, model dan prototype, dan media peserta didik mampu memperoleh pengetahuan , keterampilan atau sikap. grafis. Sedangkan media visual proyeksi dapat Menurut Suprihatiningrum (2012:319) dalam berupa hasil potretan kamera, hasil okreasi dengan dunia pendidikan dan pembelajaran,media diartikan program sebagai alat dan bahan yang membawa informasi powerpoint,film bingkai/ slide,overhead projector atau bahan pelajaran yang bertujuan mempermudah (OHP), gambar digital, dan Liquid crystal display pencapaian tujuan pembelajaran. (LCD). Berdasarkan pengertian diatas, media aplikasi misalnya Microsoft Media Audio pembelajaran dapat dipahami segala sesuatu yang Media audio adalah media yang isi pesannya digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan hanya diterima melalui indera pendengaran saja. pesan berupa bahan ajar sehingga terjadi lingkungan Media audio dalam pengembangan keterampilan- 4 keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan mengakomodasi berbagai model (style) yang lisan. berbeda dalam belajar. (e) Karakteristik dan budaya Media Audio-Visual personal dari populasi yang akan dijadikan target. Media ini dapat menampilkan unsur gambar (f) Sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada materi dan tujuan yang ingin dicapai. (g) Sesuai saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. dengan sarana pendukung yang tersedia. (h) media audio-visual dibagi menjadi 2, yakni: (1) Memungkinkan ditampilkan suatu virtual learning audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun environment (lingkungan belajar virtual) seperti web unsur gambar berasal dari satu sumber seperti video based application yang menunjang. (i) Proses kaset. (2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara pembelajaran adalah suatu kontinuitas utuh, bukan dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang sporadic dan kejadian terpisah-pisah (disconnected berbeda. events). (asyhar, 2012:173) Multimedia Heinich et al (asyhar 2012:75) menyatakan Pemilihan Media Pembelajaran bahwa multimedia merupakan penggabungan atau Sebelum memutuskan untuk memilih jenis pengintegrasian dua atau lebih format media yang media yang akan digunakan, perlu diperhatikan berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video beberapa pertimbangan menurut Suprihatiningrum untuk membentuk aturan informasi ke dalam system (2013: computer. Multimedia dapat digolongkan menjadi 2 pembelajaran yang hendak dicapai. (b) Metode yaitu (1) Multimedia content production, adalah pembelajaran yang digunakan. perbedaan metode pemrosesan beberapa media yang berbeda untuk pembelajaran akan mempengaruhi perbedaan media menyampaikan informasi atau menghasilkan produk yang digunakan. (c) Karakteristik materi. Media multimedia. (2) multimedia communication, adalah yang digunakan pada materi konseptual belum tentu penggunaan media massa seperti televise surat cocok untuk materi yang bersifat praktek hitungan. kabar. Contoh multimedia antara lain Microsoft (d) Kegunaan media pembelajaran. (e) Kemampuan PowerPoint, Macromedia guru Goldwave,Camtasia Recorder dan Flash, sebagainya. 324) dalam sebagai berikut: menggunakan jenis (a) Tujuan media. (f) Efektivitas media dibandingkan dengan media Beberapa karakteristik multimedia yang baik adalah lainnya. sebaagai berikut: Setelah mempertimbangkan hal-hal diatas (a) Tampilan harus menarik baik dari sisi bentuk selanjutnya terdapat beberapa gambar maupun kombinasi warna yang digunakan. yang patut diperhatikan. Antara lain: Sesuai dengan (b) Narasi atau bahasa harus jelas dan mudah tujuan yang akan dicapai; Tepat untuk mendukung dipahami oleh peserta didik. Penggunaan istilah isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip perlu disesuaikan dengan pengguna media agar atau generalisasi; Praktis, luwes dan bertahan; Guru pembelajaran bisa efektif. (c) Materi disajikan terampil menggunakannya; Pengelompokan sasaran; secara interaktif artinya memungkinkan partisipasi Mutu teknis.(Arsyad, 2011:75) dari peserta didik. (d) Kebutuhan untuk 5 kriteria pemilihan Kriteria Media Pembelajaran Kriteria meliputi kelayakan komponen kebahasaan dan perhatian peserta didik terhadap materi yang media kelayakan komponen pembelajaran isi, dibahas. Untuk optimalisasi fungsi atensi ini, media komponen penyajian harus memenuhi syarat dari sisi kemenarikan dan yang kejelasan pesan. Itulah sebabnya dalam merancang diadaptasi dari purwo susilowati (2013) dan BSNP suatu media pembelajaran perlu dipertimbangkan (2006). karakteristik peserta didik serta tujuan pembelajaran Komponen kelayakan isi dan materi yang dibahas. Pada komponen kelayakan isi ini diuraikan Fungsi afektif berkaitan dengan kemampuan menjadi beberapa subkomponen atau indikator media pembelajaran dapat meningkatkan partisipasi berikut: (a) Cakupan Materi, (b) Akurasi Materi, (c) peserta didik dalam seluruh proses pembelajaran Kemutakhiran, Wawasan yang antara lain diungkapkan dalam bentuk reaksi Wawasan peserta didik terhadap pembelajaran yang sedang Konstekstual, (d) (e) Mengandung Mengembangkan Konstekstual diikutinya. Komponen kelayakan kebahasaan Fungsi Komponen kelayakan kebahasaan terdiri dari 6 subkomponen yaitu: (a) Sesuai dengan kognitif dari suatu media pembelajaran dimaksudkan bahwa media tersebut tingkat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru perkembangan peserta didik, (b) Komunikatif, (c)Lugas, kepada peserta didik tentang sesuatu. (d) Koherensi keruntutan alur pikir, (e) Kesesuaian Fungsi kompensatoris media pembelajaran dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, (f) terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual Penggunaan Istilah yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan Komponen kelayakan penyajian informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media Komponen kelayakan penyajian terdiri dari 4 pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan subkomponen yaitu: (a) Teknik Penyajian, (b) Pendukung Penyajian Materi, (c) Penyajian Pembelajaran, (d) siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar. memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secra verbal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media yang baik mampu Fungsi Media Pembelajaran memenuhi ke-empat fungsi media tersebut. Media pembelajaran tidak sekedar menjadi alat bantu pembelajaran, melainkan juga merupakan Manfaat Media Pembelajaran suatu strategi dalam pembelajaran.. sebagai strategi, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi Secara umum beberapa manfaat penggunaan antara lain fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi media pembelajaran menurut Midun (Asyhar, kognitif 2012:41) dijelaskan sebagai berikut : (a) Dengan dan fungsi kompensatoris (Arsyad, media 2011:17) pembelajaran untuk dapat yang bervariasi dapat memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran Fungsi atensi berkaitan dengan kemampuan media pembelajaran yang diberikan dikelas seperti buku, foto-foto dan mengambil 6 nara sumber. Dengan demikian, peserta didik akan pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk memiliki banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan berfikir dan Dengan imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut, menggunakan berbagai jenis media, peserta didik sehingga melahirkan kreativitas dan karya-karya akan memperoleh pengalaman beragam selama inovatif. (h) Penggunaan media dapat meningkatkan proses pembelajaran. pengalaman yang bervariasi efisiensi proses ini akan sangat berguna bagi peserta didik dalam menggunakan media dapat menjangkau peserta menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab didik di tempat yang berbeda-beda dan di dalam yang berbagai macam, baik dalam pendidikan di ruang lingkup yang tidak terbatas pada suatu waktu masyarakat maupun di lingkungan kerjanya. (c) tertentu. (i) Media pembelajaran dapat memecahkan Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam belajar yang konkret dan langsung kepada peserta lingkup mikro maupun makro. karakteristik masing-masing. (b) didik, seperti kegiatan karyawisata ke pabrik, kritis, Berdasarkan menggunakan pembelajaran, manfaat kemampuan karena media dengan diatas, swalayan, bank, industry dan sebagainya. Dengan diharapkan penggunaan media pembelajaran yang demikian peserta didik akan merasakan keterkaitan tepat dapat mengefektifkan dan mengoptimalkan antara teori dan praktik atau memehaami aplikasi pembelajaran. ilmunya di lapangan. (d) Media pembelajaran Materi Akuntansi menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat oleh peserta didik, baik karena Standar Kompetensi Memahami penyusunan ukurannya yang terlalu besar seperti system tata siklus akuntansi perusahaan jasa. Dibawah ini akan surya, terlalu kecil seperti virus, atau rentang waktu dijelaskan secara singkat yang termasuk kedalam prosesnya proses standar kompetensi yaitu: (1) Akuntansi Sebagai metamorfosa atau pelapukan batuan, atau masa Sistem Informasi terdiri dari definisi akuntansi, kejadiannya sudah lama seperti terjadinya perang pemakai informasi akuntansi, jenis dan bidang kemerdekaan. keterbatasan- akuntansi. (2) Persamaan Dasar Akuntansi, (3) keterbatasan tersebut dapat diatasi. Misalnya dengan Pencatatan Transaksi Dan Posting Jurnal Ke Buku menggunakan berbagai jenis media berupa model, Besar. (4) Mekanisme debet kredit, (5) Pencatatan prototype, peta, denah, foto, film dan sebagainya (e) transaksi ke dalam jurnal umum, (6) Posting jurnal Media-media memberikan ke buku besar, (7) Neraca Saldo, (8) Jurnal informasi yang kaurat dan terbaru misalnya Penyesuaian, (9) Neraca Lajur, (10) laporan penggunaan buku teks, majalah, dan orang sebagai Keuagan terlalu panjang Dengan misalnya media, pembelajaran dapat sumber informasi. (f) Media pembelajaran dapat menmabah kemenarikan tampilan materi sehingga METODE PENELITIAN meningkatkan motivasi dan minat serta mengambil Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif perhatian peserta didik untuk focus mengikuti materi yang disajikan, sehingga dengan pendekatan kuantitatif. Dengan demikian peneliti diharapkan berusaha menggambarkan tentang media yang digunakan evektivitas belajar akan meningkat pula. (g) Media 7 dan alasan pemilihan media pada materi akuntansi kelas Teknik Pengumpulan Data XI IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik. Selain itu Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini deskripsi media nantinya akan dibandingkan dengan kriteria kelayakan media yang dihitung terdiri dari dokumentasi dan Wawancara dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui Instrumen Penelitian apakah media yang digunakan layak atau tidak. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: lembar wawancara dan lembar telaah ahli media Tahapan penelitian Tahapan penelitian merupakan pedoman Teknik Analisis Data yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh Data hasil telaah ahli media peneliti untuk melakukan penelitian yang terdiri dari dianalisis dengan rumus : 4 tahap. Tahapan tersebut terdiri dari studi pendahuluan, studi kepustakaan, studi lapangan dan analisis data. Keterangan : K = Persentase kriteria kelayakan Subyek dan Obyek Penelitian F = Jumlah keseluruhan jawaban responden Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata N = Skor tertinggi dalam angket pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 I = Jumlah pertanyaan dalam angket Driyorejo Gresik. R = Jumlah responden (Riduwan, 2006: 15). Obyek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan pada materi akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Tempat dan Waktu Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian deskriptif ini Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 1 adalah: Driyorejo Gresik di Jalan Raya Tenaru Gresik. Media pembelajaran akuntansi yang digunakan Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari – beserta alasan pemilihan media di SMA Negeri 1 Mei. Driyorejo Gresik Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian terdiri dari data Driyorejo gresik, dapat diketahui media yang digunakan primer dan data sekunder. Data primer dalam berupa media powerpoint. Media powerpoint tersebut dipilih penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara pertimbangan kepraktisan dalam Media powerpoint tersebut digunakan pada penggunaannya. terhadap guru akuntansi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen mengenai silabus, RPP, dan dengan hampir media seluruh kompetensi dasar, kecuali pada kompetensi dasar (KD) 2 yaitu mencatat transaksi pembelajaran akuntansi yang digunakan guru. berdasarkan mekanisme debit dan kredit. Hal ini 8 dikarenakan pada KD tersebut guru menggunakan media powerpoint pada KD 2 adalah 82,33% metode pembelajaran diluar kelas yaitu dengan memilah dengan kriteria sangat layak. sampah yang di ibaratkan sebagai macam-macam akun. Hasil telaah KD 4 mencatat transaksi ke Misalnya untuk sampah organic diumpamakan sebagai dalam jurnal umum dari segi komponen isi, asset , sampah kertas diumpamakan modal dan sampah plastic diumpamakan utang. Dalam kebahasaan dan penyajian masing-masing adalah kegiatan 75%, 87,5% dan 70,19%. Secara keseluruhan pembelajaran tersebut siswa hanya ditugaskan memilah persentase rata-rata dari kedua ahli untuk KD 4 sampah yang sejenis. Metode pembelajaran tersebut adalah 77,56% dengan kriteria sangat layak. dilakukan dikarenakan tuntutan kurikulum sekolah yang Hasil telaah ahli untuk KD 5 melakukan berbasis lingkungan. posting dari jurnal ke buku besar dari komponen isi, kebahasaan dan penyajian secara berturut-turut adalah 72,5%, 81,25% dan 65,38%. Sehingga secara Kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi Kelas XI keseluruhan diperoleh skor rata-rata 73,04% dengan IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik. kriteria layak. Kelayakan media pembelajaran ini dinilai Hasil telaah ahli untuk KD 6 membuat oleh 2 orang dosen ahli dari jurusan pendidikan ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa dapat akuntansi fakultas ekonomi universitas negeri diuraikan sebagai berikut. Dari komponen isi Surabaya, diperoleh skor 70%, komponen kebahasaan 82,29% yang berdasarkan 3 komponen kelayakan, terdiri dari kelayakan komponen isi, sedangkan komponen penyajian 63,46%. Dengan komponen kebahasaan dan komponen penyajian. demikian rata-rata skor keseluruhan adalah 71,92% Media yang ditelaah terdiri dari 6 Kompetensi Dasar dengan kriteria layak. (KD) yang dapat dijabarkan sebagai berikut. Hasil telaah KD 7 menyusun laporan Hasil telaah KD 1 mendeskripsikan informasi akuntansi dan penyajian bertuut-turut 77,5%, 78,13% dan persentase rata-rata 78,75%, dari segi kebahasaan 68,27%. Sehingga rata-rata skor keseluruhan untuk sebesar 88,54% dan dari komponen penyajian KD 7 adalah 74,63% dengan kriteria layak. 69,23%. komponen Secara isi keuangan adalah untuk komponen isi, kebahasaan mendapatkan sebesar untuk keseluruhan media powerpoint pada KD 1 mendapatkan persentase PEMBAHASAN rata-rata sebesar 78,89% dengan kriteria sangat Media Pembelajaran Yang Digunakan Dan Alasan layak. Pemilihan Media Pada Materi Akuntansi Kelas XI Hasil telaah ahli pada KD 2 menafsirkan IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik persamaan akuntansi dapat diuraikan berikut. Untuk Berdasarkan data hasil dokumentasi dan komponen isi memperoleh skor rata-rata dari kedua wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi ahli 82,5%. Sedangkan komponen kebahasaan dan kelas XI IPS SMAN 1 Driyorejo Gresik, dapat komponen penyajian masing-masing adalah 88,54% diketahui bahwa media yang digunakan dalam dan 75,96%. Sehingga rata-rata keseluruhan untuk kegiatan pembelajaran akuntansi pada SK memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan 9 jasa adalah powerpoint. Media tersebut diperoleh diterapkan pada KD 2 yaitu menafsirkan persamaan dengan cara mendownload dari internet yang dipilih akuntansi. Hal ini dikarenakan karakteristik materi berdasarkan materi pembelajaran yang kemudian yang bersifat praktek. metode yang digunakan diolah Dalam adalah diskusi dan studi kepustakaan. Dibandingkan penggunaannya, guru tidak pernah mengalami menggunakan powerpoint, media yang lebih cocok kendala ataupun kesulitan. Dengan demikian dapat untuk KD 2 adalah bukti transaksi yang dilengkapi disimpulkan bahwa guru terampil menggunakan lembar kerja kelompok. berdasarkan kreatifitas guru. media powerpoint. Pada KD 4 hingga KD 7, penggunaan media Alasan guru memilih media powerpoint pada powerpoint dirasa kurang cocok. Hal ini mata pelajaran akuntansi kelas XI SMAN 1 dikarenakan metode yang digunakan guru adalah Driyorejo Gresik adalah karena kepraktisan dalam diskusi. Selain itu karakteristik materi lebih bersifat penggunaannya. Padahal menurut Suprihatiningrum praktek dengan tujuan pembelajaran yang juga lebih (2013:324), untuk memilih sebuah jenis media menuntut penguasaan praktek. dalam media suatu pembelajaran harus yang lebih cocok Dengan demikian untuk melengkapi mempertimbangkan beberapa hal diantaranya tujuan powerpoint adalah lembar praktek atau lembar kerja pembelajaran, metode pembelajaran, karakteristik kelompok. materi, kegunaan media, kemampuan guru dalam Selain mempertimbangkan hal-hal diatas, menggunakan, serta efektivitas media dibandingkan pemilihan media juga seharusnya sesuai dengan media lainnya. kriteria pemilihan media, yaitu: sesuai dengan Dalam 1 (satu) standar kompetensi yang tujuan yang ingin dicapai, tepat untuk mendukung terdiri dari 7 Kompetensi Dasar (KD) tentunya isi memiliki tujuan dan karakteristik materi yang keterampilan berbeda-beda satu sama lain. Oleh karena itu 1 jenis pengelompokan sasaran serta mutu teknis (Arsyad, media saja dirasa kurang tepat jika digunakan untuk 2011:75). seluruh hasil disimpulkan bahwa guru hanya mempertimbangkan pelaksanaan 2 komponen dari kriteria pemilihan media yaitu dari pembelajaran (RPP) dapat diketahui pula bahwa segi kepraktisan dan keluwesan, serta keterampilan metode yang digunakan oleh guru berbeda-beda guru dalam menggunakan media. KD. dokumentasi Selain itu, berupa berdasarkan rencana pelajaran, praktis guru luwes dalam Dengan dan bertahan, penggunaan demikian maka media, dapat pada setiap KD. Seharusnya dengan metode yang berbeda maka media yang digunakan akan berbeda Kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi Kelas XI pula. Misalnya pada KD 1 yaitu mendeskripsikan IPS SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik akuntansi sebagai sistem informasi, karakteristik Penentuan kelayakan media pembelajaran materi bersifat konseptual, tujuan pembelajaran yang digunakan dapat dinilai dan dianalisis dari adalah yang kriteria kelayakan yang diadaptasi dari Purwo digunakan adalah studi kepustakaan. Sehingga Susilowati (2013) dan BSNP (2006). Kriteria media powerpoint cocok untuk KD 1. Media pada tersebut meliputi beberapa komponen yang terdiri pemahaman konseptual, metode KD 1 tersebut tentu tidak akan cocok jika 10 dari komponen kelayakan isi, komponen kelayakan pembelajaran. Sedangkan dari komponen penyajian bahasa, dan komponen kelayakan penyajian. adalah teknik penyajiannya sudah runtut dan Komponen kelayakan mengukur proporsional, terdapat banyak animasi, ilustrasi dan kelayakan materi berdasarkan cakupan materi, gambar yang mendukung materi dan terlihat jelas. akurasi Serta memiliki tampilan warna yang menarik, rapi materi, kemampuan isi kemutakhiran materi untuk suatu merangsang materi, siswa dan jelas. berpikir lebih jauh, dan kemampuan materi untuk dapat mengembangkan konstekstual. akuntansi mendapat prosentase rata-rata sebesar Kelayakan kebahasaan dinilai dari penggunaan 82,33% dengan kriteria sangat layak. Materi yang bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan disajikan sesuai dengan SK dan KD, up to date, peserta kesesuaian akurat dan dapat merangsang peserta didik berpikir dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, serta kritis. Dalam powerpoint KD 2 ini terdapat banyak kebenaran Sedangkan contoh interaktif mengenai cara menghitung dan komponen penyajian dinilai berdasarkan teknik menyusun persamaan dasar akuntansi sehingga penyajian, pendukung penyajian materi, penyajian siswa dapat terlibat aktif. Bahasa yang digunakan pembelajaran yang interaktif, dan penyajian ilustrasi sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, teks dan gambar. komunikatif, lugas, koherensi keruntutan dengan didik, wawasan Pada KD 2 yaitu menafsirkan persamaan komunikatif, penggunaan Berdasarkan teori lugas, istilah. tersebut maka dapat alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa diuraikan analisis kelayakan media pembelajaran Indonesia, serta penggunaan istilah dan simbol/ berupa powerpoint dari data hasil telaah dua ahli lambang memenuhi syarat dan sesuai dengan media adalah sebagai berikut. Media powerpoint kriteria yang digunakan pada Kompetensi Dasar (KD) 1 penyajiannya sudah menarik, rapi dan jelas. yaitu mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem media Kemudian pembelajaran, KD 4 sedangkan yaitu mencatat informasi memperoleh persentase rata-rata sebesar transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum mendapat 78,84% dengan kriteria sangat layak. Hal ini prosentase rata-rata sebesar 77,56% dengan kriteria menunjukkan sangat bahwa komponen isi media layak. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran powerpoint meliputi cakupan materi komponen isi media pembelajaran powerpoint yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan meliputi cakupan materi yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dasar (KD), deskripsi uraian materi, Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), contoh dan kasus sudah up to date, namun masih deskripsi uraian materi, contoh dan kasus yang up to kurang merangsang peserta didik untuk berpikir date, lebih jauh. Bahasa yang digunakan sesuai dengan akuntansi dan berasal dari lingkungan terdekat tingkat perkembangan peserta didik, komunikatif, peserta didik sehingga dapat merangsang peserta lugas, koherensi keruntutan dengan alur pikir, didik untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif. kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, serta Dalam powerpoint KD 4 ini terdapat banyak contoh penggunaan istilah dan simbol/ lambang memenuhi interaktif mengenai cara mencatat transaksi ke syarat jurnal umum sehingga siswa dapat lebih termotivasi dan sesuai dengan kriteria media 11 sesuai dengan perkembangan keilmuan dalam mengikuti pembelajaran. Bahasa yang Menurut Walker & Hess (dalam Arsyad, digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan 2009:175) media pembelajaran dikatakan layak peserta didik, komunikatif, lugas, sesuai dengan apabila kaidah bahasa Indonesia, serta penggunaan istilah pembelajaran, kualitas instruksional, dan kualitas dan simbol/ lambang memenuhi syarat dan sesuai teknis. Dalam kualitas isi dan tujuan terdapat dengan kriteria media pembelajaran. Komponen beberapa kriteria yang sesuai dengan komponen penyajiannya sangat menarik, rapi dan jelas. kelayakan isi. Untuk kualitas instruksional ada memenuhi kualitas isi dan tujuan Penilaian kelayakan pada KD 5 yaitu sebagian kriteria dari yang sesuai dengan komponen melakukan posting dari jurnal ke buku besar kelayakan bahasa. Sedangkan pada kualitas teknis, memperoleh persentase rata-rata 73,04% dengan terdapat kriteria yang sesuai dengan komponen persentase layak. Hal ini mencerminkan uraian kelayakan penyajian. materi sudah sesuai dengan SK dan KD, materi juga Berdasarkan uraian diatas maka dapat akurat dan up to date, namun contoh yang disajikan dianalisis keseluruhan media berdasar masing- kurang interaktif dan sangat sedikit. Bahasa yang masing digunakan cukup komunikatif dan penyajian cukup kelayakan menarik, namun terdapat beberapa animasi dan keseluruhan 76,04% dengan kriteria sangat layak. gambar yang disajikan kurang sesuai dan kurang Hal jelas. terkandung sudah sesuai dengan SK dan KD, akurat, komponen isi ini adalah, diperoleh mencerminkan untuk komponen persentase uraian rata-rata materi yang Pada KD 6 yaitu membuat ikhtisar siklus up to date, sesuai dengan kenyataan dan efisiensi akuntansi perusahaan jasa dan KD 7 yaitu untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. menyusun laporan keuangan perusahaan jasa, Cukup interaktif dan cukup mengembangkan siswa memperoleh untuk berpikir lebih jauh. persentase rata-rata berturut-turut adalah 71,92% dan 74,63% dengan kriteria layak. Penilaian kelayakan komponen kebahasaan Hal tersebut mencerminkan uraian materi yang memperoleh persentase rata-rata 84,37% dengan meliputi cakupan materi yang sesuai dengan Standar kriteria sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat namun deskripsi uraian disampaikan kurang perkembangan peserta didik, komunikatif, lugas, merangsang peserta didik berpikir lebih jauh dan mencerminkan kesatuan tema dan sesuai dengan kritis. kaidah Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, komunikatif, bahasa Indonesia yang benar, serta penggunaan istilah yang tepat. lugas, koherensi keruntutan dengan alur pikir, Komponen penyajian powerpoint penggunaan istilah dan simbol/ lambang memenuhi 68,36% dengan kriteria layak. Hal ini menunjukkan syarat bahwa sesuai dengan kriteria media sistematika persentase media kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, serta dan memperoleh dalam penyajian rata-rata runtut dan pembelajaran. Penyajian cukup menarik, namun proporsional, tampilan warna menarik, animasi dan beberapa tulisan dan gambar yang digunakan gambar cukup sesuai dengan materi. Namun kurang jelas. beberapa tulisan dan gambar tidak terlihat jelas. 12 Dari ketiga komponen kelayakan yaitu komponen kelayakan, yaitu komponen kelayakan isi, kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan komponen kelayakan kebahasaan dan komponen penyajian diperoleh rata-rata keseluruhan sebesar kelayakan penyajian. 76,26% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan dipaparkan Saran hasil telaah ahli yang telah diatas, dapat powerpoint yang digunakan media Perlu pengadaan media akuntansi interaktif secara keseluruhan lain misalnya saja macromedia flash, hal ini diketahui dinilai sangat layak. Oleh karena itu dapat dikarenakan macromedia flash memiliki disimpulkan bahwa powerpoint yang digunakan keunggulan antara lain dapat membuat animasi telah memenuhi kriteria yang baik. Hal ini terbukti gerak, animasi masking dan animasi motion guide. berdasarkan kriteria multimedia yang baik menurut Selain itu juga dapat membuat tombol interaktif Asyhar (2012:173) yang antara lain: tampilan dengan sebuah movie atau objek yang lain, dapat menarik dari sisi bentuk gambar maupun kombinasi membuat animasi logo, form,game, kuis interaktif warna yang digunakan serta proses pembelajaran simulasi/ visualisasi, sehingga dapat lebih menarik sebagai kontinuitas utuh telah dinilai layak dalam dan lebih interaktif. aspek penyajian. Narasi dan bahasa jelas dan Media powerpoint hendaknya dibuat sendiri dipahami oleh peserta didik dinilai sangat layak oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar media tersebut dalam aspek kebahasaan. Materi yang disajikan benar-benar sesuai dengan karakteristik materi, interaktif, metode dan kebutuhan siswa. kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model belajar, karakteristik budaya dan populasi yang menjadi target, sesuai dengan DAFTAR RUJUKAN karakteristik materi, tujuan dan siswa, juga dinilai Arfin, Imamul dan Hadi, Giana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan sangat layak dari aspek kelayakan isi. KESIMPULAN DAN SARAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Kesimpulan Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Driyorejo Gresik adalah media powerpoint. Media tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta kepraktisan dalam penggunaannya pada kegiatan pembelajaran akuntansi. Media powerpoint yang digunakan dalam Clark, Robert. 1994. Media Never Influence Learning. ETR&D journal, (online),Vol 42,No 2, (http:// tpundiksha.wordpress.com, diakses 01 Maret 2013) pembelajaran akuntansi sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS karena sudah memenuhi kriteria kelayakan yang telah ditetapkan berdasarkan 3 komponen 13 Ismawanto.2009. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Susilowati, Purwo, dkk. (2013). Profil media pembelajaran berbasis web untuk melatih kemandirian belajar pada materi virus.jurnal bio edu vol 2 no 1. (online).(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/ bioedu, diakses 2 mei 2013) Latief. 2010. Ah, Pengajaran Guru Membosankan. (Online). (http:// http://edukasi.kompas.com, diakses 21 April 2013) Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Unesa University Press Mochtar, Muhammad Zulkifli. 2004. Kita Wajib Pilih Presiden yang Peduli Pendidikan. (online). (http://re-searchengines.com, diakses 21 April 2013) Tim penyusun. 2010. Suplemen Buku Pedoman: Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya Unesa University Press Mutia, annisa. 2010. Profesionalisme Guru Perlu Direformasi. (online. (http://www.republika.co.id,, diakses 21 april 2013) World bank. 2007. Transforming Indonesia’s Teaching force volume 1: executive summary.(online).(http:// ddpext.worldbank.org,diakses 20 februari 2013) Pribadi, Benny. 2011. Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: PT Dian Rakyat Wulandari, Erma. 2012. “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantu Media Monopoli dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Neegri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia (online), Vol X, No 1. (http:// journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view /926/737, diakses 22 april 2013) Riduwan. 2008. Skala pengukuran variable penelitian. Bandung: Remaja rosdakarya Sadiman, Arief S. dkk. 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sa’dyah, Chumidatus dan Dadang, Argo. 2009. Ekonomi 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2008. Statistic Bandung; Alfabeta untuk penelitian. Sukardi. 2009. Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Jakarta: ARRUZZ MEDIA 14