ACARA I TRANSFORMASI ENERGI A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan praktikum : a. Menentukan kalor jenis/ panas jenis kalorimeter. b. Menentukan kalor penetralan pada reaksi asam asetat dan NaOH. 2. Hari, tanggal praktikum : Kamis, 16 Oktober 2014 3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram. B. LANDASAN TEORI Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda. Kita sering mengatakan “aliran kalor” dari benda panas ke benda dingin. Walaupun “kalor” itu sendiri mengandung arti perpindahan energi, kita biasanya menyebut “kalor diserap” atau “kalor dibebaskan”. Ketika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Untuk menganalisis perubahan energi yang berkaitan dengan reaksi kimia kita pertama-tama harus mendefinisikan sistem, atau bagian tertentu dari alam yang menjadi perhatian kita. Untuk kimiawan sistem biasanya mencakup zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia dan fisika. Sisa alam yang berada diluar sistem disebut lingkungan (Chang, 2005:161). Panas jenis suatu zat ialah jumlah panas dalam kalori, yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat tersebut setinggi 10C. Dalam perhitungan kimia, digunakan istilah kapasitas panas yaitu panas jenis per mol. Gas- gas dapat dipanaskan dengan V tetap (Cv) dan kapasitas panas tekanan tetap (Cp) (Sukardjo,2013:28). Perubahan temperatur ΔT dari kalorimeter yang dihasilkan dari reaksi sebanding dengan energi yang dibebaskan atau diserap sebagai kalor. Oleh karena itu, dengan mengukur ΔT kita dapat menentukan qv sehingga kita dapat mengetahui ΔU (energi dalam). Konversi dari ΔT menjadi qv tidak lepas dari kapasitas kalor C dari kalorimeter. C adalah koefisien perbandingan antara energi yang diberikan sebagai kalor dan kenaikan temperatur yang disebabkannya : q = c ΔT. Kapasitas panas bersifat ekstensif berarti jumlahnya tergantung dari besar sampel. Sifat intensif yang berhubungan dengan kapasitas panas adalah kalor jenis yang didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 10C. untuk air kalor jenisnya adalah 4,18 J/gr0C. Kebanyakan zat mempunyai kalor jenis yang lebih kecil dari air (Atkins,1999:75). C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Gelas ukur b. Gelas kimia c. Kalorimeter d. Termometer e. Pemanas f. Labu ukur g. Pipet tetes h. Stopwatch 2. Bahan a. Akuades b. CH3COOH 1 M c. NaOH 1 M d. Kapas e. Tisu D. LANGKAH KERJA 1. Penentuan kalor jenis kalorimeter a. 40 mL akuades dimasukkan ke dalam gelas kimia dan suhunya yang telah diukur dengan termometer dicatat pada lembar kerja. b. 40 mL akuades dipanaskan hingga suhu mencapai 350C. c. Akuades yang telah dipanaskan dimasukkan kedalam kalorimeter kemudian suhunya diukur setiap menit dari 1 sampai 10 menit sembari kalorimeter diaduk sampai 10 menit serta kapas diletakkan pada lubang kalorimeter agar tidak ada kalor yang keluar dari sistem ke lingkungan. 2. Penentuan kalor penetralan a. 40 mL CH3COOH dimasukkan ke dalam kalorimeter dan suhunya yang telah diukur dengan termometer dicatat pada lembar kerja. b. 40 mL NaOH dimasukkan ke dalam gelas kimia dan suhunya diatur hingga sama dengan suhu CH3COOH. c. Larutan CH3COOH dan NaOH dicampur kedalam kalorimeter dan suhunya dicatat selama 5 menit setiap 0,5 menit. d. Hasil pengamatan dicatat pada lembar kerja. E. HASIL PENGAMATAN (Terlampir). F. ANALISIS DATA 1. Persamaan Reaksi NaOH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O (l) 2. Perhitungan 1. Penentuan kalor jenis kalorimeter : - suhu air dingin = 29 0C Diketahui - suhu air panas = 35 0C - suhu konstan = 33 0C Ditanya : a. Kalor yang dilepas air panas (Qap) b. Kalor yang diterima air dingin (Qad) c. Kalor yang diserap kalorimeter d. Kapasitas kalorimeter (C) Jawab: a. Kalor yang dilepas air panas Qap = m.c. ΔT ο Massa air = V ππππ = (40 mL) (1 gr/mL) = 40 gr ο ΔT = T air panas - T konstan = 35 0C - 33 0C = 20C ο c (kalor jenis) Qap = 4,2 J/ g0C = m.c. ΔT = (40 gr) (4,2 J/ g0C) (20C) = 336 Joule b. kalor yang diterima air dingin ο Massa air = V ππππ = (40 mL) (1 gr/mL) = 40 gr ο ΔT = T air dingin - T konstan = 29 0C - 33 0C = - 40C ο c (kalor jenis) = 4,2 J/ g0C = m.c. ΔT Qad =(40 gr) (4,2 J/ g0C) (-40C) = - 672 joule c. kalor yang diserap kalorimeter Qkal = Qap - Qad = 336 joule - 672 joule = -336 joule d. kapasitas kalorimeter/tetapan kalorimeter Ckalorimeter = = ππππππππππ‘ππ ΔTair panas −336 πππ’ππ 20 C = - 168 J/0C 2. Kalor Penetralan Diketahui : - Suhu NaOH = 29 0C - Suhu CH3COOH = 29 0C - Suhu konstan = 34 0C Ditanya : a. Kalor yang dilepas pada reaksi b. Entalpi penetralan untuk 1 mol Jawab : a. Kalor yang dilepas pada reaksi ο Massa larutan = (VNaOH + V CH3COOH ) (ππΆπ»3 πΆπππ» ) = (40 ml + 40 ml) (1,098 gr/ml) = (80 ml) (1,098 gr/ml) = 87,84 gr ο ΔT = T konstan - T NaOH/ CH3COOH = 34 0C - 29 0C = 50C ο c (kalor jenis) = 4,02 J/ g0C ο Q larutan = m. c. ΔT = (87,84 gr) (4,02 J/g0C) (50C) = 1765,584 joule ο Q lingkungan = Q larutan = 1765,584 joule ο Q reaksi = - Q lingkungan = - 1765,584 joule b. Entalpi penetralan untuk 1 mol NaOH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O (l) ο Mol NaOH n NaOH = MNaOH . VNaOH = 1M . 0,04 L = 0,04 mol ο Mol H2O ππππππ πππ π» π 2 = ππππππ πππ ππππ» π₯ πππ ππππ» n H2 O 1 = 1 π₯ 0,04 πππ = 0,04 mol ο βπ»π penetralan untuk 1 mol Qreaksi ~ mol π₯ ≈ 1 πππ βπ»π = = π πππππ π πππ π»2 π −1765,584 πππ’ππ 0,04 πππ = - 44139,6 joule/mol G. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini bertujuan untuk menetukan kalor jenis/ panas jenis kalorimeter dan untuk menentukan kalor penetralan pada reaksi asam asetat dan NaOH. Panas jenis suatu zat ialah jumlah panas dalam kalori, yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat tersebut setinggi 10C. Kalor penetralan adalah kalor yang menyertai pembentukan 1 mol air dari reaksi penetralan (asam dan basa). Pada percobaan pertama untuk menentukan kalor jenis kalorimeter cara yang digunakan adalah dengan mencampurkan air panas dan air dingin dalam suatu kalorimeter. Suhu air dingin yang digunakan adalah 290C, kemudian air dipanaskan hingga mencapai 350C dan digunakan sebagai suhu air panas. Pada pengukuran suhu campuran didalam kalorimeter selama 10 menit selag 1 menit diperoleh suhu konstan adalah 330C. harga tetapan kalorimeter dengan temperaturnya tidak langsung dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan temperaturnya. Kalorimeter bekerja berdasarkan asas Black, yang secara garis besar menyatakan bahwa pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kalor yang dilepas air panas adalah 336 joule dan kalor yang diterima air dingin adalah -672 joule. Karena kalor yang dilepas tidak sama dengan kalor yang diterima maka kalorimeter menyerap kalor sebesar -336 joule. Kapasitas kalorimeter yang diperoleh adalah -168 J/0C. Hasil tersebut tidak sesuai dengan asas Black karena Qap tidak sama dengan Qad dan Qkalorimeter, Ckalorimeter tidak sama dengan nol. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan selama praktikum diantaranya adalah tidak mencampurkan dua zat yaitu air panas dan air dingin dalam kalorimeter namun hanya menggunakan satu jenis air yang dipanaskan dan dimasukkan kedalam kalorimeter. Karena tidak ada perpindahan kalor dari air panas ke air dingin maka kalor diterima oleh kalorimeter. Pada percobaan ini yang menjadi sistem adalah air dan lingkungannya adalah kalorimeter. Pada percobaan kedua adalah mereaksikan asam asetat dan NaOH didalam kalorimeter. CH3COOH adalah asam lemah dan NaOH adalah basa kuat maka kalor yang terjadi adalah kalor penetralan. Suhu awal CH3COOH dan NaOH adalah 290C. suhu campuran dalam kalorimeter dilihat selama 5 menit selang waktu 0,5 menit diperoleh suhu konstan adalah 340C. berdasarkan analisis data diperoleh entalpi penetralan (βπ»π ) = -44139,6 joule/mol. Jadi reaksi antara CH3COOH dan NaOH tergolong reaksi eksoterm karena pada reaksi itu terjadi pelepasan kalor yang menyebabkan suhu menjadi naik. Pada percobaan ini yang emnjadi sistem adalah zatyang mengalami reaksi kimia yaitu reaksi antara CH3COOH dan NaOH. Sedangkan yang menjadi lingkungan adalah bagian yang menerima kalor yaitu kalorimeter dan larutan. H. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: a. Kapasitas kalorimeter yang diperoleh adalah – 168 J/0C. b. Pada percobaan menentukan kalor jenis kalorimeter yang menjadi sistem adlah air dan lingkungan adalah kalorimeter. Sedangkan pada percobaan kalor penetralan yang menjadi sistem adalah reaksi antara CH3COOH dan NaOH dan yang menjadi lingkungan adalah bagian yang menerima kalor yaitu kalorimeter dan larutan. c. Kalor yang diserap kalorimeter adalah -336 joule. d. Reaksi penetralan tergolong reaksi eksoterm karena terjadi pelepasan kalor yang menyebabkan suhu menjadi naik. e. Entalpi penetralan (βπ»π ) yang diperoleh adalah -44139,6 joule/mol. 2. Saran - DAFTAR PUSTAKA Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga. Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar I. Jakarta: Erlangga. Sukardjo. 2013. Kimia Fisika. Jakarta : Rineka Cipta.