Materi Psikologi Industri dan Organisasi S1 Psikologi Diposkan oleh rausyanchan di 08.18 1. MENGENAL PSIKOLOGI Sebelum kita masuk dalam pembahasan psikologi industri dan organisasi, kita akan melihat terlebih dahulu pengertian dari psikologi itu sendiri. Psikologi adalah ilmu tentang perilaku manusia yang sudut pandangnya (point of view) pada kejiwaan. Dalam ilmu psikologi, dikenal 5 pendekatan, yaitu: 1. Behavioristik: melihat kejiwaan dari perilaku manusia yang tampak/nyata sebagai respon dari stimulus atau rangsangan. Respon dikendalikan oleh rangsangan. Untuk menghasilkan respon tertentu, jelas dibutuhkan stimulus atau rangsangan tertentu. 2. Humanistik (termasuk di dalamnya, transpersonal): melihat geala kejiwaan dari ekspresi yang muncul dari kemaknaan manusia. Kemaknaan itu meliputi nilai-nilai, norma-norma, aturan, baik-buruk, dan lain-lain. 3. Psikoanalisa (termasuk didalamnya, psikologi dinamika): adalah gejala kejiwaan yang digerakkan oleh hal-hal yang tidak disarari. Psikoanalisa yang digagas oleh Sigmund Freud mengacu pada alam bawah sadar manusia. Psikoanalisa melihat bahwa alam bawah sadar manusialah yang memiliki makna dan peran terbesar dalam kehdupan individu tersebut. 4. Kognisi (termasuk didalamnya, neuro science): melihat perilaku merupakan gejala kejiwaan yang digerakkan oleh rasionalitas, pengetahuan, ilmu-ilmu, dll. Pendekatan ini memiliki prinsip, agar manusia dapat berperilaku positif, maka diperlukan pemberian pengetahuan yang positif pula. 5. Fenomenologi: Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya. (wikipedia.org/wiki/psikologi/) Perlu diketahui bahwa bukan hanya psikologi yang mempelajari mengenai perilaku manusia. Banyak ilmu lain yang juga mempelajari tentang perilaku manusia. Namun, tentu saja dari sudut pandang yang berbeda. Ilmu tersebut ntara lain: 1. Sosiologi: mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang kemasyarakatan dan kehidupan sosial (kelompok). 2. Antropologi: mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang kebudayaan (culture), seperti sopan santun, tata krama, norma, dll. 3. Politik: mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang kepolitikan, hukum, aturan, dll. 4. Ekonomi: mempelajari perilaku manusia dari sudut pandang perilaku konsumtif, penggunaan uang, pemenuhan kebutuhan, dll. Mempelajari Psikologi bukan hanya mengerti dan memahami, namun bagaimana dari ilmu yang telah kita peroleh tersebut, kita bisa melakukan intervensi. Wujud nyata dalam bentuk tindakan/perilaku yang bermanfaat untuk banyak orang termasuk untuk kita sendiri. 2. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Psikologi industri dan organisasi adalah upaya pemahaman perilaku (melalui 5 pendekatan psikologi) untuk dapat diintervensikan pada maslah-masalah dibidang industri dan organisasi. INDUSTRI Industri adalah kumpulan dari usaha komoditas yang sama. Industri merupakan wadah/ kegiatan bersama untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi dan memiliki nilai. Komoditas adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka. Secara lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks. Contoh komoditas misalnya minuman. Kini air mineral yang diperdagangkan sudah sangat beragam bukan merknya? Ada Aqua, Alfa, Ades, Vit, dll. Berbicara tentang minuman, tidak hanya air mineral saja bukan? Ada Fanta, Coca-cola, Sprit, Pocarisweat, dll. Inilah yang disebut dengan komoditas minuman. Komoditas minuman tersebut dapat dikatakan merupakan satu industri. Hasil dari industri tersebut haruslah entitas. Entitas= adanya sebagai. Jadi produknya harus bermakna, berguna, dapat dibedakan juga dengan produk lainnya, dsb. Perusahaan atau pun kegiatan industri berorientasi pada keuntungan (profit oriented). Oleh karena itu, psikologi industri dan organisasi berkonsentrasi pada bagaimana agar dengan menggunakan 5 pendekatan psikologi suatu perusahaan bisa mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya. Formula daru keuntungan adalah: Untung = Revenue-Cost-Kewajiban-kewajiban lain. Penjelasan : Revenue/ pendapatan Revenue adalah nilai yang harus ditingkatkan. Revenue harus lebih besar dari cost dan kewajiban. Agar setelah dikurangi dengan cost dan kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan, masih terdapat sisa yang kita sebut sevagai keuntungan. Revenue didapat dari: jumlah yang dijual-harga jual. Untuk dapat menghasilkan revenue yang tinggi, tentu pendapatan dari penjualan haruslah besar pula. Barang atau produk harus banyak yang laku terjual. Oleh karena itu dalam penjualan diperlukanlah sales yang baik, pintar menawarkan barang/produk, sabar, dan yang paling penting jangan pernah mengajak konsumen berselisih paham. Selain salesnya, produknya pun tentu diperhatikan. Ke khas-an dari suatu produk tentunya akan dicari oleh pembeli. Jadi, prosuden harus mengerti kebutuhan pasar dan konsumen. Contoh: jika sedang musim panas, maka pembelian jaket tentu akan menurun. Karena yang dibutuhkan oleh masyarakat bukan jaket disaat musim panas. Jadi harus memahami situasi dan kondisinya. Selain itu harga juga diperhitungkan, namun dalam hal ini kita juga perlu tahu bahwa harga yang murah tidak menjamin suatu produk atau jasa akan laku atau banyak diminati orang. Contoh: doker kandungan yang mahal akan lebih dicari oleh ibu hamil. Karena rasa percaya bahwa proses persalinannya akan aman, kualitas dokter tersebut dalam menghadapi pasien akan lebih bagus, kenyamanan, dll. Jadi, cara menarik pelanggan itu sangat beraneka ragam dimana semua itu ditinjau dari 5 pendekatan psikologi. Cost/harga Harga disini adalah harga produksi atau biaya produksi. Dimana biaya atau harga ini boleh saja tinggi asalkan ada return atau kembali yang juga tinggi atau bahkan lebih tinggi. Kewajiban-kewajiban lain Kewajiban-kewajiban lainnya itu termasuk pajak, bayar hutang, dan lain-lain. Fungsi Perusahaan 1. Marketing Dimana tugas dari marketing itu ada 2, yaitu survey pasar dan promosi. Survey pasar artinya menelaah dan meninjau apa yang sedang dibutuhkan pasar dan konsumen. (what their need?). Sedangkan promosi adalah kegiatan menawarkan dan mengemukaan produk kepada konsumen. Promosi yang baik akan menghasilkan kesan yang baik pula di hati masyarakat dan akan menarik pembeli. 2. Produksi Kegiatan produksi harus selaras dan seimbang dalam work-centre dari awal sampai akhir kegiatan produksi. Contohnya: jika perusahaan mauble, maka orangorang yang diberi tanggung jawab untuk memilih kayu haruslah memilih kayu yang kualitasnya baik. Begitu pula dengan bagian pemotongan, pengamplasan, desain, sampai akhirproses produksi produk meuble tersebut. 3. Keuangan Penggunaan atau pengolahan keuangan haruslah kreatif (prudent). Gunakan uang dengan seksama. 4. HRD HRD berfokus pada 2 tugas, yaitu: membuat performance/kinerja superior dan membuat semua pegawai bekerja secara senang dan sehat (be happy). Beda HRD dengan personalia adalah objek dalam menjalankan tugasnya. Kalau HRD lebih kepada potensi manusia atau karyawannyam sedangkan personalia lebih kepada administrasi karyawan, seperti absensi, alasan ketidakhadiran, imigrasi orang-orang dari luar, dsb. Segala sesuatunya itu membutuhkan manajemen, terlebih lagi dengan industri. Berikut Adalah Fungsi dari Manajemen: Fungsi dari Manajemen 1. Planging/ perencanaan Perencanaan adalah usaha sengaja untuk mengubah organisasi mejadi lebih baik lagi. Arah yang baik itu ke depan berdasarkan visi, misi, dan goals atau tujuan. GOALS: Keuntungan 20% dari tahun lalu. 2. Organizing Organizing berarti pembagian tugas pada orang yang mumpuni (mampu) dan termotivasi (mau). 3. Actuating Menjamin to be actual= perwujudan. Acruating=motivating= mendorong: tindakan untuk menjamin terlaksananya tugas yang terorgizing dengan baik. 4. Controlling Mengontrol atau mengendalikan seluruh kegiatan dan proses yang terjadi dalam sebuah manajemen agar selalu berjalan tepat dan selaras. ORGANISASI Organisasi memiliki kata dasar organ yang berarti harmonis, kesatuan; kelompok. Contoh nyata adalah PSSI. Is that organisation? Dimana banyak kericuhan didalamnya dan ribut dimana-mana dan masalah-masalah internal yang tak kunjung padam. Organisasi berfokus untuk WELL-COLLECTED PEOPLE. Jadi, orang yang masuk dan tergabung dalam satu organisasi adalah orang-orang yang siap untuk collected. Jangan sampai ada yang tidak kompak di dalam sebuah organisasi. Ketidak-kompakan itu bukan hanya berasal dari sesama pegawai, namun juga bisa dengan atasannya. Kuncinya adalah dengan menghargai orang lain. Karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Belajar mengontrol diri untuk menunjukkan sikap yang baik dengan orang yang memiliki gagasan dan persepsi lain dengan kita, menghargai orang lain dan karyanya, jangan meremehkan pendapat orang lain, dsb. Review mengenai well collected people, melalui pembagian tugas untuk mencapai tujuan tujuan organisasi (profit, dll). Hal ini dicapai melalui leadership, persepsi, team work, dan dinamika kelompok. Pertanyaannya adalah, 1. Orang-orang yang seperti apa yang dikumpulkan secara well? Dan 2. Well yang seperti apa yang dibutuhkan? Well ditentukan oleh orang, jika orang tersebut well dan diharapkan pembagian dan pencapaian tugasnya juga well. Orang yang well itu ditentukan oleh beberapa kriteria, antara lain: 1. Kompeten Adalah orang orang yang veradaptasi terhadap organisasi “ini” dan “kini”. Disebut “ini” karena bidangnya bukan perusahaan “itu” dan bukan diwaktu lain selain sekarang atau “kini”. Selain itu dikenal juga dengan taken for granted. Artinya, kebanyakan orang harus mengambil apa yang sudah menjadi kewajiban mereka dalam suatu perusahaan. Nah, jika tidak mampu atau kurang kompeten, dapat diadakan pelatihan, pembelajaran, pengarahan, binaan, untuk menjadikannya kompeten. 2. People wish to make up! Make up berarti meningkatkan atau berkembang. Make up disini tetap berorientasi pada adaptasi dalam industri dan organisasi sesuai dengan tuntutan zaman. Kalau dulu bisa mengoperasikan mesin tik, sekarang harus bisa mengoperasikan komputer. 3. Effort yang besar Effort artinya usaha pengorbanan. Effort yang besar berprinsip “beyond of duty” artinya melampaui atau melebihi tugas. Maksudnya juka dikasi standarisasi tugas, maka orang-orang dengan effort yang besar melakukan dan menyelesaikan tugasnya lebih dari standar tersebut. Difficult, but must be possible! 4. Happy People Orang-orang yang bahagia tentu akan bahagia dan maksimal juga dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga terciptalah rasa satisfy atau puas, puas terhadap kualitas pekerjaannya, dan puas akan hasil yang ia lakukan. 3. DINAMIKA KELOMPOK Merupakan bahasan kelompok dan dinamikanya. Orang hidup secara berkelompok, kita membutuhkan kelompok dan orang-orang terdekat untuk mendukung kita. Kelompok adalah tempat kita mengetahui apakah dalam hidup ini kita hanya membutuhkan diri kita sendiri atau kita membutuhkan orang lain. Dalam kelompok tentu kemauan, pendapat dan persepsi setiap orang berbeda beda. Oleh karena itu perlu diciptakan rasa kohesif yang tinggi. Rasa kohesif adalah rasa keterkaitan yang tinggi antar sesama karyawan perusahaan. Dinamika kelompok yang positif akan menghasilkan kinerja yang positif pula. Dimana mereka melihat 1+1 tidak = 2 namun harus bisa lebih dari 2. Dan Untuk mengetahui apakah kelompok itu solid dan kompak, adalah ketika kita tumbuh menjadi berkembang dan menjadi lebih baik, maka dapat dikatakan bahwa kelompok kita sudah solid dan kompak. Dalam membentuk atau menciptakan kohesif perlu diperhatikan: 1. Jumlah Pengaturan jumlah penting untuk diperhatikan. Jumlah karyawan yang banyak tidak selalu meringankan pekerjaan. Contohnya jika kita akan mengangkat sebuah ember berukuran sedang, 2 atau 3 orang saja cukup bukan? 50 orang bukannya akan mempermudah pekerjaan tersebut malah akan membuatnya tidak efektif bahkan bisa jadi tidak terlaksana. Oleh sebab itu dalam perusahaan hendaknya atasan bisa membagi tugas tugas dengan baik dan terorganisir. 2. Similarity Kesamaan mencakup kesamaan tujuan, persepsi, umur (bisa jadi), prinsip, dan lainlain. Adanya kesamaan mempermudah tercapainya tujuan dan mendapat profit yang tinggi. 3. Proximitas Proximity adalah kedekatan atau kelekatan. Kedekatan disini lebih kepada kedekatan fisik dimana untuk menjalankan tugas, jika anggotanya saling berjauhan tentu tidak akan terlaksana dengan efektif. 4. Semakin matang semakin baik Kematangan meliputi saling menghargai, tidak suka mengadu, pengambilan keputusan secara adil, pembagian tugas yang merata, kepemimpinan yang tidak membedakan sarau sama lain anggotanya dll. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang matang dan kokoh. 4. PRODUKTIVITAS Dalam pengertian sederhana mengenai produktifitas diatas bisa diungkapkan dalam arti bahwa produktifitas adalah rasio dan pengeluaran serta pemasukan yang terpakai. “Produktifitas adalah hasil yang didapat dari setiap proses produksi dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi” (Mauled Mulyono, SE 2004:3). Ditinjau dari bahasanya produktivitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu productivity yang teriri dari 2 kata, yaitu product yang berarti produk (barang atau jasa) dan activity (aktivitas atau kegiatan). Jadi, priduktivitas adalah kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa. Produktivitas yang baik adalah yang menghasilkan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran yang positif pula. Dalam arti dimana pemasukan lebih besar dari pada pengeluaran. Jangan sampai terjadi “besar pasak dari pada tiang” dimana pengeluaran lebih besar dari pendapatannya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka produktivitas kerja akan meningkat. Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu: a) Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja. b) Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja . c) Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada. d) Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas. e) Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja. f) Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja. g) Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja. h) Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas. 5. REKRUITMENT DAN SELEKSI Dasarnya adalah job description + kehendak organisasi secara umum. Jadi, orientasinya tidak hanya dari job description tapi juga kompetensi yang memenuhi kehendak organisasinya. Rekruitmen diadakan untuk mendapatkan orang-orang yang memiliki kriteria tadi. Rekruitment bisa menghasilkan seleksi. Rekruitment adalah mencuri orangorang yang memenuhi kriteria umum. Seleksi memilih yang terbaik diantara yang baik (hasil rekruitment tadi). Rekruitment yang baik menghasilkan seleksi yang baik pula. Sebagai contoh: seleksi pasangan jika kita beragama islam. Hasil rekruitmentnya dalah pria pria dengan agama islam, tinggi kutang lebih 168-170 cm, dan usia yang tidak terlampau jauh dari kita. Jadi, seleksinya memilih satu yang terbaik diantara yang dipilih atau disaring melalui rekruitment tadi. Tujuan seleksi Tujuan seleksi ada 4, yaitu: 1. Tugas, dimana nantinya harus bisa melaksanakan tugas sesuai dengan job description. 2. Team Player (bermain secara tim atau kelompok) Contoh: dalam perminan sepak bola, menggiring bola ke arah gawang lawan tentu tidak bisa dilakukan dengan seorang diri. Harus ada kerja sama dan saling membantu sesama tim. Begitu juga dengan sebuah perusahaan dimana tujuan dicapai dengan pola kerja yang tim player antar sesama karyawannya. 3. Loyalitas Loyalitas kepada organisasi sangat penting. Apa yang telah diketahui mengenai organisasi tersebut jangan pernah dibocorkan kepada perusahaan lain apa lagi perusahaan pesaing. Seluruh rahasia dalam perusahaan patut dijaga dan disimpan baik-baik dengan rasa loyalitas yang tinggi. Loyalitas tidak hanya berlaku untuk direktur atau para atasan saja, melainkan berlaku untuk seluruh anggota dan komponen perusahaan. 4. Interpreneur (berjiwa wirausaha) mana sedapat mungkin hendaknya kita memiliki sifat kreatif dan inovatif. Alat ukur yang dapat kita gunakan dalam proses rekruitment dan seleksi ini dapat kita lakukan melalui wawancara, observasi, psikotes dan tes-tes lainnya. Melalui tersebut kita dapay mengetahui apakah orang yang kita tes (calon karyawan atau pegawai) tersebut mumpuni dan pantas untuk menjadi karyawan kita. Apapun alat ukurnya, paling tidak hal tersebut memiliki dua hal yaitu tingkat validitas dan tingkat reliabilitas. Validasi atau validitas adalah mengukur apa yang diukur dengan alat ukur yang pantas dipakai untuk mengukur. Hal terpenting lainnya dalam validitas adalah siapa yang mengukur. Contohnya: jika seorang tukang becak melihat anakyang sedang bermain komputer, lalu ia mengatakan bahwa anak tersebut sangat pandai mengoperasikan komputer, tentu saja validitas statment tersebut diragukan dan kurang valid, karena yang mengukurnya (si tukang becak) tidak memeiliki keahlian sama sekali tentang komputer. Reliabilitas/ keajekan Keajekan berarti data atau kesimpulan dari hasil penelitian kita akan bernilai tetap walaupun diukur di tempat yang berbeda dan dengan metode yang berbeda pula. Jika hasilnya tidak akurat, maka validitasnya perlu dipertanyakan dan malah bisa jadi harus dieliti ulang. Contoh: Dalam kasus validitas dan reliabilitas, misalnya terdapat 2 orang calon karyawan si Ali dan Lia. Ali merupakan calon karyawan yang diterima dan lia tidak. Maka secara otomatis kita menganggap bahwa Ali adalah orang yang cocok dan kompeten (memenuhi persyaratan dan mumpuni) untuk bekerja di perusahaan milik kita bukan? Sedangkan tidak demikian halnya dengan Lia. Namun biasanya perusahaan menerapkan masa adaptasi bagi kawyawan baru untuk benar2 mengecek kalao mereka cocok bekerja di perusahaan kita. Maka adaptasi tersebut meliputi: - Pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah hidup organisasi, visi dan misi organisasi, dan struktur organisasi - Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab si pegawai/ karyawan baru - Berjejaring. Artinya di karyawan baru harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan sesama karyawan lain maupun dengan atasan. 6. Training (Pelatihan) Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang. Sedangkan Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja. Mengapa training dilaksanakan? Training dilaksanakan karena adanya “shortage (kekurangan)” yang terdapat pada diri individu tertentu. Dimana kekurangan individu tersebut? Yang dikarenakan kekurangannya itu, yang membuat kinerja organisasi turun, jadi, pada tahap pertama yang terpusat pada diri Individu, jika kinerja individu kurang baik maka akan berpengaruh pada tahap kedua yakni tahap yang terpusat pada kinerja kelompok yang akan otomatis menurun, dan jika hal ini tetap dibiarkan maka akan berpengaruh pada tahap yang ke tiga, yakni menurunnya kinerja yang tepusat dalam kerja organisasi. Hal apa yang menuntut kita untuk membuat training? Yang pertama dilihat adalah kinerja organisasinya, tidak boleh individunya dulu, dikarenakan belum tentu kekurangan si individu tersebut mempengaruhi kinerja organisasinya. Jika ada kekurangan dalam diri individu maka tidak selalu diberikan training. Jika ditegur saja, si individu tersebut sudah mampu merubah kebiasaannya, hal ini jauh lebih produktif dibanding melakukan training. Bagaimana jika seseorang yang sudah ditraining lalu berkhianat? Oleh karenanya, point nomer 3 dianggap point penting, seseorang yang attitudenya telah dididik, maka dia tidak akan meninggalkan perusahaan yang telah memberikan training padanya. Jikalau dia berberat hati untuk meninggalkan perusahaan, maka sebelumnya, dia akan berusaha untuk membuat jasa tertentu pada perusahaan yang telah melatihnya. Oleh karena itu, untuk membuat pelatihan harus ada analisis kebutuhan training. Apa itu analisis kebutuhan training? Merupakan pencarian training yang cocok untuk individu agar individu tersebut mampu berkontribusi dengan organisasi juga bisa berguna untuk kelompok dan untuk organisasi yang bersangkutan. Kita dapat mengembangkannya menjadi 3 pertanyaan ; 1. Ada kekurangan apa di dalam organisasi? Jika volume penjualan menurun drastis 2. Departemen mana yang berperan untuk turunnya penjualan? Misal, disebabkan oleh penurunan daya kerja marketing 3. Individu mana yang memberikan efek negatif bagi kinerja kelompok? Individunya tersebut perlu diteliti dari knowledge, skill atau attitude yang membuat individu tersebut berkontribusi negatif. Bagaimana training dibuat? 1. Membuat proposal Proposal yang dibuat berisi, nama training yang akan di ajukan, latar belakang mengapa training tersebut dibutuhkan, pada siapa training tersebut diberikan, hasil apa yang akan dicapai untuk perusahaan, berapa hari dan berapa jam training itu dilaksanakan, berapa biaya yang dibutuhkan (trainer, transport, akomodasi dan lain lain), hingga pada lembar tanda tangan persetujuan direktur. 2. Setelah proposal disetujui membuat organizing comitte dan membuat a. Organizing comitte adalah yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan training. b. steering committe adalah yang bertanggung jawab terhadap materi dan suksesnya pembelajaran materi tersebut. 3. Apa yang harus dilakukan oleh organizing commite a. Mengirim surat kepada para peserta, yang isinya adalah “bahwa anda terpilih untuk mengikuti training ... persiapkan mental anda. Untuk selanjutnya mohon hubungi personalia setempat.” Dan beri tahu juga bahwa segala sesuatunya di bayarkan. b. Membuat surat pada atasan, dengan memberitahukan bahwa karyawan yang bersangkutan akan diajukan untuk mengikuti training dan dimohon untuk dipersiapkan dan diberikan dukungan penuh. c. Membuat surat atau permohonan pada trainer, untuk memilih trainer diharapkan sesuai dan prodiktif. d. Informasi tentang jadwal pelatihan, sangat penting untuk memberikan informasi penjadwalan kepada semua yang bersangkutan, karena kesiapan mental menjadi faktor yang berpengaruh dalam kesuksesan target pembelajaran peserta. e. Evaluasi, jika perlu, setiap hari, setiap kamar, kamar mandi, makanan dengan cepat untuk dievaluasi. f. Sertifikat, sertifikat harus disediakan sebagai tanda bukti untuk perusahaan bahwa individu yang bersangkutan telah mengikuti training. g. Dokumentasi, dokumentasi yang baik dapat dilakukan dengan cepat, misalnya, pada hari kedua, sudah ada hasil foto training pertama. h. Makalah, berisi modul dari penyaji, yang sebaiknya 2 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan sudah tersedia. i. Laporan, laporan mengenai seluruh kegiatan, pertanggungjawaban keungan kepada direktur atau atasan. j. Tes, dapat berupa angket, untuk mengetahui seberapa berpengaruh materi yang telah diberikan. k. Absensi, absensi dilakukan dengan sesuai, apakah diperlukan sekali ataukah dua kali dalam satu hari. Apa Hal yang Diperhatikan dalam Pemilihan Trainer? Trainer harus memampu memberikan “change/perubahan” pada diri semua peserta. Mengubah dari tidak tahu menjadi tahu dalam sisi knowledge, menjadi terampil dalam skill dan menjadi sopan dalam attitude. Maka kita harus melihat, bahwa trainer yang kita pilih adalah seseorang yang mampu menguasa teknik mengubah, bukan hanya mengajar. Supaya bisa berubah, trainer seyogyanya memahami mengenai teori belajar/learning. Dan dalam pelatihan atau training harus dipilih training yang cocok, maka training dibagi menjadi dua, ada yang bersifat managerial dan operasional. pelatihan yang bersifat managerial seperti mengatur orang-orang, sedangkan pelatihan yang bersifat operasional seperti pelatihan soal SPSS, driving, administrasi, dan lain-lain. 7. EFFORT Pegawai diharapkan mampu untuk dimotivasi agar bekerja lebih produktif. Dan effort memotivasi seseorang untuk lebih produktif. Motivasi sendiri bagaimana orang digerakkan di seluruh hidupnya, dapat digunakan untuk membuat orang lain bersemangat. Di bumi, secara spesifik adalah “apa yang menggerakkan”. Yang menggerakan ada 3 : 1) Instink Instink merupakan dasar dari kebutuhan, seperti makan, minum, dan lain-lain. 2) Need Sudah termasuk dalam kulturisasinya, seperti manusia pasti makan nasi, dan lainlain. Apabila ingin menggerakan seseorang, kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan dari orang tersebut. “need” tidak akan pernah selesai, dan dapat berganti ke arah “need yang baru”. Sehingga timbul rasa rakus pada akhirnya. Kebutuhan timbul karena adanya shortage / kekurangan. Contoh : “saya butuh minum, karena saya kekurangan air”. Terdapat 2 teori tentang need : Teori konten (Maslow, Herzberg) Adalah teori yang hanya menyebutkan need tersebut apa saja. Dalam teori Herzberg, need dibagi menjadi 2, yakni higher order need (need for advance) dan (need for supervisors), untuk selengkapnya, bahasan teori Herzberg berada dalam lembar tugas. Seperti, “saya lapar, saya makan sate”. Teori Proses Teori yang mengaitkan konten dari satu dengan yang lain, contohnya adalah sebuah konten yang terhubung dengan konten yang lain, atau konten need yang terhubung dengan faktor lain. 3) Want Merupakan variasi dari “need”. Motivasi dua arah dari Herzberg, menjelaskan mengenai “higher order need” dan “lower order need”. Higher order need merupakan kebutuhan untuk maju (need for advance), kebutuhan tingkat tinggi, dan dapat menimbulkan kepuasan atau satisfaction. Sedangkan “lower order need”, merupakan kebutuhan untuk diawasi (need for a supervisory), dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan (disatisfaction). Cara untuk mengarahkan seseorang ke “higher order need” adalah dengan memberikan pengetahuan didasari dengan mental attitude, bahwa kita didalam kehidupan harus lebih banyak bersyukur. Terdapat istilah “disatisfaction”, yaitu tidak pernah memberikan / tidak pernah timbul rasa kepuasan. Contohnya kebutuhan akan uang. Apabila tidak diberikan uang, maka seseorang akan memberontak, tetapi apabila diberi, hanya akan menahannya untuk tidak memberontak dan tidak ada timbul kepuasan. 8. MOTIVASI Motivasi sendiri bagaimana orang digerakkan di seluruh hidupnya, dapat digunakan untuk membuat orang lain bersemangat. Motivasi berasal dari kata “motus”, yang berarti gerakan. “motivere” yang artinya “menggerakkan”. Sumber motivasi 1) Need Need atau kebutuhan tidak akan pernah selesai, dan dapat berganti ke arah need yang baru, sehingga pada akhirnya akan timbul rasa rakus. Need timbul dikarenakan adanya shortage (kekurangan). 2) Job it self Bagaimana seseorang bekerja bukan hanya sekedar kemampuan, tetapi juga membuat seseorang bangga terhadap pekerjaannya. Agar dapat membuat seseorang bangga terhadap pekerjaannya, maka dibutuhkan adanya Job Enrichment (pengkayaan). Menurut Hackman, terdapat 5 unsur dari job enrichment : Skill Variety Beragam keterampilan ini merupakan salah satu unsur dari pengkayaan pekerjaan yang mempengaruhi pengalaman pekerjaan. Karyawan bagaimana diajari cara-cara keterampilan kerja. Contoh : sebuah warung, tetapi cara membersihkannya seperti di hotel bintang 5 Skill Significance Mengandung pengertian bahwa, apa saja pekerjaan yang dilakukan itu dapat memberikan manfaat. Contoh : OB yang membersihkan kantor sepulang kerja dan sebelum kerja, akan membuat karyawan lain merasa nyaman, karena meja yang sudah tertata rapi dan sudah bersih. Autonomy Perlunya diberikan kepercyaan Feedback (umpan balik) Seseorang perlu diberikan umpan balik, agar dapat mengetahui pekerjaan yang dilakukannya benar atau salah. Task Identity Memungkinkan seseorang untuk melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. 3) Leadership Maksudnya adalah, sebagai pemimpin, terhadap anak buah harus memiliih kekuatan yang lebih besar, memiiki pengaruh yang lebih besar. Sumber motivasi leadership ini dikemukakan oleh B.French. “How to Influence?” Bagaimana untuk mempengaruhi orang lain? “influence” disini dapat diartikan sebagai pengaruh agar orang lain bergerak ke arah tertentu. onal Power Power dapat dibagi menjadi 2 : : Sumber pengaruh karena memiliki kekuasaan. Kekuasaan juga harus memiliki “legitimasi/keabsahan”. Seorang penguasa, dapat memberikan reward atau punishment kepada bawahannya. Contoh : tugas mata kuliah PIO diberikan oeh seorang dosen yang bukan PIO, maka dosen tersebut tidak memiliki legitimasi. nal Power : Terletak pada kepribadian seseorang, yang merupakan pendekatan personal. Contoh : cantik, kejuurannya, dn lain sebagainya. 3 teori mengenai kepemimpinan : 1. Trait Leader (sifat pemimpin) Seseorang berpengaruh karena sifat-sifatnya, atau memiliki ciri-ciri pribadi yang membuat orang lain tertarik, sehingga mau mendengarkan arahannya. Contoh sifat : berani, kuat, suka memaafkan orang lain, sampai kepada bentuk fisiknya. 2. Behavior Leader (perilaku pemimpin) Seseorang ini berpengaruh dikarenakan oleh perilakunya, sehingga orang lain tertarik untuk mengikuti arahannya. Berikut adalah perilaku yang utama - Consideration Dapat diartikan sebagai hubungan baik dengan anak buah. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti menyapa. Dan apabila pemimpin habis menegor atau memarahi karyawan, maka hendaknya pemimpin melakukan “rekonsiliasi” atau damai kembali, ini dapat diakukan dengan meminta maaf, dan lain sebagainya. - Initiating structure Menstruktur perilaku untuk membentuk perilaku seseorang. - Decision Making Yakni sebuah pembuat keputusan, terdapat empat macam : 1) Otoriter Keseluruhan keputusan diputuskan oleh atasan 2) Consultation Membuat keputusan dengan berkonsultasi terhadap anak buah, dan yang memutuskan tetaplah atasannya. 3) Joint Atasan dan anak buah mengambil keputusan bersama. 4) Delegation Keputusan berada atau sepenuhnya diserahkan kepada anak buah yang sudah terpercaya. 3. Leader Situation Interaction Terdapat dua kriteria bawahan, yaitu yang mau dan yang mampu. Sebagai atasan hendaknya mengetahui situasi ini. Apabila eorang karyawan diberikan pekerjaan yang ia tidak mau dan tidak mampun mengatasinya, maka karyawan tersebut harus diberikan pekerjaan yang lain. Influence pada leadership Kontraktual Kontraktual, terdapat syarat-syarat tertentu. Contoh : Dosen akan memberikan suatu hadiah, apabila mahasiswa mendapatan nilai A Transformational Seluruh pemikiran tentang pemimpinnya sudah ada dalam individu yang transformational. Niali dari diri pemimpinnya masuk kedalam dirinya, sehingga tanpa pemimpinnya berbicara, si individu tersebut mampu mengetahuinya. Kalau apalagi sampai transformasional maka pengaruh yang berupa perubahan, dan perubahan itu harus psikobudaya. Perubahan psikobudaya, harus mensyaratkan a. Mengenal betul orang yang dipengaruhi, dipimpin, apa yang harus dikembangkan dari orang tersebut, dan lain-lain. b. mengenal betul orang yang dipengaruhi = “being influenced”, merupakan “someone” bukan anyone. Contoh : seorang istri, seharusnya merupakan someone untuk suaminya, bukan anyone. 9. JOB ENRICHMENT Metode yang paling populer untuk menerapkan Job Characteristic Model adalah Job Enrichment. Pengertian dari job enrichment itu sendiri adalah pengkayaan pekerjaan yang merupakan upaya untuk memotivasi karyawan dengan memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka. Ini adalah ide yang dikembangkan oleh psikolog Frederick Herzberg Amerika tahun 1950-an. Teori Karakteristik Pekerjaan Pemerkayaan pekerjaan menambahkan sumber kepuasan kepada pekerjaan. Metode ini meningkatkan tanggung jawab, otonomi, dan kendali. Penambahan elemen tersebut kepada pekerjaan kadangkala disebut pemuatan kerja secara k Identity vertikal (vertical job loading). Pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) itu sendiri merupakan salah satu dari teknik desain pekerjaan, dalam Samuel, (2003:75) dikatakan bahwa pendekatan klasik tentang desain pekerjaan yang diajukan Hackman dan Oldham (1980) dikenal dengan istilah teori karakteristik pekerjaan (job characteristics theory). Munandar (2001 : 359), Menurut teori karakteristik pekerjaan, sebuah pekerjaan dapat melahirkan tiga keadaan psikologis dalam diri seorang karyawan yakni mengalami makna kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja, dan pengetahuan akan hasil kerja. Akhirnya, ketiga kondisi psikologis ini akan mempengaruhi motivasi kerja secara internal, kualitas kinerja, kepuasan kerja, ketidakhadiran dan perputaran karyawan. Menurut Munandar (2001:357) ada lima ciri-ciri intrinsik pekerjaan yang memperlihatkan kaitannya dengan kepuasan kerja untuk berbagai macam pekerjaan. Kelima karakteristik pekerjaan yang dianggap paling penting untuk memotivasi karyawan adalah task identity (identitas tugas), task significance (signifikansi tugas), skill variety (variasi keahlian), autonomy (otonomi), and feedback (umpan balik). : Sejauh mana melibatkan pekerjaan melakukan yang lengkap dari awal sampai akhir dan diidentifikasi bagian dari pekerjaan dengan hasil yang terlihat, bukan hanya melakukan sebagian dari pekerjaan. Tugas identitas adalah komponen penting dari kepuasan kerja. k Significance : Sejauh mana suatu karya diidentifikasi (pekerjaan) mempengaruhi, atau penting, l Variety yang lain di dalam atau di luar organisasi. Pengetahuan karyawan dari ketergantungan orang lain pada pekerjaan yang dia lakukan adalah faktor penting nya kepuasan kerja. : Kemampuan dan kapasitas yang diperoleh melalui disengaja, sistematis, dan mendukung usaha untuk lancar dan adaptif carryout kegiatan atau pekerjaan yang kompleks yang melibatkan fungsi ide-ide (keterampilan kognitif), hal-hal (keterampilan teknis), dan / atau orang-orang (interpersonal skills). Lihat juga kompetensi. Skill variety merupakan beragam keterampilan merupakan salah satu faktor dalam model karakteristik pekerjaan yang mempengaruhi kebermaknaan berpengalaman kerja. onomy : Meningkatkan tingkat pengambilan keputusan, dan kebebasan untuk memilih bagaimana dan ketika pekerjaan selesai. dback : Meningkatkan jumlah pengakuan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dan mengkomunikasikan hasil karya orang. Aplikasi atau contoh kasus yang relevan dengan Job Enrichment : Di sebuah pabrik pengalengan soda yang menggunakan sistem ban berjalan, banyak pekerjaan tidak memenuhi persyaratan karakteristik seperti yang disebutkan di atas. Misalnya, sekelompok pekerja hanya diberi tugas menjalankan mesin pengisi kaleng. Karakteristik pekerjaan mereka sebagai pengisi kaleng soda adalah sebagai berikut : Task identity (identitas tugas): Karena pekerja hanya bertugas mengisi kaleng, mereka tidak dapat melihat keseluruhan proses kerja mulai dari awal (ketika kalengkaleng kosong diantarkan ke pabrik) hingga akhir (ketika dus-dus berisi soda kaleng diangkat ke truk, siap diantarkan). Task significance (signifikansi tugas): Para pekerja bisa jadi merasa bahwa pekerjaan mereka tidaklah penting, karena mereka tidak bisa melihat bagaimana pekerjaan mereka pada akhirnya mempengaruhi karyawan lain di perusahaan tersebut atau pembeli soda kaleng. Skill variety (variasi keahlian): Pekerjaan ini hanya membutuhkan satu jenis keahlian, yaitu mengisi kaleng soda. Autonomy (otonomi): Para pekerja tidak memiliki pilihan atau kontrol dalam pekerjaan mereka karena mereka harus terus mengisi kaleng yang datang dari ban berjalan.Feedback (umpan balik): Para pekerja tidak mendapatkan umpan balik sehingga mereka tidak mengetahui apakah mereka telah bekerja dengan baik atau tidak. Skema Pengkayaan Kerja Fitur Pengkayaan Kerja Karakteristik atau fitur dari pengkayaan pekerjaan adalah : f Job : Job Enrichment adalah ekspansi vertikal pekerjaan. Para pekerja diberi pekerjaan, membutuhkan tingkat pengetahuan lebih tinggi, keterampilan dan tanggung jawab. Pengayaan pekerjaan meningkatkan kualitas pekerjaan. e : Objective pada job enrichment, dapat disebut juga dengan tujuan, yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih hidup dan menantang. Jadi, pekerjaan merupakan sumber motivasi bagi para pekerja. Results : job enrichment memberikan hasil positif jika pekerja terampil. Hal ini karena para pekerja diberi kesempatan untuk menunjukkan inisiatif dan inovasi saat melakukan pekerjaan mereka. and Control : Job enrichment mendorong disiplin diri. Ia tidak percaya ke arah eksternal dan kontrol. Keuntungan Pengkayaan Kerja Pengkayaan pekerjaan berguna untuk kedua pekerja dan organisasi Pekerja mendapat prestasi, pengakuan dan aktualisasi diri. Pekerja mendapat rasa milik organisasi. Pekerja menemukan pekerjaan yang bermakna. Pengayaan pekerjaan mengurangi absensi, tenaga kerja-turnover dan keluhan. Ini memotivasi para pekerja untuk memberikan kinerja terbaik. Keterbatasan Pengkayaan Kerja Dalam banyak kasus, pengayaan pekerjaan tidak memberikan hasil yang diharapkan. Itu membuat banyak perubahan dalam pekerjaan. Jadi banyak pekerja menentangnya. Ini memiliki penggunaan yang terbatas untuk manajer yang sangat terampil dan profesional. Hal ini karena pekerjaan mereka sudah menantang. Persetujuan dari pekerja tidak diambil sebelum menerapkan pengayaan pekerjaan. Manajer memaksa para pekerja untuk menerima job enrichment, yang tidak baik. Menerapkan Pengkayaan Pekerjaan o Langkah Satu - Cari tahu di mana orang tidak puas dengan tugas mereka saat bekerja. Ada gunanya untuk memperkaya pekerjaan dan mengubah lingkungan kerja jika Anda memperkaya pekerjaan yang salah dan membuat perubahan yang salah. Seperti inisiatif motivasi, menentukan apa yang orang inginkan Anda sebelum Anda mulai. Survei adalah cara yang baik untuk melakukan hal ini. Jangan membuat kesalahan dengan menganggap bahwa Anda tahu apa yang orang inginkan: Pergi ke sumber - dan menggunakan informasi tersebut untuk membangun pilihan pengayaan Anda. o Langkah Kedua - Pertimbangkan pilihan mana pengayaan pekerjaan yang dapat Anda berikan. Anda tidak perlu drastis mendesain ulang proses seluruh kerja. Cara yang Anda merancang pekerjaan diperkaya harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan operasional dan kepuasan kerja. Jika perubahan yang signifikan diperlukan, mempertimbangkan untuk membentuk suatu "kekuatan pekerjaan pengayaan tugas" - mungkin menggunakan penampang karyawan, dan memberi mereka tanggung jawab untuk memutuskan opsi pengayaan paling masuk akal. o Langkah Tiga - Desain dan mengkomunikasikan program anda. Jika Anda membuat perubahan yang signifikan, membiarkan orang tahu apa yang Anda lakukan dan mengapa. Bekerja dengan manajer Anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencakup banyak memperkaya partisipasi karyawan dan pengakuan. Ingatlah untuk memantau usaha Anda, dan secara teratur mengevaluasi efektivitas dari apa yang Anda berikan. 10. COMMUNICATION Communication berasal dari kata “communis” yang berarti sama. komunikasi adalah bentuk dimana ada kesamaan didalam hal ; Pengertian / pemahaman. 95% dari kebutuhan manusia membutuhkan komunikasi, terlebih dalam organisasi. Efektifnya komunikasi dapat mengucapkan beberapa kata dalam hitungan per detik, dan hal tersebut baru pada satu orang. Media komunikasi tidak hanya melalui mulut, namun juga melalui fisik lainnya, seperti isyarat , dan lain sebagainya. Komunikasi juga dapat mempengaruhi seluruh interaksi secara interhensif. Komunikasi itu dinamik maksudnya tidak bisa langsung dapat dipahami. Untuk mencapai persamaan diperlukan listen bukan hear dan diperlukan feed back. Feed back merupakan suatu umpan balik yang diberikan oleh comunican atau comunicate. Telah disebutkan bahwa Communication berasal dari kata communis yang berarti “sama”. Sama dalam hal ini memiliki dua arti : 1) Paham yang “sama” Dalam komunikasi, untuk mencapai paham yang sama tidaklah mudah. Untuk mencapai persamaan ini dibutuhkan dua hal : - Listen Saat sedang berkomunikasi, hendaknya dengarkan terlebih dahulu apa maksud dibalik kata-kata atau kalimat yang disampaikan oleh komunikator (yang menyampaikan kata-kata). Setelah mendengarkan dan memiliki paham yang “sama”, keputusan dari masing-masing pihak baik komunikator maupun komunikan (yang mendengarkan) dapat berbeda-beda, inilah yang dimaksud komunikasi bersifat dinamik. Dalam komunikasi, untuk menyampaikan suatu “hal”, dapat melalui suatu bahasa dan media gagasan tertentu. “Hal” yang dimaksudkan disini disebut juga sebagai massage (pesan). Untuk menyampaikan pesan kepada komunikan tidaklah mudah, pesan tersebut harus terjamin tersampaikan, apabila tidak, inilah yang disebut sebagai kritis. Sebagai contoh, terdapat seoarang profesor lulusan dari luar negeri yang diminta untuk mengajar mahasiswa tingkat 3. Profesor yang sudah memiliki pendidikan yang tinggi tentunya memiliki bahasa yang tinggi juga, hal ini membuat mahasiswa sulit untuk memahami kata-kata dari dosen tersebut. Inilah hal-hal yang dapat mengganggu proses komunikasi. Oleh karena itu, meskipun dosen tersebut memiliki pendidikan yang tinggi, tapi hendaknya bahasa dan standar pengajarannya disesuaikan dengan mahasiswa tingkat 3. Apa itu massage? Terdapat dua ungkapan yang berkaitan dengan massage ini : “Something behind words”, sesuatu dibalik kata-kata. Jadi, apabila kita sedang berkomunikasi, jangan perhatikan kata-kata yang diucapkan, tetapi pahamilah maksud atau pesan dibalik kata-kata tersebut. “Medium is massage itself”, ungkapan ini menjelaskan bahwa kata-kata yang diucapkan itulah yang merupakan suatu pesan untuk dirinya sendiri. meskipun pesan dibalik kata-kata itu sudah jelas maksudnya, namun terkadang pesan ini juga tidak jelas maksud yang diungkapkan, jadi hanya orang yang menyampaikanlah yang mengerti maksud dibalik kata-kata atau kalimatnya. Untuk memahami pesan yang dimaksud komunikator dalam berkomunikasi, hendaknya kita telusuri terlebih dahulu kata-kata yang ia ucapkan, barulah nantinya kita akan mengerti apa pesan yang ingin disampaikan. Penelusuran ini disebut juga dengan “get through”. - Feedback Untuk mengetahui apakah komunikan mengerti pesan yang dimaksudkan komunikator, maka diperlukan adanya feedback, atau pemberian umpan balik. Sebagai contoh : dosen PIO yang sedang menerangkan mata kuliah, akan memberikan feedback apakah mahasiswa mengerti atau tidak apa yang disampaikan dosen dengan menugaskan penulisan sebuah summary, yaitu rangkuman apa saja yang diajarkan oleh dosen pada hari itu. 2) Aksi dengan dasar yang “sama” Terdapat sebuah contoh : Hampir seluruh warga Indonesia memiliki agama, dan pada pedoman agama masing-masing dituliskan dilarang berbuat hal-hal yang tercela, namun pada kenyataannya di Indonesia tidak asing lagi mendengar kata “korupsi” dan hal-hal buruk lainnya. Contoh tersebut menggambarkan tindakantindakan yang berlawanan dengan pedoman agama. Masing-masing individu memiliki khazanah pribadi yang berbeda-beda dengan individu lainnya, hal inilah yang nantinya akan mempengaruhi proses komunikasi. Namun, meskipun begitu, individu hendaknya mengusahakan bagaimana caranya agar perbedaan tersebut tidak mempengaruhi proses komunikasi. Khazanah pribadi diantaranya adalah : Umur Kepentingan Gender Status (kedudukan/jabatan) Ideologi Indra Sifat Personality Phisik Peralatan Privat/publik (topik pembicaraan) Cara berpikir Kondisi sesaat Kaya/miskin Pendidikan Emosi pengalaman Dalam komunikasi, diharuskan pula untuk jujur agar terdapat komunikasi yang sama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komunikasi harus mencapai kesamaan, baik dalam paham yang sama, maupun aksi dengan dasar yang sama. Apabila tidak mencapai kesamaan, maka hal tersebut bukan disebut sebagai “komunikasi”. 11. Condition Of Work (Kondisi Kerja) Dalam pekerjaan, terdapat kondisi tertentu (bisa positif ataupun negatif), hal inilah yang akan mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam kondisi pekerjaan ini, diarahkan pada bagaimana agar kinerja individu di suatu perusahaan semakin baik dan tentunya dapat membuat dirinya senang bekerja disana. Berikut faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kerja : Bising cara mengatasinya : diberikan sekat-sekat / ruang-ruang agar tidak bising Bau Licin Kotor Pengap Berdesakan/sempit Dingin/panas Membahayakan contoh : pekerjaan mengelas, diharuskan untuk menggunakan kacamata agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan Pewarnaan suasana warna ditempat kerja harus disesuaikan agar individu menjadi nyaman ditempat kerja Penerangan contoh : bekerja dengan menggunakan lilin, hanya akan menghambat pekerjaan 12. Engineering Psychology Engineering disebut juga sebagai “time and motion study”, merupakan tata teknik agar gerak dan waktu dapat efisien dan lebih efektif. Tata teknik ini juga dikaitkan dengan seluruh fisik, agar efisien, efektif, dan nyaman. Arti dari “motion” disini adalah mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu, untuk memperkecil waktu. Sebagai contoh, ketika mengambil buah, bagaimana seseorang membuatkan keranjang di ujung kayunya, agar apabila buah tersebut terambil dapat langsung jatuh ke dalam keranjang. Hal ini, dapat mempermudah orang lain dan tentunya lebih efisien. Inilah yang disebut dengan engineering. Proses untuk perubahan tersebut disebut juga dengan reenginering. Sebagai contoh, semen yang dahulunya masih di pikul dari satu tempat ke tempat yang lain, kemudian terdapat suatu perubahan, yaitu dengan mengangkut semen menggunakan mesin. Hal ini tentunya bermanfaat baik dalam waktu, efisiensi dan keefektifannya. 13. Safety And Health Health Kesehatan seharusnya diberitahukan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam suatu perusahaan. Pada suatu perusahaan tertentu terdapat suatu kebijakan untuk pekerja wanita cuti selama dua hari setiap bulan, hal ini untuk mengatasi kondisi saat datangnya menstruasi. Dan sudah seharusnya perusahaan memiliki poliklinik sendiri dan terdapat dokter yang menjaga di ruangan kesehatan tersebut, hal ini untuk mengantisipasi jikalau ada karyawan atau atasan yang tiba-tiba sakit, atau terdapat “accident” di tempat kerja. Safety Dapat dikatakan safety, apabila tidak terjadi kecelakaan sama sekali ditempat kerja, atau disebut juga “zero accident”. Apabila suatu perusahaan tersebut terdapat tenaga kerja yang mengalami “accidet”, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan catatan merah, walau sebagus apapun perusahaan itu. Dapat disebut sebagai “accident”, apabila kecelakaan tersebut terjadi pada saat melaksanakan tugas. Sebagai contoh, karyawan yang diharuskan mengantarkan barang, tiba-tiba motor yang dikendarai tertabrak oleh kendaraan lain, maka hal inilah yang disebut sebagai accident. 14.Mekanistik dan Organismik Perilaku dalam organisasi terbagi 2 : Mekanistik : Perilaku menurut aturan. Mengikuti atasan, mengikuti petunjuk atasan, contoh : jam 8 masuk atau membuat sumary ketika pertemuan berikutnya. Organismik : perilaku yang mendasari inisiatif, motivasi, inovasi dan kreativitas. Sebagai contoh : dosen diminta oleh perguruan tinggi untuk mengajar mata kuliah tertentu (mekanistik). cara penyampaian bahan ajar kepada mahasiswa (organismik) Dalam organisasi, terdapat dua perilaku ini (mekanistik dan organismik), namun pada perusahaan satu ada yang mendominasi perilaku mekanismik, dan adapula perusahaan yang mendominasi perilaku organismik. Contoh dalam kehidupan sehari-hari pada perilaku mekanistik dan organismik: - Penjara (mekanistik) - Pendidikan (organismik) - Tentara (mekanistik) - Lomba menyanyi (mekanistik dan organismik) 15.OD (Organizational Development) Organisasi harus berkembang, bukan berkembang untuk target targetnya saja tapi berkembang untuk lebih teratur tertata lebih jujur lebih berprestasi tapi juga lebih tumbuh dan berkembang. Contoh : dulunya hanya satu pabrik tapi skarang punya cabang. Lalu canangnya tumbuh berkembang dan bisa bikin sendir. Bisa bersaing kokoh kalau ada perhara ekonomi ada isu isu dan tetap kokoh, katakanlah ada konflik kemudian mampu diatasi bukan malah manjadi tambah parah. Ciri-ciri dari OD : 1) Perubahan total apa saja agar perusahaan semakin tumbuh dan berkembang, atau apabila kondisi lingkungan yang buruk, perusahaan masih tetap dapat bertahan, hal ini merupakan suatu tujuan besar atau tujuan jangka panjang. 2) Dilakukan pendekatan sistemik (secara teratur, disengaja). 3) Merupakan inisiatif dari top management, atau jika inisiatif berasal dari bawahan, harus mendapat dukungan oleh atasan. 4) Pengembangan perubahan memakai ilmu behavior (sosiologi, antropologi, psikologi, dan lain sebagainya). 5) Tujuan jangka pendek : Produktivitas Kesehatan Organisasi 6) Membutuhkan orang ketiga demi objektivitas, kepada yang ahli dalam bidangnya. 7) Perubahan dilakukan dengan action-research, yaitu sebelum dilakukan perubahan, harus dilakukan research terlebih dahulu. Asumsi OD Asumsi dalam organisasi dibagi menjadi 3 : Asumsi Individu Perubahan total dapat terjadi karena pada individu sbenarnya mempunyai potensi dan kemauan untuk ikut proses kepada perubahan. Asumsi Kelompok Perubahan dapat dilakukan karena sesungguhnya tidak ada orang yang tidak ingin bekerja sama, bahkan sebenarnya, individu membutuhkan orang lain. Asumsi Organisasi Perubahan total dapat dilakukan karena setipa orang mempunyai kecenderungan untuk memimpin, kecenderungan mempunyai keinginan untuk pertumbuhan dan perkembangan dalam organisasinya. Karena pada akhirnya setiap orang melakukan dalam dirinya perilaku organizational. Action Research Bagaimana proses perubahan itu? 1. Identifikasi masalah Mencari jawaban atas pertanyaan masalah apa yang sedang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan oleh tiga pihak : Pihak yang mempunyai masalah Pihak atasan Pihak orang ketiga yang dianggap ahli Andai sudah ditetapkan masalah dan sudah dicari solusinya, hal ini harus menjamin adanya perubahan dalam perusahaan atau organisasi kearah yang lebih baik. Dan masalah yang telah diidentifikasi harus ditandatangani oleh kedua belah pihak. 2. Mengembangkan alternatif-alternatif solusi Sebagai contoh : teknologi perusahaan diharuskan untuk membeli barang atau meminjam barang, terdapat alternatif solusi, apabila akan membeli barang, membeli barang dari negara mana, dan apabila meminjam barang, akan meminjam dari perusahaan mana. 3. Alternatif yang dipilih tadi, kemudian di implementasikan dengan POAC (Planning, Organizing, Actualling, and Controlling). Saat implementasi ditetapkan, maka akan terdapat sebuah intervensi (tindakan) terhadap manusianya. Misalnya, apabila terdapat mesin yang rusak, apakah terdapat suatu kesalahan pada manusia yang menanganinya atau tidak. Terdapat 4 jenis manusia : a. Individu itu sendiri b. Hubungan antara salesmen dengan individu itu sendiri c. Individu dengan salesmen d. Group 4. Apabila sudah terdapat hasil, maka diperlukan peninjauan kembali, apaah hasil tersebut sudah sesuai dengan harapan atau tidak. DAFTAR PUSTAKA Nizma, Cut. Skema Pengkayaan Kerja. 2013. From: puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/download/.../18057 Hendry. Definisi Pelatihan SDM. 2013. From: http://teorionline.wordpress.com/2010/06/27/pelatihan-sdm/ Jangkung Karyantoro, Dr Psikologi. Materi Psikologi Industri dan Organisasi. Tidak diterbitkan. Kurnia,Ninda. Psikologi Managemen. 2013. ; Job Enrichment. From: http://ninda-psikologi.blogspot.com/2009/11/job-enrichment.html