BAB I ORGANISASI USAHA / KOPERASI A. STRUKTUR ORGANISASI Dalam menyusun struktur organisasi usaha / Koperasi perlu diperhatikan hal – hal sebegai berikut : 1. Undang – Undang yang relevan untuk melihat penyesuaian kebutuhan akan perkembangan usaha dan efektivitas serta bagan struktur organisasi usaha merupakan salah satu contoh untuk menjelaskan masing-masing fungsi organisasi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dalam menunjang penerapan Akuntansi. B. RAPAT KERJA / RAPAT ANGGOTA Peranan rapat anggota tahunan dalam menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Menugaskan kepada pengurus untuk menetapkan kebijaksanaan akuntansi misalnya. Metode penyusunan aktiva tetap, metode penyisihan piutang ragu – ragu, kapitalisasi, metode penilaian persediaan dan lain – lain. 2. Menugaskan kepada pengurus untuk melaksanakan pedoman akuntansi yang ada, dan bila masih ada kekurangan karena perkembangan kegiatan dapat dikonsultasikan denga konsultan akuntan dengan tetap berpedoman kepada prinsip akuntansi Indonesia (PSAK). 3. Menugaskan kepada pengurus untuk melaporkan pertanggung jawaban keuangan akhir periode yang telah diaudit serta telah melakukan koreksi seperlunya. 4. Menugaskan kepada pengurus untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja ( RAPB) dan prakiraan perhitungan hasil usaha (PPHU). Penyusunan harus sedemikian rupa sehingga pos-pos yang ada dalam RAPB dan PPHU dapat dibandingkan dengan realisasinya berdasarkan data/laporan akuntansi yang tersedia. 5. Menugaskan kepada pengurus agar menggunakan tenaga yang memenuhi persyaratan dalam bidang akuntansi untuk melaksanakan pengelolaan bidang akuntansi. 6. Menugaskan kepada pengurus untuk menetapkan batas kewenangan/otorisasi dalam kebijaksanaan keuangan dan barang. 7. Menetapkan rencana investasi jangka panjang karena hal tersebut berkaitan dengan struktur permodalan yang ada. C. PENGURUS 1. Pengurus secara kolektif ( Rapat pengurus ). Pengurus yang dimaksud dalam pedoman ini adalah pengurus secara kolektif diforum rapat pengurus. Peranan pengurus dalam menunjang penerapan Akuntansi adalah sebagai berikut :P a. Menetapkan ketentuan-ketentuan yang dapat mendorong penerapan akuntansi sesuai dengan penugasan dari rapat anggota dan mengawasai pelaksanaanya, sehingga dapat menjamin kemanfaatan dan keamanan serta pertanggung jawaban keuangan maupun harta kekayaan. b. Menetapkan batasan wewenang/otorisasi dalam penerimaan/pengeluaran uang dan barang. c. Menetapkan /mengangkat pegawai yang memenuhi persyaratan untuk mengelola bidang akuntansi. d. Meningkatkah keterampilan petugas yang berkaitan dengan bidang akuntansi melalui program training secara terencana dan berkesinambungan. e. Melaksanakan investasi jangka panjang melalui rapat pengurus setelah ada ketetapan dari rapat anggota. 2. KETUA Peranan ketua dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Merumuskan secara tehnis ketetapan – ketetapan yang dihasilkan oleh rapat pengurus dari melaksanakanya sesuai dengan prosedur yang berlaku. b. Membuat ketetapan tentang batasan wewenang/otorisasi dalam penerimaan/pengeluaran uang dan barang c. Menganalisa dan memberi petunjuk mengenai laporan bidang usaha dan keuangan secara periodik yang dilaporkan oleh manager Utama. 3. BENDAHARA. Peranan bendahara dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Bersama-sama dengan kepala bagian keuangan menandatangani pengeluaran cek dan giro bilyet sesuai dengan wewenangnya. b. Mengawasi/mengendalikan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh manager utama.\ D. BADAM PEMERIKSA Peranan badan pemeriksa dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah mendorong ditaatinya pelaksanaan akuntansi dan keuangan melalui proses pemeriksaan. E. MANAGER UTAMA, KEPALA BAGIAN KEUANGAN, MANAGER USAHA. 1. Manager Utama Peranan manager utama dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dibidang keuangan dan akuntansi yang telah ditetapkan dalam rapat anggota dan rapat pengurus. b. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan secara periodic ( bulanan dan tahunan ) serta lampiran hasil usaha masing-masing unit. c. Mengesahkan pengeluaran uang dan barang serta kekayaan sampai dengan batas wewenang yang didelegasikan oleh pengurus. d. Mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap uang dan barang serta kekayaan lainya untuk menghindari/memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian. e. Menyusun rancangan rencana kerja dan RAPB. Serta perkiraan perhitungan hasil usaha (PPHU) 2. Kepala Bagian Keuangan Peranan kepala bagian keuangan dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan laporan keuangan setiap akhir bulan dan ahir tahun buku untuk pertanggung jawaban manager utama kepada pengurus. b. Menyusun proyeksi cash flow secara periodic ( bulanan dan tahunan) c. Membantu manager utama didalam menjaga liqwiditas, solvabilitas dan rentabilitas. d. Meneliti keabsahan dan kewajaran bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang. e. Membantu manager utama didalam mengelola keuangan termasuk melakukan pemeriksaan kas setiap hari. f. Menyiapkan cek untuk pembayaran melalui bank g. Bersama-sama dengan bendahara menandatangani cek dan giro bilyet serta mengesahkan penerimaan dan pengeluaran kas/bank sesuai wewenang yang diterima dari pengurus. 3. Sub Bagian Kas Peranan sub bagian kas dalam menunjang peranan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Menerima dan menyimpan uang, cek dan giro bilyet serta menyiapkan bukti penerimaanya. b. Mengeluarkan uang sesuai dengan perintah/otorisasi serta menyiapkan bukti pengeluaranya. c. Mengadministrasikan bukti penerimaan dan pengeluaran kas secara teratur. d. Bertanggung jawab atas ketetapan saldo kas. e. Memberikan laporan saldo kas harian kepada kepala bagian keuangan. f. Menyetor dan mengambil uang ke bank atas perintah kepala bagian keuangan. 4. Sub Bagian Akuntansi Peranan Sub bagian akuntansi dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Meneliti kelengkapan, kebenaran dan keabsahan bukti-bukti transaksi sebelum dibukukan. b. Membukukan transaksi sesuai dengan pedoman akuntansi yang telah ditetapkan. c. Menyimpan/memelihara semua dokumen, bukti-bukti pembukuan secara teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Menyiapkan data keuangan yang dibutuhkan, antara lain neraca dan perhitungan hasil usaha berserta lampiranya, laporan pertanggungjawaban kegiatan usaha untuk masing-masing unit usaha dan laporan lainya yang menyangkut data keuangan. e. Menciptakan dan menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan unit usaha, bagian dan sub bagian untuk menunjang kelancaran arus dokumen keuangan. f. Membantu kelancaran tugas pihak-pihak yang berkepentingan didalam pemeriksaan, pembinaan keuangan dan menejemen. 5. Sub Bagian Umum Peranan sub bagian umum dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Membuat daftar aktiva dan menjaga keutuhanya. b. Menyiapkan daftar gaji. c. Menyimpan dokumen-dokumen penting seperti BPKB. Sertifikat. SIUP Dll. 6. Manager Usaha Peranan manager usaha dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Membantu kelancaran arus dokumen dari unit usaha kepada sub bagian akuntansi. b. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan administrasi tambahan yang ada diunit usaha. F. UNIT USAHA Peranan Unit Usaha dalam rangka menunjang penerapan akuntansi adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan administrasi tambahan secara lengkap dan teratur, diluar tugastugas operasionalnya. b. Menjaga kelancaran arus dokumen ke Sub Bagian Akuntansi. STRUKTUR ORGANISASI USAHA ( KOPERASI ) BAB II AKUNTANSI A. PENGERTIAN DAN FUNGSI AKUNTANSI 1. Pengertian a. Akuntansi adalah suatu system informasi, berdasarkan mana pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan mengambil keputusan, pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adaleah, piha managemen ( pengurus, badan pemeriksa dan manager), pemilik, pemerintah dan pihak kreditur. b. Secara tehnis akuntansi merupakan kumpuluan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan. Mengihktisarkan dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Transaksi-transaksi yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan, dan akhirnya menginterpretasi laporan-laporan tersebut. 2. Fungsi Akuntansi Selain berfungsi sebagai media informasi dan keuangan, akuntansi berfungsi pula untuk : a. Menghitung hasil usaha yang diperoleh serta menilai keberhasilan suatu usaha berdasarkan kreteria-kreteria tertentu. b. Membantu mengamankan dan mengawasi harta kekayaan yang dimiliki unit usaha dengan menciptakan system dan prosedur yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan dan pemborosan. c. Membantu menetapkan hak masing-masing pihak yang berkepentingan dalam usaha, termasuk hak pemilik / anggota untuk koperasi, kreditor , pemerintah dan lain-lain. d. Menetapkan batas-batas mengenai hasil usaha dan biaya serta mengukur perbedaan keduanya dengan tujuan untuk menilai efisiensi. e. Memberikan informasi yang berguna bagi managemen koperasi dalam rangka penyusunan perencanaan, pengawasan dan pengambilane keputusan. f. Mendorong peningkatan efisiensi dalam seluruh kegiatan entitas usaha, g. Mendorong ketaatan pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Kebijaksanaan dan Prosedur yang telah digariskan oleh keputusan komisaris atau oleh RAT pengurus dan manager untuk Koperasi. Dari fungsi akuntansi tersebut diatas terdapat beberapa tahapan pekerjaan dalam proses akuntansi yang harus dilakukan sebagai berikut : 1. Membuat bukti pembukuan berdasarkan bukti pendukung. 2. Mencatat bukti pembukuan kedalam buku harian/ jurnal dan ke dalam sub buku besar. 3. Memposting jurnal ke dalam buku besar. 4. Menyusun neraca lajur dan laporan keuangan. B. PROSES AKUNTANSI PROSES AKUNTANSI DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT : DOKUMEN-DOKUMEN DASAR INTERN-EKSTERN ↓ SETIAP HARI SETIAP HARI DICATAT DALAM DICATAT DALAM ↓ BUKU JURNAL BUKU BESAR DISUSUN NERACA LAJUR SUB BUKU BESAR DISIAPKAN LAPORAN KEUANGAN C. BUKTI-BUKTI 1. Bukti Pembukuan Bukti pembukuan ada 2 macam a. Bukti pembukuan intern yaitu bukti yang diterbitkan Perusahaan. b. Bukti pembukuan External yaitu bukti yang berasal dari luar unitas usaha 2. Bukti Pendukung Yang dimaksud dengan bukti pendukung yaitu bukti tambahan/pelengkap dari bukti pembukuan dalam melakukan transaksi yang digunakan sebagai dasar pembukuan antara lain : - Order pembelian barang. - Kontrak pembelian dan penjualan - Instruksi angkutan 3. Persyaratan Keabsahan Bukti. Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjamin kelengkapan dan keabsahan bukti pembukuan antara lain : a. Setiap bukti pembukuan harus disyahkan oleh yang berwenang. b. Apabila dalam suatu transaksi tidak diperoleh bukti exstern maka harus membuat pebukuan intern yang disetujui oleh pihak yang berwenang. c. Pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus memakai materai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Macam Dan Bentuk Bukti Sesuai dengan kebutuhan system akuntansi maka bukti pembukuan yang tersedia adalah sebagai berikut: - Bukti Penerimaan Kas/Bank - Bukti Pengeluaran Kas/ Bank - Bukti Pembelian/Penerimaan Barang - Bukti Penjualan/Pengeluaran Barang - Bukti Memorial. a. Bukti Penerimaan Kas/Bank Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi dimana perusahaan usaha menerima secara kas atau melalui bank b. Bukti Pengeluaran Kas/bank Bukti ini dipergunakan untuk membukuan setiap jenis transaksi yang harus dibayar secara kas atau melalui bank. c. Bukti pembelian / Penerimaan Barang. Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi pembelian atau penerimaan barang. d. Bukti penjualan/ Pengeluaran Barang Bukti ini dipergunakan untuk membukukan setiap jenis transaksi penjualan atau pengeluaran barang. e. Bukti Memorial Bukti ini dipergunakan untuk membukukan transaksi yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam bukti-bukti pembukuan tersebut diatas……..