Presentasi Materi 4 PFBA

advertisement
BINTANG & GALAKSI
Pembangkitan Energi
• Klasifikasi Bintang: Kelas spektrum & luminositas
• Bintang Ganda
• Asal – Usul dan Tipe Galaksi
•
Kompetensi Dasar:
Memahami konsep bintang & galaksi
Judhistira Aria Utama, M.Si.
Lab. Bumi & Antariksa
Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Pembangkitan Energi


Bintang-bintang terbentuk dari keruntuhan
material di bawah pengaruh gravitasi.
 Berapa lama energi potensial gravitasi mampu mensuplai energi yang membuat bintang
tetap bersinar (gravitational lifetime)?
Energi potensial gravitasi bola homogen
bermassa M dengan radius R dan kerapatan
:
 3  GM
U   
5 R
2
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
2

Kala hidup = Energi yang disimpan : Laju energi
yang dipancarkan
E
tg 
dE dt
 3  GM2
5 R


tg 
4 R 2 Tef4
Kala hidup yang diperoleh disebut sebagai
Kelvin time.
 Bagaimana dengan usia temuan fosil/batuan?

Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
3
Sumber energi alternatif  reaksi kimia.
Energi total = Energi dari total atom di
dalam bintang
 Apa unsur yang paling banyak di bintang–
bintang?
 Dengan menganggap setiap atom menyumbang 1 eV energi, maka:


E
Kala hidup 
dE dt
 partikel  Energi tiap atom

2
4
4 R Tef
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
4
Solusi bagi sumber energi di bintang-bintang 
reaksi nuklir.
 Ragam reaksi nuklir:
* Reaksi peluruhan  Pemancaran partikel (, ,
dan )
* Reaksi fisi  Pembentukan unsur-unsur ringan
dari unsur berat
* Reaksi fusi  Pembentukan unsur berat dari
unsur-unsur ringan
 Reaksi fusi:
 unsur-unsur ringan tersedia melimpah
 sulit dimulai

Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
5
Untuk bintang-bintang yang masih berada di
deret utama (main sequence), sumber utama
energinya  konversi 1H1 menjadi 4He2.
 Jenis reaksi fusi nuklir untuk bintang-bintang
seperti Matahari adalah reaksi proton – proton.

H  1H  2 H  e   
1

 2x 
 2x 
2
H  1H  3He  
3
He  3He  4 He  1H  1H
Reaksi netto mengubah 4 1H1 menjadi 1 4He2.
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
6
Defek massa:
4  massa proton  1massa helium   0,007 massa proton
Hanya 0,7% dari massa masing-masing proton
yang dikonversi menjadi energi
Energi yang dibangkitkan:
E  mc
2
Kala hidup bintang:
t nuklir
Enuklir

dE dt
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
7
Latihan
Jika hanya 10% dari massa Matahari (1,99x1030 kg) yang berada di
pusat bintang yang memiliki temperatur tinggi bagi berlangsungnya
reaksi nuklir, taksirlah kala hidup Matahari yang diperoleh dari reaksi
nuklir tersebut!
Petunjuk:
dE/dt = Luminositas = 4R2Tef4,
Radius Matahari = 696.000 km
Temperatur efektif Matahari = 5800 K
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
8
Klasifikasi Bintang

Spektrum bintang berbeda antara satu dengan lainnya 
Bagaimana pembentukan spektrum bintang?
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
9
Hukum Kirchoff tentang Pembentukan
Spektrum Bintang
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
10
Klasifikasi Spektrum Bintang

Klasifikasi spektrum bintang yang sekarang
digunakan merupakan karya Miss Cannon
yang merupakan perbaikan dari klasifikasi
Miss Maury.

Klasifikasi Miss Annie J. Cannon:
O BA F G K M
A. J. Cannon
(1863 – 1941)
Oh, Be, A, Fine, Girl, Kiss, Me
Oh, Be, A, Fine, Guy, Kiss, Me
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
11
Subkelas
Klasifikasi spektrum bintang O, B, A, F, G, K, M masih dapat
dibagi lagi ke dalam sub-subkelas, yaitu:
O0, O1, O2, O3, ………, O9
B0, B1, B2, B3, . . . . . . . . ., B9
A0, A1, A2, A3, ...………, A9
F0, F1, F2, F3, ………….., F9
dst
M0, M1, M2, M3, ………..., M9
Spektrum bintang berbeda antara satu dengan lainnya
 Perbedaan komposisi kimia 
Perbedaan temperatur permukaan 
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
12
Klasifikasi Luminositas Bintang

Bintang dalam kelas spektrum tertentu ternyata
dapat mempunyai luminositas yang berbeda.

Pada tahun 1913, Adam dan Kohlscutter di
Observatorium Mount Wilson menunjukkan
ketebalan beberapa garis spektrum dapat
digunakan untuk menentukan luminositas
bintang.

Berdasarkan hal ini, pada tahun 1943 Morgan
dan Keenan dari Observatorium Yerkes membagi
bintang dalam kelas luminositas yaitu:
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
13
Kelas Luminositas Bintang (Kelas MK)
Kelas Ia
Maharaksasa yang sangat terang
Kelas Ib
Maharaksasa yang kurang terang
Kelas II
Raksasa yang terang
Kelas III
Raksasa
Kelas IV
Subraksasa
Kelas V
Deret utama
Kelas luminositas bintang dari Morgan-Keenan (MK)
digambarkan dalam diagram Hertzprung-Russell (diagram
HR).
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
14
Simulator Ragam Spektrum
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
15
Simulator Diagram HR
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
16
Bagaimana Menghitung Luminositas?
Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010
17
Klasifikasi spektrum bintang sekarang ini merupakan
penggabungan dari kelas spektrum dan kelas luminositas.
Contoh:
G2 V : Bintang deret utama kelas spektrum G2
G2 Ia : Bintang maharaksasa yang sangat terang kelas
spektrum G2
B5 III : Bintang raksasa kelas spektrum B5
B5 IV : Bintang subraksasa kelas spektrum B5
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
18
H Hδ Hγ
Hβ
H
O5 V
B0 V
B5 V
A1 V
A5 V
F0 V
F5 V
G0 V
G4 V
K0 V
K5 V
M0 V
M5 V
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
19
Bintang Ganda

Bintang ganda (binary stars) adalah dua buah
bintang yang terikat satu sama lain di bawah
pengaruh interaksi gravitasi bersama.
 Apabila sistem bintang ini lebih dari dua,
maka disebut sebagai bintang majemuk
(multiple stars).
Bintang
sekunder
Periastron
Bintang
primer
Apastron
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
20

Dalam gerak orbitnya, kedua komponen bintang
ganda bergerak mengitari pusat massa sistem
dalam lintasan yang berupa elips dengan titik
pusat massa berada di titik fokus elips orbit
tersebut.
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
21
Komponen orbit
bintang ganda
Garis node: garis potong
antara bidang orbit
dengan bidang langit
yang melewati titik fokus
elips.
utara
periastron
ω Ω
i
titik fokus
pengamat
a
i = inklinasi bidang orbit terhadap bidang langit
 = kedudukan garis node (sudut di bidang langit dari utara ke garis
node)
a = setengah sumbu panjang
ω = bujur periastron (sudut di bidang orbit dari garis node ke
periastron
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
22
T = saat bintang melewati periastron
e = eksentrisitas
P = periode orbit atau kalaedar

Jenis bintang ganda:
* Bintang ganda visual
* Bintang ganda astrometri
* Bintang ganda spektroskopi
* Bintang ganda gerhana
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
23
Bintang ganda
visual
Kedua komponen
bintang ganda dapat
teramati dengan
mudah dengan
bantuan teleskop.
Jarak pisah
antarkomponen relatif
besar  periode orbit
puluhan hingga
ratusan tahun.
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
24
Bintang ganda
gerhana
Terjadi
penggerhanaan
antarkomponen
secara periodik
yang diketahui
dari perubahan
kecerahan/terang
bintang secara
berkala.
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
25
Bintang ganda
astrometri
Salah satu komponen bintang
ganda tidak dapat diamati karena
jauh lebih redup daripada pasangannya. Bagaimana mengetahui kalau objek ini merupakan
sistem bintang ganda?
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
26
Penentuan Massa komponen

Tinjau dua buah bintang yang membentuk
sistem bintang ganda dalam orbit lingkaran
dengan jarak masing-masing komponen ke pusat
massa adalah r1 dan r2. Jarak pusat ke pusat
kedua komponen adalah:
r  r1  r2
 r2 
 r1 1  
 r1 
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
27

Dari Teorema Pusat Massa dan Hukum
Kekekalan Momentum, didapat:
m1r1  m2r2
m1v1  m2 v 2
m1 r2 v 2
 
m2 r1 v1

Dari Hukum III Kepler:
G m1  m2 
r

2
2
P
4
3
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
28

Selain dengan menggunakan Hukum III
Kepler, massa total sistem bintang ganda dapat
dihitung pula dengan formula berikut ini:
3
 P 
3
 2G   v1  v 2    m1  m2  sin i


dengan v1 dan v2 masing-masing menyatakan
kecepatan radial komponen 1 dan 2 serta i
sudut inklinasi antara bidang orbit dengan
bidang langit (bidang yang tegalu lurus terhadap
garis pandang pengamat).
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
29
Latihan
1.
Sebuah sistem bintang ganda diketahui memiliki
periode
orbit 10 tahun dengan orbit yang edge-on.
Kecepatan
radial kedua komponen masing-masing adalah
10 km/s
dan 20 km/s. Tentukan massa masing-masing
komponen!
2.
Sebuah pulsar sinar-X baru dengan periode 42 menit
telah ditemukan oleh ilmuwan dari MIT. Bintang
netron
bergerak dalam orbit lingkaran terhadap pusat
massa bersama dengan kecepatan 11 km/s, sementara
pasangaannya yang tak terlihat memiliki kecepatan
orbit 770 km/s. Carilah massa masing-masing bintang
tersebut!
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
30
Latihan
Kurva kecepatan sebuah bintang ganda spektroskopi bergaris
ganda dengan sudut inklinasi 900 ditunjukkan di bawah ini.
Tentukan periode orbit, kecepatan orbit bintang 1 dan 2,
nisbah massa (mass ratio) kedua bintang, dan massa kedua
bintang (dalam M)!
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
31
ASAL – USUL & TIPE GALAKSI
Galaksi adalah kumpulan bintang dan materi
antarbintang yang terisolasi di bawah pengaruh
gravitasi.
Di dalam galaksi
terdapat 107 1012 buah bintang.
Di Bima Sakti
(Milky Way)
terdapat tidak
kurang dari 2x1011
buah bintang.
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
32
“Adakah
mekanisme yang
mengantarkan
galaksi untuk
sampai pada
bentuknya yang
sekarang?”
bintangbintang
muda
debu dan
gas jatuh ke
bidang
debu dan
gas
gerak tak
beraturan
objek-objek
halo
gerak teratur
objek-objek
piringan
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
33
Klasifikasi Galaksi



Galaksi diklasifikasikan menurut morfologinya.
Klasifikasi yang tegas sulit dilakukan  citra yang berbedabeda.
Klasifikasi yang biasa digunakan adalah skema klasifikasi “garpu
tala” Hubble-Sandage:
© Chaisson & McMillan
Astronomy Today
Tipe awal
Jumlah debu dan gas
Tipe akhir
Keterbukaan lengan
Rasio Bulge/disk
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
34

Bima Sakti adalah galaksi spiral (tipe Sbc?).
Memiliki ketiga komponen
galaksi: piringan (disk), tonjolan
(bulge), dan struktur bola (halo)
yang melingkupi disk dan bulge.
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
35
Piringan Galaksi
Relatif datar (highly flattened)
Halo Galaksi
Bulge Galaksi
Relatif sferis dengan sedikit
saja pendataran
Berbentuk lonjong
Dihuni oleh bintangbintang muda dan tua
Dihuni oleh bintangbintang tua
Dihuni oleh bintangbintang muda dan tua
(lebih banyak bintang tua di
jarak yang lebih besar dari
pusat galaksi)
Mengandung gas dan debu
Tidak mengandung gas dan
debu
Mengandung gas dan debu,
terutama di daerah sebelah
dalam
Daerah pembentukan bintang
Tidak terjadi proses pembentukan bintang
Daerah sebelah dalam
menjadi tempat pembentukan bintang
Gas dan bintang-bintang
bergerak dalam orbit melingkar di bidang galaksi
Bintang-bintang di
dalamnya bergerak dalam
orbit yang acak
Bintang-bintang di dalamnya bergerak dalam orbit
yang acak
Terdapat lengan spiral
Terdapat gugus bola dan
arus pasang (tidal stream)
Terdapat cincin gas dan
debu di dekat pusat
Berwarna putih dengan
lengan spiral yang biru
Berwarna kemerahan
Berwarna kuning-putih
Judhistira Aria Utama | TA 2012 - 2013
36
Download