PERBEDAAN FUNGSI SEKSUAL PADA WANITA PASCA PERSALINAN SPONTAN DENGAN SEKSIO SESARIA DENGAN MENGGUNAKAN FEMALE SEXUAL FUNCTION INDEX (FSFI) DI RSUP H. ADAM MALIK DAN RS JEJARING FK USU MEDAN Arvitamuriany Triyanthi Lubis, M. Rhiza Z. Tala, Edy Ardiansyah, Henry Salim Siregar, Iman Helmi Effendi, David Luther DepartemenObstetridanGinekologi FakultasKedokteranUniversitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, 2015 ABSTRAK Pendahuluan: Disfungsi seksual perempuan didefinisikan sebagai gangguan fungsi seksual yang melibatkan satu atau beberapa fase dalam siklus respon seksual, Cara persalinan banyak dikaitkan dengan timbulnya disfungsi seksual di kemudian hari. Persalinan pervagina akan menimbulkan risiko trauma jalan lahir lebih tinggi dibandingkan seksiosesarea sehinnga kejadian disfung siseksual lebih tinggi. Tujuan:Untuk mengetahui perbedaan fungsi seksual perempuan setelah melahirkan, terutama prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya disfungsi seksual perempuan pada pasca persalinan spontan dan perabdominal. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional study pada 90 wanita yang bersalin spontan dan 90 wanita yang menjalani seksiosesareadi Departemen Obstetridan Ginekologi RSUP H.Adam Malik Medan bulan Januari-April 2015. Disfungsi seksual dinilai dengan kuesioner FSFI yang diisi oleh responden. Ambang batas skor diambil 26,55. Data kemudian dianalisis dengan Spss dengan batas kemaknaan p<0,05. Hasil:Mayoritas kelompok PSP dan seksiosesarea berusia 20-35 tahun, pendidikan sma dan meyusui. Namun, pada kelompok PSP lebih banyak yang multigravida dibandingkan primigravida. Perbedaan domain antara kedua kelompok ditunjukkan oleh domain dorongan (p<0,001), orgasme (p=0,001), bangkitan (p=0,012), dan kepuasan (p=0,046). Domain lubrikasi dan domain nyeritidak memiliki hubungan secara signifikan dengan perbedaan skor FSFI antara cara persalinan. Baik skor total FSFI maupunambang batas menujukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok PSP dan seksiosesarea (p=0,007). Kesimpulan:Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistic rerataskor FSFI antara kelompok persalinan spontan pervaginam dan kelompok seksiosesarea, khususnya dalam domain dorongan, bangkitan, orgasme dan kepuasan. Kata kunci: Fungsi seksual; Persalinan spontan, Seksio sesaria Universitas Sumatera Utara DIFFERENCES IN SEXUAL FUNCTION IN WOMEN WITH POSTDELIVERY SPONTANEOUS WITH CESAREAN SECTION USING FEMALE SEXUAL FUNCTION INDEX (FSFI) IN H. ADAM MALIK CENTRAL HOSPITAL AND SATELLITE HOSPITALOF MEDICINE FACULTY UNIVERSITY NORTH SUMATERA MEDAN Arvitamuriany Triyanthi Lubis, M. Rhiza Z. Tala, Edy Ardiansyah, Henry Salim Siregar, Iman Helmi Effendi, David Luther Department of ObstetricandGynecology Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara Medan, Indonesia, 2015 ABSTRACT Introduction: female sexual dysfunction is defined as sexual dysfunction involving one or several phases of the sexual response cycle, ways of labor is associated with the onset of sexual dysfunction later in life. Vaginal delivery will create risk of birth route trauma of higher than cesarean section as of higher incidence of sexual dysfunction. Objective: To determine differences in sexual function of women after childbirth, especially the prevalence of and factors associated with sexual dysfunction in women after spontaneous labor and perabdominal. Methods: This study is an analytic research design with cross sectional study on 90 women who labor spontaneously and 90 women who Caesarean section at the Department of Obstetrics and Gynecology,in Adam Malik Hospital Center, Medan in January-April 2015. Sexual dysfunction assessed by the FSFI questionnaires filled by respondents. Threshold scores were taken 26.55. Data then analyzed with SPSS with significance limit of p <0.05. Results: The majority of PSP and a caesarean section group 20-35 years old, senior high school education and breastfeeding. However, the more the PSP group compared primigravidae multigravida. The difference between bothgroups domain indicated by the urge domain (p <0.001), orgasm (p = 0.001), arousal (p = 0.012), and satisfaction (p = 0.046). Lubrication domain and pain domain did not have a significant relationship with the FSFI score difference between mode of delivery. Good FSFI total score and the threshold showed significant differences between the PSP and cesarean section group (p = 0.007). Conclusion: There is a statistically significant difference between groups FSFI mean score of spontaneous vaginal delivery and cesarean section group, particularly in the domain of urge, arousal, orgasm and satisfaction. Keywords: Sexual function; Spontaneous delivery; Cesarean section Universitas Sumatera Utara