Revisi Tugas Ke 3 Manajemen Pembiayaan Bank

advertisement
Revisi Tugas Ke 3 Manajemen Pembiayaan Bank Syariah
PROSENTASE AKAD MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH BANK
VICTORIA SYARIAH
Nama kelompok :
1. Indri Haryani
(20120730133)
2. Verra Riez Alamanda T
(20120730131)
3. Rizki Tri Saeviana
(20120730124)
4. Umi Aisyah Tusadiah
(20120730110)
Prosentasi Pembiayaan Akad Mudharabah dan Akad Musyarakah Bank Victoria Syariah
Tahun 2012 sampai Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah)
Sumber : WWW.BANKVICTORIA.CO.ID
Akad
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Rata – Rata
Mudharabah
705
206
579
496
Musyarakah
1.324
4.609
21.034
8.989
Perbandingan Mudharabah Dan Musyarakah
di Bank Viktoria Syariah
Axis Title
25000
20000
15000
10000
5000
0
Mudharabah
Tahun 2012
705
Tahun 2013
206
Tahun 2014
579
Musyarakah
1,324
4,609
21,034
Prosentase Musyarakah Dan Mudharabah
di Bank Viktoria Syaiah
5%
mudharabah
Musyarakah
95%
KESIMPULAN:
Dari data di atas disimpulkan bahwa prosentasi Musyarakah lebih tinggi dikarenakan
jenis pembiayaan ini memiliki resiko yang kecil bagi pihak bank.
Resiko akad Mudharabah khususnya pada penerapan dalam pembiayaan relative tinggi :
1. Memungkinkan terjadinya Side Streaming, nasabah menggunakan dana atau modal
itu bukan seperti yang tersebut dalam kontrak.
2. Ada kelalaian dan kesalahan disengaja
3. Ada peneyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabah tidak jujur
KRITERIA NASABAH YANG DIBIAYAI DENGAN AKAD MUDHARABAH
DAN MUSYARAKAH PADA BANK VICTORIA SYARIAH
Salah satu pembiayaan yang disediakan oleh Bank Victoria Syariah adalah Usaha Kecil
Menengah (UKM), pembiayaan investasi usaha atau modal kerja dengan pembayaran
angsuran bervariasi tergantung dari jenis produk, yang diberikan kepada pelaku usaha dalam
skala menengah.
Tujuan
Pembiayaan untuk investasi usaha atau pembiayaan modal kerja (pembiayaan kas, piutang
usaha maupun persediaan) dengan pengembalian pembiayaan sesuai akad pembiayaan yang
disepakati antara Bank dan Pelaku Usaha Kecil Menengah.
Manfaat
1. Kebutuhan pelaku Usaha Kecil Menengah untuk modal kerja atau investasi dapat
dipenuhi oleh Pembiayaan UKM sesuai dengan akad yang sesuai, nilai pembiayaan
yang diinginkan, jangka waktu yang memadai dan kenyamanan karena sesuai prinsip
syariah.
2. Proses persetujuan pembiayaan yang relatif cepat setelah persyaratan produk UKM
dipenuhi
3. Pengembalian pembiayaan sesuai kebutuhan dan kesepakatan serta bersifat adil
karena sesuai akad syariah
Syarat Pembiayaan UKM dan Kriteria
1. Diberikan kepada Nasabah Perorangan dan Badan Hukum
2. Hasil penjualan (Omset) Nasabah dalam 1 (satu) tahun, yaitu minimum Rp.
2.500.000.000,-(dua milyar lima ratus juta rupiah) dan maksimum Rp.
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah)
3. Hasil BI Checking untuk seluruh pihak yang wajib diperiksa menunjukan hasil yang
sesuai dengan ketentuan berlaku
4. Lama usaha minimum, yaitu 2 (dua) Tahun
5. Usia calon nasabah individu / perorangan:
a. Minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia ≥ 18 tahun
b. Maksimal 55 tahun pada saat pembiayaan berakhir / jatuh tempo
6. Usia perusahaan untuk nasabah badan hukum adalah : perusahaan telah berdiri
minimal 2 tahun pada bidang yang sama
7. Jenis Usaha yang Dibiayai adalah:
a. Usaha yang produktif
b. Usaha Perdagangan
c. Usaha Jasa / service
d. Jenis usaha bukan merupakan usaha yang dilarang oleh Pemerintah
e. Jenis usaha yang dapat dibiayai harus merupakan usaha yang tidak bertentangan
dengan syariah dan tidak termasuk usaha yang dihindari sesuai ketentuan yang
berlaku
Pendalaman Karakteristik
Bank Victoria Syariah Tingkatkan Pembiayaan Ritel
Ritel merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang memegang peranan yang penting
dalam penyampaian barang dan jasa kepada konsumen akhir. Ritel meliputi semua kegiatan
yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung pada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan bisnis.Contohnya pedagang kecil (eceran) di pasar.
REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA - Bank Victoria Syariah memiliki visi untuk menjadi bank
ritel nasional. Tak heran memasuki 2014, perseroan juga memasang target peningkatan di
pembiayaan Unit Usaha Kecil Menengah. Sepanjang 2013, perseroan berusaha memperkuat
fondasi melalui pengembangan produk dan segmen bisnis baru. Alasan Bank Victoria
Syariah tingkatkan pembiayaan ritel karena dianggap risikonya lebih rendah, nasabahnya
lebih menyebar, sehingga jika terjadi krisis tidak akan merugikan secara keseluruhan.
Sumber:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/14/02/04/n0gs4vvictoria-syariah-tingkatkan-pembiayaan-ritel
FLOW CHAT DAN SYARAT-SYARAT PEMBIAYAAN BANK VICTORIA
SYARIAH
FLOW CHAT AKAD MUDHARABAH
Penjelasan flowchat mudharabah :
1. Dimulai dari permohonan pembiayaan oleh nasabah dengan mengisi formulir
permohonan pembiayaan ke Bank.
2. Bank mengontribusikan modalnya sebesar 100 % dan nasabah mulai mengelola usaha
yang disepakati berdasarakan kesepakatan dan kemampuan terbaik.
3. Menentukan perjanjian nisbah bagi hasil antara Bank dengan nasabah. Apabila terjadi
kerugian yang disebabkan diuar kelalaian nasabah (pengelola) maka ditanggung oleh
bank, jika kerugian disebabkan oleh kelalaian nasabah,maka kerugian ditanggung
nasabah.
4. Setelah proyek usaha berjalan, bank dan nasabah menerima porsi bagi hasil masingmasing berdasarkan metode perhitungan yang telah disepakati.
5. Bank menerima pengembalian modalnya dari nasabah.
FLOW CHAT AKAD MUSYARAKAH
Nasabah/mitra2
Bank/mitra 1
Penjelasan flowchat musyarakah :
1. Dimulai dari permohonan pembiayaan oleh nasabah dengan mengisi formulir
permohonan pembiayaan ke Bank. Bank akan memberikan tambahan modal kepada
nasabah.
2. Nasabah dan Bank sama sama mengeluarkan modal dan bertindak sebagai pengelola
usaha.
3. Menentukan perjanjian nisbah bagi hasil dan proposional modal kerugian antara Bank
dengan nasabah.
Apabila terjadi kerugian maka ditanggung bersama sesuai
kesepakatan.
4. Usaha bersama tersebut dapat berpindah kepemilikan menjadi milik nasabah secara
bertahap.
Pembiayaan Komersial BViS iB adalah pembiayaaan produktif untuk usaha Komersial
dengan menggunakan Akad Jual Beli dan Bagi Hasil dan sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku.
Syarat-syarat Pembiayaan
Tujuan
Pembiayaan untuk investasi usaha dan atau pembiayaan modal kerja (pembiayaan kas,
piutang usaha maupun persediaan) dengan pengembalian pembiayaan sesuai akad
pembiayaan yang disepakati antara Bank dan Pelaku Usaha Komersial.
Manfaat
1. Kebutuhan Pengusaha dan Perusahaan berskala komersial untuk modal kerja dan atau
inestasi dapat dipenuhi oleh Pembiayaan Komersial BViS sesuai dengan akad syariah,
nilai pembiayaan yang diinginkan, jangka waktu yang memadai dan nyaman karena
sesuai prinsip syariah
2. Proses persetujuan pembiayaan yang relatif cepat setelah persyaratan produk
Komersial BViS iB dipenuhi
3. Pengembalian pembiayaan sesuai kebutuhan dan kesepakatan serta bersifat adil
karena sesuai akad syariah
Syarat Pembiayaan Komersial dan Kriteria
1. Diberikan kepada Nasabah Perorangan dan Badan Hukum
2. Hasil penjualan (Omset) Nasabah dalam 1 (satu) tahun, yaitu minimum Rp
2.500.000.000,-(dua
milyar
lima
ratus
juta
rupiah)
dan
maksimum
Rp
50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah)
3. Hasil BI Checking untuk seluruh pihak yang wajib diperiksa menunjukan hasil yang
sesuai dengan ketentuan berlaku
4. Lama usaha minimum, yaitu 2 (dua) Tahun
5. Usia calon nasabah individu / perorangan:
a. Minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia ≥ 18 tahun
b. Maksimal 55 tahun pada saat pembiayaan berakhir / jatuh tempo
6. Usia perusahaan untuk nasabah badan hukum adalah : perusahaan telah berdiri
minimal 2 tahun pada bidang yang sama
7. Jenis Usaha yang Dibiayai adalah:
a. Usaha yang produktif
b. Usaha Perdagangan
c. Usaha Jasa / service
d. Jenis usaha bukan merupakan usaha yang dilarang oleh Pemerintah
e. Jenis usaha yang dapat dibiayai harus merupakan usaha yang tidak bertentangan
dengan syariah dan tidak termasuk usaha yang dihindari sesuai ketentuan yang
berlaku
8. Pembiayaan untuk investasi usaha dan atau modal kerja dengan pembayaran angsuran
bervariasi tergantung dari jenis produk, yang diberikan kepada pelaku usaha dalam
skala menengah
Dokumen yang perlu dilengkapi:
Dokumen/Fotocopy
KTP pemohon yang masih berlaku (suami/istri)
KTP suami/istri Pemohon
Kartu Keluarga dan Surat Nikah/Cerai
Surat Ijin Praktek (khusus profesional)
Rekening Koran/Tabungan 3 bulan terakhir
Akte Pendirian Perusahaan beserta perubahan
Surat Izin usaha/Praktek
Akte Pendirian Perusahaan beserta perubahan
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan)
Neraca & Rugi Laba (2 thn terakhir)
NPWP
PERMASALAHAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH & MUSYARAKAH BANK
SYARIAH
1. Pemahaman bankir syariah terhadap esensi bank syariah kurang
2. Bank syariah terlalu mengutamakan orientasi bisnis dan keuntungan
3. Kualitas dan Kuantitas SDM
Kendala di bidang SDM antara lain disebabkan karena sistem perbankan syariah
masih belum lama berkembang di Indonesia. Disamping itu lembaga akademi dan
pelatihan di bidang ini masih terbatas, sehingga tenaga terdidik dan pengalaman di
bidang perbankan syariah baik dari sisi bank pelaksana maupun bank sentral
masih kurang.
4. Aversion to effort, yaitu bank syariah masih bersikap tidak mau repot atau
melakukan hal-hal ekstra dalam mendampingi pengusaha.
5. Aversion to risk, yaitu bank syariah masih bersikap menghindar dari resiko.
CARA MENINGKATKAN PENYALURAN PEMBIAYAAN DENGAN AKAD
MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH
1. Memperbaiki faktor internal pada bank, terutama peningkatan kualiatas SDM
2. Meningkatkan segmentasi pasar
3. Pembiayaan perbankan syariah diarahkan lebih kepada sektor ekonomi produktif dan
masyarakat yang lebih luas. Di samping meningkatkan market share perbankan
syariah, strategi ini juga diyakini akan mendukung kemandirian perekonomian
nasional.
4. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow atau arus kas usaha
nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah
5. Terus mendorong peningkatan kapasitas perbankan syariah pada sektor produktif
serta komunikasi
Download