LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN 2 DAN 4 MEMBUAT MEDIA PADAT, PENGENCERAN DENGAN NACL FISIOLOGIS, SERTA ISOLASI MIKROORGANISME DENGAN METODE TUANG, METODE GORES, DAN AGAR MIRING OLEH : Ange Cindi Angriani (1506354) Laurensius Wilfran Nainggolan (1505339) Muhammad Zainul Arifin (1504013) Nadhira Auliya Shabrina (1505533) Nita Septa Dilla (1505406) Kelompok 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 I. TEORI A. Media Padat Pertumbuhan Mikroorganisme Media padat adalah salah satu media yang berfungsi untuk pertumbuhan mikroorganisme. Hal yang membedakan media ini dengan media cair adalah adanya kandungan agar yang membuat media ini dapat mengeras atau memadat. Untuk melarutkan media padat dibutuhkan suhu yang tinggi karena bila tidak media tidak dapat larut dalam air. Media ini akan memadat bila didiamkan di suhu ruang. Media padat sangat bermanfaat untuk isolasi kultur murni, perhitungan mikroba, dan seleksi galur yang diinginkan. Media padat mengandung substansi yang memadat ketika didinginkan pada suhu kamar. Substansi pemadat yang umum digunakan adalah agar. (Hairunnisa, 2015) B. Pengenceran dengan NaCl Fisiologis Pengenceran berfungsi untuk mengencerkan dan menghambat pertumbuhan bakteri agar koloni bisa dihitung. Pengenceran biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl fisiologis yang memiliki kisaran antara 0.75-0.90% untuk mengambil jalan tengahnya praktikum ini menggunakan NaCl fisiologis yang berkisar 0.85%. Sesuai perhitungan CFU (Colony Forming Unit) yaitu 30=jumlah bakteri =300. Apabila jumlah bakteri < 30 maka tidak dapat dihitung secara statistik, bila >300 akan sangat sulit dihitung secara manual (Wikipedia, 2015). Menurut Wikipedia larutan garam fisiologi merupakan larutan isotonis yang memiliki banyak kegunaan dalam bidang medis dan laboratorium, dan umumnya larutan garam fisiologi memiliki kisaran konsentrasi 0.9%. C. Isolasi Mikroorganisme Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba di luar dari lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini bertujuan untuk memeroleh biakan biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni. (Nur dalam artikel Aprilia, 2014). Isolasi ini biasanya dapat dilakukan dengan media cair dan media padat. Namun, untuk media padat biasanya yang paling sering digunakan adalah metode tuang, metode tuang gores, dan metode agar miring. Metode-metode tersebut menggunakan nutrient agar sebagai medianya. - Metode tuang, sangat mudah untuk dilakukan karena tidak menumbuhkan keterampilan khusus dengan hasil biakan yang cukup baik. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sumber isolate yang telah diketahui beratnya ke dalam 9 ml garam fisiologis (NaCl 0.85%) atau larutan buffer fosfat (Muhammad, 2010) - Metode tuang gores, cukup sulit bagi pemula, terutama mahasiswa semester awal yang baru mengambil mata praktikum mikrobiologi. Kesulitan dari metode ini, yaitu proses penggoresan yang cukup lama dan sulit , sehingga memudahkan terjadinya kontaminasi dan kegagalan. Prinsip metode ini, yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. (Muhammad, 2010). - Metode agar miring, ini pun cukup sulit untuk dilakukan karena kemiringannya harus 15° dan penggoresannya pun harus hati-hati agar media tidak robek. II. TUJUAN PRAKTIK A. Media Padat Pertumbuhan Mikroorganisme Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara membuat media padat nutrient agar. B. Pengenceran dengan NaCl Fisiologis Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan pengenceran NaCl fisiologis. C. Isolasi Mikroorganisme Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi mikroorganisme dengan metode tuang, metode tuang gores, dan metode agar miring. III. ALAT DAN BAHAN A. Media Padat Pertumbuhan Mikroorganisme - Nutrient agar instan 8 gram - Akuades 400 ml yang sudah dipanaskan - Labu Erlenmeyer - Autoclave - Neraca analitik B. Pengenceran dengan NaCl Fisiologis - Akuades 400 ml - NaCl 3.4 gram - Tabung ulir/ tabung reaksi - Pipet ukur 10 ml - Labu Erlenmeyer - Autoclave - Neraca analitik C. Isolasi Mikroorganisme - Nutrient agar - NaCl Fisiologis - Etanol 95% - Autoclave - Petri disk (cawan petri) - Bunsen - Incubator - Rak tabung reaksi - Tabung ulir - Pipet ukur 1 ml - IV. Jarum ose PROSEDUR KERJA A. Media Padat Pertumbuhan Mikroorganisme 1. Timbang komponen medium dengan menggunakan neraca analitik - Nutrient Agar instan 8 gram 2. Panaskan 400 ml akuades 3. Campurkan nutrient agar dan akuades ke dalam labu Erlenmeyer. Aduk sampai cukup rata. 4. Agar tercampur dengan baik dan tidak cepat mengeras sebelum digunakan untuk isolasi mikroorganisme, aduklah larutan dengan menggunakan hot plate and stirrer. Atur suhunya dengan cara mengecilkan suhu secara bertahap agar tidak terjadi overheat. 5. Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter universal. PH larutan harus 7 (netral) bila kurang dari 7 (asam) tambahkan sedikit larutan NaOH dan bila lenih dari 7 (basa) tambahkan sedikit larutan HCl. 6. Tutup mulut Erlenmeyer menggunakan penutup yang terbuat dari kapas dan alumunium foil. 7. Masukan ke dalam autoclave untuk disterilisasi dengan suhu 121°C dengan tekana 1 atm selama 20 menit B. Pengenceran denga NaCl Fisiologis 1. Timbang 3.4 gram NaCl fisiologis dengan menggunakan neraca analitik 2. Campurkan NaCl fisiologis dengan 400 ml akuades di dalam labu Erlenmeyer. 3. Aduk larutan sampai tercampur rata. 4. Gunakan pipet ukur 10 ml untuk mengambil 9 ml larutan NaCl Fisiologis, lalu masukan larutan tersebut masing-masing 9 ml ke 5 tabung ulir. 5. Tutup tabung ulir dan masukan ke dalam autoclave untuk disterilisasi dengan suhu 121°C tekanan 1 atm selama 20 menit. 6. Setelah steril pipet 1 ml yogurt dan masukan ke tabung pertama yang berisi larutan NaCl fisiologis, beri label 10-1. Dari tabung pertama pipet 1 ml larutan campuran NaCl fisiologis dan yogurt lalu masukan ke tabung kedua, beri label 10-2. Dari tabung kedua pipet 1 ml larutan lalu masukan ke tabung ketiga, beri label 10-3. Dari tabung ketiga pipet 1 ml larutan lalu masukan ke tabung keempat, beri label 10-4. Dari tabung keempat pipet 1 ml larutan lalu masukan ke tabung kelima (turunan kelima), beri label 10-5. C. Isolasi Mikroorganisme 1. Dengan metode tuang - Tuang kan nutrient agar ke dalam petri disk (cawan petri) secukupnya. - Tuangkan 1 ml suspensi bakteri turunan kelima larutan NaCl fisiologis dan yogurt ke dalam nutrient agar yang belum mengeras (±45°C). - Putar petri disk ke kanan dan kiri atau membentuk angka delapan suoaya bakteri menyebar rata. - Masukan ke dalam incubator untuk diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C. 2. Dengan metode tuang gores - Tuangkan 10 ml nutrient agar steril ke petri disk. - Biarkan nutrient agar mengeras. - Ambil jarum ose lalu panaskan sampai memijar dibunsen diamkan sejenak, kemudian goreskan pada nutrient agar membentuk: Jangan menggores terlalu kuat agar nutrient agarnya tidak belah. - Masukan ke dalam incubator untuk diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C. 3. Dengan metode agar miring - Masukan 5 ml nutrient agar ke dalam tabung ulir. - Letakan tabung ulir pada keadaan miring 15° dengan cara menyandarkan mulut atau tutupnya di rak tabung reaksi. Biarkan nutrient agar mengeras, - Ambil satu ose aseptik dan masukan ke dalam larutan NaCl fisiologis dan yogurt turunan kelima. Goreskan zig-zag pada nutrient agar. - Masukan ke dalam incubator untuk diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C. V. HASIL PENGAMATAN A. Media Padat Pertumbuhan Mikroorganisme Menghasilkan larutan nutrient agar instan yang berwarna kuning keemasan dan jika didiamkan disuhu ruang akan mengeras. B. Pengenceran dengan NaCl Fsiologis Menghasilkan larutan NaCl fisiologis C. Isolasi Mikroorganisme VI. No. Jenis metode Jumlah koloni 1. Tuang 37 koloni 2. Tuang gores 28 koloni 3. Agar miring 0 koloni PEMBAHASAN 1. Pembahasan dari Ange Cindi Angriani (1506354) Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. (Dewi C, 2015, hlm. 2) Pada praktikum kali ini, hal pertama yang dilakukan yaitu membungkus cawan petri dan pipet ukur dengan kertas kemudian disterilisasi dengan oven. Karena media yang digunakan adalah nutrient agar sebagai media pertumbuhannya, maka digunakan nutrient agar instan yang sudah mengandung beef extract, peptone, dan agar. Nutrient agar dilarutkan dengan aquades dengan perbandingan 1000ml aquades untuk 20g nutrient agar instant, karena nutrient agar yang diperlukan sedikit maka dibuat dengan komposisi 8g nutrient agar instan dan 400ml aquades. Nutrient agar yang sudah dilarutkan di dalam elenmeyer dan telah dicek pHnya kemudian ditutup dengan sumbat kapas dan alumunium foil dan disterilisasi dengan autoclave. Untuk agar miring,nutrient agar dimasukkan ke dalam tabung ulir sebanyak 5ml yang kemudian disterilisasi dengan autoclave. Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diiosolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya. Untuk mengisolasi organisme dari bahan pangan diperlukan bahan-bahan tertentu yang sesuai dengan kondisi sel mikroorganisme. (Dewi C, 2015, hlm. 9) Membuat NaCl fisiologis 0,85% yang dibuat dari NaCl sebanyak 8,5g dan aquades sebanyak 1000ml atau 3,4g NaCl untuk 400ml aquades. Kemudian dimasukan ke tabung ulir sebanyak 9ml lalu disterilisasi dengan autoclave bersamaan dengan nutrient agar. Setelah disterilisasi masukan 1ml sampel yoghurt ke dalam tabung ulir berisi NaCl fisiologis lalu dilakukan pengenceran sampai 10−5. Tuang nutrient agar ke cawan petri untuk agar tuang dan agar gores. Untuk agar tuang, 1ml hasil pengenceran 10−5 dituang ke media lalu diputar ke kiri dan kanan. Untuk agar miring dan agar gores,pertama sterilisasi ose dengan bunsen lalu ambil sampel hasil pengenceran 10−5 dan digoreskan ke media. Kemudian diinkubasi selama 24 jam. Hasil praktikum didapat 0 koloni untuk agar miring, 28 koloni untuk agar gores, dan 37 koloni untuk agar tuang. 2. Pembahasan dari Laurensius Wilfran Nainggolan (1505339) Medium pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media sehingga sel dapat bertumbuh dan berkembang dan membelah diri atau memperbanyak diri. Dengan adanya media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur tunggal. Sedangkan menurut Andrews et al. (2004:4) kultur media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah padat atau padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung perkembangbiakan mikroorganisme. Pada praktikum ini media pertumbuhan yang digunakan yaitu nutrient agar (NA), Nutrient Agar merupakan suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah cukup yang dapat digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk penghitungan organisme dalam air, limbah, kotoran dan bahan lainnya. Komposisi utama dari nutrient agar ada 3 yakni, beef ekstrak, peptone, agar, dan tambahan aquades. Pada praktikum ini langkah pertama yakni membuat media cairnya sendiri, namun yang digunakan pada saat praktikum bukan natrium agar yang belum jadi melainkan natrium agar instan. Natrium agar tersebut kemudian dicampur dengan air lalu diaduk dengan konstan dan diberi panas dan bila sudah larutan diukur pH nya sampai netral. Pada praktikum ini percobaan yang dilakukan selanjutnya yakni pengenceran, tujuan dari pengenceran ini yakni untuk memudahkan menghitung banyaknya bakteri. Pengenceran dilakukan sampai turunan 10-5 . Menurut Tatang Sontani (2014) Pengenceran adalah proses mengurangi konsentrasi zat terlarut dalam larutan, biasanya dengan menambahkan pelarut yang berlebih.Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu yogourt cimor*y. Percobaan selanjutnya yakni membuat isolasi mikroorganisme, ada tiga cara untuk menghitung bakteri, pertama metode tuang, kedua tuang gores, ketiga agar miring. Isolasi itu sendiri menurut Ina Sholihah (2014) Isolasi adalah kegiatan untuk memisahkan bakteri yang diinginkan dengan bakteri pengkontaminan. Tahapan awal untuk isolasi adalah inokulasi. Inokulasi adalah tahapan penanaman bakteri yang akan dikembangkan kedalam media. Penanaman ini dapat menggunakan jarum ose. Alat yang digunakan harus steril, sehingga benar-benar isolat murni yang didapat. Pada saat proses isolasi praktikan harus menggunakan sarung , masker dan harus mensterilkan daerah sekitar tempat pengambilan sampel dengan cara penyemprotan alkohol dan api Bunsen, hal tersebut bertujuan untuk mencegah mikroba lain ikut tertanam atau masuk dan mengkontaminasi agar padat, sehingga yang di amati adalah benar-benar mikroba yang berasal dari sampel yogurt. 1. Tuang Metode ini hanya dengan langsung menuangan sampel pada agar yang sudah dituangkan terlebih dahulu ke dalam cawan petri. Pada metode ini sampel dibuat homogen dengan memutar cawan petri mengikuti angka 8 atau bisa juga dengan menggerakan nya kekanan kekiri. 2. Tuang Gores Yaitu metode dengan menuangkan agar kedalam cawan petri lalu menggoreskan sampel dengan jarum inokulum atau ose, dengan membentuk zig-zag, kesalahan umum yakni menggoreskan jarum terlalu kuat sehingga membuat agar terobek. 3. Agar miring Metode ini menggunakan tabung reaksi, dimana agar dimasukan ke dalam tabung reaksi dan tabung reaksi diletakan miring, setelah itu menggoreskan sampel dengan menggunakan jarum inokulum lagi dengan bentuk zig-zag. Hasil pengamatan dari metode tuang yakni 37 koloni, metode tuang gores 28 koloni, dan agar miring 0 koloni. Dari hasil praktikum kelompok kami dengan metode tuang mikrobia berhasil tumbuh lebih banyak dibandingkan dengan agar miring. Faktor penyebab tidak adanya mikroba pada metode agar miring, analisis saya karna mungkin pada saat pengambilan sampel menggunakan jarum inokulum atau ose, mikroba terbunuh lebih dulu karena sterilisasi jarum yg belum begitu dingin langsung dimasukan kedalam sampel, factor kedua kemungkinan cara menggores yang kurang tepat, factor lainya bakteri memang belum tumbuh karna butuh waktu lebih banyak untuk tumbuh. 3. Pembahasan dari Muhammad Zainul Arifin (1504013) Dari penelitian pada praktikum kali ini membahas tentang pembuatan media padat dengan menggunakan Nutrient Agar. Nutrient Agar adalah media padat untuk pertumbuhan bakteri. Nutrient Agar terdiri dari Beef extract, Peptone dan Agar. Untuk pelarutnya ditambahkan Aquades. Tetapi pada praktikum kali ini kita tidak perlu mencampurkan Beef extract, peptone, dan agar supaya menjadi nutrent agar, karena pada laboratorium sudah terdapat nutrient agar yang bahan-bahan pembuatannya sudah tercampur dan berbentuk serbuk. Untuk membuat media padat dari nutrient agar kita harus melarutkannya terlebih dahulu dengan menambahkan aquades dikarenakan nutrient agar yang dimiliki berbentuk serbuk. Pada praktikum ini kita menggunakan nutrient agar sebanyak 8 gr dan ditambahkan aquades 400 ml. Lalu membuat NaCl Fisiologis ditambahkan dengan pengenceran dari yoghurt atau penurunan suatu media yoghurt, ini dilakukan agar bakteri yang didapat bisa dihitung. NaCl yang digunakan sebanyak 3,4 gr, aquades 400ml dan ditambahkan 1 ml Yoghurt ketika pengencerannya. Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquades dalam jumlah tertengtu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan. (Brady,1999). Isolasi mikroorganisme adalah proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium. Pada praktikum kali ini kita memakai isoloasi mikroorganisme dengan tiga cara yaitu : metode tuang, metode tuang gores, dan metode agar miring. Tujuan dilakukannya isolasi mikroorganisme adalah mengetahui adanya koloni yang tumbuh pada media tersebut. Hasil dari isolasi mikroorganisme ini dapat diamati bahwa dengan metode uang jumlah bakteri koloni ada 37 koloni, dengan metode tuang gores berjumlah 28 koloni, dan dengan metode agar miring ada 0 koloni. 4. Pembahasan dari Nadhira Auliya Shabrina (1505533) Untuk membuat media pertumbuhan mikroorganisme ada berbagai cara salah satunya adalah dengan media padat. Cara yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode tuang, tuang gores, dan agar miring. Ketiga metode tersebut menggunakan nutrient agar. Nutrient agar memiliki komposisi yang sama dengan nutrient brooth, yaitu terdiri dari peptone dan Beef extract perbedaannya terletak pada wujudnya yang padat karena salah satu komposisi lainnya adalah agar-agar. Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat media padat adalah menimbang 8 gr nutrient agar ditambahkan dengan 400 ml Akuades. Nutrient agar yang digunakan dalam praktikum ini adalah nutrient agar instan sehingga tidak perlu lagi untuk menimbang peptone dan Beef extract. Untuk mempercepat jalannya praktikum sebelum mencampurkan nutrient agar panaskan dahulu akuades supaya nutrient agar dapat larut. Gunakan hot plate and stirrer untuk mengaduk nutrient brooth sampai terlarut semua tetapi kita harus secara bertahap menurunkan suhu hot plate and stirrer agar tidak terjadi overheat. Tutup Erlenmeyer menggunakan penyumbat yang dibuat dari kapas dan alumunium foil. Setelah itu sterilkan nutrient agar dengan meggunakan autoclave dengan suhu 121°C tekanan 1 atm selama 20 menit. Untuk melakukan pengenceran kita membutuhkan 3.4 gram NaCl fisiologis dan 400 ml akuades. Aduk larutan tersebut sampai semua NaCl fisiologis larut dengan akuades. Setelah terlarut dengan baik masukan larutan NaCl fisiologis kedalam 5 tabung ulir masing-masing sebanyak 9 ml. Lalu masukan ke dalam autoclave untuk mensterilkan NaCl fisiologisnya. Pengenceran berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme secara besar-besaran yang dapat membuat kita dapat menghitung mikroorganismenya. Dalam praktikum ini digunakan metode pengenceran sampai 10-5 agar bisa menghitung jumlah mikroorganisme yang tumbuh. Pertama masukan 1 ml yogurt ke tabung berisi NaCl fisiologis yang pertama, beri label 10-1. Lalu masukan 1 ml cairan dari tabung pertama ke tabung ke dua (10-2). Tabung kedua ke tabung ketiga seterusnya seperti itu sampai ke tabung kelima (10-5). Setelah selesai membuat pengenceran sampai turunan ke 5 sterilkan tabung ulir dalam autoclave denhan suhu 121°C tekanan 1 atm selama 20 menit. Setelah semua tersterilkan di autoclave kita siap melakukan isolasi mikroorganisme dengan tiga cara yaitu, metode tuang, tuang gores, dan agar miring. Untuk metode tuang dan tuang gores, tuangkan larutan nutrient agar ke cawan petri (petri disc) secukupnya. Selanjutnya untung metode tuang masukan 1 ml larutan yogurt dan NaCl fisiologis turunan kelima pada cawan petri (petri disk) tunggu hingga agarnya mengeras lalu balikan posisi cawan petri (petri disk). Sedangkan untuk metode tuang gores agar harus mengeras terlebih dahulu. Setelah itu gunakan jarum ose dan panaskan dengan Bunsen hingga jarum osenya memijar diamkan jarum ose beberapa saat lalu masukan kedalam campuran yogurt dan NaCl fisiologis turunan kelima. Goreskan pada pada agar berkali-kali. Sehingga koloni mikroorganisme akan tumbuh disekitar goresan. Jangan menggores terlalu kuat karena bisa merusak atau membelah agarnya. Cukup sekenanya saja antara jarum ose dan media agarnya. Metode agar miring kita menggunakan tabung ulir dan jarum ose. Masukan 9 ml nutrient agar ke dalam tabung ulir. Gunakan rak tabung reaksi sebagai penyangga agar tabung ulir dapat dimiringkan sekitar 15°. Setelah agar mengeras panaskan jarum ose sampai memijar dan diamkan sejenak masukan ke dalam tabung berisi sample turunan kelima lalu goreskan pada tabung yang berisi agar dengan bentuk zig-zag. Setiap metode yang dilakukan harus dalam keadaan yang steril sehingga pengerjaannya tidak boleh jauh-jauh dari api (Bunsen). Ketiga metode tersebut dimasukan ke dalam incubator selama 24 jam dengan suhu 37°C untuk melihat hasil pertumbuhan mikroorganismenya. Setelah 24 jam hasil pertumbuhan koloni mikroorganisme kelompok kami adalah sebagai berikut. - Metode tuang jumlah koloni ada 37 koloni - Metode tuang gores jumlah koloni ada 28 koloni - Metode agar miring jumlah koloni ada 0 koloni. 5. Pembahasan dari Nita Septa Dilla (1505406) 1. Pembuatan Media Padat ( Nutrient Agar) Nutrient Agar adalah medium padat untuk pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan dalam berbagai kultur mikroorganisme. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Nutrient Agar(NA) adalah suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Pada medium NA, bahan utama penyusunnya yakni adalah beef extract, peptone, agar dan aquades. Berdasarkan praktikum yang dilakukan, NutrientAgar (NA) yang dibuat adalah 400 ml. Komposisinya adalah beef extract 3 gr, peptorne 5 gr, agar 15 gr dan aquades 400 ml. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkanpeptone agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar digunakan untuk mengentalkan medium dan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba. Berdasarkan hasil pengamatan, sebelum disterilisasi media NA berwarna coklat kekuningan dengan bentuk cair. Tetapisetelah disterilisasi di autoklaf selama 30 menit dengan suhu 121 o Cmedianya berubah warna menjadi kuning kecoklatan dengan bentuk menjadi semi padat. 2. Pengenceran Pada pembuatan larutan pengenceran, dibuat terlebih dahulu larutan NaCl fisiologis, yang fungsinya menghambat laju pertumbuhan mikroorganisme, dengan bahan utamanya NaCl 8,5 gr ditambah aquades sebanyak 1 liter, lalu dilarutkan secara rata. Setelah itu, masukkan larutan ke dalam tabung ulir, tabung ulir siap disterilisasikan ke dalam autoklaf selama 30 menit dengan suhu 121 oC. Sesudah proses sterilisasi selesai, pada sample untuk melakukan pengenceran atau diturunkan agar bakteri dapat dihitung. 3. Isolasi Mikroorganisme Isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Salah satu jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri. Dalam praktikum isolasi bakteri, memerlukan lingkungan dan mediumyang berisi zat hara untuk pertumbuhan sel, sintesis sel, keperluan energi dalammetabolisme, dan pergerakan yang sesuaidengan mik roorganisme.Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Yang digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaituagar . Agar digunakan sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba.Media yang digunakan dalam praktikum adalah NA karena yang akan di biakanadalah bakteri. a) Metode Tuang Metode tuang terdiri dari penginokulasian biakan murni, dalam hal ini suspensi bakteri dituangkan ke dalam NA steril yang belum membeku, pada suhu 45oC, bertujuan agar bakteri tidak mati. Bakteri yang terdapat di dalam petridish diputar ke kanan dan ke kiri untuk mencampur isinya dan memadat. Lalu, diinkubasi selama 24 jam. Inkubasi dilakukan dengan kondisi cawan terbalik untuk mencegah air kondensasi jatuh di atas permukaan sehingga dapat terjadi penyebaran koloni.Tujannya adalah memisahkan sel-sel bakteri satu sama lain sehingga terbentukmenjadi koloni-koloni yang terpisah dalam medium yang padat. Kemudian dapatdiambil sel-sel dari satu koloni utntuk mendapatkan biakan murni. Pada percobaan isolasi bakteri dengan menggunaka n media NA ini didapatkan bentuk koloni menyebar tidak teratur, terdapat 37 koloni di dalam petridish dengan menggunakan metode tuang. b) Metode Tuang Gores Metode tuang gores terdiri dari penginokulasian biakan murni, dalam hal ini 10 ml media nutrisi steril dituangkan ke dalam petridish, biarkan media menjadi padat dan dingin, lalu, bakar ujung ose sampai memijar menggunakan bunsen, agar terhindar dari kontaminasi. Ambil satu ose suspensi campuran bakteri dan goreskan ose yang mengandung suspensi bakteri, pada saat menggores dibuat empat bagian. Simpan petridish dan inkubasi selam 1-2 hari untuk membentuk koloni. Setelah diinkubasi selama kurang lebih 48 jam, akan terlihat koloni bakteri berkumpul pada goresan-goresan tersebut, pada metode tuang gores terdapat 28 koloni bakteri yang bertebaran. c) Cara Agar Miring Metode tuang gores terdiri dari penginokulasian biakan murni, dalam hal inituangkan Nutrient Agar sebanyak 5ml ke dalam tabung ulir yang steril. . Pada saat media masih panas, tabung diletakkan dalam keadaan miring (sekitar 15o) sampai media membeku. Ambil satu ose bakteri secara aseptik, buatlah goresan sebanyak mungkin pada permukaan media (goresan zigzag). Inkubasikan selama 24 jam. Dalam percobaan yangdilakukan tidak ada pertumbuhan bakteri yang terlihat di permukaan agar. VII. KESIMPULAN 1. Kesimpulan dari Ange Cindi Angriani (1506354) - Media padat terbuat dari beef extact 3g, peptone 5g, agar 15g yang dilarutkan dengan 1000ml aquades. - Pengenceran dilakukan dengan cara mengambil 1ml sampel dan dimasukan ke 9ml NaCl fisiologis. - Isolasi mikroorganisme dengan cara tuang dilakukan dengan memasukan 1ml sampel ke media padat. - Isolasi agar miring dilakukan dengan cara menggoreskan ose yang telah dicelupkan ke sampel pada media padat. - Didapatkan hasil 0 koloni untuk agar miring, 28 koloni untuk agar gores, dan 37 koloni untuk agar tuang. 2. Kesimpulan dari Laurensius Wilfran Nainggolan (1505339) Nutrisi merupakan hal yang penting bagi makhluk hidup termasuk mikroorganisme. Makanan atau nutrisi diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme, mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Pada praktikum ini media yang digunakan nutrien agar instan, komponen utama nutrient agar ada 3 yakni beef ekstrak, peptone, agar. 1. Pada praktikum sebelum melakukan isolasi mikroorganisme, ada beberapa yang diperlukan terlebih dahulu, yakni larutan NaCl fisiologis, dan pengenceran. Pengenceran dilakukan bertujuan untuk mempermudah menghitung banyaknya bakteri. Larutan diturunkan sampai turunan 10-5. 3. Pada praktikum ini ada tiga metode dalam isolasi mikroba, metode tuang, tuang gores , dan agar miring dilakukan. Pada pengamatan yang dilakukan hasil yang didapat yakni mikroba yang tumbuh paling banyak terdapat pada isolasi dengan metode tuang, sedangkan yang paling sedikit ada pada isolasi dengan metode agar miring. 3. Kesimpulan dari Muhammad Zainul Arifin (1504013) Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kita bisa membuat nutrient agar sebagai media padat pertumbuhan mikroorganisme, pengenceran NaCl fisiologis dan pengenceran yoghurt yaitu penurunan media yoghurt, supaya bakteri yang terdapat pada yoghurt bisa dihitung. Dan cara pengisolasian dengan metode tuang, metode tuang gores, dan metode tuang gores. Tujuan dilakukannya isolasi mikroorganisme adalah mengetahui adanya koloni yang tumbuh pada media tersebut. Hasil dari isolasi mikroorganisme ini dapat diamati bahwa dengan metode uang jumlah bakteri koloni ada 37 koloni, dengan metode tuang gores berjumlah 28 koloni, dan dengan metode agar miring ada 0 koloni. 4. Kesimpulan dari Nadhira Auliya Shabrina (1505533) Dengan melakukan praktikum ini kami jadi tahu cara membuat media padat nutrient agar, cara pengenceran NaCl fisiologis dan pengisolasian mikroorganisme pada yogurt dengan menggunakan metode tuang, metode tuang gores, dan metode agar miring. Nutrient agar terdiri dari komposisi peptone, Beef extract, dan agar. Perbandingan nutrient agar instan dengan akuades adalah 8 gram per 400 ml. Pembuatan media padat ini berguna untuk menanam mikroorganisme. Untuk dapat menghitung jumlah mikroorganisme digunakan pengenceran sampai turunan kelima. Pembuatan pengenceran ini membutuhkan 3.4 gram NaCl fisiologis dan 400 ml akuades. Incubator berguna untuk mengembangbiakan mikroorganisme yang telah ditanam diketiga metode tersebut. Karena pengerjaan praktikum ini harus steril maka pengerjaan praktikum ini pun menggunakan autoclave dan harus dekat dengan api. Data yang dihasilkan dari praktikum ini adalah 37 koloni bakteri dari metode tuang, 28 koloni bakteri dari metode tuang gores, dan 0 koloni dari metode agar miring. 5. Kesimpulan dari Nita Septa Dilla (1505406) - Nutrient Agar adalah medium padat untuk pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan dalam berbagai kultur mikroorganisme. - Pengenceran larutan garam dilakukan untuk menghambat laju pertumbuhan mikroorganisme, dan pada saat proses sampel diturunkan bertujuan agar bakteri dapat dihitung. - Isolasi mikroorganisme dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: metode tuang, metode tuang gores dan metode agar miring. Daftar Pustaka Anonim. 2014. Larutan Garam Fisiologi. [online]. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_garam _fisiologis/ Anonim. (2012). Nutrient Agar. [Online] Diakses dari http://www.mediaagar.com/blog/nutrient-agar/ Agriflora. (2013). MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME. [Online] Diakses dari. https://www.facebook.com/Mikroba.Bio.K/posts/559578860756936 Aprilia, Istiqomah. 2014. Laporan Praktikum Mikrobiologi Isolasi. [online]. Diakses dari http://www. kimia.clas.web.id/2014/11/laporan-praktikummikrobiologi-isolasi/ Cakrawati, Dewi. 2015. Pedoman Praktikum Biologi Dasar. Bandung Hairunnisa, Ita. 2015. Media Padat. [online]. Diakses dari http://dokumen.tips/document/media-padat/ Muhammad. 2010. Metode Isolasi Bakteri dengan Cawan. [online]. Diakses dari http://muhammadr078.student.ipb.ac.id/2010/06/20/metode-isolasibakteri-dengan-cawan/ Sholihah, Ina. (2014). Laporan praktikum isolasi mikroorganisme. [online]. Diakses dari http://inasholihah2006-laporan- praktikumgizi.blogspot.co.id/2014/08/laporan-praktikum-isolasimikroorganisme.html Sontani, Tatang. (2014). Apa yang dimaksud pengenceran. [online]. Diakses dari http://www.sridianti.com/apa-yang-dimaksud-dengan-pengenceran.html Dokumentasi