Benarkah Pasta Berasal dari Arab? Jakarta - Selama ini pasta dikenal sebagai makanan khas Italia. Dikonsumsi orang Italia sebagai menu harian. Ratusan jenis pasta dengan aneka suas juga diciptakan. Namun, menurut catatan sejarah makanan ini bukan asli Italia. Jadi bagaimana pasta bisa sampai ke Italia? Seperti dilansir dari Today I Found Out (18/10/2013), salah satu teori populer yang diterbitkan dalam Macaroni Journal milik Asosiasi Industri Makanan, pasta dibawa ke Italia oleh Marco Polo melalui Cina. Marco Polo diketahui berkelana ke Cina pada masa Dinasti Yuan (1271-1368). Saat itu masyarakat Cina telah mengonsumsi mie sejak 3000 SM di provinsi Qinghai. Bahkan beberapa bukti menunjukkan mie berusia 4000 tahun terbuat dari tumbuhan foxtail dan broomcorn millet. Sayangnya, ada beberapa temuan yang menyangkal teori ini. Secara teknis, mie yang dibuat di China tidak bisa dianggap pasta karena cara pembuatannya berbeda. Marco Polo juga menggambarkan mie di China seperti lagana. Hal ini menunjukkan ia sudah familiar dengan makanan seperti pasta sebelum pergi ke China. Selain itu, saat Marco Polo belum kembali dari China, pada tahun 1279 seorang prajurit Genoa memasukkan sekeranjang pasta kering sebagai daftar barang miliknya. Genoa sendiri merupakan wilayah pelabuhan laut di Italia. Teori lain mengatakan pasta modern yang ditemui sekarang pertama kali dijelaskan oleh ahli geografi Arab bernama Idrisi pada tahun 1154. Idrisi mengungkapkan pasta sudah menjadi makanan umum di Sicily, yaitu pulau terbesar di Laut Mediterania yang dekat dengan Italia. Jadi Marco Polo tidak membawa pasta dari China ke Italia. Pada saat itu pasta sudah ada disana. Diperkirakan pasta diperkenalkan ke Italia saat Arab berusaha menaklukan Sicily pada abad ke-9 Masehi. Pada abad ke-12 Masehi, masyarakat Italia belajar dari masyarakat Arab tentang metode pengeringan pasta agar awet saat dibawa bepergian. Temuan lebih lanjut yang mendukung teori ini adalah adanya perkenalan gastronomi Arab di banyak resep pasta kuno milik masyarakat Sicily.