REDUPLIKASI DALAM BAHASA MANDAR Oleh: Nurhayati S. Dosen Fakultas Sastra Unhas A. PENDAHULUAN Suku Mandar salah satu etnis yang ada di Indonesia, tepatnya di Provinsi Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi Barat ini resmi berdiri pada tanggal 14 Desember 2004. Sulawesi Barat mempunyai 5 kabupaten yaitu: Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, dan Kabupaten Mamuju Utara. Suku Mandar mendiami Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar. Dari kelima kabupaten ini ada dua kabupaten yang dominan suku Mandarnya, yaitu Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar. Kata Mandar menurut bahasa atau dialek sama dengan kata “manda” tanpa fonem ‘r’ yang berarti kuat. Kata ini masih digunakan di daerah Pitu Ulunna Salu (tuju kerajaan hulu sungai). Kata Mandar juga berarti nama sebuah sungai yang mengalir di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Menurut kepercayaan orang-orang tua dahulu bahwa air sungai tersebut dapat mengobati segala macam penyakit. Pengertian kata Mandar dalam sejarah dan politik adalah nama dari suatu unit kerajaan yaitu gabungan tujuh kerajaan hulu sungai (Pitu Ulunna Salu) dan tujuh kerajaan muara sungai (Pitu Baqbana Binanga). Perkataan Mandar juga biasa disebut “Tipalayo”. Kata ini secara etimologi dari kata “tipa” berarti begitu (sangat) dan “layo” berarti tinggi semampai. Jadi, kata “Tipalayo” kata ini diasosiakan pada pengertian segenap unsur kecantikan seseorang. Suku Mandar sebagai salah satu etnis yang ada di Sulawesi Barat kaya akan budaya daerah. Beberapa budaya yang menonjol di antaranya kain sutera Mandar, perahu tradisonal, makanan tradisional, acara perkawinan, khitanan, dll. Untuk perahu tradisonal sering diadakan setiap tahunnya yaitu acara Sandeq Race berupa ajang balap sandeq (perahu sandeq adalah perahu tradisional khas Mandar). Sandeq Race biasanya diadakan di sekitar bulan Agustus sampai September di setiap tahunnya. Bahasa Mandar sebagai salah satu bahasa daerah yang juga merupakan salah satu kekayaan budaya yang ada di Indonesia mempunyai struktur dan ciri tersendiri dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya. Salah satu aspek ketatabahasaan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bidang morfologi khususnya reduplikasi bahasa Mandar dari segi bentuk, makna, dan fungsinya. B.TEORI-TEORI REDUPLIKASI Reduplikasi disebut juga proses pengulangan. Menurut Ramlan (1979:38) menyatakan bahwa proses reduplikasi adalah proses pengulangan bentuk baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik bervariasi fonem maupun tidak. Verhar (1983:63) berpendapat bahwa konstituen yang dikenai reduplikasi dapat berupa monomorfemis dan pula polimorfenis. Kemudian Muslich (2008: 48). Proses pengulangan adalah peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. Adapun menurut Darwis (2012:23) Reduplikasi adalah unsur yang ada dalam reduplikasi dapat berbentuk monomorfemis dan polimorfemis. B. REDUPLIKASI DALAM BAHASA MANDAR 1. Bentuk Reduplikasi Reduplikasi biasa juga kata ulang adalah suatu proses perulangan kata. Dalam bahasa Mandar terdapat bentuk reduplikasi utuh, reduplikasi sebagian, reduplikasi dengan proses pembubuhan afiks, reduplikasi yang berkombinasi dengan klitika. a. Bentuk Reduplikasi Utuh Reduplikasi utuh dalam bahasa Mandar hanya terjadi pada kata dasar yang bersuku satu dan dua yang tanpa diakhiri dengan konsonan. Contoh: ande ‘makan’ → ande-ande = makan-makan baju → baju-baju = baju-baju gol ‘bola’ → gol-gol = bola-bola b. Bentuk Reduplikasi Sebagian 1) Reduplikasi sebagian Kata Dasar a) Kata Dasar Bersuku Dua Berakhir dengan Konsonan Reduplikasi sebagian dalam bahasa Mandar terjadi pada kata dasar bersuku dua yang berakhir dengan konsonan, maka kata yang pertama tidak disertakan konsonan. Contoh: pindang ‘piring’ → pinda-pindang = piring-piring tedong ‘kerbau’ → tedo-tedong = kerbau-kerbau ondong ‘lompat’ → ondo-ondong = lomapt-lompat pondiq ‘pendek’ → pondi-pondiq = pendek-pendek b). Kata Dasar Bersuku Tiga atau Lebih Berakhir dengan Konsonan Reduplikasi kata dasar bersuku tiga yang diakhiri dengan konsonan maka suku pertama dan suku kedua yang diulang. Contoh: pameang ‘cari’ → pame-pameang = cari- cari tumbiring ‘miring → tumbi-tumbiring = agak miring petabung ‘pematang’ → peta-petabung = pematang kecil tunggalang ‘pegang’ → tunga-tunggalang = pegang-pegang pameang ‘cari’ → pame-pameang = cari- cari gorombolang ‘gerombolang → goro-gorombolang = gerombolang-gerombolang kulissi ‘cubit’ → kuli-kulissi = cubit-cubit Karattas ‘kertas’ → kara-karattas = kertas-kertas 2) Reduplikasi yang berkombinasi dengan afiksasi a) Reduplikasi Kata berprefiks dengan Suku Pertama Kata Dasar berakhir dengan kosonan ditambah dengan prefiks Reduplikasi dengan kata yang mendapat prefiks dengan suku pertama berakhir dengan konsonan, maka yang diulang adalah prefiks dan suku pertama kata dasar yan diulang Contoh: ma- + suppeq ‘jolok → massu-masuppeq ‘melakukan pekerjaan jolok secara berulang’’ mi- + luttus ‘terbang’ → millu-milluttus ‘sekedar terbang secara berulang pe- + illong ‘teriak’ → peqi-peillong ‘sekedar berteriak secara berulang’ na- + tuttu ‘pukul’ → natu-natuttu ‘sekedar pemukul secara berulang b) Reduplikasi Kata Dasar Kata berprefiks dengan Suku Pertama Kata Dasar berakhir dengan vokal ditambah dengan prefiks. Reduplikasi dengan kata yang mendapat prefiks dengan suku pertama berakhir dengan vokal, maka yang diulang adalah prefiks dan suku pertama kata dasar. Contoh: na- + beso ‘tarik’ → nabe-nabeso si- + baro ‘bertengkar’ →siba-sibaro = ditarik-tarik = saling bertengkar c) Reduplikasi Kata Dasar dengan Sufiks Dalam bahasa Mandar hanya terdapat sufiks –i, dan -ang, d) moka ‘tidak mau’ → moka-mokai = tidak mau-tidak mau tunu ‘bakar’ → tunu-tunuang = bakar-bakarkan Reduplikasi Kata Dasar dengan infiks Dalam bahasa Mandar terdapat 3 infiks yaitu: -um-, -al-, -ar-. Perlakuan infiks dalam bahasa Mandar sama dengan perlakuan infiks dalam bahasa Indonesia, yaitu kata yang berinfiks dianggap satu kata. Sombal ‘layar’ + -um- → sumombal → sumo-sumombal = sekedar berlayar kekeq ‘gelitik’ + -al- → kalekeq → kale-kalekeq = gelitik-gelitik secara berulang kepuq ‘jelek’ + -ar- → karepuq → kere-karepuq = agak jelek e) Reduplikasi Kata Dasar dengan Konfiks Dalam bahasa Mandar terdapat konfiks ma-ang, pa-ang, ma-i, di-i-. Kata dasar yang mendapat konfiks kemudian diulang, maka yang diulang adalah awalan dengan suku pertama ditambah kata dasar yang diulang kemudian akhiran. Contoh: cobeq ‘cobek’ + pa-ang → paccobeang → pacco-pacccobeang = tempat cobeka ukuran kecil’ tulis ‘tulis + ma-i → manulisi → manu-manuisi = sedang menulis-nulis ande ‘makan’ + di-i → diandei → dia-diandei = dimakan-makan c) Reduplikasi Kata Dasar dengan Prefiks Rangkap Bahasa Mandar mempunyai prefiks rangkap mappa- dan mappe-, dipoKata dasar yang mendapat prefiks rangkap, maka yang diulang adalah prefiks rangkapnya. Contoh: cawa ‘ketawa’ + mappa/mappi → mappacawa → mappa-mappacawa = membuat tertawa secara berulang rannu ‘harap + dipo- → diporannu → dipo-diporannu = diharapkan secara berulang atau ‘sangat diharapkan d) Reduplikasi Kata Dasar dengan Klitika Ada dua klitika dalam bahasa Mandar yaitu proklitik dan enklitik. Proklitik berupa u-, dan mu- dan yang berupa enklitik -aq, -o, mu-, meq-, ta-, na1) Reduplikasi Kata Dasar dengan Proklitik u-+ ande ‘makan’ → uande → ua-uande = sekedar saya makan mu-+ tinro ‘buru’ → mutinri → muti-mutinro = sekedar diburu’ 2) Reduplikasi Kata dasar dengan Enklitik melo ‘mau’ + -aq → meloaq → melo-meloaq pole ‘datang + -o →poleo → pole-poleo = datang-datanglah kamu baju ‘baju’ + -mu → bajummu → baju-bajummu = baju-bajumu loka ‘pisang + -meq → lokameq → loka-lokameq = pisang=pisang kalian doiq ‘uang’ + -ta → doiqta → doi-doiqta = uang-uang kita kotta ‘pacar’ + -na → kottana → kotta-kottaqna = pacar-pacar dia. 2. Fungsi dan Arti Reduplikasi dalam Bahasa Madar a. Fungsi Reduplikasi 1. Berfungsi membentuk kata a) Mengubah kata benda menjadi kata kerja. Contoh: bau ‘ikan’ → pobau → poba-pobau = pekerjaannya mencari ikan b) Mengubah kata sifat menjadi kata kerja Contoh:lakka ‘panjang’ + pa- = palakka → palakka-lakka =membuat panjang c) Membentuk frase Contoh: da lamba-lambaq ‘jangan telanjang’ d) Mengisi fungsi dalam sintaksis Semua fungsi yang ada dalam kalimat bahasa Indonesia dapat diisi oleh reduplikasi. b. Arti Reduplikasi a) Arti pluralitas atau banyak Arti pluralitas yang dimaksud adalah berarti banyak Contoh: pida-pindang ‘piring-piring’ = banyak piring b) Mengecilkan arti dari kata dasarnya Contoh: cobeq + pa-ang → pacco-cobeang ‘cobekan-cobekan’ = cobekan kecil. c) Menyatakan arti pekerjaan yang disebutkan pada kata dasarnya Contoh: bau + po → pobau → poba-pobau ‘bekerja sebagai pencari ikan’ d) Menyatakan arti pekerjaan berulang-ulang Contoh: ma + tuttu → mattuttu → mattuttu-tuttu ‘memukul-pukul’ = melakukan pekerjaan memukul berulang-ulang e) Menyatakan arti penekanan Contoh: macai + pai ‘marah’ → maca-macaipai ‘marah-marah marah f) Menyatakan arti menyerupai Contoh: sayyang ‘kuda’ → say-sayyang ‘kuda-kuda’ = menyerupai kuda. g) Menyatakan arti kumpulan dari suatu bilangan Contoh: si + lima ‘silima’ → silima-lima’ = setiap kumpulan ada lima h) Menyatakan arti berbalasan Contoh: si + laccar ‘lempar’silaccar → silaccar-laccar = saling melempar i) Menyatakan arti agak Contoh: tumbiring ‘miring’ → tumbi-tumbiring = agak miring 3. Keunikan Reduplikasi dalam Bahasa Mandar a. Kata dasar yang bersuku dua diakhiri dengan konsonan, konsonan tersebut tidak di ulang. Contoh suling → suli-suling = suling-suling b. Kata dasar yang bersuku tiga dengan suku kedua berakhir dengan konsonan, konsonan suku kedua tidak diulang. Contoh : pulokko ‘pingang’ → pulo-pulokko = pingang-pingang c. Jika kata dasar mendapat awalan, maka yang diulang awalan dan suku pertama. Contoh: pe- + akal ‘peakal’ → pea-peakal = banyak akal. d. Jika kata dasar mendapat awalan rangkap, maka yang diulang awalan rangkap tersebut. Contoh: mappe + tanda ‘menyampaikan’ → mappe-mappetanda = sekedar menyapaikan. D.PENUTUP Reduplikasi dalam bahasa Mandar ada yang berbentuk reduplikasi utuh, reduplikasi sebagian, dan ada reduplikasi yang berkombinasi dengan pembuhuhan afiks dan klitika. Fungsi reduplikasi dalam bahasa Mandar adalah mengubah kata benda menjadi kata kerja, mengubah kata sifat menjadi kata kerja, membentuk frase, dan mengisi fungsi sitaksis. Arti reduplikasi dalam bahasa Mandar adalah berarti banyak, mengecilkan arti, melakukan pekerjaan, pekerjaan berulang, menyerupai, penekaan, kumpulan, saling, dan agak. Ada beberapa keunikan reduplikasi dalam bahasa Mandar dibandingkan dengan reduplikasi dalam bahasa Indonesia di antaranya: 1) kata dasar yang bersuku dua diakhiri dengan konsonan, konsonan tersebut tidak di ulang, 2) kata dasar yang bersuku tiga dengan suku kedua berakhir dengan konsonan, konsonan suku kedua tidak diulang, 3) jika kata dasar mendapat awalan, maka yang diulang awalan dan suku pertama, dan 4) jika kata dasar mendapat awalan rangkap, maka yang diulang awalan rangkap tersebut. . DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Indonesia. Ed.3. Jakarta, Balai Pustaka Banru, Thalib. 1980. Arti Perkataan Mandar. Makassar, SKU Makassar, Press. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta, Renika Cipta. Darwis, Muhammad. 2012. Morfologi Bahasa Indonesia Bidang Verba. Makassar, Menara Intan. Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores, Nusa Indah. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta, PT Gramedia. Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Ke arah Tata Bahasa Deskriptif. Jakarta, Bumi Aksara. Muthalib, Abdul. 1982. Kamus Mandar Indonesia. Jakarta, Proyek Pengembangan Bahasa Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Parera, Jos Daniel. 1980. Pengantar Linguistik Umum Bidang Morfologi. Ende Flores, Nusa Indah Ramlan. 1979. Morfologi. Jogyakarta, UP Karyono. Verhaar, JWM. 1983. Pengantar Linguistik. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. ___________ . 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.