KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENYAMPAIKAN PENDAPAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN KELAS VIII SMPN 2 PUHPELEM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Agnista Ayu Fitriana dan Soetarno Abstrak : Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok teknik diskusi untuk meningkatkan motivasi siswa menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran siswa kelas VII SMP NEGERI 2 PUHPELEM Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII yang berjumlah 108 siswa. Sumber data berasal dari siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data mengunakan angket. Pengujian keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan teknik teknik diskusi dalam meningkatkan motivasi berpendapat siswa kelas VII SMPN 2 Puhpelem digunakan prosedur analisis menggunakan rumus uji beda analisis variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah diberi perlakuan yaitu bimbingan kelompok teknik diskusi skore kelompok eksperiment meningkat. Peningkatan skore ini dapat dilihat melalui hasil perbedaan mean dan hasil uji Anova skore prettest dan skore posstet pada kelompok eksperimen. Peningkatan mean skor kelompok eksperimen yang telah diberi perlakuan dari 107,03 menjadi 118,133. Hasil uji analisis sub hipotesis 1 dengan nilai Fhitung sebesar = 12,404 sedangkan Ftabel sebesar = 3,91 maka Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan signifikansi sebesar = 0,001 < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan. Pada uji analisis sub hipotesis 2 dengan nilai Fhitung sebesar = 12,725 sedangkan Ftabel sebesar = 3,91 maka Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan signifikansi sebesar = 0,001 < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan. Pada uji analisis sub hipotesis 3 dengan nilai Fhitung sebesar = 15,800 sedangkan Ftabel sebesar = 3,91 maka Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan signifikansi sebesar = 0,000 < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan hasil skore pretest dan posstes tidak mengalami peningkatan Simpulan dari penelitian ini adalah Bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menyampaikan pendapat kelas VIII SMPN 2 PUHPELEM tahun ajaran 2013/2014. Kata kunci : diskusi, motivasi menyampaikan pendapat hasil pekerjaannya didepan kelas, PENDAHULUAN Motivasi merupakan salah satu ataupun menjawab semua proses pertanyaan guru yang diberikan pembalajaran. Seorang siswa tidak kepada siswa secara lisan tentang mempunyai motivasi, maka tidak telah dipelajari pada saat proses akan mungkin aktivitas dalam pembelajaran. Maka dari itu siswa proses belajar terlaksana dengan dapat memahami dengan baik apa baik. Menurut Sardiman (2011:84) yang telah disampaikan oleh guru. proses belajar sangat memerlukan Kenyataan dalam lapangan yaitu di motivasi. SMPN faktor penting dalam Hasil belajar akan 2 Pupelem Kabupeten menjadi optimal, kalau siswanya Wonogiri mempunyai motivasi yang tinggi. sebagian besar dari siswa kurang Motivasi yang harus dimiliki siswa memiliki adalah pembelajaran berlangsung. Salah motivasi menyampaikan ditemukan motivasi bahwa saat proses proses satu nya adalah motivasi untuk ini menyampaikan pendapat mereka merupakan potensi yang harus pada saat proses pembelajaran. dimiliki oleh siswa agar siswa Siswa dapat aktif dalam mengikuti proses menyampaikan pendapat mereka belajar mengajar.. didepan pendapat dalam pembelajaran. . Motivasi Adanya motivasi cenderung kelas, tidak takut mau untuk menjawab pertanyaan dari guru, pada sering gugup apabila ditunjuk oleh siswa maka ia akan mempunyai guru. cenderung pasif didalam dorongan kelas menyampaikan timbal tentang pendapat untuk balik meteri memberikan seperti yang bertanya . Berdasarkan hasil wawancara belum dengan guru BK SMP Negeri 2 dimengerti, dapat memaparkan Puhpelem Kabupaten Wonogiri pada tanggal 23 2013 depan kelas. Dengan cara ini pun menunjukan banyak siswa yang masih banyak siswa yang enggan , cenderung malu dan tidak berani pasif maret dalam proses untuk pembelajaran. Siswa tidak mau menyampaikan pendapatnya saat menyampaikan proses pembelajaran. pendapatnya ataupun berbicara ketika diberi Rendahnya jumlah siswa di pertanyaan oleh guru. Ketika guru SMPN meminta siswa maju kedepan kelas menyampaikan untuk atau proses belajar disebabkan oleh pengalamannya, banyak faktor terutama faktor dari siswa lebih banyak diam, enggan dalam diri siswa, sepeti malu atau apabila membacakan menceritakan malu dan lebih sering 2 Puhpelem pendapat diejek teman dalam dalam tentang menunjuk temannya daripada dia pendapat mereka, merasa tidak berbicara sendiri di dapan kelas. mempunyai Sebagian dibandingkan besar siswa mau kemampuan lebih teman-temannya. menyampaikan pendapatnya jika Sehingga dipaksa oleh guru baru siswa menyampaikan pendapat mereka. berani hal ini menyebabkan motivasi untuk pendapatnya menyampaikan padasaat pembelajaran. proses diri takut siswa untuk untuk yang menyampaikan pendapat mereka dilakukan oleh guru BK SMPN 2 cenderung lemah. Mereka tidak Puhpelem ini untuk merangsang mempunyai dorongan dari dalam siswa nya agar mau memaparkan diri mereka sehingga mereka lebih hasil pekerjaanya di depan kelas banyak diam dan pasif saat proses guru pembelajran. BK hitungan Seperti dalam mereka tersebut mundur, melakukan yaitu 3,2,1, Dilihat dari permasalahan sehingga dengan demikian siswa diatas merasa takut dan akirnya mau kurangnya motivasi siswa dalam menyampaikan menyampaikan pendapatnya dalam pendapatnya di yang berkenaan dengan proses belajar menjadi salah satu membagi siswake dalam beberapa tugas guru BK untuk mengatasi kelompok kecil agar siswa dapat permasalahan membahas ini. Pemberian tentang topik bantuan yang dilakukan dalam permasalahan yang sedang mereka menyikapi permasalahan ini adalah hadapi pemberian bimbingan kelompok bertukar pikiran, informasi dan pada siswa pengetahuan bimbingan merupakan kelompok satu siswa yang permasalahan menyangkut tersebut. bantuan yang dapat digunakan semua untuk untuk dapat memberikan pendapat. dalam menyampaikan ini Dengan teknik meningkatkan memotivasi didkusi dapat bentuk siswa salah sehingga diharapkan siswa dapat terdorong Tujuan penelitan ini adalah pendapat yaitu berupa menjawab untuk pertanyaan, memberi sanggahan, bimbingan memaparkan hasil pekerjaannya diskusi untuk meningkatkan didalam proses pembelajaran. motivasi siswa menyampaikan Ada beberapa teknik mengetahui keefektifan kelompok pendapat teknik dalam proses bimbingan kelompok antara lain pembelajaran siswa kelas VIII diskusi, sosiodrama, permainan, SMP NEGERI 2 PUHPELEM simulasi, psikodrama, sosiodrama. Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik bimbingan kelompok yang akan digunakan meningkatkan guna motivasi siswa adalah teknik diskusi. Diskusi ini digunakan digunakan Motivasi dengan Menyampaikan persepsi Pendapat Motivasi kegiatan yang dipengaruhi oleh merupakan konsep untuk melakukan suatu seseorang keadaan dan tingkah untuk dari laku mengubah yang tidak diharapkan menjadi keadaan ataupun yang diharapkan. Uno (2007:3) disampaikan oleh seseorang.. menjelaskan Pendapat yang adalah kekuatan dari dalam siswa dalam individu, yang menyebabkan pembelajaran individu tersebut berbuat atau menyangkut tentang pelajaran bertindak Sehingga yang telah dipelajari. Siswa motivasi adalah kekuatan yang memberikan timbal balik atas tersembunyi dari dalam diri pelajaran yang telah diberikan seseorang sebagai penggerak oleh guru. agar bahwa sesuatu. dia terdorong motif untuk komentar yang disampaikan yang proses dimana Tujuan dari bertindak lebih aktif dalam penyampaian pendapat dalam mencapai proses Motivasi suatu tujuan. secara merupakan pembelajran adalah psikologi pertukaran informasi tentang internal materi pelajaran. Jadi dapat proses dengan aktivitas, pengendalian disimpulkan diri, dan menjaga tingkah laku penyampaian setiap waktu. Hamalik ( 173 : berpendapat 2000) bahwa penyampaian ide atau gagasan, semua komentar, masukan ataupun gejala yang terkandung dalam saran yang diungkapkan oleh perubahan seseorang di depan orang lain. menyatakan motivasi merupakan tindakan atau tingkah laku setiap individu bahwa pendapat atau adalah Bardasarkan dari yang didasari oleh dorongan pengertian diatas maka dapat dari internal dan dorongan simpukan eksternal individu. . menyampaikan Papera bahwa Motivasi pendapat (1991:185) adalah dorongan dari seorang menyatakan bahwa pendapat individu yang berasal dari diri adalah gagasan, ide, masukan individu (instrisik) tersebut maupun dari lingkungan luar menyampaikan (ektrinsik) untuk Bimbingan kelompok adalah gagasan Suatu kegiatan yang dilakukan ataupun komentar dari satu oleh sekelompok orang dengan individu memanfaatkan mengutarakan ide, ke individu lain, bahwa dinamika ataupun dari individu kedalam kelompok. kelompok agar siswa tersebut peserta lebih kegiatan kelompok saling berinteraksi, mencapai bebas mengeluarkan pendapat, hasil yang maksimal untuk menanggapi, memberi saran, hasil belajarnya. dan lain-lain sebagainya; apa aktif belajar dalam ,berusaha Artinya, dalam semua kegiatan yang dibicarakan itu semuanya Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. Diskusi Nurihsan (2007 : 23) menyatakan bahwa Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan Diskusi salah satu merupakan teknik yang digunakan dalam bimbingan untuk kelompok. pada Moedjiono (2009 : individu yang dilaksankan pada menyatakan bahwa Diskusi situasi kelompok dari nara adalah suatu cara membimbing sumber lewat memberikan layanan (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat memberi untuk siswa kehidupan sehari-hari Hasibuan kelompok, kesempatan nya untuk & 20) dengan pada dapat baik sebagai individu maupun mgutarakan sebagai pelajar, anggota menyimpulkan mengenai suatu keluarga dan masyarakat. permasalahan atau menyusun Prayitno (1995: 61) berbagai pendapatnya, alternatif suatu permasalahannya itu. Diskusi siswa melibatkan membantu semua aggota digunakan untuk siswa dalam kelompok diikutsertakan secara memecahkan aktif menyusun dalam mencapai kemungkinan pemecahan masalah, rencana dan pengambilan keputusan yang masalah secara bersama-sama tepat dengan mengutarakan masalahnya, kesempatan pada siswa nya mengutarakan ide-ide, mengutarakan saran-saran untuk dapat pendapatnya, memberi mgutarakan menyimpulkan saling menanggapi satu dengan mengenai suatu permasalahan yang atau lain dalam pemecahan masalah rangka yang dihadapi. menyusun berbagai alternatif suatu permasalahannya itu. Koestoer (1995 : 84 ) menyatakan bahwa diskusi adalah suatu situasi belajar dimana Adapun bimbingan kepada dalam kelompok teknik diskusi adalah: memberikan kesempatan tahapan 1) Tahap pembentukan siswa Tahap ini untuk mengutarakan ide dan merupakan pendapatnya. pengenalan, tahap pelibatan Ide tersebut tahap berhubungan dengan topik atau diri permasalahan yang sedang di memasukkan diri ke dalam bahas untuk mencapai sebuah kehidupan suatu kelompok. keputusan. Pada Dari pengertian diatas maka dapat atau tahap umumnya tahap ini para pada anggota disimpulkan saling memperkenalkan diri Bimbingan kelompok teknik dan juga mengungkapkan diskusi adalah bimbingan yang tujuan diberikan harapan yang ingin dicapai pada sekelompok ataupun harapan- baik oleh masing-masing, perhatian utama bukanlah sebagian, maupun seluruh pada berapa kali kelompok anggota. itu harus bertemu, tetapi 2) Tahap Peralihan Tahap pada kedua merupakan yang telah dicapai oleh kelompok itu. “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. hasil Ada METODE kalanya Metode penelitian yang jembatan ditempuh dengan dipilih dalam penelitian ini amat mudah dan lancar, adalah artinya Eksperimental Semu (Quasi para kelompok anggota dapat penelitian segera Ekperimental memasuki kegiatan tahap Sukmadinata ketiga penuh menyatakan bahwa Penelitian kemauan dan kesukarelaan. Eksperimental Semu (Quasi 3) Tahap Kegiatan Ekperimental Design ) adalah dengan Tahap merupakan ini inti dari Design (2009 : rancangan penelitian ). 207) yang memiliki variabel bebas dan kegiatan kelompok, maka terikat aspek-aspek yang menjadi terdapat satu kelompok kontrol isi dan pengiringnya cukup dan banyak, dan masing-masing yang pemberian perlakuan atau aspek perlu manipulasi pada mendapat perhatian yang eksperimen masih seksama pada ancaman validitas internal tersebut dari pemimpin kelompok. kelompok didalamnya eksperimen kelompok terbatas dalam penelitian. Rancangan 4) Tahap Pengakiran Pada pengakhiran yang ini, penelitiaan yang digunakan tahap dalam penelitian ini adalah pokok nonequivalent control group design (rancangan kelompok adalah purposive control tidak sepadan). sampling. Teknik random purposive Narbuko dan Acmadi ( random sampling yaitu dengan 1999: 112 ) menyatakan bahwa pemilihan sekelompok subyek Rancangan Kelompok Kontrol didasarkan atas ciri-ciri atau Tidak Sepadan (nonequivalent sifat-sifat control group design) adalah dipandang mempunyai sangkut rancangan dengan paut yang erat dengan ciri-ciri menggunakan dua kelompok atau sifat-sifat populasi yang yang sudah diketahui sebelumnya, bertindak sebagai kelompok eksperimen kelompok kontrol dan dengan tertentu setelah yang anggota sampel berdasarkan ciri-ciri yang ada pemberian pra uji ( pre test sudah dikelompokkan )pada pembagian kedalam kelompok kedua kelompok,pemberian perlakuan eksperimen pada kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara acak, diakhiri tdak memandang cirri-ciri pada dengan pemberian pasca uji ( post test ) pada kedua kelompok dapat dan kelompok subjek penelitian. sehingga diketahui dan maka Pada teknik penelitian purposisive ini random dibandingkan hasil dari dua sampling digunakan kelompok. dalam untuk menentukan sampel yang penelitian ini adalah seluruh memiliki ciri yang sama yaitu siswa yang memiliki nilai dibawah rata- mempunyai motivasi rendah rata hasil nilai pretest. Sampel dalam menyampaikan pendapat yang sudah didapat kemudian pada saat proses pembelajaran. membaginya Teknik kelompok Sample kelas VIII sampling yang digunakan dalam penelitian ini dengan kedalam kontrol dan kelompok eksperiment. Dalam pembagian anggota kelompok teknik teknik diskusi dalam ini dilakukan secara random meningkatkan tidak melihat ciri yang sama berpendapat siswa kelas VIII pada subyek penelitian. SMPN 2 Puhpelem digunakan Sampel yang digunakan motivasi prosedur analisis menggunakan berasal dari 4 kelas yang rumus mepunyai variance (ANOVA). ciri-ciri, atau sifat uji beda analisis yang relative sama. Ciri subyek yang menjadi sampel pada PEMBAHASAN penelitian ini adalah siswa Pemberian kelas VIII SMPN 2 Puhpelem dua kali yaitu pada saat pretest yang motivasi dan posttest. Berdasarkan hasil pendapat data pretest maka didapat 60 didalam elas masih enderung siswa yang memiliki motivasi lemah. Pengambilan sampel ini menyampaikan ada 60 anak yang kemudian rendah, 30 siswa dijadikan akan dua sebagai kelompok kontrol dan kelompok 30 siswa di jadikan kelompok mempunyai menyanpaiakan dibagi kelompok menjadi yaitu control dan eksperimen. Data yang angket sebanyak pendapat eksperimen. Pada kelompok akan eksperimen akan digunakan dalam penelitian ini treatmen data yang diperoleh dari pretes kelompok dan postes yang diberikan pada dalam penelitian ini diskusi siswa. Teknik dilaksanakan sebanyak empat pengumpulan yang digunakan kali pertemuan. Berdasarkan dalam penelitian ini adalah hasil nilai posttest yang didapat menggunakan angket. setelah pelaksanaan treatment Pengujian keefektifan layanan maka data yang diolah dengan bimbingan kelompok dengan rumus anova di dapat hasil uji Sehingga berupa diberi teknik bimbingan diskusi. analisis hipotesis telah maka Ho ditolak dan Ha dilakukan diperoleh tiga analisis diterima dengan signifikansi sub sebesar = 0,001 < 0,05 maka hipotesis. hipotesis Hasil pertama perbedaan yang analisis yaitu kelompok Ada ada perbedaan yang signifikan. nilai Kesimpulan motivasi menyampaikan pendapat motivasi sebelum diberi perlakuan (pretest) pendapat dan setelah perlakuan (postest) eksperimen pada kelompok eksperimen dan kontrol. kelompok kontrol. : ada perbedaan menyampaikan antara kelompok dan kelompok 3. Pada uji analisis sub hipotesis 1. Pada uji analisis sub hipotesis 3 dengan nilai Fhitung sebesar = 1 dengan nilai Fhitung sebesar 15,800 sedangkan Ftabel sebesar = 12,404 sedangkan Ftabel = 3,91 maka Fhitung sebesar = 3,91 maka Fhitung > maka Ho ditolak dan Ha Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima diterima dengan signifikansi signifikansi sebesar = 0,000 < sebesar = 0,001 < 0,05 maka 0,05 maka ada perbedaan yang ada signifikan. perbedaan yang signifikan. Kesimpulan kelompok : ada perbedaan nilai motivasi menyampaikan pendapat sebelum diberi perlakuan kelompok dengan (postest) (postest) kelompok eksperimen kelompok kontrol. pada dan nilai motivasi pendapat diberi perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan eksperimen dan Ftabel Kesimpulan : ada interaksi antara menyampaikan sebelum > pada kelompok dan kelompok kontrol 2. Pada uji analisis sub hipotesis 2 dengan nilai Fhitung sebesar = KESIMPULAN Berdasarkan hasil 12,725 sedangkan Ftabel sebesar penelitian yang telah dilakukan, = 3,91 maka Fhitung dapat disimpulan bahwa hipotesis > Ftabel yang berbunyi Bimbingan perlakuan (postest) pada kelompok dengan teknik diskusi kelompok eksperimen dan efektif kelompok kontrol untuk motivasi meningkatkan siswa menyampaikan pendapat dalam 2. Hasil analisis sub hipotesis 2 kelas dengan nilai Fhitung sebesar = VIII SMPN 2 PUHPELEM tahun 12,725 ajaran 2013/2014. terbukti dan sebesar = 3,91 maka Fhitung > dapat Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima kebenarannya. sedangkan Peningkatan mean skor kelompok diterima eksperimen diberi motivasi perlakuan dari 107,03 menjadi pendapat 118,133. eksperimen yang telah Berdasarkan penelitian yang dinyatakan bahwa kelompok eksperimen hasil diperoleh, mean ada Ftabel perbedaan menyampaikan antara kelompok dan kelompok kontrol. dari 3. Hasil analisis sub hipotesis 3 yang dengan nilai Fhitung sebesar = berjumlah 30 siswa mengalami 15,800 peningkatann sebesar = 3,91 maka Fhitung > menyampaikan motivasi pendapat sedangkan Ftabel saat Ftabel maka Ho ditolak dan Ha proses pembelajaran. Hipotesis diterima ada interaksi antara tersebut di dukung oleh beberapa kelompok hasil analisis, yaitu : menyampaikan 1. Hasil analisis sub hipotesis 1 sebelum diberi perlakuan dengan nilai Fhitung sebesar = (pretest) dan setelah 12,404 perlakuan (postest) sedangkan Ftabel nilai motivasi pendapat sebesar = 3,91 maka Fhitung > kelompok eksperimen Ftabel maka Ho ditolak dan Ha kelompok kontrol. diterima. kelompok ada nilai menyampaikan sebelum (pretest) dan dan perbedaan motivasi pendapat diberi pada perlakuan setelah SARAN Berdasarkan simpulan dan implikasi tersebut, beberapa saran maka bagi ada kepala sekolah, guru BK, dan siswa sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA 1. Kepala sekolah hendaknya membantu guru BK dengan mendukung fasilitas dan untuk melaksanakan memberi guru BK seluruh kegiatan BK. 2. Bagi guru BK hendaknya lebih sering memberikan layanan layanan yang ada Sardiman A.M.(2011).Interaksi Motivasi & Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hamzah B. Uno. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara Papera J.S. (1991). Belajar Mengamukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga pada bimbingan dan konseling sehinga dapat membatu siswa dalam mengembangkan diri Nurihsan, A.J. 2006. Bimbingan dan Konseling. Bandung : Refika Aditama secara optimal 3. Bagi siswa harus aktif untuk mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling karena kegiatan tersebut akan berguna bagi kehidupan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Oemar Hamalik.(2000). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Sinar Baru Algensindo. Koestoer. (1995). Dinamika dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga. Prayitno .(1995).Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Balai Aksara Hasibuan & Moedjiono. (2009) . Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Metodologi penelitian. Bandung : Remaja Rosdakarya.