POLICY FOCUS AREAS

advertisement
POLICY FOCUS AREAS
Berikut ini adalah fokus area kebijakan ICT :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Hukum dan Kerangka Peraturan di TIK
Pembangunan Infrastruktur TIK
Konektivitas Infrastruktur lintas batas
Layanan gratis
Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan Industri TIK
E- Government, e-governance
ICT dan Pembangunan Ekonomi
ICT dan Pembangunan Sosial
Konektivitas di pedesaan dan Pembangunan Akses Universal
Penelitian dan Pengembangan di ICT
Norma dan Standar
E-commerce / e-Transaction
Pengembangan E-Content
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan
Keamanan cyber
Legal and Regulatory Framework in ICT
Policy Issues
• Hukum
dan kerangka peraturan yang tidak memadai,
CyberSecurity, Data Protection, e-Transaction, Konvergensi.
seperti:
• Respons hukum yang lambat untuk perkembangan teknologi dan industri.
• Partisipasi stakeholder yang terbatas dalam pengembangan kerangka
hukum dan peraturan.
• Regulator ganda di Sektor ICT.
Legal and Regulatory Framework in ICT
Policy Objectives
• Menegakkan
Hukum untuk memerangi cybercrime serta memastikan
perlindungan data dan memfasilitasi transaksi.
• Artikulasi tanggung jawab dan diprioritaskan untuk aktivitas ICT.
• Meningkatkan partisipasi pemangku kepentingan di semua tingkatan ICT.
• Mendirikan kebijakan bersama untuk ICT.
Legal and Regulatory Framework in ICT
Policy statement
•
•
•
•
Negara membuat undang-undang tentang: cyber security, perlindungan
data, e-transaksi, konvergensi dan isu-isu yang muncul lainnya.
Negara meningkatkan kapasitas dalam penelitian dan pengembangan di
TIK untuk memberikan respon dalam masalah hukum dan peraturan.
Negara dalam pengembangan kerangka hukum dan peraturan melakukan
konsultasi publik.
Negara memiliki regulator tunggal di Sektor ICT.
ICT Infrastructures Development
Policy Issues
• Terbatasnya Infrastruktur dalam operasional.
• Terbatasnya infrastruktur dalam sharing dan pengalokasian.
• Tantangan antar konektivitas.
• Tantangan kapasitas
ICT Infrastructures Development
Policy Objectives
• Pembagian dan praktek sesuai standar yang diadopsi di EAC.
• Peraturan dan Pedoman untuk berbagi infrastruktur.
• Dianalisis dan diproyeksikan kebutuhan kapasitas tiap daerah (Demand vs
Supply)
ICT Infrastructures Development
Policy statements
• Negara membuat kerangka kerja untuk operasional infrastruktur.
• Negara membuat kerangka kerja untuk pengalokasian & sharing
infrastruktur.
• Negara membuat kerangka kerja antar koneksi / jaringan.
• Negara mendorong pembagian kapasitas penyedia layanan publik dan
swasta untuk mengembangkan infrastruktur.
• Negara mempromosikan konvergensi teknologi.
Cross border Infrastructure connectivity
Policy Issues
• Kurangnya Kerangka Hukum Konektivitas lintas batas.
• Tidak mencukupinya konektivitas lintas batas.
Cross border Infrastructure connectivity
Policy Objectives
• Peraturan Daerah tentang Konektivitas lintas batas.
• Pedoman Daerah untuk Konektivitas lintas batas.
Cross border Infrastructure connectivity
Policy statement
• Negara
membuat kerangka kerja untuk isu-isu konektivitas lintas batas
termasuk : standar infrastruktur, pemeliharaan, perencanaan infrastruktur,
pengelolaan lahan, dll.
Complimentary Services (CS)
Policy Issue
• Layanan gratis terbatas, misalnya : jalan, listrik, dan air.
Policy Objectives
• Komitmen
negara merencanakan dan memberikan CSS yang
mendukung ketentuan waktu dan tempat pada layanan lainnya.
Policy statement
• Negara
menyelaraskan penyediaan alat infrastruktur
mendukung untuk meningkatkan layanan ICT.
yang
Human Resources Development
Policy Issue
• Kompetensi dan keterampilan yang rendah dalam ICT.
• Mekanisme yang terbatas dalam program evaluasi dan sertifikasi pelatihan
ICT.
• Kurangnya insentif pada sektor swasta untuk mengatur kapasitas IT.
Human Resources Development
Policy Objectives
• Kurikulum
dan langkah-langkah pemberdayaan untuk meningkatkan
pengajaran, pelatihan dan pembinaan pada ICT.
• Peringanan pajak untuk peralatan dan aksesoris ICT (harga yang terjangkau
untuk rakyat berpenghasilan rendah)
• Pemberian
subsisidi untuk meningkatkan asupan siswa serta pinjaman
lunak untuk memulai UKM.
Human Resources Development
Policy statement
•
•
•
•
•
Negara memasukkan ICT pada Pengembangan Kurikulum Pendidikan dan
meningkatkan Literatur Computer di semua tingkatan.
Negara membuat Standardisasi silabus ICT dan Lembaga Pelatihan.
Negara membuat prosedur untuk transfer keahlian dari perusahaan multinasional
yang beroperasi di Daerah-daerah.
Negara memberikan dukungan untuk sektor swasta guna mengatur / dukungan
kapasitas bangunan ICT.
Negara mengembangkan mekanisme untuk mengatur SDM.
ICT Industry Development
Policy Issues
• Keuangan dan investasi yang tidak memadai di sektor ICT (biaya tinggi
untuk infrastruktur & jasa ICT).
• Terbatasnya transfer teknologi.
• Terbatasnya penggunaan perangkat lunak dan sumber lokal yang gratis.
• Terbatasnya kapasitas UKM di sektor ICT.
ICT Industry Development
Policy Objectives
• Pemberian
dana berupa subsidi dan pinjaman lunak untuk mensponsori
siswa dan membantu lembaga.
• Serikat anggota merencanakan penyerapan dan pengembangan ICT.
ICT Industry Development
Policy statement
• Negara mengembangkan pembiayaan dan peraturan fiskal yang tepat bagi
pengusaha ICT.
• Negara membentuk mekanisme transfer teknologi.
• Negara membentuk mekanisme untuk inovasi, software open source dan
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HaKi).
• Negara
menetapkan anggaran untuk peningkatan kapasitas UKM (yaitu
Investasi modal, pajak, peraturan yang tekait).
E-Government, e-governance
Policy Issues
• Terbatasnya kemampuan operasional ICT dalam pemerintah.
• Adanya duplikasi dan manajemen sumber daya yang tidak efisien.
• Proses bisnis yang dilakukan pemerintah sebagian besar menggunakan
kertas.
E-Government, e-governance
Policy Objectives
• Mendirikan
Satuan Tugas (SatGas) sebagai penasehat dalam Kebijakan
Nasional untuk kebutuhan E-Governance.
• Membuat peraturan dan pedoman didalam pengambilan keputusan pada
pelaksanaan e-Government.
• Peraturan dan Pedoman Umum pada kantor yang sudah didigitalisasi.
E-Government, e-governance
Policy statement
• Negara mendigitalkan proses layanan pemerintah untuk mengurangi biaya
transaksi dan memastikan pengiriman yang efisien dan pelayanan publik
yang berkualitas.
• Negara
menjamin aksesibilitas dan sistem yang terintegrasi pada ICT
pemerintah.
ICT and Economic Development
Policy Issues
• Kurangnya koordinasi hubungan dagang dan e-market.
• Perlunya integrasi ICT di sektor-sektor produktif.
• Kurang tersedianya informasi yang tepat waktu dan dapat diandalkan.
• Kurangnya berbagi informasi di antara sektor-sektor produktif.
• Adanya pajak dan retribusi di sektor ICT.
ICT and Economic Development
Policy Objectives
• Mendirikan Central / Portal Web Nasional untuk semua informasi ekonomi.
• Mendirikan forum ekonomi dengan pertemuan rutin.
ICT and Economic Development
Policy statement
• Negara
memastikan koordinasi hubungan dagang dan e-market di
tingkat regional dan Nasional.
• Negara
mengembangkan kerangka kerja untuk bekerja sama dengan
sektor swasta dalam mempercepat pengembangan e-commerce.
• Negara menyelaraskan perpajakan yang terkait dengan sektor ICT.
• Negara menyediakan infrastruktur untuk tempat mengakses informasi
pasar nasional, regional dan internasional.
• Negara mendirikan pusat sumber daya nasional untuk kegiatan ekonomi.
Download