08 Layout Gudang

advertisement
08. Layout Gudang
TIM
Logistik Bisnis
Manajemen Pergudangan
The Importances of Layout
 Tujuan utama desain layout gudang adalah minimalisasi biaya:



Biaya konstruksi dan instalasi fasilitas gudang
Biaya pemindahan barang (material handling cost)
Biaya operasional, pemeliharaan (maintenance), safety cost.
 Keuntungan desain layout gudang:





Meningkatkan produktivitas operasi
Mengurangi waktu tunggu operasi (delay)
Mengurangi proses material handling
Mempermudah proses pengawasan operasional
Mempermudah pengaturan ulang layout
Versi / Revisi : 1/0
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Basic
Principles
Aliran proses
kerja
Kepuasan &
Keselamatan kerja
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Basic
Principles
Kepuasan &
Keselamatan kerja
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Layout gudang merupakan
integrasi total dari seluruh
elemen proses operasi yang
menjadi satu kesatuan unit
proses
Aliran proses
kerja
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Basic
Principles
Waktu proses perpindahan
material antar proses operasi bisa
dikurangi dengan jalan
mengurangi jarak perpindahan
Kepuasan
&
tersebut.
Semakin dekat jarak
Keselamatan
kerja maka akan semakin
perpindahan
baik.
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Aliran proses
kerja
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Desain layout gudang dibuat
sebaik mungkin untuk
menghindari adanya gerakan balik
(back-tracking), gerakan
memotong (cross-movement), dan
kemacetan (congestion), sehingga
material bisa terus bergerak dari
Kepuasan &
antar operasi tanpa perlu ada
Keselamatan kerja
hambatan.
Basic
Principles
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Aliran proses
kerja
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
Pergerakan manusia, material, sarana kerja, dan
material
peralatan penunjang proses operasi lainnya terjadi
handling
dalam
suatu
ruang
proses
operasi
yang
memiliki
3
Fleksibilitas
dimensi (x,y,z) atau memiliki aspek volume (cubic
space) dan tidak hanya aspek luas (floor space).
Karena itu faktor dimensi ruangan ini perlu
dipertimbangkan dalam desain layout gudang.
Basic
Principles
Aliran proses
kerja
Kepuasan &
Keselamatan kerja
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Basic Desain layout gudang yang baik bisa
menciptakan kenyamanan bagi pekerja
Principles
sehingga menimbulkan kepuasan kerja dan
Kepuasan &
Keselamatan kerja
produktivitas pekerja bisa meningkat.
Keselamatan kerja semakin terjamin dengan
Aliran proses
desain layout gudang yang dibuat jauh dari
kerja
sumber bahaya yang bisa membahayakan
keselamatan pekerjanya.
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Basic Efektifitas dan efisiensi desain layout gudang
bisa tercapai jika layout yang ada dibuat
Principles
Kepuasan &
Keselamatan kerja
fleksibel untuk penyesuaian atau pengaturan
kembali (relayout) di tengah kondisi ekonomi
proses
yang sangat Aliran
kompleks
dan cepat berubah.
kerja
Sehingga layout
yang baru dapat dibuat
dengan cepat dan murah.
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Bacic Principles of WH Design
Integrasi Total
Minimum jarak
material
handling
Fleksibilitas
Basic
Principles
Aliran proses
kerja
Kepuasan &
Keselamatan kerja
Pemanfaatan ruang
Versi / Revisi : 1/0
Why We Should Improve?
 Alasan mengapa harus memperbaiki desain layout gudang:










Menaikkan output proses (produktivitas)
Mengurangi waktu tunggu operasi
Mengurangi proses material handling
Penghematan penggunaan areal proses operasi
Pemanfaatan fasilitas gudang lebih optimal
Mempersingkat proses operasi gudang
Mengurangi risiko kesehatan & keselamatan kerja pegawai
Mempermudah aktivitas supervisi
Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran aliran barang
Mengurani faktor yang bisa mempengaruhi kualitas barang
Versi / Revisi : 1/0
When We Should Improve?
 Desain ulang layout gudang dilakukan pada saat:





Adanya perubahan barang yang akan dikelola
Adanya perubahan lokasi gudang pada suatu daerah yang di-cover
Adanya perubahan jumlah barang yang dikelola, sehingga semua fasilitas
produksi yang ada harus disesuaikan
Adanya keluhan – keluhan dari pekerja terhadap kondisi area verja yang
kurang memenuhi persyaratan tertentu
Adanya kemacetan (bottlenecks) dalam aktivitas pemindahan material,
gudang yang terlalu sempit, dsb.
 Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan besar kapasitas gudang antara lain:
Besar ukuran masing-masing barang yang akan
disimpan.
 Waktu tenggang dari pesanan barang;
 Jumlah atau banyaknya barang yang harus disimpan
dan frekuensi keluar masuknya barang.
 Faktor resiko yang hendak diterapkan oleh pihak
manajemen gudang, faktor ini meliputi:

Faktor kehabisan barang
 Faktor kekurangan tempat penyimpanan pada saat barang tiba di
gudang

Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
 Layout gudang harus memperhatikan jenis barang yang disimpan.
 Jenis barang yang disimpan di gudang pada umumnya
dikategorikan ke dalam 2 kelompok yaitu:
 Barang dengan frekuensi keluar masuk yang cepat (fast moving)
 Barang dengan frekuensi keluar masuk yang lambat (slow
moving)
 Berdasarkan jenis barang tersebut, layout gudang dapat dibentuk
dalam beberapa layout, yaitu:
 Arus garis lurus sederhana
 Arus ‘U’
 Arus ‘L’
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
Arus Garis Lurus Sederhana
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
Arus ‘U’
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
Arus ‘L’
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
Prinsip Merancang Layout Gudang [1]
 Barang-barang fast moving diletakkan dekat dengan pintu keluar
 Barang-barang slow moving diletakkan jauh dari pintu keluar
 Jalan masuk dan jalan keluar harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan keluar masuk barang baik dengan atau tanpa bantuan
alat pemindah.
 Bila frekuensi keluar masuk barang sangat tinggi, maka pisahkan
antara pintu masuk dan ke luar.
 Minimasi rintangan keluar masuk barang
 Lorong/gang harus memiliki lebar sedikit lebih besar dibanding alat
pemindah yang digunakan
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
Prinsip Merancang Layout Gudang [1]
 Tumpukan barang harus diletakkan pada tempatnya masing-masing
agar lorong-lorongnya mudah dilalui. Jagalah jangan sampai
tumpukannya menonjol ke luar, sehingga menyempitkan lorong dan
akan terlihat kurang rapi
 Usahakan tersedia ‘gudang sementara’, berupa tempat untuk
meletakkan barang-barang sambil menunggu penempatan atau
pengeluaran barang. Sekaligus dapat digunakan untuk tempat
pemeriksaan kualitas dan kuantitas barang.
 Siapkan pintu darurat sebagai jalan keluar dan masuk apabila akan
menanggulangi kebakaran ataupun musibah lainnya. Usahakan
letaknya mudah dijangkau, mudah diketahui, bentuknya cukup lebar,
dan bahannya harus kuat dan tahan api.
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
TATA LETAK (Lay Out)

Tata Letak (Lay Out)



Merupakan salah satu keputusan untuk menentukan efisiensi
Operasi gudang perusahaan dalam jangka panjang.
Dampak Strategis (Lay Out)
•
•
•
•
Desain sistem produksi/ kerja di Gudang.
Daya saing perusahaan dlm hal kapasitas.
Fleksibilitas.
Mutu kehidupan kerja.
Versi / Revisi : 1/0
20
OBJECTIVES OF THE LAYOUT
1.
Menciptakan simplifikasi proses produksi.
2.
Minimisasi biaya material handling.
3.
Mendapatkan penggunaan luas lantai/ ruangan yang
efektif.
4.
Mendapatkan kepuasan karyawan serta kemauan
kerja.
5.
Menghindari pengeluaran kapital yang tidak begitu
penting,
mendorong
efektifitas
penggunaan
karyawan.
Versi / Revisi : 1/0
21
JENIS TATA LETAK
 Beberapa Pendekatan Lay Out yg telah
dikembangkam:
1.
Tata letak dengan Posisi tetap  untuk memenuhi kebutuhan tata
letak untuk proyek–proyek besar dan sangat memakan tempat,
seperti kapal dan gedung.
Tata letak ini merupakan suatu proyek yg ingin
mempertahankan karyawan dan peralatan bekerja dalam
satu wilayah kerja.
2.
Tata letak yang berorientasi dengan proses  menyangkut
produksi yg jumlah produknya kecil, namun banyak variasinya
(disebut produk terputus atau “job Shop “).
Versi / Revisi : 1/0
22
JENIS TATA LETAK
3.
Tata letak kantor  menempatkan pekerja, perlengkapan karyawan,
dan ruang (kantor) bagi karyawan agar informasi dapat berjalan dengan
lancar.
Finance
Accounting
Fin.
Manager
Acct.
Brand X
Versi / Revisi : 1/0
23
JENIS TATA LETAK
4.
Tata letak retail/ sektor jasa  Mengalokasikan tempat atau
rak–rak dan memberikan tanggapan pd perilaku konsumen.
Grocery Store
Milk
Meat
Office
Carts
Checkout
Produce Frozen Foods
Bread
Versi / Revisi : 1/0
24
JENIS TATA LETAK
5. Tata letak Gudang  merupakan paduan antara
ruang dan penanganan bahan baku.
Conveyor
Truck
Zones
Order Picker
Versi / Revisi : 1/0
25
JENIS TATA LETAK
Tata letak yg berorientasi pada produk  Mengusahakan
pemanfaatan maksimal atas karyawan dan mesin – mesin
pd produksi yg berulang.
Work
1
Station
Work Station
2
3
4
Work
Station
5
Belt Conveyor
Office
Note: 5 tasks or operations; 3 work stations
Versi / Revisi : 1/0
26
 Loteng ini
biasanya
digunakan
untuk
menempatkan
rak tempat
penyimpanan
barang yang
bersifat slow
moving
 Atau tempat
penyimpanan
barang yang
ringan dan tidak
perlu material
handling yang
rumit
5. Mezzanines [1]
Versi / Revisi : 1/0
5. Mezzanines [2]
Manajemen Pergudangan
Versi / Revisi : 1/0
Urutan Proses PTLG
Pemilihan Lokasi
Outflow-Inflow
Operation Process Chart (OPC)
Tabel Skala Prioritas (TSP)
Routing Sheet
Activity Relationship Diagram (ARD)
Multi Product Process Chart (MPPC)
Activity Relationship Chart (ARC)
Material Handling Cost(MHC)
Area Allocation Diagram (AAD)
From To Chart (FTC)
Template
Manajemen Pergudangan
Pemilihan Lokasi
 Metode Pemeringkatan Faktor (AHP)
Tetapkan faktor-faktor yg mempengaruhi pemilihan lokasi
 Tetapkan bobot masing-masing faktor
 Buat skala faktor (1-10 atau 1-100)
 Analisis Titik Impas Lokasi
 Plot biaya tetap & biaya variabel untuk masing-masing
lokasi
 Metode Pusat Gravitasi

n
Gx   d ixWi
i 1
 Model Transportasi
Manajemen Pergudangan
n
G y   d iyWi
i 1
Operation Process Chart (OPC)
 OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan
langkah-langkah proses yang dijalani oleh barang,
meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan.
 OPC berisi informasi:




Deskripsi proses bagi setiap kegiatan/ aktivitas
Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan
Peralatan/ sarana kerja yang digunakan
Persentase scrap dari aktivitas
Manajemen Pergudangan
Routing Sheet
 Routing Sheet digunakan untuk menghitung jumlah
fasilitas/ sarana kerja yang dibutuhkan
Manajemen Pergudangan
Multi Product Process Chart (MPPC)
 Dalam konteks produksi, diuraikan berbagai jenis
bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan
sebuah produk
Deskripsi
Peralatan
Receiving
Meja Pabrikasi
……………………
……………………
……………………
………
Manajemen Pergudangan
100
Nomor Komponen
200
300
400
Jumlah mesin
Teoritis
Aktual
Material Handling Cost(MHC)
 Penghitungan biaya penanganan barang dengan
memperhatikan aliran barang di dalam fasilitas/
sarana kerja
 Beberapa jenis aliran barang dalam gudang



Aliran barang lurus sederhana “I”
Aliran barang “U”
Aliran barang “L”
Manajemen Pergudangan
From To Chart (FTC)
 Merupakan penggambaran tentang berapa total
MHC, dari suatu fasilitas/ sarana kerja yang satu
ke fasilitas/ sarana kerja lainnya.
Ke
A
Dari
A
B
C
D
Jumlah
10
20
30
60
-
40
40
10
30
B
-
C
-
20
D
20
-
-
Jumlah
20
30
20
A
B
C
S
=
=
=
=
Mesin
Mesin
Mesin
Mesin
Manajemen Pergudangan
ke-1
ke-2
ke-3
ke-4
20
80
150
Outflow-Inflow
 Outflow adalah untuk melihat koefisien ongkos yang
keluar dari suatu fasilitas/ sarana kerja
Ke
A
Dari
A
B
C
D
0.25
0.6
1.5
-
2
B
-
C
-
0.5
D
0.3
-
0.5
-
Ongkos dari A ke B
10

 0.25
Ongkos yang keluar dari B 40
Manajemen Pergudangan
Outflow-Inflow
 Inflow adalah untuk melihat koefisien ongkos yang
masuk ke suatu fasilitas/ sarana kerja
Ke
A
Dari
A
B
C
D
0.33
1.0
0.37
-
0.5
B
-
C
-
0.66
D
1.0
-
Ongkos dari A ke B
10

 0.33
Ongkos yang masuk ke B 30
Manajemen Pergudangan
0.12
-
Tabel Skala Prioritas (TSP)
 Merupakan urutan prioritas berdasarkan data yang
diperoleh dari OutFlow atau InFlow (pilih salah
satu)
Berdasarkan OutFlow
Prioritas
I
II
III
A
D
C
B
B
D
C
B
D
A
Manajemen Pergudangan
D
IV
V
Activity Relationship Diagram (ARD)
 Menerapkan hasil TSP ke dalam suatu diagram
untuk menyusun tingkat kedekatan berdasarkan
prioritas yang telah dibuat
 Untuk kasus di atas, dapat dibuat layout fasilitas/
sarana kerja sebagai berikut:
A
D
C
B
Manajemen Pergudangan
Activity Relationship Chart (ARC)
 Dalam sebuah gudang pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau
aktivitas. Setiap kegiatan atau aktivitas tersebut saling berhubungan
(berinteraksi) antara satu dengan lainnya, dan yang paling penting
diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan tempat untuk
melaksanakannya. Aktifitas atau kegiatan tersebut di atas dapat berupa
aktivitas proses operasi, administrasi, inventory, dll.
 Sebagaimana diketahui di atas bahwa setiap kegiatan atau aktifitas
tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya ditinjau dari
beberapa kriteria, maka dalam perencanaan tata letak gudang harus
dilakukan penganalisaan yang optimal.
 Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan
antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart (ARC).
Manajemen Pergudangan
Activity Relationship Chart (ARC)
 Teknis ARC dikemukakan oleh Richard Muthe,
dengan tahapan berikut:
1.
Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat
kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang
dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :
No.
1
2
3
4
5
6
TINGKAT KEPENTINGAN
SANGAT PERLU
SANGAT PENTING
PERLU
TIDAK BERPENGARUH
TIDAK PENTING
TIDAK PERLU
Manajemen Pergudangan
KODE
A
E
I
O
U
X
WARNA
MERAH
KUNING
HIJAU
BIRU
PUTIH
COKLAT
Activity Relationship Chart (ARC)
2.
Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut
adalah sbb:
Menggunakan catatan yang sama
 Menggunakan personil yang sama
 Menggunakan ruang yang sama
 Tingkat hubungan personil
 Tingkat hubungan kertas kerja
 Urutan aliran kertas
 Melakukan aliran kerja yang sama
 Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
 Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain
 Lain-lain yang mungkin perlu

Manajemen Pergudangan
Activity Relationship Chart (ARC)
Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka
hubungan antar aktivitas tsb dibuat ke dalam kertas kerja
(work sheet) yang dibuat sbb:
3.
WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
ACTIVITY
Rec.& Shipp.
Stock Room
Tool Rom
Maintenance
Production
Locker Room
Food Service
Office
Manajemen Pergudangan
DEGREE OF CLOSENESS
A
2
1, 5
4, 5
3, 5
2, 3, 4
-
E
6, 7, 8
5
5
5
I
5
1
7
6
-
O
3, 4, 8
3, 4, 8
1, 2
1, 2, 8
8
1,2,3
-
U
6, 7
6, 7
6, 7, 8
6, 7
1, 2, 3
3, 8
X
4
6
Activity Relationship Chart (ARC)
1. Rec & Shipp
2. Stock Room
3. Tool Room
4. Maintenance
5. Production
6. Locker Room
7. Food Service
8. Office
Manajemen Pergudangan
44
A
O
O
O
O
A
I
A
A
U
U
U
A
U
E
U
U
U
E
I
U
O
O
U
O
E
O
U
TINGKAT KEPENTINGAN
SANGAT PERLU
SANGAT PENTING
PERLU
TIDAK BERPENGARUH
TIDAK PENTING
TIDAK PERLU
KODE
A
E
I
O
U
X
WARNA
MERAH
KUNING
HIJAU
BIRU
PUTIH
COKLAT
Area Alocation Diagram (AAD)
Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah
diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti
bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga
sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi
tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas
tersebut ditentukan dalam bentuk Area Alocation Diagram. Adapun dasar
pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut :
 Aliran produksi, material, peralatan
 ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
 Tempat yang dibutuhkan
 ARD
 AAD ini merupakan lanjutan penganalisaan tata letak setelah ARC, maka sesuai
dengan persoalan ARC di atas maka dapat dibuat AAD-nya.
 AAD merupakan Template secara global informasi yang dapat dilihat hanya
pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat
pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata
letak gudang.

Manajemen Pergudangan
Area Alocation Diagram (AAD)
STOCK ROOM
RECEIVING
&
SHIPPING
MAINTENANCE
PRODUCTION
LOCKER ROOM
FOOD SERVICE
TOOL ROOM
OFFICE
Template
 Template merupakan suatu gambaran yang telah jelas dari
tata letak gudang yang akan dibuat dan merupakan
gambaran detail dari AAD yang telah dibuat.
 Informasi yang dapat dilihat pada Template:
 Tata letak kantor dan peralatannya
 Tata letak ruang proses operasional yang ada di gudang,
misalnya jalan, kantin, sarana olah raga, dan lain-lain.
 Tata letak bagian operasional, misalnya receiving,
storage, assembling, shipping.
 Aliran setiap material, mulai dari receiving sampai
dengan shipping
Manajemen Pergudangan
KESIMPULAN-Urutan Proses PTLG
Pemilihan Lokasi
Outflow-Inflow
Operation Process Chart (OPC)
Tabel Skala Prioritas (TSP)
Routing Sheet
Activity Relationship Diagram (ARD)
Multi Product Process Chart (MPPC)
Activity Relationship Chart (ARC)
Material Handling Cost(MHC)
Area Allocation Diagram (AAD)
From To Chart (FTC)
Template
Manajemen Pergudangan
TERIMA KASIH
Download