PLN, Pertamina, dan PGN Diminta Tingkatkan Efisiensi

advertisement
SENIN, 6 APRIL 2015
Bank Pundi-MNC Berencana Merger
JAKARTA - Dua bank milik pengusaha nasional
berencana merger, yaitu PT Bank Pundi Tbk berkode
emiten BEKS dan PT Bank MNC Internasional Tbk
(BABP). Rencana ini masih dikaji oleh dua belah
pihak.“Rencana transaksi yang akan dilakukan bukanlah akuisisi, tapi merupakan merger atau penggabungan usaha,” kata Corporate Secretary Bank Pundi,
Christiana Maria Damanik, akhir pekan lalu.
Mayoritas saham Bank Pundi saat ini dikuasai oleh
Recapital, yaitu sebanyak 68,8%. Recapital adalah
perusahaan yang didirikan oleh beberapa pengusaha,
antara lain Sandiaga dan Rosan Roeslani.
Sementara itu, Bank MNC dulu bernama PT Bank
Bumiputera. Setelah dibeli oleh pengusaha Hary
Tanoesoedibjo, berubah nama menjadi Bank MNC.
“Saat ini Perseroan masih dalam tahap pengkajian
dan finalisasi dokumen atas perjanjian merger ini,”
ujarnya.
Sebelumnya, beredar informasi aksi korporasi
yang akan dilakukan adalah Bank MNC membeli alias
mengakuisi Bank Pundi.
Kamis (2/4) lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah
melakukan suspensi terhadap saham BEKS. Harga
terakhir saham Bank Pundi adalah Rp 65 per lembar.
(bn,dtc-69)
Keyakinan Konsumen Masih Tinggi
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia
(BI) menunjukkan tingkat keyakinan konsumen pada
Maret 2015 masih cukup tinggi. Dalam publikasi BI,
akhir pekan lalu dijelaskan bahwa hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret
2015 tercatat sebesar 116,9, lebih rendah dibandingkan pada bulan sebelumnya, yakni 120,2.
Disebutkan, rata-rata IKK pada triwulan I 2015
sebesar 119,1, relatif sama dengan triwulan sebelumnya, namun meningkat dibandingkan pada periode
yang sama tahun sebelumnya, yaitu 117,0.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa konsumen
memperkirakan tekanan kenaikan harga yang cukup
tinggi pada Juni 2015 sejalan dengan tingginya permintaan menjelang bulan Ramadan.
Hasil survei itu menyebutkan, meningkatnya
tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada
semua kelompok komoditas, dengan kenaikan tertinggi pada kelompok bahan makanan.
Sementara itu, untuk kondisi pada enam bulan
mendatang, responden memperkirakan peningkatan
jumlah tabungan yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Indikasi tersebut tercermin dari indeks perkiraan
jumlah tabungan enam bulan mendatang (September
2015) sebesar 136,9, meningkat 2,5 poin dari indeks
bulan sebelumnya.
Di sisi lain, pinjaman pada enam bulan mendatang
diperkirakan menurun. Hal ini terindikasi dari indeks
perkiraan posisi pinjaman enamn bulan mendatang
yang tercatat sebesar 155,5 atau lebih rendah dari
bulan sebelumnya, yakni 161,9. (bn-69)
Harga Ikan
Asin Naik
PEKERJAmenjemur ikan
asin jenis jambal roti di
Desa Katapang Doyong,
Pangandaran, Jawa Barat,
Minggu (5/4). Pengusaha
ikan asin mengaku kesulitan mendapatkan bahan
baku dari nelayan karena
hasil tangkapan ikan
menurun, sehingga harga
jambal roti mengalami
kenaikan dari Rp 60 ribu
menjadi Rp 75 ribu per
kilogram. (69)
SM/Antara
PLN, Pertamina, dan PGN
Diminta Tingkatkan Efisiensi
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Rini M Soemarno meminta
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN),
PT Pertamina, dan PT Perusahaan Gas
Negara (PGN) membangun sinergi dalam
operasional untuk meningkatkan efisiensi.
“Kita (PLN, Pertamina, dan
PGN-red) yang mengelola dan
memproduksi energi harus
efisien agar mampu menghindari kenaikan harga migas dan
listrik di konsumen,” kata Direktur Utama Pertamina, Dwi
Soetjipto, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, akhir
pekan lalu. Ketika itu dia datang
ke Kantor Kementerian
BUMN untuk memenuhi undangan Menteri BUMN, Rini
M Soemarno.
Menurut dia, dalam sinergi
tersebut dimungkinkan dilakukan dengan berbagai cara
seperti dari proses bisnis, komunikasi antarketiga BUMN
tersebut, hingga pembentukan
perusahaan patungan.
“Mungkin nantinya akan
ada tim kecil yang bisa menilai
dan memberikan solusi tepat
dalam kemitraan tersebut,”
ujarnya.
Penurunan Subsidi
Hal senada diungkapkan
Direktur Utama PT PLN, Sofjan Basir yang menilai efisiensi
di perusahaan itu bisa mendorong penurunan subsidi energi.
“Kalau semua pihak melakukan efisiensi, ke depan subsidi bisa ditekan. Tarif tidak naik
begitu juga di Pertamina dan
PGN,” ujarnya.
Mantan Dirut Bank BRI
tersebut juga berharap dengan
efisiensi yang dilakukan sesuai
dengan perencanaan perusahaan, maka tidak akan terkendala untuk penyediaan energi
Bulog Mulai Serap Beras
SEMARANG - Bulog Divisi Regional Jateng telah
melakukan aktivitas penyerapan
beras dari petani. Upaya itu dilakukan bersamaan dengan panen
raya yang terjadi di sejumlah
daerah.
Kepala Bulog Divre Jateng,
Damin Hartono mengatakan,
pihaknya sudah melakukan
penyerapan beras ke Gudang
Bulog sejak beberapa waktu
lalu. Jumlah beras yang masuk
sudah lebih dari 750 ton.
‘’Total serapan ini tersebar di
sejumlah daerah, yaitu Pekalongan sebanyak 300 ton, Kota
Semarang 250 ton, dan Solo 100
ton. Sesuai dengan kontrak
antara Bulog dengan mitra kerja,
hingga akhir bulan ini target serapan mencapai 1.000 ton,’’
katanya.
Jumlah serapan beras pada
bulan berikutnya akan tergantung dari kontrak antara Bulog
dengan mitra kerja. Kendati
demikian, pihak Bulog optimistis target serapan dari Bulog
pusat kepada Bulog Jateng
untuk tahun ini bisa terealisasi
sebesar 525 ribu ton.
“Kalau melihat hasil panen
hingga saat ini optimis saja, saya
memprediksikan puncak penyerapan akan terjadi pada awal
bulan mendatang,” tuturnya.
Sesuai Inpres
Namun, Damin mengakui
masih sulit untuk memperoleh
beras sesuai dengan ketentuan
Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 5 tahun 2015. Salah satunya, mengatur mulai tanggal 17
Maret lalu harga patokan petani
(HPP) untuk beras, yaitu Rp
7.300 per kilogram (kg) dengan
syarat maksimal kadar air mencapai 14%, tingkat kepatahan
beras maksimal 20%, dan tingkat menir maksimal 2%.
“Kepatahan, artinya satu
butir beras terbagi menjadi dua
bagian, sedangkan menir artinya
satu butir beras terbagi menjadi 5
bagian. Kalau tingkat patahan
beras tidak sesuai Inpres, maka
tidak bisa masuk Bulog,” jelasnya.
Adapun untuk harga gabah
kering giling (GKG) sesuai
dengan Inpres yang sama, yaitu
Rp 3.700 per kg di tingkat petani.
Harga tersebut juga harus
memenuhi sejumlah syarat di
antaranya kadar air maksimal
25% dan hampa kotoran maksimal 10%.
“Hampa artinya gabah yang
tidak ada isinya, sedangkan
kotoran yaitu sisa-sisa tanaman
atau daun padi yang terbawa
pada panen tersebut,” katanya.
Pihaknya mengakui, memang ada beberapa petani di Jateng yang menjual GKG di angka Rp 3.400 per kg, namun setelah diteliti ternyata kadar airnya
lebih dari 25% dan hampa kotoran antara 15%-20%. (K3-69)
Pesta Wirausaha Dukung Pengembangan UKM
JAKARTA - Ada beberapa
faktor yang mendorong seseo-
rang berinvestasi dalam skema
usaha kecil menengah (UKM).
SM/Benny Benke
PESTAWIRAUSAHA : Witjaksono tampil di panggung
Pesta Wirausaha bertema ‘’Indonesia Juara MEA” di
Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu
(4/4). (69)
Di antaranya, karakter persona
di balik usaha itu, kapasitas dan
kapabilitas, serta tidak ada kecurangan dan inovatif.
Demikian dikatakan Witjaksono, Finance Director PT Dwi
Aneka Jaya Kemasindo Tbk
dalam acara Pesta Wirausaha
2015 bertema “Indonesia Juara
MEA”, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta,
Sabtu (4/4).
Pesta Wirausaha adalah
ajang tahunan yang digagas
Komunitas Tangan di Atas
(TDA).
Komunitas yang beranggotakan para wirausahawan
muda dan orang-orang yang
berminat pada dunia wirausaha
ini telah mempunyai puluhan
ribu anggota, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Adapun tujuan komunitas
ini memberikan dukungan pendanaan bagi UKM terpilih.
Nilai Kejujuran
Menurut Witjaksono, ajang
Pesta Wirausaha adalah momem
bagus untuk membesarkan
Indonesia dengan cara menghidupkan UKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) yang mulai
diberlakukan akhir 2015 mendatang.
“Kalau usaha mikro seperti
UKM bagus, kemudian jadi
usaha kecil, sebelum akhirnya
menjadi korporat, maka iklim
usaha di Indonesia makin membesar,” imbuh dia yang menjadi
anggota dewan penguji bersama
pengusaha muda dari Singapura,
Ronald Wijaya dan Adirahman
dari Malaysia.
Dalam pernyataan penutup,
Ronald Wijaya menekankan
kepada para peserta UKM di
Indonesia yang berniat serius
terjun dalam dunia bisnis untuk
menjunjung nilai kejujuran.
“Dalam sebuah perniagaan
kejujuran sangat penting, dan
jangan melulu berpikir tentang
keuntungan, tapi harus mendahulukan kemaslahatan masyarakat secara umum,” katanya.
Dengan mendahulukan
kepentingan masyarakat luas,
imbuh dia, uang akan datang
dengan sendirinya.
Menurut dia, ke depan Pesta
Wirausaha akan menjadi lebih
besar jika mendapatkan dukungan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementrian terkait,
dengan pengadaan program
secara terus menerus dan tepat
sasaran. (G20-69)
primer di masyarakat.
Dia mengakui, PLN tidak
mempermasalahkan tuntutan
efisiensi yang diminta Menteri
BUMN selaku kuasa pemegang saham perusahaan, sejalan dengan mulai beroperasinya sejumlah pembangkit.
Dicontohkan, di Medan
pembangkit PLTU dan PLTG
PLN sudah berjalan dengan
baik dan ditargetkan akhir April
2015 sudah menghasilkan
listrik dengan kapasitas 300
Mega Watt (MW) dan pada
Juni mencapai 800 MW.
Saat bersamaan pembangunan transmisi di Buleleng,
Bali diharapkan juga bisa rampung sehingga PLTU di wilayah itu bisa teraliri listrik.
(bn,ant-69)
Garuda Komit Ekspansi
ke Luar Negeri
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk berkomitmen
tetap ekspansi ke luar negeri untuk pariwisata, terutama
memperkuat penerbangan ke Tiongkok, kemudian
Maldives.
Selain itu, Garuda Indonesia juga akan tetap menguatkan pasar ke Eropa dan menjadikan Benua Biru tersebut sebagai basis untuk pertumbuhan perusahaan ke depan
sebagai global player (pemain dunia).
Di sisi lain, dalam mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia, Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif
Wibowo menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo
(Jokowi), Denpasar bisa menjadi basis untuk menggenjot
kunjungan wisatawan asing ke indonesia.
“Yang kita minta untuk dapat dukungan adalah
bagaimana kapasitas-kapasitas airport, terutama untuk
menjadi hubungan internasional itu harus diperkuat dan
ditingkatkan kapasitasnya dan kapabilitasnya, terutama
Jakarta dan Denpasar,” tuturnya sebagaimana dikutip dari
laman Sekretaris Kabinet, Sabtu (4/4).
Tambah Pesawat
Menurut dia, Garuda akan meningkatkan jumlah kursi
untuk penerbangan internasional menjadi sekitar 7 juta
tahun ini dan tahun depan akan mendekati 10 juta. Tahun
lalu, jumlah kursi penerbangan internasional Garuda mencapai 5 juta.
“Jadi kita akan tumbuh untuk tahun ini dengan tambahnya lima pesawat. Itu akan menopang pariwisata di
Indonesia,” jelasnya.
Mantan dirut Citilink itu menegaskan, Garuda tahun ini
bisa mendukung target kunjungan wisatawan dengan
menyediakan sekitar 1 juta kursi untuk penerbangan di Asia,
terutama di Singapura dan Bangkok sekitar 2,1 juta orang.
Kemudian jumlah kursi ke Australia 950 ribu. (bn,viva-69)
Mei, Tarif
Listrik 1.300 VA
Disesuaikan Pasar
JAKARTA - Pemerintah akan memberlakukan penyesuaian tarif listrik sesuai
pasar untuk golongan rumah tangga berdaya 1.300 Volt Ampere (VA) dan 2.200 VA
mulai Mei mendatang.
Rencana tersebut tertuang dalam
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Permen ESDM
Nomor 31 Tahun 2014 tentang Tarif Tenaga
Listrik yang Disediakan oleh Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara yang dikutip dari situs Kementerian
ESDM, Minggu (5/4).
Sesuai Permen ESDM No 9/2015 yang
ditandatangani Menteri ESDM Sudirman
Said pada 4 Maret 2015, penyesuaian tarif
(tarif adjustment) tersebut akan dilaksanakan setiap bulan dengan mengacu pada
tiga indikator pasar yang memengaruhi
biaya pokok penyediaan (BPP) listrik.
Ketiga indikator tersebut adalah kurs
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
(AS), harga minyak mentah Indonesia
(Indonesian crude price/ICP), dan inflasi.
Permen ESDM No 9/2016 juga menyebutkan, penetapan tarif penyesuaian rumah
tangga 1.300 VA dan 2.200 VA pada Mei
2015 mengacu realisasi ketiga indikator
pasar selama satu bulan pada bulan kedua
sebelum pemberlakuan atau Maret 2015.
Saat ini, konsumen golongan rumah
tangga R1 berdaya 1.300 VA dan 2.200 VA
dikenakan tarif tetap Rp 1.352 per kWh.
Pada Mei 2015, kedua golongan konsumen
tersebut akan diberlakukan penyesuaian
tarif yang bisa naik atau turun tergantung
realisasi kurs, ICP, dan inflasi selama Maret
2015.
Setiap Bulan
Penyesuaian tarif ditetapkan PT PLN
(Persero) sesuai formula yang diatur pemerintah.
PLN melaporkan penetapan penyesuaian tarif tersebut kepada Menteri ESDM
setiap bulan.
Sebelumnya, sesuai Permen ESDM No
31/2014 yang ditandatangani pada 5
November 2015, pemerintah akan memberlakukan penyesuaian tarif sesuai pasar
untuk 12 golongan konsumen listrik termasuk rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA
mulai 1 Januari 2015.
Namun, khusus untuk dua golongan,
yakni rumah tangga 1.300 VA dan 2.200
VA, pemerintah menunda pemberlakuannya dan akhirnya sesuai sesuai pasal 5 ayat
(2) Permen ESDM No 9/2015 akan menerapkan mulai 1 Mei 2015.
Penundaan penyesuaian tarif rumah
tangga 1.300 VA dan 2.200 VA tersebut
sudah mendapat persetujuan Komisi VII
DPR dengan kompensasi penambahan subsidi listrik sebesar Rp 1,3 triliun pada rapat
kerja dengan Menteri ESDM beberapa
waktu lalu. (bn-69)
Download