analisis pengaruh kinerja infrastruktur listrik terhadap pertumbuhan

advertisement
ANALISIS PENGARUH KINERJA INFRASTRUKTUR LISTRIK
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
TESIS
OLEH :
Surya Tarmizi Kasim
037018032 / EP
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Surya Tarmizi Kasim : Analisis Pengaruh Kinerja Infrastruktur Listrik Terhadap Pertumbuhan …, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRAK
Pengalaman pada beberapa tahun yang lalu telah menunjukkan bahwa konsumsi energi
listrik di Indonesia terus meningkat sampai saat ini. Sementara itu kenaikan konsumsi
energi listrik diikuti oleh peningkatan REP (Revenue atau pendapatan dari penjualan energi listrik)
tetapi tidak dibarengi d e n g a n p e n i n g k a t a n k i n e r j a P L N y a n g j e l a s t e r g a m b a r
d a r i ketidakseimbangan antara pasokan energi listrik dan permintaan konsumen. Walaupun
demikian adalah penting menganalisa dampak peningkatan konsumsi energi listrik
yang disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan eknomi Indonesia dengan mencari
solusi berjalan jangka panjang guna memperbaiki kinerja infrastruktur PLN sehingga
tercapai keseimbangan antara pasokan dan permintaan energi listrik dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Uji Kausalitas Granger dengan
menggunakan variable-variabel KEL, REP, dan PDB dengan sumber data tahun 1970-2004
dan diestimasi dengan menggunakan basis OLS. Data-data .ini diperoleh dari Data statitstik
PLN untuk kurun waktu 1970 sampai tahun 2004.
Setelah dilakukan analisa maka diketahui bahwa baik variable KEL dan ReP mempunyai
hubungan yang searah terhadap variable PDB dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan
estimasi metode OLS diketahui bahwa setiap kenaikan variabel PDB 1 % akan
mengakibatkan kenaikan konsumsi energi listrik sebesar 0,045050 GWh sementara setiap
kenaikan variabel PDB 1 % akan mengakibatkan kenaikan REP (revenue) sebesar Rp
21,42038 miliar. Dari hasil ini diketahui bahwa sekalipun terjadi peningkatan PDB , KEL dan
REP namun tetap saja tidak bisa mengimbangi permintaan kebutuhan energi listrik di
Indonesia khususnya untuk konsumsi listrik bersifat produktif.
Implikasi
kebijakan
yang
harus
dilakukan
adalah
meminimalisasi
ketergantungan PLN terhadap BBM, mengurangi rugi-rugi (looses) sistem tenaga listrik
balk di pihak produsen rnaupun konsumen dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas PLN
melalui upaya restrukturisasi, revitalisasi dan rekonstruksi serta meregionalisasi (down
seizing) PLN berdasarkan wilayah kerja satuan propinsi.
Kata k u n c i : I n f r a s t r u k t u r l i s t r i k , K i n e r j a PLN, Konsumsi, R e v e n u e d a n P r o d u k
Domestik Bruto (PDB
Surya Tarmizi Kasim : Analisis Pengaruh Kinerja Infrastruktur Listrik Terhadap Pertumbuhan …, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRACT
The experience of the past years has shown that the consumption of electrical
energy in Indonesia continues to increase at present date. Meanwhile, the increasing
consumption followed by the increasing of revenue but not followed by the PLN
performance, which is obviously depicted from the unbalance condition between
electrical power and the consumers demand. Therefore, it is necessary to analyze
the impact of electric consumption increment which is due to the increase of Indonesia
economic growth by finding out some long run solutions in order to improve the PLN
performance (the work of electrical infrastructure), so the balance between supply and the
demand of electric energy with economic growth of Indonesia can be achieved.
The method used in this study, is Granger Causality Test applying the variable of KEL,
REP and GDP with time period 1970-2004 and being estimated by using OLS
method. The datum are obtained from PLN data statistic for period time 1970-2004.
After doing the analysis, there will be known that either KEL or REP has the same
direction relationship towards GDP variable which confidence level is 95%. From OLS
estimated method known that in every 1% of GDP variable increase will result electric
consumption increment amounted to 0,045050 GWh. Meanwhile, in every 1% of GDP
increment will increase REP (Revenue) amount to 21, 42038 milliard rupiahs. It can be
explained that although GDP, Electric consumption and Revenue get raised up but it can not
still balance the demand of electric power in Indonesia especially for productive
electric consumption.
The implications of policy that must be achieved, are minimizing the dependence of PLN
towards refined fuel oil (BBM), reducing looses in electric power system either in producent
or consumers side, and increasing the efficiency and affectivity of PLN by making efforts
such as restructrurization, revitalization, reconstruction, and regionalization (down seizing) in
PLN based on the province area working unit.
Key words:
Electric Infrastructure, PLN Performance, Electric consumption, Revenue, Gross
Domestic Product (GDP)
Surya Tarmizi Kasim : Analisis Pengaruh Kinerja Infrastruktur Listrik Terhadap Pertumbuhan …, 2006
USU Repository © 2007
Download