STRATEGI PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKATKAN MINAT BACA MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICENNA Indah Tri Hartina ** Masrul ** Harnina Ridwan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232 [email protected] ABSTRAK Indah Tri Hartina. Jurusan Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik No. Stambuk C1D113155. Dengan Judul “Skripsi Strategi Komunikasi Perpustakaaan dalam Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari”. Dibimbing oleh Masrul, S.Ag., M.Si Selaku Pembimbing I dan Harnina Ridwan, S.Ip., M.Si Selaku Pembimbing II. Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna, subjek dalam penelitian ini adalah Pustakawan Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Komunikasi apa saja yang dilakukan Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna kendari. Tipe penelitian ini adalah penelitian Kualitatif Deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Perpustakaan dan Pustakawan sebagai informan kunci dan mahasiswa sebagai informan biasa. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling (secara sengaja). Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan Teknik Analisis Data menggunakan metodeanalisis deskriptif yaitu data yang diperoleh dijelaskan secara rinci tentang Strategi Komunikasi Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa Perpustakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna. Adapun strategi yang dilakukan oleh pustakawan adalah memberikan pelayanan yang baik, menyediakan sarana dan fasilitas yang memadai, mengadakan bahan pustaka yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kata Kunci : Strategi Komunikasi Perpustakaan, Minat Baca ABSTRACT Indah Tri Hartina. Concentration Communication Department of Library Science, Faculty of Social and Political Sciences No. Stambuk C1D113155. With the title "Thesis Perpustakaaan Communication Strategy to Improve Student Reading Interest College of Health Sciences Avicenna Kendari". Supervised by Masrul, S.Ag., M.Si As Supervisor I and Harnina Ridwan, S.Ip., M.Si As Supervisor II. This research was conducted at the College of Health Sciences Library Avicenna, subjects in this study is the Librarian College of Health Sciences Avicenna. The purpose of this study was to determine the Communication Strategy what is being done Libraries College of Health Sciences Avicenna kendari. This type of research is descriptive qualitative research. The data source of this research is the primary data and secondary data. Informants in this study is the Head of Libraries and librarians as key informants and informant students as usual. Mechanical determination of informants in this study using purposive sampling (intentionally). Techniques of collecting data using interviews, observation, library research, and documentation. While using the Data Analysis Techniques metodeanalisis descriptive data obtained are described in detail on the Library Communication Strategies to Improve Student Reading Interest Library of College of Health Sciences Avicenna. The strategy undertaken by librarians is to provide good services, providing tools and adequate facilities, holding more diverse library materials according to the needs of students. Keywords: Communication Strategies Libraries, Interest Read PENDAHULUAN Perpustakaan merupakan pusat informasi dimana bahan-bahan perpustakaan dikumpulkan, diolah, disimpan dan dipelihara untuk disebarluaskan agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustakaan. Perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu seperti adanya ruangan, koleksi, adanya petugas untuk melayani pemustaka, adanya masyarakat pembaca, adanya sarana dan prasarana yang diperlukan dan dilengkapi dengan sistem atau mekanisme tertentu. Salah satu jenis perpustakaan tersebut adalah perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai jantung perguruan tinggi untuk civitas akademika di lingkungan universitas memiliki peran dalam mewujudkan tujuan perguruan tinggi. Artinya kedudukan perpustakaan tidak bisa diabaikan sebagai salah satu unsur pendukung perguruan tinggi. Peran perpustakaan perguruan tinggi sendiri berhubungan langsung dengan penggunanya. Oleh karena itu, perkembangan perpustakaan juga tidak bisa lepas dari banyak tidaknya pengguna yang memanfaatkan koleksi bahan pustakanya. Tetapi, walaupun perpustakaan tersebut memiliki fasilitas yang memadai jika tidak memiliki pengunjung maka perpustakaan tersebut tidak memiliki arti. Oleh karena itu minat baca pengunjung atau mahasiswa harus ditingkatkan. Menurut Shaleh (2009:44) upaya untuk meningkatkan gemar membaca atau minat baca harus terus dilakukan, khususnya harus dimulai dari anak-anak. Misalnya di lingkungan sekolah promosi membaca hendaknya dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai di tingkat perguruaan tinggi mahasiswa. Membaca merupakan sebuah keharusan bagi seluruh manusia guna memperoleh ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan membaca dapat memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan. mendewasakan diri. Sehingga Proses pembaca pendewasaan pembaca diri semakin melalui mampu untuk membaca merupakan pengejawantahan dri konsep humaniora (Koendjono, 1987 : 86). Hal ini juga ditekankann oleh Tarigan (1986) bahwa membaca merupakan salah satu keterampilan bahasa yang dikuasai. Apabila seseorang mampu menangkap ide secara tepat di dalam bacaan maka ia dikatakan telah memahami isi bacaan. Membaca merupakan kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat, dan membaca merupakan sebuah pintu gerbang menuju keilmuan. Maka tidak heran jika seseorang ingin belajar sebuah ilmu dia harus bisa memahami isi dan maksud keilmuan tersebut melaui sumber-sumber buku, dan sebelum mempelajari sebuah pamahaman dalam buku-buku tersebut seseorang harus melalui proses yang sangat penting, yaitu membaca. Dan jika seseorang ingin terus menerus menambah keilmuannya dia harus senantiasa selalu membaca, membaca dan membaca. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi komunikasi apa saja yang dilakukan perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna dalam meningkatkan minat baca. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Manfaat teoritis Proposal penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengkajian teori-teori ilmu perpustakaan. b.Manfaat praktis Proposal penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. TINJAUAN PUSTAKA Komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses sosial yaitu sesuatu yang berlangsung atau berjalan antar manusia. Istilah proses memang berarti sesuatu yang sedang berlangsung, artinya proses merupakan perubahan atau serangkaian tindakan dan peristiwa selama beberapa waktu menuju suatu hasil tertentu. Arifin (1982) mendefinisikan strategi komunikasi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan digunakan guna mencapai tujuan. Sehubungan dengan engertian strategi menurut Seitoe (Effendy, 1983) mendefinisikan strategi komunikasi adalah sebagai suatu kegiatan manajemen untuk melakukan komunikasi sehingga dapat menimbulkan suatu pemahaman daalam rangka menyusun suatu rencana jangka panjang. Effendi (1998) menambahkan strategi komunikasi adalaah rencana yang meliputi metode, teknik dan tata hubungan fungsional antara unsur-unsur dan faktorfaktor dari proses komunikasi guna kegiatan operasional dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Teminologi perpustakaan dalam bahasa Inggris adalah library. Reitz(2004) menyatakan bahwa istilah library berasal dari liber yang artinya buku. Dari istilah itu terbentuklah istilsh librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Greek dan Romance istilah yang bersesuaian adalah bibliotheca. Dari istilah ini maka dalam bahasa Belanda perpustakaan disebut bibliotheek, dalam bahasa Jerman disebut bibliothek, dalam bahasa Prancis bibliotheque dan pada bahasa Spanyol bibliotheca serta dalam bahasa portugis bibliotheca. Akan tetapi semua kata tersebut berasal dari bahasa Yunani dari kata biblia yang artinya juga tentang buku kitab. Termasuk istilah kitab suci bible, yang juga berasal dari kata biblia. Oleh karena itu, bible diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi al-kitab. Lebih jauh Reitz mendefenisikan perpustakaan sebagai berikut: perpustakaan adalah koleksi atau sekumpulan koleksi buku atau bahan lainnya yang diorganisasikan dan dipelihara untuk dipergunakan umtuk keperluan (membaca, konsultasi, belajar, meneliti) dikelolah oleh pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Perpustakaan secara sederhana didefinisikan oleh sebagian masyarakat sebagai sebuah tempat penyimpanan koleksi, khususnya yang berbentuk tercetak. Hal tersebut tentu memiliki dasar pemikiran, yakni perpustakaan merupakan sebuah istilah yang diserap dari bahasa asing dengan kata dasar “pustaka”. Pengertian sederhana tentang kata pustaka adalah seluruh dokumen yang tertulis atau tercetak tanpa ada batasan tentang seberapa banyak jumlah lembaran atau eksamplar dari dokumen itu sendiri. (Mathar, 2011 : 01). Menurut pendapat Sulistiyo Basuki (1991:51), perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Selain pendapat Sulistiyo Basuki di atas mengenai perpustakaan perguruan tinggi, pendapat lain menyebutkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakan fakultas, erpustakaan akademi, perpustakan sekolah tinggi (Sjahrial Pamuntjak 2005:5). Tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu mengikuti perkembangan kurikulum yang ada karena apabila bahan pustaka yang ada di perpustakaan informasinya tidak mengikuti perkembangan zaman, maka pengguna perpustakaan akan jarang berkunjung ke perpustakaan. Saat ini perkembangan informasi begitu cepat berubah, maka dari itu suatu perpustakaan harus mampu mengikuti perkembangan kurikulumyang ada agar pengguna bisa sesering mungkin berkunjung ke perpustakaan. Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Media yang digunakan dalam membaca berupa media bahasa tulis. Membaca memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi kalangan pelajar. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik mengeja atau melafalkan apa yang tertulis (KBBI, 2002:83). Membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang dan merefleksikan atau bertindak seperti yang dimaksud dalam konsep itu (Susanto, 2013). Minat sering diartikan sebagai “interest”. Minat bisa dikelompokkan sebagai sikap (attitude) yang memiliki kecenderungan tertentu. Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai pembawaan, tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. Minat diungkapkan oleh Gunarso (1995:6) ia menyampaikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap, minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju kesesuatu yang telah menarik minaknya. Sedangkan membaca menurut Soedarso (1994:4) menyatakan bahwa “membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Meliputi : orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan mengiat-ingat”. Ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah; a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta,teori, prinsip, pengetahuan dan informasi, b. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam, c. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca, d. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual, dan Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani Formula Lasswell Model komunikasi dari Harold Lasswell ini dianggap oleh para pakar komunikasi sebagai salah satu teori komunikasi yang paling awal dalam perkemb angan teori komunikasi (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komuniasi adalah menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Wich Channel, To Whom, With Wath Effect (siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan dengan efek apa). METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Perpustakaan Sekolah Tinggi IlmuKesehatan Avicenna Kendari. Untuk menjawab permasalahan mengenai Strategi Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna. Di dalam penelitian ini terdapat beberapa informan kunci sebagai sumber data yang dipilih secara sengaja, subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang pemustaka dengan 1 orang informan kunci yaitu kepala Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari dan 2 orang pustakawan serta 2 orang mahasiswa sebagai imforman biasa. Dalam usaha menentukan informan biasa, peneliti menggunakan teknik Accidental yaitu penarikan sampel berdasarkan kebetulan. Maka yang menjadi informan biasanya adalah pengunjung Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari. Teknik pengumpulan data yaitu dengan studi pustaka, observasi, wawancara dan dokuentasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan bentuk analisis kualitatif. HASIL PENELITIAN Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Di dalam aktifitas perpustakaan mutlak harus ada proses atau kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi yang berlangsung di perpustakaan dapat dilihat dari adanya kontak atau hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, antara pihak pengelola perpustakaan dan mahasiswa sebagai pengguna perpustakaan, adanya pesan yang disampaikan dan diterima, dan efek yang terjadi akibat diterimanya pesan melalui komunikasi tersebut. Salah satu strategi komunikasi yang dilakukan pihak pustakawan yaitu dengan memberikan layanan dan penyampaian informasi kepada pemustaka perpustakaan yang melibatkan banyak aspek benda terutama mahasiswa. Suatu hal yang sangat menentukan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu pengelola pustakawan yang merupakan factor penentu keberhasilan perpustakaan. Pemberian pelayanan dan penyampaian informasi kepada pemustaka merupakan salah satu bentuk strategi komunikasi dalam perpustakaaan. Dengan memberikan pelayanan yang baik akan berimplikasi pada meningkatnya minat baca mahasiswa untuk melakukan kegiatan membaca. Pelayanan yang di maksud adalah sikap pustakawan perpustakaan yang ramah, berpengetahuan luas dan mempunyai sikap informasi dari setiap jenis pustaka. Pelayann dapat dikatakan baik jika apa yang ditargetkan dari sasaran pokok dari pelayanan tercapai yaitu meningkatkan minat baca mahasiswa. Dalam memberikan layanan atau cara komunikasi yang baik dan memuaskan pengguna merupakan faktor terpenting bagi perpustakaan sehingga mutu layanan dapat dikatakan baik apabila pegawai perpustakaan bersedia melayani mahasiswa sebagai pemustaka dengan senang hati. Komunikasi pegawai perpustakaan selama ini membantu mahasiswa sebagai pemustaka mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan pencarian informasi dapat efesien, efektif, tepat sasaran dan tepat waktu. Dengan melihat strategi komunikasi dalam meningkatkan minat baca mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna kendari ialah dengan berusaha memberikan pelayanan yang efektif, menyediakan sarana dan fasilitas yang memadai dan mendukung serta menambah dan mengadakan bahan pustaka yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari Pustakawan Sebagai Komunikator Dalam perpustakaan kedudukan pustakawan adalah orang yang mengelola perpustakaan dan orang yang paling mengetahui dalam hal penelusuran informasi, oleh karena itu untuk menjadi pustakawan memerlukan pendidikan dan pelatihan mengenai perpustakaan itu sendiri. Untuk menjalankan kegiatan di dalam perpustakaan kepala perpustakaan akan menunjuk salah satu staf atau pegawai dalam rangka kegiatan di dalam perpustakaan yang di tugaskan mengkoordinir semua kegiatan yang ada di perpustakaan. Pustakawan adalah suatu profesi yang menjadi seorang pustakawan harus bekerja secara professional, sesuai dengan profesionalisme pustakawan yang tercermin pada kemampuan (pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan). Dalam dalam menegembangkan pelaksanaan pekerjaan di bidang kepustakawanan harus mampu dan mandiri dalam meningkatkan dan mengembangkan minat bawa mahasiswa. Pustakawan Sebagai Komunikator Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Pustakawan sebagai komunikator mampu memberikan pesan berupa informasi kepada pengguna perpustakaan. Dalam penyampaian informasi, pustakawan haruslah mempunyai pengetahuan dan keramahan dalam memberikan pelayanan serta mampu melaksanakan tugas secara spontan yang dapat menjalin kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaaan dan keyakinan kepada pemustaka. Strategi yang dilakukan pustakawan yaitu dengan berusaha memberikan pelayan yang efektif dan efisien, agar pengujung perpustakaan merasa nyaman dalam membaca di dalam perpustakaan. Pustakawan adalah orang yang bertugas dalam mengelola perpustakaan sesuai dengan kemampuan yang ia miliki dengan tujuan membantu pemustaka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat. Dari hasil observasi peneliti di lapangan, menunjukkan bahwa adanya pelayan yang di berikan oleh pustakawan sudah cukup baik dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada pengguna perpustakaan, hal ini terlihat sewaktu mewawancarai beberapa mahasiswa yang mengaku bahwa pelayan yang yang di berikan pustakawan sudah tergolong efektif. Media, berupa sarana dan fasilitas serta koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan Untuk meningkatkan minat baca di Perpustakaan merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh pustakawan perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari dalam meningkatkan minat baca mahasiswa, dimana tujuan dari meningkatkan minat baca mahasiswa tersebut adalah agar koleksi yang terdapat dalam perpustakaan dapat berperan dengan baik dalam menunjang kegiatan belajar mengajar baik untuk mahasiswa maupun para Dosen. Dalam hal ini adapun strategi yang dilakukan dalam meningkatkan minat baca di perpustakaan yang dilakukan melalui koleksi, fasilitas, dan pelayanan terhadap pengguna perpustakaan. Penggunaan media, sarana dan fasilitas merupakan faktor penunjang dalam meningkatkan minat baca mahasiswa terhadap pengguna perpustakaan, hal ini dapat memberikan pelayanan dan informasi kepada mahasiswa terutama dalam peningkatan minat baca mahasiswa. Jenis media atau layanan yang digunakan yaitu, Sirkulasi yaitu suatu jenis layanan kepada mahasiswa dan dosen yang berhubungan dengan urusan pinjaman dan pengembalian koleksi yang boleh di pinjam serta hal – hal keanggotaan perpustakaan. Layanan internet online yaitu layanan ini berupa pemberian akses internet untuk mencari informasi yang di butuhkan apabila informasi yang di sediakan tidak tersedia diperpustakaan. Papan informasi/mading yaitu suatu jenis layanan informasi kepada pemustaka dalam pemberian informasi kepada mahasiswa dalam perpustakaan dalam meningkatkan minat baca mahasiswa. Dengan pencapaian yang dilakukan pustakawan dengan memberikan pelayanan, pengadaan sarana dan prasarana lebih di tingkatkan guna mencapai tujuan kebutuhan akan informasi terpenuhi. Tetapi berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa kami tidak melihat adanya media berupa pamplet atau iklan yang ditempel ditembok sehingga suasana membaca menjadi pasif. Koleksi bahan pustaka yang merupakan daya tarik bagi pemakai, sehingga makin banyak dan lengkap koleksi bahan pustaka yang tersedia dan penggunaan media dan sarana yang lengkap, maka akan semakin ramai perpustakaan di kunjungi oleh pemustaka dan makin tinggi intensitas sirkulasi buku yang pada akhirnya makin besar pula proses transfer informasi. Sesuai dengan fungsi perpustakaan sebagai pusat pelestarian maka pengadaan dan pendayagunaan harus di arahkan dengan kelengkapan segala jenis bahan yang di butuhkan pemustaka pada perpustakaan. Sarana dan fasilitas perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari Sarana dan fasilitas merupakan faktor penunjang dalam pelayanan dan kepuasan kepada pemustakanya, maka perpustakaan tersebut sudah memberikan kepuasan kepada pemustakanya serta koleksi yang merupakan kesesuaian, kertakaitan antara bahan pustaka yang tersedia dengan kebutuhan informasi Sarana dan fasilitas perpustakaan merupakan alat-alat yang terdapat di dalam perpustakaan yang dapat menciptakan kenyamanan pengguna yang berada di dalam perpustakaan seperti,AC, Komputer, Wifi, dan tempat untuk membaca. Koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari Koleksi merupakan bagian utama dari setiap perpustakaan sehingga dalam penyediaannya harus relevan dengan kebutuhan pemustaka yang di layaninya. Kekuatan koleksi bahan pustaka yang ada merupakan daya tarik bagi pengguna, sehingga makin banyak dan lengkap bahan pustaka yang tersedia akan semakin ramai perpustakaandi kunjungi oleh pemustaka dan makin tinggi intensitas sirkulasi buku yang pada akhirnya makin besar pula proses transfer informasi. Koleksi perpustakaan merupakan kumpulan bahan pustaka yang mengandung berbagai informasi, ilmu pengetahuan, yang tersedia di dalam perpustakan. Dari hasil observasi peneliti di lapangan, menunjukkan bahwa koleksi bahan pustaka yang ada pada perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari sudah banyak dan beragam, hal ini membuat pemustaka berminat untuk membaca karena koleksinya yang beragam. Hasil dari upaya-upaya yang telah dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca mahasiswa Setelah upaya–upaya yang dilakukan oleh pegawai perpustakaan, pustakawan Alimain, A.Md menyatakan bahwa : “Dari upaya–upaya yang telah kami lakukan baik itu melalui koleksi, fasilitas, dan pelayanan kami merasa minat baca mahasiswa mengalami peningkatan, kami berani bilang begitu karena dilihat dari jumlah pengunjung yang kami lihat dari buku pengunjung perpustakaan, banyaknya buku yang dipinjam, serta penuhnya tempat baca yang kami sediakan, bahkan banyak mahasiswa yang membaca buku dengan duduk atau jongkok di lantai, karena terbatasnya tempat membaca yang tersedia.” (Hasil wawancara 25 Februari 2016). Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan dilakukannya semua upaya-upaya untuk meningkatkan minat baca mahasiswa, minat baca mahasiswa akan mengalami peningkatan, dilihat dari hasil pengamatan oleh peneliti secara langsung dalam melakukan penelitian, dan dilihat dari jumlah pengunjung yang dilihat dari buku pengunjung perpustakaan. Adapun data pengunjung Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna adalah sebagai berikut : No. Bulan Jumlah Presentase (%) Pengunjung 1. November 225 21,36 % 2. Desember 232 26,87 % 3 Januari 229 24,22 % 4 Februari 240 27,55 % Jumlah 926 100 % Sumber : Data diambil pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari April tahun 2016 Jumlah pengunjung perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna bulan November sampai dengan bulan Februari 2016 adalah 926 orang. Pada bulan November jumlah pengunjung yaitu 225 orang dengan presentase 21,36%, pada bulan Desember jumlah pengunjung 232 orang dengan presentase 26,87%, pada bulan Januari jumlah pengunjung 229 orang dengan presentase 24,22%, pada bulan Februari jumlah pengunjung 240 orang dengan presentase 27,55%. Dari keseluruhan jumlah pengunjung ditiap bulannya dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah pengunjung Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicena ditiap bulannya mengalami peningkatan. Hal ini terjadikarena kesadaran mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan mulai membaik. Faktor-faktor yang mendorong mahasiwa untuk ke perpustakaan antara lain mahasiswa membutuhkan informasi untuk menyelesaikan tugas dari dosen maupun mencari bahan referensi untuk menysun skrisi. Sedangkan dosen ke perpustakaan apabila mencari bahan pustaka kurikulum sebagai bahan untuk mengajar. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari yang berada di Jln. Y. Wayong Bay Pass, Kel. Lepolepo, Kota Kendari. Dan unsur terpenting dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari yaitu adanya mahasiswa, dosen, kepala perpustakaan, tata usaha, humas serta Mempunyai Perpustakaan dengan buku-buku yang cukup dan lengkap sehingga akan menciptakan atau menghasilkan pengguna pustaka yang cerdas dan bersaing sesama kaum intelektual. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tentang strategi komunikasi dalam meningkatkan minat baca pada perpustakaan sekolah tinggi ilmu kesehatan Avicenna kendari menunjukkan minat baca mahasiswa sekolah tinggi ilmu kesehatan Avicenna kendari. Secara umum minat membaca mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna termasuk dalam kategori baik, mahasiswa kadang-kadang memiliki keinginan membaca. Tetapi kadang-kadang setelah ditelusur lebih jauh condong kurang memiliki minat untuk membaca mahasiswa masih sangat rendah dan ini mengindikasikan motivasi yang rendah pula terhadap membaca. Dalam membaca, mahasiswa merasa kurang mendapatkan banyak pengetahuan, membaca merupakan aktivitas yang membosankan dan cenderung membuang waktu. Oleh sebab itu dalam mengenalkan dan mempromosikan yang dilakukan perpustakaan masih belum maksimal serta kurangnya kualitas sumber daya manusia, sehingga human error dapat terminimalisasi. Dari upaya – upaya yang telah lakukan mengalami peningkatan minat baca mahasiswa di perpustakaan. Dilihat dari hasil pengamatan oleh penulis secara langsung dalam melakukan penelitian, dan dilihat dari jumlah mahasiswa yang dilihat dari buku pengunjung perpustakaan. Hal ini sejalan dengan model komunikasi Harold D. Lasswell (1948), dimana suatu komunikasi akan berjalan dengan baik apabila di dukung dengan adanya media atau fasilitas. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan, mempunyai jawaban dan pendapat yang positif. Sarana fasilitas yang terdapat pada perpustakaan kampus sudah mendukung strategi yang dilakukan oleh perpustakaan dengan menyediakan fasilitas dan sarana yang baik. Komunikasi yang baik antara pegawai perpustakaan dengan mahasiswa dapat menumbuhkan minat membaca mahasiswa. Oleh sebab itu bukan saja pihak perpustakaan yang berperan penting dalam meningkatkan minat baca mahasiswa tetapi bisa jadi dosen juga perlu membimbing dan memotivasi mahasiswa agar gemar membaca di perpustakaan kampus. Dengan adanya media pendukung seperti fasilitas dan koleksi yang beragam akan menarik mahasiswa bahkan dosen untuk datang keperpustakaan membaca koleksi bahan pustaka yang ada. Seperti halnya dalam perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari, sarana, fasilitas dan koleksi yang ada sudah baik, hal ini terbukti dari jawaban informan terhadap koleksi bahan bacaan di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari sudah baik dan tertata rapi. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa di perpustakaan sudah sangat memuaskan pemustaka, terlebih lagi dengan harapan pemustaka yang sangat mengharapkan pustakawan untuk menjalankan peranannya seefektif mungkin, perpustakaan dapat memudahkan dan memberikan pelayanan dan penelusuran informasi kepada pemustaka. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari merupakan sarana penunjang pendidikan bagi seluruh mahasiswa maupun staf pengajar. 2. Sebagai sarana penunjang pendidikan perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari sudah memiliki koleksi yang cukup banyak dan beragam, namun kurang tertatanya koleksi-koleksi tersebut yang sesuai dengan no klas, karena dari hasil pengamatan secara langsung oleh penulis koleksi-koleksi tersebut berada pada tempat yang tidak sesuai dengan no klas masing-masing buku. 3. Dengan keterbatasan ruangan, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pustakawan di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari dalam meningkatkan minat baca mahasiswa melalui koleksi, pelayanan, fasilitas, sudah menghasilkan hasil yang cukup baik karena dilihat dari buku pengunjung perpustakaan dan banyaknya mahasiswa yang duduk di lantai sambil membaca-baca buku yang dibutuhkan. 4. Peningkatan koleksi yang lebih menarik dan terbaru serta sarana dan prasarana perpustakaan serta menjadikan ruang perpustakaan yang nyaman. Dalam menumbuhkan minat baca mahasiswa, keterbatasan koleksi serta kurangnya tenaga pustakawan perlu di perhatikan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis mencoba memberikan beberapa masukan dan saran untuk kemajuan perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari, sebagai berikut: 1. Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari harus mampu melakukan pengadaan koleksi baru, guna memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan. 2. Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari harus lebih memperhatikan penataan koleksi perpustakaan agar perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari memiliki sistem penelusuran, peminjaman, dan pengembalian koleksi. 3. Dalam upaya meningkatkan minat baca mahasiswa sudah cukup baik, namun perlu juga adanya peningkatan minat baca mahasiswa agar minat baca mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari terus meningkat, sehingga perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Avicenna Kendari dapat berfungsi dengan maksimal dalam perannya sebagai sarana penunjang pendidikan. 4. Meningkatkan pelayanan yang baik dan pendayagunaan bahan pustaka serta memperbanyak informasi mengenai koleksi buku yang baru agar minat baca mahasiswa dapat meningkat. 5. Menyediakan media seperti iklan atau pamphlet yang berisi gerakan membaca agar mahasiswa terdorong untuk rajin membaca di perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Angipora, Marius P., 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : RinekaCipta. Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Tama. Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakara: Grasindo. Edy Sutrisno, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. H. A, Abd. Rachman, dkk.1983. Minat Baca Murid Siswa Sekolah Dasar di Jawa Timur. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Idris, Kamah. 2002. Pedoman Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Lasa HS. 1995. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi perpustakaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Moleong, Lexy j. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mustafa, Badollahi. 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka Muktiono, Joko D. 2003. Aku Cinta Buku:Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Putra, R. Masri Sareb. 2008. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT INDEKS. Riana, Deny. 2003. Perpustakaan, Buku, dan Minat Baca . Jakarta : Harian Umum Republika, 24 Januari 2003. Rusina Sjahrial Pamuntjak. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Djambatan. Saleh, Abdul Rahman. 2006. Peranan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Kegemaran Membaca dan Menulis Masyarakat. Bogor : Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. Simbolon, Tony. (2006). Berbudaya Baca Menuju Insan Cerdas, Pintar, Terampil dan Bermoral (tidak diterbitkan). Suaka, I Nyoman. (2004). "Sumbangan Sastra terhadap Minat Baca" dalam Bali Post, 12 Desember 2004. Supriyadi. 1986. Pengantar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Malang: IKIP Malang. Sutarno. 2003.Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. _______ . Kamus Besar Bashasa Indonesia Edisi Ketiga. 2002. Jakarta: Balai Pustaka. _______ . (Online), (http//hadisusanto.wordpress. com/2013/05/05/pembinaan-danpengembangan-minat-membaca-siswa-sekolah-dasar, diakses 10 Oktober 2013). _______.(Online).(http://edukasi.kompasiana.com/2014/02/28/upayameningkatkan-minatbaca-mahasiswa-636296.html _______.(Online).(http://heppynyak.blogspot.com/2012/11/artikel-mina=tmembaca-siswasiswi.html