1 FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG DIPERGUNAKANNYA BENTUK USAHA PERSEKUTUAN KOMANDITER DIBANDINGKAN DENGAN FIRMA DALAM PRAKTEK DI SAMARINDA Edi Amad Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda.Indonesia [email protected] ABSTRACT are as follows: The environment of limited partner or not extensive; In Factors - factors that encourage alliance with a firm ally of the role of entrepreneurs to choose the form of capital and the role into one that can business not be separated between board partnership firm Commanditaire compared with the members practice in the city of Samarinda is as Responsibility follows: responsibility (Article 18 businesses). younger Kommandit that include to bear capital; the gesellschaft raise capital by issuing shares - shares, while the firm it can ABSTRAK not be done; Kommanditgesellschaft Faktor – faktor yang mendorong pengusaha memilih bentuk usaha persekutuan Komanditer dibandingkan dengan Firma dalam prakteknya di Kota Samarinda adalah sebagai berikut :Persekutuan Komanditer lebih muda menghimpun modal dengan cara mengeluarkan saham – saham, sedangkan pada Firma hal tersebut tidak dapat dilakukan; Persekutuan Komanditer bisa terdiri atas satu orang, sedangkan Persekutuan dengan Firma harus terdiri atas lebih satu orang; Pada persekutuan dengan Firma anggotanya biasanya dari lingkungan keluarga, sedangkan pada Persekutuan Komanditer may consist of one person, while the alliance with the Firm must consist of more than one person; In partnership with the firm usually from family members, while the Kommandi tgesellschaft outsider can become a member so mulunya can be assured; Clear division of labor among the allies, because of the different motivations among them, so clearly the responsibility of each - each member, then as a result be controlled with good management. While the barriers - barriers that exist in a firm alliance with each partner 2 orang luar dapat menjadi anggota sehingga mulunya dapat lebih terjamin ; Pembagian kerja yang jelas diantara para sekutu, karena adanya motivasi yang berbeda diantara mereka, sehingga jelas tanggung jawab dari masing – masing anggota, akibat selanjutnya manajemennya menjadi terkontrol dengan baik. Sedangkan hambatan – hambatan yang ada dalam Persekutuan dengan Firma setiap sekutu adalah sebagai berikut : Lingkungan para sekutu terbatas atau tidak luas; Dalam Persekutuan dengan Firma peranan modal dan peranan sekutu menjadi satu sehingga tidak dapat dipisahkan antara pengurus dengan anggotaanggotanya yang memasukan modalnya; Adanya tanggung jawab tanggung menanggung ( Pasal 18 KUHD ). BAB I PENDAHULUAN didasari oleh alasan-alasan mendasar yang menjadi faktorfaktor pendorong pemilihan bentuk hukum perusahaan tersebut. Pemilihan bentuk hukum suatu perusahaan semestinya ditentukan setelah mengadakan pertimbangan-pertimbangan yang masak dan cermat, tetapi dalam prakteknya sering dilakukan dengan cara asal pilih, tanpa pikir panjang, dan tanpa mengindahkan aspek-aspek lain seperti aspek hukum, aspek ekonomi maupun kebiasaan-kebiasaan yang berlaku A. Alasan Pemilihan Judul dalam dunia bisnis. Hal ini Pemilihan bentuk hukum tentunya dapat mengakibatkan perusahaan merupakan salah satu perusahaan yang didirikan tidak keputusan pertama yang akan dapat berjalan sebagaimana diambil oleh perusahaan yang mestinya seperti yang diharapkan ingin terjun ke dalam suatu bisnis. oleh pendirinya. Penentuan bentuk hukum suatu perusahaan oleh pengusaha 3 Dengan demikian bentuk menyebabkan adanya perbedaan hukum suatu perusahaan yang dari disertai Persekutuan pertimbangan yang segi jumlah antara Komanditer matang aspek-aspek hukum suatu dibandingkan dengan Persekutuan perusahaan disertai Firma. Pada kenyataannya hal ini yang matang banyak dijumpai pada perusahaan aspek-aspek lainnya di yang pertimbangan tentang Kota Samarinda, yang seperti manajemen dan aspek didalamnya terdapat perbedaan ekonomi jelas merupakan salah yang sangat menyolok dari segi satu faktor penentu keberhasilan jumlah antara perusahaan yang suatu bisnis. Oleh sebab itu berbentuk sangatlah ideal dan bijaksana jika Komanditer dengan Persekutuan seseorang dengan Firma. yang akan terjun ke Persekutuan dunia bisnis atau ingin mendirikan Pada perusahaan harus Persekutuan wawasan yang hakekatnya mempunyai luas Komanditer dan tentang Persekutuan dengan Firma adalah bentuk-bentuk hukum perusahaan sama, keduanya diatur pada satu dan mengenal persius faktorrangkaian pasal Kitab Undang- faktor yang mendorongnya untuk undang Hukum Dagang yakni memilih bentuk hukum mulai dari pasal 16 sampai dengan perusahaan tersebut. pasal 35 Bab IV Bagian II Kitab Pertimbangan – pertimbangan inilah yang dapat Undang-undang Hukum Dagang. 4 Kedua bentuk tersebut usaha merupakan perusahaan dalam bentuk perusahaan komanditer jauh lebih pengembangan banyak dari persekutuan perdata seperti perusahaan diatur persekutuan dengan firma. dalam KUHPdt, dan keduanya bukan dibandingkan yang Berdasarkan merupakan suatu badan hukum. Seperti disebutkan diatas, inilah dengan penulis berbentuk perbedaan ingin meneliti faktor-faktor yang menyebabkan bahwa kedua bentuk perusahaan kesenjangan itu terjadi. pada hakekatnya adalah sama, Dari uraian tersebut diatas penulis perbedaannya hanya dalam hal tertarik para sekutu yang terlibat dalam “FAKTOR–FAKTORYANG perusahaan, MENDORONG dimana dalam mengangkat persekutuan dengan firma hanya DIPERGUNAKANNYA terdapat BENTUK satu sedangkan macam dalam sekutu, persekutuan judul USAHA PERSEKUTUAN komanditer terdapat dua macam KOMANDITER sekutu. Tetapi perbedaan yang DIBANDINGKAN hanya sedikit tersebut ternyata FIRMA DALAM PRAKTEK DI dalam SAMARINDA” praktek menimbulkan pengaruh yang besar bagi dunia BAB II KERANGKA bisnis seperti yang terjadi di TEORITIS samarinda, dimana jumlah DENGAN 5 A. Pengertian keseluruhan dan Dasar Hukumnya. Pengertian Perusahaan Perusahaan perusahaan adalah perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dapat diketahui dari Pasal 1 bertindak Undang-Undang Nomor 3 Tahun memperoleh penghasilan dengan 1982 cara tentang Perusahaan Wajib Daftar (UWDP) yang berbunyi sebagai berikut : memperdagangkan menyerahkan barang, atau atau perjanjian perdagangan. Beliau memandang pengertian perusahaan dari sudut ekonomikarena tujuan memperoleh penghasilan dilakukan dengan cara : a. samping untuk mengadakan “Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus meneruskan dan didirikan bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba”..1) Di keluar Memperdagangkan pengertian barang, artinya memberi perusahaan di atas ada fakar barang dan menjualnya hukum yang juga merumuskan lagi dengan perhitungan pengertian perusahaan tersebut memperoleh keuntungan antara lain : atau laba. 1. Molengraaff b. 1)Abdulkadir Pengantar Muhammad, Hukum 1991, artinya barang melepaskan Perusahaan Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti, halaman 7. Menyerahkan penguasaan atas barang dengan perhitungan 6 memperoleh penghasilan, Berdasarkan misalnya rumusan di atas dapat menyewakan barang.Perjanjian diidentifikasikan unsur- perdagangan, yaitu unsur yang terdapat dalam menghubungkan pihak pengertian satu dengan pihak lain c. rumusan- dengan perhitungan memperoleh penghasilan yaitu : a. Badan Usaha Badan usaha berupa keuntungan atau mempunyai laba bagi pemberi kuasa tertentu dan upah bagi pemberi Perusahaan kuasa misalnya makelar, Firma, komisioner, Komanditer, agen perusahaan ini bentuk contohnya: Dagang, Persekutuan Perseroan perusahaan. Terbatas, Perusahaan Polak Umum, Koperasi. Polak memandang Hal ini dapat diketahui perusahaan dari sudut melalui komersial artinya baru perusahaan. dikatakan perusahaan perusahaan apabila diperlukan memiliki akta pendirian akta pendirian Bagi yang perhitungan laba rugi yang dapat dapat ijin usaha seperti pada diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. diketahui tidak melalui perusahaan perseorangan. 7 b. Kegiatan dalam bidang Maksudnya ekonomi dalam bidang ekonomi itu Obyek kegiatan ekonomi adalah bidang harta dilakukan secara terus- menerus artinya tidak kekayaan, tujuannya ialah terputus-putus, memperoleh keuntungan secara insidental bersifat dan atau laba. Kegiatan tetap untuk jangka waktu dalam bidang ekonomi ini lama. meliputi perdagangan (jual tersebut ditentukan dalam beli barang bergerak dan akta pendirian perusahaan tidak bergerak), pelayanan atau dalam surat ijin usaha. (penyediaan jasa misalnya jasa perbankan, pengangkutan c. kegiatan dan d. tidak Jangka waktu Terang-terangan jasa Terang-terangan artinya lain- diketahui umum oleh lain), industri (mencari dan danditujukan mengolah umum, serta kepada diakui dan mengadakan sumber daya dibenarkan oleh dan kekayaan, misalnya masyarakat juga ekspiorasi, pemerintah berdasarkan usaha pertanian, kerajinan dan undang-undang dan bebas lain-lain ). berhubungan pihak ketiga. Terus-menerus Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dalam akta 8 pendirian e. f. perusahaan, yang diperoleh dan dapat surat ijin usaha, surat ijin juga dapat menjadi dasar tempat usaha. perhitungan Pajak Keuntungan dan atau laba wajib Keuntungan dan atau laba pemerintah. ini menunjukan nilai lebih Berdasarkan dibayar yang kepada unsur-unsur (hasil) yang diperoleh dari yang telah diuraikan diatas,maka modal dapat yang dijalankan. dirumuskan pengertian Dengan modal perusahaan perusahaan dari segi hukum yaitu itu, keuntungan dan atau setiap laba dapat diperoleh. Hal menjalankan ini merupakan salah satu bidang ekonomi secara terus- tujuan utama perusahaan. menerus dan Pembukuan dengan tujuan Menurut Pasal 6 KUHD keuntungan dan atau laba yang Pengusaha dibuktikan diharuskan badan usaha kegiatan yang dalam terang-terangan memperoleh dengan adanya membuat pembukuan yang pembukuan. Supaya perusahaan berisi catatan tentang harta dapat didaftarkan, perusahaan itu kekayaan dan kewajiban harus perusahaan. berkedudukan di Wilayah Negara adanya dapat Dengan pembukuan ini didirikan, dan Republik Indonesia. diketahui Perusahaan Perseorangan keuntungan dan atau laba ialah perusahaan swasta yang 9 didirikan dan pengusaha bukan dimiliki oleh bidang usaha penggunaan jasa perseorangan yang dengan alat memproduksi barang- dapat barang badan berbentuk hukum, perusahaan perusahaan jasa, untuk memperoleh dagang, keuntungan atau laba.Perusahaan perusahaan industri adalah perusahaan yang industri.2) bergerak dalam bidang usaha Menurut Abdulkadir membuat atau menghasilkan atau Muhammad, Perusahaan Dagang Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang bergerak ini bisanya didirikan oleh seorang dalam usaha dagang. Pengertian pengusaha pokok “dagang” adalah perbuatan cukup modal untukberusaha di perusahaan yang bergerak dalam sini pengusaha merangkap sebagai usaha dagang. Pengertian pokok pemimpin “dagang” modalnya kecil ia bekerja sendiri, membeli adalah dan menyewakan perbuatan menjual barang atau dengan yang mempunyai perusahaan. Jika jika modalnya besar dan usahanya cukup luas pengusaha tujuan memperoleh keuntungan mempekerjakan beberapa orang dan atau laba. pembantu pengusaha. Sedangkan jasa adalah Perusahaan perusahaan bergerak dalam yang Hingga sekarang belum ada undang-undang mengatur tentang yang pendirian perusahaan perseorangan tentang datang menghadap notaris untuk 2) Ibid, halaman 54. 10 minta dibuatkan akta Menurut Pasal 1618 KUH pendiriannya, yang pokok isinya Perdata yang berbunyi sebagai telah berikut : dirancangkan pengusaha yang oleh bersangkutan. Perserikatan Perdata adalah suatu Akta pendirian ini tidak perlu perjanjian, didaftarkan kepada kepaniteraan orang atau lebih mengingatkan Pengadilan Negeri dan tidak perlu diri untuk memasukan sesuatu ke diumumkan dalam Berita Negara / dalam Tambahan Berita Negara. maksud Ruang gerak bidang usaha perusahaan ditentukan perseorangan dalam pendiriannya. perusahaan perlu pada mana perserikatan keuntungan dua dengan untuk membagi atau kemanfaatan yang diperoleh karenanya. akta Dari bunyi Pasal 1618 Perdata Kegiatan tersebut diatas dapat disimpulkan perseorangan menunjuk dengan tidak bahwa : Perserikatan Perdata bidang adalah perkumpulan dalam arti usaha tertentu, melainkan di buat luas ( sekelompok orang yang sedemikian mempunyai kepentingan bersama, rupa, sehingga memudahkan ruang gerak bidang kesepakatan usaha perusahaan perseorangan bersama dan adanya kerjasama ) ditentukan Sedangkan persekutuaan Perdata pendiriannya. dalam akta bersama, tujuan adalah Perserikatan Perdata yang menjalankan Dikatakan perusahaan. menjalankan 11 perusahaan, bila sebuah ditentukan juga bahwa pengurus Perserikatan Perdata tersebut berhak bertindak keluar atas nama bertindak keluar terhadap pihak Persekutuan Firma ( Pasal 17 ketiga dengan terang terangan dan KUHD ). Jika tidak ada ketentuan, terus-menerus untuk mencari laba. setiap sekutu dapat mewakili Dari segi hubungan hukum Persekutuan Firma yang mengikat dan tanggung jawab sekutu, di juga para sekutu lain sepanjang dalam pendirian atau anggaran mengeenai dasar persekutuan firma harus kepentingan Persekutuan Firma ( sudah ditentukan sekutu yang Pasal menjalankan tugas pengurus. Jika kekuasaan belum ditentukan pengurus harus Persekutuan Firma ada dalam ditentukan dalam akta tersendiri tangan semua sekutu. Mereka yang memutuskan harus didaftarkan perbuatan 18 KUHD ). tertinggi segala bagi Tetapi dalam persoalan dipaniteraan Pengadilan Negeri dengan musyawarah berdasarkan setempat dan diumumkan dalam ketentuan Tambahan Berita Negara. Hal ini dalam akta pendirian Persekutuan penting supaya pihak ketiga dapat Firma. Hubungan hukum antara mengetahui siapa yang menjadi sekutu-sekutu Firma meliputi : pengurus firma yang berhubungan a. dengannya. Dalam akta pendirian atau akta penetapan pengurus yang ditetapkan Semua di sekutu memutuskan dan menetapkan dalam akta 12 sekutu b. c. d. yang ditunjuk Hooggerechtshof sebagai pengurus firma. 1930 ). Semusekutuberhak melihat Setiap atau mengadakan mengontrol 20 sekutu Pebruari wenang perikatan dengan pembukuanfirma ( Pasal pihak ketiga bagi kepentingan 12 KUHD ). persekutuan, kecuali jika sekutu Semua sekutu memberikan itu dikeluarkan dari kewenangan persetujuan jika itu ( Pasal 17 KUHD ). Persekutuan Firma Setiap sekutu bertanggung jawab menambah sekutu baru ( secara Pasal 1641 KUHPer ). perikatan Penggantian kedudukan meskipun dibuat oleh sekutu lain, dapat termasuk juga perikatan karena diperkenankan jika diatur perbuatan melawan hukum ( Pasal dalam akta pendirian. 18 KUHD ). sekutu Sedangkan hubungan hukum pribadi atas semua Persekutuan Firma, Apabila seorang sekutu menolak antara sekutu firma dengan pihak penagihan dengan ketiga meliputi : Persekutuan Firma tidak ada Sekutu yang telah keluar secara karena tidak ada akta pendirian, syah masih dapat dituntut oleh maka pihak ketiga itu dapat pihak ketiga atas dasar perjanjian membuktikan adanya Persekutuan yang Firma dengan segala macam alat belum pembayarannya dibereskan ( Arrest alasan pembuktian ( Pasal 22 KUHD ). 13 Dalam hal berakhirnya atau perubahan terhadap pihak Persekutuan Firma ini, Firma ketiga ( Pasal 31 KUHD ). dapat berakhirnya karena alasan Setiap sebagai berikut: Firma memerlukan pemberesan. Lampaunya waktu kehendak Untuk perubahan Persekutuan pemberesan tersebut seorang sekutu atau beberapa Persekutuan Firma yang sudah orang akibat bubar tersebut masih tetap ada. atau Menurut Pasal 32 KUHD, yang sekutu.Salah bertugas melakukan pemberesan sekutu sebagai pengunduran diri pemberhentian seorang sekutu atau mati, beberapa ditaruh orang dibawah pengampuan atau jatuh pailit. Dalam dalam akta pendirian. Apabila dalam akta pendirian pembubaran tidak ditentukan, sekutu pengurus dilakukan harus membereskan atas nama dengan akta otentik di muka Fima. Tetapi jika sekutu-sekutu notaris, dengan suara terbanyak menunjuk Persekutuan hal adalah mereka yang ditetapkan Firma didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri sekutu setempat dan diumumkan dalam untuk Tambahan Negara maka sekutu inilah yang bertugas dan melakukan pemberesan. Apabila pengumuman ini mengakibatkan suara terbanyak tidak tercapai, tidak Pengadilan Negeri menetapkan Kelalaian Berita pendaftaran berlakunya pembubaran, pengunduran diri, pemberhentian, siapa yang bukan melakukan pemberesnya. pengurus pemberesan, Hubungan 14 hukum antara para sekutu dan pemberes adalah hubungan hukum pemberian kuasa. Tugas semua Persekutuan Firma menggunakan uang atau tenaga kerja sebagai pemasukan pada persekutuan. Ia pemberes menyelesaikan hanya menyerahkan uang, barang, ialah hanya memperoleh keuntungan hutang dari pemasukan itu. Tanggung dengan jawab kas. Jika terbatas pada jumlah pemasukan itu. masih ada saldo, maka saldo Persekutuan komanditer tersebut dibagi di antara para mempunyai dua macam sekutu, sekutu, jika ada kekurangan maka yaitu kekurangan itu harus ditanggung yang dari kekayaan pribadi para sekutu. persekutuan atau disebut sekutu Apabila ada kekayaan berupa aktif, dan “sekutu komanditer” barang, pembagian barang itu yang tidak mengurus persekutuan dilakukan seperti atau disebut pasif. Dua macam barangitu dilakukan pembagian seperti “sekutu komplementer” menjadi sekutu ini menyerahkan pembagian warisan ( Pasal pemasukan 1652 KUHPer ). secara B. Persekutuan Komanditer memperoleh keuntungan bersama adalah Persekutuan Firma yang dan kerugian dipikul bersama mempunyai satu atau beberapa seimbang dengan pemasukan. orang sekutu komanditer. Sekutu komanditer adalah sekutu yang pada pengurus persekutuan bersama-sama Apabila untuk diperhatikan ketentuan Pasal 19 dengan Pasal 15 21 KUHD yang mengatur tentang hubungan ke dalam antar Firma, bahwa sekutu berlaku hubungan Persekutuan Komanditer adalah sekutu komplementer dan Persekutuan Firma dengan bentuk sekutu komanditer. khusus. Persekutuan komanditer jelaskan terletak Kekhususannya pada adanya itu sekutu diam-diam dapat komanditer yang tidak ada pada disimpulkan Persekutuan Firma. Persekutuan ketentuan Pasal 19 sampai Firma hanya mempunyai sekutu dengan Pasal 21 KUHD. aktif yang disebut fimant. Dengan demikian, KUHD Dilihat dari hubungan tidak melarang dengan pihak ketiga, Persekutuan Persekutuan komanditer dibedakan diiam-diam. menjadi tiga jenis yaitu: a. b. Persekutuan Komanditer diam-diam Pihak Persekutuan persekutuan ini sebagai Firma tetapi mempunyai adanya Komanditer Komanditer terang-terangan Disini ketigamengetahui dari pihak ketiga mengetahui secara terangterangan bahwa Persekutuan Komanditer. sekutu Hal ini dapat diketahui komanditer. Hubungan ke dari merk kantor, surat luar menggunakan nama keluar masuk, penggunaan Firma, nama sedangkan Persekutuan 16 Komanditer, misalnya : dilarang C.V. Mahakam Jaya, C.V. undang. Cahaya modal dan Persekutuan lain-lain. Komanditer terang-terangan tidak undang- Pembentukan dengan menerbitkan saham ini diperbolehkan dalam Pasal diatur secara khusus dalam 1337 KUHD, sebab Persekutuan kepribadian kekeluargaan Komanditer pada pada hakekatnya adalah KUHPer. Sifat Persekutuan Komanditer dengan saham Persakutuan Firma dalam mulai bentuk khusus. Jadi dapat dibandingkan diikuti Persekutuan ketentuan- mengendor jika dengan Komanditer ketentuan yang mengatur terang-terangan yang pada tentang hakekatnya adalah Firma. Persekutuan Firma. c. oleh Hal ini dapat dibuktikan Persekutuan Komanditer dengan saham dari saham yang dapat. a. Pada Persekutuan Hubungan hukum ke dalam. Komanditer ini modalnya Hubungan ini meliputi hubungan dibagi atas saham-saham. kerja Persekutuan semacam ini komplementer dan antara sekutu tidak komplementer KUHD, di atur dalam tetapi tidak antara sesama dengan sekutu sekutu komanditer. Mengenai hubungan 17 hukum antara sekutu sedangkan sekutu komplementer komplementer sama seperti pada bertanggung jawab ke luar dan ke Persekutuan dalam. Sedangkan anatra sesama dengan Firma. hubungan hukum sekutu Tentang Perseroan komplementer Terbatas yang berbunyi sebagai dengan sekutu komanditer tunduk berikut : “ Perseroan Terbatas pada ketentuan Pasal 1624 KUHP yang Sampai perseroan adalah badan hukum dengan Pasal 1641 selanjutnya KUHPer. yang Pihak ketiga hanya dapat menagih perjanjian, melakukan kegiatan sekutu sebab usaha dengan modal dasar yang sekutu inilah yang bertanggung seluruhnya terbagi dalam saham, jawab penuh. Sekutu komanditer dan memenuhi persyaratan yang hanya bertanggung jawab kepada ditetapkan dalam Undang-undang sekutu ini, komplementer komplementer menyerahkan dengan sejumlah didirikan disebut serta difinisi KUHD dikemukakan Sedangkan yang peraturan pelaksanaannya”.Berdasarkan pemasukan ( Pasal 19 ayat 1 ). berdasarkan perseroan di yang telah atas, maka bertanggung jawab kepada pihak sebagai perusahaan yang berbadan ketiga hukum, hanya sekutu perseroan mempunyai komplementer. Dengan kata lain unsur-unsur sebagai berikut : sekutu 1. komanditer hanya bertanggung jawab ke dalam, Badan hukum 18 Setiap perseroan adalah secara tertulis dan tersusun badan, artinya badan yang dalam bentuk Anggaran memenuhi syarat keilmuan Dasar, kemudian dimuat sebagai dalam akta pendirian yang pendukung hak dan kewajiban yang antara dibuat dimuka notaris. lain Setiap pendiri wajib memiliki harta kekayaan sendiri terpisah mengambil bagian saham dari pada harta kekayaan pendiri atau pengurusnya. didirikan. Hal merupakan ini secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1 perseroan Hal ini asas dalam pendirian perseroan. butir (1) UUPT bahwa 3. perseroan adalah badan usaha. hukum. 2. saat Melakukan kegiatan Melakukan kegiatan usaha Diririkan berdasarkan perjanjian. ini artinya menjalankan. Setiap perseroan harus Maksudnya bahwa untuk melakukan kegiatan usaha berdirinya suatu perseroan yaitu kegiatan usaha yaitu harus kegiatan ada sekurang- dalam kurangnya dua orang yang bidangperekonomian bersepakat untuk industri, dagang dan jasa ) mendirikan perseroan, yang yang dibuktikan mendapatkan laba dan atau dapat ( bertujuan 19 keuntungan. Supaya sekurang-kurangnya kegiatan usaha itu sah, 5. dari undang-undang. yang berwenang dan Memenuhi Setiap persyaratan perseroan harus didaftarkan dalam daftar memenuhi perusahaan undang-undang perseroan menurut undang-undang 4. juta rupiah. harus mendapat ijin usaha pihak 20 yang persyaratan dan peraturan berlaku. pelaksanaannya. Uusur ini Modal dasar. menunjukkan Setiap Perseroan harus bahwa perseroan mempunyai modal dasar sistem yang seluruhnya terbagi system). dalam saham. Modal dasar Perseroan menganut tertutup (closed Terbatas merupakan harta kekayaan sebagai badan hukum memenuhi perseroan sebagai badan unsur-unsur badan hukum seperti hukum, yang terpisah dari yang ditentukan dalam Undang- harta undang Perseroan Terbatas yang kekayaan pribadi pendiri, organ perseroan, selanjutnya pemegang saham. Menurut meliputi hal sebagai berikut : ketentuan Pasal 25 UUPT, 1. Modal yang teratur. dasar perseroan disingkat Merupakan UUPT, organisasi 20 Perseroan untuk dari seluruh nilai nominal tujuan saham (Pasal 24 ayat (1) perseroan serta mewakili UUPT ) dan kekayaan perseroan baik di dalam dalam bentuk lain yang maupun berupa benda bergerak dan kepentingan dan di luar pengadilan. Mempunyai tidak benda organisasi berwujud perseroan berwujud, misalnya mempunyai organ yang terdiri kendaraan bermotor, dari gedung yang sebagai bergerak, teratur, Rapat Saham Umum (RUPS), Pemegang Direksi, dan barang inventaris, berharga, UUPT. perseroan. organisasi dapat diketahui melalui ketentuan 3. UUPT, Dasar hukum Rumah ketiga. Anggaran perseroan, Anggaran Tangga perseroan, dan keputusan tidak perkantoran, Komisaris ( Pasal 1butir (2) Keteraturan dan 4. piutang Melakukan sendiri Sebagai surat hubungan dengan badan pihak hukum, Rapat Umum Pemegang Saham. perseroan 2. hubungan hukum sendiri Mempunyai harta kekayaan sendiri Perseroan melakukan dengan pihak ketiga yang memiliki diwakili oleh Direksi. kekayaan sendiri berupa Menurut ketentuan Pasal modal dasar yang terdiri 82 UUPT Direksi 21 bertanggung jawab penuh juga atas pengurusan p tujuan intern. Hubungan hukum sendiri. antar Sebagai badan hukum dan perseroan mempunyai tetapi sendiri. Tujuan tersebut sekutu hubungan ini tidak terlihat dalam Pasal 19,20 yang melakukan kegiatan usaha, tujuan sebgai 21 KUHD. jika Akan dilihat dari pengertian persekutuan ditentukan dalam Anggaran Dasar komanditer itu perseroan (Pasal 12 butir b UUPT yaitu, persekutuan ). Karena perseroan menjalankan komanditer perusahaan, maka tujuan utama “persekutuan firma yang perseroan memiliki adalah mencari sendiri adalah seorang atau keuntungan dan atau laba. beberapa orang sekutu”, C. maka hubungan inten antar Hubungan Intern dan Ekstrn ( Sekutu Hubungan antara Komanditer dengan para sekutu ini dapat dilihat dari bagian kedua Sekutu Komplementer). Bab VIII Buku II KUHPer 1. mulai Pasal 1624 sampai HubunganInternad alahHubungan antara hukum sekutu-sekutu komanditer dengan sekutu komplementer ini disebut dengan Pasal 1641 yang mengatur tentang perikatan-perikatan antara para sekutu. 22 2. Hubungan berkaitan EksternHubungan sekutu antara komplementernya dengan pihak-pihak ketiga adalah berbeda. dengan persekutuan. D. Persekutuan Dengan Firma. Sekutu Pengertian dan Pengaturan komplementer atau sekutu Dunia pasif atau disebut juga berkembang dengan sangat pesat. sekutu kerja adalah sekutu Hal ini dapat dilihat dari tumbuh yang hanya menjalankan dan kepengurusan persekutuan bidang usaha yang dimiliki oeh dan bertugas memelihara beberapa orang yang tergabung persekutuan, dalam hal ini dalam termasuk perkumpulan, mengadakan perikatan-perikatan atau usaha dewasa berkembangnya ini beberapa kesatuan atau salah satunya adalah persekutuan dengan Firma. perjanjian-perjanjian 1. Pengertian persekutuan dengan pihak-phak ketiga dengan firma itu sendiri sesuai dengan tujuan dapat diketahui dari Pasal persekutuan. Oleh karena 16 KUHD dan beberapa itu sekutu komplementer dibawah ini yang pada bertanggung jawab secara intinya mengacu pada Pasal 16 pribadi untuk keseluruhan ketentuan terhadap segala hal yang KUHD, yaitu : Pada 16 Kitab Undang-undang 23 2. Hukum Dagang sebagian Kekhususannya besar berbunyi : terletak pada tiga unsur Persekutuan dengan firma mutlak sebagai tambahan adalah perserikatan yang pada persekutuan perdata diadakan untuk yaitu menjalankan suatu perusahaan, dengan nama perusahaan 3. dengan bersama menjalankan atau memakai nama bersama.3) pertanggungan H.M.N. sekutu Purwosutjipto, S.H. firma, jawab yang bersifat pribadi untuk keseluruhan. Yang 4) dinamakan persekutuan firma ialah 4. tiap-tiap S.H. perdata persekutuan yang untuk 3) : ini Abdukadir Muhammad, didirikan Persekutuan firma adalah menjalankan setiap persekutuan perdata perusahaan dengan nama yang bersama. Jadi persekutuan menjalankan firma adalah persekutuan dengan perdata Sedangkan yang dimaksud khusus. . Ny. Siti Soemari Hartono, Kitab Undang-Undang Hukum untuk perusahaan nama bersama. persekutuan Hukum Dagang, Seksi Hukum Dagang Fakultas dengan didirikan Universitas Gadjah Mada, 1983, hal. 11 4). H.M.N Perwosutjipto, 1988 , Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Djmbatan, halaman 45. 24 perdata ialah perjanjian mengikatkan firma dengan dengan mana dua orang pihak ketiga dan mereka atau masing-masing lebih mengikatkan diri untuk memasukkan bertanggung sesuatu jawab atas seluruh hutang ke persekutuan dalam dengan firma 5. atau kemanfaatan yang tanggung- menanggung.6) maksud untuk membagi keuntungan secara 6. DR. M. Natzir Said, S.H. Perseroan firma adalah perseroan yang diperoleh karenanya. 5) tiap R.Ali Rido, S.H. didirikan untuk menjalankan suatu Perseroan suatu firma maatschap adalah yang menyelenggarakan perusahaan atas perusahaan dibawah satu nama nama (ondergemeenschappelijke bersama, dinama tiap-tiap naam) dan bertanggung persero jawab yang tidak dikecualikan satu dengan secara tanggung menanggung.7) yang lain , hal mana dapat 5).Abdulkadir Muhammad, 1991 , Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, halaman 56. 6). R. Ali Rido, 1977 , Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung , Alumni, halaman 64. 7).M. Natzir, 1987 , Hukum Perusahaan di Indonesia I (Perorangan), Bandung , Alumni, halaman 17. 25 Berdasarkan pendapat para lebih ini ahli tersebut di atas, maka dapat “pendiri” disimpulkan bahwa Persekutuan firma. Firma adalah perjanjian dengan mana dua orang mengikatkan atau diri 2. dinamakan persekutuan Menjalankan perusahaan lebih (Pasal 16 KUHD). untuk Unsur menjalankan menjalankan perusahaan dengan perusahaan nama bersama dan di antara para dimaksudkan suatu usaha sekutu bertanggung jawab secara untuk mendapatkan laba pribadi atau keuntungan. untuk bertanggung keseluruhan jawab ( secara tanggung menanggung diantara 3. Dengan ini nama bersama atau firma ( Pasal 16 KUHD ). para sekutunya). Maksudnya nama orang Di lihat dari kesimpulan (sekutu) atau gabungan tersebut di atas, maka dapat dari nama orang (sekutu) dinyatakan yang bahwa unsur-unsur dijadikan pokok dari Persekutuan Firma perusahaan adalah sebagai berikut : persekutuan firma ). 1. Persekutuan Perdata ( Pasal 1618 KUHPer ). 4. nama (c.q. Tanggung jawab sekutu (firmant) bersifat pribadi Adanya perjanjian yang untuk keseluruhan ( Pasal diadakan antara dua orang 18 KUHD ). atau lebih. Dua orang atau 26 Maksudnya dimana setiap dengan perikatan yang dilakukan Persekutuan dengan Firma dan oleh seorang firmant atas tentang Persekutuan dengan jalan nama persekutuan, maka peminjaman uang atau disebut segala Persekutuan Komanditer. akibat yang Pasal 35 tentang ditimbulkan dari perikatan Adapun Pendirian Persekutuan yang bersangkutan dalam dengan Firma. arti untung ruginya akan dipikul bersama-sama. Menurut Pasal 16 KUHD jo Pasal 1618 KUHPer, untuk Sifat kepribadian dalam mendirikan persekutuan ini dengan firma tidak disyaratkan masih sangat kental. Oleh adanya akta, tetapi Pasal 22 karena biasanya KUHD mengharuskan pendirian persekutuan firma ini para Persekutuan dengan Firma harus sekutunya dilakukan firma itu keluarga kalangan Persekutuan dihadapan Notaris atau dengan akta otentik. Pasal 22 sahabat karib yang bekerja KUHD berbunyi : “Persekutuan- sama untuk mencari laba. persekutuan dengan firma harus Pengaturan dekat suatu diadakan dengan (otentik), tanpa akta resmi persekutuan kemungkinan firma ini diatur dalam Kitab dapat dikemukakannya ketiadaan Undang-Undang Hukum Dagang, akta itu kepada fihak-fihak Buku Kesatu, Bab III, Bagian ketiga. kedua dari Pasal 16 sampai “Keharusan untuk 27 menggunakan akta otentik ini RI (Pasal 28 KUHD ). Kewajiban tidak diikuti dengan sanksi, bila untuk pendirian mengumumkan persekutuan dengan mendaftarkan itu dan merupakan Firma ini tidak dibuat dengan akta suatu keharusan yang bersanksi, otentik. Malahan ketiadaan akta selama otentik pengumuman ini tidak boleh pendaftaran itu dan belum dikemukakan untuk merugikan dilaksanakan, maka pihak ketiga pihak menurut dapat menganggap persekutuan Undang-Undang, firma itu sebagai persekutuan persekutuan firma di Indonesia umum, yakni persekutuan firma dapat akta yang menjalankan segala macam dibawah tangan. Tetapi di dalam urusan, didirikan untuk waktu prakteknya semua yang tidak terbatas, dan tidak ada firma Indonesia ketiga. pembentuk Jadi dibentuk di dengan persekutuan didirikan seorang sekutupun dengan akta notaris (otentik). dikecualikan Sesudah akta pendirian dibuat, bertindak akta ini harus didaftarkan di surat bagi persekutuan firma itu Kepaniteraan Pengadilan Negeri (Pasal 29 KUHD). Dari adanya dalam Wilayah Hukum mana sanksi dari Pasal 29 KUHD Persekutuan firma itu berdomisili tersebut dapat diambil kesimpulan ( Pasal 23 KUHD), dan akhirnya bahwa akta pendirian persekutuan akta harus firma itu harus tertulis, sebab diumumkan dalam Berita Negara kalau tidak tertulis tentunya tidak pendirian itu dari yang dan kewenangan menandatangani 28 dapat didaftarkan dan diumumkan mendorong memilih bentuk dalam Berita Negara RI sesuai persekutuan ketentuan dalam Pasal 29 KUHD, dibanding Untuk menjaga agar apa yang firma, adalah sebagai berikut: didaftarkan dan yang diumumkan 1. komanditer persekutuan Bahwa dengan manajemen yang itu sama maka Pasal 29 ayat 2 solid dan efektif adalah KUHD ketentuan cara yang tepat dan syarat perbedaan untuk mencapai sasaran antara yang didaftarkan dan yang dan tujuan . Manajemen diumumkan maka pihak ketiga yang solid dan efektif cukup merupakan menetapkan bahwa bila terjadi memegang apa yang salah diumumkan saja sebab apa yang faktor diumumkan inilah yang mengikat menentukan kelangsungan kepada pihak ketiga. hidup suatu perusahaan. BAB III HASIL PENELTIAN Hal inilah yang menjadi DAN PEMBAHASANNYA alasan A. Faktor-Faktor apa saja memilih yang mendorong menggunakan memilih pengusaha bentuk Persekutuan Komanditer daripada Suatu permasalahan bagi pelaku usaha para usaha Komanditer sangat pengusaha untuk bentuk persekutuan daripada bentuk usaha Persekutuan Persekutuan dengan firma. para yang satu yang dengan firma. 29 Berdasarkan penelitian kekayaan pribadi ) dan lapangan yang penulis sekutu lakukan , banyak komanditer pengusaha ( ) Sekutu sebagai penanam modal yang usaha menantikan hasil Peresekutuan komanditer keuntungan dikarenakan dilihat dari benda segi manajemennya lebih pemasukannya ( inbreng ) terarah itu saja dan dilarang untuk memilih cenderung pasif bentuk karena adanya dari atau uang, tenaga pembagian melakukan kepengururusan yang jelas memberikan nama yaitu dengan adanya bekerja pada persekutuan sekutu aktif sekutu serta bertanggung jawab ( komplementer ) yang bertugas mengurus sampai pengurusan, dan modal yang dimasukan saja. jalannya perusahaan, dapat Pemasukan modal ini mengikatkan persekutuan merupakan dari anggota (sekutu) komanditer dengan pihak dari persekutuan komanditer ketiga, bertanggung jawab tersebut. secara pribadi Dalam prakteknya , untuk berdasarkan anggaran dasar keseluruhan ( bertanggung persekutuan atau berdasarkan akta jawab secara menanggung tanggung pendiriannya mengenai modal persekutuan rata-rata tidak sampai 30 ditentukan berapa besarnya. Jadi sekutu tergantung kemampuan anggota kwitansinya. masing-masing. Disamping tersebut akan diberi itu BAB IV PENUTUP besarnya modal masing masing A. Kesimpulan 1. Bahwa faktor – faktor sekutu atau anggota yang telah disetorkan di dalam persekutuan yang mendorong pengusaha dan jumlah modal persekutuan memilih bentuk usaha dicatat di dalam buku persekutuan persekutuan atau didalam rekening modal dibandingkan persekutuan atau modal dengan Firma didalam dalam rekening Komanditer prakteknya di Kota persekutuan. Samarinda adalah sebagai berikut Sehingga dari buku-buku : persekutuan atau dari rekening a. modal persekutuan Persekutuan Komanditer tersebut lebih muda menghimpun besarnya modal yang disetorkan modal oleh masing-masing dengan cara anggota mengeluarkan saham – kedalam persekutuan setiap waktu saham, sedangkan pada dapat dilihat dan dinyatakan Firma hal tersebut tidak setiap penyetoran modal dicatat dapat dilakukan. didalam buku persekutuan atau b. Persekutuan Komanditer rekening modal persekutuan atas bisa terdiri atas satu orang, nama yang menyetorkan dan sedangkan Persekutuan 31 c. dengan Firma harus terdiri Persekutuan dengan Firma setiap atas lebih satu orang. sekutu adalah sebagai berikut : Pada persekutuan dengan a. Firma terbatas atau tidak luas. anggotanya biasanya dari lingkungan d. b. Dalam Persekutuan keluarga, sedangkan pada dengan Persekutuan modal dan peranan sekutu Komanditer Firma menjadi anggota sehingga mulunya tidak dapat lebih terjamin antara pengurus dengan Pembagian kerja yang karena adanya motivasi yang berbeda mereka, jelas jawab dari tanggung c. tanggung menanggung ( Pasal 18 KUHD ). B. hambatan yang Saran-saran Peraturan yang mengatur menjadi beluk hukum terkontrol dengan baik. Sedangkan Adanya tanggung jawab selanjutnya manajemennya perundangan tentang seluk persekutuan sesungguhnya sudah lengkap dan – jelas. Jelas akan tetapi sebaiknya dalam masih diperlukan penjelasan lebih hambatan ada dipisahkan memasukan modalnya . masing – masing anggota, akibat dapat sehingga anggota-anggotanya yang diantara sehingga satu peranan orang luar dapat menjadi jelas diantara para sekutu, 2. Lingkungan para sekutu lanjut kepada para pengusaha 32 persekutuan mengenai peraturanperaturan tentang persekutuan ( DAFTAR PUSTAKA Abdul dalam hal ini peraturan mengenai persekutuan komanditer dan persekutuan dengan firma ). Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang akan mendirikan suatu perusahaan tertentu, khususnya perusahaan perkutuan dalam mengetahui bentuk dengan jelas aturan-aturannya hak dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak salah menentukan pilih bentuk yang akan didirikannya. dalam usahanya Kadir Muhammad. Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti , 1991. Achmad Ichan. Hukum Dagang. Jakarta :Cetakan Ketiga. Pradnya Paramita ,2006. Ali Rido R. Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf , Bandung : Alumni , 2007. Kansil C.S.T. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia. Buku Kesatu Hukum Dagang Menurut KUHD dan KUHPerdata ; Jakarta , Sinar Grafika,1994.