Kelompok Satu Biopsikologi C Minggu, 24 Oktober 2010 DNA DNA yang merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribosa nukleat, merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA mempunyai suatu struktur yang berupa heliks beruntai ganda, atau lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick (sesuai dengan nama penemunya). DNA juga merupakan suatu makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA heliks ganda (double helix) yang berpilin ke kanan. setiap nukleptida tersusun atas: 1. gula 5 karbon 2. basa nitrogen yang terdiri dari adenin dan guanin pada golongan purin, timin dan sitosin pada golongan pirimidin. 3. gugus fosfat adenin akan selalu berpasangan dengan timin yang membentuk 2 ikatan hidrogen, dan sitosin berpasangan dengan guanin yang membentuk 3 ikatan hidrogen. DNA dimiliki oleh setiap sel, hal ini juga menyebabkan DNA pun perlu membelah seperti halnya sel. pembelahan atau sintesis dna ini disebut dengan replikasi. Replikasinya sendiri ada beberapa macam cara yaitu : 1. Replikasi konservatif, yaitu 2 rantai DNA lama tetap tidak berubah, fungsinya untuk menjadi cetakan untuk 2 rantai DNA 2. Replikasi semikonservatif, yaitu 2 rantai lama berpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut. 3. Replikasi dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. hasilnya akan membuat rantai DNA yang baru tersebar di rantai DNA yang lama dan baru. rangkaian basa nitrogen akan membentuk suatu informasi genetik.