Modul Komunikasi Organisasi [TM2].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PENGENAL AN TERHAD AP P ANDANG AN-P ANDANG AN
DUNI A DAN IMPLIKASINYA
Modul Tatap Muka 1 (TM)
Program
Fakultas
Studi
Fakultas ilmu
Hubungan
Komunikasi
Masyarakat
TM
02
Kode MK
Disusun Oleh
A31421EL Oni Tarsani, S.Sos.I.,
M.Ikom
Abstract
Kompetensi
Modul ini Membahas tentang Pengenalan
Diharapkan mahasiswa mampu
terhadap pandangan dunia dan Implikasinya
mengenal dan memahami
pandangan dunia dan impikasinya
Pembahasan
Pandangan terhadap Organisasi / Pengorganisasian
Setiap orang mempunyai cara pandang terhadap organisasi baik objektif
ataupun subjektif, pandangan objektif antara lain menyarankan bahwa sebuah
organisasi adalah bersifat fisik dan konkrit dengan struktur dan batasan yang konkrit.
Sebagian orang menyebut pendekatan ini sebagian pandangan yang menganggap
organisasi sebagai wadah, organisasi eksis sebagai seperti sebuah keranjang dan
semua unsur yang membentuk organisasi tersebut ditempatkan dalam satu wadah.
“Organisasi” (organization), secara khas dianggap sebagai kata benda,
sementara
“Pengorganisasian”
(organizing),
dianggap
sebagai
kata
kerja,(Weick,1979).
Sifat Manusia
Gagasan-gagasan mengenai bagaimana sifat manusia dan sifat realitas
adalah saling berhubungan. Pendekatan objektif sangat menekankan lingkungan
sebagai suatu factor penentu dalam menjelaskan perilaku manusia. Manusia
dibentuk
oleh
lingkungan,
dan
kebrhasilan
serta
kelangsungan
hidup
merekabergantung pada seberapa baik mereka beradaptasi dengan realitas nyata.
Suatu bagian penting proses adaptasi ini adalah mendefinisikan lingkungan secara
layak dan memenuhi persyaratannya.
Tindakan Manusia
Kaum objektivis dan kaum subjektivis menggunakan perspektif yang berbeda
dalam memandang tindakan manusia. Berdasarkan pandangan kaum objektivis,
tindakan itu bertujuan, intensional, goal-oriented, dan rasional. Mereka bertindak
2015
2
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berdasarkan tujuan, mempertimbangkan konsekuensi tujuan merka secara hati-hati.
Bagi kaum subjektivis, tindakan muncul dari proses social dalam interaksi manusia.
Fokusnya adalah perilaku yang berkembang (emergent) yang bergantung pada
kontruksi social yang terjadi selama proses interaksi.
Perbedaan antara kedua pandangan mengenai tindakan manusia ini
berpengaruh terhadap konsep-konsep keteramalan (predictability) dan control.
Menjadi objektivis berarti mempercayai bahwa organisasi dapat dikelola dan
dikendalikan oleh keputusan-keputusan rasional yang menstrukturkan aktivitas
sesuai dengan tuntutan lingkungan dan kemampuan individu. Rencana dibuat
terlebih dahulu dan orang harus dapat meramalkan hasilnya.
Kaum objektivis menyarankan bahwa manusia dapat diramalkan, selama
kekuatan-kekuatan pokok keteraturan alamiah (natural order) dapat diuraikan.
Tujuan utamanya adalah berperilaku secara rasional dan menentukan bagaimana
orang-orang beradptasi dengan situasi.
Pengaruh Pandangan Dunia Atas Definisi dan Analisis
Pandangan
dunia
seseorang
mempunyai
pengaruh
atas
bagaimana
seseorang mendefinisikan konsep organisasi. Seorang objektivis, seperti telah kami
tunjukan, melihat sebuah organisasi sebagai suatu struktur yang nyata. Organisasi
adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek; orang-orang
dalam organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama. Kaum objektivis
menekankan struktur, perencanaan, control, dan tujuan, dan menempatkan factorfaktor utama ini dalam suatu skema adaptasi organisasi. Kaum objektivis mencari
“bentuk terbaik” organisasi, berdasrkan kondisi-kondisi lingkungan. Kaum objektivis
memperlakukan organisasi terutama sebagai sebuah unit. Artinya, mempelajari
organisasi adalah menpelajari organisasi keseluruhan.
Kaum
subjektivis
mendefinisikan
organisasi
sebagai
perilaku
pengorganisasian (organizing behavior). Berdasarkan definisi ini, pengetahuan
mengenai organisasi harus diperoleh dengan melihat perilaku-perilaku khusus
tesebut dan apa makna perilaku-perilaku itu bagi mereka yang melakukannya.
Struktur penting hanya sejauh struktur tersebut diciptakan dan diciptakan ulang oleh
2015
3
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
para peserta organisasi. Meskipun pengetahuan yang dihasilkan oleh kaum
subjektivis dapat digunakan dengan berbagai cara, penggunaannya yang utama
adalah memahami kehidupan organisasi sebagaimana dipahami dan diwujudkan
oleh para peserta organisasi.
Implikasi Bagi Perilaku Organisasi
Struktur Versus Perilaku
Karena pendekatan objektif terhadap realitas mempromosikan gagasan
bahwa dunia terdiri dari hal-hal yang konkret dan nyata, tidak mengherankan bahwa
pendekantan tersebut menekankan pentingnya struktur dalam memandu perilaku.
Meskipun mereka yang menganut pendekatan structural berpendapat bahwa
struktur itu sendiri tidak memadai, mereka lebih menyukai gagasan bahwa struktur,
terutama struktur formal, menggambarkan organisasi.
Kaum sujektivis juga mengakui struktur, namun tekanan mereka adalah pada
perilaku manusia. Kaum objektivis mengisyaratkan bahwa bila orang memahami
struktur, orang memahami organisasi. Pandangan subjektivis menyarankan bahwa
perilaku dan tindakan spesifik merupakan kekuatan dominant dalam organisasi.
Keteramalan dan Kontrol
Pendekatan objektif mengisyaratkan bahwa manusia adalah produk
kekuatan luar yang mengkondisikan mereka untuk merespons dengan cara-cara
yang dapat diramalkan dan tetap. Pandangan ini juga menyarankan bahwa ada
keteraturan yang sistematik dalam perilaku manusia. Kecenderungan tersebut
adalah keinginan untuk menemukan kekuatan-kekuatan yang bekerja sehingga
perilaku organisasi dapat diramalkan dan dikontrol. Studi objektif berfokus pada
penemuan hubungan-hubungan kausal (sebab dan akibat). Pendekatan subjektif
mengisyaratkan bahwa keteraturan diciptakan oleh para peserta organinasi.
2015
4
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Peranan Lingkungan
Pendekatn objektif menegaskan bahwa lingkungan merupakan kekuatan
pendorong di belakang perilaku organisasi. Organisasi dikondisikan oleh lingkungan,
dan kelangsungan hidup bergantung pada kemampuannya menafsirkan lingkungan
yang nyatadan beradaptasi dengannya. Kaum subjektivis memandang pentingnya
lingkungan dengan cara berbeda. Suatu bagiab pentingnya perilaku organisasi
adalah bagaimana para peserta menciptakan lingkungan dan bagaimana penciptaan
tersebut mempengaruhi perilaku mereka (Weick, 1979).
Kesederhanaan dan Kerumitan
Kaum subjektivis berpendapat bahwa kaum objektivis mengabaikan
pentingnya proses kreatif manusia dan menganggap proses tersebut sebagai
niscaya dan tak perlu dipersoalkan lagi. Mereka berpendapat behwa proses
konstruksi dan rekonstruksi realitas adalah rumit dan dapat berubah. Kaum
objektivis, begitu kata mereka, cenderung mereduksi perilaku manusia menjadi
sederhana dan mendaser.
2.
Sifat Komunikasi Organisasi
Definisi Komunikasi
Pertunjukan-Pesan
Agar pertunjukan menjadi suatu bentuk perilaku komunikasi, ia harus
merrprentasikan atau mewakili atau melambangkan sesuatu lainnya. Ketika anda
menciptakan suatu pertunjukan-pesan, anda terlibat dalam suatu aspek komunikasimengandung perhatian atas sesuatu. Ada suatu aksioma komunikasi yang berbunyi
“Seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi (A person cannot not communicate)”
2015
5
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(Smith & Williamson, 1977, hlm. 61). Secara teknis, itu berarti bahwa seseorang
tidak dapat menghindari untuk menunjukan pesan.
Penafsiran Pesan
Menafsirkan (to interpret) berarti menguraikan atau memahami sesuatu
dengan suatu cara tertentu. Satu-satunya pesan yang penting dalam berkomuniksi
adalah peasn yang berasal dari proses penafsiran (Redding & Sanborn, 1964).
Informasi Sebagai Pertunjukan-Pesan
Informasi adalah suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut
pertunjukan pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai keuntungan
dan kerugian, evaluasi kerja, dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat dan
memo, laporan teknis, dan data.
Kesalahkaprahan Mengenai Pemindahan Makna
Kesalahkaprahan-kesalahkaprahan utama dalam berkomunikasi adalah
asumsi-asumsi bahwa (1) makna terdapat dalam informasi atau pesan, dan (2)
makna dapat dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Dalam kenyataannya,
informasi dan pertunjukan hanya dapat disajikan atau disampaikan kepada orang;
penerima harus memahami informasi atau pertunjukan tersebut. Jadi, orang tidak
dapat menunjukan. Makna terdapat pada orang, bukan pada kata-kata. Dengarkan
apa yang orang maksudkan, bukan apa yang ia katakan.
Unit Komunikasi
Suatu sistem didefinisikan oleh Pool (1973) sebagai “setiap entitas
berkelanjutan yang mampu berada dalam dua keadaan atau lebih” (hlm. 3). Dalam
suatu sistem komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara orang-orang. Dalam
suatu sistem organisasi keadaan tersebut adalah hubungan antara orang-orang
2015
6
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam jabatan-jabatan(posisi-posis). Unit mendasar komunikasi organisasi adalah
seseorang dalam suatu jabatan.
Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi
Organisasi dapat
didefinisikan
sebagai
pertunjukkan
dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan. Gambar di bawah ini melukiskan konsep suatu sistem komunikasi
organisasi. Garis yang putus-putus melukiskan gagasan bahwa hubungan-hubungan
ditentukan secara alami; hubunganhubungan itu juga menunjukkan bahwa struktur
suatu organisasi bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap
kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal. Komunikasi organisasi
terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam
suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah
komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi
organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara
simultan.
Definisi Interpretif Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi, dipandang dari perspektif interpretif (subjektif) adalah
proses penciptaan makna atas interaksi dalam organisasi, dimana komunikasi
adalah organisasi itu sendiri (perilaku pengorganisasian). Organisasi dipahami
sebagai orang-orang yang berinteraksi dan memberi makna kepada interaksi
tersebut. Sehingga komunikasi sebagai pembentuk organisasi. Komunikasi berpusat
pada simbol-simbol dalam interaksi organisasi. Menekankan pada bagaimana
perilaku atau tindak komunikasi yang berlangsung dan ditampilkan dalam organisasi
(baik verbal, non verbal) mencipta makna dan budaya dalam organisasi.
Peringatan Seorang Subjektivis
2015
7
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan perspektif ini, komunikasi organisasi “akan berpusat pada
symbol-simbol yang memungkinkan kehidupan organisasi”. Dalam beberapa
rancangan komunikasi diteorisasikan untuk memberikan pandangan atas perilaku
organisasi yang penting (misalnya adaptasi). Bagi kaum subjektivis, komunikasi
adalah perilaku yang penting. Untuk melukiskan lebih jauh peranan komunikasi
dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, maka komunikasi
dipandang sebagai landasan keputusan.
Daftar Pustaka
2015
8
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download