Kunjungan dan Kuliah Tamu Universiti Sains Malaysia (USM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas Brawijaya (FEB UB) menerima kunjungan akademik dari School of Social Sciences (SoSS) Universiti Sains Malaysia (USM). Rombongan yang terdiri dari Prof. Jamalludin Sulaiman, Ph.D., Dato' dan Saidatulakmal Mohd, Ph.D beserta 9 mahasiswa SoSS USM diterima oleh FEB UB, Selasa (27/3), di Ruang Sidang Utama FEB UB. Pertemuan ini melibatkan jajaran dekanat, jurusan, program pasca sarjana, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FEB UB. Mereka membicarakan dua hal yaitu rencana kerjasama dan studi banding. Kesembilan mahasiswa SoSS USM direncanakan akan melakukan studi banding di FEB UB selama 2 minggu. Mereka akan menjalankan serangkaian kegiatan diantaranya mengikuti kegiatan perkuliahan baik di kelas regular (kelas berbahasa Indonesia) maupun kelas program internasional (kelas berbahasa inggris). Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan, setelah beberapa saat lalu mahasiswa FEB UB melakukan lawatan ke SoSS USM selama 2 minggu. Usai melakukan tatap muka dengan jajaran dekanat, Prof. Jamalludin Sulaiman, Ph.D., Dato' dan Saidatulakmal Mohd, Ph.D didaulat untuk memberi perkuliahan dengan tema “Understanding the Economic and Solutions to Data Collection” di Aula lantai 7 Gedung F FEB UB. Hal yang menjadi sorotan dalam perkuliahan adalah bagaimana GDP (Gross Domestic Product) atau Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebagai salah satu tolak ukur pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Peserta kuliah tamu turut dilibatkan dalam penghitungan GDP melalui sebuah simulasi yang dipandu oleh Saidatulakmal Mohd, Ph.D. Dituturkan oleh senior lecturer USM ini bahwa GDP dapat ditingkatkan melalui berbagai cara diantaranya peningkatan aktivitas usaha dan investasi. Pertumbuhan di bawah kisaran (dan pertumbuhan terutama negatif) berarti bahwa perekonomian berjalan lambat dan dapat menyebabkan peningkatan pengangguran dan pengeluaran yang lebih rendah. “Meskipun GDP bukan satu-satunya tolak ukur keberhasilan suatu negara, namun hal ini tetap menjadi poin penting dalam penentuan kebijakan suatu negara,” ujar Saidatulakmal. Selain memberikan materi terkait dengan GDP, peserta juga diajak menelaah proses pengambilan data dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian digunakan dua macam bentuk data ditinjau dari sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan cara melakukan studi lapang, survei, interview maupun melalui Focus Group Discussion (FGD). Sedangkan untuk mendapatkan sumber data sekunder, seorang peneliti bisa merujuk pada laporan yang dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel. Di akhir paparannya, lulusan University of Birmingham ini menyampaikan harapannya untuk dapat terus menjalin hubungan baik dan melanjutkan kerjasama dengan FEB UB diberbagai kesempatan. [yn/ris/mit]