Sifat Interaksionisme Simbolis Interaksionisme simbolis terletak pada analisis terakhir pada tiga sederhana tempat, yaitu : • Individu merespon suatu situasi simbolik. Mereka merespon lingkungan, termasuk objek fisik dan sosial berdasarkan makna yang dikandung komponen-komponen lingkungan tersebut bagi mereka. • Produk interaksi sosial, karena itu makna tidak melekat pada objek, melainkan dinegosiasikan melalui penggunaan bahasa. • Makna yang diinterpretasikan individu dapat berubah dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan situasi yang ditemukan dalam interaksi sosial. Konsep Kritis Yang Diperlukan Dan Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain Untuk Menyusun Sebuah Teori Interaksionisme Simbolik 1. Pikiran (Mind) proses percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri individu, pikiran adalah fenomena sosial. Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. Proses sosial mendahului pikiran, proses sosial bukanlah produk dari pikiran. Jadi pikiran juga didefinisikan secara fungsional ketimbang secara substantif. 2. Diri (Self) Kemampuan untuk menerima diri sendiri sebagai sebuah objek. Diri adalah kemampuan khusus untuk menjadi subjek maupun objek. Diri mensyaratkan proses sosial yakni komunikasi antar manusia. Diri muncul dan berkembang melalui aktivitas dan antara hubungan sosial. 3. Masyarakat (Society) Masyarakat (society) yang berarti proses sosial tanpa henti yang mendahului pikiran dan diri. Masyarakat penting perannya dalam membentuk pikiran dan diri. masyarakat mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisir yang diambil alih oleh individu dalam bentuk “aku” (me). Menurut pengertian individual ini masyarakat mempengaruhi mereka, memberi mereka kemampuan melalui kritik diri, untuk mengendalikan diri mereka sendiri. Interaksionisme Simbolik Didasarkan Pada Sejumlah Ide-ide Dasar, Atau "Gambar Akar," yaitu : a. Sifat Masyarakat Manusia Atau Kehidupan Manusia Group Kelompok manusia dipandang sebagai terdiri dari manusia yang terlibat dalam tindakan. Aksi ini terdiri dari kegiatan beraneka ragam bahwa individu melakukan dalam hidup mereka ketika mereka bertemu satu sama lain dan karena mereka berurusan dengan suksesi situasi menghadapi mereka. b. Sifat Interaksi Sosial Kehidupan kelompok tentu prakiraan-pose interaksi antara anggota kelompok, atau, menempatkan sebaliknya, masyarakat terdiri dari individu-individu berinteraksi dengan satu sama lain. Kegiatan para anggota terjadi terutama dalam menanggapi satu sama lain atau dalam hubungannya dengan satu sama lain. c. Sifat Benda Posisi interaksionisme simbolis bahwa " dunia " bahwa ada untuk manusia dan untuk kelompok mereka terdiri dari " objek " dan bahwa benda-benda adalah produk dari interaksi simbolik . Sebuah objek adalah segala sesuatu yang dapat diindikasikan, apapun yang menunjuk atau dirujuk ke awan, buku , legislatif , bankir , sebuah doktrin agama , hantu , dan sebagainya. Untuk tujuan kenyamanan seseorang dapat mengklasifikasi benda-benda di tiga kategori : ( a) obyek fisik, seperti kursi, pohon, atau sepeda , ( b ) objek sosial , seperti mahasiswa , imam , presiden , ibu , atau teman , dan ( c ) benda-benda abstrak , seperti prinsip-prinsip moral, doktrin filosofis , atau ide-ide seperti keadilan , eksploitasi , atau kasih saying. d. Manusia Sebagai Organisme Bertindak Interaksionisme simbolik mengakui bahwa manusia harus memiliki riasan yang sesuai dengan sifat interaksi sosial. Manusia dipandang sebagai suatu organisme yang tidak hanya merespon kepada orang lain pada tingkat non - simbolis, tetapi sebagai salah satu yang membuat indikasi kepada orang lain dan menafsirkan indikasi mereka. e. Hakikat Tindakan Manusia Kapasitas dari manusia untuk membuat indikasi dirinya memberikan karakter yang khas untuk tindakan manusia. Ini berarti bahwa individu manusia menghadapkan dunia bahwa ia harus menafsirkan untuk bertindak bukan lingkungan untuk yang dia merespon karena organisasinya. f. Interlinkage Tindakan Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, kehidupan kelompok manusia terdiri dari, dan berada dalam, pemasangan garis aksi saling oleh anggota kelompok. Artikulasi seperti garis tindakan menimbulkan, dan merupakan "tindakan joint" sebuah organisasi sosial dari pelaksanaan tindakan yang berbeda dari peserta beragam. g. Ringkasan Keterangan Perspektif umum interaksionisme simbolik, harus jelas dari sketsa singkat kita gambar akarnya. Pendekatan ini melihat masyarakat manusia sebagai orang yang terlibat dalam hidup. Hidup seperti ini merupakan proses kegiatan yang sedang berlangsung di mana peserta sedang mengembangkan garis tindakan dalam situasi yang mereka hadapi beraneka ragam.