BAB II

advertisement
78
BAB III
METODE PENELITIAN
A. KERANGKA KONSEP
1.
Penelitian Kuantitatif
Variabel independen
variabel dependen
Karakteristik Mahasiswa (X1)

Umur

Jenis kelamin

Status Tempat tinggal

Orientasi seksual

Perilaku beresiko
(pengalaman pacaran,
merokok, alkohol,
narkoba, pornografi)
Faktor Pribadi
Responden/Mahasiswa(X2)
 Pengetahuan
respoden tentang
kesehatan reproduksi
dan seksualitas
 Sikap responden
terhadap kesehatan
reproduksi dan
seksualitas
 Self efikasi dalam
pencegahan kehamilan,
IMS, HIV dan AIDS,
dan perilaku seks
pranikah
Faktor Lingkungan(X3)
Persepsi responden
tentang :
 Sikap teman
 Sikap orang tua
 Norma sosial
 Akses media informasi
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Perilaku seks
pranikah mahasiswa
(Y)
79
2. Penelitian Kualitatif berupa studi kasus
Dilakukan studi kasus untuk memahami dan menggali lebih mendalam
mengenai faktor personal dan perilaku seks pranikah pada mahasiswa lakilaki dengan orientasi seksual sesama jenis (gay ) di kota Surakarta.
B. HIPOTESIS
Untuk memberikan jawaban sementara atas penelitian ini, maka peneliti
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Hipotesis Mayor
Ada pengaruh karakteristik mahasiswa (umur, jenis kelamin, status tempat
tinggal, orientasi seksual, status menikah dan perilaku beresiko) faktor pribadi
(pengetahuan kesehatan reproduksi, IMS dan HIV/AIDS, sikap terhadap seks
pranikah) dan faktor lingkungan (pengaruh sikap teman, sikap orang tua,
norma sosial dan akses media informasi) terhadap perilaku seks pranikah
mahasiswa di kota Surakarta.
2. Hipotesis Minor
a.
Ada pengaruh karakteristik mahasiswa terhadap perilaku seks pranikah
mahasiswa di kota Surakarta
b.
Ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, seksualitas,
IMS dan HIV/AIDS terhadap perilaku seks pranikah mahasiswa di kota
Surakarta.
c.
Ada pengaruh
sikap mahasiswa
terhadap kesehatan reproduksi dan
seksualitas dengan perilaku seks pranikah mahasiswa di kota Surakarta.
80
d.
Ada pengaruh
self efikasi mahasiswa dalam pencegahan kehamilan,
IMS, HIV/AIDS dan pencegahan perilaku seks pranikah terhadap perilaku
seks pranikah mahasiswa di kota Surakarta
e.
Ada pengaruh sikap teman responden terhadap kesehatan reproduksi
dan seksualitas terhadap perilaku seks pranikah mahasiswa di kota
Surakarta
f.
Ada pengaruh sikap orang tua terhadap kesehatan reproduksi terhadap
perilaku seks pranikah mahasiswa di kota Surakarta
g.
Ada pengaruh norma sosial terhadap perilaku seks pranikah mahasiswa di
kota Surakarta.
h.
Ada pengaruh akses media informasi terhadap perilaku seks pranikah
mahasiswa di kota Surakarta
C. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan gabungan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
(studi kasus). Penelitian pertama merupakan
Explanatory Research yaitu
penelitian penjelasan dengan melakukan uji hubungan antara beberapa variabel
kemudian dilihat besarnya pengaruh. Peneliti melakukan pengambilan sampel
terpilih dalam suatu populasi dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian
untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor resiko (variabel bebas) dengan
variabel yang termasuk efek (variabel terikat) dengan cara pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach).(72)
Setelah dilakukan penelitian kuantitatif, dilanjutkan dengan studi kasus
dengan menggunakan metode kualitatif untuk melengkapi penjelasan yang lebih
mendalam dan rinci dari penelitian kuantitatif. Studi kasus dengan metode
kualitatif bertujuan untuk mengetahui pengalaman seksual mahasiswa gay
81
karena penelitian mengenai perilaku seksual mahasiswa selama ini masih
banyak dilakukan pada perilaku seksual dengan orientasi seksual pada lawan
jenis. Penelitian perilaku seksual remaja atau mahasiswa dengan orientasi
seksual sejenis masih jarang dilakukan sementara kelopok homoseksual lebih
permisif dalam perilaku seksual beresiko terkena IMS, HIV dan AIDS
Studi
kasus ini untuk meningkatkan validitas pembahasan dan kesimpulan penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam
(indepth interview) dengan alasan tujuan penelitian kualitatif yaitu studi kasus
untuk memahami dan menggali secara mendalam perilaku seks pranikah pada
mahasiswa gay.
D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
1.
Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan
diteliti.
(72)
. Atau wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian dipilih
secara purposive adalah mahasiswa, Universitas Sebelas Maret (UNS) dan
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dengan alasan
UNS mewakili
universitas negeri, UMS mewakili universitas swasta terbesar dan keduanya
merupakan universitas dengan jumlah fakultas dan jumlah mahasiswa terbanyak
sehingga dianggap mewakili mahasiswa di kota Surakarta.
82
Tabel 3.1. Jumlah Mahasiswa UNS per fakultas sesuai jenis kelamin dan
jumlah keseluruhan adalah : (73)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
FAKULTAS
Sastra
KIP
Hukum
Ekonomi
ISIP
Kedokteran
Pertanian
Teknik
MIPA
Jumlah
Jumlah ♂
1236
2427
618
1288
1082
1160
875
1672
614
10972
Jumlah♀
1451
3960
570
1453
1493
989
1260
1210
1192
13578
Jumlah Mahasiwa
2687
6387
1188
2741
2575
2149
2132
2885
1806
24550
*Jumlah Mahasiswa dimaksudkan pada beberapa fakultas ada yang terdiri
dari beberapa jenjang pendidikan D2, D3, D4, S1 reguler dan ada
beberapa fakultas yang memiliki beberapa jurusan sebagai contoh untuk
fakultas sastra ada jurusan sastra Inggris, sastra Indonesia, sastra Jawa,
jadi jumlah mahasiswa adalah jumlah keseluruhan mahasiswa pada
fakultas tersebut.
Tabel 3.2. Jumlah Mahasiwa UMS per fakultas sesuai jenis kelamin dan
jumlah keseluruhan adalah : (74)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
FAKULTAS
IKIP
Ekonomi
Teknik
Hukum
Psikologi
Farmasi
Geografi
Studi Islam
Kesehatan
Komunikasi
Jumlah
Jumlah ♂
2151
1393
1869
707
396
201
93
411
510
266
7997
Jumlah♀
5020
1393
549
236
769
804
93
176
1191
425
10656
Jumlah Mahasiswa
7171
2786
2418
943
1165
1005
186
587
1701
691
18653
Jumlah total populasi = jumlah total mhs UNS + Jumlah total mhs UMS
Jumlah populasi
= 24550 + 18653 = 43203
2. Sampel(75)
Sampel merupakan sebagian obyek yang diambil dari keseluruhan
obyek penelititan dan dianggap mewakili populasi.
83
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif sehingga sampel
dibedakan :
a. Sampel Penelitian Kuantitatif
Agar perimbangan anggota populasi laki-laki dan perempuan
seimbang
maka penentuan sampel secara proporsional random
sampling.
Langkah-langkah yang ditempuh penentuan sampel secara adalah :
1) Menentukan populasi penelitian yaitu mahasiswa UNS dan UMS.
2) Mengidentifikasi karakteristik dari unit-unit menjadi anggota populasi
3) Mengelompokkan
unit
anggota
populasi
yang
mempunyai
karakteristik sama dalam kelompok yaitu berdasarkan fakultas dan
jenis kelamin.
4) Mengambil sejumlah tertentu dari masing-masing kelompok untuk
mewakili kelompok yang bersangkutan.
Penentuan besarnya sampel dengan menggunakan rumus minimal sampel
size (76) dengan jumlah populasi 43203 adalah :
Z21 - / 2 P(1 – P )N
n = -----------------------------------d2 (N-1) + Z21 - / 2 P(1 – P )
Dimana :
n
= Besar minimal
N
2
Z
= Jumlah populasi
1-α/2
= Tingkat kepercayaan (90% = 1,64%)
d
= presisi (0,05) → ketepatan 95%
p
= Proporsi target populasi adalah 50 % atau 0,5
Perhitungan :
1,642. 0,5 . 0,5 . 43203
n = ----------------------------------------0,052 (43203-1) + 1,642.0,5.0,5
84
29049,6972
N = --------------------- = 267,301
108,6772
Dengan perhitungan rumus minimal sampel size adalah 267,301 dan
dibulatkan menjadi 300 responden.
Gambar 3.1. Pembagian sampel per fakultas
Populasi (mahasiswa UNS UMS) UNS
24550 mhs(57%) + UMS 18653(43%) =
43208 dihitung sampel 300 mahasiswa
Mahasiswa UMS
Mahasiswa UMS 43% dari jumlah total, jadi
jumlah sampel >> 43% x 300 = 129 mhs
Dibulatkan 130, jumlah sampel ♂ 65 jumlah
sampel ♀ 65 mhs.
Sampel UNS
Mahasiswa UNS 57% dr jumlah total, jadi
jumlah sampel >> 57% x 300 =171 mhs
Dibulatkan 170, jumlah sampel ♂ 85,
jumlah sampel ♀ 85 mhs.
Tabel 3.3. Penentuan sampel UNS
Sampel UNS untuk mhs laki-laki 85 mhs perempuan 85 dengan perhitungan sbb :
Jumlah sampel ♂ perfakultas = ∑mhs♂ perfakultas : ∑mhs♂ UNS x 85
N
O
FAKULTA
S
∑♂
% (∑mhs♂ fakultas : ∑mhs♂ UNS)
∑sampel ♂
∑sampel
♂
1
Sastra
1236
1236 : 10972 = 11,26% (11%)
11% x 85 = 9,35 (9)
9
2
KIP
2427
2427 : 10972 = 22,11% (22%)
22% x 85 = 18,7 (19)
19
3
Hukum
618
618 : 10972 = 5,63% (6%)
6% x 85 = 5,1 (5)
5
4
Ekonomi
1288
1288 : 10972 = 11,73% (12%)
12% x 85 = 10,2 (10)
10
5
ISIP
1082
1082 : 10972 = 9,86% (10%)
10% x 85 = 8,5 (8)
8
6
Kedokteran
1160
1160 : 10972 = 10,57% (10%)
10% x 85 = 8,5 (9)
9
7
Pertanian
875
875 : 10972 = 7,97% (8%)
8% x 85 = 6,8 (7)
7
8
Teknik
1672
1672 : 10972 = 15,29% (15%)
15% x 85 = 12,75 (13)
13
9
MIPA
614
1097
2
614 : 10972 = 5,59% (6%)
6% x 85 = 5,1 (5)
5
Jumlah
100%
85
Jumlah sampel ♀ perfakultas = ∑ mhs♀ perfakultas : ∑ mhs♀ UNS x 85
N
O
FAKULTA
S
1
2
% (∑mhs♀ fakultas : ∑mhs♀ UNS)
Sastra
1451
1451 : 13578 = 10,68% (11%)
11% x 85 = 9,35
9
KIP
3960
3960 : 13578 = 29,16% (29%)
29% x 85 = 24,65
25
3
Hukum
570
570 : 13578 = 4,19% (4%)
4% x 85 = 3,4
3
4
Ekonomi
1453
1453 : 13578 = 10,7% (11%)
11% x 85 = 9,35
9
5
ISIP
1493
1493 : 13578 = 10,99% (11%)
11% x 85 = 9,35
9
6
Kedokteran
989
989 : 13578 = 7,28% (7%)
7% x 85 = 5,95
6
7
Pertanian
1260
1260 : 13578 = 9,28% (9%)
9% x 85 = 7,65
8
8
Teknik
1210
1210 : 13578 = 8,91% (9%)
9% x 85 = 7,65
8
9
MIPA
1192
1357
8
1192 : 13578 = 8,78% (9%)
9% x 85 = 7,65
8
Jumlah
100%
∑sampel ♀
∑sampel
♀
∑♀
85
85
Tabel 3.4. Penentuan sampel UMS
Sampel UMS untuk mhs laki-laki 65 mhs perempuan 65 dengan perhitungan sbb :
Jumlah sampel ♂ perfakultas = ∑mhs♂ perfakultas : ∑mhs♂ UMS x 65
N
O
FAKULTAS
∑♂
% (∑mhs♂ fakultas : ∑mhs♂ UNS)
∑sampel ♂
∑sampel♂
1
IKIP
2151
2151 : 7997 = 26,90% (27%)
27% x 65 = 17,55
18
2
Ekonomi
1393
1393 : 7997 = 17,45% (17%)
17% x 65 = 11,05
11
3
Teknik
1869
1869 : 7997 = 23,37% (23%)
23% x 65 = 14,95
15
4
Hukum
707
707 : 7997 = 8,84% (9%)
9% x 65 = 5,85
6
5
Psikologi
396
396 : 7997 = 4,95% (5%)
5% x 65 = 3,25
3
6
Farmasi
201
201 : 7997 = 2,51% (3%)
3% x 65 = 1,95
2
7
Geografi
93
93 : 7997 = 1,16% (1%)
1% x 65 = 0,65
1
8
Studi Islam
411
411 : 7997 = 5,14% (5%)
5% x 65 = 3,25
3
9
Kesehatan
510
510 : 7997 = 6,38% ( 6%)
6% x 65 = 3,9
4
10
Komunikasi
266
266 : 7997 = 3,33% (3%)
3% x 65 = 1,95
2
Jumlah
7997
100%
65
Jumlah sampel ♀ perfakultas = ∑ mhs♀ perfakultas : ∑ mhs♀ UMS x 65
N
O
FAKULTAS
1
2
∑♀
% (∑mhs♀ fakultas : ∑mhs♀ UMS)
∑sampel ♀
∑sampel♀
IKIP
5020
5020 : 10656 = 47,11% (47%)
47% x 65 = 30,55
31
Ekonomi
1393
1393 : 10656 = 13,07% (13%)
13% x 65 = 8,45
8
3
Teknik
549
549 : 10656 = 5,15% (5%)
5% x 65 = 3,25
3
4
Hukum
236
236 : 10656 = 2,21% (2%)
2% x 65 = 1,3
1
5
Psikologi
769
769 : 10656 = 7,22% (7%)
7% x 65 = 4,55
5
6
Farmasi
804
804 : 10656 = 7,54% (8%)
8% x 65 =5,2
5
7
Geografi
93
93 : 10656 = 0,87% (1%)
1% x 65 = 0,65
1
8
Studi Islam
176
176 : 10656 = 1,65% (2%)
2% x 65 = 1,3
1
9
Kesehatan
1191
1191 : 10656 = 11,18% (11%)
11% x 65 = 7,15
7
10
Komunikasi
425
1065
6
425 : 10656 = 3,99% (4%)
4% X 65 = 2,6
3
Jumlah
100%
65
Setelah diperoleh jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan pada tiap
fakultas sebagai sampel dalam penelitian, pengambilan sampel dilakukan
secara simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang sama untuk dijadikan sampel dengan penentuan
sampel secara acak.(75)
Cara penentuan pengambilan sampel dengan random sampling yaitu:
1)
menyusun daftar nama mahasiswa perfakultas sesuai dengan jenis
kelamin dalam program Microsoft Excel, sehingga proporsi sampel
untuk laki-laki dan perempuan seimbang.
86
2)
menentukan mahasiswa yang akan menjadi responden dengan
program penentuan samping pada format excel.
Sampel dalam penelitian ini mempunyai beberapa kriteria inklusi, agar
hasil yang diperoleh signifikan dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
Kriteria inklusi sampel yang digunakan sebagai responden :
1)
mahasiswa UNS dan UMS.
2)
berumur antara 18-24 tahun pada saat dilakukan penelitian.
3)
bisa ditemui selama penelitian berlangsung.
4)
bersedia menjadi responden.
b. Sampel Penelitian Kualitatif
Pada penelitian ini dilakukan studi kasus dengan penelitian secara
kualitatif yaitu perilaku seksual mahasiswa gay dengan sampel diambil
secara purposive sampling yaitu peneliti memilih orang tertentu bagian
dari sampel yaitu mahasiswa berorientasi seksual pada sesama jenis
dengan kriteria :
1)
Mahasiswa gay UNS dan UMS yang merupakan bagian dari sampel
penelitian kuantitatif
2)
Sudah melakukan perilaku seksual aktif
3)
Bersedia dan mempunyai waktu, kesempatan untuk diminta informasi
4)
Masih tergolong asing dengan peneliti sehingga obyektivitas dan
jawaban yang diberikan responden menjadi lebih valid.
5)
Bersedia memberikan keterangan saat diwawancarai.
Apabila pada sampel penelitian kuantitatif tidak terdapat kriteria seperti
yang diharapkan, sampel diambil dari mahasiswa UNS dan UMS yang
tidak termasuk di dalam sampel kuantitatif.
87
Sampel oleh Moleong(77) diartikan untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari berbagai sumber dan bangunan, sehingga tujuannya
bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang
nantinya digeneralisasikan tapi untuk merinci kekhususan yang ada ke
dalam ramuan konteks yang unik dari informasi yang akan menjadi dasar
dari rancangan dan teori yang muncul.
Peneliti menentukan jumlah sampel untuk pada studi kasus penelitian
kualitatif ini sejumlah 8 orang dengan variasi kriteria sampel
8 orang responden mahasiswa UNS dan UMS
4 Mahasiswa UNS
4 Mahasiswa UMS
Fakultas Kesehatan
Fak. Non kesehatan
Fakultas Kesehatan
Fak. Non kesehatan
2 mahasiswa
2 mahasiswa
2 mahasiswa
2 mahasiswa
E. VARIABEL
PENELITIAN,
DEFINISI
OPERASIONAL
PENELITIAN
KUANTITATIF & KUALITATIF DAN SKALA PENGUKURAN PENELITIAN
KUANTITATIF
1.
a.
Variabel penelitian
Variabel bebas ( Independent)
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (72).
Dalam penelitian yang menjadi variabel bebas adalah karakteristik
mahasiswa meliputi : umur, jenis kelamin, status tempat tinggal, orientasi
88
seksual, status menikah, perilaku beresiko, faktor pribadi meliputi :
pengetahuan, sikap, self efficacy dan faktor lingkungan meliputi : sikap
teman, sikap orang tua, norma sosial dan akses media informasi.
b. Variabel Terikat ( Dependent)
Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. (72).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah :Perilaku seksual pranikah
89
2. DEFINISI OPERASIONAL
No
Tabel 3. 5. Definisi Operasional dan Skala Penelitian
Indikator
Variabel
Definisi Operasional
Penelitian
1.
Jenis Kelamin
Identitas
responden
2.
Umur
Usia responden dihitung
sejak responden dilahirkan
sampai dengan saat
dilakukan pengambilan
data, dengan kelompok
umur 18-24 tahun
3.
Status
tinggal
4.
Orientasi Seks
5.
6.
Skala
Penelitian
Kategori
1. Laki-laki
2. Perempuan
Kuesioner
Nominal
1. Laki-laki
2. Perempuan
1. Umur 18 tahun
2. Umur 19 tahun
3. Umur 20 tahun
4. Umur 21 tahun
5. Umur 22 tahun
6. Umur 23 tahun
7. Umur 24 tahun
1. Rumah orang tua
2. Rumah saudara
3. Kost
4. Lainnya
Kuesioner
Rasio
Kuesioner
Nominal
1. Umur 18 tahun
2. Umur 19 tahun
3. Umur 20 tahun
4. Umur 21 tahun
5. Umur 22 tahun
6. Umur 23 tahun
7. Umur 24 tahun
1. Rumah orang tua
2. Rumah saudara
3. Kost
4. Lainnya
Ketertarikan
emosional,
romantik, seksual, atau
rasa sayang yang bertahan
lama terhadap orang lain
1. Heteroseksual
2. Homoseksual
3. Biseksual
Kuesioner
Nominal
1. Heteroseksual
2. Homoseksual
3. Biseksual
Status menikah
Status perkawinan
dimiliki responden
pengumpulan data
Kuesioner
Nominal
Perilaku Beresiko
Aktivitas yang dilakukan
yang beresiko negatif dan
dapat mengarah pada
perilaku seks pranikah.
1. belum menikah
2. menikah
3. janda/duda cerai
4.Janda/duda mati
1.Pengalaman pacaran
2. Status merokok
3. NAPZA
4. Alkohol
5. Pornografi
Kuesioner
Nominal
1. belum menikah
2. menikah
3. janda/duda cerai
4.Janda/duda mati
1. Tidak beresiko
2. Beresiko
tempat
gender
Cara Pengukuran
Status
tempat
tinggal
mahasiswa
tersebut
selama
menempuh
pendidikan
di
kota
Surakarta
yang
saat
90
7
Pengetahuan
tentang kesehatan
reproduksi,
IMS,
HIV dan AIDS
dan seksualitas
8
Sikap
terhadap
kesehatan
reproduksi
dan
seksualitas
Pemahaman terhadap hal
yang berkaitan dengan
kesehatan
reproduksi,
IMS, HIV dan AIDS dan
seksualitas
1. Definisi kesehatan
reproduksi
2. Organ reproduksi
3. Menstruasi
4. Pubertas
5. Masa Subur
6. Hasrat/keinginan
sosial
7. Kehamilan
8. Resiko reproduksi
9. IMS/penyakit
kelamin
10. HIV/AIDS
Keyakinan, evaluasi dan
kecenderungan responden
untuk bertindak tentang
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
hubungan seksual
1. Hubungan seksual
penggunaan alat
2. Tujuan penggunaan
alat kontrasepsi
3. Tujua n hubungan
seks
4. Prostitusi
5. Kumpul kebo
Terdapat 121 item
Favourable (+) = 31
Unfavourable (-) = 90
Menggunakan skala Likert.
Untuk item favourable dengan skor :
- Ya (1) Tidak (0) Tidak Tahu (0)
- Tidak ada resiko apapun(0), resiko
rendah(0), resiko tinggi(1), tidak
tahu(0)
- Tidak mungkin(0), jarang terjadi(0),
mungkin bisa terjadi(0), sangat
mungkin terjadi(1), tidak tahu(0)
- Ya(1), Tidak(0)
Untuk item unfavourable
- Ya (0) Tidak (1) Tidak Tahu (0)
- Tidak ada resiko apapun(1), resiko
rendah(0), resiko tinggi(0), tidak
tahu(0)
Untuk nilai Tidak dan Tidak tahu
diberi
skore
sama,
untuk
mempermudah perhitungan. Akan
tetapi tidak dan tidak tahu dibedakan
dala penjelasan untuk membedakan
antara
yang
belum
mendapat
informasi dan sudah mendapat
informasi tetapi lupa atau salah.
digali berdasarkan 28 item pertanyaan
dengan kemungkinan jawaban setuju
akan diberi skor 2, jawaban raguragu 1, jawaban tidak setuju diberi
skor 0. Begitu pula untuk sebaliknya
untuk pernyataan negatif. Sikap
responden ini akan diukur dengan
skala Likert
Ordinal
Kategori yang digunakan
sebagai berikut: (78)
 Baik :
Menjawab pertanyaan
dengan skor benar lebih
dari sama dengan 80%
( x ≥ 80% )
 Cukup
Menjawab pertanyaan
dengan skor benar antara
kurang dari sama dengan
79% dan lebih dari sama
dengan 60%
( 79% ≥ x ≥ 60% )
 Kurang
Menjawab pertanyaan
dengan skor benar
kurang dari 60%
( x < 60% )
*untuk
kepentingan
penghitungan
multivariat,
data akan dibagi menjadi 2
kategori yaitu pengetahuan
baik dan kurang.
Ordinal
Kategori yang digunakan
sebagai berikut:
 Lebih Permisif :
> X + 1 SD
 Kurang permisif :
≤ X – 1SD
Dengan syarat
jawaban
91
9
10
11
Self efficacy
Keyakinan diri terhadap
kemampuan yang dimiliki
responden
untuk
pencegahan
kehamilan,
IMS, HIV/AIDS dan seks
pranikah
Sikap
teman
responden
terhadap
kesehatan
reproduksi
dan
seksual sehat
Persepsi
responden
tentang
sikap
teman
terhadap
kesehatan
reproduksi dan perilaku
seksual pranikah
Sikap orang tua
responden
terhadap
kesehatan
reproduksi
dan
Persepsi responden pada
penerimaan orang tua
terhadap
kesehatan
reproduksi dan perilaku
6. PSK
7. Oral seks
8. Masturbasi
9. Pornografi
10. Homoseksual
11.Penerimaan tentang
perilaku seksual
1. Pengaruh positif
2. Situasional cues
3.Testing
personal
control
saat
diuji
normalitas
normal
digali
berdasarkan
18
item
pertanyaan dengan kemungkinan
jawaban sering 2, kadang 1, tidak
pernah 0. Begitu pula untuk
sebaliknya untuk pernyataan negatif.
Sikap responden ini akan diukur
dengan skala Likert.
Ordinal
dengan
uji
terdistribusi
Kategori yang digunakan
sebagai berikut :
a.Yakin
> X + 1SD
b.Kurang yakin
X – 1SD ≤ n ≥ X +1SD
c.Tidak yakin
1. Perilaku teman yang
melakukan
aktivitas
seksual
2. Pengetahuan teman
mengenai hubungan
seksual
digali berdasarkan 14 item pertanyaan Ordinal
dengan kemungkinan jawaban setuju
akan diberi skor 2, jawaban ragu-ragu
1, jawaban tidak setuju diberi skor 0.
Begitu pula untuk sebaliknya untuk
pernyataan negatif. Sikap responden
ini akan diukur dengan skala Likert.
1.Pendidikan seksual
2. kontrol pergaulan
Digali
berdasarkan
10
item
pertanyaan dengan kemungkinan
jawaban setuju akan diberi skor 2,
jawaban ragu-ragu 1, jawaban tidak
setuju diberi skor 0. Begitu pula untuk
Ordinal
< X – 1SD
*untuk
kepentingan
penghitungan
multivariat,
data akan dibagi menjadi 2
kategori yaitu self efficafy :
yakin dan kurang yakin
Kategori yang digunakan
sebagai berikut :
a. Lebih Permisif
X> X
b. Kurang permisif
X≤ X
Kategori yang digunakan
sebagai berikut :
a. Lebih Permisif
X>
X
92
seksual sehat
12
13
14
15
seksual pranikah
Norma Sosial
masyarakat
Akses
Seksual
Perilaku
pranikah
Perilaku
Gay
di
Media
seksual
Seksual
Presepsi
responden
mengenai
norma
pergaulan di masyarakat
Akses responden terhadap
berbagai
jenis
media
seksual dan frekuensinya.
Aktivitas seksual yang
dilakukan
sebelum
menikah
Pengalaman
seksual
mahasiswa gay termasuk
pencegahan terhadap IMS
dan test HIV
1. norma agama
2. norma kesusilaan
3. norma adat
4. norma kesopanan
Media seksual cetak,
audio visual seksual
Berbagai
seksual.
Berbagai
seksual
aktivitas
aktivitas
sebaliknya untuk pernyataan negatif.
Sikap responden ini akan diukur
dengan skala Likert.
Digali
berdasarkan
10
item
pertanyaan dengan kemungkinan
jawaban ya dan tidak
b. Kurang permisif
X≤ X
nominal
Kategori yang digunakan
sebagai berikut :
a. Lebih Permisif
X> X
b. Kurang permisif
Digali
berdasarkan
14
item
pertanyaan dengan jawaban sering
diberi skor 3, kadang-kadang diberi
skor 2, jarang diberi skor 1, tidak
pernah diberi skor 0
Akses media seksual diukur dengan
skala Likert.
digali
berdasarkan
26
item
pertanyaan dengan dua kemungkinan
jawaban yaitu sering, kadang-kadang
dan tidak pernah. Jawaban sering
akan diberi skor 2 sedangkan
jawaban kadang-kadang akan diberi
skor 1 dan jawaban tidak pernah
akan diberi score 0.
Digali dengan wawancara mendalam
Ordinal
Nominal
X≤ X
Kategori yang digunakan
sebagai berikut:
 Tinggi :
X > X
 Rendah :
X ≤X
Kategori yang digunakan
sebagai berikut:
1. tidak melakukan sexual
intercourse
2. melakukan sexual
intercourse
93
F. ALAT PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN
1. Penelitian Kuantitatif
a. Alat Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah
angket yang disampaikan langsung kepada mahasiswa. Pada penelitian
ini dalam pengambilan data setiap variabel menggunakan angket. Cara
pengumpulan data yaitu dengan pertanyaan yang dijawab oleh
responden. instrumen angket dipilih karena sensitivitas penelitian
sehingga bila dilakukan wawancara dikhawatirkan responden tidak
bersedia menjawab.
Angket terdiri dari beberapa bagian. Bagian awal atau bagian A
berisi pertanyaan karakteristik mahasiswa. Angket bagian B digunakan
untuk variabel personal yang meliputi : Pengetahuan, sikap, self efikasi .
Kuesioner bagian C digunakan untuk variabel lingkungan yang meliputi
lingkungan teman, orang tua, norma sosial dan media. Kuisioner bagian
D untuk variabel terikat yaitu perilaku seksual pranikah.
b. Rancangan Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
Setelah angket sebagai instrumen penelitian selesai disusun,
kemudian dilakukan uji coba (try out) terlebih dahulu kepada mahasiswa
bukan responden dengan kriteria sama, sebanyak 5-10 mahasiswa ,
untuk menguji kejelasan dari pernyataan-pernyataan pada angket dan
menghitung waktu yang dibutuhkan reponden menjawab semua
pertanyaan pada angket dengan baik.
Kemudian setelah uji coba angket, dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Uji validitas angket dilaksanakan terhadap 30 mahasiswa
94
Universitas Diponegoro Semarang karena mempunyai karakteristik
hampir sama dengan kriteria inklusi yang sama dengan sampel
penelitian.
Pelaksanaan penelitian kuantitatif dibantu oleh 4 orang enumerator,
sehingga bersama peneliti, petugas pengumpul data adalah 5 orang.
Enuramerator mendapatkan coaching (penjelasan yang mendalam dan
terperinci) mengenai maksud dan tujuan penelitian, daftar angket, dan
prosedur pengumpulan data yang dilakukan untuk menyamakan presepsi
antara peneliti dan enumerator dan menghindari adanya bias pada
penelitian.
Pengumpulan data dilakukan berkelompok setiap fakultas, dengan 2
enumerator, salah satunya adalah peneliti itu sendiri. Pengumpulan data
dilakukan secara bersamaan untuk menghemat waktu dan tenaga serta
mempermudah memberi penjelasan kepada responden, dan sekaligus
dapat mengumpulkan beberapa data secara bersamaan.
2. Penelitian Kualitatif
a.
Alat Penelitian Kualitatif
Pada studi kasus perilaku seksual mahasiswa gay, instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri karena peneliti sebagai pengumpul data.
Alat
bantu
yang
digunakan
berupa
panduan
pertanyaan
untuk
wawancara mendalam (indepth interview), catatan lapangan dan alat
perekam.
b.
Rancangan Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif
Setelah pengumpulan data untuk penelitian kuantitatif selesai, dapat
segera dilakukan pengumpulan data untuk penelitian kualitatif yaitu
95
dengan mencari responden yang dibutuhkan pada responden kualitatif
yang sesuai dengan kriteria inklusi. Apabila tidak terdapat, responden
dapat diambil dari populasi dengan kriteria sama. Dalam memperoleh
data yang dibutuhkan, teknik, cara atau metode yang dilakukan oleh
peneliti adalah wawancara secara mendalam (indepth interview).
Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada
metode ini peneliti dan responen berhadapan langsung (face to face)
untuk mendapatkan inforasi secara lisan dengan lisan dengan tujuan
mendapatkan data yang dapat menjelskan permasalahan penelitian.
Wawancara sebagai pembantu utama dari metode observasi. Observasi
dapat digali dengan wawancara. Wawancara yang digunakan ini adalah
wawancara mendalam (indepth interview) yang berarti pewancara dapat
menggali informasi atau data sebanyak-banyaknya dari informan
(terwawancara). Selain itu pewawancara menentukan sendiri masalah
dan pertanyaan yang akan disajikan, sama untuk setiap subyek.
Wawancara mendalam dilakukan kepada subyek peneliti (key
informan) dan informan pendukung yaitu petugas penjangkau komunitas
MSM. Hasil kegiatan wawancara yang mencakup pertanyaan dan
jawabannya didokumentasikan dalam rekaman suara kemudian dibuat
catatan lapangan.(77)
Beberapa langkah yang perlu disiapkan supaya wawancara dapat
menghasilkan data yang valid adalah
1) Mempersiapkan berbagai hal yang akan diungkap dalam penelitian.
Peneliti mencari referensi dan informasi dari berbagai sumber
96
mengenai perilaku seksual gay, kemudian dibuat daftar pertanyaan
sebagai pedoman dalam pengumpulan data.
2) Peneliti menyiapkan beberapa peralatan berupa alat perekam suara
dan alat tulis.
3) Menciptakan suasana yang baik dengan subyek peneliti yang akan
diwawancarai, melakukan pendekatan personal serta menciptakan
rasa nyaman dengan menerima apapun keadaan yang ada pada diri
subyek penelitian(rapport).
4) Peneliti menyampaikan maksud adanya wawancara dan membentuk
kepercayaan bahwa apapun yang peneliti lakukan terhadap subyek
murni untuk kepentingan penelitian dan bersifat ilmiah.
5) Mencatat dengan segera hasil yang diperoleh.
Pada studi kasus ini, sumber data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini yaitu :
1) Data
primer
yang
diperoleh
langsung
pada
sumber
data
(responden) yatu mahasiswa gay yang ada di kota Surakarta
dengan cara pengamatan dan wawancara mendalam (indepth
interview) pada responden dengan tujuan menggali lebih dalam
perilaku yang menjadi target penelitian berikut alasan-alasan yang
melatarbelakanginya.
2) Data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung untuk
mendukung penulisan pada penelitian ini melalui data, artikel-artikel
atau tulisan-tulisan karya ilmiah di berbagai media.
G. UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS, TEKNIK PENGOLAHAN DAN
ANALISIS DATA
97
Setelah kuesioner sebagai instrumen penelitian selesai disusun,
kemudian
dilakukan
uji
validitas
dan
reliabilitas.
Uji
kuesioner
dilaksanakan terhadap, mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang.
Kriteria mahasiswa yang digunakan uji validitas dan reliabilitas adalah
sama pada sampel yaitu mahasiswa yang berumur 18-24 tahun. Adapun
tahapannya adalah sebagai berikut.
1. Uji Validitas
Sutanto(79) menyebutkan bahwa uji validitas dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam mengukur suatu data, sedangkan Nursalam mengatakan
validitas instrumen adalah pengamatan dan pengukuran yang berari
prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen
harus dapat mengukur apa yang dapat diukur
(80)
. Untuk mengetahui
validitas instrumen dalam hal ini adalah kuesioner dilakukan dengan
cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan
skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel
tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor total. Teknik
korelasi yang digunakan adalah dengan korelasi pearson Product
Moment (79). Dengan rumus sebagai berikut :
= r hitung
= jumlah skor tiap pertanyaan
Keputusan uji validitas dinyatakan dengan nilai r hitung maupun r
tabel, bila r hitung lebih besar dari r tabel maka pertanyaan
98
dinyatakan valid. Adapun r hitungnya adalah > 0,3. Dalam penelitian
ini validitas kuesioner juga akan ditentukan dengan uji content Validity
pada beberapa ahli (experts).
2.
Uji Reliabilitas(79)
Sutanto mengatakan kuesioner dinyatakan reliable jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Merupakan kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam
waktu yang berlainan. Penilaian realibilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan internal consistency yaitu melakukan uji coba
instrumen satu kali saja kemudian hasil yang diperoleh dianalisa
dengan teknik tertentu. Pengujian kuesioner tersebut digunakan
dengan rumus koefisen realibilitas alpha Cronbach dengan rumus
sebagai berikut
Pengujian dilakukan dengan menguji validitas terlebih dahulu
baru kemudian dilakukan pengujian realibiltas seandainya semua
pertanyaan sudah valid. Untuk mengetahui realibilitas caranya adalah
: membandingkan nilai r tabel dengan nilai alpha α. Dengan ketentuan
bila α lebih besar dari r tabel, maka pertanyaan tersebut reliable.
Adapun nilai α adalah > 0,6.
3. Etika Penelitian(80)
a. Informed concent
99
Nursalam mengatakan bahwa informed concent digunakan
untuk memberikan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian
yang
dilaksanakan,
selain
itu
responden
juga
mempunyai hak untuk bebas berpertisipasi atau menolak menjadi
responden. Dalam inform concent ini juga akan dicantumkan
bahwa hasil penelitian hanya digunakan sebagai sumbangsih
terhadap
pengembangan
ilmu.
Tujuan
diberikannya
inform
concent ini adalah responden mengerti maksud dan tujuan
penelitian dan mengetahui dampaknya.
b. Anonimity
Prinsip
anonymity
disini
diartikan
bahwa
responden
dirahasiakan namanya. Dimana alat ukur yang digunakan dalam
penelitian
ini
tidak
mencantumkan
nama
pada
lembar
pengumpulan data, dan yang dituliskan hanya kode saja.
c. Confidentiality
Confidentiality diartikan kerahasiaan dalam penelitian ini
dirahasiakan baik data mau pun responden. Kerahasiaan
informasi yang telah dikumpulkan dijamin oleh peneliti, dan hanya
kelompok data tertentu saja yang dilaporkan dalam hasil riset.
4. Teknik Pengolahan dan Analisa data
a. Teknik Pengolahan data(79)
100
Sutanto mengatakan agar data yang telah didapatkan
menghasilkan informasi yang benar, akan dilakukan pengolahan
dengan 4 (empat) tahap pengolahan data yaitu
1)
Editing
Pada tahap ini dilakukan pengecekan isian kuesioner
apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap
(semua jawaban berisi jawaban), jelas (jawaban pertanyaan
apakah tulisannya cukup jelas), relevan (jawaban yang tetulis
apakah relevan dengan pertanyaan), dan konsisten ( apakah
antara beberapa pertanyaan yang berkaitan ini jawabanya
konsisten).
2)
Koding
Pada tahap ini dilakukan kegiatan merubah data
berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan.
Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada saat
analisis data dan juga mempercepat saat entri data.
3)
Processing
Pada tahap ini dilaukan pemrosesan data agar dapat
dianalisis. Pemrosesan ini dilakukan dengan meng-entry data
dari kuesioner kedalam program komputer. Dalam Penelitian
ini akan dilakukan menggunakan komputer.
4)
Cleaning
101
Tahap terakhir dari pengolahan ini adalah pengecekan
kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau
tidak. Pada tahap ini ada beberapa cara bagaimana mengcleaning data yaitu : mengetahui missing data, mengetahui
variasi data, mengetahui konsistensi data dan membuat tabel
silang.
b. Teknik Analisa Data(79)
1) Analisa Univariat
Sutanto menyatakan bahwa analisis univariat dilaukan
untuk mengalisa variabel-variabel yang ada secara deskriptif
dengan menghitung distribusi frekwensi dan proporsinya
untuk mengetahui karakteristik dari subyek penelitian.
Dalam penelitian ini analisis univariat digunakan untuk
mengetahui proporsi dari masing-masing variabel penelitian
meliputi karakteristik mahasiswa.
Fungsi
dari
analisis
univariat
ini
adalah
untuk
meringankan kumpulan data hasil pengukuran sedemikian
rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi
informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa
kuran-ukuran statistik, tabel dan juga grafik.
2) Analisis Bivariat
Data yang telah didapatkan dalam penelitian ini kemudian
dilakukan uji statistik dengan uji analisis bivariat, seperti yang
dikatakan oleh Sutanto bahwa analisis bivariat adalah
dilakukan analisis hubungan antara kedua variabel.
102
Pada penelitian ini dilakukan dengan analisis hubungan
menggunakan uji kai kuadrat (chi square) hal ini digunakan
karena dalam penelitian ini diuji mengenai perbedaan
proporsi/presentasi
antara
beberapa
kelompok
untuk
mengetahui hubungan antara variabel yang ada Selain itu
juga karena variabel bebas dan terikat berupa data kategorik
dan membentuk tabel 3 x 3 maka digunakan uji chi square
dengan menggunakan komputer. Uji Chi Square ini dapat
digunakan apabila jumlah sel dalam tabel kontingensi yang
memuat frekwensi harapan (expexted value) < 5 tidak lebih
dari 20 %, sedangkan apabila frekwensi harapan ( expexted
value ) < 5 lebih dari 20% maka digunakan Fisher’s Exact.
Untuk memutuskan apakah terjadi hubungan yang
signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka
menggunakan p value yang dibandingkan dengan tingkat
kesalahan (alpha) yang digunakan yaitu 5 % atau 0,05.
Apabila p value < 0,05 maka hipotesis terbukti, yang berarti
ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Sedangkan apabila p value > 0,05 maka
hipotesis ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antara variabel terikat. .Prosesnya akan dilakukan
dengan pembuktian uji chi square menggunakan rumus
sebagai berikut :
DF = ( K – 1 ) ( b – 1 )
103
Keterangan :
O
E
K
B
: Nilai Observasi
: Nilai expextasi ( nilai harapan )
: Jumlah kolom
: Jumlah Baris
3) Analisa Multivariat
Untuk data lebih dari dua variabel dilakukan untuk mencari
pengaruh masing–masing variabel bebas secara bersama–
sama terhadap variabel terikat serta mencari manakah variabel
bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat
dengan uji analisis regresi logistik.
Analisis
regresi
logistik
merupakan
analisis
yang
dipergunakan untuk menguji variabel yang diukur dengan
skala
biner
(dikotomi
=
nominal)
untuk
menganalisis
hubungan, sekaligus mengontrol pengaruh sejumlah faktor
dan menemukan model regresi yang paling sesuai. Adapun
tujuan analisis ini adalah memprediksi besar variabel terikat
yang berupa variabel biner dengan menggunakan data
variabel yang sudah diketahui besarnya serta mengukur
pengaruh
antara
variabel
bebas
dan
terikat
setelah
mengontrol pengaruh bebas lainnya.
Dengan menggunakan data angket, variabel – variabel
yang mempunyai kriteria kemaknaan statistik dimasukkan ke
dalam analisis multivariat regresi logistik dengan metode
forward untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh secara
104
signifikan dan dapat di hitung nilai estimasi parameter –
parameternya. Dengan rumus :
y =β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + …….βkxk + ε
� k = banyaknya variabel bebas
� β0 = konstanta regresi
� β1 = koefisien regresi parsial untuk variabel independen I;
bertambahnya y apabila variabel independen Imeningkat 1
unit dan variabel independen lainnya tidak berubah
x2 dapat berupa x1 2 (suku non linear dari x1)
4) Analisa Data Kualitatif pada Studi Kasus
Analisis data pada studi kasus dilakukan secara kualitatif yang
bersifat terbuka yaitu dengan menggunakan proses berpikir
induktif di mana dalam pengujiannya bertitik tolak dari data yang
terkumpul kemudian disimpulkan hanya untuk fenomena ini dan
tidak untuk digeneralisasikan.
Data kualitatif diolah berdasarkan karakteristik pada penelitian
ini dengan metode analisa isi tematik yatu metode yang berusaha
mengidentifikasi, menganalisa dan melaporkan pola-pola yang
ada berdasarkan data yang terkumpul. Ada 5 tahap yang
dilakukan yaitu : (77)
a) mendalami data dengan menyalin data, membaca ulang data
dan mencatat ide-ide yang muncul
b) melakukan generalisasi terhadap kode-kode yang muncul.
Gambaran kode-kode yang sesuai dalam bentuk yang
105
sistematis
terkait
dengan
data
yang
diperoleh,
membandingkan data yang berhubngan dengan kode-kode.
c) Mencari tema-tema yang sesuai. Membandingkan data
terhadap tema-tema yang mungkin muncul, mengumpulan
data yang sesuai dengan masing-masing tema.
d) Melakukan review terhadap tema-tema tersebut. Melakukan
pengecekan jika tema-tema berhubungan dengan kode-kode
yang ada.
e) Mengidentifikasi dan memberi nama tema-tema. Melakukan
analisis dalam menyempurnakan masing-masing tema dan
semua
informasi
yang
akan
diceritakan,
melakukan
generalisasi definisi secara jelas..
f)
Menghasilkan laporan.
H. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan jadwal seperti pada tabel di
bawah ini.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tabel 3.6. Rencana dan Jadwal Penelitian
Kegiatan
Waktu Penelitian (2010)
Jan Feb Mar
Apr
Mei
Jun
Penyusunan proposal penelitian
√
√
Seminar proposal penelitian
√
Pengujian instrumen dan perijinan
√
√
penelitian
Pengumpulan data
√
Pengolahan dan analisis data
√
Penyusunan laporan hasil
√
√
penelitian
Seminar hasil penelitian
√
Revisi akhir dan dokumentasi
hasil
Jul
√
Download