Pengertian tentang Ilmu dan Teori Dalam

advertisement
Teori Komunikasi
TUGAS PRESENTASI KELOMPOK
Mulai Rabu, 15/3/17:
Kelas A dan B (Pagi) : Masuk mulai pukul 11.30
Ketua Kelas A dan B (Pagi): …………………………..
Emal: [email protected]
Masing-masing kelas terdiri dari 8 kelompok berdasarkan
jumlah mahasiswanya.
Presentasi dimulai Rabu 2, Maret 2017 sesuai urutan kelompoknya
Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lazuardi, Ade Widi, Mardiana H.
Lina Sofhiana, Sofi Berlianti, Damar Dewanto,.
Devi Nur Alifah, Ardhianti, Ghita Delia Hermaliani.
Avi Riandays, Annisa Diah, Annisa Septiarini.
Ulfa Ulmami, Mei Rina Annisa, Siti Fadhliyah.
Ihsan Aldy P, Kanasfi, Shifa Syofiani.
Adi Fahriza, Ayu Widyaningsih, Diyah Nofianti.
Muhammad Farid, Raka A Putra,
KONTRAK
PEMBELAJARAN
Penilaian
Kehadiran
= 10 %
Tugas
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
= 10 %
= 35 %
= 45 %
Etika/sopan santun +
kedisiplinan
= menambah nilai atau mengurangi nilai
Tata Tertib kelas
Jadwal masuk
Toleransi
Keterlambatan
Izin
Sakit
15 menit dari jadwal masuk
Surat keterangan dari pihak yang terkait/bertanggung-jawab
Surat keterangan dokter
Pengantar Perkuliahan Teori
Komunikasi
A. Pengantar
 Jiwa dari setiap bidang ilmu selalu diwakili oleh teori. Perkembangan teori
dalam setiap bidang ilmu menunjukkan perkembangan ilmu tersebut. Begitu
pula dalam ilmu komunikasi yang dewasa ini semakin berkembang. Mempelajari
teori komunikasi membantu Anda untuk melihat hal-hal yang belum pernah
Anda lihat sebelumnya, melihat yang tidak terlihat dalam pandangan umum
kehidupan sehari-hari. Kuliah ini mengajak mahasiswa untuk keluar dari cara
berfikir yang biasa serta dapat menyesuaikan diri, fleksibel, dan meluaskan
persepsi Anda di dalam memahami fenomena komunikasi yang ada.

 Teori-teori ilmu komunikasi memberikan seperangkat alat-alat bantu yang
berguna untuk melihat proses-proses dan pengalaman-pengalaman sehari-hari
dari komunikasi melalui sudut pandang yang baru. Teori komunikasi akan
menjadi menarik dan relevan untuk dikaji ketika kita mampu
menghubungkannya dengan peristiwa/fenomena sehari-hari.
 Pada pertemuan pertama ini akan dijelaskan arah pembelajaran Teori
Komunikasi dari pertemuan pertama sampai terakhir, tujuan yang diharapkan,
rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus dan strategi pembelajaran.
Standar Kompetensi











Standar Kompetensi
:
Setelah mengikuti seluruh mata kuliah Teori Komunikasi diharapkan
mahasiswa mempunyai Dimensi Pengetahuan ilmu komunikasi tentang
{Fakta (A), Konseptual (B), Prosedural (C) dan Metakognitif (D)} dan
Dimensi Proses Kognitif (c), dan Afektif (a).
Kompetensi Dasar
:
Pada akhir perkuliahan Teori Komunikasi, mahasiswa diharapkan mampu:
Menjelaskan perkembangan ilmu komunikasi (Kognitif AC1),
Menyebutkan unsur-unsur dalam ilmu komunikasi (Kognitif BC1),
Membedakan tradisi-tradisi teori yang ada dalam ilmu komunikasi (Kognitif BC2),
Mengklasifikan dan menerapkan tradisi-tradisi teori komunikasi yang ada dalam fenomena komunikasi sehari-hari
(Kognitif CC3),
Menganalisis fenomena komunikasi dengan tradisi-tradisi teori komunikasi (Kognitif DC4),
Menyenangi ilmu komunikasi (Afektif BA2),
Mengubah perilaku mahasiswa menjadi lebih kritis ilmiah (Afektif DA5).
Indikator :
1. Mampu memahami tradisi-tradisi teori komunikasi
2. Mampu menjelaskan fenomena komunikasi sehari-hari dengan pemikiran
tradisi-tradisi teori komunikasi
DESKRIPSI:
 Pemahaman terhadap komunikasi sebagai sebuah ilmu dan teori
harus didahului dengan pemahaman mengenai ilmu secara umum.
Sebagai ilmu, komunikasi mempunyai objek kajian yang
membedakannya dengan ilmu sosial lainnya. Ilmu komunikasi
berkembang dalam bermacam bentuk teori. Untuk itu akan
dijelaskan tentang fungsi dan sifat teori dalam membangun dan
mengembangkan sebuah ilmu, khususnya ilmu komunikasi.
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
 Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan
mengenai pengertian, sifat dan tujuan teori
REFERENSI:
 Sasa Djuarsa S., Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta.
2003
 John Fiske, Introduction to Communication Studies, Sage Publications,
1996
 Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communiation, Wadsworth
Publication, New Jersey, 1996.
PENGERTIAN MENGENAI ILMU DAN TEORI
KOMUNIKASI
 Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan




dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah
umum. (Nazir, 1988)
konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya
rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan
konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara
sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi (Tan, 1954)
Dari empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada
dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau
fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan
masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu
artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang
menjadi objek kajian dari ilmu terkait.
PENGERTIAN MENGENAI ILMU
KOMUNIKASI
 Pengertian ilmu identik dengan dunia ilmiah, karenanya ilmu
mengindikasikan tiga ciri:
 ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika.
 ilmu harus terorganisasikan secara sistematis.
 ilmu harus berlaku umum.
 Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri
yang sama dengan pengertian ilmu secara umum.Yang membedakan
adalah objek kajiannya, di mana perhatian dan telaah difokuskan pada
peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Mengenai hal itu
Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi
adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori
yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan
fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambang.
 Pengertian di atas memberikan tiga pokok pikiran:
 objek pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu
komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem
tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia.
 ilmu komunikasi bersifat ilmiah empiris (scientific) dalam arti
pokok-pokok pikiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk
teori-teori) harus berlaku umum.
 ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang
berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem
tanda dan lambang.
 Sehingga secara umum ilmu komunikasi adalah pengetahuan
tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu
penelitian tentang sistem, proses, dan pengaruhnya yang
dapat dilakukan secara rasional dan sistematis, serta
kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan.
PENGERTIAN MENGENAI TEORI
KOMUNIKASI
 Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian
sebagai berikut:
 Teori adalah abstraksi dari realitas.
 Teori terdiri dari sekumpulan prinsip dan defenisi yang secara konseptual
mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
 Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma
dasar yang saling berkaitan.
 Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi-generalisasi yang
diterima/terbukti secara empiris.
 Menurut Neuman (2003), researcher use teory differently invarious type of research,
but some type of theory is present in most social research. Selanjutnya Kerlinger
mengemukakan bahwa theory is a set of interrelated constract (concept), definition and
proposition that present a systematic view of phenomena by specifying ralations among
variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena. Jadi teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), defenisi dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable
sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
 Haditono (1999) menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh
arti penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan
dan meramalkan gejala yang ada. Selanjutnya dari logika pikirnya
maka teori dapat dibedakan menjadi tiga:
 teori yanng deduktif; memberi keterangan yang dimulai dari
suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu yang diarahkan
pada data yang akan diterangkan.
 teori yang induktif; cara menerangkan adalah dari data ke teori.
 teori yang fungsional; interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis; yaitu data mempengaruhi pembentukan teori
dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
 Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat
dipandang sebagai berikut:
 teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis.
Hukum-hukum ini biasanya sifat hubungannya deduktif. Suatu hukum
menunjuk suatu hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg
dan dapat diramal sebelumnya.
 Suatu teori juga dapat merupakan rangkuman tertulis mengenai sekelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Dari sini
pemikiran dimulai dari data yang diperoleh dan dari data itu muncul suatu
konsep yang teoritis (induktif).
 Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara
data dan pendapat yang teoritis.
 Dari unsur di atas dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan
konseptualisasi atau penjelasan logis dan empirik tentang suatu fenomena. Bentuknya
merupakan pernyataan-pernyataan yang berupa kesimpulan tentang suatu
fenomena. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak itu bukan
suatu teori.
 Teori memiliki dua ciri umum:
 semua teori adalah “abstraksi” tentang sesuatu hal, yang berarti suatu
teori bersifat terbatas.
 Semua teori adalah konstruski ciptaan individual manusia. Oleh
karena itu sifatnya relatif dalam arti tergantung pada cara pandang
sipencipta teori, sifat dan aspek yang diamati, serta kondisi-kondisi lain
yang mengikat seperti waktu, tempat dan lingkungan sekitarnya.
 Jadi berdasarkan hal di atas teori komunikasi adalah
konseptualisasi atau penjelasan logis tentang fenomena
peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia. Peristiwa
yang dimaksud, sebagaimana yang dinyatakan oleh Berger dan
Chafee mencakup produksi, proses dan pengaruh dari sistemsistem tanda dan lambang yang berlaku dalam kehidupan manusia.
 F. Referensi Buku:
 Stephen W. Littlejohn, Karen A. Foss, Teori Komunikasi, Theories Human
Communiation, Salemba Humanika, Edisi 9, 2009.
 Edi Santoso, Mite Setiansah, Teori Komunikasi. 2010.
 Warner J. Severin – James W. Tankar, Teori Komunikasi Sejarah, Metode dan
Terapan di Dalam Media Massa, 2005.
Download