Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/ 1 Materi Pokok : Struktur Atom Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan ; 1 x pertemuan = 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak t erkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompentensi Dasar 3.2 Menganalisis struktur atom berdasarkan model atom Bohr dan teori atom modern C. Indikator 1. Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing atom 2. Menjelaskan teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum 3. Melakukan analisis dan diskusi terkait dengan perkembangan model atom 4. Menganalisis perkembangan model atom yang satu terhadap model atom lain 5. Mengolah dan menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. 2. 3. 4. Untuk menunjukkan kelemahan masing-masing teori atom Untuk menunjukkan kelebihan masing-masing teori atom Untuk mengetahui perbedaan teori atom yang satu dengan yang lainnya Untuk mengetahui hubungan teori atom yang satu dengan yang lain E. Materi Pembelajaran 1. Perkembangan teori atom Sampai dengan abad ke-4 SM, da dua pendapat tentang pembagian materi. Pendapat pertama yang dimotori oleh Aristoteles, mengatakan bahwa pembagian materi bersifat kontinu, artinya pembagian materi dapat berlanjut terus tampa batas. Pendapat kedua, yang dimotori oleh Democritu, mengatakan bahwa pembagian materi bersifat diskontinu, yaitu pembagian materi akan berujung pada suatu partikel terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Partkel tersebut dinakan atom. 1. Teori Atom Daltom Pendapat Democritus maupun aristoteles tentang pembagian materi hanya berdasarkan pemikiran, tidak ada data eksperimen yang mendukung kedua pendapat tersebut. Oleh Karena itu, tidak dapat disimpulkan pendapat siapa yang lebih benar. Namun demikian, aristoteles lebih berpengaruh pada masa itu, sehingga pendapatnya lebih banyak ditrima orang. Postulat dasar dari teori atom Dalton 1.Setiap materi terdiri atas partikel yang disebut atom 2.Unsur adalah materi yang terdiri atas sejenis atom 3.Atom suatu unsur adalah identik tetapi berbeda dengan atom unsur lain (mempunyai massa yang berbeda ) Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 4.Senyawa adalah materi yang terdiri atas 2 atau lebih jenis atom dengan perbandingan tertentu 5.Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan tidak dapat diubah menjadi atom lain melalui reaksi kimia biasa. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang (reorganisasi) atom-atom yang terlibat dalam reaksi tersebut. 2. Teori atom Thomson Ilmuwan yang mempelajari tentang atom setelah Dalton adalah J.J Thomson. Menurut Thomson atom diibaratkan seperti bola pejal yang kulitnya melekat elektron - elektron.Thomson membuat model atom sebagai berikut : a. Atom merupakan suatu materi berbentuk bola pejal bermuatan positif dan di dalam nya tersebar elektron - elektron ( Model roti Kismis). b. Atom bersifat netral, jumlah muatan positif nya sama dengan jumlah muatan negatif. Model atom thomson tidak bertahan lama. Hal ini disebabkan karena model atom thomson tidak menjelaskan adanya Inti Atom. 3.Teori Atom Rutherford Selanjutnya perkembangan teori atom dilanjutkan oleh rutherford. Teori atom Rutherford menyatakan bahwa massa atom bermuatan positif dan terkonsentrasi pada bagian pusat menyatakan bahwa massa atom bermuatan positif dan terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang disebut inti atom. Rutherford membuat model atom sebagai berikut : a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif mengelilingi inti atom. b. Atom bersifat netral. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 c. Jari-jari inti dan jari-jari atom sudah dapat ditentukan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam, ternyata model Rutherford juga memiliki kekurangan. Kelemahan mendasar dari model Atom Rutherford ialah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron yang beredar mengelilingi inti tidak jatuh ke inti karena ada gaya taik menarik antara inti dan elektron, Dan menurut ahli fisika klasik pada massa itu (teori Maxwell), elektron yang bergerak mengelilingi inti atom akan melepaskan energi dalam bentuk radiasi. 2. Teori Bohr Penemuan Rutherfod selanjutnya diteruskan oleh Niels Bohr. teori atom Bohr muncul dilatarbelakangi oleh teori atom Rutherford yang belum mampu mengemukakakn elekron - eletron yang tersusun di sekeliling inti atom. Di samping juga sebagai jembatan terhadap perbedaan pendapat para Ilmuwan yang Muncul pada saat itu mengenai susunan dan pergerakan elektron-elektron di sekeliling inti. secara lengkap teori atom Bohr adalah Sbb: a. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif , dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. b. Elektron beredar mengelilingi inti pada lintasan (orbit) yang disebut kulit. Dari arah inti kulit diberi simbol K untuk kulit nomor 1, L untuk Kulit nomor 2, M untuk kulit nomor 3, dan seterusnya. Kulit atau orbit ini dinamakan juga tingkat energi. c. Selama elektron beredar pada suatu kulit tidak terjadi perubahan energi, tetapi bila elektron pindah dari kulit yang lebih dalam ke kulit yang lebih luar Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 diperlukan energi. Sebaliknya bila berpindah dari Kulit yang lebih luar ke kulit yang lebih dalam akan dipancarkan energi. Dari teori - teori atom tersebut, teori atom yang sampai saat ini menjadi rujukan mengenai struktur atom adalah teori atom BOHR. 3. Teori Atom Modern Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk Schrodinger.Erwin dan tingkat Schrodinger energi orbital memecahkan dirumuskan suatu oleh Erwin persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi. Bilangan-bilangan Kuantum Teori mekanika kuantum juga menjelaskan bahwa atom tersusun atas kulitkulit dan masing-masing kulit terdiri atas subkulit-subkulit. Untuk menggambarkan letak elektron-elektron dalam atom dikenalkan istilah bilangan kuantum. Dalam teori mekanika kuantum, dikenal empat macam bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama(n), bilangan kuantum azimuth(l), bilangan kuantum magnetik(m), dan bilangan kuantum spin(s). a. Bilangan kuantum utama (n) Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 Bilangan kuantum utama (n) menyatakan kulit tempat orbital berada. Bilangan kuantum utama (n) diberi nomor dari n = 1 sampai dengan n = ≈ . Kulitkulit tersebut disimbolkan dengan huruf, dimulai huruf K, L, M, N, dan seterusnya. Perhatikan Tabel di bawah ini. Tabel 2.4 Simbol kulit pada bilangan kuantum Bilangan kuantum utama (n) terkait dengan jarak rata-rata lautan elektron dari inti (jari-jari = r). Jika nilai n semakin besar, maka jaraknya dengan inti semakin besar pula. Bilangan kuantum utama terdiri atas orbital-orbital yang diberi simbol s, p, d, f, g, h, i, dan seterusnya, yang kemudian dikenal dengan bilangan kuantum azimut. b. Bilangan kuantum azimuth (l) Bilangan kuantum azimuth (l) membagi kulit menjadi orbital- orbital yang lebih kecil (subkulit). Untuk setiap kulit n, memiliki bilangan kuantum azimuth (l) mulai l = 0 sampai l = (n – 1). Biasanya subkulit dengan l = 1, 2, 3, ..., (n – 1) diberi simbol s, p, d, f, dan seterusnya. Bilangan kuantum azimuth (l) menggambarkan bentuk orbital. Selain itu, pada atom yang memiliki dua elektron atau lebih bilangan kuantum azimuth(l) juga menyatakan tingkat energi. Untuk kulit yang sama, energi subkulit akan meningkat dengan bertambahnya nilai l. Jadi, subkulit s memiliki tingkat energi yang terendah, diikuti subkulit p, d, f, dan seterusnya. Tabel 2. 5 Subkulit pada bilangan kuantum azimuth(l). Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 c. Bilangan kuantum magnetik (m) Bilangan kuantum magnetik (m) membagi bilangan kuantum azimut menjadi orbital-orbital. Jumlah bilangan kuantum magnetik (m) untuk setiap bilangan kuantum azimut (l) dimulai dari m = – l sampai m = + l . Tabel 2. 6. Hubungan bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m). d. Bilangan kuantum spin (s) Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran atau spin atau rotasi sebuah elektron pada sumbunya. Arah rotasi elektron bisa searah jarum jam (clockwise) atau berlawanan arah dengan jarum jam (anticlockwise). Oleh karena Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 itu diberi nilai ± 1/2. Arah rotasi yang searah jarum jam diberi notasi + 1/2 atau simbol ↑ . Sedangkan yang berlawanan arah dengan jarum jam diberi notasi – 1/2 atau ↓ . Bilangan kuantum spin merupakan dasar pengisian elektron dalam orbital . Elektron mengelilingi sumbunya menimbulkan medan magnet. Elektron-elektron yang ada dalam atom tidak mungkin berada dalam keadaan yang sama persis antara satu atom dengan atom lain. Keberadaan elektron dalam atom bersifat khas. Prinsip ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli, 1925 (dikenal Pauli). Pauli mengusulkan postulat bahwa sebuah elektron dapat berada dalam dua kemungkinan keadaan yang ditandai dengan bilangan kuantum spin + 1/2 atau – 1/2, atau dengan kata lain setiap orbital hanya dapat ditempati oleh maksimal dua elektron dengan spin yang berbeda. F. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran : Ilmiah Model Pembelajaran : Number Head Together (NHT) Metode Pembelajaran dan penugasan : Diskusi informasi, ceramah variasi, Tanya jawab Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 G. Media atau Sumber Pembelajaran Sumber Belajar Michael Purba, Kimia Kelas X SMK/MAK, Erlangga, Jakarta Lembar Kerja Siswa Internet http://e-dukasi.net H. Kegiatan Pembelajaran Tahapan Kegiatan Guru Pendahuluan Persiapan 10 menit Kegiatan Siswa - Mengucapkan salam untuk mengawali - Menjawab salam guru pembelajaran dan mengecek - Mempersiapkan buku yang kehadiran akan dipelajari - Meminta siswa untuk mempersiapkan - Mencoba buku untuk mengawali pelajaran - Apersepsi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pertanyaan tentang materi pelajaran yang telah kembali mengingat konsep yang telah diajarkan pada bab lalu dan mencoba menjawab diajarkan sebelumnya, “bagaimana - Mendengarkan peran kimia dalam kehidupan seharihari?” - Memotivasi untuk membangkitkan larutan guru dengan baik dan antusias - Mendengarkan informasi dan tujuan pembelajaran pengetahuan awal siswa - Menginformasikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran Inti Pembentukan - Membagi kelompok yang terdiri dari - Bergabung 10 menit Kelompok 4-5 siswa kelompok masing-masing - Menginformasikan tujuan pembagian - Mendengarkan kelompok dengan informasi dari guru - Membagikan nomor kepada setiap - Menerima nomor dari guru kelompok Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 10 menit Pemberian - Memberikan LKS kepada setiap siswa - Menerima LKS dari guru Tugas - Menjelaskan tujuan pemberian LKS - Membimbing siswa untuk mengerjakan tugas yang ada pada - Mendengarkan mempelajari dan LKS diberi LKS sesuai nomor urut masing- - Mengerjakan masing. yang tugas masing-masing sesuai nomor urut keompok 20 menit Diskusi Masalah - Membimbing siswa dalam kelompok - Mengerjakan/ mengerjakan/mendiskusikan masalah mendiskusikan yang ada pada LKS yang ada pada LKS - Mengingatkan siswa agar bekerja - Bekerja sama dalam kelompok untuk mengerjakan/menyelesaikan masalah- masalah sama untuk mengerjakan tugas kelompok masalah yang ada pada LKS 30 menit Memanggil Nomor Anggota - Memberi aba-aba diskusi kelompok - Memperhatikan telah selesai dengan tenang - Menyuruh siswa kembali kekelompok - Kembali awal kekelompok masing-masing - Memanggil salah satu nomor pada - Siswa kelompok guru tertentu untuk menyampaikan hasil kelompoknya yang dipanggil sesuai nomor urut maju kedepan untuk melaporkan hasil diskusi kelompok Penutup Member 20 menit Kesimpulan - Menyimpulkan semua jawaban akhir - Mendengarkan kesimpulan dari semua pertanyaan yang disampaikan guru - Memberikan kuis - Mengerjakan kuis - Mengucapkan salam - Membalas salam guru I. Penilaian No Aspek yang dinilai Mekanisme dan prosedur Instrumen Waktu penilaian Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c885781944dbf0f493e13 1 Sikap Observasi kerja kelompok Lembar Observasi 2 Keterlaksanaan model pembelajaran Numbered head together Pengetahuan Observasi Lembar Observasi Penugasan Tes tertulis Soal penugasan Soal objektif 3 Selama proses pembelajaran Selama proses pembelajaran Selama proses pembelajaran Peneliti Setia CP Nababan NIM . A1C111032