(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016) Isu

advertisement
KOMISI III-B
REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
Chatarina Muliana Girsang, S.H., S.E., M.H.
STAF AHLI MENTERI
BIDANG REGULASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
III-B.
PENGUATAN TATA KELOLA
SATUAN PENDIDIKAN DAN
LEMBAGA KEBUDAYAAN
1. Revitalisasi fungsi komite sekolah
2. Zonasi satuan pendidikan dalam
penerimaan peserta didik baru
(PPDB)
3. Peningkatan peran masyarakat
dalam
pembiayaan
satuan
pendidikan
dan
lembaga
kebudayaan
4. Peningkatan
peran
serta
masyarakat dalam pelestarian
budaya/bahasa
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
NORMA YANG WAJIB DIPAHAMI
• Latar Belakang:
• Peningkatan Fungsi Komite Sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan oleh Sekolah
• Menghindari Pungli oleh KS
• Melindungi masyarakat kurang mampu
• Adanya nomenklatur yang tegas membedakan: Pungutan, Sumbangan, dan Bantuan
• Bantuan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan satuan pendidikan di
luar peserta didik atau orangtua/walinya, dengan syarat yang disepakati para pihak
• Pungutan adalah penarikan uang oleh Sekolah kepada peserta didik, orangtua/walinya yang bersifat
wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan
• Sumbangan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh peserta didik, orangtua/walinya baik
perseorangan maupun bersama-sama, masyarakat atau lembaga secara sukarela, dan tidak mengikat
satuan pendidikan
• Sumbangan wajib dan Bantuan Wajib?  Salah kaprah. Ini merupakan PUNGUTAN.
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
NORMA YANG WAJIB DIPAHAMI
•
•
•
•
•
Adanya nomenklatur yang tegas membedakan: Pungutan, Sumbangan, dan Bantuan
• Bantuan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan satuan pendidikan di luar
peserta didik atau orangtua/walinya, dengan syarat yang disepakati para pihak
• Pungutan adalah penarikan uang oleh Sekolah kepada peserta didik, orangtua/walinya yang bersifat wajib,
mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan
• Sumbangan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh peserta didik, orangtua/walinya baik perseorangan
maupun bersama-sama, masyarakat atau lembaga secara sukarela, dan tidak mengikat satuan pendidikan
• Sumbangan wajib dan Bantuan Wajib?  Salah kaprah. Ini merupakan PUNGUTAN.
Makna dari revitalisasi komite sekolah bukan hanya sekedar berperan dalam hal penggalangan dana, namun mengambil
peran sebagai check n balances penyelenggaraan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan.
Keanggotaan dan mekanisme rekrutmen Komite Sekolah yang sudah berubah dengan mengurangi kemungkinan adanya
conflict of interest dari GTK/penyelenggara sekolah, dan stakeholder lainnya.
Adanya mekanisme akuntabilitas terhadap ketersediaan dan penggunaan anggaran di sekolah yang wajib diketahui
oleh seluruh stakeholders sekolah.
Dinas Pendidikan WAJIB memastikan setiap Sekolah memiliki Komite Sekolah yang tugas dan fungsi nya dilakukan
sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
Isu:
adanya pemahaman nomenklatur yang tegas membedakan:
pungutan, sumbangan, dan bantuan
Pointers pertanyaan:
1. Apakah masyarakat memahami perbedaan pungutan, sumbangan, dan bantuan?
2. Bagaimana cara memahamkan masyarakat perihal makna dari pungli yang merupakan
sesuatu yang dilarang, dengan bantuan dan sumbangan yang merupakan bentuk dari
partisipasi dan kolaborasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan?
Output yang diharapkan:
harus ada pemahaman dan sosialisasi yang masif dengan definisi pungutan,
sumbangan, dan bantuan. Apalagi skrg negara sedang serius melawan adanya
pungli (dapat ditambahkan dari hasil diskusi)
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
Isu:
makna dari revitalisasi komite sekolah bukan hanya sekedar berperan dalam
hal dana, namun mengambil peran sebagai check n balances
penyelenggaraan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan
Pointers pertanyaan:
1. bagaimana pandangan masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya
perihal adanya komite sekolah yang selama sudah ada?
2. apa saja bentuk best practices yang ada di lapangan terkait komite sekolah?
Output yang diharapkan:
sosialisasi kepada stakeholders utama (orangtua) terkait fungsi komite sekolah
yang mendorong adanya kolaborasi peningkatan mutu pendidikan tidak hanya
dari GTK di Sekolah, namun juga oleh orangtua dan stakeholders lainnya (dapat
ditambahkan dari hasil diskusi)
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
Isu:
keanggotaan dan mekanisme rekrutmen komite sekolah yang sudah
berubah dengan mengurangi kemungkinan adanya conflict of interest dari
GTK/penyelenggara sekolah tersebut
Pointers pertanyaan:
1. bagaimana proses keanggotaan dari komite sekolah yang selama ini terjadi di
lapangan?
2. apa saja kendala dari komite sekolah perihal pelaksanaan komite sekolah
yang sering memberatkan orangtua siswa lainnya?
Output yang diharapkan:
komitmen untuk merevitalisasi dan pembentukan ulang anggota komite sekolah di
sekolah dan daerah masing-masing sesuai dengan aturan yg berlaku pada
permendikbud nomor 75 tahun 2016 (dapat ditambahkan dari hasil diskusi)
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
Isu:
adanya mekanisme akuntabilitas terhadap ketersediaan dan penggunaan
anggaran di sekolah yang wajib diketahui oleh seluruh stakeholders sekolah
Pointers pertanyaan:
1. bagaimana mekanisme pembuatan, perencanaan, dan pertanggungjawaban
dalam pembuatan RAPBS dan RKAS sekolah selama ini?
2. bagaimana mekanisme partisipasi orangtua siswa dalam hal perencanaan dan
pertanggungjawaban RAPBS dan RKAS sekolah?
Output yang diharapkan:
membiasakan para stakeholders sekolah untuk dapat membuat
pertanggungjawaban anggaran secara akuntabel sehingga keterbukaan informasi
menjadi budaya di sekolah (dapat ditambahkan dari hasil diskusi)
Revitalisasi Fungsi Komite Sekolah
(Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016)
PENTING DIPERHATIKAN
1. Jangan sampai arah diskusi membuka kerancuan adanya pemaknaan pungutan
yang berbungkus sumbangan dan bantuan  karena norma yang telah diatur
tegas membedakan ketiga hal tersebut.
2. Seluruh Fasil dan Co-Fasil yang bertugas WAJIB membaca terlebih dahulu
Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
3. Semangat akuntabilitas yang dalam dunia pendidikan harus dibangun
bersama berkolaborasi tidak hanya di lingkup pemerintahan, namun juga kepala
pelaksana di sekolah, orangtua siswa, dan seluruh masyarakat.
Zonasi Pada Pelaksanaan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
ISU KRUSIAL
PENTING
DIPERHATIKAN
1. Tujuan Zonasi:
1. Kesanggupan dan
• Pemenuhan SPM oleh Pemda  tersedianya Sekolah
komitmen pemerintah
yang memadai pada setiap jenjang di setiap daerah
daerah dalam pelaksanaan
• Pemerataan kualitas Sekolah Negeri  Semua menjadi
PPDB dengan mekanisme
‘Sekolah Favorit’
zonasi  harus ada
2. Usulan kebijakan PPDB ini pun diarahkan menjadi: Zonasi
penetapan antar Pemda
PPDB yang bersifat lintas provinsi, sehingga tolak ukur yang
terhadap penetapan zonasi
dilihat adalah jarak antara rumah siswa dan sekolah
lintas Provinsi
3. Yang perlu dipersiapkan dalam hal zonasi: Kerjasama antar
2. Mitigasi risiko apa saja yang
Pemerintah Daerah terhadap rencana zonasi yang tidak
dapat menjadi tantangan
membedakan siswa yang berasal dari luar provinsi namun
jika pelaksanaan zonasi
berbatasan dengan daerah tersebut
diterapkan
Zonasi Pada Pelaksanaan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Isu:
kerjasama antar pemerintah daerah terhadap rencana zonasi yang tidak
membedakan siswa yang berasal dari luar provinsi namun berbatasan
dengan daerah tersebut
Pointers pertanyaan:
1. bagaimana dengan ide dari kebijakan mekanisme PPDB yang menggunakan
metode zonasi?
2. apa saja yang dapat dibuat mitigasi risiko terhadap pelaksanaan PPDB
dengan metode zonasi?
Output yang diharapkan:
Komitmen, kerjasama, dan penetapan daerah untuk sama-sama memajukan
daerah masing-masing dan daerah yang berbatasan langsung darinya (dapat
ditambahkan dari hasil diskusi)
Peningkatan Peran Pemerintah Daerah dalam
Pembiayaan Satuan Pendidikan dan Lembaga Kebudayaan
SATUAN PENDIDIKAN
Bahan Diskusi:
Bagaimana evaluasi Anggaran Pendidikan yang disiapkan daerah dari
tahun 2015, 2016, hingga 2017?
Neraca Pendidikan Daerah:
Sesuai amanat dari PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan, untuk urusan pendidikan, APBN dan APBD masing-masing
wajib menganggarkan 20%.
Masalah:
1. Perhitungan APBD tidak murni dari PAD (Pendapatan Asli Daerah),
sehingga ada double counting pada Dana Transfer Daerah dari
Pemerintah Pusat
2. Anggaran yang disiapkan Pemda tidak mencapai 20%, bahkan di
beberapa Kabupaten memiliki persentase minus (kasus: Dana
Transfer dari Pusat tidak dialokasikan untuk urusan Pendidikan)
Saran: Fasilitator dan Co-Fasilitator membuka data NPD di
http://npd.data.kemdikbud.go.id untuk melihat data anggaran
LEMBAGA KEBUDAYAAN
Kewenangan dan peran Pemerintah
Daerah dalam mengoptimalkan
Lembaga Kebudayaan yang ada di
Daerah masing-masing
1. Apa saja kebijakan yang telah
dilaksanakan Pemerintah Daerah?
2. Kewenangan konkuren untuk
bidang kebudayaan di UU Pemda
• Kebudayaan
• Kesenian Tradisional
• Sejarah
• Cagar Budaya
• Permuseuman
3. Proses akuntabilitas pengelolaan
pembiayaan oleh Pemda pada
Lembaga Kebudayaan
Peningkatan Peran Serta Pemerintah
Daerah dalam Pelestarian Budaya/Bahasa
BAHAN DISKUSI
1. Implementasi peran Pemerintah Daerah (pengawasan, pendanaan,
pengamanan) dalam melestarikan budaya/bahasa.
2. Apakah regulasi terkait Budaya/Bahasa sudah cukup efektif untuk
melakukan Pelestarian Budaya/Bahasa? (UU Cagar Budaya, UU Bendera,
Bahasa, Lambang dan Lagu Kebangsaan)
3. Peran dan efektivitas UPT Kemdikbud terkait peningkatan pelestarian
budaya/bahasa di daerah.
4. Upaya Pemerintah Daerah dalam pengelolaan peninggalan budaya
Indonesia yang ada di Luar Negeri
TERIMA KASIH
STAF AHLI MENTERI
BIDANG REGULASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Download