GALAT/ ERROR

advertisement
4/27/2012
GALAT/ ERROR
SIMPANGAN ATAU SELISIH DARI NILAI
SEBENARNYA PADA VARIABEL YANG DIUKUR
GALAT DALAM PENGUKURAN
GALAT BERBEDA DENGAN SALAH
SALAH BERHUBUNGAN ERAT DENGAN BAGAIMANA
PENGUKURAN ITU DILAKUKAN,
CONTOH: MENGUKUR TEGANGAN DENGAN ALAT
UKUR OHM, TENTU HASILNYA AKAN SALAH
GALAT DIBAGI DALAM 2 KELOMPOK
(1) GALAT SITEMATIKA
(2) GALAT ACAK
GALAT SISTEMATIKA
DISEBABKAN OLEH SISTEM PENGUKURAN :
(1) PIRANTI UKUR
(2) METODE PENGUKURAN
(3) MANUSIA YANG MELAKUKAN PENGUKURAN
1
4/27/2012
GALAT PIRANTI
GALAT YANG ADA PADA PIRANTI UKUR
• GALAT TERAAN
• GALAT YANG DITIMBULKAN OLEH SUHU
LINGKUNGAN
• GALAT YANG DIAKIBATKAN OLEH PENUAAN
PIRANTI UKUR
• GESEKAN-GESEKAN DALAM TUMPUAN-TUMPUAN
PADA PIRANTI YANG MENGGUNAKAN SISTEM
MEKANIK (misal: Jarum skala)
GALAT METODA
GALAT YANG TERJADI KARENA METODA
PENGUKURAN BERPENGARUH KEPADA OBJEK YANG
DIUKURNYA
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHITUNGKAN:
(1) KELEMBABAN
(2) SUHU
(3) PERLAWANAN BOCORAN
(4) MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK
(5) GETARAN
GALAT OLEH MANUSIA
GALAT PADA ORANG YANG MELAKUKAN
PENGUKURAN MISALNYA DALAM MEMBACA NILAI
YANG DITUNJUKKAN (GALAT MENAFSIRKAN NILAI
PEMBAGIAN SKALA)
GALAT ACAK (RANDOM ERRORS)
• GALAT KARENA GANGGUAN
• GALAT BACA
GALAT OLEH MANUSIA INI DAPAT DIPERKECIL
DENGAN MELAKUKAN PENGUKURAN OLEH BEBERAPA
ORANG DAN DIRATA-RATAKAN
2
4/27/2012
GALAT KARENA GANGGUAN
• GANGGUAN ADALAH PERUBAHAN DALAM
NILAI BESARAN YANG DIUKUR KARENA
ADANYA PENGARUH DARI LUAR SISTEM;
• GANGGUAN BISA BERLANGSUNG SESAAT
ATAU LAMA, APABILA BERLANGSUNG LAMA
BISA MENGAKIBATKAN GALAT METODA
GALAT BACA
GALAT BACA TERJADI PADA PIRANTI ANALOG:
DIGOLONGKAN DALAM 2 GOLONGAN:
(1) GALAT PROYEKSI
(2) GALAT TAKSIR
DALAM MELAKUKAN PENAFSIRAN BERDASARKAN
PEMBAGIAN SKALA DAN JUGA BERDASARKAN
PROYEKSI JARUM. DALAM PEKERJAAN INI
KEMUNGKINAN KITA MEMBUAT GALAT YANG
BESARNYA DITENTUKAN OLEH:
(1) TEBAL JARUM
(2) KEHALUSAN PEMBAGIAN SKALA
(3) TEBAL GARIS-GARIS PEMBAGIAN SKALA
(4) KELINEARAN (ATAU KETIDAK LINEARAN)
PEMBAGIAN SKALA
3
4/27/2012
DEKODER
Penyandi Digital
SISTEM BILANGAN
Untuk mempelajari pengawa sandi digital maka diperlukan
pemahaman tentang sistem bilangan yang digunakan
dalam sistem digital
Adapun sistem bilangan yang digunakan tersebut adalah
bilangan biner (bilangan berbasis 2)
Jenis-jenis Sistem bilangan
(1) Bilangan Hexadesimal (Basis 16)
(2) Bilangan Desimal (Basis 10)
(3) Bilangan Oktal (Basis 8)
(4) Bilangan Biner (Basis 2)
Sistem bilangan yang biasa digunakan oleh kita sehari-hari
adalah bilangan desimal (bilangan berbasis 10) atau denary
4
4/27/2012
UNTUK MELAKUKAN PERHITUNGAN DENGAN BILANGAN
BERBASIS n MAKA PERLU DIKETAHUI DULU :
Secara umum kita bisa merepresentasikan
sistem bilangan ini dengan konversi:
MSB = MOST SIGNIFICANT BIT
Nb =
LSB = LEAST SIGNIFICANT BIT
KONSEP BILANGAN DIGITAL:
BIT
= SATUAN TERKECIL DARI BILANGAN BINER
BYTE
= 8 BIT
NIBLE = 4 BIT
WORD = 2 BYTE
23
11
5
2
2
Sisa 1
2
Sisa 1
2
Sisa 1
2
Sisa 0
x= m
A1b x
Dimana : Nb=bilangan dengan basis b
A1=bilangan yang di konversi
b = basis
n = jumlah bilangan yang dikonversi
x = bilangan pangkat berkurang -m
Contoh :
704310
= (7x103)+ (0x102)+ (4x101)+(3x100)
Konversi dari desimal ke biner
Contoh: 2310= …..2
n 1
Bilangan Hexadesimal
Bilangan berbasis 16
0123456789ABCDEF
2316=(2X161) + (3X160)
=3510
BAGAIMANA CARA MENGHITUNG
KEBALIKANNYA?
1
Hasilnya = 101112
5
4/27/2012
Bilangan oktal
Bilangan berbasis 8
01234567
238=(2X81) + (3X80)
=1910
BAGAIMANA CARA MENGHITUNG
KEBALIKANNYA?
DEKODER N-JALUR KE M-JALUR
Menunjukkan n jalur masukkan dan m jalur
keluaran, dimana hubungannya adalah 2n
Sebuah dekoder biasanya dilengkapi dengan
pengaktif (ENABLE):
Active Low : Jika Enable-nya berlogika 0
Active High : Jika Enable-nya berlogika 1
Dalam sistem digital informasi tersedia dalam
bentuk sandi.
Pengawa sandi (Dekoder) adalah suatu piranti
yang dapat mengubah masukkan tersandi
menjadi mutually exlusive output, dan pada
satu saat hanya satu diantaranya yang aktif.
Piranti ini banyak digunakan sebagai piranti
pengalamatan pada EPROM,
aktivasi 7segment, saklar yang dioperasikan secara
digital, dan lain-lain.
BCD (BINER CODE DECIMAL)
BCD digunakan untuk menyandikan biner ke desimal.
Hal ini digunakan karena manusia terbiasa dengan
bilangan desimal.
10012= (1x23)+(0x22)+(0x21)+(1x20)
= 910
11112= (1x23)+(1x22)+(1x21)+(1x20)
=1510
6
4/27/2012
Bila Enable-nya active low, maka tabel
kebenarannya adalah:
ENABLE
Enable
Y0
Y1
Y2
Y3
Y2
1
0
X
0
X
0
1
0
1
1
1
1
1
1
Y3
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
Y1
DEKODER
2 KE 4
I1
Dekoder 2 x4
Jika masukkannya 3 maka ada 8 keluaran
seperti pada tabel kebenaran berikut:
Enable
masukkan
Keluaran
I1
Y0
I0
masukkan
I0
Keluaran
I0
I1
I2
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
1
x
x
x
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
PENGAWA SANDI ALAMAT:
Dekoder jenis biasanya digunakan untuk pengalamatan
port pada piranti memori, mikrokomputer dan lain-lain.
PA0
PA9
A0 A1
ENABLE
E
E
E
E
Y0
DEKODER
2 KE 4
Y3
7
4/27/2012
PENGAWA SANDI BCD-KE-DESIMAL
PENGAWA SANDI BCD-KE-7 SEGMENT
OUTPUT
BCD
B
BCD TO
DECIMAL
DECODER
C
D
A
B
C
BCD INPUT
f
b
g
e
c
d
h
BCD TO
7-SEGMENT
DECODER
D
A
B
C
D
E
F
G
7
1
2
6
4
5
3
1
2
4
8
BI/RBO
RBI
LT
A
B
C
D
E
F
G
13
12
11
10
9
15
14
74LS247
ENABLE
a
OUTPUT
BCD
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
ENABLE
7-SEGMENT OUTPUT
D
C
B
A
A
B
C
D
E
F
G
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
8
Download