12 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Susu sapi merupakan bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, yang dewasa ini sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan pangan, baik diminum dalam keadaan segar maupun diolah menjadi produk tertentu. Susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi seimbang. Susu yang dihasilkan dari pemerahan yang aseptik biasanya tidak mengandung bakteri Salmonella sp. Terdapatnya bakteri Salmonella sp pada umumnya berasal dari luar seperti keadaan lingkungan dan sanitasi yang tidak memadai. Di alam terdapat berbagai jenis mikrobia, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Salah satu mikrobia yang merugikan adalah mikrobia patogen yang merupakan faktor penyebab penyakit bagi manusia. Banyaknya kasus penyakit yang terjadi dewasa ini menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mendapatkan makanan yang sehat, terbebas dari kontaminan mikrobia patogen, seperti Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp merupakan mikrobia patogen penyebab sakit perut yang disebut sebagai Salmonellosis. Habitat alami Salmonella sp adalah di usus halus manusia dan hewan yang terinfeksi oleh Salmonella sp sedangkan air dan makanan merupakan media perantara penyebaran Salmonella sp (Cliver and Doyle, 1990). Salmonella sp dapat menginfeksi manusia jika mencemari makanan 12 13 yang dikonsumsi manusia. Karena itu masalah keamanan pangan menjadi sangat penting artinya bagi seluruh masyarakat. Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus merupakan kelompok bakteri asam laktat yang mempunyai kemampuan untuk membentuk asam laktat dari metabolisme karbohidrat dan tumbuh pada pH lingkungan yang rendah. Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus jika digabungkan secara bersama-sama akan menghasilkan senyawa antimikrobia yang sering dikaitkan dengan keamanan pangan (“food safety”) karena kemampuannya menghambat bakteri patogen, sebagai agensia pengawet makanan, mengontrol fermentasi, dan mencegah pertumbuhan atau menurunkan populasi bakteri pembusuk sehingga dapat memperpanjang waktu simpan. Interaksi adalah hubungan timbal balik antara mikroba dengan mikroba lainnya dalam suatu habitat. Interaksi ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi organisme, salah satu dari interaksi tersebut adalah antagonisme. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa bakteri asam laktat mampu membentuk senyawa antagonistik terhadap bakteri lain yang memungkinkan bakteri asam laktat mendominasi lingkungan tertentu yang berisi beberapa jenis mikrobia sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen (Wibowo, 1988). Dengan dasar tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan melakukan interaksi antara L. bulgaricus, S. thermophilus dan Salmonella sp untuk mengetahui interaksi yang terjadi selama proses fermentasi susu. 13 14 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah ada interaksi antara bakteri L. bulgaricus, S. thermophilus dan Salmonella sp selama proses fermentasi susu. 2. Apakah pertumbuhan Salmonella sp dapat dihambat oleh L. bulgaricus dan S. thermophilus pada meduim susu. C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara L. bulgaricus, S. thermophilus dan Salmonella sp selama proses fermentasi pada medium susu D. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai interaksi antara bakteri L. bulgaricus, S. thermophilus, dan Salmonella sp pada medium susu, sehingga menambah pengetahuan masyarakat mengenai interaksi yang terjadi. 14