Kajian Pemanfaatan Batuan Ultrabasa Sebagai Penyerap Emisi

advertisement
Kajian Pemanfaatan Batuan Ultrabasa Sebagai Penyerap Emisi
Gas Karbon Dioksida
Oleh :
La Ode Sanando
NIM : G2K1 13 006
Telah dilakukan serangkaian penelitian tentang kajian pemanfaatan batuan ultrabasa sebagai
penyerap gas karbon dioksida (CO2). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan
mineral MgO dan CaO yang terdapat dalam batuan ultrabasa yang diambil di atas, tengah, dan
bawah permukaan singkapan, mengetahui pengaruh variasi ukuran butir batuan ultrabasa
terhadap daya serap gas CO2, dan menentukan durasi waktu aliran gas CO2 pada batuan ultrabasa
yang memberikan daya serap terhadap gas CO2 secara optimum. Sampel batuan ultrabasa
diambil dari Desa Waturapa, Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan.
Penggerusan sampel batuan ultrabasa dilakukan dengan menggunakan mortar dan pengayakan
sampel bubuk mengunakan ayakan dengan berbagai ukuran butir. Analisis kandungan mineral
MgO dan CaO dalam sampel batuan menggunakan alat XRF (X-Ray Fluoresence). Untuk
keperluan uji daya serap sampel bubuk terhadap gas CO2 dibuat desain perangkap gas berupa
variasi ukuran butir batuan ultrabasa (0,074 mm, 0,125 mm, 0,149 mm, 0,153 mm, 0,177 mm,
0,210 mm, dan 0,250 mm), variasi durasi waktu aliran gas CO2 pada batuan ultrabasa (1 menit, 2
menit, 3 menit, 4 menit, dan 5 menit), sumber gas CO2 yang digunakan berupa tabung gas CO2,
dan sebagai tempat reaktor digunakan botol plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan
ultrabasa yang terletak di tengah dan di bawah permukaan singkapan memiliki persentase
kandungan mineral MgO dan CaO masing - masing 36,02 % dan 0,22 % untuk posisi tengah,
36,47 % dan 0,27 % untuk posisi bawah dan layak untuk digunakan sebagai perangkap gas CO2,
sedangkan batuan ultrabasa yang terletak di atas permukaan tidak layak digunakan sebagai
perangkap. Batuan ultrabasa yang diambil pada posisi bawah permukaan memiliki daya serap
yang cenderung lebih besar dibanding batuan ultrabasa yang diambil di tengah singkapan.
Variasi ukuran butir memberikan pengaruh pada daya serap batuan ultrabasa terhadap gas CO2
dimana semakin besar ukuran (butir semakin kasar) atau semakin kecil ukuran butir (butir
semakin halus) sampel ultrabasa maka daya serap terhadap gas CO2 semakin meningkat dengan
kisaran daya serap CO2 adalah 0,159 - 0,287 % untuk laju alir 1 liter/menit dan 0,096 - 0,278 %
untuk laju alir 2 liter/menit. Durasi waktu mengalirkan gas selama 3 menit ke dalam sampel
ultrabasa memberikan daya serap optimum untuk semua ukuran butir (0,250 mm, 0,210 mm,
0,177 mm, 0,153 mm, 0,149 mm, 0,125 mm, dan 0,074 mm) batuan ultrabasa terhadap gas CO2
baik sampel pada posisi tengah maupun posisi bawah.
Kata kunci : batuan ultrabasa, kandungan mineral MgO dan CaO, daya serap,
emisi gas CO2
Study of Ultramafic Rock Utilization as the Absorbent of Carbon Dioxide Gas Emission
By :
La Ode Sanando
NIM : G2K1 13 006
Study of ultramafic rock utilization as the absorbent of carbon dioxide gas (CO2) emission has
been conducted. The aim of research are to determine mineral content of MgO and CaO in
ultramafic rocks which are on the exposure surface, middle of exposure surface, and under
exposure surface; to know the effect of ultramafic grain size variation toward CO2 gas
adsorption; and to determine the duration of CO2 flow into ultramafic rocks that gives optimum
sorption capacity. Ultramafic rock samples are obtained from Waturapa Village, South Palangga
District, South Konawe Regency. It was pulverized using a mortar and powder samples sieved
by a sifter of various grain size. Analysis of mineral content MgO and CaO into samples has
been carried out by XRF (X-Ray Fluoresence) aquipment. For the need of sorption capacity test
in samples to CO2 gas, it was designed gas trap as variation of grain size samples (0.074 mm,
0.125 mm, 0.149 mm, 0.153 mm, 0.177 mm, 0.210 mm, dan 0.250 mm), variation of CO2 flow
duration in to samples (1 minute, 2 minute, 3 minute, 4 minute, and 5 minute), gas source was
used gas CO2 tube, and for the reaktor place was used a plastic bottle. The result shows that in
ultramafic rocks under and in middle of exposure surface have the percentage of mineral content
MgO and CaO are 36.47 % and 0.27 % respectively for under position; 36.02 % and 0.22 %
respectively for middle position which are proper used for CO2 gas trap, while ultramafic rock is
on the exposure surface not proper. The result of study shows that ultramafic rock under
exposure surface has sorption capacity values that trend more great than in middle of exposure
surface. Variation of samples grain size give the effect to adsorption toward CO2 gas which there
is a trend that more and more big of grain size (grain is coarse) or more and more small of
samples grain size (grain is finer) then the sorption capacity to CO2 gas is more increase with the
range of carbon dioxide sorption capacity is 0.159 - 0.287 % for rate of flow 1 liter/minute and
0.096 - 0.278 % for rate of flow 2 liter/minute. Duration of gas flow into samples for 3 minute
gives optimum sorption capacity for all grain size samples in middle and under exposure surface.
Keywords : ultramafic rocks, mineral content MgO and CaO, sorption capacity, CO2 gas
emission
Download