PERANCANGAN TVC IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TAHAP

advertisement
PERANCANGAN TVC IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TAHAP
EKSPLORASI HINGGA PRODUKSI UNTUK KOMUNITAS
ENTREPRENEUR TDA (TANGAN DI ATAS)
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Rizal Kasim
06.12.1925
kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2013
2
TVC DESIGN ON PUBLIC SERVICE ADVERTISING
FOR ENTREPRENUR COMMUNITY TDA (TANGAN DI ATAS)
EXPLORATION STEP TO PRODUCTION
PERANCANGAN TVC IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TAHAP EKSPLORASI
HINGGA PRODUKSI UNTUK KOMUNITAS ENTREPRENEUR TDA
(TANGAN DI ATAS)
Rizal Kasim
Melwin Syafrizal
JURUSAN SISTEM INFORMASI
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Within the scope of Marketing Communication, Advertising dominant control on
the success of a brand in the market as well as in terms of people movement. Advertising
is still a powerful tool for building awareness of the target audience to the object
advertised, either in the form of brand products as well as public service announcements.
In developing countries such as Indonesia, TVC (Television Commercial) ranks first as a
kind of advertisement is most widely used by major brands as well as certain institutions
in shaping public opinion on the brand nor the time to do something to move through
public service announcements.
In designing TVC, there are process that must be passed. The procedure will be
discussed in a structured manner to facilitate ad creators or the beginner in the field of
advertising in designing TVC. The procedure in question is the exploration stage (Brief
Exploration,) and phases of execution in the form of production and post-production. At
design time, the writer took the TVC object public service ads.
The end result of this research is a public service announcements presented by
Community Hands Above (TDA), a community play an important role to educate the
general public about entrepreneurship. This ad is intended to educate the general public
and specifically targeted ad in this budding entrepreneur.
Keywords : TVC, Advertising Design Procedures, Public Service Advertising
3
1. Pendahuluan
Tahun 2008 isu enterepreneurship digemakan lewat berbagai macam lembaga
training maupun komunitas. Salah satu komunitas yang sejak berdiri dan sangat populer
serta giat menyebarkan semangat enterepreneurship adalah komunitas TDA (Tangan Di
Atas). Komunitas TDA banyak melahirkan wirusahawan baru di Indonesia.
Fenomena di atas diiringi oleh beberapa masalah umum yang hadir di tengah
tumbuhnya masyarakat wirausaha baru. Banyak di antara wirausaha pemula khususnya
mahasiswa, yang sangat bersemangat memulai bisnis namun tidak membekali diri
dengan pengetahuan yang cukup dan mental yang kuat. Ketidaksiapan terhadap resiko
dan kurangnya pengetahuan membuat banyak wirausaha pemula sering gagal dan
bahkan tidak lagi bersemangat menjalankan bisnis.
Iklan sebagai salah satu media komunikasi untuk menggerakkan dan membentuk
opini publik dapat menjadi pilihan untuk mengatasi masalah “patah semangat” yang
dialami oleh sebagian entrepreneur pemula. Iklan Video khususnya merupakan jenis
multimedia yang kini banyak digunakan untuk mengkomunikasikan pesan berbagai
macam produk hingga pesan luas untuk masyarakat dalam iklan layanan masyarakat.
Atas dasar masalah di atas, skripsi ini dibuat untuk memberikan gambaran
prosedur dalam merancang iklan yang bersifat iklan layanan masyarakat. Dengan
maksud agar siapapun dapat membuat iklan dengan hasil maksimal. Skripsi ini akan
membahas proses
merancang sebuah kampanye iklan dengan format Television
Commercial dari tahap eksplorasi brief hingga proses produksi dan paska produksi.
2. Landasan Teori
2.1.Latar Balakang
Iklan Layanan masyarakat atau biasa disingkat ILM adalah iklan sosial.
Keberadaannya bersifat independen. ILM tidak terkait pada bisnis , politik atau
agama.bentuk fisisknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab keduanya
merupakan media komunikasi visual yang berperan untuk mempengaruhi
khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk
melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu,
perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial
1
(Tinarbuko,2009)
1
Tinarbuko,2009, Irama Visual, Jalasutra,Jogja, Hal 15.
4
2.2 Manajemen Periklanan
Manajemen periklanan terdiri dari 5 tahap yang dikenal dengan 5 M :
Mission ( penetapan tujuan), Money ( keputusan anggaran ), Message (
keputusan pesan ), Media ( penetapan media ), dan Measurement ( evaluasi
2
mengenai kampanye ) (Suyanto,2004) .
2.3 Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap awal dalam pembuatan kampanye iklan.
Tahapan inilah yang akan menentukan proses produksi dan juga paska. Tahap pra
produksi adalah masa account executive dan strategic planner melakukan eksploasi brief
bersama tim kreatif. Pada tahap inilah brief diolah untuk menjadi konsep iklan yang baik.
2.4 Brief
Brief dalam dunia periklanan dikenal sebagai kumpulan data yang akan
digunakan untuk membuat rangkaian kampanye periklanan. Setiap agency memiliki
template brief yang berbeda untuk diisi atau dilengkapi oleh seorang strategic planner
agency iklan sebelum brief tersebut diolah oleh tim kreatif.
2.4.1 Brand Review
2.4.2 Target Market
2.4.3 Communication Objective
2.4.4 Consumer’s Insight
2.4.5 Consumer’s Journey
2.4.6 Point Of Contact
2.4.7 What To Say
2.5 Creative Idea
Ide kreatif adalah salah satu faktor yang menjadikan iklan benar-benar diingat
bahkan disukai oleh konsumen. What to say atau pesan iklan yang baik saja tidak cukup,
dibutuhkan ide kreatif sebagai cara untuk menyampaikan pesan iklan. Jika what to say
adalah inti pesan maka creative idea adalah cara menyampaikan pesan iklan tersebut.
2
Suyanto,2004, Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Penerbit Andi Offset , Hal 4.
5
2.6. Story Line
Story Line merupakan cerita yang menggambarkan skenario serta deskripsi
kejadian demi kejadian dalam iklan televisi yang akan dibuat.Storyline akan sangat
membantu dalam pengembangan cerita dan pembuatan storyboard. Semakin jelas
storyline, semakin jelas storyboard yang akan dibuat
2.7 Tone And Manner
Tone and Manner adalah suatu gaya pendekatan dalam berkomunikasi, ini
berhubungan erat dengan kepribadian brand serta memiliki fungsi memperkuat ekspresi
ide pada iklan. Wujud Tone And Manner pada iklan bisa berupa melow, humor, horor,
mengancam, menggurui, bijak, modern, dinamis dan lain sebagainya
2.8 Copywriting
Copywriting adalah seni merancang kata atau tagline pada sebuah iklan.
Profesional yang membuat tagline pada sebuah proyek iklan disebut Copywriter. Tagline
dibuat untuk menguatkan pesan visual dan berfungfsi menjelaskan lebih detil pesan iklan
yang dimaksud.
2.9 Story Board
Storyboard adalah rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara
berurutan untuk tujuan para visualisasi iklan televisi.Storyboard juga digunakan untuk
menetapkan layout tempat, angle kamera, urutan adegan, pada saat produksi iklan
3
beberapa istilah pembuatan naskah storyboard .
a. BCU ( Big Close Up ) atau ECU (Extreme Close Up )
b. CU ( Close Up )
c. MCU (Medium Close Up)
c. MS ( Medium Shot )
e. MFS ( Medium Full Shot )
f. LS ( Long Shot )
g. FS ( Full Shot )
h. MLS ( Medium Long Shot )
i. ELS ( Extreme Long Shot )
j. VLS ( Very Long Shot )
3
Suyanto, M. 2005 Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta, Hal 155
6
k. Two Shoot
l. Cut
2.10 Sinematografi
Senimatografi adalah tata cara merakam unsur visual sebuah film. Beberapa
variabel penting dalam Sinematografi :
a. Brightness (kecerahan)
b. Kontras
c. Kualitas cahaya
d. Fokus
e. Perspektif
f. Warna
g. Sound
2.11 Produksi
Produksi atau biasa disebut tahapan eksekusi ide. Tahap ini berisi serangkaian
kegiatan produksi konsep yang telah menjadi kesepakatan pada tahap sebelumnya.
Dalam kasus iklan televisi tahap produksi adalah proses syuting yang dilaksanakan oleh
Bagian produksi atau sebuah production house yang ditujuk oleh agency iklan. Pada
tahap ini perangkat keras berupa kamera dan pendukungnya dibutuhkan
2.12 Pasca Produksi
Setelah produksi iklan dilaksanakan. tahap selanjutknya adalah pasca produksi
atau biasa disebut postproduction. Di tahap inilah iklan yang telah diproduski melalui
proses editing dan finishing. Dalam kasus iklan televisi, post production adalah masa
sebuah iklan diedit, diberikan efek visual, penggabungan audio dan video, hingga
pemberian tone warna yang sesuai dengan brief yang telah disepakati pada tahap pra
produksi. Pasca produksi menggunakan software Adobe After Effect CS5, Adobe
Premiere CS5, dan Soundation.Com
3. Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1.Brief
7
Gambar 3.1 Diagram Alur Pra Produksi
3.1.1 Sejarah TDA
Komunitas Ini berawal dari sebuah blog yang ditulis oleh salah satu pendiri TDA
,yaitu Badroni Yuzirman. Isi blog tersebut menurut sebagian orang cenderung
memprovokasi pembacanya untuk menjadi pengusaha atau TDA. Kemudian, dari para
pembaca blog tersebut tercetus ide untuk membuat pertemuan dalam bentuk talkshow
dengan menghadirkan Haji Ali, salah satu tokoh sukses yang sering diceritakan di blog
tersebut. Tanggal 12 Januari 2006 adalah tanggal diadakannya talkshow tersebut yang
dihadiri oleh sekitar 40 orang bertempat di Restoran Sederhana Rawamangun, Jakarta
Timur.
3.1.2 Communication Objective
Iklan ini akan mengkampanyekan semangat berbinis, mengangkat hal-hal yang
lupa dipahami oleh para pebisnis sebagai pelajaran penting. Iklan ini secara khusus
dipersembahkan oleh Komunitas tangan di atas sebagai salah satu komunitas
entrepreneurship yang terkenal di tanah air. Iklan televisi ini adalah bentuk
8
tanggungjawab sosial komunitas TDA untuk mendidik lebih banyak orang dengan media
yang berbeda dari sekedar kumpul komunitas.
3.1.3 Analisis Target Market
Berdasarkan demografis target adalah pria dan wanita berumur 18 tahun sampai
dengan 25 tahun. Mereka adalah mahasiswa, dan juga karyawan yang melakukan
aktivitas bisnis atau berwirausaha. Tinggal di kawasan Urban dan suburban dengan
tingkat pendidikan minimal SLTA . Target market iklan merupakan kelas sosial B,C, dan
D dari semua agama dan suku di Indonesia.
Secara psikografis target iklan yang dituju adalah mereka yang memiliki motivasi
tinggi terhadap dunia kewirausahaan, melakukan apapun agar bisnis berjalan,
berorientasi pada keuntungan dan kesuksesan bisnis . Mengenal internet dan selalu
berusaha updated info –info terbaru tentang dunia entrepreneurship, mulai dari event
bisnis, seminar, lomba ide bisnis dan lain sebagainya. Sebagian besar Memiliki idola
pebisnis atau motivator yang menjadi panutan dan penyemangat. Pola pikir mereka
dinamis dan cukup terbuka dengan pendapat dan saran baru demi kemajuan bisnis yang
mereka rintis.
Sesuai dengan kriteria target market
di atas berikut salah satu target yang
penulis jadikan objek penelitian. Pemilihan objek disesuaikan dengan kriteria target
market di atas.
Andy Afriadi atau biasa dipanggil Andy memulai perkenalannya dengan dunia
bisnis sejak pertama kali sampai di Jogja. Ia aktif di berbagai komunitas karena merasa
bahwa masuk komunitas merupakan salah satu cara belajar cepat tentang hal yang ia
sangat sukai
Andy sangat sibuk mengurus bisnisnya di sela-sela menuntaskan skripsinya.
Andy telah menjalankan beberapa bisnis dan sampai hari ini masih meyakini bahwa
menjadi pengusaha lebih keren daripada menjadi PNS seperti yang menjadi tolak ukur
sebagian besar orang di daerahnya.
3.1.4 Hasil Wawancara
9
Tabel 3.1 Hasil Wawancara
No
1
Deksripsi Pertanyaan dan jawaban
Q. Kenapa mas Andi memilih untuk berbisnis ?
A. Karena suka, itu yang pertama dan karena lingkunagn. Sejak saya
menginjak Jogja sudah dikelilingi oleh orang –orang yang berwirausaha.
Q. Berapa lama mas Andi menjalankan bisnis?
2
A. Sudah sekitar 3,5 tahun , pertama bisnis saya adalah finishing undangan,
kemudian bisnis kopi, bisni tambak lele di kulonprogo, buka kantin di
Amikom, dan bisnis Djsaoem (Sablon kaos) yang terakhir berjalan sampai
saat ini. Dari Djasoem juga kami memproduksi kaos dengan brand Fishing
Shirt pakaian khusus untuk pecinta mancing dan Blaworp brand dengan
konsep sablon satu warna.
Q. Dari sekian banyak bisnis yang mas Andi jalankan , berapa yang gagal?
3
A. Bisnis finishing undangan, kopi, bisnis tambak lele, dan kantin
Q. Berapa lama waktu atau jarak membuka satu bisnis dengan lainnya ?
4
A. Contoh bisnis yang saya didirikan bersamaan dalam waktu berdekatan
adalah Djasoem dan Tambak lele. Setalah dua bulan Djasoem berdiri saya
masuk bisnis Tambak lele
Q. Apa sebenrnya motivasi mas Andi buka bisnis lain ?
5
A. Selain menambah penghasilan sebenarnya untuk menjaga saja sih mas,
saya agak khawatir jika salah satu bisnis kurang bagus, kalo punya dua
atau tiga bisnis kan lumayan dan bisa cepat sukses.
Q. Dari semua bisnis yang mas Andi dirikan bikin business plan gak ?
6
A. Ga ada mas, kita dapat ide langsung action aja.
Q. Kenapa gak bikin business plan mas ?
7
A. Kan beda orang beda gaya mas.
Q. Apa sebenarnya yang mas Andi takutkan ?
8
A. Saya sangat takut kalo saya gagal dan gak bisa bahagiakan keluarga saya
mas, apapun saya akan lakukan asal saya sukses.
Q. Apa mimpi mas Andi jika punya banyak uang ?
9
A.
Jika punya uang yang lumayan banyak saya akan menggunakannya untuk
umroh, sedekah dan menikahi pacar yang saat ini berada di Riau.
10
Q. Apa pesan mas Andi buat teman-teman yang ingin bisnis ?
10
A. Ya jangan kebanyakan mikirlah mas, action aja langsung
3.1.5 Consumer’s Insight
Berdasarkan hasil wawancara beberapa insight yang tergambar jelas adalah :
1. Sukses dengan cepat sehingga perlu membuka bisnis sebanyak-banyaknya
2. Takut gagal
3. Salah satu tujuan atau harapan yang ingin segera dicapai adalah umroh dan
sedekah karena percaya dapat membuka anugerah lebih besar.
4. Action atau yang dimaksud Andi (target) adalah bertindak cepat lebih penting
dalam memulai bisnis daripada menghabiskan waktu lama dalam menyususn
business plan
3.1.6 What To Say
Dari sekian banyak consumer’s insight, penulis memilih “Sukses dengan cepat
sehingga perlu membuka bisnis sebanyak-banyaknya” sebagai insight yang akan
diperdalam. Insight ini sangat dianggap relevan karena dari gambaran besar perjalan
hidup seorang Andy “ cepat sukses sangat dominan menjadi dasar pengambilan banyak
keputusan. Cepat sukses menjadi sebab Andy membuka banyak bisnis dalam satu
tahun. Cepat sukses jugalah yang ingin dia capai agar dapat umroh , bersedekah lebih
banyak dan segera menikah dengan pacaranya.
Penulis merasa perlu meyampaikan pesan pada pebisnis muda seperti Andy
bahwa cepat sukses itu baik namun hargai proses jika tidak maka bisnis yang dibangun
akan lebih banyak gagal daripada sukses, mengapa? Karena bisnis yang dibangun tidak
terukur dengan baik.
3.1.7 Creative Idea
Penulis memutuskan ide kreatif diambil dari peristiwa yang dapat dianalogikan
untuk menjelaskan bahwa pada peristiwa sekecil apapun yang dilalui manusia , selalu
ada proses yang perlu untuk dihargai dan dipelajari. Ide kreatif untuk iklan ini adalah
perjuangan seseorang dalam memasukkan benang pada lubang jarum untuk menjahit
kancing kemeja yang terlepas.
11
3.1.8 Story Line
Seorang pemuda tegap berdiri di depan cermin, namanya Danis. Ia seorang
mahasiswa semester lima yang juga pebisnis pemula, pagi ini wajahnya bersemangat
seperti biasa, sambil memasangkan baju perlahan ia perhatikan satu persatu poster
poster pengusaha yang terpasang tepat di damping cerminnya. Ada Sandiaga Uno, Bob
Sadino,Chairul Tanjung dan Satu lagi poster dirinya. Sambil tersenyum memandang
posternya Danis bergegas mengancingkan kemeja, ternyata salah satu kancing bajunya
terlepas. Ia pun menggelengkan kepala pertanda tak suka.
Duduk di samping kasurnya, ia kemudian memasukkan benang ke dalam lubang
jarum, beberapa kali berulang belum juga berhasil. Ia tidak lupa membasahi ujung
benang dengan ludah agar mudah dimasukkan ke dalam lubang jarum. Wajahnya terlihat
serius, sesekali ia menyeka keringat yang keluar dan kemudian berusaha lagi
memasukkan benang ke dalam lubang jarum, hingga akhirnya berhasil. Wajahnya
tampak bahagia, ia menghela napas tertawa puas. Iklan ini diakhiri dengan dark space
yang tertulis tagline “sukses butuh proses”
3.1.9 Tone And Manner
Iklan ini akan dieksekusi dengan Tone and Manner yang dinamis, muda dan
modern. Tidak menggurui dan berusaha menyampaikan pesan secara bijak.
3.1.10 Copywriting
Penulis memilih “Sukses butuh proses” sebagai tagline utama pada ide iklan.
Tagline ini cukup pendek dan langsung menjelaskan esensi dari pesan yang akan
disampaikan.
3.2 Analisis Manfaat
3.2.1 Manfaat langsung
Wujud manfaat langsung iklan layanan masyarakat ini ialah memberi peluang
bagi bertambahnya anggota komunitas Tangan Di Atas. Daya jangkau televisi yang luas
dan jam tayang yang tepat akan membuat iklan ini sebagai sarana memperkenalkan
komunitas TDA.
12
Terlepas dari manfaat yang didapat komunitas TDA hal terpenting adalah melalui
iklan ini masyarakat teredukasi dan bisa lebih memahami bagaimana seharusnya
berbisnis khususnya untuk pengusaha pemula
3.2.2 Manfaat Tidak Langsung
Manfaat tidak langsung yang muncul dari iklan ini adalah peningkatan awareness
terhadap Komunitas Tangan Di Atas. Selain itu, komunitas bisnis lain juga akan tergerak
untuk membuat kampanye serupa sehingga terbentuklah gerakan-gerakan edukasi dari
berbagai komunitas bisnis di tanah air sebagai efek dari iklan layanan masyarakat ini.
3.3 Analisis Kebutuhan dan Biaya
3.3.1 Kebutuhan Alat dan talent
1. Dua Buah Kamera
2. Dua Buah Tripod kamera
3. Lighting Kamera
4. Talent Iklan 1 Orang
5. Kru Syuting 3 Orang
3.3.2 Biaya Produksi
Biaya produksi pada ILM ini bersumber dari dana pribadi penulis, sehingga
sangat terbatas. Penulis menentukan dana produksi iklan ini pada angka Rp. 1.000.000
sebagai batas maksimal.
3.3.3. Perhitungan Media
Terdapat
beberapa pilihan biaya penayangan
iklan yang dapat dipilih oleh
pengiklan. Salah satu paket penayangan iklan di Jogja tv yang penyusun pilih adalah
paket F dengan jadwal tayang antara pukul 06.00-14.00 dengan biaya rendah dengan
asumsi iklan ini tayang di akhir pekan, bukan di hari kerja.
PAKET F Rp 1.500.000,-
Spot / Still Store durasi 30” sebanyak 10 kali tayang
-
Bonus Spot / Still Store durasi 30” sebanyak 2 kali tayang
-
Total tayang sebanyak 12 kali tayang
13
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1. Proses Produksi
Gambar 4.1 Diagram Alur Produksi
Syuting atau pengambilan gambar dan video dilakukan pada tanggal 13
Desember 2012, jam 09.30 sampai pukul 12.40 , kondisi cuaca sangat cerah sehingga
penulis memutuskan tidak memerlukan tambahan lighting pada saat pengambilan
gambar. Kamera yang digunakan adalah kamera Canon 600D.
4.2 Paska Produksi
Gambar 4.2 Diagram Alur Pasca Produksi
4.2.1 Pemilihan Dan Menyunting Video
14
Tahap pertama setelah pengambilan gambar adalah pemilihan hasil video.
Pemilihan dan penyuntingan video dilakukan dengan software Adobe After Effect CS5.
Pada umumnya video disunting dengan Adobe Premiere Pro, namun kali ini video
disunting dengan Adobe After Effect CS5 dengan alasan memudahkan proses editing
dan penambahan effect sekaligus dalam hal ini logo dan tulisan. Video disunting dan
diurutkan sesuai dengan urutan scene dalam storyboard yang telah dibuat.
4.2.2 Editing Audio
Iklan ini tidak menggunakan dialog dari awal hingga akhir video. Unsur audio
yang ada hanyalah backsound dan monolog tertawa oleh talent iklan pada akhir video.
Penambahan backsound dilakukan setelah video disatukan sesuai urutan storyboard.
Penggabungan audio backsound dan video menggunakan Software Adobe Premiere pro
CS5. Untuk pembuatan backsound dilakukan di situs online soundation.com
4.3 Komentar Pakar
Penulis meminta komentar beberapa praktisi iklan dalam mengomentari kualitas
karya iklan penulis dengan indikator originalitas ide iklan, pesan iklan, dan eksekusi akhir
iklan layanan masyrakat ini. Berikut beberapa komentar yang penulis dapatkan :
Tabel 4.1 Komentar Pakar
No
Nama
Komentar
1
Husni Muarif,
Analoginya keren dan lucu, tapi terlalu lebay
Seorang Ex Copywriter senior
(berlebihan) Kalo bisa ada ajakan bagaimana
PT
biar audiens bisa move on.
Petakumpet,
telah
memenangkan lebih
dari 15
Award di festival periklanan.
Beberapa klien yang pernah
ditanganinya
Gudang
garam
merah, Bank BRI. Teh Walini,
Star One Dan lain-lain
2
Sumbo Tinarbuko,
Juri
Lomba
Nasional
2012,
Tanda visual semiotika terlihat saat model pakai
Festival
Pinasthika
Konsultan
Iklan
baju, lalu salah satu kancingnya hilang/lepas, itu
Award
sudah masuk wilayah indeksikal dan simbolnya
Komunikasi
Visual,dan Dosen tetap Fakultas
seni
rupa
program
sarjana ISI Yogyakarta.
pasca
terlihat pada kelanjutan adegan.
Saat memasukkan benang ke lubang jarum,
tanda visualnya sangat kuat sekali: indeksikal +
simbol bermakna konotasi: sukses butuh proses
15
Saran saya adegan memasukkan benang ke
dalam lubang jarum selanjutnya semoga bisa
diperbaiki karena terlihat kurang natural
Kurniawan,
Art
Director
Advertising .
Penyampaian pesan yang asyik dan cerdas,
Djongnesia
tidak menggurui. harusnya tata cahaya lebih
diperhatikan dan pemilihan talent harus lebih
diperhatikan detailnya (ekspresi dan akting)
karena masih kurang natural.
Semua komentar pakar menilai bahwa iklan dimulai dengan “ide yang menarik
dengan analogi yang kuat “. Pesan yang disampaikan juga mengena karena sesuai
dengan kondisi masyarakat, namun dari segi eksekusi talent kurang natural. Selain
kualitas akting salah satu pakar juga menyarankan kualitas cahaya pada hasil iklan harus
lebih baik lagi.
5. Kesimpulan
Iklan layanan masyarakat dapat dibuat berdasarkan standar brief agency iklan seperti
layaknya penmbuatan iklan komersil.Telah dibuktikan dalam
perancangan dan
pembahasan bahwa insight Target Audiens adalah sumber utama merancang pesan
iklan. Selai itu penulis menarik kesimpulan bahwa Iklan layanan masyarakat fokus pada
masalah yang dialami masyarakat bukan pada organisasi yang mempersembahkan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Soundation http://soundation.com/studio diakses Januari 2013
Kasilo Djito. 2008 Komunikasi Cinta, Kompas Gramedia, Jakarta
Karen, Free Storyboard http://karenjlloyd.com/blog/free-storyboardtemplate downloads/ diakses Desember 2012
Suyanto, M. 2004 Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk
Pemasaran, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Penenrbit Andi Offset,Yogyakarta
16
Suyanto, M. 2004 Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk
Pemasaran, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta
Suyanto, M. 2005 Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top
Dunia, STMIK AMIKOM Yogyakarta, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta
Tinarbuko Sumbo. 2009 Irama Visual, Jalasutra, Yogyakarta
17
Download