Matakuliah : R0494 – Teknologi Bangunan III Tahun : 2008 Sistem Utilitas – Jaringan Elektrikal Pertemuan 21-22 Sistem utilitas listrik • Sistem elektrikal pada suatu bangunan adalah pemasok energi untuk penerangan, pendinginan, pemanasan, dan pengoperasian peralatan-peralatan listrik. • Sistem ini harus dipasang sesuai peraturan instalasi listrik yang berlaku sehingga memenuhi standar keamanan dan keselamatan bagi penggunanya serta efisien. • Sistem elektrikal untuk penerangan harus diintegrasikan dengan sistem pancahayaan pasif dari desain jendela dan bukaan-bukaan pada bangunan. • Umumnya daya listrik diperoleh dari perusahaan pemasok energi listrik PLN. • Untuk beberapa hal sumber cadangan listrik berupa generator sering digunakan untuk kondisi darurat, seperti untuk lif, pompa kebakaran, lampu pintu emergensi, telepon, alarm, peralatan kedokteran dirumah sakit, alat-alat dilaboratorium, pabrik, dsb. Bina Nusantara • Tegangan pasokan listrik PLN adalah 220 volt. 50 Hz,Dan satuan daya adalah watt. Standar kelas pengguna listrik, R1, R2, R3, bangunan industri, bangunan umum, dsb. • Pada bangunan berukuran menengah sering digunakan travo, untuk mengatur menurunkan pasokan listrik menjadi voltase service, agar lebih ekonomis. • Untuk setiap bangunan diperlukan panel utama yang dilengkapi sikring pengaman dan saklar service yang berfungsi untuk pemutus arus litrik utama. Kelengkapan ini ini diperlukan pada bangunan jika terjadi kerusakan pada jaringan, kelebihan beban, hubungan pendek, terbakar dsb. • Perlengkapan jaringan elektrikal al; berbagai jenis kabel, sikring (fuse), cable tray, kotak sambungan kabel, saklar, stop kontak, berbagai jenis lampu, dimmer, fikstur, dll. • Dalam penggambaran jaringan elektrikal adalah menggunakan simbol-simbol yang hair berlaku umum disetiap negara. Bina Nusantara • Teknik pemasangan jaringan kabel sangat beragam; ada yang tertanam, diluar terekspos, menggunakan pipa/saluran kabel, dibawah lantai, didalam dinding, diatas plafon, dsb. • Sistem jaringan elektrikal harus dilengkapi pengaman berupa grounded (netral), untuk mengurangi dampak statik. • Semua ini tergantung kebutuhan, fungsi bangunan, kemudahan penempatan outlet dan intake, fleksibilitas, estetika interior, perawatan dan keamanan. • Setiap perencanaan jarinagn elektrikal harus dapat pengesahan dari ahli instalatur listrik berlesensi. Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara Panel distribusi daya listrik Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara • Pipa logam digunakan, karena : Dapat melindungi konduktor (kabel) dari bahaya korosif dan benturan. – Menyediakan perlindungan terhadap bahaya api, pada saat kebakaran atau suhu yang terlalu tinggi. – Dapat merupakan penyokong kabel. – Dapat menjadi saluran pengebumian untuk sistem kabel. • Pipa aluminium digunakan, karena: – – – – – – Bina Nusantara Beratnya lebih ringan dibandingkan dengan pipa logam. Lebih murah untuk pipa dan pemasangannya. Lebih tahan terhadap korosi Tidak perlu dicat Tidak terpengaruh magnit Penurunan tegangan listrik kecil • Pipa plastik lebih murah dibandingkan dengan pipa logam dan pipa aluminium, namun perlu memenuhi kriteria: – untuk penggunaan dalam ruangan, pipa perlu kuat dan tahan api – untuk penggunaan dalam tanah, pipa perlu kuat dan tahan api – untuk penggunaan di luar ruangan, di samping pipa perlu kuat dan tahan api, pipa juga harus tahan terhadap cuaca (tahan terhadap panas matahari, hujan , dan lain-lain) Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara Bina Nusantara