6 PILAR TEKNIK AKUNTANSI PMDN64/2013 1. PP 71/2010 – PMDN 64/2013 – KEBIJAKAN AKUNTANSI & SISTEM AKUNTANSI PEMDA 2. SIKLUS AKUNTANSI 3. PERSAMAAN AKUNTANSI AKRUAL 4. AKUN PERUBAHAN SAL 5. STRUKTUR HOBO 6. RESTATEMENT NERACA DIAWAL PENERAPAN BASIS AKRUAL SKPD Pendapatan-LRA 1 Belanja Pendapatan-LO PP 71/2010 Permend agri 64/2013 LRA 2 5 LO Beban 7 LPE C A L K **) Kas & Setara Kas Piutang Persediaan 3 Neraca Aset Tetap & Penyusutan Aset Lainnya Kewajiban Koreksi Kesalahan Konsolidasi Laporan Pemda PEMDA Pendapatan-LRA Belanja Transfer 1 LRA 4 7 SAL Pembiayaan PP 71/2010 Pendapatan-LO 2 5 LO Beban LPE Kas & Setara Kas Permen dagri 64/2013 Kebijakan Akt & SAPD Piutang Persediaan Investasi Jangka Panjang Aset Tetap & Penyusutan Dana Cadangan Lap. Keu PPKD Lap. Keu SKPD *) **) ***) 3 Neraca **) 6 LAK *) Aset Lainnya Pemda LAK disusun berdasarkan hasil analisis arus masuk dan keluar kas. CaLK merupakan penjelasan deskriptif atas keseluruhan laporan. Transaksi Transitoris dapat berupa Potongan Pajak, Penyetoran Pajak, PPh21, dll. Kewajiban Koreksi Kesalahan C A L K Transaksi Transitoris ***) Konsolidasi ReStatement Laporan Keuangan KONSEP AKUNTANSI Basis Akuntansi • Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan • Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban diakui pada saat kewajiban timbul atau sumber daya dikonsumsi Manfaat Basis Akrual Memberikan gambaran yang lengkap atas posisi keuangan pemerintah Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintah Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan Konsepsi Anggaran dan Keuangan LO disusun sebagai bagian dari laporan keuangan yang berbasis akrual, sehingga penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan BASIS KAS ANGGARAN LRA BASIS AKRUAL Laporan Perubahan SAL SILPA/SIKPA KEUANGAN LO Surplus/ Defisit-LO Laporan Perubahan Ekuitas Neraca 8 Komponen Laporan Keuangan Laporan Penganggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Laporan Keuangan 3. Neraca 4. Laporan Arus Kas 5. Laporan Operasional 6. Laporan Perubahan Ekuitas 7. Catatan atas Laporan Keuangan 1 S I K L U S A K U N T A N S I Analisis Transaksi dengan bukti Transaksi 2 Jurnal (Posting) 3 Buku Besar 4 Neraca Saldo (Trial Balance) 5 Kertas Kerja (Work Sheet) 7 Akun Penyesuaian Trial Balance 8 TB as adjusted 11 LRA LO Neraca 1 4 8 1 s/d 5 9 2 9 6 3 7 6 Jurnal Penyesuaian 10 9 12 Jurnal Penutup LRA (Posting) Buku Besar LRA diNolkan Jurnal Penutup LO (Posting) 14 Neraca Saldo setelah Penutupan LRA dan LO 15 Neraca 13 Buku Besar LO diNolkan PERSAMAAN AKUNTANSI • Meskipun ada dua basis akuntansi yaitu kas (LRA) dan akrual (LO dan Neraca), namun hanya 1 persamaan akuntansi yang digunakan. Karena unsur ekuitas terbentuk dari transaksi kas (realisasi anggaran) dan transaksi yg bersifat akrual. Sehingga persamaan yg digunakan untuk dasar pencatatan sbb : • Aset = Kewajiban + Ekuitas + (Pendapatan LO – Beban) Persamaan Akuntansi ASET KEWAJI BAN Ekuitas + (PENDAPATANBEBAN Persamaan akuntansi tersebut digunakan dalam basis akrual untuk menghasilkan Laporan Operasional (LO) PERSAMAAN AKUNTANSI KEWAJIBAN ASET+BEBAN EKUITAS BELANJA + PENGELUARAN PEMBIAYAAN PENDAPATAN LO PENDAPATAN LRA + PENERIMAAN PEMBIAYAAN SALDO NORMAL Untuk mengidentifikasikan dimana akun tersebut bertambah. SALDO NORMAL AKUN KODE AKUN NAMA AKUN DEBIT KREDIT V 00 PERUBAHAN SAL V 1 ASET V RK SKPD V 1.1 2 KEWAJIBAN V 3 EKUITAS V 3.1 RK PPKD V 4 PENDAPATAN LRA V 5 BELANJA V 6 TRANSFER V 7.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 7.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 8 PENDAPATAN LO 9 BEBAN V V V V Persamaan Akuntansi : LO (basis akrual) Kas + Piutang + Persediaan + Investasi Hutang Ekuitas + Pendapatan - Beban Contoh 5 0 Kas Kas + Piutang + Persediaan + Investasi 50 Hutang 0 5 0 Pendapatan Ekuitas + Pendapatan - Beban 50 Contoh Saat menganggarkan : Estimasi Pendapatan 100 Apropriasi Belanja 40 Estimasi Perubahan SAL 60 2 JENIS PENJURNALAN TRANSAKSI JURNAL LRA JURNAL LO & NERACA PERUBAHAN SAL • AKUN LAWAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT REALISASI PENAMBAHAN PENDAPATAN-LRA, BELANJA, PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN ADALAH AKUN“ PERUBAHAN SAL” • SESUAI DENGAN SIFAT TRANSAKSI KETIKA PENDAPATAN BERTAMBAH, AKAN MENAMBAH SAL. • KETIKA BELANJA BERTAMBAH AKAN MENGURANGI SAL • KETIKA PEMBIAYAAN PENERIMAAN BERTAMBAH AKAN MENAMBAH SAL • KETIKA PENGELUARAN PEMBIAYAAN BERTAMBAH AKAN MENGURANGI SAL PERUBAHAN SAL • AKUN LAWAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT REALISASI PENAMBAHAN PENDAPATAN-LRA, BELANJA, PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN ADALAH AKUN“ PERUBAHAN SAL” • SESUAI DENGAN SIFAT TRANSAKSI KETIKA PENDAPATAN BERTAMBAH, AKAN MENAMBAH SAL. • KETIKA BELANJA BERTAMBAH AKAN MENGURANGI SAL • KETIKA PEMBIAYAAN PENERIMAAN BERTAMBAH AKAN MENAMBAH SAL • KETIKA PENGELUARAN PEMBIAYAAN BERTAMBAH AKAN MENGURANGI SAL Nama akun sementara pada jurnal LRA dan posisinya pada BAS • Untuk mencatat pendapatan-LRA, belanja, penerimaan pembiayaan, dan pengeluaran pembiayaan, dibutuhkan pasangan akun sementara di sisi debit/kredit sebagai akun lawan transaksi LRA • Pilihan : akun sementara “Perubahan SAL’’. Nama ini dipilih dengan mengacu pada definisi Permen 64 bahwa Pendapatan-LRA dan penerimaan pembiayaan akan meningkatkan SAL, sedangkan akun Belanja dan Pengeluaran pembiayaan akan mengurangi SAL. Dengan demikian akun sementara tersebut diberi nama akun PERUBAHAN SAL. DITEMPATKAN PADA kode rek 00. AKUN PERUBAHAN SAL • ketika dijurnal debit “Perubahan SAL”, kredit “Pendapatan-LRA” ; maka Perubahan SAL tersebut akan dijelaskan sebagai penambahan SAL. Begitu hal yang sama untuk penerimaan pembiayaan. • Dan KETIKA DIJURNAL UNTUK BELANJA –LRA akan di debit Belanja dan di kredit Perubahan SAL. Artinya ada pengurangan SAL ketika belanja dilakukan. Begitu juga untuk pengeluaran pembiayaan. Contoh Saat menerima pendapatan-LRA: PendapatanLRA 2 0 JURNAL : Dr.PERUBAHAN SAL Cr. PENDAPATAN-LRA SAL 2 0 Contoh Saat menambah BELANJA: 2 0 BELANJA SAL 2 0 JURNAL : Dr. BELANJA Cr. PERUBAHAN SAL Contoh Kas + Piutang + Persediaan + Investasi + Aset Tetap (300,000) Hutang 0 Ekuitas+ Pendapatan - Beban (300,000) ANGGARAN • Walaupun berbasis akuntansi akrual, namun anggaran masih dalam basis kas. • Anggaran tersendiri memiliki persamaan akuntansi • Persamaan akuntansi tersebut dibutuhkan untuk mencatat penetapan perda APBD (langkah opsional) dan menutupnya pada akhir periode. Persamaan Akuntansi : Anggaran Estimasi Pendapatan Apropriasi Belanja Estimasi Penerimaan Pembiayaan Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan Estimasi Perubahan SAL Persamaan Akuntansi : Anggaran Estimasi Pendapatan Estimasi Penerimaan Pembiayaan Estimasi Perubahan SAL Apropriasi Belanja Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan + Pendapatan LRA - Belanja SAL Penerimaan + Pembiayaan - Pengeluaran Pembiayaan STRUKTUR AKUNTANSI • STRUKTUR HUBUNGAN ENTITAS DALAM AKUNTANSI YANG DIIMPLEMENTASIKAN DI PEMDA ADALAH STRUKTUR HOBO (HOME OFFICE & BRANCH OFFICE) • STRUKTUR HUBUNGAN HOBO LEBIH TEPAT UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN TRANSAKSI ANTARA PPKD DAN SKPD, DIBANDINGKAN DENGAN STRUKTUR HUBUNGAN INDUK DAN ANAK (PARENT & SUBSIDIARY) DENGAN BEBERAPA ALASAN : 1) PPKD-SKPD BUKAN ENTITAS YANG MASING-MASING BERDIRI SENDIRI, MELAINKAN SATU KESATUAN; 2) ANTARA PPKD DAN SKPD TIDAK TERJADI TRANSFER INCOME (DALAM PENGERTIAN PROFIT); 3) SKPD DIMILIKI 100% OLEH PEMDA • TRANSAKSI ANTARA PPKD DAN SKPD DICATAT MENGGUNAKAN AKUN RECIPROCAL YAITU RK-PPKD (MERUPAKAN AKUN EKUITAS DI SKPD), DAN AKUN RK-SKPD (MERUPAKAN AKUN ASET DI PPKD) HoBo (Home Office – Branch Office) “Kantor Pusat” PPKD “Kantor Cabang” “Kantor Cabang” “Kantor Cabang” SKPD SKPD SKPD BUD Nota Kredit SP2D Rp. Rp. SKPD Bendahara Penerimaan SKPD Bendahara Pengeluaran “Kantor Pusat” PPKD “Kantor Cabang” “Kantor Cabang” Rekening Koran SKPD SKPD “Kantor Cabang” SKPD STANDAR JURNAL PENUTUP JURNAL PENUTUP JURNAL PENUTUP LRA JURNAL PENUTUP LO JURNAL PENUTUP LRA 1. MENUTUP PENDAPATAN DAN BELANJA Jika Surplus: XXX PENDAPATAN LRA XXX XXX BELANJA ..... XXX XXX SURPLUS/DEFISIT LRA XXX Jika Defisit: XXX PENDAPATAN LRA XXX XXX SURPLUS/DEFISIT LRA XXX XXX BELANJA ..... XXX JURNAL PENUTUP LRA 2. MENUTUP PEMBIAYAAN XXX PENERIMAAN PENERIMAAN XXX XXX PENGELUARAN PEMBIAYAAN XXX XXX PEMBIAYAAN NETO XXX 3. MENUTUP S/D LRA & PEMBIAYAAN NETO XXX S/D LRA XXX PEMBIAYAAN NETO XXX SILPA XXX XXX XXX JURNAL PENUTUP LRA 4. MENUTUP SILPA KE SAL XXX 3.1.2 SILPA XXX EKUITAS SAL XXX 5. MENUTUP PERUBAHAN SAL KE EKUITAS 3.1.1 XXX EKUITAS PERUBAHAN SAL XXX XXX JURNAL PENUTUP LO 1. MENUTUP PENDAPATAN DAN BELANJA Jika Surplus: XXX PENDAPATAN LO XXX XXX BEBAN .... XXX XXX SURPLUS/DEFISIT LO XXX Jika Defisit: XXX PENDAPATAN LO XXX SURPLUS/DEFISIT LO XXX BEBAN XXX XXX XXX Persamaan Akuntansi ASET KEWAJI BAN Ekuitas + (PENDAPATANBEBAN Persamaan akuntansi tersebut digunakan dalam basis akrual untuk menghasilkan Laporan Operasional (LO) PERSAMAAN AKUNTANSI KEWAJIBAN ASET+BEBAN EKUITAS BELANJA + PENGELUARAN PEMBIAYAAN PENDAPATAN LO PENDAPATAN LRA + PENERIMAAN PEMBIAYAAN Persamaan Akuntansi : Anggaran Estimasi Pendapatan Apropriasi Belanja Estimasi Penerimaan Pembiayaan Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan Estimasi Perubahan SAL Persamaan Akuntansi : Anggaran Estimasi Pendapatan Estimasi Penerimaan Pembiayaan Estimasi Perubahan SAL Apropriasi Belanja Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan + Pendapatan LRA - Belanja SAL Penerimaan + Pembiayaan - Pengeluaran Pembiayaan TERIMA KASIH