A. Pengertian Investasi Investasi sedah sering didengar di diberitakan, namun apa sebenarnya definisi dari investasi? Investasi merupakan pengunaan sumber daya atau uang yang dimiliki oleh orang untuk tidak digunakan diwaktu sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Secara sederhana misalnya meskipun kadangkala manusia tidak sadar hal yang dilakukan sekarang merupakan bagian dari kegiatan investasi, misalnya: mengunakan waktu luang dengan bekerja part time dengan harapan akan memperoleh uang dimasa denpan sebagai penghasilan atau mengunakan waktu anda setiap hari untuk belajar. Jadi, investasi dapat dikatan mengorbankan sesuatu yang sangat beharga sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan di waktu yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada dua aset: aset rill dan aset keuangan. Pada pembahasan kali ini berfokus pada aset keuangan. Investor yang membeli aset keuangan berarti mereka sama dengan membeli aset rill dari perusahaan yang menerbitkan sekuiritas. Karena kinerja aset rill selain dipengharuhi oleh pasar juga dipengharuhi oleh perusahaan. B. Arti Pentingnya Investasi Darimana datangnya dana untuk investasi? Dana untuk investasi datang dari uang yang sudah kita miliki, uang pinjaman, tabungan atau kebutuhan konsumsi non primer yang ditunda. Di Indonesia hal yang berbeda, jumlah investor saham baik langsung maupun tidak langsung (reksadana) kurang dari satu juta jiwa. Banyak orang yang membangun kesejahteraaan pribadi dengan melakukan investasi ketika mereka bekerja. Alasan seseorang untuk melakakukan investasi terdiri dari beberapa alasan diantaranya: 1. Untuk mempersiapkan masa pensiun. Misanya hal yang terjadi di amerika , individu yang berinvestasi pada financial market dilakuakan secara terpaksa ( melalui bagian dari rencana progam pension) 2. Merupakan sebuah pilihan, dilakuakn dengan tujuan mencari return yang lebih tinggi daripada yang ditawarkan oleh institusi lain. Misalnya di Indonesai jumlah investor saham 0,2 persen diakhir 2007 atau sekitar 2 per 1000 jumlah penduduk. Investasi disaham pada mula itu belum poluler sepopiler investasi di reksa dana. Pembelajaran mengenai investasi menjadi bagian yang sangat penting saat ini mengingat jumlah orang yang semakin banyak melakukan investasi tidak hanya dalam reksadana melainkan juga saham. C. Opportunity Cost Hal yang harus dipahami seorang investor dalam proses pengambilan keputusan saat menghadapi retun and risk adalah analiasi sekuiritas dan analisis portofolio mereka.Analisis sekuiritas melibatkan valuasi nilai sekuiritas yang bersangkutan sedangkan analisis portofolio dilakuakn oleh manajer portofolio untuk memilih sekuiritas yang akan dilakukan diferensiasi. Dasar pengabilan keputusan –Risk and return Investor melakukan investasi walaupuon dengan jangak waktu yang pendek dan berharapakan memperoleh return dari uang mereka. Cash yang diinvestasikan merupakan biaya peluang. Misalkan jika seseorang memilih untuk memegang uang dalam jangka waktu yang relative lama maka mereka akan kehilangan kesempatan return dimana nilai uang itu akan berkurang saat terjadi inflasi, selain itu purchasing power of cash menjadi menurun. Organizing Financial Assets 1 Pada dasarnya rumah tangga memiliki 3 pilihan mengenai tabungan dengan oposi sebagai berikut: 1. Memegang sekuiritas dilembaga intermediaries seperti: bank, perusahaan, local saving and credit bank (Bank Pengkreditan Rakyat-BPR), perusahaan asuransi. Ini berarti mereka mengunakan uang dengan menitipakan pada lembaga-lembaga tersebut dengan memanfaatkan produk keuangan yang ditawarkan. Diantaranya: saving account, time deposite, and certificates of deposite. 2. Memegang sekuiritas secara langsung yang dibeli melalui broker dan lembaga keuangan interediaris lainnya. Sekuiritas tersebut diantaranya adalah: saham dan obligasi. 3. Memegang sekuiritas tidak secara langsung, diantaranya:reksadana dan dana pension. Ketika seorang investor memilih untuk melakukan investasi tidak langsung dalam financial assets. Maka mereka tidak akan dihadapkan pada proses pengambilan keputusan investasi karena asset keuangan sudah dikelola oleh pihak manajer professional. D. Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi Laba akuntansi memuat laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan pada periode waktu tertentu. Laporan laba akuntansi menyediakan informasi kepada investor terkait seberapa besar profitabilitas (ROE, ROA) yang diperoleh investor selain itu juga memberikan informasi kepada kreditur tentang ketidakpastian arus kas masa depan yang memberikan gambaran tentang pembayaran kembali klaimnya terhadapa perusahaan. EVA bentuk pengukuran kinerja keuangan dengan mengombinasikan konsep umum pendapatan bersih dengan prinsip yang ada dalam keuangan modern untuk mencari laba ekonomi. Laba ekonomi diperoleh dari perhitungan pendapatan bersih setelah dikurangi pajakpenjualan dikurangi biaya operasi kemudian dikurangi satu atau lebih item yang berkaitan dengan penyertaan modal. Pada dasaranya laba ekonomi bagain dari kemampuan perusahaan untuk mampu meningkatkan kekayaan pemegang saham melalui pemanfaatkan biaya modal. Contoh laba ekonomi: Dalam mengukur laba ekonomi selain EVA salah satunya menggunakan MVA (Market Value Added) pengukuran kekayaan perusahaan yang diciptakan untuk investor. Misalkan modal ekuitas perusahaan Rp 100 juta biaya modal 12% dan tetap ditingkatkan dengan jangka waktu 5 tahun. Nilai pasar ekuitas pada tahun ke-lima diasumsikan Rp140 juta, maka berapa MVA pada tahun kelima? Rp100 juta x (1,12)5 = Rp 176,23 juta, karena nilai perusahaan hanya Rp 140 juta maka tidak tepat jika dikatakan perusahaan tersebut telah mampu menciptakan nilai bagi investor, pada dasarnya 12% menyatakan bahwa secra tidak langsung investasi mengharapkan pendapatan 12% per tahun.Jadi, dalam hal ini perusahaan tidak memanfaatkan biaya modal yang diinvestasikan dan telah kehilangan Rp 36 juta (176,23-140) angka yang hilang tersebuut menjadi laba ekonomi yang belum mampu dioptimalkan perusahaan. E. Prinsip Investasi Pada awlnya kebanyakan investor berpoir untuk menanamkan modalnya untuk mendapatkan pengembalian modal yang ditanamkan dalam waktu yang relative singkat. Tetapi hal ini tidak lagi berlaku dalam kurun waktu decade ini, kebanyakn dari mereka sudah menjadi value 2 investor yang mana dalam menempatkan modalnya, motivasi para investor tidak lagi sekedar pada untuk sesegera mendapatkan pengembalian modalnya, melainkan jauh lagi berharap agar investasinya dapat menciptakan nilai yang menambah keunggulan perusahaan. Harapannya profitabilitas dan likuiditas terjaga. F.Jenis Investasi Tidak seperti menabung, investasi mengandung beberapa risiko karena itu investor harus mempertimbangakan resiko. Semakin tinggi resiko yang akan dihadapi oleh investor berbanding lurus dengan besarnya imbal hasil yang akan diperoleh. Investasi dapat dibedakan menjadi 2: real investment and financial investment. Real investment dapat berupa productive dan nonproductive. Productive mampu untuk memperoleh imbal hasil dari investasi pada asset rill, klasifikasi real asset berupa aset tetap dan working capital. Misalkan jika investor memiliki asset tetap keutunganya dapat dijual kembali dan working capital dapat meningkatkan kapasitas produksi. Investasi dalam ntangible asset tidak masuk dalam investasi rill maupun finansial. Investasi pada intangible asset dapat berupa pembelian paten, royalty, copyright. Sedangkan investasi finansial dapat berupa stock, bonds, T-biils and other secuirities. Tabel laporan posisi keuangan neraca rumah tangga AS Asset Asset Rill Real Estate Barang tidak konsumen Lainnya Total Asset Rill Bergerak Libialitas dan Kekayaan Neto Hipotek Kredit konsumen Bank dan pinjaman lain Kredit sekuiritas Lainnya Total Liabilitas Aset Keuangan Deposito Cadangan asuransi jiwa Cadagan dana pension Saham korporat Saham pada perusahaan ninkorporat Klaim reksadana Sekuiritas Utang Lainnya Total asset keuangan G. Proses Manajemen Investasi Proses Manajemen Investasi: Manajemne investasi bagian dari pengelolaan portofolio asset finansial yang telah diinvestasikan oleh investor. Proses investasi perlu dipahami dimulai dari perumusan kebijakan investasi sampai dengan evaluasi kinerja investasi tersebut. Proses investasi menunjukkan keputusan tentang sekuiritas apa yang akan dipilih, berapa banyak modal yang akan diinvestasikan, dan kapan memulai investasi. Langkah-langkah untuk mengambil keputsan 3 proses investasi:1)Menentukan kebijakan Investasi2)Analisis portofolio portofolio portofolio4.Melakukan revisi portofolio Sekuiritas3)Pembentukan 4)pembentukan portofolio 5)Evaluasi kinerja portofolio REFERENSI Bodie,Zvi.,Alex, K & Alan, J. 2005.Investment Sixth Edition. New York: Mc Grow Hill International Edition Husnan, Suad. 2001.Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuiritas Edsisi Ketiga. Yogyakarta: UPP APM YKPN Irianti, Towati Endang. 2008. Pengaruh Kandungan Infor,asi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba Akuntansi Terhadapa Harga dan Return Saham. Ringkasan Tesis Diterbitkan.Semarang: S-2 Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Ivanovic, oran, Sinisa Bogdan and Susan Baresa. 2014. Impact of Foreign Direct Investments on Croatian Financial Growth.UTMS Journal of Economic5 (2):141-150.(online), (http://utmsjoe.mk/files/Vol.%205%20No.%202/2-2-Ivanovic-Bogdan-Baresa(1).pdf), diakses 20 januari 2016 Puspitasari, Lilis. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 8, No.1 Economic Value Added (EVA) Konsep Baru Untuk Mengukur Laba Ekonomi.,(online), dalm jurnal Petra (http://ced.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/16321), diakses 20 januari 2016 Suhartono,.Fadhilah , Q. 2009. Portofolio Investasi dan Bursa Efek Pendekatan Teori dan Praktik. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Wiley, P Jones,Charles.,Utama, Siddharta. 2008.Investment analysis and management (An Indonesia Adaption).Jakarta: Penerbit salemba empat. 4