evaluasi gigi dan mulut pre- operatif pada pasien dengan kelainan

advertisement
EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE- OPERATIF
PADA PASIEN DENGAN KELAINAN JANTUNG
BAWAAN TETRALOGY OF FALLOT ( TOF ) YANG
AKAN MENJALANI PEMBEDAHAN
( LAPORAN KASUS )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh :
NURUL HUDA JOHARI
NIM : 050600023
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan tim penguji skripsi
Medan, 23 Januari 2009
Pembimbing :
Tanda tangan
Syuaibah Lubis, drg.
............................................
NIP : 130 365 329
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Fakultas Kedokteran Gigi
Bagian Ilmu Penyakit Mulut
Tahun 2009
Nurul Huda Johari
Evaluasi gigi dan mulut pre- operatif pada pasien dengan kelainan jantung
bawaan Tetralogy of Fallot ( TOF ) yang akan menjalani pembedahan ( laporan kasus )
ix + 24 halaman
Pada pasien yang akan menjalani bedah jantung lesi kongenital, kesehatan rongga
mulut yang maksimal harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya endokarditis setelah
pembedahan. Ini karena, rongga mulut merupakan sumber utama bakteremia. Sepsis
dalam rongga mulut merupakan sumber infeksi terjadinya endokarditis bakterial.
Tetralogy of Fallot merupakan kelainan jantung kongenital yang memerlukan
dilakukan bedah jantung. TOF mempunyai empat kelainan anatomi pada jantung yang
terjadi secara kongenital.
Perhatian yang serius perlu diberikan pada pasien TOF dengan menghilangkan
semua sumber infeksi yang dapat menyebabkan bakteremia sebelum bedah jantung
dilakukan. Ini dapat dilakukan setelah tindakan evaluasi gigi dan mulut pre operatif dan
pemberian profilaksis antibiotika.
Pada penulisan ini, dilaporkan satu kasus seorang wanita berusia 11 tahun dengan
kelainan jantung bawaan TOF yang akan menjalani bedah jantung. Sebelum dilakukan
bedah jantung telah dilakukan evaluasi dan tindakan menghilangkan semua sumber
infeksi yang ada di rongga mulutnya.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Dari penulisan ini diharapkan agar klinikus di bidang kedokteran gigi dapat
mengantisipasi terjadinya endokarditis setelah pembedahan dengan mengoptimalisasi
kesehatan rongga mulut pasien sebelum dilakukan bedah jantung.
Daftar Rujukan: 17 (1968 - 2008)
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji
pada tanggal 23 Januari 2009
TIM PENGUJI
KETUA
: Syuaibah Lubis, drg.
ANGGOTA
: 1. Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM.
2. Wilda Hafni Lubis, drg., Msi.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
Dengan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Ibu Syuaibah Lubis drg., yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya dalam
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih sebesarbesarnya kepada kedua Orang Tua penulis, Ayahanda dan Ibunda tercinta Datuk Johari
Abdul dan Datin Noraini Mohd yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan tanpa
batas. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Ismet Danial Nst, drg., Ph.D., Sp. Prost. selaku dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas sumatera Utara.
2. Wilda Hafni Lubis, drg., Msi. selaku Ketua Departemen Penyakit Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
3. Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM. selaku tim penguji skripsi.
4. Saidina Hamzah Daliemunthe, drg,. Sp. Perio. selaku pembimbing akademik.
5. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Departemen Penyakit Mulut Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
6. Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik, Medan yang telah memberi keizinan
kasus ini dapat dibahaskan.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
7. Saudara-saudaraku tercinta Mohd Iqbal, Mohd Firdaus, Nur Fahimah, Suraya,
Mohd Taufiq, Mohd Ibrahim, dan Mohd Yusuf.
8. Teman-temanku yang telah banyak memberi semangat dan dukungan yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan
sumbangan pikiran bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi
khususnya Departemen Penyakit Mulut.
Medan, 24 Januari 2009
Penulis
(....................................)
Nurul Huda Johari
NIM.: 050600023
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................
ii
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI................................................................
iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................
iv
DAFTAR ISI......................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
ix
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................
1.5 Ruang lingkup.......................................................................
1
3
3
3
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GAMBARAN UMUM PENYAKIT JANTUNG BAWAAN TOF
2.1.1 Definisi..................................................................................
2.1.2 Morfologi Anatomi Jantung dengan Kelainan TOF............
2.1.3 Patofisiologi.........................................................................
2.1.4 Tanda dan Gejala Umum.....................................................
2.1.5 Diagnosis.............................................................................
2.1.6 Perawatan............................................................................
4
4
6
7
8
8
2.2 EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE OPERATIF PADA PASIEN
YANG AKAN MENJALANI BEDAH JANTUNG TOF
2.2.1 Kondisi Rongga Mulut yang Harus Dievaluasi pada Pasien yang
akan Menjalani Bedah Jantung TOF.....................................
11
2.2.2 Tindakan Dental Pre Operatif yang Dilakukan pada Pasien yang
akan Menjalani Pembedahan Jantung....................................
12
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB 3
LAPORAN KASUS........................................................................
16
BAB 4
PEMBAHASAN..................................................................................
18
BAB 5
KESIMPULAN......................................................................................
22
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................
23
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel
1
Halaman
Regimen profilaksis endokarditis untuk prosedur dental, oral, saluran
pernafasan dan oesofagus
14
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
2
Halaman
Malformasi pada empat bagian jantung yang terjadi bersamaan pada
pasien dengan kelainan jantung TOF
6
Pasien dengan Clubbing finger’s
8
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan rongga mulut yang maksimal harus didapatkan pada pasien yang akan
menjalani pembedahan kardiovaskular. Tindakan ini penting karena dapat menurunkan
angka insidensi endokarditis setelah pembedahan, yang sering terjadi enam hingga
delapan minggu setelah pembedahan.1,2 Rongga mulut merupakan jalan masuk utama
bakteri yang menyebabkan terjadinya endokarditis bakterial. Bakteri streptokokus
yang berada di gigi dan mulut dapat terbawa masuk ke aliran darah yang menuju
jantung. Pada orang yang normal tanpa kelainan jantung, memiliki sistem
pertahanan tubuh terhadap bakteri yakni melalui enzim-enzim yang terdapat
dalam saliva, namun pada pasien yang baru menjalani pembedahan jantung,
sistem kekebalan tubuhnya menurun dan keadaan jantungnya masih lemah.
Dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, bakteri akan terus masuk ke dalam
aliran darah. 3 Insidensi
ini dikenal sebagai endokarditis setelah pembedahan.
Sering pasien yang akan menjalani pembedahan jantung dikonsultasikan ke
dokter gigi terlebih dahulu untuk dievaluasi keadaan rongga mulutnya, apakah
cukup baik untuk menjalani pembedahan tersebut, atau sebaliknya. Pelbagai
tindakan selama prosedur pembedahan jantung dapat memicu risiko terjadinya
endokarditis bakterial. 4
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Drangsholt menyimpulkan bahwa 8 % dari kasus endokarditis bakterial
berhubungan dengan penyakit periodontal dan penyakit gigi lainnya. 5 Dan penyakit ini
tidak akan terjadi jika kesehatan gigi dan mulut seseorang baik. Oleh karena itu,
pencegahan yang terbaik terhadap penyakit periodontal dan penyakit gigi lainnya adalah
dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.6 Selain itu berbagai jalan masuk bakteri ke
dalam darah harus segera diobati, seperti karies, abses, dan periodontitis.1
Pada banyak kasus, suatu infeksi yang menyebabkan endokarditis misalnya
seperti sepsis dalam rongga mulut.2 Maka, pada penderita penyakit jantung seperti pada
TOF, perlu diberi perhatian yang serius karena endokarditis lebih mudah terjadi, terutama
karena bakteremia. Bakteremia dapat terjadi dalam waktu singkat, dan dapat merupakan
awal dari endokarditis. Etiologi bakteremia adalah semua prosedur perawatan gigi yang
mengakibatkan luka mukosa dan dapat menyerang katup- katup jantung. Etiologi
endokarditis paling banyak disebabkan oleh Stafilokokus aureus, pada umumnya berasal
dari selulitis, abses, pernanahan atau fokus lain yang sering tidak diketahui. 7
Salah satu kelainan jantung yang sering menyebabkan endokarditis bakterial
setelah pembedahan adalah Tetralogy of Fallot. TOF merupakan kerusakan jantung yang
terjadi secara kongenital di mana secara khusus mempunyai empat kelainan anatomi pada
jantungnya. Tetralogy of Fallot merupakan penyebab tersering dari cyanotic heart defect,
yaitu 55- 70%, dan merupakan penyebab utama dari ”blue baby syndrome.” 8 Pada tulisan
ini dilaporkan satu kasus evaluasi gigi dan mulut pre- operatif pada pasien dengan
kelainan jantung bawaan TOF yang akan menjalani pembedahan.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penting untuk diketahui bagaimana evaluasi
kesehatan rongga mulut pasien TOF yang akan menjalani pembedahan jantung dan apa
yang harus diketahui dokter jantung.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui evaluasi gigi dan rongga mulut
pasien yang akan menjalani pembedahan jantung.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan
klinikus di bidang kedokteran gigi dapat mengantisipasi terjadinya endokarditis setelah
pembedahan dengan mengoptimalisasi kesehatan rongga mulut pasien sebelum dilakukan
pembedahan jantung, dan agar dokter yang akan melaksanakan pembedahan jantung
dapat meningkatkan kerjasama dengan dokter gigi dalam menangani pasien yang akan
menjalani pembedahan jantung.
1.5 Ruang Lingkup
Skripsi ini mencakup penjelasan mengenai definisi penyakit jantung bawaan TOF,
morfologi anatomi, etiologi dan patofisiologi, tanda dan gejala umum, diagnosis,
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
perawatan, kondisi rongga mulut pasien TOF yang harus dievaluasi, pendekatan dental
pada pasien, laporan kasus serta pembahasan kasus.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GAMBARAN UMUM PENYAKIT JANTUNG BAWAAN TOF
2.1.1 Definisi
Tetralogy of Fallot terdiri dari dua kata yaitu “Tetralogy” dan “Fallot”. Tetralogy
artinya sindroma yang terdiri atas empat unsur sedangkan Fallot adalah nama seorang
dokter dari France yaitu “Etienne L.A. Fallot”. Tetralogy of Fallot merupakan kerusakan
jantung yang terjadi secara kongenital di mana secara khusus mempunyai empat kelainan
anatomi pada jantungnya. Pertama sekali dideskripsikan pada tahun 1672 oleh Niels
Stensen. Tetapi pada tahun 1888 seorang dokter dari Prancis Étienne-Louis Arthur Fallot
menerangkan secara mendetail akan ke 4 kelainan anatomi yang timbul pada Tetralogy of
Fallot ini.9
2.1.2 Morfologi Anatomi
Seperti yang digambarkan sebelumnya, TOF melibatkan malformasi pada empat
bagian jantung yang mana terjadi bersamaan yaitu kerusakan septum ventrikular, stenosis
pulmonari, overriding aorta dan hipertrofi ventrikular.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
a. Kerusakan septum ventrikular
Kerusakan septum ventrikular adalah terdapatnya lobang di antara kedua
ventrikular jantung. Kerusakan berada di bagian paling superior dari septum
ventrikular (bagian terluar septum). Pada beberapa kasus, penebalan pada septum
atau hipertrofi septum dapat mempersempit tepi luar dari kerusakan ini.9,10
b. Stenosis pulmonari
Stenosis pulmonari merupakan penyempitan katup pulmonal dan penyumbatan
pada bagian bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk mengalir dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.9,10
c.
Overriding aorta
Overriding aorta adalah keadaan di mana katup aorta membesar sehingga terletak
lebih kanan dan di atas kerusakan septum interventrikel.9,10,11,12
d.
Hipertrofi ventrikel kanan
Keadaan di mana dinding otot ventrikel kanan menebal, yang timbul karena
ventrikel
kanan memompa dengan tekanan yang tinggi. Akibat daripada ke empat
kerusakan di atas adalah darah yang mengalir ke paru menjadi berkurang, percampuran
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
darah yang kaya dan miskin oksigen dalam jantung dan sianosis oleh karena kadar
oksigen yang kurang dalam darah.9,10,11,12
STENOSIS
PULMONARI
OVERRIDING AORTA
KERUSAKAN SEPTUM
VENTRIKULAR
HIPERTROFI
VENTRIKEL KANAN
Gambar 1. Malformasi pada empat bagian jantung yang mana terjadi bersamaan pada
pasien dengan kelainan jantung kongenital TOF 9
2.1.3 Patofisiologi
Sampai saat ini belum dapat dipastikan sebab terjadinya, akan tetapi penyebabnya
dapat berkaitan dengan faktor lingkungan dan juga faktor genetik atau keduanya. Dapat
juga berhubungan tanpa adanya kromosom 22 dan juga “diGeorge syndrome”. Lebih
sering terjadi pada laki-laki daripada wanita. Secara embriologi penyakit ini disebabkan
kerusakan dalam septum bagian anterior, menyebabkan kombinasi klinik berupa
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
kerusakan septum ventrikular, stenosis pulmonari, dan overriding aorta. Terjadinya
hipertropi ventrikel kanan disebabkan kerja jantung yang makin meningkat akibat
kerusakan dari katup pulmonal.7,9,12 Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dipulihkan
dengan operasi dini.
Tetralogy of Fallot biasanya menyebabkan oksigenasi yang rendah sehubungan
dengan tercampurnya darah yang deoksigenasi dan oksigenasi pada ventrikel kiri yang
akan dipompakan ke aorta karena obstruksi pada katup pulmonal. Ini dikenal dengan
istilah “right-to-left shunt”. Hal ini sering mengakibatkan kulit bayi menjadi pucat dan
terlihat biru. Apabila Tetralogy of Fallot tidak ditangani dalam jangka waktu yang
panjang, maka akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kanan yang progresif dan dilatasi
karena resistensi yang meningkat pada ventrikel kanan. Hal ini dapat menyebabkan
kematian.7,8,9
2.1.4 Tanda dan Gejala Umum
Tanda dan gejala tergantung kepada besarnya kerusakan yang dialami bayi yang
lahir. Tanda-tanda dan gejala yang sering ialah murmur yang merupakan tanda pertama
yang biasa ditemukan oleh dokter. Ini merupakan suara tambahan atau tidak biasa yang
dapat didengar pada denyut jantung si bayi. Kebanyakan bayi yang menderita Tetralogy
of Fallot mempunyai suara murmur jantung. Kadang suara murmur baru akan terdengar
setelah bayi berumur beberapa hari. Sianosis juga merupakan tanda umum pada
Tetralogy of Fallot. Sianosis adalah suatu keadaan di mana pada sirkulasi bayi
kekurangan darah yang telah mengalami oksigenasi sehingga kulit, kuku, serta bibir
menjadi pucat. Sianosis biasanya timbul antara hari pertama dilahirkan sampai minggu ke
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
dua umur bayi.10 Tanda-tanda lain yang dapat terjadi adalah warna kulit pucat, frekuensi
pernafasan yang meninggi, kulit terasa dingin, berat badan yang rendah, susah untuk
diberi makan karena bayi cepat lelah ketika diberi makan dan Clubbing finger’s.8,9
Gambar 2. Pasien dengan Clubbing finger’s 9
2.1.5 Diagnosis
Tetralogy of fallot didiagnosa berdasarkan anamnese di mana biasanya TOF ini
mempunyai riwayat keluarga menderita TOF, pemeriksaan fisik bayi tersebut dan juga
didukung oleh tes laboratorium. Tanda dan gejala biasanya terjadi menjelang kehidupan
minggu pertama. Terlihat tanda dan gejala pada saat melakukan check up rutin. Beberapa
orang tua juga menyadari adanya tanda sianosis atau kesusahan dalam memberi makan
dan membawa bayi ke dokter.11 Bila dokter menduga adanya masalah dengan jantung si
bayi, maka akan dirujuk ke pediatrik kardiologist (spesialis yang menangani masalah
jantung pada anak).
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
2.1.6 Perawatan
Semua bayi dan anak-anak dengan Tetralogy of Fallot harus dilakukan operasi untuk
memperbaiki kerusakan atau
membantu
menghilangkan gejala.12 Tujuan dari
penatalaksanaan terhadap Tetralogy of Fallot adalah menghilangkan gejala yang terjadi
pada bayi, meningkatkan kadar oksigen dalam darah bayi dan memperbaiki kerusakan
yang terjadi. Kebanyakan bayi dilakukan operasi pada saat mereka berumur 6 bulan. Ada
beberapa cara operasi terhadap tetralogy of Fallot. Dokter akan menentukan tipe operasi
yang dibutuhkan dan kapan akan dilaksanakan. Keputusan mereka tergantung kepada
kesehatan dan berat badan bayi, keparahan dari kerusakan yang terjadi dan keparahan
dari gejala yang timbul. Kadang-kadang remaja atau orang dewasa juga memerlukan
operasi untuk mengkoreksi masalah yang berlanjut dari post operatif pada masa bayi.12
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
2.2 EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE OPERATIF PADA PASIEN YANG
AKAN MENJALANI BEDAH JANTUNG TOF
Dokter gigi dapat dirujuk untuk mengevaluasi kesehatan rongga mulut pasien
yang akan menjalani bedah jantung.6,13 Dokter gigi harus dilibatkan secara integral dalam
perawatan pre operatif terhadap pasien- pasien ini. Sejumlah prosedur bedah jantung
dapat meningkatkan resiko terjadinya endokarditis bakterial. Karena sumber utama
bakteremia sementara yang dapat menyebabkan endokarditis bakterial adalah rongga
mulut, maka kesehatan rongga mulut yang optimal dari pasien tersebut hendaklah
diusahakan sebelum operasi.13
Bedah jantung TOF adalah salah satu prosedur bedah jantung yang sering
dilakukan untuk memperbaiki lesi kongenital. Dokter gigi harus memperhatikan resiko
terjadinya endokarditis bakterial setelah prosedur ini dan merencanakan terapi yang
sesuai. Evaluasi dental terutama harus ditujukan kepada pemeriksaan resiko terjadinya
endokarditis bakterial sesudah prosedur bedah jantung. Pasien yang berisiko tinggi untuk
terjadinya endokarditis bakterial setelah operasi harus mempunyai intervensi pre operatif
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
yang agresif untuk meminimalkan resiko.4,14 Pasien yang akan menjalani perbaikan lesi
kongenital seperti pada TOF mempunyai resiko yang signifikan untuk terjadinya
endokarditis bakterial. Pasien ini harus menjalani evaluasi yang teliti, dan segala usaha
harus dilakukan untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut yang optimal sebelum bedah
jantung dilakukan.5,13,14
2.2.1. Kondisi rongga mulut yang harus dievaluasi pada pasien yang akan menjalani
bedah jantung TOF
Evaluasi dental yang dilakukan haruslah meliputi jaringan lunak intraoral,
pemeriksaan oklusal, karies, periodontal, dan radiografi terbaru seluruh rongga mulut.13
Pemeriksaan ini harus dilakukan secara spesifik untuk mendeteksi adanya infeksi akut
atau subakut yang dapat mempengaruhi status atau kondisi pasien sesudah prosedur
bedah jantung. Abses aktif, fistula, penyakit periapikal, dan penyakit periodontal yang
aktif mempunyai potensi yang besar untuk terjadinya bakteremia dan dapat menyebabkan
bakterial endokarditis pada pasien yang mempunyai pertahanan tubuh yang rendah.13,14,15
Bakteri rongga mulut, khususnya dari sulkus periodontal, merupakan faktor
penyebab terbesar terjadinya endokarditis bakterial subakut.6 Penyebab lain adalah
kondisi rongga mulut yang jelek, oral hygiene yang buruk yang menyebabkan perdarahan
gingiva dan cara menyikat gigi yang salah sehingga menyebabkan bakteremia.6
Kesehatan rongga mulut yang maksimal dan profilaksis antibiotika selama prosedur
dental telah diterima secara universal sebagai cara preventif yang terbaik terhadap
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
endokarditis bakterial.6,13,15 Hal- hal yang harus diperhatikan dan dievaluasi adalah;
higiene oral, lesi pernanahan, pemeriksaan periodonsium, dan penyakit jaringan pulpa.
2.2.2
Tindakan dental pre operatif yang dilakukan pada pasien yang akan
menjalani pembedahan jantung
Dokter gigi harus memperhatikan setiap adanya kelainan jantung dan memeriksa
perlunya profilaksis antibiotika pada setiap pasien yang akan menjalani bedah jantung.
Kebanyakan pasien yang akan menjalani perbaikkan kerusakan kardiovaskular kongenital
mempunyai lesi jantung yang nyata.9,13,14
Lamanya waktu perawatan dan kondisi medik pasien dapat membatasi perawatan
yang akan dilakukan. Perawatan dental yang dilakukan harus ditujukan kepada kebutuhan
pasien secara individual. Dokter gigi harus mencoba mengurangi stress, prosedur
perawatan yang membutuhkan jangka waktu yang panjang, dilakukan dengan beberapa
kunjungan singkat. Tindakan sedasi dapat dipertimbangkan bila perlu. Rawat inap juga
dimungkinkan untuk memonitar jantung, terutama apabila dibutuhkan terapi dental yang
lama.9,13
Pedoman khusus dalam penanggulangan dental pasien yang akan menjalani bedah
jantung tergantung kepada besarnya paparan resiko untuk terjadinya endokarditis
bakterial sesudah prosedur bedah jantung.13
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Pada pasien yang beresiko rendah, perawatan ditujukan untuk menghilangkan
semua infeksi akut. Ini meliputi perawatan abses aktif, fistula, penyakit periapikal dan
penyakit periodontal supuratif secara agresif.
Pada pasien yang beresiko tinggi, tujuan utama perawatan pre operatif adalah
menghilangkan segera semua sumber infeksi yang dapat menyebabkan bakteremia
sebelum bedah jantung dilakukan.13,15
Tindakan yang harus di ambil sebelum bedah jantung pada gigi dan rongga
mulut pasien adalah meliputi pemberian profilaksis antibiotika, pemilihan anestesi, dan
perawatan pada gigi dan rongga mulut agar perawatan yang maksimal didapatkan.
a. Profilaksis antibiotika
American Heart Association (AHA) menganjurkan terapi profilaksis antibiotika
pada penderita yang mempunyai kelainan jantung, sebelum melakukan prosedur
pencabutan gigi yang biasanya dihubungkan dengan terjadinya bakteremia sementara.14
Rekomendasi oleh AHA ini bukanlah suatu patokan yang statik, tetapi operator dan
dokter gigi hendaklah menggunakan pertimbangan dalam memilih antibiotika dan dosis
yang sesuai dengan kondisi pasien secara individual.14 Prosedur dental yang
membutuhkan antimikrobial profilaksis adalah pencabutan gigi, prosedur bedah, skeling,
penyerutan akar, dan probing, bedah implant dan penanaman kembali gigi yang avulsi,
instrumentasi endodonti, penempatan subgingival fiber atau strip antibiotik, penempatan
molar band orthodontik, injeksi anestesi lokal intraligamentari dan profilaksis
pembersihan gigi atau implant yang dapat menyebabkan perdarahan. Sementara itu,
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
prosedur dental yang tidak direkomendasi profilaksis endokarditis adalah restorasi gigi,
injeksi anestasi lokal, perawatan intrakanal endodontik, penempatan rubber dams,
pembukaan sutura post operatif, pemasangan gigi tiruan lepasan, perawatan fluoride dan
radiografi dental.
Meskipun dengan terapi antibiotik profilaksis yang teliti, endokarditis masih bisa
terjadi juga. Maka, dokter gigi dan operator harus mengambil perhatian yang serius dan
langkah berjaga- jaga terutamanya apabila kodisi fisik pasien lemah.14
Tabel 1 menunjukkan pemilihan jenis antibiotik dan dosis yang sesuai dalam
terapi profilaksis antibiotika.14
TABEL 1
Regimen profilaksis endokarditis untuk prosedur dental, oral, saluran
pernafasan dan oesofagus
Situasi
Agen
Regimen*
Profilaksis umum
Amoxicillin
Pasien tidak mampu untuk
mengkomsumsi obat secara oral
Ampicillin
Pasien alergi terhadap penisilin
Clindamycin
(Cleocin)
Dewasa: 2 g
Anak- anak: 50 mg per kg
Diberi secara oral 1jam
sebelum prosedur
Dewasa: 2 g
Anak- anak: 50 mg per kg
Pemberian secara IM atau
IV 30menit sebelum
prosedur
Dewasa: 600 mg
Anak- anak: 20 mg per kg
Diberi secara oral 1jam
sebelum prosedur
atau
Cefadroxil
(Duricef)
atau cephalexin
(Biocef, Keflex) †
Dewasa: 2 g
Anak- anak: 50 mg per kg
Diberi secara oral 1jam
sebelum prosedur
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Pasien alergi terhadap penisilin dan
tidak mampu mengkomsumsi obat
secara oral
atau
Azithromycin
(Zithromax)
atau
clarithromycin
(Biaxin)
Clindamycin
Dewasa: 500 mg
Anak- anak: 15 mg per kg
Diberi secara oral 1jam
sebelum prosedur
Dewasa: 600 mg
Anak- anak: 20 mg per kg
Pemberian secara IV
30menit sebelum prosedur
atau
Cefazolin (Ancef, Dewasa: 1 g
Kefzol)
Anak- anak: 25 mg per kg
Pemberian secara IM atau
IV 30 menit sebelum
prosedur
IM=intramuskular; IV=intravena
*--Jumlah dosis anak- anak tidak boleh mencapai dosis dewasa.
†--Cephalosporins tidak boleh diberikan pada pasien yang mempunyai reaksi alergi
immediate (urtikaria, angioedema atau anafilaksis) terhadap penisilin.
b.
Pemilih
an
anestesi
Secara umum, penggunaan anestesi lokal dengan epinephrin hendaklah dikurangi
atau dihindari, terutama apabila terjadi gejala arrhythmia.4,16,17
c. Perawatan rongga mulut
Gigi yang mengalami infeksi akut hendaklah dirawat atau diekstraksi.13 Kondisi
jaringan periodontal yang jelek hendaklah dikontrol secara agresif meliputi skeling,
penyerutan akar dan jika perlu, kuretase. Gigi dengan karies kecil hingga sedang harus
diekskavasi dan direstorasi.4 Gigi dengan karies dalam dan pulpa terbuka harus
diekstraksi.4 Gigi dengan penyakit periodontal sedang hingga berat harus diekstraksi.4
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Apabila diragukan, ekstraksi selektif dapat dilakukan untuk mendapatkan kesehatan
rongga mulut yang maksimal.4,13
BAB 3
LAPORAN KASUS
1. Riwayat Medis
Pada tanggal 1 Agustus 2008, seorang pasien perempuan berusia 11 tahun datang
ke UPF Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan untuk
pemeriksaan gigi dan mulutnya sehubungan akan menjalani operasi penyakit jantung
yang dideritanya. Dari anamnesa diketahui bahwa pasien menderita penyakit jantung
bawaan Tetralogy of Fallot (TOF). Penyakit ini dideritanya sejak berusia 17 bulan
dengan keluhan utama biru pada saat menangis dan beraktifitas.
2. Pemeriksaan Klinis
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tanggal 29 Juli 2008 oleh dokter,
adalah sebagai berikut;
•
tekanan darah 100/60
•
denyut jantung 78%
•
didiagnosa pasien menderita TOF
•
perawatan bed rest
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
3. Pemeriksaan rongga mulut
Pada tanggal 1 Agustus 2008 dilakukan pemeriksaan rongga mulut pasien sebagai
berikut; karies disertai radiks pada gigi 16, 54, 55, 64, 65, 74, 75, 84 dan 85. Pada gigi 36
dijumpai gangren pulpa. Rencana perawatan adalah gigi susu yang mengalami karies dan
radiks dicabut dan gigi 36 dirawat endodonti.
Pasien diberikan antibiotika Amoxicillin 3x 250mg dan analgetik tablet 3x 250
mg sehari sebelum dilakukan pencabutan. Pada tanggal 2 Agustus 2008, dilakukan
pencabutan gigi 54, 55, 84 dan 85 dan diberikan amoxicillin 3x 250 mg dan paracetamol
3x 250 mg. Pada tanggal 3 Agustus 2008, dilakukan perawatan endodonti pada gigi 36
dan pencabutan gigi 16, 64, 65, 74 dan 75. Semua pencabutan gigi dilakukan dengan
anestesi lokal lidokain tanpa adrenalin.
4. Hasil perawatan
Rongga mulut pasien telah dievaluasi sepenuhnya dan pasien sudah boleh
dilakukan bedah jantung.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus, diketahui pasien menderita penyakit jantung kongenital
Tetralogy of Fallot berdasarkan riwayat dan pemeriksaan medis dan perlu perawatan
bedah jantung. Pasien tersebut dikirim ke klinik gigi dan mulut untuk evaluasi dental
sebelum dilakukan bedah jantung. Evaluasi dental dibutuhkan untuk melihat adanya
sumber infeksi di rongga mulut yang dapat menyebabkan bakteremia atau bahkan dapat
menyebabkan terjadinya endokarditis bakterial.13
Endokarditis bakterial adalah infeksi dari permukaan endothelial jantung yang
dapat meliputi katup jantung dan dapat menyebabkan kematian. Infeksi ini biasanya
terjadi pada individu dengan kerusakan struktur jantung. Hal ini dapat terjadi karena
bakteremia. Bakteremia dapat terjadi spontan (misalnya disebabkan oleh organisme yang
masuk melalui pengunyahan makanan atau menyikat gigi) atau dapat terjadi sebagai
komplikasi infeksi lokal seperti infeksi periodontal atau periapikal.13
Beberapa penelitian yang dilakukan di USA dan negara- negara besar lain dalam
dua dekade terakhir ini menemukan adanya organisme bakteri dari rongga mulut ke
jantung. Bakteri ini pada pasien dengan bedah jantung dapat berakibat fatal. Bila terjadi
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
endokarditis bakterial yang disebabkan penyakit periodontal, lingkungan tersebut
menjadi fatal bagi pasien bedah jantung. 15
Pada kasus di atas, dijumpai beberapa gigi sebagai sumber infeksi yaitu beberapa
buah gigi radiks dan gangren pulpa juga adanya gigi karies. Pada pasien tersebut telah
dilakukan pencabutan pada semua gigi yang merupakan sumber infeksi.
Tujuan utama evaluasi dental pre operatif adalah mengurangi segala sumber untuk
terjadinya bakteremia dari rongga mulut setelah bedah jantung. Pada pasien yang
beresiko tinggi untuk terjadinya endokarditis bakterial akibat kelainan jantung, meliputi
gigi- gigi yang infeksi harus dilakukan ekstraksi secara agresif. Selain itu, gigi susu yang
karies dan sudah seharusnya tanggal juga dilakukan pencabutan.
Pasien yang beresiko tinggi terhadap infeksius endokarditis seperti halnya penderita
jantung kongenital TOF harus mempertahankan kesehatan rongga mulut maksimal untuk
mengurangi semua sumber infeksi terjadinya bakteremia.
13
Okell dan Elliot
membuktikan bahwa insiden terjadinya bakteremia enam kali lebih besar pada pasien
dengan penyakit periodontal yang parah.
13
Korn menemukan bahwa prosedur yang
memperbaiki kesehatan gingiva, misalnya skeling, penyerutan akar secara signifikan
mempunyai resiko lebih kecil untuk terjadinya bakteremia. 13
Dr. Jorge Pinero telah melakukan penelitian tentang hubungan antara penyakit
periodontal dengan penyakit jantung. Di dalam penelitiannya, beliau telah bekerjasama
dengan spesialis jantung. Dari sampel sejumlah 92 orang yang mempunyai penyakit
priodontal dan akan menjalani pembedahan jantung, menunjukkan bahwa dengan
merawat penyakit periodontal sekaligus memperbaiki kondisi rongga mulut pasien
sebelum menjalani pembedahan jantung, dapat menurunkan angka resiko. 15
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Pada gigi 36 yang gangren pulpa dilakukan perawatan endodonti. Gigi ini tidak
dicabut karena mempunyai prognosis baik dan diusahakan untuk dipertahankan karena
merupakan gigi permanen.
Pasien diberikan profilaksis antibiotika yaitu amoxicillin 250 mg sehari sebelum
dilakukan prosedur pencabutan yang pertama. Meskipun tidak ada bukti kuat yang
menunjukkan bahwa profilaksis antibiotika merupakan langkah preventif yang efektif,
namun dibuktikan dapat mengurangi insidensi bakteremia. Menurut American Heart
Association (AHA), profilaksis antibiotika direkomendasikan pada pasien yang memiliki
lesi jantung kongenital dan akan menjalani prosedur pencabutan gigi dan prosedur yang
dapat menimbulkan pendarahan. Penderita kelainan jantung Tetralogy of Fallot tergolong
dalam golongan beresiko tinggi untuk terjadinya bakterial endokarditis sesudah prosedur
bedah jantung. 13
Tetralogy of Fallot merupakan kelainan jantung kongenital dengan kerusakan
pada empat bagian jantung. Untuk terjadinya endokarditis bakterial harus terdapat dua
keadaan yang abnormal yaitu area endothelium harus mengalami kerusakan dan
terjadinya bakteremia oleh organisme. Bila salah satu dari kedua keadaan tersebut tidak
terjadi, bakterial endokarditis tidak akan terjadi.14 Dalam hal kasus di atas, kedua keadaan
terjadi yaitu kelainan jantung dan sumber infeksi terdapat di rongga mulut pasien.
Dalam banyak kasus, antibiotika standar yang sering digunakan adalah antibiotika
oral amoxicillin. Dosis untuk orang dewasa adalah 3.0 gram amoxicillin satu jam
sebelum dilakukan prosedur, diikuti dengan 1.5 gram amoxicillin 6 jam setelah dosis
awal. Pada anak- anak adalah 50 miligram per kg berat badan, satu jam sebelum prosedur
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
perawatan.14 Amoxicillin sering dijadikan pilihan utama karena ia diabsorbsi baik pada
saluran gastrointestinal dan bertahan lama di dalam serum.13
Pada kasus, pasien diberikan antibiotika sehari sebelum prosedur dan untuk
prosedur selanjutnya, antibiotika hanya diberikan sesudah prosedur pencabutan
dilakukan. Pasien juga diberi antibiotika sebanyak tiga kali sehari. Menurut literatur,
profilaksis antibiotika seharusnya diberikan satu jam sebelum prosedur pencabutan dan
diberi satu kali sehari. Cara pemberian antibiotika profilaksis pada kasus ini beresiko
tinggi karena pasien mempunyai kelainan jantung kongenital dan sangat beresiko untuk
terjadinya endokarditis bakterial. Walaupun pencegahan bakteremia sesudah pencabutan
gigi penting sekali,tetapi antibiotika profilaksis sebelum manipulasi dental juga penting.
WE Guntheroth, di dalam American Journal of Cardiology dan R Bayliss di dalam
British Journal memperkirakan bahwa 4% dari seluruh kasus endokarditis bakterial
subakut terjadi karena bakteremia yang disebabkan oleh prosedur dental.4
Anastesi yang diberikan pada pencabutan gigi pasien menggunakan lidokain
tanpa adrenalin. Untuk penderita kelainan jantung, pemilihan anastesi harus menghindari
pemakaian adrenalin. Pemakaian adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung, kadar
pernafasan bertambah dan kerja jantung meningkat.16,17
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
BAB 5
KESIMPULAN
Dokter gigi mempunyai peranan penting dalam menanggulangi pasien yang akan
menjalani bedah jantung terutama pada pasien dengan kelainan jantung kongenital.
Dokter gigi dalam hal ini harus mengevaluasi kondisi mulut pasien akan adanya sumber
infeksi yang dapat menyebabkan bakteremia atau endokarditis bakterial.
Sesuai dengan anjuran American Heart Association, sebelum perawatan dental
perlu pemberian profilaksis antibiotika satu jam sebelum prosedur perawatan gigi. Dokter
gigi haruslah memperhatikan pedoman umum evaluasi dental pre operatif pada pasien
lesi kongenital yang beresiko tinggi terjadinya bakterial endokarditis setelah bedah dan
merencanakan terapi yang sesuai.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR RUJUKAN
1. Dajani AS, Taubert KA, Wilson W, et al. Prevention of bacterial endocarditis:
recommendations by the American Heart Association. J Am Dent Assoc 1997;
128: 1142- 1151.
2. Lawrence R. Freedman. Infective Endocarditis and Other Intravascular
Infections. Plenum Medical Book Company 1982; 1-4, 66, 221- 225, 228- 229
3. Anonymous. Sayangi Jantung Dengan Menjaga Gigi.Available at
<http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0703/14/165252.htm>( 22 Okt. 2008)
4. Sonis Stephen T, Fazio Robert F, Fang Leslie Shu- Tung. Oral Medicine Secrets.
Philadelphia: Hanley & Belfus,INC., 2003: 33- 47.
5. Xiaojing Li, Kristin M. Kolltveit, Leif Tronstad, Ingar Olsen. Systemic diseases
caused by oral infection. Available at
<http://www.com//Affinitylaboratory/Systemicdisease.htm#SEC I>(3 Sept 2008)
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
6. Pinero Jorge. Nd: YAG- assisted periodontal curettage to prevent bacteria before
cardiovascular surgery. Available at http://www.pinerodds.com/dt399.htm
( 23 Des 2008)
7. Burton JL, Matthews RW. Ilmu Penyakit Dalam untuk Mahasiswa Kedokteran
Gigi. Alih Bahasa. Hendarto Natadidjaja. Jakarta, 1989: 15-22.
8. Chandrasoma P., Taylor RC. Concise Pathology. 3rd ed. Singapore: McGrawHill, 2001: 345.
9. Anonymous. Tetralogy of Fallot. Available at
http://en.wikipedia.org/wiki/Tetralogy_of_Fallot ( 13 Jan 2009 )
10. Anonymous. Tetralogy of Fallot Symptoms. Available at
http://www.emedicinehealth.com/tetralogy_of fallot em.htm(13 Jan 2009)
11. Centre of Arab Genomic Studies.Tetralogy of Fallot. Available at
http://www.cags.org.ae/pdf/187500.pdf ( 13 Jan 2009)
12. A.Rodriguez Diaz, H.Anido. Tetralogy of Fallot: Surgical Treatment. Available
at www.chestjournal.org ( 13 Jan 2009)
13. Sonis Stephen T, Fazio Robert C, Fang Leslie. Principle and Practice of Oral
Medicine. Philadelphia: WB Saunders Company, 1995; 105- 122.
14. Anonymous. Preventing bacterial endocarditis: American Heart Association
Guidelines. Available at http://www.aafp.org/afp/980201ap/taubert.html
(24 Des 2008)
15. Pinero Jorge,DDS. Open heart surgery patients head first to their dentist.
Available at http://www.drpinero.com/news may8.html ( 22 Des 2008 )
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
16. Wilson Andrew, Schild OH. Applied Pharmacology. 10th ed. Britain: Churchill,
1968.
17. Mycek JM, Harvey AR, Champe PC, Fisher BD. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Alih Bahasa. Agoes H. Azwar. Jakarta, 2001:107, 153- 209.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of
Fallot ( TOF ) Yang Akan Menjalani Pembedahan ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository © 2009
Download