MEITY ARDIANA SIMPOSIUM KARDIOVASKULAR PREVENTIF

advertisement
MEITYARDIANA
SIMPOSIUMKARDIOVASKULARPREVENTIF
WHO
•  B e b e r a p a k e g i a t a n y g
mempengaruhi penyebab
penyakit, serta memastikan
kondisi fisik, mental & sosial
pasien terjaga baik, sehingga
dapat berusaha sendiri menjaga
atau memperbaiki kehidupan
bermasyarakat yg baik
NationalHeart
Foundationof
Australia
•  Keseluruhan upaya yg digunakan
pd pasien penyakit jantung, agar
dapat menjalani kehidupan secara
aktif & menyenangkan serta
mencegah serangan jantung
ulang.
1. 
Memaksimalkan ak-fitas fisik,
fungsi psikososial & sosial shg
seseorang dgn penyakit jantung
dp menjalani kehidupannya
kembalipercayadiri
2. 
Memperkenalkan & mendorong
perilaku hidup sehat yg dpt
meminimalkan risiko kejadian
seranganjantunglebihlanjut.
1.  Memfasilitasi & memperpendek periode pemulihan stlh
serangan jantung akut.
2.  Mendukung strategi utk mencapai tujuan bersama yg tlh
disepakati dlm program pencegahan sekunder.
3.  Mengembangkan & memelihara keterampilan merubah
kebiasaan memanajemen diri sendiri dlm jangka panjang.
4.  Memperkenalkan penggunaan fasilitas layanan
kesehatan yg tepat termasuk kesesuaian terapi & dokter (NationalHeartFoundationofAustralia,2004)
Karakteris*kpasienpascaoperasijantung
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
Anxiety,Depresi,merasa“berakhir”.
Mul-faktorrisikoPJK,seringkalibelumterkontrol
Sakit,bengkakditempat/lukaoperasi
Memakaimechanicalvalve,“an-koagulan”
Batuk,banyaklendir,kapasitasparumenurun
Kapasitasfisikmenurun.
Anemia,infeksi,demam.
Akibatkomplikasioperasi(stroke)
Overprotek-f(keluarga,sosial,tempatkerja)
“Sexuallife”terganggu,malubertanya
Kehilanganpekerjaan
5komponensentraldalamrehabilitasi:
§  Penilaian klinis pasien
§ 
§ 
§ 
§ 
secara individual
Konseling nutrisi
Manajemen faktor risiko
Intervensi psikososial
Konseling aktivitas/
latihan fisikProgram
Rehabilitasi jantung melibatkan dokter spesilis jantung, dokter umum dan
praktisi kesehatan lain yang berperan dalam manajemen pasien
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
Pasien pernah serangan jantung STEMI, NSTEMI.
Angina pektoris stabil.
Coronary Artery Bypass Grafting.
Perbaikan / penggantian katup jantung.
Perkutan transluminal coronary angioplasty.
Transplantasi jantung
Gagal jantung NYHA kelas II & III stabil tanpa aritmia
kompleks.
Penyakit arteri perifer.
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
Angina tidak stabil.
Hipertensi tidak terkontrol è
TDS istirahat >180 mmHg atau
TDD istirahat >110 mmHg.
Gagal jantung NYHA IV.
Aritmia ventrikel kompleks.
Hipertensi arteri paru >60
mmHg.
Trombus intrakardiak.
Tromboflebitis baru dg atau
tanpa emboli paru.
Kardiomiopati obstruktif berat.
Stenosis aorta berat
•  Inflamasi atau infeksi tidak
terkendali.
•  TD menurun > 20 mmHg.
•  Sinus takikardi (HR >120 x/mnt).
•  Perikarditis atau miokarditis akut.
•  AV blok derajad 3 tanpa pacu
jantung.
•  Perubahan ST segmen saat
istirahat > 2 mm.
•  DM tidak terkontrol.
•  Kondisi metabolik è thiroiditis
akut, hipoK, hiperK, atau
hipovolemia.
•  Rejeksi grade 3 post transplantasi
jantung.
Keluhan:
•  Angina,
•  Orthopnoea,
•  Dyspnea
•  paroxysmal Nocturnal Dyspnea
•  Palpitasi
•  Pusing
Pemeriksaan Fisik
•  Bengkak kaki,
•  Fatique,
•  Berat badan naik >2,3 kg dlm 2 atau 3 hr
•  Asites,
•  Kelemahan tungkai bawah
•  Abnormalitas auskultasi jantung & paru
Pasienrisikotinggi:
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
EST ≤ 5 METs
iskemia saat latihanè angina/ ST
depresi 2 cm/ gambaran ECG/ shortness
of breath.
Disfungsi ventrikel kiri berat (EF ≤ 30%)
Aritmia ventrikular saat istirahat, aritmia
ventrikular bertambah dg latihan pd fase
pemulihan EST.
Menurunnya TDS ≥15 – 20 mmHg dg
latihan.
Serangan jantung < 6 bulan, dg
komplikasi aritmia ventricular
Syok atau gagal jantung saat serangan
jantung <3 bulan
Pasien risiko intermediate :
• 
• 
• 
EST test 6-9 METs
Iskemia saat latihan è ST
depresi < 2 mm.
Serangan jantung tanpa
komplikasi, CABG atau
angioplasty paska serangan
jantung dg maksimal kapasitas
fungsional ≤ 8 METs.
Pasien risiko rendah :
•  EST >9 METS.
Phase 1
1. Untuk mengatasi akibat
negatif dr tirah baring
(deconditioning), baik oleh
karena sakit jantung atau
karena tindakan bedah
ataupun intervensi
lainnya.
2. Menurunkan tingkat
kecemasan.
3. Pasien mampu melakukan
aktifitas dasar sehari-hari
fase 2
§ 
Mengatasiperkembangan
penyakitlebihjauh/
progresifitaspenyakit.
§ 
Persiapankembalibekerjaatau
ak-fitasrekreasi,atauak-fitas
sehari-hariyangop-mal
termasukak-fitassexual.
§ 
Membuatdanmembantu
pasienmelakukanprogram
la-hansecaraamandanefek-f.
Fase 3
1. 
Melanjutkanprogram
untukmengatasi
progresifitaspenyakit
2. 
Memeliharakondisi
palingop-maldan
melanjutkanpolahidup
sehatsecaramandiri
3. 
“Homebase”program,
telemonitoring
Fase 4
¡ 
Adalah program rehabilitasi
kardiovaskular yang mandiri
dilakukan oleh klien di rumah , di
lingkungan atau di masyarakat.
¡ 
Tujuan: memelihara dan
mempertahankan kondisi
kesehatan yang paling optimal
secara mandiri
¡ 
Lamanya seumur hidup
¡ 
Program : Pengontrolan faktor
resiko , latihan fisik
secara mandiri, evaluasi rutin
tingkat kemampuan, faktor risiko,
hasil tindakan/intervensi
Gradually brings HR and RR back normal Helps prevent pooling of blood in legs Helps relax muscles Helps prevent stiffness after physical activity §  Denyut jantung,
§  Tekanan darah,
§  Saturasi oksigen
§  Penilaian intensitas
aktivitas fisik dengan
Borg Scale
Target yang harus dicapai
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
¡ 
Berhenti total merokok & menghindarai lingkungan merokok
Mencapai berat badan ideal sesuai tinggi badan
Terkontrolnya tekanan darah dengan diet, olah raga atau
pengobatan hingga TDS < 140 mmHg dan TDD < 90 mmHg.
Terkontrolnya gula darah, dg target kadar HbA1C < 7%
Terkontrolnya kadar lemak darah, dg kadar kolesterol LDL < 100
mg/dL, pada penderita berisiko tinggi < 70 mg/dL, selanjutnya
mengontrol kolesterol non-HDL dan trigliserida
Kebiasaan olahraga rutin, 5-7 kali/minggu, 30-60 menit per sesi
latihan.
¡ 
Program rehabilitasi jantung dilaksanakan oleh tim multidisiplin, yang
terdiri dari pengkajian kondisi klinis pasien, edukasi dan konseling,
pengontrolan faktor risiko dan pemberian program latihan fisik.
¡ 
Pada pasien pasca operasi jantung, dapat mengembalikan pasien pada
kondisi fisik, mental dan sosial yang paling optimal, mengontrol faktor
risiko serta mencegah progresivitas proses penyakit.
¡ 
ProgramrehabilitasiJantungterbuktimenjadiefektifuntukpasienpaska
operasijantung,namunsayangnyarehabilitasijantungkurangdimanfaatkan.
Thank You!
Pulse raising
(movement)
activities
stretching
activities
Upper back
stretch
Lower back
and waist
mobility
Chest stretch
Pulse raising
(movement)
activities
Calf stretch
Hamstring
stretch
Front of thigh
stretch
CURRICULUMVITAE
Dr. Meity Ardiana, SpJP
¡ 
§ 
¡ 
¡ 
¡ 
1996-2003
Pendidikan S1 kedokteran di UNAIR
2003-2008
Dokter Umum di RS PHC surabaya
2008-2013
Spesialis jantung dan pembuluh darah UNAIR
2014 – sekarang
Staf pengajar Departemen jantung dan
pembuluh darah UNAIR
2015- sekarang
Fellow reventif dan rehabilitasi jantung
Download