Menangani Keluhan Berdebar Ditulis oleh Administrator Minggu, 18 Januari 2009 11:58 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April 2009 19:35 MENANGANI KELUHAN BERDEBAR Palpitasi yang tidak berasosiasi dengan aritmia dan penyakit jantung mungkin tidak memerlukan perawatan spesifik. Pasien hanya disarankan untuk mengurangi stres emosi dan stres fisik ketika sedang memonitor gejala-gejalanya. Palpitasi yang merupakan hasil dari premature contractions (PACs dan VCs) sering tidak memerlukan perawatan spesifik. Frekwensi dari premature contractions dapat dikurangi dengan cara mengurangi stres, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi kopi dan alkohol. Tingkat adrenaline darah yang tinggi dapat menyebabkan premature contractions, dimana pengurangan stres dapat membantu mengurangi tingkat adrenaline darah. Bagi pasien dengan palpitasi menetap dan premature contractions, obat-obatan seperti beta-blockers, dapat digunakan untuk memblokade efek adrenaline terhadap jantung, jadi mengurangi premature contractions. Contoh-contoh dari beta-blockers termasuk propranolol (Inderal), metaprolol (Lopressor) dan atenolol (Tenormin). Efek samping dari beta-blockers termasuk perburukan dari asma, menurunkan denyut jantung dan tekanan darah yang berlebihan, depresi, lesu dan impoten. Perawatan atrial fibrillation dapat menjadi ruwet dan melibatkan : 1. membalikan faktor-faktor yang menyebabkan atrial fibrillation seperti demam, tingkat hormon tiroid yang tinggi dan tingkat oksigen darah yang rendah, 2. memperlambat denyut jantung dengan calcium channel blockers seperti verapamil(Calan), beta-blockers seperti propranolol(Inderal) dan digoxin(Lanoxin), 3. mencegah stroke dengan menggunakan pengencer darah seperi warfarin(Coumadin) pada pasien dengan pertimbangan mempunyai risiko yang tinggi mendapat stroke akibat dari atrial fibrillation, 4. mengkonversikan atrial fibrillation ke ritme jantung yang normal dengan obat-obatan seperti quinidine(Quinaglute, Quinidex), procainamide(Pronestyl), disopyramide(Norpace) atau amiodarone(Cordarone) atau electrical shock (kejutan listrik), 5. mencegah kambuhnya dari atrial fibrillation dengan obat-obatan seperti amiodarone, catheter ablation procedures(prosedur kateter ablasi) seperti pulmonary vein isolation (isolasi vena pulmonari) atau implantasi dari pemacu jantung atau defribillator Penyebab-penyebab yang paling penting dari ventricular arrhythmias (ventricular tachycardias dan fibrillations) adalah serangan jantung, darah beroksigen yang tidak memadai ke otot jantung (ischemia) dan bekas luka dari serangan jantung sebelumnya. Oleh karena itu perawatan dari penyakit jantung koroner sangat penting dalam menangani pasien dengan ventricular arrhythmias. Untuk pasien dengan ventricular tachycardias yang menetap, obat-obatan seperti propranolol (Inderal), sotalol (Betapace), dan amiodarone (Cordarone) digunakan. Pada pasien dengan ventricular fibrillations yang membahayakan nyawa, implantasi defibrillator akan dipertimbangkan. Defibrillator yang diimplantasikan dapat melacak timbulnya ventricular fibrillation dan memberikan suatu sentakan dari impuls listrik ke jantung untuk kembali ke ritme yang normal. Pada pasien dengan aritmia yang berasosiasi dengan penyakit otot atau klep jantung yang signifikan, koreksi dari penyakit jantung yang mendasarinya adalah sangat penting. Pasien dengan aortic stenosis yang parah dapat mengembangkan gagal jantung seperti juga ventricular arrhythmias. Perawatan dari aortic stenosis dengan valve repair surgery (valvuloplasty) atau operasi pembetulan klep dan/atau dengan surgical valve replacement (operasi penggantian klep), dapat mengangkat persoalan ini. Beberapa pasien yang menderita palpitasi juga mempunyai periode dari pusing atau kehilangan kesadaran (syncope). Pasien-pasien ini kadang dievaluasi oleh spesialis listrik jantung yang disebut "electrophysiologists". Studi yang lebih terinci tentang sistim listrik jantung dapat dilakukan oleh spesialis-spesialis ini yang menggunakan alat untuk menstimulasi daerah di jantung untuk mendeteksi jalan (pathways) listrik yang abnormal. 1/1