Qanun Nomor 13 Tahun 2014 Revisi Retribusi Jasa Usaha

advertisement
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR
NOMOR 13 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3
TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
BUPATI ACEH TIMUR,
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman
antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh
Merdeka (Memorandum of Understanding Between The
Government of Republic of Indonesia And The Free Aceh
Movement
Helsinki 15 Agustus 2005), Pemerintah
Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka
menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan
konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan
dan bermartabat bagi semua, dan para pihak bertekad
untuk menciptakan kondisi sehingga Pemerintahan
Rakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang
demokratis dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. bahwa retribusi daerah merupakan salah satu sumber
pendapatan daerah yang penting guna membiayai
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah
serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dan mewujudkan kemandirian daerah;
c. bahwa untuk menjamin terlaksananya pemungutan
retribusi jasa usaha yang mampu memberikan kepastian
hukum, transparansi dan keadilan bagi masyarakat serta
untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta
masyarakat di Kabupaten Aceh Timur, perlu diatur
pedoman dan landasan hukum bagi Pemerintah
Kabupaten Aceh Timur dalam melakukan pemungutan
Retribusi Jasa Usaha;
d. bahwa telah menjadi kebijakan daerah, qanun-qanun
retribusi daerah dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan,
yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan
retribusi perizinan tertentu, sehingga retribusi rumah
potong hewan yang termasuk dalam retribusi jasa usaha,
pengaturannya perlu digabungkan dalam Qanun
Kabupaten Aceh Timur tentang Retribusi Jasa Usaha;
e. bahwa ....../-2-
-2-
e. bahwa ketentuan Pasal 18 ayat (4) Qanun Kabupaten
Aceh Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Retribusi
Rumah Potong Hewan sudah tidak sesuai dengan
ketentuan Pasal 162 ayat (3) Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan dan
penyesuaian;
f. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan
huruf e, perlu membentuk Qanun tentang Perubahan
Atas Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2013
tentang Retribusi Jasa Usaha;
Mengingat
: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten
Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1092);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan
Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera
Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1103);
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3209);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3893);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan,
Pengelolaan
dan
Tanggung
Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
10.Undang-Undang ....../-3-
-3-
10.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
11.Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
12.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4674);
13.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
14.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234);
15.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3258);
16.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
17.Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
18.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
19.Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5161);
20.Qanun Aceh ....../-4-
-4-
20.Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pembentukan
Qanun
(Lembaran
Daerah
Aceh
Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah
Aceh Nomor 38);
21.Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun 2013
tentang Retribusi Jasa Usaha (Lembaran Daerah
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 49);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR
dan
BUPATI ACEH TIMUR
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: QANUN TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN
ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG
RETRIBUSI JASA USAHA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Qanun Kabupaten Aceh Timur
Nomor 3 Tahun 2013 tentang Retribusi Jasa Usaha
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh
Timur Nomor 49), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 2 ditambahkan 1 (satu) huruf, yakni
huruf i, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 2
Jenis Retribusi Jasa Usaha yang diatur dalam Qanun ini
meliputi:
a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
c. Retribusi Tempat Pelelangan;
d. Retribusi Terminal;
e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;
f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan;
g. Retribusi Tempat Olahraga;
h. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah; dan
i. Retribusi Rumah Potong Hewan.
2. Diantara Pasal 58 dan Pasal 59 ditambahkan 1 (satu)
bagian, yakni bagian kesembilan dan disisipkan
8 (delapan) pasal, yakni Pasal 58A, 58B, 58C, 58D, 58E,
58F, 58G, dan 58H, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Bagian Kesembilan ....../-5-
-5-
Bagian Kesembilan
Retribusi Rumah Potong Hewan
Paragraf 1
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 58A
Dengan nama Retribusi Rumah Potong Hewan dipungut
retribusi atas pelayanan penyediaan fasilitas rumah
potong hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan
kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong, yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Kabupaten.
Pasal 58B
(1) Objek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah
pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan
hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan
kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong, yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Kabupaten.
(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan
fasilitas rumah pemotongan hewan ternak yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Desa
(BUMD) dan pihak swasta.
Pasal 58C
Subjek Retribusi Rumah Potong Hewan meliputi orang
pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati
pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan
ternak termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan
hewan.
Pasal 58D
Wajib Retribusi meliputi orang pribadi atau badan atau
kuasanya yang diwajibkan untuk melakukan pembayaran
atas pelayanan rumah potong hewan.
Paragraf 2
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 58E
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa adalah diukur
berdasarkan jenis pelayanan dan jumlah ternak yang
akan dipotong.
Paragraf 3 ....../-6-
-6-
Paragraf 3
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Struktur dan
Besarnya Tarif
Pasal 58F
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif
retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang layak.
(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah keuntungan yang diperoleh apabila
pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara
efisien dan berorientasi pada harga pasar.
Paragraf 4
Struktur dan Besarnya Tarif
Pasal 58G
(1) Tarif
retribusi
digolongkan
berdasarkan
jenis
pelayanan dan jenis jumlah ternak.
(2) Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan pada tarif pasar
yang berlaku di wilayah kabupaten.
(3) Dalam hal tarif pasar yang berlaku sulit ditemukan,
maka tarif ditetapkan sebagai jumlah pembayaran per
satuan unit pelayanan/jasa yang merupakan jumlah
unsur-unsur tarif, yang meliputi:
a. unsur biaya per satuan penyediaan jasa; dan
b. unsur keuntungan yang dikehendaki per satuan
jasa.
(4) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a,
meliputi:
a. biaya operasional langsung, yang meliputi biaya
belanja pegawai termasuk pegawai tidak tetap,
belanja barang, belanja pemeliharaan, sewa tanah
dan bangunan, biaya listrik dan semua biaya
rutin/periodik lainnya yang berkaitan langsung
dengan penyediaan jasa;
b. biaya tidak langsung, yang meliputi biaya
administrasi umum dan biaya lainnya untuk
mendukung penyediaan jasa;
c. biaya modal, yang berkaitan dengan tersedianya
aktiva tetap dan aktifa lainnya yang berjangka
menengah dan panjang, yang meliputi angsuran
dan bunga pinjaman, nilai sewa tanah dan
bangunan serta penyusutan aset; dan
d. biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan
penyediaan jasa seperti bunga atas pinjaman
jangka pendek.
(5) Ketentuan mengenai besarnya tarif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3),
tercantum dalam lampiran VII yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Qanun ini.
Pasal 58H ....../-7-
-7-
Pasal 58H
Pelayanan pemeriksaan terhadap ternak, bahan asal
ternak, hasil ikutan ternak yang dimasukkan ke dalam
kabupaten, hanya berlaku bagi ternak yang belum
dilakukan pemeriksaan dari daerah asal.
3. Ketentuan Pasal 65 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4),
dan ayat (5) diubah, sehingga Pasal 65 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 65
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk atas SKRD
atau dokumen lain yang dipersamakan.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia yang disertai dengan alasan-alasan yang
jelas.
(3) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas
ketetapan retribusi secara jabatan, Wajib Retribusi
harus dapat membuktikan ketidakbenaran retribusi
tersebut.
(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan sejak tanggal SKRD, SKRDKB, SKRDKBT, STRD
atau dokumen lain yang dipersamakan diterbitkan,
kecuali apabila Wajib Retribusi tertentu dapat
menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat
dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
(5) Keberatan
yang
tidak
memenuhi
persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak
dianggap sebagai surat keberatan sehingga tidak
dipertimbangkan.
(6) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak menunda kewajiban membayar retribusi
dan pelaksanaan penagihan retribusi.
4. Ketentuan Pasal 77 ditambah 2 (dua) huruf, yakni huruf f
dan huruf g, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 77
Dengan berlakunya Qanun ini, maka:
a. Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Timur
Nomor 9 Tahun 1993 tentang Retribusi Terminal
Angkutan Penumpang;
b. Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Timur
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Retribusi Tempat Parkir
Khusus;
c. Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 14
Tahun 2011 tentang Retribusi Pelelangan Ikan dan
Hasil Perairan Lainnya;
d. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 6 Tahun 2002
tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
e. Qanun ....../-8-
-8-
e. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2003
tentang Perubahan Qanun Kabupaten Aceh Timur
Nomor 6 Tahun 2002 tentang Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah;
f. Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 22
Tahun 2001 tentang Retribusi Pemakaian Pasar
Hewan dan Pemeriksaan Hewan;
g. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 8 Tahun 2011
tentang Retribusi Rumah Potong Hewan;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal II
Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Kabupaten Aceh Timur.
Ditetapkan di Idi
pada tanggal 22 September 2014 M
27 Dzulqa’idah 1435 H
BUPATI ACEH TIMUR,
ttd
HASBALLAH BIN M. THAIB
Diundangkan di Idi
pada tanggal 22 September 2014 M
27 Dzulqa’idah 1435 H
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN ACEH TIMUR,
ttd
M. IKHSAN AHYAT
LEMBARAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2014 NOMOR 13
Salinan sesuai dengan aslinya
Pj. KEPALA BAGIAN HUKUM
SETDAKAB. ACEH TIMUR,
ttd
MB. BANDI HARVIRDAUS, SH
Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19620324 199203 1 003
-9LAMPIRAN VII
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR
NOMOR 13 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN
ATAS
QANUN
KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3
TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI
JASA USAHA
BESARAN TARIF RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN
NO
1
1.
JENIS PELAYANAN
JENIS TERNAK
2
3
Pemeriksaan kesehatan hewan Sapi/Kerbau
sebelum
dipotong/upah Kambing/Domba
keur Pasar Kelas I
Ayam/Itik
BESARAN TARIF
4
Rp. 15.000,-/ekor
Rp. 3.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
2.
Pemakaian kandang/karantina Sapi/Kerbau
Kambing/Domba
Ayam/Itik
Rp. 5.000,-/ekor/hari
Rp. 1.000,-/ekor/hari
Rp.
100,-/ekor/hari
3.
Pemakaian
pemotongan/Rumah
Hewan
Rp. 20.000,-/ekor
Rp. 5.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
4.
Pemakaian tempat pelayanan/ Sapi/Kerbau
penjualan daging
Kambing/Domba
Ayam/Itik
Rp. 5.000,-/ekor/hari
Rp. 2.000,-/ekor/hari
Rp.
200,-/ekor/hari
5.
Pemakaian
angkutan
Rp. 20.000,-/ekor
Rp. 5.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
6.
Pemakaian pasar hewan
Sapi/Kerbau
Kambing/Domba
Ayam/Itik
Rp. 5.000,-/ekor
Rp. 1.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
7.
Pemakaian timbangan hewan
Sapi/Kerbau
Kambing/Domba
Ayam/Itik
Rp. 5.000,-/ekor
Rp. 1.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
8.
Pemeriksaan hewan betina Sapi/Kerbau
layak
bibit,
kebuntingan, Kambing/Domba
kemajiran dan sterility
Ayam/Itik
Rp. 5.000,-/ekor
Rp. 3.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
9.
Pemeriksaan
kesehatan
ternak/bahan yang berasal
dari ternak:
a. ternak dibawa ke luar Sapi/Kerbau
Kambing/Domba
Kabupaten
Ayam/Itik/entok/angsa
Rp. 10.000,-/ekor
Rp. 3.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
tempat Sapi/Kerbau
Potong Kambing/Domba
Ayam/Itik
kendaraan Sapi/Kerbau
Kambing/Domba
Ayam/Itik
b. ternak
dimasukkan
dalam Kabupaten
ke Sapi/Kerbau
Kambing/Domba
Ayam/Itik/entok/angsa
Babi
Rp. 5.000,-/ekor
Rp. 1.000,-/ekor
Rp.
100,-/ekor
Rp. 50.000,-/ekor
c. bahan asal ....../-2-
-2-10-
1
2
3
c. bahan asal ternak dibawa ke Daging Sapi/Kerbau
luar Kabupaten
Daging Kambing/Domba
Daging Ayam/Itik/entok
/angsa
Telur Ayam/Itik
d. bahan
asal
dimasukkan
ke
Kabupaten
ternak Daging Sapi/Kerbau
dalam Daging Kambing/Domba
Daging Ayam/Itik/entok
/angsa
Telur Ayam/Itik
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
4
250,-/Kg
200,-/Kg
100,-/Kg
10,-/Butir
200,-/Kg
100,-/Kg
100,-/Kg
10,-/Butir
e. hasil ikutan ternak dibawa Kulit Sapi/Kerbau
ke luar Kabupaten
Kulit kambing/Domba
Tanduk/Tulang Hewan
Rp.
Rp.
Rp.
150,-/Kg
100,-/Kg
10,-/Kg
f. hasil
ikutan
dimasukkan
ke
Kabupaten
Rp.
Rp.
Rp.
100,-/Kg
50,-/Kg
10,-/Kg
ternak Kulit Sapi/Kerbau
dalam Kulit kambing/Domba
Tanduk/Tulang Hewan
g. binatang/unggas
Burung
kesayangan dibawa ke luar Kucing/Kera/Anjing
Kabupaten
Rp. 50.000,-/ekor
Rp. 10.000,-/ekor
h. binatang/unggas
Burung
kesayangan dimasukkan ke Kucing/Kera/Anjing
dalam Kabupaten
Rp. 50.000,-/ekor
Rp. 10.000,-/ekor
BUPATI ACEH TIMUR,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Pj. KEPALA BAGIAN HUKUM
SETDAKAB. ACEH TIMUR,
ttd
MB. BANDI HARVIRDAUS, SH
Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19620324 199203 1 003
HASBALLAH BIN M. THAIB
Download