BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG “Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi ini. Semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan memperkuat diri agar dapat bersaing sehingga mampu menjawab semua tantangan di masa yang akan datang. Sumber daya manusia dalam hal ini adalah karyawan yang selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia sebagai perencana, pelaku serta penentu terwujudnya tujuan organisasi.” Denis G. Lagale., P.A. Mekel, J.L. Sepang (2014: 936) “Menurut Pruijt (2003) Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berharga, maka perusahaan bertanggung jawab untuk memelihara kualitas kehidupan kerja dan membina tenaga kerja agar bersedia memberikan kontribusinya secara optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.” “Pengelolaan sumberdaya manusia yang tepat akan memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Salah satu unsur yang paling utama dalam mengelola sumberdaya manusia adalah dengan menerapkan kebijaksanaan kompensasi. Kompensasi karyawan memiliki salah satu komponen utama, yakni pembayaran langsung berupa gaji dan upah.” Dessler (2009 : 46) “Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, maka apabila sistem kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk karyawan, akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan.” Andri Tanjung (2005: 14) “Tujuan kompensasi dilakukan perusahaan antara lain untuk menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan diantara karyawan, mempertahankan pegawai, memperoleh karyawan yang lebih bermutu, dan sistem kompensasi haruslah dapat memotivasi para karyawan.” Andri Tanjung (2005: 14) 1 2 “Pemberian kompensasi ini bisa berbentuk finansial langsung maupun non finansial. Kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran yang diperoleh karyawan dalam bentuk gaji, upah, bonus, dan komisi. Kompensasi tidak langsung yang disebut juga dengan tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung. Kompensasi tidak langsung terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan fisik dimana orang tersebut bekerja. Tipe kompensasi non finansial ini meliputi kepuasan yang diperoleh dari pelaksanaan tugas-tugas yang bermakna yang berhubungan dengan pekerjaan.” Andri Tanjung (2005: 14) “Gaji adalah imbalan kerja yang tetap untuk setiap periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja (Riani, 2011). Sedangkan Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.” Sedangkan yang dimaksud dengan fungsi pengupahan itu sendiri merupakan hal pokok yang sangat penting dalam perusahaan, karena upah dapat menjadi motivasi kerja bagi para karyawan, adanya motivasi kerja yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang menjadi keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Sistem pengupahan yang digunakan di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar untuk menggaji karyawan PKWT adalah sistem pengupahan bulanan. Upah akan dibayarkan pada awal bulan berikutnya, paling lambat dibayarkan pada tanggal 5 bulan berikutnya. Pembayaran upah karyawan PKWT baik dalam masa giling maupun di luar masa giling pengupahan mengacu pada Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/66 Tahun 2015 tentang Upah Minimum Kabupaten (UMK), dan untuk PG Tasikmadu mengikuti UMK Kabupaten Karanganyar. Pabrik Gula Tasikmadu Afd Colomadu (gabungan antara pabrik gula tasikmadu dan colomadu) merupakan salah satu Pabrik Gula di wilayah Karangayar yang merupakan bagian dari PT Perkebunan 3 Nusantara IX. Perusahaan BUMN ini bergerak di bidang produksi gula. PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar memiliki dua jenis karyawan yaitu karyawan tetap yang terdiri dari karyawan pimpinan dan pelaksana, jenis yang kedua yaitu karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang terdiri dari Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Kampanye, Luar Musim Giling, dan Dalam Musim Giling. Dasar hukum pengupahan yang digunakan untuk pegawai PKWT adalah Pasal 89 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.100/MEN/IV/2004 tentang Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Dengan adanya perkembangan perusahaan yang sangat pesat dalam memproduksi gula. Perusahaan ini memiliki data karyawan PKWT per September 2015: 4 Tabel 1.1 Tabel Daftar Jumlah Karyawan PKWT BULAN SEPTEMBER 2015 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu NO. 1 BAGIAN Administrasi Keuangan dan Umum (A.K.U) Luar Dalam Masa Masa Giling Giling 4 2 - 6 Kampanye JUMLAH 2 KEAMANAN 5 5 - 10 3 TANAMAN 8 - - 8 4 TEBANG ANGKUT - 130 38 168 5 REMISI - 7 3 10 6 INSTALASI *Kantor Instalasi - - - - *Stasiun Gilingan 6 66 17 89 * Stasiun P Tengah 9 27 2 38 * Stasiun P Belakang 4 4 - 8 * Stasiun Ketel 7 80 25 112 * Stasiun Listrik 3 7 3 13 * Stasiun Besali 1 1 - 2 * Stasiun Bangunan - 3 - 3 *Kendaraan 2 4 - 6 * Stasiun Pompa - - - - Jumlah Instalasi 32 192 47 271 PENGOLAHAN - 106 147 253 7 Jumlah Keseluruhan 997 5 Sumber Data : Staff Bagian Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Dari tabel berikut dapat disimpulkan bahwa pada saat musim giling dimulai jumlah karyawan Perjanjin Kerja Waktu Tertentu Dalam Musim Giling dan Kampanye meningkat drastis, biasanya meningkat sebesar tiga kali lipat. Karena pada saat musim giling pembagian jam kerja di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar terbagi menjadi tiga shift. PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang produksi gula yang keberadaannya sangat penting di masyarakat. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengetahui tentang sistem pengupahan karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu secara lebih spesifik dan bagaimana sistem pengupahan tersebut dilaksanakan, untuk itu penulis mengadakan praktik kerja di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar dengan mengambil “ judul SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR’’. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka permasalahan yang ingin diamati penulis dalam laporan tugas akhir ini adalah “Bagaimana Sistem Pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar?” 6 C. TUJUAN PENGAMATAN Tujuan pengamatan yang hendak dicapai penulis pada penulisan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut : 1. Tujuan Operasional Mendeskripsikan tentang sistem pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. 2. Tujuan Fungsional Menambah wawasan pembaca mengenai bagaimana sistem pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang ada di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. 3. Tujuan Individual Untuk memenuhi syarat dalam memperolah sebutan vokasi Ahli Madya pada Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. MANFAAT PENGAMATAN 1. Manfaat Bagi Penulis Memberi kesempatan pada penulis untuk menambah wawasan dan mengetahui tentang sistem pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. 2. Manfaat Bagi perusahaan Dengan mengadakan analisis tersebut pemimpin beserta pengelola perusahaan dapat mengetahui keadaan sistem pengupahan yang ada di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, yang telah diterapkan dan juga dapat digunakan untuk menyusun rencana atau kebijakan yang akan diambil perusahaan guna memperbaiki sistem pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PT Perkebunan Nusantara IX Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. 7 3. Manfaat Bagi pihak lain (pembaca) a. Dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan serta keadaan sistem pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu diperusahaan, selain itu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengerjakan Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang hampir sama. b. Diharapkan bisa menjadi tambahan informasi untuk mempelajari dan mengkaji keadaan serta permasalahan yang ada kaitannya dengan sistem pengupahan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.