Etika Politik - UNIKOM Scholar Repository

advertisement
Etika Politik
Oleh
Yesi Marince, S.IP., M.Si
Sesi 3
• Etika Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
ethicos yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat kebiasaan di mana etika
berhubungan erat dengan konsep individu
atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran
atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah
dilakukan.
Atau
• Etika adalah norma-norma, aturan-aturan,
kaidah-kaidah, nilai-nilai bagi tingkah laku
manusia yang baik, dapat membedakan hal
yang baik dan buruk.
Etika politik
• Mempertanyakan tanggung jawab dan
kewajiban manusia sebagai manusia dan
bukan hanya sebagai warga negara terhadap
negara, hukum yang berlaku dan lain
sebagainya.
• Tugas Etika Politik yaitu membantu agar
pembahasan masalah-masalah ideologi dapat
dijalankan secara objektif.
Pembahasan utama etika politik
• Hukum
sebagai lembaga penata masyarakat yang
normatif
• Kekuasaan
sebagai lembaga penata masyarakat yang
efektif sesuai dengan struktur ganda manusia
(mahluk individu da mahluk sosial)
Pokok permasalahan etika politik
• Legitimasi kekuasaan:
1. Legitimasi etis
Yaitu pembenaran atau pengabsahan wewenang negara
(kekuasaan negara) berdasarkan prinsip-prinsip moral.
2. Legimasi legalitas
Yaitu keabsahan kekuasaan berkaitan dengan fungsi-fungsi
kekuasaan negara dan menuntut agar fungsi-fungsi itu
diperoleh dan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Hukum dalam kerangka etika politik yaitu
hukum yang berkeadilan dengan fungsinya
untuk memanusiakan penggunaan
kekuasan.(Syahrial.2004:30)
Pengertian Nilai, Moral, dan Norma
NILAI
Dalam bidang filsafat, nilai dipakai untuk menunjuk
kata benda abstrak, artinya “keberhargaan”
(worth) atau “kebaikan” (goodness) dan kata kerja
yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu
dalam menilai atau melakukan penilaian.
(Frankena, 229)
• Dalam Dictionary of Sociology and Related Sciences =
kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu
benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang
atau kelompok.
–Menilai = menimbang, suatu kegiatan manusia untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain,
kemudian selanjutnya mengambil keputusan, yang
berupa keputusan nilai yang dapat menyatakan :
•Berguna / tidak berguna
•Benar / tidak benar
•Baik / tidak baik
•Indah / tidak indah
Nilai menurut para tokoh:
• Notonagoro :
– Nilai material  segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia /
kebutuhan material ragawi manusia
– Nilai vital  segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan / aktivitas
– Nilai kerohanian  segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia, yang
dapat dibedakan menjadi 4 macam :
» Nilai kebenaran  bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia
» Nilai keindahan / estetis  bersumber pada unsur perasaan (estetis,
gevoel, rasa) manusia
» Nilai kebaikan / moral  bersumber pada unsur kehendak (will, wollen,
karsa) manusia
» Nilai religius  merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.
Bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.
• Notonagoro  nilai-nilai Pancasila tergolong nilai-nilai
kerohanian yang tetap mengakui nilai material dan vital.
• Max Sceler : nilai-nilai yang ada tidak sama luhur dan
sama tingginya. Nilai-nilai bisa dikelompokkan dalam :
– Nilai-nilai kenikmatan  deretan nilai yang mengenakkan /
tidak mengenakkan, yang menyebabkan orang senang /
menderita tidak enak.
– Nilai-nilai kehidupan  nilai-nilai yang penting bagi
kehidupan, misalnya kesehatan, kesegaran jasmani,
kesejahteraan umum.
– Nilai-nilai kejiwaan  nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali
tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan,
yaitu keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang
dicapai dalam filsafat.
– Nilai-nilai kerohanian  terdapat modalitas nilai dari yang
suci / tidak suci, terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi.
•Walter G. Everet :
–Nilai-nilai ekonomis
–Nilai-nilai kejasmanian
–Nilai-nilai hiburan
–Nilai-nilai sosial
–Nilai-nilai watak
–Nilai-nilai estetis
–Nilai-nilai intelektual
–Nilai-nilai keagamaan
Nilai dapat dikelompokkan :
1. Nilai Dasar
Nilai dasar yaitu hakekat,esensi, intisari dan bersifat
Universal dikarenakan menyangkut kenyataan obyektif
dari segala sesuatu.
Contoh: Hakekat Tuhan, Manusia, Benda, Dll.
Hakekat Tuhan maka nilai daasar bersifat
mutlak sebagai Causa Prima (Penyebab Utama).
Hakekat Manusia dijabarkan dalam norma
hukum.
Hakekat Bendasebagai alat memudahkan
meusia dalam beraktivitas
• Nilai dasar yang menjadi
sumber etika bangsa
Indonesia adalah nilai-nilai
yang terkandung dalam
Pancasila.
Download