Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Halaman 34-48 Januari 2013 PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 THE EFFECT OF GUIDED INQUIRY LEARNING STRATEGY ON THE LEARNING OUTCOMES IN THE COGNITIVE DOMAINS VIEWED FROM THE LEARNING STYLE OF VIII GRADERS OF SMP NEGERI 1 JATEN IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. 2) Rofa Nurochma1), Maridi , dan Joko Ariyanto 3) 1) Pendidikan Biologi FKIP UNS, [email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected] 2) ABSTRACT – This research aims to find out: (1) the effect of guided inquiry learning strategy use on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri (Public Junior High School) 1 Jaten; (2) the effect of the learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; and (3) the interaction between the learning strategy and learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. This study was a quasi-experiment research using Randomized Control Only Design. The learning strategy and learning style served as independent variable and learning outcomes in the cognitive domains served as dependent variable. The population of research was the even semester of VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten in the school year of 2011/2012. The sample of research was the VIII E graders as control group and VIII B graders as the experiment group. The sampling technique used was “Cluster Random Sampling”. Techniques of collecting data used for collecting data on learning outcomes in the cognitive domains were test. The measurement of biology learning style was done using questionnaire. Technique of analyzing data used was a two-way variance analysis (ANAVA) and Bunfferoni follow-up test. The conclution of the research are: 1) Guided Inquiry learning strategy affected significantly the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; 2) Learning style did not affect the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten; and 3) there was no interaction between learning strategy and learning style on the learning outcomes in the cognitive domains of the VIII graders of SMP Negeri 1 Jaten. Keywords: Guided Inquiry learning strategy, learning outcomes in the cognitive domains, Learning Style. PENDAHULUAN akan tujuan, maka dalam Pendidikan bertujuan untuk pelaksanaanya berada dalam suatu mengembangkan kualitas manusia, proses yang bersinambungan dalam sebagai suatu kegiatan yang sadar setiap jenis dan jenjang pendidikan Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 35 Guided semuanya berkaitan dalam suatu diajarkan. Ketrampilan atau keahlian sistem pendidikan yang integral. tersebut diperlukan, karena setiap Umumnya tujuan pendidikan siswa memiliki tingkat pemahaman ialah menyediakan lingkungan yang yang tidak sama. Ada yang memiliki memungkinkan anak didik untuk tingkat pemahaman yang tinggi dan mengembangkan dan ada pula yang kurang atau rendah. secara optimal. Belajar mengajar pada dasarnya memiliki potensi bakat kemampuannya Setiap orang kemampuan dalam derajat yang adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa berbeda-beda dan dalam bidang yang dalam berbeda pula. Peserta didik dapat karena itu, guru dalam mengajar mewujudkan dirinya dan berfungsi dituntut kesabaran, keuletan, dan sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan sikap pribadinya kemampuan dalam situasi belajar dan kebutuhan masyarakat. Salah satu komponen peserta didik pendidikan. terbuka di Oleh samping mengajar yang lebih aktif. pendidikan adalah peserta didik dan pendidik, situasi Beberapa masalah yang adalah sering muncul pada saat proses komponen masukan dalam sistem kegiatan belajar mengajar adalah pendidikan, kebanyakan yang selanjutnya siswa lebih bersifat diproses dalam proses pendidikan, pasif, enggan, takut atau malu untuk sehingga menjadi mengemukakan manusia yang pendapatnya. berkualitas sesuai dengan tujuan Keadaan seperti ini tentunya akan pendidikan nasional. mengganggu Realita yang dalam pembelajaran dan juga kreativitas proses pembelajaran, keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran . dalam pendidikan tidaklah lepas dari Apabila hal ini dibiarkan terus akan kegiatan proses belajar mengajar. menyebabkan Ketrampilan atau keahlian tertentu mengalami sangat diperlukan guru dalam proses mempelajari dan memahami konsep- belajar konsep yang ada dalam pelajaran mengajar, ada kelancaran untuk menyampaikan materi yang akan biologi dan siswa semakin kesulitan guru juga dalam akan 36 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 mengalami kesulitan dalam kegiatan secara logis dan sistematis siswa pada tujuan pembelajaran; dan 3). karena pembelajaran cenderung satu Mengembangkan sikap percaya diri arah, sehingga pada gilirannya proses siswa tentang apa yang ditemukan pembelajaran menjadi terlambat dan dalam proses inkuiri. Pembelajaran lamban. inkuiri dirancang untuk mengajak memberikan materi kepada Salah satu cara yang siswa secara langsung kedalam berfungsi dalam proses mencapai proses ilmiah kedalam waktu yang tujuan pembelajaran adalah dengan relatif menggunakan metode atau teknik Schlenker dalam Joyce dan Weil mengajar. Teknik mengajar yang (1992) menunjukkan bahwa latihan baik ialah yang disesuaikan dengan inkuiri materi yang disampaikan, kondisi pemahaman sains, produktif dalam siswa dan sarana yang tersedia. berpikir kreatif dan siswa menjadi Melihat realita yang ada, penulis terampil dalam memperoleh dan mengusulkan adanya inovasi dalam menganalisis informasi. proses pembelajaran, yaitu melalui singkat.hasil dapat Jurnal penelitian meningkatkan pendidikan biologi pengajaran dengan metode inkuiri. Santoso (2009) menyatakan, Hasil Gulo (2002) menyatakan bahwa survei suatu strategi inquiri berati suatu menunjukan bahwa dalam proses rangkaian yang pembelajaran biologi, peran guru melibatkan secara maksimal seluruh masih lebih dominan daripada siswa. kemampuan siswa untuk mencari Sebagian dan menyelidiki secara sistematis, memahami dengan benar pendekatan kritis, logis,analitis, sehingga mereka inkuiri, sehingga belum dilaksanakan dapat dalam kegiatan belajar merumuskan sendiri pada januari besar kegiatannya. guru 2005 belum Fakta penemuannya dengan penuh percaya ditemukan diri. Sasaran utama dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar inkuiri adalah 1). Keterlibatan siswa kognitif secara kemampuan siswa dalam memahami maksimal dalam proses kegiatan belajar; 2). Keterarahan dilapangan ini siswa berkaitan suatu bahan yang diajarkan. terkait dengan Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 37 Guided Santoso (2009) dalam bahwa penerapan pembelajaran jurnalnya juga menyatakan bahwa inkuiri Inkuiri dapat dikelompokan menjadi meningkatkan ketunasan belajar dan 3 tingkat, yaitu inkuiri tingkat pemahaman konsep siswa. 1,2,dan 3. Pada inkuiri tingkat 1 ; Keberhasilan terbimbing dapat pembelajaran topik, pertanyaan, hipotesis, alat dan selain dipengaruhi oleh metode yang bahan, digunakan prosedur penyelidikan oleh guru juga ditentukan oleh guru, sedangkan dipengaruhi oleh faktor yang lain pengambilan oleh salah satunya adalah gaya belajar. siswa. Pada inkuiri tingkat 2 ; topik, Gaya belajar adalah cara yang lebih pertanyaan, ditentukan kita sukai dalam melakukan kegiatan prosedur berpikir memproses dan mengerti pengambilan suatu informasi (Gunawan, 2003). guru, kesimpulan hipotesis sedangkan penyelidikan dan kesimpulan oleh siswa. Pada inkuiri Ada tiga gaya belajar tingkat 3 semua langkah kegiatan Visual : Belajar melalui melihat dilakukan oleh siswa. sesuatu. 2). melalui mendengar Pendekatan inkuiri Auditori yaitu 1). : Belajar sesuatu. 3). berpengaruh sangat nyata terhadap Kinestetik : Belajar melalui aktifitas hasil belajar kognitif siswa. Hal ini fisik menunjukan bahwa ada perbadaan (Rose, 2003). sangat nyata rata-rata hasil belajar dan keterlibatan Mengetahui langsung gaya belajar kognitif antara siswa yang belajar yang dimiliki setiap siswa, maka dengan pendekatan inkuiri tingkat 1 secara dengan dengan mempengaruhi hasil belajar siswa. pendekatan tingkat 2. Hasil belajar Hasil belajar diklasifikasikan oleh dengan pendekatan inkuiri 2, 24,8% Benyamin Bloom menjadi 3 ranah : lebih tinggi dibangdingkan dengan 1). Ranah kognitf berkenaan dengan yang belajar dengan pendekatan hasil belajar intelektual yang terdiri inkuiri dari enam aspek, yakni mengingat, yang 1. Hasil belajar penelitian ini tidak didukung oleh hasil penelitian oleh memahami, Winarni (2006) yang menunjukan menganalisis, langsung akan mengaplikasikan, mengevaluasi, dan 38 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 mencipta. 2). Ranah psikomotor konvensional dan VIII-B sebagai berkenaan belajar kelompok ketrampilan dan kemauan bertindak. penerapan Ada enam aspek ranah psikomotoris, Guided Inquiry. yakni gerak reflex, ketrampilan gerak Variabel dasar, dengan hasil kemempuan eksperimen strategi pembelajaran bebas pada perseptual, penelitian ketepatan, pembelajaran dan gaya belajar siswa gerakan ketrampilan kompleks, dan serta variabel terikat yaitu hasil gerakan ekspresif interpretatif. belajar keharmonisan atau 3). ini dengan biologi adalah ranah strategi kognitif. Ranah afektif berkenaan dengan Penelitian ini menggunakan dua sikap yang terdiri dari lima aspek, metode pengumpulan data. Teknik yakni penerimaan, jawaban atau tes digunakan untuk mengambil data reaksi, penilaian, organisasi, dan hasil belajar biologi ranah kognitif. internalisasi.(Sudjana, 2010) Metode angket digunakan untuk METODE PENELITIAN mengambil data gaya belajar siswa. Penelitian di Instrumen penelitian berupa SMP Negeri 1 Jaten kelas VIII pada tes yang telah diujicobakan untuk semester diketahui validitas, reliabilitas, daya genap 2011/2012. dilaksanakan tahun pelajaran Populasi dalam beda dan taraf kesukarannya. penelitian ini adalah seluruh siswa Rancangan penelitian Randomized kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun Control Only Design. Analisis data pelajaran 2011/2012. Pengambilan pada penelitian ini menggunakan sampel cara analisis varians (anava) dua jalan cluster random sampling. Dari 8 pada sel yang tidak sama dengan uji kelas VIII yang terdapat di SMP General Negeri 1 Jaten diambil 2 kelas sebelumnya telah di uji dengan uji sebagai kelompok eksperimen dan normalitas kelompok Anderson-Darling dan homogenitas dilakukan dengan kontrol. Hasil pengambilan sampel secara acak diperoleh VIII-E sebagai kelompok kontrol dengan strategi pembelajaran Linear Model menggunakan dengan uji Levene’s. yang uji Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 39 Guided HASIL DAN PEMBAHASAN belajar 1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Menurut perhitungan statistik dengan Guided Inquiry terhadap Hasil menggunakan MINITAB 16 nilai Belajar Biologi Ranah Kognitif signifikansi sebesar 0,001 dan lebih Tabel 1. Pengaruh Strategi pembelajaran Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif. Ranah P-value Keputusan Kognitif 0,001 Ho ditolak biologi ranah kognitif. kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini menunjukan Guided bahwa Inquiry terhadap hasil strategi berpengaruh belajar kognitif. Dilihat dari perolehan nilai dari dua Tabel 2. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni) Strategi Guided Inquiry kelas eksperimen mendapatkan nilai terhadap Hasil Belajar Ranah lebih tinggi daripada kelas kontrol. Kognitif. Selain itu, hasil analisis uji lanjut Pembelajaran Strategi Pembelajaran p-value Guided Inquiry– Konvensional 0,0007 Keputusan Ho ditolak bahwa 2, menunjukan nilai Difference of Mean antara Guided Inquiry nilai -5,554 hal ini berarti Hasil Belajar Ranah Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel kelas yang digunakan penelitian, Pengaruh dapat diinterpretasikan perhitungan pada ranah kognitif, HOA ditolak HaA ditolak Kognitif untuk kelas eksperimen dengan strategi Guided Inquiry lebih baik dari pada kelas kontrol dengan strategi konvensional. artinya hasil belajar ranah kognitif antara kelompok kontrol dengan pembelajaran kelompok Guided konvensional eksperimen Inquiry berbeda dan dengan nyata sehingga penerapan Guided Inquiry berpengaruh terhadap hasil belajar biologi kognitif. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh terhadap hasil Berdasarkan hasil uji anava maka dapat penerapan Guided diketahui strategi Inquiry eksperimen bahwa pembelajaran pada kelas berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal ini disebabkan strategi pembelajaran Guided memberikan pengalaman Inquiry pengalamanbelajar penemuan-penemuan melalui yang 40 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 memberikan penemuan pengaruh konsep. pada Dengan pemahaman konsep melalui mengajukan pertanyaan, mengajukan menggunakan strategi pembelajaran hipotesis, Guided Inquiry melibatkan peserta menganalisis didik secara langsung dalam proses mengkomunikasikan data. Selain itu, pembelajaran, inkuiri maka akan mengumpulkan data, data juga dan membuat siswa mengoptimalkan kemampuan peserta melakukan aktivitas kognitif seperti didik dalam proses pembelajaran dan ilmuan. menemukan suatu konsep pada suatu Guided Inquiry merupakan materi pelajaran. Keterlibatan peserta strategi didik dalam pembelajaran meliputi : menggunakan 1) kontekstual, keterlibatan dalam proses pembelajaran yang pendekatan dimana strategi observasi atau pengamatan obyek pembelajaran yang akan diteliti, 2) keterlibatan menghubungkan dalam kehidupan dilingkungan sehari-hari. mengajukan pertanyaan- ini selalu materi pertanyaan yang relevan dengan Melalui materi yang diajarkan guru, 3) Guided Inquiry, peserta didik tidak keterlibatan peserta didik dalam hanya menghafal dan mendengar membuat hipotesis yang berdasar guru, tapi menuntut peserta didik atas untuk pertanyaan-pertanyaan yang strategi dengan pembelajaran melakukan proses telah diajukan, 4) keterlibatan dalam pembelajaran dan melibatkan siswa proses eksperimen yang bertujuan dalam untuk membuktikan hipotesis yang dan konsep-konsep terbaru secara ada, kontekstual 5) keterlibatan mengkomunikasikan dalam dan menyimpulkan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan. penemuan-penemuan yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini juga senada dengan pernyataan Hal tersebut juga dinyatakan atau fakta menyatakan Amri (2010) bahwa yang pendekatan oleh Michal Zion dalam jurnalnya kontekstual merupakan pendekatan menyatakan pembelajaran bahwa pembelajaran inkuiri menghasilkan peningkatan yang lebih menekankan pada upaya guru untuk Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 41 Guided membuat kaitan materi observasi, peserta didik diberikan pembelajaran dengan situasi dunia kesempatan mengobservasi tanaman nyata siswa serta mendorong siswa yang untuk menghubungkan pengetahuan sekolah yang bertujuan agar siswa yang mengetahui sudah antara dimilikinya penerapan dalam sehari-hari. Oleh dengan kehidupanya karena ada disekitar lingkungan secara permasalahan abstrak awal yang itu, berhubungan dengan materi. Dengan pendekatan kontekstual sangat erat mengetahui permalahan awal, akan kaitanya yang memunculkan pertanyaan-pertanyaan menekankan kegiatan siswa pada yang berhubungan dengan materi proses belajar dengan melakukan pembelajaran. Kesempatan bertanya sehingga siswa tidak hanya belajar yang diberikan guru kepada peserta untuk sebanyak mungkin menghafal didik berguna untuk mendorong fakta dan konsep yang sudah ada di peserta didik berpikir logis, kreatif buku-buku dan dengan teks inkuiri saja, melainkan kritis dalam mengajukan terlibat dalam kegiatan mempelajari pertanyaan-bertanyaan proses berhubungan pencarian fakta-fakta dan dan berdasarkan penemuan dengan materi konsep-konsep pembelajaran. Hasil dari seluruh masalah-masalah pertanyaan yang terkumpul akan kontekstual yang ada di sekitarnya. Penerapan pembelajaran yang memunculkan strategi Guided Inquiry di hipotesis-hipotesis dari peserta didik. Hipotesis tersebut merupakan dugaan sementara atas kelas dilakukan di dalam dan di luar pertanyaan-pertanyaan kelas. Awal pembelajaran peserta diajukan peserta didik pada tahap didik dan sebelumnya. Hal ini hampir sama motivasi sebelum masuk ke dalam dengan pendapat Amri (2010) yang strategi menyatakan bahwa pada prinsipnya diberikan bertujuan apersepsi pemebelajaran memberikan tujuan pembelajaran pengetahuan awal yang berhubungan adalah membantu dengan dalam merusmuskan dipelajari untuk yang pengetahuan yang sebelumnya. telah Tahap yang inkuiri peserta telah ini didik pertanyaan, mencari jawaban dan pemecahannya, 42 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 serta untuk memuaskan rasa disimpulkan oleh peserta didik guru. Dari keingintahuan peserta didik. Selain dengan itu, dikatakan bahwa pembelajaran beberapa inkuiri bertujuan mengembangkan membimbing peserta didik dari awal tingkat berpikir dan juga ketrampilan sampai berfikir kritis. pembelajaran Guided Inquiry ini. Tahap merancang percobaan bimbingan tahap, akir guru terus tahap strategi Pada setiap tahap atau langkah- bertujuan untuk mendorong siswa langkah kegiatan strategi berpikir ilmiah, kreatif dan inovatif pembelajaran Guided Inquiry. dalam merancang dan memecahkan 2. Pengaruh Gaya Belajar masalah saat percobaan dengan baik terhadap Hasil Belajar Biologi dan Ranah Kognitif benar. bertujuan Tahap eksperimen untuk mengasah Tabel 2. Pengaruh Gaya belajar terhadap Hasil ketrampilan proses sains peserta dimana Ranah suatu percobaan tersebut. Hal ini Kognitif sesuai dengan pernyataan Wenno bahwa inkuiri menitikberatkan pengembangan cara berpikir ilmiah dan membuat siswa lebih banyak belajar mandiri serta mengembangkan kreatifitas dalam pemecahan demikian masalah. peserta didik Dengan banyak melakukan kegiatan sendiri atau berkelompok dalam Ranah hasilnya merupakan suatu konsep-konsep dari (2008) Biologi Kognitif. didik. Selain itu, akan diperoleh hasil percobaan, Belajar memecahkan masalah dengan bimbingan guru yang selanjutnya ditemukannya suatu konsep yang dikomunikasikan dan P-value Keputusan 0,061 Ho diterima Berdasarkan Tabel 2, dapat diinterpretasikan bahwa HOB diterima HaB ditolak artinya hasil belajar biologi siswa pada gaya belajar auditori, kinestetik tidak visual, berbeda dan nyata sehingga gaya belajar siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi. Gaya belajar merupakan cara yang paling disukai yang digunakan peserta didik untuk dapat memproses dan menerima informasi atau materi Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 43 Guided pelajaran dengan mudah. Gaya dikarenakan oleh berbagai macam belajar dibagi menjadi 3 modalitas. faktor. Ketiga modalitas itu meliputi gaya mempengaruhi adalah konsentrasi belajar auditori, gaya belajar visual peserta dan gaya belajar kinestetik. Dari pembelajaran. ketiga proses modalitas itu digunakan Faktor yang didik paling dalam proses Konsentrasi pembelajaran dalam sangat strategi pembelajaran yang sesuai diperlukan dalam pengaktifan ketiga yaitu Guided Inquiry, dimana strategi modalitas gaya belajar meliputi gaya tersebut belajar mempunyai pembelajaran sintaks yang dapat auditori, visual, dan kinestetik. Dengan kata lain, jika mengakomodasi seluruh gaya belajar konsentrasi peserta didik. Sesuai dengan teori maka ketiga modalitas gaya belajar yang diungkapkan oleh S. Penger, tersebut akan aktif sehingga gaya M. Tekavcic (2009), menyatakan belajar tiap peserta didik di kelas bahwa peneliti menemukan siswa dapat terakomodasi dan peserta didik belajar akan lebih mudah menerima materi secara lingkungan efektif yang dalam baik dan menggunakan strategi pembelajaran atau gaya transfer penuh materi Senada dengan pendapat Susanto (2006) menyatakan bahwa Hasil analisis menunjukkan bahwa proses didik pembelajaran akan berjalan lancar. yang sesuai dengan gaya belajar yang digunakan siswa peserta tidak memang sangat sulit dikarenakan berpengaruh terhadap hasil belajar heterogenitas peserta didik dalam biologi kelas, namun ranah perhitungan belajar dalam penerapan ketiga modalitas ini kognitif. jika kita mampu dengan mengaktifkan ketiga modalitas yang menggunakan MINITAB 16 nilai dimiliki setiap peserta didik maka signifikansi sebesar 0,061 dan lebih proses belajar akan semakin mudah. besar dari 0,05, maka H0 diterima. Dengan pengaktifan ketiga modalitas Hal ini menunjukan bahwa gaya ini belajar tidak berpengaruh terhadap konsentrasi siswa. Jika siswa mampu hasil meningkatkan belajar statistik Menurut kognitif. Hal ini maka akan meningkatkan perhatian dalam 44 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 proses belajar, maka guru tidak perlu peserta didik. Faktor emosional ini berteriak pada peserta didik yang memberikan efek yang cukup besar malas dan sering membuat rebut dalam pembelajaran, khususnya pada karena tidak bisa berkonsentrasi peserta didik SMP. Ada peserta didik sehingga energi yang kita punya yang memiliki gaya belajar dominan lebih auditori sehingga lebih mudah bila terfokus pada saat menyampaikan materi pelajaran. Faktor yang dari guru saja, sedangkan guru mempengaruhi gaya belajar setiap menggunakan metode eksperimen peserta didik terhadap hasil belajar. sehingga membuat peserta didik Faktor itu meliputi faktor meliputi tersebut faktor fisik, emosional, sosiologis proses dan lingkungan. Dengan kemampuan sosiologis merupakan faktor yang fisik akan juga memberikan efek yang cukup mempengaruhi gaya belajar peserta besar dalam pembelajaran. Faktor ini didik tersebut. Pada peserta didik melibatkan interaksi antar peserta yang memiliki gaya belajar visual didik, Ada peserta didik yang lebih biasanya lebih mudah menyerap dan suka mengerjakan pekerjaan sendiri, memproses informasi dengan melihat ada juga peserta didik yang suka atau menggunakan mata, namun berkelompok, apabila tersebut peserta didik yang suka apabila ada mempunyai kelemahan pada mata salah satu teman kelompoknya ada atau penyakit akan menghambat cara figur yang otoriter seperti ketua, guru mendapatkan suatu informasi yang atau orang tua. diberikan oleh guru. Selain itu, Faktor yang lain belajar dengan mendengar ceramah kurang peserta maka didik kurang berminat pembelajaran. namun dalam Faktor ada juga lingkungan sebagian orang dapat belajar pada merupakan pencahayaan terang, namun ada pula menghubungkan yang dengan lingkungan sekitar. Seorang belajar pada pencahayaan remang atau lembut faktor peserta yang didik peserta didik ada yang suka belajar Faktor emosional merupakan pada lingkungan yang bising atau faktor yang berasal dari dalam menggunakan musik, namun ada Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 45 Guided juga peserta didik yang hanya dapat yang dominan yang biasa digunakan belajar apabila berada pada tempat peserta didik guna mendapatkan yang sepi. Selain itu ada pula peserta hasil yang optimal dalam menyerap didik dan yang belajar dengan memproses diberikan teratur. Di lain pihak, ada peserta mengkombinasikan didik yang lebih suka menggelar yang dominan tersebut dengan gaya semuanya belajar lain yang mendukung materi semua dapat terlihat. guru dan yang lingkungan kerja yang rapi dan supaya oleh informasi gaya akan belajar pelajaran. Hal tersebut sesuai dengan Informasi akan lebih baik terserap pendapat Rita Dunn dalam buku oleh peserta didik apabila peserta DePotter (2011) menyatakan bahwa didik dapat menggunakan seluruh terdapat indra banyak variabel yang yang dimilikinya secara mempengaruhi cara belajar orang. Ini maksimal. Apabila informasi dapat mengcangkup faktor-faktor fisik, terserap dengan baik maka peserta emosional, sosiologis, dan didik akan mendapatkan hasil belajar lingkungan. yang baik. Dengan kata lain, apabila Gaya belajar yang digunakan seorang peserta didik memiliki peserta didik untuk suatu proses semua gaya belajar atau tidak ada pembelajaran tentunya akan berbeda- gaya beda. cenderung maka peserta didik tersebut dapat menggunakan salah satu gaya belajar menyerap informasi yang diberikan dominan yang sering mereka pakai guru dengan baik yang pada akirnya kemudian akan berpengaruh terhadap hasil Peserta didik mengkombinasikan belajar yang mendominasi dengan gaya belajar yang lain yang belajar peserta didik tersebut. mendukung proses belajar mengajar. 3. Pengaruh Interaksi Strategi Hal ini sesuai dengan pendapat Pembelajaran Guided Inquiry Sandra Panger et al (2008) mengutip dan Gaya Belajar terhadap simpulan menyatakan Rouke et bahwa al (2002) Hasil Belajar Biologi Ranah dari ketiga Kognitif modalitas gaya belajar, hanya satu 46 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 Tabel 3, Pengaruh Interaksi Strategi interaksi. Ditinjau dari gaya belajar Pembelajaran Guided Inquiry dan diketahui Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar dengan gaya belajar auditori, visual, Biologi Ranah Kognitif. dan kinestetik pada kelas eksperimen Ranah P-value Keputusan Kognitif 0,984 Ho diterima hasil belajar kognitif selalu lebih besar dari kelas kontrol. Hal ini dikarenakan strategi Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat pembelajaran Guided Inquiry dan diinterpretasikan HOAB gaya belajar memberikan pengaruh diterima HaAB ditolak artinya masing-masing yang berbeda pada tidak hasil belajar ranah kognitif peserta bahwa terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya didik. belajar siswa terhadap hasil belajar merupakan cara untuk mencapai biologi siswa. hasil belajar yang optimal yang pembelajaran ini dilakukan oleh guru sedangkan gaya Interaction Plot for Nilai Data Means AUDITORI KINESTETIK Strategi belajar VISUAL 80.0 77.5 Kelas Eksperimen Kontrol membantu peserta didik untuk menyerap dan memproses 75.0 Kelas informasi secara efektif dengan cara 72.5 70.0 80.0 Gaya_Belajar AUDITORI KINESTETIK VISUAL 77.5 75.0 Gaya_Belajar 72.5 yang tepat. interaksi Untuk mendapatkan strategi pembelajaran dengan gaya belajar diperlukan 70.0 strategi pembelajaran strategi diterapkan guru belajar mengembangkan semua gaya belajar terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa dan tidak hanya mengarah yang disajikkan pada Gambar 4.4 pada salah satu gaya belajar. Eksperimen Kontrol Grafik pembelajaran interaksi dan menunjukkan perpotongan kontrol auditori, tidak antar dengan eksperimen gaya pada kinestetik, yang Hasil terdapat yang mampu penelitian kelas menunjukkan, kelas pembelajaran Guided Inquiry dengan gaya belajar gaya belajar, bahwa hasil belajar dan visual, ranah kognitif profil profil sehingga menunjukan tidak adanya lebih interaksi strategi kelas eksperimen didominasi peserta didik Rofa Nurochma – Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 47 Guided dengan gaya Sedangkan belajar hasil belajar visual. informasi dari guru akan berjalan ranah lancar, sebaliknya apabila kesehatan kognitif pada kelas kontrol lebih yang didominasi oleh peserta didik dengan proses gaya psikologis belajar auditori. Strategi kurang akan menghambat pembelajaran. (minat dan Aspek motivasi pembelajaran yang diterapkan oleh belajar) dengan minat dan motivasi guru lebih berpengaruh terhadap yang muncul dari awal pelajaran hasil belajar daripada gaya belajar sampai akir pelajaran maka akan peserta didik. Strategi pembelajaran mendukung yang berlangsung dengan baik. Sedangkan baik adalah strategi pembelajaran yang dapat memunculkan kegiatan-kegiatan faktor proses pembelajaran eksternal mempengaruhi yang ketercapaian dapat hasil yang dapat menjamin munculnya belajar, antara lain: dukungan orang gaya belajar peserta didik, sehingga tua, sarana dan prasarana yang peserta didik dapat nyaman dan mendukung menikmati lingkungan pembelajaran dengan dalam pembelajaran, belajar serta gaya belajar yang mereka sukai dan keikutsertaan siswa dalam bimbingan pada akirnya peserta didik dapat belajar di luar sekolah. memproses dan menyerap informasi KESIMPULAN dari guru dengan baik. Berdasarkan hasil analisis data dan Selain itu, berdasarkan pembahasan dapat diambil pengamatan terdapat banyak faktor kesimpulan : yang 1. Strategi hasil mempengaruhi belajar pembelajaran ketercapaian selain dan gaya pembelajaran Guided strategi Inquiry berpengaruh nyata dalam belajar meningkatkan hasil belajar peserta didik. Faktor internal yang biologi ranah kognitif pada siswa berpengaruh kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten selain gaya belajar peserta didik, antara lain aspek fisiologis (kesehatan peserta didik) tahun pelajaran 2011/2012. 2. Gaya belajar dengan kesehatan yang baik maka berpengaruh proses menerima dan memproses meningkatkan siswa tidak nyata dalam hasil belajar 48 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 34-48 biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. 3. Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran Guided Inquiry dengan belajar terhadap hasil gaya belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten tahun pelajaran 2011/2012. DAFTAR PUSTAKA Amri, S. 2010. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas.Jakarta. PT Prestasi Pustaka Raya DePotter, Bobbi dan Mike Hernacki . 2011. Quantum Learning . New York : Dell Publishing Gunawan, Adi W, 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Penger et al.2009. Comparison, Validation And Implications Of Learning Style Theories In Higher Education In Slovenia: An Experiential And Theoretical Case. International Business & Economics Research Journal – December 2008. Volume 7, Number 12 Rose, Colin & Malcolm J, Nicholl. 2003. Accelerated Learning For The 21th Century. Bandung : Nuansa Santoso, Handoko. 2009. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri dan Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Pada Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 1, Nomor 1 Sudjana, N, 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Susanto .2006. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur No.06/Th.V/Juni 2006 Wenno I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Konstekstual. Yogyakarta: Inti Media Zion et al. 2011. Tracking invasive birds: a programme for implementing dynamic open inquiry learning and conservation education. Journal of Biologycal Education, Volume 45, Number 1, March 2011