Seminar Tugas Akhir Juni 2016 COLONY COUNTER MULTIPEN (Inggit Rostavia1 , Hj. Her Gumiwang Ariswati2, Priyambada C Nugraha3) ABSTRAK Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri. Mengingat jumlah koloni bisa mencapai lebih dari 300 koloni, maka diperlukan alat bantu yang biasa disebut Colony Counter untuk mempermudah penghitungan jumlah koloni bakteri. Colony Counter pada umumnya masih bersifat manual, hanya mengandalkan daya ingat petugas laboratorium. Proses yang masih manual seperti ini akan berdampak pada lambatnya proses penghitungan dan rendahnya kualitas hasil yang didapat. Kondisi proses perhitungan seperti tersebut perlu disempurnakan mengingat beban petugas laboratorium semakin meningkat. Rancangan penelitian menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian One Group Post Test Design. Pengukuran dilakukan dengan penglihatan dan ketelitian 5 pengamat yang berbeda menggunakan modul Colony Counter Multipen. Error yang didapat dari hasil perhitungan kalibrasi faktor pengenceran 101 sebesar 1,8 %, faktor pengenceran 102 sebesar 0,6 %, faktor pengenceran 103 sebesar 0,4 %, faktor pengenceran 104 sebesar 8,4 %, faktor pengenceran 105 sebesar 1,5 %, sehingga rata-ratanya 2,54 %, maka alat ini dikatakan laik pakai karena error dibawah 5%. Kata Kunci: Koloni Bakteri, Colony Counter PENDAHULUAN Latar Belakang Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri. Penghitungan suatu koloni dapat dilakukan dengan metode pour plate (hitung cawan). Mengingat jumlah koloni bisa mencapai lebih dari 300 koloni, maka diperlukan alat bantu yang biasa disebut Colony Counter untuk mempermudah penghitungan jumlah koloni bakteri. Cara kerja colony counter ini adalah dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony counter. Colony Counter pada umumnya masih bersifat manual, hanya mengandalkan daya ingat petugas laboratorium. Proses yang masih manual seperti ini akan berdampak pada lambatnya proses penghitungan dan rendahnya kualitas hasil yang didapat. Kondisi proses perhitungan seperti tersebut perlu disempurnakan mengingat beban petugas laboratorium semakin meningkat. Sebelumnya alat Colony Counter ini sudah pernah dibuat oleh Heri Prasetyo Purnomo (2006) dimana cara kerja alat Colony Counter ini dengan menggunakan pen electric yang langsung terhubung ke rangkain counter sehingga dalam setiap penandaan bakteri langsung menghitung jumlah koloni bakteri. Namun desain pen electricyang digunakan masih kurang sempurna karena pen electric tersebut harus diposisikan tegak pada saat menandai koloni bakteri untuk memberikan inputan pada IC Mikrokontroler. Berikutnya Mohammad Zaenuri Sugiasmoro (2014) pernah membuat alat Inkubator Bakteri Dilengkapi Colony Counter namun desain pen electric juga masih belum sempurna karena jika spidol habis tidak bisa diisi ulang. Seminar Tugas Akhir Berdasarkan (identifikasi masalah diatas penulis bermaksud membuat alat “ COLONY COUNTER MULTIPEN “ dengan tidak menggunakan Pen Electric melainkan bisa menggunakan semua jenis Pen dengan ukuran tertentu. Penulis juga menambahkan pada display hasil perhitungan jumlah bakteri per ml atau per gram. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyajiannya, maka penulis membatasi pokok-pokok batasan yang akan dibahas yaitu: 1. Jumlah penghitungan maksimal 9999. 2. Koloni bakteri yang dihitung tampak mata. 3. Menggunakan 4 buah limit switch. 4. Menggunakan pen dengan ukuran 0,2 – 0,8. 5. Menggunakan faktor pengenceran 101 105. Juni 2016 Manfaat Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan tentang alat elektromedik khususnya pada bidang peralatan laboratorium. Manfaat Praktis 1. Memudahkan pengguna jika Pen hilang atau rusak bisa memanfaatkan semua jenis pen dengan ukuran tertentu, sebab Pen disini hanya berfungsi sebagai penanda bahwa koloni bakteri tersebut sudah dihitung. 2. Memudahkan pengguna agar tidak melakukan perhitungan jumlah bakteri per ml atau per gram secara manual. METODOLOGI Diagram Blok Sistem Rumusan Masalah Dapatkah dibuat alat “ COLONY COUNTER MULTIPEN” dengan memanfaatkan semua jenis Pen dengan ukuran tertentu untuk melakukan perhitungan koloni bakteri dan dapat menampilkan hasil perhitungan jumlah bakteri/mL? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Dibuatnya alat “ COLONY COUNTER MULTIPEN ” dengan memanfaatkan semua jenis pen dengan ukuran tertentu dan dapat menampilkan hasil perhitungan jumlah bakteri/mL. Tujuan Khusus 1. Membuat desain tempat cawan petri berikut 4 buah limit switch. 2. Membuat rangkaian ATMega8 berikut programnya. 3. Memasang Lup yang fleksibel. 4. Membuat driver buzzer. Gambar.1 Diagram Blok Dengan blok diagram di atas dapat diketahui cara kerja alat sebagai berikut: Tekan tombol ON/OFF pada posisi ON untuk mengaktifkan catu daya yang terhubung ke seluruh rangkaian. Lampu berfungsi untuk penerangan sehingga letak koloni bakteri dapat diketahui. Lup/kaca pembesar yang berfungsi sebagai pembesar yang diharapkan dapat membantu pengamat untuk melihat koloni bakteri. Pen di alat ini Seminar Tugas Akhir berfungsi untuk menandai koloni bakteri pada cawan petri dengan tujuan agar koloni yang sudah dihitung tidak dihitung lagi. Cawan sebagai tempat sampel yang akan dihitung. 4 buah Limit Switch berfungsi sebagai input Ic Mikrokontroler untuk menghitung berapakali melakukan penandaan yang hasilnya akan ditampilkan pada Display LCD. Tombol Mode berfungsi sebagai pemilihan faktor pengenceran. Tombol Enter berfungsi sebagai pemilihan. Buzzer berfungsi sebagai penanda bahwa telah terjadi perhitungan. Diagram Alir Proses/Program Juni 2016 proses counter up atau pencacahan yang ditampilakan ke LCD. Setiap kali mencacah buzzer berbunyi sebagai penanda bahwa ada proses pencacahan. Kemudian tekan tombol Enter, jika jumlah koloni pada cawan ≤30 atau ≥300, maka akan kembali ke pencacahan koloni bakteri untuk mulai perhitungan sampel yang berikutnya. Jika jumlah koloni pada cawan ≥30 atau ≤300 maka lanjut ke pemilihan faktor pengenceran. Tombol faktor pengenceran berfungsi sebagai pemilihan pengenceran yang digunakan pada sampel. Terdapat pemilihan 101-105 faktor pengenceran dan ditampilkan pada LCD. Lalu tombol Enter ditekan, maka program akan kembali ke proses pencacahan untuk sampel selanjutnya jika data belum mencapai 5 sampel. Jika sudah mengulang sampai 5 sampel, maka akan menuju ke proses berikutnya. Selanjutnya tekan enter untuk menampilkan hasil dari jumlah perhitungan dan akan ditampilkan pada LCD. Tombol Reset ditekan untuk kembali ke program utama. Diagram Mekanis Sistem Gambar. 2 Diagram Alir Program Saat pertama kali tombol ON/OFF ditekan, maka terjadi proses inisialisasi LCD dan lampu menyala untuk penerangan. Jika pengamat melihat bakteri maka lakukan perhitungan dengan menandai koloni bakteri menggunakan pen yang akan menekan limit switch, sehingga terjadi Gambar.3 Diagram Mekanik Sistem Seminar Tugas Akhir Juni 2016 Tabel.5 Data hasil perhitungan koloni bakteri HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Hasil Perhitungan Koloni Bakteri dan Perhitungan Nilai Error Tabel.1 Data hasil perhitungan koloni bakteri Tabel.2 Data hasil perhitungan koloni bakteri Tabel. 3 Data hasil perhitungan koloni bakteri Tabel.4 Data hasil perhitungan koloni bakteri Dari hasil perhitungan jumlah koloni bakteri E.coli dengan 5 pengamat diatas hasil perhitungannya berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh penglihatan, ketelitian dan kondisi dari setiap orang yang berbeda, kondisi sampel dan juga suhu lingkungan dari bakteri. Penglihatan pengamat yang menentukan keakurasian dari perhitungan jumlah koloni bakteri tersebut. Dapat terlihat dari hasil data perhitungan diatas dengan data yang berbeda meskipun dengan sampel dan jumlah faktor pengenceran yang sama. Suhu lingkungan juga menjadi faktor utama dalam menentukan keakurasian dari perhitungan jumlah bakteri, karena bakteri dapat berkembangbiak dalam suhu tertentu. Nilai error dari 5 tabel pengamat diatas paling tinggi yaitu 12,9%. Sedangkan hasil dari jumlah bakteri/mL= ∑koloni bakteri setiap cawan X faktor pengenceran. Hasil Perhitungan/ Analisis Data Perhitungan koloni bakteri pada cawan petri dengan faktor pengenceran 101105 dilakukan sebanyak lima kali kepada 5 pengamat berbeda. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan alat standart dan dicari nilai rata-rata beserta nilai error dengan rumus sebagai berikut: 1. Rata-rata Rata – Rata ( X ) = Dimana : X ∑Xi n = rata – rata = Jumlah nilai data = Banyak data ( 1,2,3,…,n ) Xi n Seminar Tugas Akhir Juni 2016 2. Error DataSettin g Re rata x100% Datasettin g Tabel.6 Data Perhitungan Dari tabel data di atas dapat diketahui perbandingan dari rata-rata perhitungan pembacaan modul Colony Counter Multipen dan Colony Counter di Lab. Terpadu dengan rata-rata nilai error sebesar 2,54%. PEMBAHASAN +5v +5v J5 R1 1K J4 1 2 1 2 VCC SW1 C3 100nf RESET 5 4 3 2 1 PC0 PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 CON6 8 7 6 5 4 3 2 1 14 15 16 17 18 19 9 10 PD0 PD1 PD2 PD3 PD4 PD5 PD6 PD7 2 3 4 5 6 11 12 13 +5v R5 PD3 PD4 PD5 PD6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 10K +5v LCD PC0 PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 Y1 110592 Hz 23 24 25 26 27 28 PC0 (ADC0) PC1 (ADC1) PC2 (ADC2) PC3 (ADC3) PC4 (SDA/ADC4) PC5 (SCL/ADC5) VCC GND AVCC AREF AGND 7 8 +5v 20 21 22 +5v ATMEGA8 J5 Counter R2 20K 1 PB0 PB2 1 PB1 1 PB0 (ICP) (RxD) PD0 PB1 (OC1A) (TxD) PD1 PB2 (SS/OC1B) (INT0) PD2 PB3 (OC2/MOSI) (INT1) PD3 PB4 (MISO) (XCK/T0) PD4 PB5 (SCK) (T1) PD5 PB6 (XT1/TOSC1) (AIN0) PD6 PB7 (XT2/TOSC2) (AIN1) PD7 PORTB 22pf J3 Enter PD0 PD1 PD2 PC6 (RESET) J3 C1 22pf C2 10K U6 1 J8 J2 Mode J6 R4 PROGRAMER 6 5 4 3 2 1 VCC J1 LS1 1 SW1 Mode SW2 Enter pembesar), tekan cawan petri menggunakan pen/spidol, tempat cawan petri yang sudah didesain dengan 4 limit switch yang terhubung dengan rangkaian minimum sistem (4 limit switch terhubung pada PORTB.0). 4 limit switch disusun secara pararel dan memberikan logika 0/1 pada rangkaian minimum sistem. Saat memberi logika 1, maka buzzer berbunyi untuk mengetahui apakah koloni bakteri sudah terhitung. Selanjutnya tekan tombol Enter, jika hasil dari perhitung jumlah koloni bakteri ≥30 atau ≤300 maka lanjut ke pemilihan factor pengenceran, jika tidak maka akan melakukan perhitungan untuk sampel ke-2. Kemudian pilih faktor pengenceran sesuai dengan sampel bakteri yang digunakan (tombol pemilihan faktor pengenceran terhubung pada PORTB.1), maka PINB.1 mendapat logika 0 sehingga counter_up pada LCD yang berisi 5 pemilihan yaitu 101-105. Tekan tombol enter setelah memilih faktor pengenceran (tombol enter terhubung pada PORTB.2), maka PINB.2 mendapat logika 0 dan hasil dari pengkali akan tampil LCD, hasil = faktor pengenceran X jumlah koloni bakteri. Dari Tabel.6 Data Perhitungan nilai error yang didapat dari rata-rata setiap pengamat masih terlalu tinggi, karena modul penulis menggunakan sensor penglihatan dari pengamat. SW4 SW5 SW6 SW7 PB1 PB2 PB3 PB4 J1 R3 1 2 Q1 +5v BUZZER NPN BCE PC1 RESISTOR Gambar.4 Rangkaian Keseluruhan Cara kerja modul Colony Counter Multipen ini, yaitu ketika power on/off dalam posisi on maka seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari power supply 5Vdc. Hitung jumlah koloni bakteri yang terdapat pada cawan petri menggunakan alat bantu lup (kaca PENUTUP Kesimpulan Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa: 1. Menggunakan rangkaian mikrokontroler ATMega8 sebagai mengatur jalannya sistem, counter, dan driver buzzer. 2. Menggunakan limit switch yang diletakkan dibawah cawan petri design tertentu untuk menghitung koloni yang terbentuk. Menggunakan logikan 0 untuk mengirim ke mikrokontroler. 3. Perhitungan koloni bakteri dilakukan terhadap 5 pengamat yang berbeda. Seminar Tugas Akhir 4. Terdapat perbedaan jumlah koloni bakteri tiap perhitungan, hal ini dikarenakan penglihatan dari setiap orang yang berbeda. 5. Tingkat kesalahan masih tinggi karena hasil rata-rata errornya 2,54%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa modul tugas akhir Colony Counter Multipen ini dapat berfungsi dengan baik Juni 2016 [5] Saran Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada: 1. Design ulang letak display, sehingga memudahkan petugas laboratorium untuk mengetahui hasilnya. 2. Menggunakan scanner untuk menghitung jumlah koloni bakteri pada cawan petri, sehingga tidak menggunakan sensor penglihatan dari pengamat. [6] [7] [8] DAFTAR PUSTAKA [1] Akademi Analis Kesehatan, 2013, Makalah Bakteriologi Perhitungan Jumlah Mikroba, http://desidicik.blogspot.co.id/201 3/04/makalah-bakteriologiperhitungan-jumlah.html. (diakses 29 Oktober 2015). [2] Maulid Supriyno, 2013, Prinsip Kerja Limit Switch, http://www.informasicuy.com/201 3/07/prinsip-kerja-limitswitch.html. (diakses 30 Oktober 2015). [3] Novel Sinta Saskia, Asri Peni, Ratu Safitri, 2010, Praktikum Mikrobiologi Dasar, Trans Info Media, Jakarta. (diakses 12 Juni 2016). [4] Schlegel, H.G, 1994, Mikrobiologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada [9] University Press, http://zonabiokita.blogspot.com/20 13/05/macam-macam-bentukbakteri.html#ixzz3mxYGvZBb. (diakses 29 Oktober 2015). Seputar Pendidikan 003, 2014, LUP (Kaca Pembesar), http://seputarpendidikan003.blogsp ot.co.id/2014/12/lup-kacapembesar.html. (diakses 29 Oktober 2015). Sridianti, 2014, Ciri-ciri Bakteri Umum, http://www.sridianti.com/ciriciri-bakteri-umum.html. (diakses 20 Juli 2016). Winoto, Ardi, 2008, Mikrokontroler AVR ATmega8/ 16/ 32/ 8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Informatika, Bandung. Ayuri, Melia, --------------, Pengertian Bakteri, http://digilib.unimus.ac.id/files/di sk1/106/jtptunimus-gdlmeliaayuri-5261-3-bab2.pdf. (diakses 16 Mei 2016). ----------------------------------------, 2014, Perkembangbiakan Bakteri dan Pembentukan Koloni Bakteri, Belajar Biologi, http://www.belajarbiologi.com/2 014/05/perkembangbiakanbakteri-dan-pembentukankoloni.html. (diakses 20 Juli 2016). BIODATA PENULIS Nama : Inggit Rostavia NIM : P27838013027 TTL : Mojokerto, 25 Oktober 1994 Alamat : Panggerman Gg 1/46, Mojokerto