POKOK DOA SYAFAAT MAKALAH FAMILY ALTAR Dukung Dalam Doa: Kesehatan dan Pelayanan Bapak Bethany Pdt. Abraham Alex Tanuseputra. Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Pdt.Prof.Dr.Ir. Bambang Yudho,M.Sc.,DCL.,D.Th.,Ph.D beserta Keluarga kiranya hikmat, rahmat dan Pimpinan Tuhan senantiasa menyertai di dalam pelayanan dan segala hal yang dikerjakan. Segenap Pegurus Majelis Pekerja Sinode (MPS) dan Majelis Pekerja Daerah (MPD) kiranya pimpinan Tuhan hikmat marifat dan pimpinan Roh kudus senantiasa menyertai. Gereja-Gereja Bethany, Gembala, Pengerja dan seluruh jemaat mulai dari Sabang sampai Merauke. SINODE GEREJA BETHANY INDONESIA Pokok – Pokok Doa Untuk Kebutuhan Gereja Masing - Masing Motto FA : Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama & Memenangkan Jiwa Edisi: Minggu ke 2 / 12/06/2017 BAHTERA YANG MENYELAMATKAN Matius 24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, Ketika menjelaskan tentang akhir jaman, Yesus menggambarkannya seperti pada jaman Nuh. Dalam Mat. 24:37-39, menyatakan, saat manusia melakukan kegiatan sehari-hari, makan, minum, kawin dan mengawinkan, dan tiba-tiba air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Tetapi Nuh selamat, karena Nuh masuk ke dalam bahtera. Jadi, melalui kisah Nuh, Yesus sedang menjelaskan bagaimana agar kita selamat dari murka Allah, seperti Nuh dan keluarga-nya yang selamat dari air bah. Mari kita belajar dari kisah Nuh yang selamat dari air bah di Kejadian 6. A. Nuh mendapat kasih karunia dari Tuhan. Kejadian 6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Sejak kejatuhan Adam dan Hawa, manusia punya benih dosa dan membuat perilaku-nya cenderung untuk berbuat dosa. Bentuk-bentuk dosa yang yang dilakukan manusia saat itu: - Membunuh (Kej 4). - Hubungan yang tidak ilahi (Kej 6:1-2). - Kedagingan (Kej 6:3). - Hidup yang rusak dan penuh kekerasan (Kej 6:11-13). Bandingkan dengan keadaan saat ini, apakah hal-hal diatas juga terjadi pada jaman sekarang? Puji Tuhan, Nuh mendapatkan kasih karunia dari Tuhan (Kej 6:8). Jika tidak, maka Nuh juga akan lenyap bersama dengan air bah. Tetapi karena kasih karunia, Tuhan menyuruh Nuh untuk menyiapkan bahtera, sehingga ketika air bah datang, Nuh dan keluarganya selamat di dalam bahtera. Bahtera Nuh adalah gambaran dari Yesus. Pada jaman ini, manusia berbuat dosa, persis seperti jaman Nuh, tetapi Tuhan memberikan anugerah-Nya dengan jalan mengutus Yesus untuk mati bagi dosa-dosa manusia, dan barang siapa yang percaya beroleh hidup yang kekal. Tuhan tidak menghendaki manusia untuk binasa, tetapi justru ingin menyelamatkannya. (Yoh 3:16-17). Keselamatan adalah pemulihan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan hubungan dengan Allah dan hubungan ini hanya bisa dipulihkan dengan penumpahan darah. Yesus Kristus disiksa, dan mengeluarkan darah untuk menebus dosa manusia. Inilah yang kita peringati setiap kali melakukan perjamuan kudus. Tantangan: Di akhir jaman ini, Yesuslah satu-satunya jalan untuk mendapatkan keselataman (Yoh 14:6). Jika jemaat belum percaya kepada Yesus, mari terima Yesus sebagai juruselamat, maka engkau pasti akan diselamatkan dan dipulihkan hubungan dengan Tuhan. B. Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan Kejadian 8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Setelah air bah surut, Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan, sebagai tanda ucapan syukurnya dan hal ini menyenangkan hati Tuhan, sehingga Tuhan memberkati Nuh dan anak-anaknya. Mezbah adalah gambaran dari ibadah, penyembahan kepada Tuhan. Demikian juga kita, setelah ditebus, dipulihkan hubungan dengan Tuhan, maka kita mengucap syukur kepada Tuhan dengan menyembah dia, dan beribadah kepada Tuhan. Keluaran 23:25-28, kata ‘beribadah’ = melayani. Kejadian 25:23, beribadah = menjadi hamba. Tindakan Nuh menyembah dan melayani Tuhan, timbul dari rasa syukur karena Tuhan sudah menyelamatkan dia. Tantangan: Sudahkah jemaat ‘mendirikan mezbah bagi Tuhan? Hidup untuk Tuhan, melayani Tuhan, mengerjakan segala sesuatu untuk Tuhan? C. Berkat Tuhan atas Nuh dan keluarganya Kejadian 9:1 (1) Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. (2) Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Setelah Nuh memberikan persembahan syukur kepada Tuhan, Tuhan mengucapkan berkat atas Nuh dan keluarganya. Jadi kita lihat sekali lagi urutannya: Nuh di selamatkan dari air bah Nuh mengucap syukur Tuhan memberkati Nuh. Tuhan kita adalah Tuhan yang baik, yang memberikan upah kepada barang siapa yang percaya kepadanya (Baca: Ibr. 11:6-7, 12:2). Tuhanlah yang memimpin kita kepada iman, dengan kata lain, kita bisa punya iman, juga karena anugerah Tuhan. Dan ketika kita menggunakan iman kita untuk mentaati perintah Tuhan, maka Tuhan memberikan upah atas ketaatan kita. Jadi kita makin semangat mengikuti perintah Tuhan karena ada upah yang menanti kita. Tantangan: Ajak jemaat agar hidup untuk Tuhan, melakukan segala sesuatu yang Tuhan sudah percayakan, baik dalam pekerjaan, keluarga, studi, dll. Dan dengan tekun menantikan upah dari Tuhan. Kesimpulan: Apa yang dilakukan Nuh saat itu hanyalah mentaati perintah Tuhan, taat beribadah, hidup untuk Tuhan, melakukan segala sesuatu untuk Tuhan, tetapi ketaatan Nuh menghasilkan buah, yaitu: perlindungan, keselamatan dari air bah, dan kemudian berkatberkat Tuhan menyertai Nuh. Marilah kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, taat, tekun dan setia melakukan apa yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dikerjakan, baik dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, studi, dll. Maka perlindungan, pertolongan, keselamatan, dan berkat-berkat Tuhan lainnya akan mengikuti kita selama-lama-nya (Maz. 23:6). Tuhan Yesus memberkati.