Kesetaraan gender

advertisement
Program Keluarga Berencana
dan Kesetaraan Gender
PENYUSUN: Kelompok 7
Keluarga Berencana
• Definisi
Program keluarga Berencana (KB): program yang
ditujukan kepada pasangan suami-istri yang ingin
menentukan jumlah dan jarak anak mereka dengan
metode kontrasepsi
• Latar Belakang
Angka kelahiran tinggi> ledakan penduduk
Mortalitas ibu dan bayi tinggi
• Tujuan
Menurunkan angka kelahiran, mortalitas ibu dan
bayi.
Tabel Angka Kelahiran
Tabel Angka Kematian
Angka Kematian Ibu
 Penilaian:
 Crude Birth Rate (CBR):
 Spesific Age Fertility Rate (SAFR)
 Total Fertility Rate (TFR)
 Growth Rate (GR)
 Contraceptive Prevalence Rate (CPR)
 Current User Rate (CU)
 Mix CPR
 Continuation Rate
 Complication Rate
 Kegiatan
 Edukasi
 Jenis Pelayanan (kontrasepsi)
 Pola Pelayanan
 Sarana Pelayanan
 Sistem Rujukan
 Edukasi




Menggunakan media: poster, leaflet, konseling,
penyuluhan, dll.
Informasi harus memuat:
Fungsi reproduksi
Masa subur
Manfaat KB
Kontrasepsi (jenis, cara penggunaan, efek
samping, cara memperoleh)
 Jenis Pelayanan
 Koitus interuptus: koitus biasa, penis ditarik keluar
dari liang vagina sebelum terjadi pengeluaran
semen (sperma)> kemungkinan hamil berkurang.
Kelebihan: cara ini tidak memerlukan alat atau obat.
Kekurangan: kegagalan cukup tinggi (sperma bisa
keluar sebelum laki-laki merasa puas), terlambat
menarik penis, pasangan merasa kecewa/tidak puas.
 Pantang Berkala: tidak melakukan koitus pada saat
isteri dalam masa subur.
 Metode:
 Metode kalender : dihitung siklus haid selama 3 bulan,
waktu ovulasi: saat hari ke-14, masa subur: 2 hari sebelum
dan sesudah ovulasi.
 Metode suhu basal: diukur suhu badan setelah bangun pagi
selama siklus haid selama 3 bulan, ovulasi: satu hari setelah
suhu basal naik, masa subur: satu hari sebelum dan tiga hari
setelah suhu basal naik.
 Metode lendir: jumlah dan sifat lendir vagina selama 3 bulan,
ovulasi: lendir lebih banyak dan lebih liat, masa subur: 2 hari
sebelum dan sesudah lendir banyak dan liat.
 Kesulitan:
 Sulit memastikan masa subur perempuan.
 Tidak semua perempuan mendapat haidnya teratur
 Sulit memperoleh termometer khusus (termometer
basal)
 Memerlukan ketekunan dan ketelitian perempuan>
mengetahui masa subur
 Tidak semua pasangan menaati untuk tidak
berpasangan saat masa subur.
 Kondom: sarung karet tipis yang dipakai oleh laki-
laki pada waktu koitus.
 Cara penggunaan:
 dipakai dengan menyarungkan pada penis yang ereksi,
dari glan penis sampai ke pangkal penis.
 Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan
ovum.
 Setelah koitus, kondom segera dikeluarkan dari liang
vagina, sebelum penis melemas.
 Kelebihan:





Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter
Mudah dipakai sendiri
Dapat mencegah penularan HIV/AIDS
Efek samping hampir tidak ada
Membantu mencegah kanker serviks.
 Kekurangan:




Setiap berkoitus harus memakai kondom baru
Selalu harus ada persediaan
Terasa nyeri, panas, dan lecet pada preputium penis
Kegagalan dapat terjadi
 Kontraindikasi: alergi terhadap bahan kondom.
 Tisu KB: kertas tipis yang dapat hancur dalam
liang vagina perempuan, dan dapat dipakai untuk
mencegah kehamilan.
 Cara penggunaan:
 Tisu KB dipakai 2-5 menit sebelum koitus
 Cuci tangan, ambil tisu KB, lalu diremas menjadi
gumpalan kecil
 Masukan tisu KB ke dalam liang vagina dengan
mendorong menggunakan jari tengah sampai
menyentuh serviks, tunggu 2 sampai 5 menit agar tisu
tersebut hancur.
 Kelebihan:
 Tidak menganggu
 Tidak perlu resep dokter
 Mudah dipakai sendiri
 Kekurangan: harus selalu tersedia
 Kontraindikasi: alergi terhadap bahan tisu KB
 Spiral/Intra Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR): memiliki bentuk
bermacam-macam.
 Cara pemasangan:
 Spiral dimasukkan ke dalam uterus,
 Sebelum dimasukkan,kesehatan ibu diperiksan dulu
 Dipasang saat haid atau masa nifas.
 Kelebihan:
 Tidak menganggu kelancaran air susu ibu
 Aman untuk jangka panjang: 4-8 tahun (tergantung
jenis spiralnya)
 Mudah dikontrol
 Tidak dipengaruhi faktor lupa
 Kekurangan:
 Beberapa ibu mengalami rasa nyeri di perut dan
perdarahan sedikit.
 Suami dapat mengeluh ketika koitus.
 Pil KB: obat oral yang berbentuk pil dan berisi hormon
estrogen dan progesteron atau hanya progesteron. Harus
dimakan secara teratur setiap hari guna mencegah
kehamilan.
 Suntikan KB: mengandung hormon long acting progestin
(DepoMedroxy Progesteron Acetat dan norethisterone
enanthate). Penyuntikan dilakukan pada daerah deltoid
atai 1/3 lateral garis SIAS-tulang ekor, dan intra muskulat
dalam)
 Spermicida adalah obat-obat kimiawi pembunuh sperma
yang dimasukkan ke dalam liang vagina sesaat sebelum
koitus. Dapat menyebabkan reaksi alergi.
 Implant/ susuk KB: alat kontrasepsi yang terdiri
dari tabung plastik (silastik),berisi
levenorges>mencegah kehamilan, bersifat
jangka panjang (1 kapsul untuk 3 tahun).
 Tubektomi: salah satu cara mencegah kehamilan
dengan cara mengikat/menutup tuba uterus.
 Vasektomi: mencegah sperma keluar dengan
cara menutup duktus deferens.
Tubektomi dan vasektomi: kontasepsi mantap(kontap)
 Pola Pelayanan
 Berdasarkan Tujuan
Masa Menunda
Kehamilan
I
Masa Mengatur Jarak
Kehamilan
IIA
IIB
3-4 Tahun
Massa Mengakhiri
Kehamilan
IIIA
IIIB
kontap ,
AKDR,
kontap,
susuk KB,
AKDR, pil,
suntikan,
AKDR, susuk
pil , cara
AKDR,
suntikan, cara susuk KB, pil,
KB, suntikan,
sederhana, AKDR
suntikan,
sederhana
cara
pil, cara
pil, cara
sederhana
sederhana
sederhana
 Berdasarkan Umur dan Jumlah Anak
Umur
Jumlah Anak
20
20-24
25-29
30-34
35
0
1
1
1
1
11a
11a
11b
11b
risiko tinggi
2
11b
111a
111a
111a
111b
3/lebih
111a
111a
111a
111b
111b
risiko tinggi
 Sarana Pelayanan:
 Pos KB Desa:Tenaga telatih, ruangan memadai, alat






kontrasepsi
Tim Keluarga Berencana Keliling: calon peserta yang
tidak terjangkau, butuh kendaraan.
Apotik
Praktek Dokter Swasta (dokter umum, dokter obsgin,
dll)
Praktek bidan swasta
Klinik keluarga berencana (pemerintah/swasta)
Rumah sakit umum/swasta
 Sistem Rujukan:
 Peserta mengalami komplikasi, efek samping kegagalan di
pos KB desa dirujuk ke puskesmas
 Puskesmas tidak mampu melayani, dirujuk ke RS kabupaten
 RS Kabupaten tidak mampu melayani, dirujuk ke RS propinsi
 Kasus KB madiri dan mendapatkan pelayanan di jalur swasta,
jalur rujukannya:
 Bidan praktek> dokter umum atau dokter obsgin
 Dokter umum> dokter obsgin, rumah sakit tipe D, C, B, A
 Dokter obsgin> rumah sakit tipe D, C, B,A
 KB yang tidak aman:
 Keyakinan bahwa selama menyusui dan belum




menstruasi setelah melahirkan, ibu tidak akan
hamil
Perempuan berloncat-loncat setelah koitus
Segera mencuci organ genetalia eksterna setelah
koitus
Minum jamu, air nanas muda, bir hitam, lada
hitam, dsb.
Membalik peranakan dengan jalan memijat-mijat.
 Dampak KB tidak aman:
 Kehamilan yang tidak diharapkan
 Mengalami perdarahan , infeksi > keguguran, bayi
prematur, kematian.
 Kecacatan bayi
 Tidak menyayangi anak (melampiaskan rasa kesal
pada anak).
 Keluraga Berncana: 4T
 Tidak cepat/terlalu muda punya anak
 Tidak banyak punya anak
 Tidak sering punya anak
 Tidak terlalu tua punya anak
Contoh Keluarga Berencana
Kesetaraan Gender
 Latar Belakang
 Kualitas hidup kaum perempuan (sosio ekonomi)
masih rendah.
 Di tahun 1999, 35,5 % laki-laki tamat SMA, perempuan hanya
27 %.
 Partisipasi angkatan kerja laki-laki 73,5 %, perempuan hanya
45,6 %.
 Di bidang kesehatan, tahun 2002-2003, angka
kematian ibu sebesar 307 kasus per 100.000 kelahiran.
Indeks tertinggi di ASEAN
“jika perempuan baik, maka negara akan baik”
 Keadilan gender (gender Equity): suatu kondisi dan
perlakuan yang adil terhadap perempuan dan laki-laki.
 Kesetaraan gender (gender equality): kesamaan
kondisi sosio-kultural dan status legal laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan dan juga
menikmati hak-haknya sebagai manusia dan warga
negara terutama agar mereka mampu berperan dan
berpartisipasi secara proporsional dalam
pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan,hankam, serta menikmati segala hasil
pembagunan.
 Bentuk kesetaraan gender:
 Bidang pendidikan: mendapatkan prioritas yang sama dalam






melanjutkan pendidikan
Bidang ekonomi: mendapatkan upah dan tunjangan yang sama
Bidang hankam: mendapatkan peran yang sama dalam membela
negara
Bidang kesehatan: mendapatkan perhatian yang sama mengenai
kondisi kesehatan
Bidang politik: memiliki hak yang sama untuk mengemukakan
pendapat dan menjabat
Keluarga: memiliki peran yang sama dalam membersihkan
rumah
Keluarga berencana: memiliki kewajiban yang sama
menggunakan kontrasepsi.
 Masalah Kesetaraan Gender:
 Wujud marjinalisasi
 Ketimpangan relasi gender
 Pencitraan negatif
 Kekerasan dan pelecehan
 Pembebanan kerja ganda (upah dan tunjangan)
 Peran dan posisi perempuan dalam pembangunan
di berbagai aspek kehidupan masih rendah.
 Upaya pembangunan kesetaraan gender:
 Mengadakan program peningkatan kualitas
perempuan
 Menyosialisasikan konsep keadilan dan
kesetaraan gender
 Menghapus segala tindak kekerasan ,
penganiayaan, dan kedzaliman yang berbasis
gender.
 Memperkuat lembaga yang memperjuangkan
keadilan dan kesetaraan gender.
Masalah Kesetaraan Gender
Contoh Kesetaraan Gender
Contoh Kesetaraan Gender
Contoh Kesetaraan Gender
Pelopor Kesetaraan Gender
Terima Kasih
Download